Oleh:
FITRI YANTO
162212045
I
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Pembimbing I Pembimbing II
(Komala Sari, S.Kep, Ns, M.Kep) (Wasis Pujiati, Kep, Ns, M.Kep )
NIK: 11079 NIK: 11056
Mengetahui
Kepala Program Studi S1 Keperawatan
Stikes Hang Tuah Tanjungpinang
TIM PENGUJI
Penguji I
Penguji II
iii
{Wasis Pujiati , S.Kep, Ns, M.Kep)
:
KATA PENGANTAR
Proposal ini dibuat sebagai salah satu persyaratan untuk meraih gelar
Tanjungpinang. Pembuatan proposal ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan
dari semua pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih Kepada :
1. Ibu Wiwiek Liestyaningrum, S.Kp, M.Kep selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
2. Ibu Yusnaini Siagian, S.Kep, Ns, M.Kep. Selaku Wakil Ketua I Sekolah
3. Ibu Ikha Rahardiantini, S.Si, Apt, M.Farm. Selaku Wakil Ketua II Sekolah
4. Ibu Ernawati, S.Psi, M.Si. Selaku Wakil Ketua III Sekolah Tinggi Ilmu
iv
5. Ibu Zakiah Rahman, S.Kep, Ns, M.Kep Kepala Program Studi Sarjana
6. Ibu Komala Sari, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku pembimbing 1 yang sudah
7. Ibu Wasis Pujiati, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku pembimbing 2 yang sudah
8. Bapak/ibu dosen dan staf Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah
9. Terimakasih untuk keluarga tercinta , Istri dan putri tercinta yang telah
memberikan segala dukungan moral, spiritual dan material, serta doa yang
11. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatuan
jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran ataupun
pengetahuan.
v
Fitri Yanto
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................iii
KATA PENGHANTAR..................................................................................................v
DAFTAR ISI..................................................................................................................vii
DAFTAR TABEL.........................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................6
C. Tujuan Penelitian...................................................................................................6
D. Manfaat Penelitian.................................................................................................7
BAB II TINJAUN PUSTAKA…………………………………………........................8
A. Konsep Teori.........................................................................................................8
1. Konsep stunting ..............................................................................................8
2. Pengetahuan...................................................................................................34
B. Karangka Teori...................................................................................................39
C. Karangka konseptual ..........................................................................................40
D. Hipotesis .............................................................................................................40
BAB III METODELOGI PENELITIAN....................................................................42
A. Desain Penelitian.................................................................................................42
B. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................................43
C. Populasi dan Sampel............................................................................................43
D. Vatiabel Penelitian dan Definisi Oprasional........................................................44
E. Teknik Pengumpulan Data..................................................................................48
vi
F. Alat pengumpulan Data .....................................................................................49
G. Uji Validitas dan Reabilitas.................................................................................50
H. Teknik analisa Data ............................................................................................51
I. Pertimbangan Etilk..............................................................................................52
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................56
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara global pada tahun 2018 prevalensi stunting terjadi pada kurang
lebih 149 juta anak dibawah usia lima tahun atau sekitar 21,9%. Pada
tahun 2018 Data prevalensi anak balita stunting berdasarkan World Health
South-East Asian Region setelah timor leste (50,5%), india (38,4%) dan
1
2
menunjukkan diatas 20% yang artinya belum mencapai target WHO yang
pendek dan mengalami kenaikan, yaitu pada tahun 2016 sebesar 37,2%
menjadi 28%. Prevalensi balita sangat pendek dan pendek pada usia 0-59
bulan di Indonesia pada tahun 2017 adalah sebesar 9,8% dan 19,8%.
mana prevalensi balita sangat pendek sebesar 8,5% dan balita pendek
stunting pada tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar 0,8 % dalam dua
kabupaten lingga pada periode bulan agustus 2022 sebesar 403 kasus anak
stunting dapat disebabkan oleh faktor langsung dan tidak langsung. Faktor
langsung yang meliputi penyakit infeksi dan asupan makanan baik asupan
makanan pada ibu saat hamil dan asupan makanan pada balita itu sendiri.
