2, Desember 2016
ABSTRAK
Latar Belakang : Penyakit diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak
menghasilkan cukup insulin atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang
dihasilkan oleh pankreas. Salah satu komplikasi dari penyakit diabetes adalah ulkus diabetik,
dimana ulkus kaki diabetik merupakan salah satu penyebab tersering dilakukannya tindakan
amputasi pada kaki. Olahraga adalah salah satu hal yang penting khususnya Senam kaki dapat
membantu memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot kecil kaki dan mencegah
terjadinya kelainan bentuk kaki sehingga bisa membantu mencegah terjadinya ulkus diabetik.
Tujuan : untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang senam kaki diabetik dengan
aktivitas senam kaki diabetik untuk mencegah ulkus diabetik pada penderita diabetes mellitus di
Wilayah Kerja Puskesmas Loa Kulu.
Metode : Desain dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional, dengan menggunakan
pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan conseccutive sampling. Dengan
jumlah 76 responden. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat yaitu karakteristik responden,
tingkat pengetahuan, dan aktivitas senam kaki diabetik, dan analisa bivariat menggunakan chi
square.
Hasil : Dengan sampel 76 orang penderita diabetes mellitus didapatkan hasil distribusi frekuensi
responden berdasarkan usia,≥45 tahun ada 62 orang (81,4%). Sebagian besar responden bekerja
sebagai wiraswasta/ pedagang sebanyak 47 orang (61,8%). Pendidikan terakhir paling banyak
lulusan SD dan SLTA dengan jumlah yang sama 27 orang (35,5%). Jenis kelamin perempuan ada 42
orang (55,3%). Berdasarkan pengetahuan kurang baik ada 55 orang (72,4%). Aktivitas senam kaki
diabetik yang baik ada 38 orang (50,0%). Hasil uji statistik chi square diperoles P Value tingkat
pengetahuan dengan aktivitas senam kaki diabetik 0,000, dengan nilai OR 18,000.
Kesimpulan: ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang senam kaki diabetik
dengan aktivitas senam kaki diabetik untuk mencegah ulkus diabetik pada penderita diabetes
mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Loa Kulu.
Kata Kunci: tingkat pengetahuan, aktivitas senam kaki, senam ka
ABSTRACT
Background : Diabetes is a chronic disease that occurs when the pancreas does not produce enough
insulin or when the body can not effectively use the insulin produced by the pancreas. One of the
complications of diabetes is diabetic ulcers, diabetic foot ulcers which is one of the most common
cause of amputation. Sport is one particularly important in Gymnastics feet can help improve blood
circulation and strengthen the small muscles in the feet and prevent foot deformity, so that it can
help prevent diabetic ulcers.
1
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 2, Desember 2016
Purpose : To know the relationship knowledge level about gymnastics feet of diabetes with the
activity of the gym on the foot of diabetes in order to prevent the ulcer disease in patients with
diabetes in the territory of the cllinic loa kulu.
Methods : The design of this research is descriptive correlational,Using cross sectional approach.
The process of taking sampling is used conseccutive sampling. samples were 76 respondents. The
univariate analysis was respondent characteristic, knowledge level, and gymnastics feet, and
bivariate analysis used chi square.
Result : the sample 76 samples, result of frequency distribution respondents age were ≥45 years
there’re 62 people (81,4%). Most respondents work as self-employed / traders 47 people (61,8%).
Education last at most elementary and high school graduates with the same number 27 people
(35,5%). Genderthe girls 42 people (55,5%). There were 55 people (72,4%). There’re 38 (50,0%)
Activities gymnastics diabetic foot is good t. The result of Chi Square is P Value Knowledge level
with gymnastics feet of diabetes 0,000, with OR 18,000.
Conclusion : There is significant relationship knowledge level about gymnastics feet of diabetes with
the activity of the gym on the foot of diabetes in order to prevent the ulcer disease in patients with
diabetes in the territory of the cllinic loa kulu.
