Oleh:
HARNACALIS
162212012
i
Kata pengantar
ii
Daftar isi
iii
Daftar tabel
iv
Daftra skema
v
Lampiran
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sudah menjadi masalah kesehatan global yang cukup besar. Namun, dengan
COVID-19. Penyakit lebih sering terjadi pada orang dengan DM: Orang
waktu di rumah dan lebih sering makan makanan yang tidak sehat, seperti
camilan dan makanan cepat saji. Hal ini dapat meningkatkan risiko DM dan
Ini dapat mengakibatkan peningkatan kadar gula darah dan risiko DM. Akses
COVID-19 telah membuat orang lebih sadar akan kesehatan mereka dan
dunia. WHO menyatakan bahwa pada tahun 2015, 415 juta orang dewasa
dengan diabetes, kenaikan 4 kali lipat dari 108 juta di 1980an. Pada tahun
2040 diperkirakan jumlah diabetes akan meningkat menjadi 642 juta. Hampir
menengah. Pada tahun 2015 juga persentase orang dewasa sebanyak 8,5% (1
peringkat ke-6 dunia dalam hal jumlah orang yang mengidap Diabetes
Mellitus (DM) dengan jumlah 10,6 juta orang pada tahun 2019. Data
(DM) di Indonesia sebesar 6,9%. Artinya, dari 100 orang di Indonesia, 6-7
pada tahun 2013 dan mengalami peningkatan 0,4 % pada tahun 2018 dengan
babkan diabetes mellitus dari tahun 1990 meningkat ditahun 2017 dari per-
2
ingkat 9 menjadi peringkat 3 dengan perubahan persentase 154,8%
Tipe 2 dari jumlah penduduk 2190 dan dari 7 Puskesmas yang berada di Pulau
tingginya kadar gula dalam darah atau hiperglikemi yang ada kaitannya
yang disebabkan kerena tubuh tidak bisa mengsekresi insulin atau penurunan
ditemukan pada lanjut usia namun zaman sekarang deiabetes sendiri dapat
ditemukan pada usia ≥ 15 tahun, tetapi sampai saat ini diabetes kebanyakan
Salah satu akibat dari DM yang tidak terkendali. Istilah ini mulai digunakan
sejak tahun 1971. Semua gangguan pada kaki pengidap diabetes disebut kaki
diabtes. Kerusakan kaki ini terjadi karea tiga keadaan yaitu: gangguan saraf,
mati rasa, hingga kerusakan jaringan sendi dan otot kaki. Lebih dari 10%
penderita diabetes akan mengalami gangguan saraf ini, mulai dari tingkat
ringan sampai sangat parah. Keadaan diperburuk oleh faktor kedua yaitu
kerusakan pembuluh darah, yang sangat ditentukan oleh kendali gula darah
amputasi (Hi Djafar et al., 2021). Pernyataan lain yang mendukung yang
munculnya luka. Luka paling sering terjadi di bagian bawah ibu jari atau
Maka dari itu perlu adanya perawatan luka agar proses penyembuhan
luka menjadi lebih baik sehinnga terhindar dari infeksi. Perawatan luka bisa
penelitian Vellyza Colin & Devi Listiana (2022) bahwa proses penyembuhan
maksimal dan rutin oleh perawat atau pun pasien yang bisa dibantu dgn
perawatan di klinik ataupun home care agar mendapatkan hasil yang optimal.
luka, terowongan/ gua, tipe jaringan nekrotik, jumlah jaringan nekrotik, tipe
eksudat, jumlah eksudat, warna kulit sekitar luka, edema tepi jaringan,
teknik perrawat luka modern lebih efektif dari pada konvesional yang
dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Werna Nontji, Suni Hariati,
perawatan luka modern lebih efektif dari ekskresi sitokin interleukin 1 dan
Siantan yang terjadi saat ini, bahwa perawatan luka yang dilakukan
mudah didapatkan alat dan bahan, bisa dilakukan secara mandiri, sedangkan
teknik ini memiliki dampak negatif yang cukup banyak seperti, resiko infeksi
tinggi, balutan cepat kering resiko menimbulkan luka baru dan balutan berbau.
Berdasarkan………..
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Aplikasi
6
b. Bagi Pelayanan Keperawatan
c. Bagi Peneliti
2. Manfaat Akademik
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Teori
a. Definisi
kronis di dalam darah ini menjadi racun bagi tubuh (Wirnasari, 2019)
1) Keluhan Fisik
8
dan lapangan olahraga juga mencolok. Hal ini disebabkan
b) Banyak kencing
c) Banyak minum
d) Banyak makan
e) Keluhan Lain
2) Gangguan penglihatan
9
Pada fase awal penyakit Diabetes Mellitus sering dijumpai
dengan baik.