ibu, penerapan pola asuh yang tidak sesuai, sanitasi yang buruk dan
makanan dan zat gizi. Sikap dan prilaku ibu dalam memilih makanan yang
kurang dapat menjadi salah satu penentu status gizi balita karena
menentukan sikap atau perilaku ibu dalam memilih makanan yang akan
dikonsumsi oleh balita serta pola makan terkait jumlah, jenis dan
dengan tingkat pendidikan yang lebih baik akan lebih mudah dalam
obesitas serta lebih rentan terhadap penyakit infeksi. Stunting pada anak
sekolah dasar merupakan manifestasi dari stunting pada masa balita yang
zat gizi dalam jangka waktu lama, serta adanya penyakit infeksi.
oleh banyak faktor yang saling berhubungan satu dengan lain. Diantara
gizi anak karena anak membutuhkan perhatian dan dukungan orang tua
Untuk mendapatkan gizi yang baik diperlukan pengetahuan gizi yang baik
dari orang tua agar dapat menyediakan menu pilihan yang seimbang.9
kurang akan sangat berpengaruh terhadap status gizi anakya dan akan
sukar untuk memilih makanan yang bergizi untuk anak dan keluarganya.
Kabupaten Lingga.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus.
BB, TB
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Aplikasi
7
pencegahan stunting.
c. Bagi Peneliti
kejadian stunting
2. Manfaat Akademik
Kabupaten Lingga.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Teori
1. Konsep Stunting
a. Definisi Stunting
terjadi pada anak balita (bayi di bawah lima tahun) akibat dari
Kondisi dimana bayi masih dalam kandungan dan pada masa awal
8
9
b. Klasifikasi stunting
c. Ciri-ciri Stunting
1) Pertumbuhan melambat
belajarnya
5) Pubertas terlambat
pendiam
d. Penyebab stunting
1) Faktor gizi buruk yang dialami ibu hamil maupun anak balita.
melahirkan.
berkualitas.
kurang pengetahuan ibu jenis kelamin balita, gizi ibu hamil yang
dapat dilihat dari KMS ibu hamil yang mengalami KEK (Kurang
hygiene).
1) Karakteristik Balita
a) Jenis Kelamin
b) BBLR
2019).
masa dewasa.
lebih dari 4000, berat pada bayi sedang yaitu berat antara
rendah yaitu bayi lahir kurang dari 2500 gram. Bayi lahir
pada saat hamil. Ibu yang kurang gizi pada saat hamil
c) Riwayat Imunisasi
Tabel 2.1
Sasaran dan jadwal imunisasi pada bayi
Jenis Penyakit yang Usia Jumlah Interval
Dicegah Pemberian Pemberian Minimal
Imunisasi
ibu, faktor uterus dan plasenta, dan faktor janin. Faktor ibu
2) Karakteristik Ibu
janin.
umur ibu saat hamil masih muda maka lebih banyak energi
19
diatas 35 tahun.
Kundre 2017).
c) Riwayat Anemia
3) Karakteristik Keluarga
b) Pendapatan Keluarga
c) Tingkat Pengetahuan
menyatakan
4) Pola Asuh
a) Asi Eklusif
b) MP ASI
(Khasanah, 2011)
c) Penyakit Infeksi
f. Dampak Stunting
eksklusif
dasar lengkap.
