Anda di halaman 1dari 7

Journal of Nursing and Health (JNH) 40

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PERAWATAN LUKA


MENGGUNAKAN NACL 0,9 UNTUK MENURUNKAN RESIKO
INFEKSI ULKUS DIABETIK PADA PASIEN DIABETES MELITUS”
DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO.
Sefrina Wahyu Hidayah1, Dwi Astuti 2,Umi Kartika 3
1
Politeknik Yakpermas Banyumas Program Studi Keperawatan
23
Dosen Keperawatan Di Politeknik Yakpermas Banyumas
E-mail: sefrinawahyu@gmail.com 1,astutidwi@yahoo.co.id 2,umikartika@gmail.com

ABSTRAK
Latar Belakang Menurut survei WHO tahun 2000, terdapat 8,4 juta orang penderita DM di Indonesia. Salah satu
komplikasi DM adalah ulkus kaki diabetik. Ulkus kaki diabetik jika tidak dilakukan perawatan yang baik maka akan
mengakibatkan gangren dan amputasi. Untuk mengetahui perawatan luka menggunakan NaCl 0,9
Tujuan untuk menurunkan resiko infeksi ulkus diabetik pada pasien diabetes melitus dengan melakukan pengkajian,
menegakkan diagnosa keperawatan, merencanakan intervensi,
Metode melakukan intervensi dan melakukan evaluasi dengan cara wawancara pada pasien dan keluarga pasien.
Setelah diberikan implementasi perawatan luka dengan NaCl 0,9 % kepada 2 responden yang sama dalam waktu 3 hari
dapat menurunkan resiko infeksi. Selama 3 hari pertemuan, telah dilakukan asuhan keperawatan sesuai dengan rencana
keperawatan, resiko infeksi pada pasien diabetes melitus dapat diatasi dengan cara perawatan luka dengan NaCl 0,9 %

Kata kunci: DM, resiko infeksi, NaCl 0,9%

ABSTRACT
Background According to a 2000 WHO survey, there were 8.4 million people with DM in Indonesia. One of the
complications of DM is diabetic foot ulcers. Diabetic foot ulcers if not treated properly will
Result in gangrene and amputation. To find out wound care using NaCl 0.9 to reduce the risk of diabetic ulcer
infection in diabetes mellitus patients by conducting assessments, establishing nursing diagnoses, planning interventions,
Method conducting interventions and evaluating by means of interviews with patients and patient families. After
being given the implementation of wound care with 0.9% NaCl to the same 2 respondents within 3 days it can reduce the
risk of infection. During the 3day meeting, nursing care was carried out in accordance with the nursing plan, the risk of
infection in diabetes mellitus patients can be overcome by treating wounds with 0.9% NaCl.

Keywords: DM, riskofinfection, NaCl0.9%

PENDAHULUAN
Ulkus kaki diabetik adalah kerusakan hormon insulin secara relatif maupun
sebagaian (partial Thicness) atau keseluruhan komplikasi vaskuler jangka panjang, baik
(full thickness) pada kulit yang dapat meluas mikroangiopati maupun makroangiopati
ke jaringan di bawah kulit, tendon, otot, (Hasdianah, 2012).
tulang atau persendian yang terjadi pada Menurut survei yang dilakukan oleh
seseorang yang menderita penyakit diabetes organisasi kesehatan dunia (WHO), jumlah
melitus (DM), kondisi ini timbul sebagai penderita diabetes melitus di Indonesia pada
akibat terjadinya peningkatan kadar gula tahun 2000 terdapat 8,4 juta orang, jumlah
darah yang tinggi (Tarwoto, 2012). tersebut menempati urutan ke-4 terbesar di
Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu dunia, sedangkan urutan diatasnya adalah
penyakit menahun yang ditandai oleh kadar India (31,7 juta) Cina (20,8 juta) dan Amerika
glukosa darah yang melebihi normal dan Serikat (17,7 juta). Diperkirakan jumlah
gangguan metabolisme karbohidrat, lemak penderita diabetes melitus akan meningkat
dan protein yang disebabkan oleh kekurangan pada tahun 2030 yaitu India (79,4 juta) Cina,
Journal of Nursing and Health (JNH): Asuhan Keperawatan Dengan Perawatan...