4) Gangguan ereksi
c. Kriteria diagnosis
10
4) Pemeriksaan HbA1c >6,5% dengan menggunakan metode yang
Program (NGSP).
lain. Namun jenis diabetes mellitus yang paling umum yaitu diabetes
sering terjadi pada usia diatas 40 tahun, tetapi dapat pula terjadi
1) Faktor genetic
faktor genetik, karena jika salah satu dari keluarga yang sudah
sel beta.
3) Bahan Toksik
4) Nutrisi
f. Patofisiologi
keratin pada kaki yang mengalami beban yang cukup besar. Neuropati
terjadinya luka. Pada pasien diabetik yang terjadi pada masalah luka
yang terkait dengan adanya pengaruh saraf yang ada pada kaki atau
suatu sistem saraf autonom, yang akan mengontrol fungsi otot halus
g. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis yang dapat muncul pada seluruh tipe diabetes adalah
tungkai atau kaki, disertai dengan kulit kering, adanya luka yang dalam
2017).
kronis:
1) Komplikasi akut
2) Komplikasi kronis
a) Komplikasi Makrovaskuler
al, 2017).
b) Komplikasi Mikrovaskuler
Damayanti, 2017)
c) Komplikasi Neuropati
1) Edukasi
2) Terapi Nutrisi
mempunyai resiko yang lebih besar dari pada mereka yang hanya
kalori setiap hari, akan menurunkan berat badan satu pon satu
3) Aktivitas fisik
4) Terapi Farmakologi
terdiri dari obat oral dan bentuk suntikan. Obat hipoglikemik oral,
2. Konsep Luka
umum dibagi menjadi tiga fase antara lain fase inflamasi, proliferasi
dan maturasi yang dapat dirangkum dalam tabel sebagai berikut ini.
Tabel 2.1
Rangkuman Proses Penyembuhan Luka
19
venoarteriolar, dan meningkatnya permeabilitas kapiler juga
2019).
perawatan luka kaki diabetik tentunya adalah beban biaya yang harus
2017).
21
Penelitian yang dilakukan oleh Werna Nontji, Suni Hariati,
menggunakan wet-dry.
B. Kerangka Teoritik
komlikasi
DM Tipe 2
Ganguan
pandangan
Penurunan
Gangguan Insulin
metabolisme Saraf
Ulkus
Lama Menderita DM
1. Akut
Ulkus
2. Kronik
Proses Penyembuhan
Keterangan :
: Tidak di teliti
: Di teliti
hubungan dan kaitan antara variabel yang satu dengan yang lainnya
sebagai berikut :
D. Hipotesis Penelitian
H0: Tidak Ada pengaruh Pengaruh Perawatan Luka Moderen Terhadap Proses
24
BAB III
METODO PENELITIAN
A. Desain Penelitian
penelitian ini adalah one group pre test and post test design, dimana pada
2022
1. Waktu Penelitian
25
pembimbing II sampai proposal penelitian mendapatkan persetujuan dari
2. Tempat Penelitian
1. Populasi
karena dapat melihat gambaran seluruh populasi sebagai unit dimana hasil
2. Sampel
a. Sampel
b. Teknik Sampling
26
sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Nursalam,
2017).
komplikasi
1. Variable Penelitian
2. Definisi Operasional
antara sumber data (responden) yang satu dengan responden yang lain.
27
Disamping variabel harus di definisi operasional juga dijelaskan cara atau
Tabel 3.1
Definisi Oprasional Pengaruh Perawatan Moderen Terhadap Peroses
Penyembuhan Luka DM Tipe 2
Tanjungpinang.
28
2. Surat pengambilan data diberikan kepada bagian TU Puskesmas Kute
terapeutik kepada pasien dan menjelaskan maksud dan tujuan yang akan
dilakukan penelitian.
1. Demografi Responden
Instrumen merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-
2. Uji Reliabilitas
lain:
a. Editing
b. Coding
c. Entry Data
30
Entry data, yakni memasukkan jawaban-jawaban dari kuesioner yang
semua isian kuesioner terisi penuh dan benar serta sudah melewati
d. Scoring
e. Cleaning
2. Analisa Data
b. Uji Bivariat
hipotesisnya
32
I. Pertimbangan Etik
1. Informed Consent
2. Anonimity
cukup dengan inisial dan memberi nomor atau kode pada masing-masing
lembar tersebut.
3. Confidentiality
dilaporkan berupa data yang menunjang hasil penelitian. Selain itu, semua
peneliti
4. Justice
33
Justice adalah keadilan, peneliti akan memperlakukan semua
Daftar pustaka
34