33
h. Cara Ukur
linier bayi yang menggambarkan kondisi gizi anak pada masa lalu
kategori status gizi PB/U atau TB/U beserta nilai ambang batas
Tabel 2.3
Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak Berdasarkan
TB/U BB/U
Indeks Kategori Ambang Batas
Status Gizi (Z-score)
Panjang SangatPendek < -3 SD
Badan atau (severely
Tinggi Badan stunted)
Menurut Pendek -3 SD s.d. < -2
Umur (PB/U (stunted) SD
atau TB/U) Normal -2 SD s.d. 3 SD
anak usia 0 – Tinggi1 > 3 SD
60 bulan
Sumber: Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2020
Keterangan:
Anak pada kategori ini termasuk sangat tinggi dan biasanya tidak
2. Pengetahuan
a. Definisi
b. Tingkat Pengetahuan
1) Tahu (know)
sebelumnya. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa
2) Memahami (comprehension)
3) Aplikasi (application)
4) Analisis (analysis)
5) Sintesis (synthesis)
yang ada.
6) Evaluasi (evaluation)
7) Pengukuran pengetahuan
pengetahuan yaitu:
1) Pendidikan
2) Informasi/media massa
pengetahuan seseorang.
4) Lingkungan
5) umur
6) Pengalaman
keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah
B. karangka Teoritik
yang lainnya (Notoatmodjo 2018). Pada konsep penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah Pengetahuan ibu dan variabel
Dependen adalah Stunting Adapun Kerangka konseptual penelitian yang dilakukan adalah hubungan antara 2 variabel sebagai berikut
Faktor-faktor stunting Dampak stunting
:
1. Asupan energi balita
1. Mudah sakit
2. Penyakit infeksi
2. Kemampuan kognitif berkurang
3. Jenis kelamin 3. Saat tua berisiko terkena penyakit berhubungan
4. Asupan protein rendah
denga pola makan
5. Pendidikan ibu 4. Fungsi-fungsi tubuh tidak seimbang
6. Pendidikan ayah 5. Mengakibatkan kerugian ekonomi
D. Hipotesis Penelitian 6. Postur tubuh tidak maksimal
E. Hipotesis ini dirumuskan dalam bentuk hubungan antara dua variabel, variabel bebas dan variabel terikat (Notoatmodjo 2018).
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:“ Ada hubungan Pengetahuan ibu terhadap kejadian Stunting diwilayah Kerja UPT
Keterangan:
Puskesmas Tajur Biru. C Pengetahuan IBU
DITELITI
C. Karangka Konsep Kejadian Stunting
TIDAK DITELITI Gambar 2.1
Karangka Teori
39
40
C. Karangka Konsep
hubungan dan kaitan antara variabel yang satu dengan yang lainnya
D. Hipotesis Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
2017).
sekaligus pada suatu saat (point time approach). Artinya tiap subjek
(Notoatmodjo 2018).
41
42
1. Waktu Penelitian
2. Tempat Penelitian
1. Populasi
penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita dengan jumlah
Lingga
2. Sampel
a. Sampel
pada tingkat sampel yang akan dimiliki oleh pupulasi yang dimiliki
n = N
1+N(d2)
n= 69
1+69(d2)
n= 69
1+69 (0,1 2)
n= 69
1+69(0,01)
n= 69
1+0,52
= 46 responden
b. Teknik Sampling
(Nursalam 2017).
responden
1. Variable Penelitian
2. Definisi Operasional
2018).
TTabel 3.1
Definisi Oprasional Hubungan pengetahuan Ibu Terhadap Kejadian Stunting diwilayah kerja
Variable Definisi Operasional Alat Ukur Cara mengukur Hasil Ukur Skala Ukur
Stunting Stunting adalaha Antropometri WHO Anropomeri 1. Sangat Pendek Ordinal
kondisi dimana tinggi badan panjang < 3,0 SD
balita memiliki badan mengunakan 2. Pendek 3,0-<2,0
panjang atau tinggi umur jenis kelamin SD
badan yang kurang 3. Normal >2, 0
jika debandingkan SD
dengan umur 4.
Pengetahuan Pengetahuan Koesioner Terdiri dari 25 5. > 60% Baik Ordinal
merupakan seswatu pertanyaan 6. < 60 % Buruk
yang diketahui
tentang optimal
dengan kesehatan
tentang pengetahuan
dan pemelihan
kosumsi bagian gizi
sehari- hari untuk
fungsi norma tubuh.