Amerika Serikat (30,3 juta) dan Indonesia fase proliferasi setelah dilakukannya
(21,3 juta) (Hasdianah, 2012). Data dinas penelitian. Berdasarkan penelitian tersebut
kesehatan provinsi Jawa Tengah tahun 2015 penggunaan NaCl 0,9% termasuk cepat dalam
menunjukan bahwa jumlah penderita DM upaya penyembuhan ulkus diabetik sampai
berjumlah 18.33% dimana menjadi urutan pada fase proliferasi.
kedua terbanyak dibandingkan penyakit Berdasarkan data diatas maka penulis
hipertensi. Profil kesehatan kota Semarang tertarik untuk membuat proposal karya tulis
(2016) menunjukkan bahwa penderita DM ilmiah dengan judul asuhan keperawatan
berjumlah 2760 jiwa, 1790 jiwa penderita DM dengan perawatan luka menggunakan NaCl
disertai adanya luka kaki diabetes dengan 0,9% untuk menurunkan resiko infeksi ulkus
berbagai jenis derajat luka (Dinkes, 2015). diabetik pada pasien Diabetes Melitus (DM)
Menurut (Rikesda, 2014), prevalensi di wilayah kerja unit pelaksana teknis Dinas
tertinggi diabetes pada umur ≥ 15 tahun Kesehatan Kabupaten Banyumas.
menurut diagnosis dokter adalah Sulawesi Untuk mengetahui perawatan luka
Tengah (3,7%) Kemudian disusul Sulawesi menggunakan NaCl 0,9 untuk menurunkan
(3,4%). resiko infeksi ulkus diabetik pada pasien
Jika ulkus kaki diabetik berlangsung diabetes melitus dengan melakukan
lama dan tidak dilakukan perawatan dengan pengkajian, menegakkan diagnosa
baik maka akan mengakibatkan gangren dan keperawatan, merencanakan intervensi,
amputasi. Ulkus kaki diabetik termasuk dalam melakukan intervensi dan melakukan evaluasi
klasifikasi luka kronik yang sulit disembuhkan dengan cara wawancara pada pasien dan
dan fase penyembuhannya relatif lama. keluarga pasien.
Perilaku pasien DM yang rentan terhadap
ulkus kaki diabetik sperti: memakai METODE PENELITIAN
sepatu/sendal yang kekecilan. Salah satu jenis Karya tulis ini menggunakan jenis
cairan yang dapat digunakan untuk perawatan penelitian deskriptif dengan rancangan studi
luka ulkus diabetik adalah NaCl 0,9%. kasus, dimana metode yang akan digunakan
Cairan Normal salin (NS) atau Natrium memiliki tujuan utama yaitu untuk
klorida 0,9% (NaCl 0,9%) merupakan cairan menggambarkan atau mendeskripsikan
yang direkomendasi sebagai pembersih luka, (memaparkan) peristiwa-peristiwa yang terjadi
karena cairan normal salin memiliki pada masa kini (Nursalam, 2011), tentang asuhan
komposisi sama seperti plasma darah sehingga keperawatan pada pasien dengan perawatan luka
aman bagi tubuh (Arsianty, 2014). menggunakan NaCl 0,9% untuk menurunkan
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil resiko infeksi ulkus diabetik pada pasien
analisa data menggunakan uji Frequencies Diabetes Melitus (DM). Penelitian ini
peneliti menemukan bahwa jenis cairan menggunakan desain studi kasus dengan
terbanyak adalah cairan NaCl 0,9% sebanyak pendekatan prospektif. Rancangan penelitian
21 responden (67,7%). Dari hasil penelitian yang dilakukan terdiri dari 1 (satu) tindakan
oleh Syahrul, Fadhilah (2010) tentang keperawatan yaitu perawatan luka
Gambaran Efektifitas Penggunaan Kompres menggunakaan NaCl 0,9%, dilakukan, dianalisis
NaCl 0,9% Terhadap Proses Penyembuhan secara mendalam dan dilaporkan secara naratif.
Ulkus Diabetik Di Ruangan IP Dan IW IRNA
C Penyakit Dalam RS. M. Djamil Padang Fokus studi kasus dalam penelitian ini
Penelitian dilakukan pada tanggal 3 Juni adalah pemberian perawatan luka menggunakan
sampai 23 Juli 2010 dengan jumlah sempel 2 NaCl 0,9% untuk menurunkan resiko infeksi
orang yang diambil secara teknik accidental ulkus diabetik pada pasien Diabetes Melitus
sampling. Pengumpulan data dengan (DM) di Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr.
menggunakan lembar observasi. Hasil Margono Soekarjo Purwokerto.
penelitian didapatkan pada responden 1 dan 2
mengalami perbaikan pada kondisi luka yaitu