Key Words : knowledge level, foot gymnastics activity, foot gymnastics
2
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 2, Desember 2016
3
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 2, Desember 2016
4
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 2, Desember 2016
Tabel 3
Pekerjaan Frekuensi (%) Distribusi Frekuens Karakteristik Responden
TidakBekerja 8 10,5 Berdasarkan Pekerjaan Di Puskesmas Loa
Kulu (n=76)
Petani 19 25,0
JenisKelamin Frekuensi (%)
Wiraswasta/Pedagang 47 61,9
Total 76 100
5
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 2, Desember 2016
6
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 2, Desember 2016
satu bentuk objek kesehatan dapat dijabarkan Berdasarkan tabel 5, dapat diketahui bahwa
oleh pengetahuan yang diperoleh dari dari 76 orang penderita Diabetes Mellitus
pengalaman sendiri. yang sudah terdaftar di Puskesmas Loa Kulu
menunjukan kategori dengan tingkat
Hal ini sejalan dengan penelitian yang pengetahuan kurang baik sebanyak 55 orang
dilakukan oleh Asiah (2009) tentang (72,4%), sedangkan untuk penderita DM
hubungan tingkat pendidikan dengan dengan katagori tingkat pengetahuan baik
pengetahuan kesehatan reproduksi ibu rumah sebanyak 21 orang (27,6%). Dengan demikian
tangga di Desa Rukoh Kecamatan Syiah dapat disimpulkan kategori tingkat
Kuala Banda Aceh. Hasil penelitian pengetahuan kurang baik lebih banyak dari
menunjukkan adanya hubungan yang pada tingkat pengetahuan dengan kategori
bermakna antar tingka pendidikan dengan baik.
pengetahuan dengan Rhitung= 0,533>
Rtabel=0,159. Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan
adalah hasil “tahu” dan ini terjadi setelah
Menurut asumsi peneliti dan berdasarkan teori seorang melakukan penginderaan terhadap
yang ada, pendidikan merupakan salah satu suatu objek tertentu. Menurut Hidayat (2007),
faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan (knowledge) adalah suatu proses
pengetahuan seseorang. Pendidikan yang dengan menggunakan panca indera yang
rendah akan menghambat pemahaman dilakukan seseorang terhadap objek tertentu
seorang tentang sesuatu, salah satunya dapat menghasilkan pengetahuan dan
masalah informasi senam kaki diabetik. Saran keterampilan.
peneliti, dengan meningkatnya tekhnologi
informasi, warga bisa mencari informasi Status pekerjaan juga mempengaruhi tingkat
terkait senam kaki diabetik di media cetak pengetahuan. Hasil penelitian menunjukkan
atau elektronik, saling bertukar pengalaman bahwa sebagian besar orang yang tidak
dengan warga lain, atau bisa bertanya kepada bekerja, sebanyak 37 orang (77,1%). Seorang
tim kesehatan terdekat. Selain penderita DM, yang mempunyai aktivitas sosial diluar rumah
keluarga juga harus ikut serta dalam mencari akan lebih banyak mendapatkan informasi,
informasi diberbagai media dan membantu sehingga pengalaman yang didapat juga lebih
penderita DM melakukan senam kaki diabetik banyak. Pengalaman merupakan guru yang
dirumah. paling baik sebab pengalaman dapat
digunakan sebagai upaya memperoleh
2. Analisis Univariat pengetahuan dan menyebutkan bahwa
a. Variabel Tingkat Pengetahuan manusia telah mampu menggunakan
penalarannya dalam memperoleh
Tabel 5
pengetahuan. Pengalaman juga merupakan
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Variabel faktor yang mempengaruhi tingkat
Tingkat Pengetahuan Tentang Senam Kaki pengetahuan (Herminaju, 2010).
Diabetik Di Puskesmas Loa Kulu Tahun 2016
Senam kaki diabetik adalah kegiatan atau
Tingkat latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes
Frekuensi (%) melitus untuk mencegah terjadinya luka dan
Pengetahuan
membantu melancarkan peredaran darah
KurangBaik 55 72,4
bagian kaki (Suriadi, 2007). Sedangkan
27,6 menurut Setiawan, 2010 senam kaki diabetik
Baik 21
merupakan salah satu terapi yang diberikan
Total 76 100 oleh seorang perawat. Senam ini bertujuan
untuk melacarkan peredaran darah yang
n=76) terganggu karena senam kaki diabetes dapat
membantu memperkuat otot-otot kaki.