UPT Puskesmas Tajur Biru Kabupaten LinggaTeknik Pengumpulan Data
48
adalah::
Tanjungpinang.
Kabupate Lingga
pengisian Kuesioner
1. Demografi Responden
2018).
1. Uji Validitas
dengan taraf signifikan 5% adalah 0,514. Apabila r hitung > tabel (>
2. Uji Reliabilit
reliabilitasnya lebih dari 0,60, namun jika Cronbach Alpha kurang dari
lain:
a. Editing
b. Coding
c. Entry Data
tabel. Setelah semua isian kuesioner terisi penuh dan benar serta
d. Scoring
e. Cleaning
2. Analisa Data
komputerisasi/perangkat lunak.
a. Uji Univariat
b. Uji Bivariat
I. Pertimbangan Etik
2017).
55
1. Informed Consent
penelitian
2. Anonimity
dan kuesioner, cukup dengan inisial dan memberi nomor atau kode
3. Confidentiality
4. Justice
DAFTAR PUSTAKA
Akombi, Blessing Jaka, Kingsley Emwinyore Agho, John Joseph Hall, Dafna
Merom, Thomas Astell-Burt, dan Andre M. N. Renzaho. 2017. “Stunting and
severe stunting among children under-5 years in Nigeria: A multilevel
analysis.” BMC Pediatrics 17(1).
Apriningtyas, Vinda Nur dan Tri Dewi Kristiani. 2019. “Faktor Prenatal yang
Berhubungan dengan Kejadian Stunting Anak Usia 6-24 Bulan.” Jurnal
Kesehatan Masyarakat Indonesia 14(2):13.
Ariani, Amelia Dinah, Aryu Candra Kusumastuti, Nuryanto Nuryanto, dan
Rachma Purwanti. 2021. “Stunting Dan Asupan Protein Berhubungan
Dengan Fungsi Kognitif Balita.” Journal of Nutrition College 10(4):273–84.
Aziz, A. H. (2017). Metodologi penelitian keperawatan dan kesehatan. In salemba
medika
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2018. “Hasil Riset Kesehatan
Dasar Tahun 2018.” Kementerian Kesehatan RI.
Bwalya, B. B., M. Lemba, M. C. Christopher, dan N. Mutomto. 2017. “Factors
Associated with Stunting Among Children Aged 6-23 month in Zambian:
Evidence from the 2017 Zambian Demographic and Health Survey.”
International Journal of Advanced Nutritional and Health Science 3(1).
Dewi, Afiska Prima, Tri Novi Ariski, dan Desi Kumalasari. 2019. “faktor-faktor
yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita 24-36 Bulan di
Wilayah Kerja UPT Puskesmas Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.” Wellness
and Healthy Magazine 1(2):231–37.
Dewi, Indra, Suhartatik Suhartatik, dan Suriani Suriani. 2019. “Faktor Yang
Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Balita 24-60 Bulan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Lakudo Kabupaten Buton Tengah.” Jurnal Ilmiah Kesehatan
Diagnosis 14(1):85–90.
Fitri, Lidia. 2018. “Hubungan Bblr Dan Asi Eksklusif Dengan Kejadian Stunting
Di Puskesmas Lima Puluh Pekanbaru.” Jurnal Endurance 3(1):131.
Fitriani, Aida, Dida Gurnida, dan ANita Rachmawati. 2020. “Faktor- Faktor Yang
Berasosiasi Pada Kejadian Stunting Pada Bayi Di Bawah Dua Tahun Di
Wilayah Kerja Puskesmas Pandrah Kabupaten Bireuen.” 8(3):483–92.
García Cruz, Loida M., Gloria González Azpeitia, Desiderio Reyes Súarez,
Alfredo Santana Rodríguez, Juan Francisco Loro Ferrer, dan Lluis Serra-
Majem. 2017. “Factors Associated with Stunting among Children Aged 0 to
59 Months from the Central Region of Mozambique.” Nutrients 9(5).
Habimana, Samuel dan Emmanuel Biracyaza. 2019. “<p>Risk Factors Of
57
Ramayulis, Rita dan Atmarita. 2018. Stop Stunting dengan Konseling Gizi. 1 ed.