41
ISSN 2502-1524
Volume 4 No 2 September 2019 nomor 40 -46

Analisa dilakukan sejak penelitian di perifer dengan derajat bervariasi, dan atau
lapangan, sewaktu pengumpulan data sampai komplikasi metabolik dari diabetes pada
dengan semua data terkumpul. Penyajian data ekstermitas bawah. Untuk responden pertama
dari hasil wawancara akan dijabarkan dalam
hasil pengukuran ulkus diabetik yaitu warna
bentuk narasi untuk mengetahui hasil penelitian
(Notoatmodjo, 2010). Hasil dari studi kasus ini, dasar luka 100% kuning, panjang luka 7 cm,
penulis akan menyusun dalam bentuk narasi lebar luka 5 cm, kedalaman luka 1-2 cm, tidak
secara terperinci serta hasil dari penurunan resiko ada goa, eksudat sedang dan jenis eksudat
infeksi ulkus diabetik sebelum dan sesudah purulent. Responden sering merasa pegal pada
tindakan perawatan luka menggunakan NaCl kakinya, lemas karena kadar gula darah tidak
0,9% akan disajikan tabel. stabil.
HASIL DAN PEMBAHASAN Sedangkan untuk responden kedua hasil
Tabel 4.1 (Pembahasan) pengukuran hasil pengukuran ulkus diabetik
Responden Hari 1 Hari 2 Hari 3
yaitu warna dasar luka 100% merah, panjang
luka 5 cm, lebar luka 3 cm, kedalaman luka
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
kurang lebih 3-4 cm, terdapat goa, eksudat
sedikit. Responden juga sering mengeluh
Warna Warna Warna Warna Warna Warna
Responden dasar luka dasar luka dasar luka dasar luka dasar luka dasar luka merasa sakit pada kakinya dan lemas karena
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 90% kadar gula darah tidak stabil.
1 kuning, kuning, kuning, kuning, kuning, kuning
Panjang Panjang Panjang Panjang Panjang dan 10 %
luka 7 cm, luka 7 cm, luka 7 cm, luka 7 cm, luka 7 cm, merah, Perawatan luka merupakan tindakan untuk
lebar luka lebar luka lebar luka lebar luka lebar luka Panjang
5 cm, 5 cm, 5 cm, 5 cm, 5 cm, luka 7 cm, merawat luka dan melakukan pembalut
kedalaman kedalaman kedalaman kedalaman kedalaman lebar luka dengan tujuan mencegah infeksi silang
luka 1-2 luka 1-2 luka 1-2 luka 1-2 luka 1-2 5 cm,
cm, tidak cm, tidak cm, tidak cm, tidak cm, tidak kedalaman (masuk melalui luka) dan mempercepat proses
ada goa, ada goa, ada goa, ada goa, ada goa, luka 1-2 penyembuhan luka (Delmafildasari, 2013).
eksudat eksudat eksudat eksudat eksudat cm, tidak
sedang sedang sedang sedang sedang ada goa,
dan jenis dan jenis dan jenis dan jenis dan jenis eksudat Ulkus kaki diabetik adalah kerusakan
eksudat eksudat eksudat eksudat eksudat sedikit
purulent purulent purulent purulent purulent
sebagaian (partial Thicness) atau keseluruhan
(full thickness) pada kulit yang dapat meluas
Warna Warna Warna Warna Warna Warna ke jaringan di bawah kulit, tendon, otot,
Responden dasar luka dasar luka dasar luka dasar luka dasar luka dasar luka
tulang atau persendian yang terjadi pada
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
2 merah, merah, merah, merah, merah, merah, seseorang yang menderita penyakit diabetes
Panjang Panjang Panjang Panjang Panjang Panjang melitus (DM), kondisi ini timbul sebagai
luka 5 cm, luka 5 cm, luka 5 cm, luka 5 cm, luka 5 cm, luka 5 cm,
lebar luka lebar luka lebar luka lebar luka lebar luka lebar luka akibat terjadinya peningkatan kadar gula
3 cm, 3 cm, 3 cm, 3 cm, 3 cm, 3 cm, darah yang tinggi (Tarwoto, 2012).
kedalaman kedalaman kedalaman kedalaman kedalaman kedalaman
luka 3-4 luka 3-4 luka 3-4 luka 3-4 luka 3-4 luka 3-4 Disini peneliti menerapakan salah satu
cm, cm, cm, cm, cm, cm,
terdapat terdapat terdapat terdapat terdapat terdapat implementasi yang dapat menurunkan resiko
goa, goa, goa, goa, goa, goa, tidak infeksi yaitu perawatan luka dengan NaCl
eksudat eksudat eksudat eksudat eksudat ada
sedikit sedikit sedikit sedikit sedikit eksudat 0,9%. Cairan Normal salin (NS) atau Natrium
klorida 0,9% (NaCl 0,9%) merupakan cairan
Dari hasil pengkajian kedua responden, yang direkomendasi sebagai pembersih luka,
terdapat gangguan diabetes mellitus akibat karena cairan normal salin memiliki
infeksi, ulserasi yang berhubungan dengan komposisi sama seperti plasma darah sehingga
abnormalitas neurologis, penyakit vaskular aman bagi tubuh (Arsianty, 2014). Seperti