Sumber: Data Primer 2016 Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Veronica (2012). Yang
7
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 2, Desember 2016
8
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 2, Desember 2016
9
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 2, Desember 2016
kaki dari berbagai media. Tapi responden seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi
jarang melakukan senam kaki atau olahraga proses belajar, menurut IB Marta (1997) yang
karna sibuk dengan pekerjaan sehari-hari. di kutip oleh Notoadmojo (2007), makin
sedangkan 19 dari 21 responden memiliki tinggi pendidikan sesorang makin mudah
tingkat pengetahuan baik dengan aktivitas orang tersebut untuk menerimanya informasi.
senam kaki baik. Ini menunjukan bahwa
hampir seluruhnya responden dengan tingkat Senam adalah latihan fisik yang dipilih dan
pengetahuan baik memiliki aktivitas senam diciptakan dengan terencana, disusun secara
kaki yang baik. sistematik dengan tujuan membentuk dan
mengembangkan pribadi secara harmonis
Analisis hubungan tingkat pengetahuan (Probosuseno, 2007). Senam kaki adalah
tentang senam kaki diabetik dengan aktivitas kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh
senam kaki diabetik pada penderita DM di pasien diabetes mellitus untuk mencegah
Wilayah Kerja Puskesmas Loa Kulu terjadinya luka dan membantu melancarkan
dilakukan dengan menggunakan rumus Chi- peredaran darah bagian kaki
Square dengan taraf signifikan α=5% (Sumosardjono,2006).
didapatkan hasil nilai p = 0,000 < α 0,05,
sehingga H0 ditolak. Artinya ada hubungan Senam kaki ini dapat diberikan kepada
yang signifikan (bermakna) secara statistik seluruh penderita diabetes mellitus dengan
antara tingkat pengetahuan tentang senam tipe 1 maupun 2. Namun sebaiknya diberikan
kaki diabetik dengan aktivitas senam kaki sejak pasien didiagnosa menderita diabetes
diabetik pada penderita DM di Wilayah Kerja mellitus sebagai pencegahan dini. Senam kaki
Puskesmas Loa Kulu. ini juga dikontraindikasi pada klien yang
mengalami perubahan fungsi fisiologis seperti
Hasil analisis odds ratio menunjukkan 18,000 dipsnea atau nyeri dada. Keadaan seperti ini
(CI 90%=3,758-85,609), Ini berarti bahwa perlu diperhatikan sebelum dilakukan
penderita DM yang memiliki pengetahuan tindakan senam kaki. Selain itu kaji keadaan
yang kurang baik memiliki kecenderungan umum dan keadaan pasien apakah layak untuk
untuk 18,000 kali memiliki aktivitas senam dilakukan senam kaki tersebut, cek tanda-
kaki yang kurang baik dibandingkan dengan tanda vital dan status respiratori (adakah
penderita DM yang memiliki pengetahuan dispnea atau nyeri dada), kaji status emosi
yang baik. pasien (suasana hati/mood, motivasi), serta
perhatikan indikasi dan kontraindikasi dalam
Pengetahuan sesorang biasanya diperoleh dari pemberian tindakan senam kaki (Perkeni,
pengalaman yang berasal dari berbagai 2006).
macam sumber seperti media poster, kerabat
dekat, media massa, media elektronik, buku Hal ini membuktikan bahwa pengetahuan
petunjuk, petugas kesehatan, dan sebagainya, yang dimiliki penderita DM sangat
pengetahuan dapat membentuk keyakinan berpengaruh terhadap senam kaki diabetik.