Jakarta: Penebar Plus+.
Ropiati, Hajah, Yulistiana Evayanti, Vida Wira Utami, dan Suharman Suharman.
2022. “Factors Related To Stunting In Children Aged 24-59 Months.” Jurnal
Kebidanan Malahayati 8(2):287–96.
Sandjojo, Eko Putro. 2017. Buku Saku Desa Dalam Penanganan Stunting.
Jakarta: Kementerian Desa,Pembangunan Daerah Tertinggal dan
transmigrasi.
Setiawan, Eko, Rizanda Machmud, dan Masrul Masrul. 2018. “Faktor-Faktor
yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan
di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota
Padang Tahun 2018.” Jurnal Kesehatan Andalas 7(2):275–84.
Solihin, Rindu Dwi Malateki. 2019. “Kaitan antara pertumbuhan dengan
perkembangan kognitif dan motorik pada anak usia prasekolah di kabupaten
bogor rindu dwi malateki solihin.” Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor.
Supariasa Nyoman, I. Dewa dan Heni Purwaningsih. 2019. “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Balita di Kabupaten Malang.” Karta
Rahardja, Jurnal Pembangunan dan Inovasi 1(2):55–64.
Tim Nasional Percepatan dan Penanggulangan Kemiskinan. 2017. “100
Kabupaten/Kota Prioritas Untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting).”
Sekretariat Wakil Presiden RI. Diambil
(https://www.tnp2k.go.id/images/uploads/downloads/Binder_Volume1.pdf).
Wagiyo dan Putrono. 2017. Asuhan Keperawatan Antenatal, Intranatal & bayi
Baru Lahir Fisiologis dan Patologis. Yogyakarta: CV. Andi.
Wahdah, Siti, M. Juffrie, dan Emy Huriyati. 2017. “Faktor risiko kejadian
stunting pada anak umur 6-36 bulan di Wilayah Pedalaman Kecamatan Silat
Hulu, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.” Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia
(Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics) 3(2):119.
World Health Organization. 2021. “Reducing Stunting In Children.” WHO.
Wulandari, Indah Budiasturtik, dan Dedi Alamsyah. 2017. “Hubungan
Karakteristik Sosial Ekonomi dan Pola Asuh Pemberian Makan Terhadap
Kejadian Stunting pada Balita di Puskesmas Ulak Muid Kabupaten Melawi.”
Journal of Chemical Information and Modeling 53(9):1689–99.
60
Lampiran 1 SOP
KUESIONER PENELITIAN
A. Observasi Anak.
Jenis kelamin P L
Umur
(Bulan)
BB (Kg)
TB
Petunjuk pengisian:
Berilah tanda checklist pada pilihan jawaban yang
ibu anggap paling tepat pada kolom di bawah ini.
NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Stunting adalah masalah kurang gizi kronis
yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang
2 Stunting terjadi mulai janin masih dalam
kandungaan dan baru nampak pada saat anak
berusia dua tahun
3 Kekurangan gizi dapat mengakibatkan
penderitanya mudah sakit
4 Stunting merupakan sebuah kondisi dimana
tinggi badan seseorang ternyata lebih pendek
dibanding tinggi badan orang lain
5 Salah satu penyebab stunting adalah kurangnya
pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizzi
sebelum dan sesudah melahirkan
6 Kurangnya akses makanan bergizi juga
menyebabkan stunting
7 Penyebab stunting adalah faktor gizi buruk yang
dialami ibu hamil
8 Kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan
dan gizi salah satu penyebab stunting
9 Salah satu faktor-faktor penyebab stunting
antara lain penyakit infeksi, jenis kelamin,
pendidikan ibu, asupan protein rendah dan
pendidikan ayah
NO PERNYATAAN YA TIDAK
61