42
Journal of Nursing and Health (JNH): Asuhan Keperawatan Dengan Perawatan...

pendapat Kristiyaningrum & Suwarto (2013) dilakukan tindakan perawatan luka


bahwa selama ini larutan yang sering menggunakan NaCl 0,9% berkurang eksudat
digunakan untuk melakukan perawatan luka sedang. Responden juga mengatakan sakit
diabetes melitus adalah NaCl 0,9%. Karena pada kaki berkurang, kulit terlihat bersih dan
cairan NaCl 0,9% juga merupakan cairan lembab. Selanjutnya pada hari kedua, setelah
fisiologis yang efektif untuk perawatan luka dilakukan tindakan perawatan luka
karena sesuai dengan kandungan garam tubuh. menggunakan NaCl 0,9% Warna dasar luka
Fungsi NaCl 0,9% untuk perawatan luka juga 100 % merah, Panjang luka 5 cm, lebar luka 3
dapat melembabkan dasar luka agar terjaga cm, kedalaman luka 3-4 cm, terdapat goa,
kelembabannya. eksudat sedikit. Responden juga mengatakan
kakinya sudah sedikit berkurang kesemutan
Pada responden pertama dihari pertama dan pegal-pegal. Selanjutnya pada hari ketiga,
didapatkan hasil resiko infeksi dengan di setelah dilakukan tindakan perawatan luka
tunjukan adanya ulkus diabetik yaitu warna menggunakan NaCl 0,9% Warna dasar luka
dasar luka 100% kuning, panjang luka 7 cm, 100 % merah, Panjang luka 5 cm, lebar luka 3
lebar luka 5 cm, dan kedalaman luka 1-2 cm, cm, kedalaman luka 3-4 cm, terdapat goa,
tidak ada goa, eksudat sedang dan jenis tidak ada eksudat. Responden juga
eksudat purulent. Setelah dilakukan tindakan mengatakan kakinya sudah tidak kesemutan
perawatan luka menggunakan NaCl 0,9% dan pegal-pegal.
berkurang eksudat sedang. Responden juga
mengatakan sakit pada kaki berkurang, kulit Setelah diberikan implementasi yang
terlihat bersih dan lembab. Selanjutnya pada sama antara kedua responden, penulis
hari kedua, setelah dilakukan tindakan melakukan perbandingan dan hasilnya
perawatan luka menggunakan NaCl 0,9% terdapat peningkatan resiko infeksi pada
Warna dasar luka 100 % kuning, Panjang luka kedua responden. Hal ini sesuai dengan hasil
7 cm, lebar luka 5 cm, kedalaman luka 1-2 penelitian oleh Djauhar, Kadrianti &
cm, tidak ada goa, sedikit eksudat. Responden Hanaruddin (2018) “Gambaran Perawatan
juga mengatakan kakinya sudah sedikit Luka Diabetes pada Pasien Diabetes Melitus
berkurang kesemutan dan pegal-pegal. di RSUD Labuang Baji Makasar” yang
Selanjutnya pada hari ketiga, setelah menunjukan bahwa perawatan luka
dilakukan tindakan perawatan luka menggunakan NaCl 0,9% dalam menurunkan
menggunakan NaCl 0,9% Warna dasar luka resiko infeksi pada pasien diabetes melitus.
90% kuning dan 10 % merah, Panjang luka 7
cm, lebar luka 5 cm, kedalaman luka 1-2 cm, Adanya pengaruh perawatan luka
tidak ada goa, tidak eksudat. Responden juga menggunakan NaCl 0,9% dalam mengatasi
mengatakan kakinya sudah tidak kesemutan resiko infeksi pada diabetes mellitus dapat
dan pegal-pegal. dijelaskan sebagai berikut: sebelum dilakukan
perawatan luka responden pertama
Sedangkan untuk responden kedua menunjukan warna dasar 100 % kuning,
didapatkan hasil resiko infeksi dengan di panjang luka 7 cm, lebar luka 5 cm,
tunjukan adanya ulkus diabetik yaitu Warna kedalaman luka 1-2 cm, tidak ada goa,
dasar luka 100 % merah, Panjang luka 5 cm, eksudat sedang dan jenis eksudat purulent.
lebar luka 3 cm, kedalaman luka 3-4 cm, Sedangkan responden kedua mwnunjukan
terdapat goa, eksudat sedikit. Setelah Warna dasar luka 100 % merah, Panjang luka

43
ISSN 2502-1524
Volume 4 No 2 September 2019 nomor 40 -46

5 cm, lebar luka 3 cm, kedalaman luka 3-4 dengan NaCl 0,9% kepada 2 responden yang
cm, terdapat goa, eksudat sedikit. Setelah sama dalam waktu 3 hari, dapat menurunkan
dilakukan perawatan luka dengan NaCl 0,9% resiko infeksi. Hal ini sesuai dengan tujuan
selama 3 hari berturut-turut, kedua responden penulis yang mengatakan bahwa perawatan
menunjukan resiko infeksi menurun dengan luka dengan NaCl 0,9% dapat menurunkan
penurunan jumlah eksudat. resiko infeksi pada pasien diabetes mellitus.

Berdasarkan hasil studi kasus ini, terdapat SARAN


perbedaan peningkatan resiko infeksi pada Sebagai masukan dalam pemberian asuhan
kedua responden. Peningkatan resiko infeksi keperawatan kepada pasien ulkus diabetes
pada responden pertama lebih rendah daripada mellitus dengan penerapan perawatan luka
responden kedua. Ada beberapa faktor yang menggunakan NaCl 0,9% pada pasien ulkus
diabetes melitus.
mempengaruhi perbedaan hasil antara kedua
responden. Faktor yang paling berpengaruh UCAPAN TERIMA KASIH
adalah keparahan luka. Pada responden Penulis banyak terimakasih kepada:
pertama warna dasar luka 100% kuning,
panjang luka 7 cm, lebar luka 5 cm, 1. Allah SWT yang telah memberikan
kedalaman luka 1-2 cm, eksudat sedang dan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis
jenis eksudat purulent. Sedangkan pada bias menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
responden kedua warna dasar luka 100% ini.
merah, panjang luka 5 cm, lebar luka 3 cm, 2. Ns. Roni Punomo, M.Kep., selaku
kedalam 3-4 cm, terdapat goa dan eksudat Direktur Akademi Keperawatan
sedikit. Menurut Putri (2013) terjadinya Yakpermas Banyumas.
masalah kaki diawali adanya hiperglikemia 3. Ns. Dwi Astuti, M.Kep selaku dosen
pada penyandang DM yang menyebabkan pembimbing satu yang telah menyediakan
kelainan neuropati dan kelainan pada waktu, tenaga, dan pikiran untuk
pembuluh darah. Neuropati, baik neuropati mengarahkan saya dalam penyusunan
sensorik maupun motorik dan autonomik akan Karya Tulis Ilmiah ini.
mengakibatkan berbagai perubahan pada kulit 4. Ns. Umy Kartika, M.Kep selaku dosen
dan otot yang kemudian menyebabkan pembimbing dua yang telah menyediakan
terjadinya perubahan distribusi tekanan pada waktu, tenaga, dan pikiran untuk
telapak kaki dan selanjutnya akan mengarahkan saya dalam penyusunan
mempermudah terjadinya ulkus. Adanya Karya Tulis Ilmiah ini.
kerentanan terhadap infeksi menyebabkan 5. Orang tua dan keluarga saya yang telah
infeksi mudah merebak menjadi infeksi yang memberikan bantuan dukungan material
luas. Faktor aliran darah yang kurang juga dan moral.
akan lebih lanjut menambah rumitnya 6. Kedua orang tua Bapak Sarjono dan Ibu
pengelolaan kaki diabetes melitus. Warasih yang selama ini senantiasa
memberikan kasih sayang, do’a dan
KESIMPULAN dukungan sehingga penulis dapat
Dari hasil studi kasus ini dapat diketahui menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
perawatan luka dengan NaCl 0,9% dapat 7. Kepada Mbah saya Saminah serta Mbah
menurunkan resiko infeksi pada pasien Kusdori dan Lasiah yang senantiasa
diabetes mellitus. Hal ini dibuktikan setelah mendoakan saya, sehingga penulis dapat
diberikan implementasi perawatan luka menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

44
Journal of Nursing and Health (JNH): Asuhan Keperawatan Dengan Perawatan...

8. Kepada adik saya Muhammad Rifki Dwi .wordpress.com/2013/10/25/konsep-


Saputra yang selama ini mendukung dan dasar-perawatan-luka
mendoakan sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
9. Sahabat yang telah banyak membantu Djauhar, dkk. (2018). Gambaran Perawatan
dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini Luka Diabetik Pada Pasien Diabetes.
khususnya kelas 3A.
(diakses pada 8 April 2019)
10. Sahabat yang telah banyak membantu http://ejournal.stikesnh.ac.id/index.ph
dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah p/jikd
ini khusunya Tia, Susi, Diyani, Fitri, Toto,
Asafi, Taat, Arif, Ayu, Vesia.
11. Orang yang terkasih Adi Bambang
Pujiarto yang telah memberikan waktu, Hidayat, A. A. A. (2008). Pengantar Konsep
dukungan dan support. Dasar Keperawatan.Edisi ke 2. Jakarta
: Salemba Medika.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2018). Mencuci Luka [diakses 10
November 2018] H. R, Hasdianah. (2012). Mengenal Diabetes
http://curvetube.com/Perawatan_Luka Pada Orang Dewasa dan Anak-anak
_Diabetes_Melitus_dengan_Modern_ dengan Solusi Herbal. Yogyakarta:
Dressing_Di_RSUD_Kota_Semarang/ Nuha Medika.
bdSjjkI1Ioo.video

IDF. (2015). Diabetes Atlas Seven Edition.


Anonim. (2018). Ulkus Diabetik [diakses 10 [diakses 13 Oktober 2018, from
November 2018] internasional Diabetes Federation:
http://www.pengobatanlukadiabetesga http://www.idf.org/sites/default/files/
ngren.com/apa-yang-menyebabkan- EN 6E Atlas Full new.pdf
lambatnya-penyembuhan-luka-
diabetes/ .

Brunner & Suddarth. Jakarta : EGC Kowalak., et all. (2013). Buku Ajar
Patofisiologi. Alih Bahasa Andry
Hartono. Jakarta : EGC.
Arsianty, I. P (2014). Konsep Dasar
Menejemen Perawatan Luka. Jakarta:
Kedokteran EGC. Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu Perilaku
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Delimarfidasari. (2013). Konsep Dasar


Perawatan Luka.(diakses pada 11 Nursalam. (2010). Pendidikan Dalam
November2018)http://delimarfidasarai Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika.

45
ISSN 2502-1524
Volume 4 No 2 September 2019 nomor 40 -46

Volume 2, Edisi 8. Jakarta : Buku


Kedokteran EGC.
Perkeni. (2015). Pengelolaan dan Pencegahan
Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia,
Perkeni, Jakarta.
Smeltzer, S.C., & Bare, B. G. (2015). Buku
Ajar Keperawatan Medikal Bedah.

Potter & Pory. (2010). Buku Ajar


Fundamental Keperawatan: Edisi
ketujuh, buku ketiga. Jakarta : EGC. Tarwoto. (2012). Keperawatan Medikal Bedah
Sistem Endokrin. Jakarta: CV. Trans
Info Media.

Price, S. A., & Wilson, L. M. (2012).


Patofisiologi Konsep Klinis Proses-
Proses Penyakit, Edisi Ke-6. Jakarta: Waspadji, S. (2009). Buku Ajar Penyakit
EGC. Dalam: Komplikasi Kronik Diabestes,
Mekanisme Terjadinya, Diagnosis dan
Putri, Y. M, S. W. (2013). Keperawatan Strategi Pengelolaan, Jilid III, Edisi 4,
Medikal Bedah 2. Yogyakarta : Nuha Jakarta: FK UI pp. 1923-24.
Medika

Wijaya, A. S & Putri, Y. M. (2013).


Rikesdas. (2014). Profil Kesehatan Indonesia Keperawatan Medikal Bedah 2,
Tahun 2013. Jakarta:.[diakses 11 Keperawatan Dewasa Teori dan
November 2018] Web site: Contoh Askep. Yogyakarta : Nuha
http//www.kemkes.go.id Medika

Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2008). Buku


Ajar Kesehatan Medical Bedah,

46

Anda mungkin juga menyukai