tertentu, sehingga seseorang berperilaku Karena penderita DM yang memiliki
sesuai dengan keyakinannya tersebut pengetahuan baik, memiliki aktivitas senam
(Hidayat, 2013). Menurut Notoatmodjo kaki yang yang baik. Hal ini sejalan dengan
(2010), pengetahuan adalah hasil “tahu” dan penelitian yang dilakukan oleh Okta (2012)
ini terjadi setelah seorang melakukan yang berjudul hubungan tingkat pengetahuan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. tentang senam nifas dengan sikap terhadap
Menurut Hidayat (2007), pengetahuan senam nifas pada ibu pasca persalinan di
(knowledge) adalah suatu proses dengan Rumah Sakit Panti Wilasa. Dengan hasil
menggunakan panca indera yang dilakukan penelitian didaptkan P value 0,004, yang
seseorang terhadap objek tertentu dapat berarti ada hubungan tingkat pengetahuan
menghasilkan pengetahuan dan keterampilan. tentang senam nifas dengan sikap terhadap
senam nifas.
Pendidikan adalah salah satu usaha untuk
mengembangkan kepribadian dan kemampuan Asumsi peneliti dan berdasarkan teori yang
di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung ada adalah selain pengetahuan tentang senam
10
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 2, Desember 2016
11
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 2, Desember 2016
khususnya tentang senam kaki diabetik Dahlan, M.S 2009. Statistik untuk
dan bagaimana cara melakukan senam Kedokteran dan Kesehatan , Edisi 4
kaki diabetik. (deskriptif, Bivariat dan Multivariat,
5. Bagi Peneliti Selanjutnya dilengkapi aplikasi dengan menggunakan
Diharapkan peneliti berikutnya SPSS). Jakarta: Salemba Medika.
melakukan penelitian sejenis mengenai
Decroli E, Karimi J, Manaf A,
berapa jumlah peningkatan sirkulasi
Syahbuddin S. Profil ulkus diabetik pada
darah setelah melakukan senam kaki
penderita rawat inap di bagian penyakit dalam
diabetik.
RSUP Sr. M Djamil Padang. MKI (Majalah
Kedokteran Indonesia); 2010.
DAFTAR PUSTAKA
Hastono, S.P & Sabri, L.2010.
Adib, M. 2011. Pengetahuan praktis Statistik Kesehatan. Rajawali Pers Jakarta.
ragam penyakit mematikan yang paling sering
Hidayat, (2013), Riset Keperawatan
menyerang kita. Jogjakarta: Buku Biru
dan Teknik Penulisan Ilmiah, Salemba
American Diabetes Association , Medika, Jakarta, edisi IV.
2006. Genetics of Diabetes.
International Diabetes Federation.
http://www.diabetes.org/diabetes-
2013. IDF Diabetes Atlas Sixth Edition.
basics/genetics-of-diabetes.html, diakses 3
Januari 2016. Internasional Diabetes Federation.
2013. IDF Atlas Sixth Edition. Internasional
Ahmadi, A. 2007. Psikologi Belajar.
Diabetes Federation 2013.
PT. Rineka Cipta. Jakarta.
http://www.idf.org/sites/defult/files/EN
-----------.(2010). Prosedur penelitian: diakses 2 Januari 2016.
suatu pendekatan praktik, edisi revisi X.
Irawan, Dedi. 2010. Prevalensi dan
Jakarta: Rineka Cipta
Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe
Andarwanti,L 2009, Pengaruh Senam 2 di Daerah Urban Indonesia (Analisa Data
Kaki Diabetes Terhadap Neuropati Sensorik Sekunder Riskesdas 2007). ThesisUniversitas
pada Kaki Pasien Diabetes Melitus Di Indonesia.
Wilayah Kerja Puskesmas Tegalrejo, S.Kep,
John. (2012) analisis hubungan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
antara umur dan riwayat keluarga menderita
Anneahira. (2011) . Senam Kaki DM dengan kejadian penyakit DM tipe 2 pada
Diabetes. Diakses dari pasien rawat jalan di polikelinik penyakit
http://www.anneahira.com/senam-kaki- dalam. (http://fkm.unsrat.ac.id/wp-
diabetes.htm. Diperoleh tanggal 9 Jabuari content/uploads/2013/08/GLORIA-
2016. WUWUNGAN-091511080.) diakses pada
tanggal 20 juni 2016
Arifin, A. 2013. Panduan Terapi
Diabetes Mellitus Tipe 2 Trekini. FK UNPAD Kushartini, (2007), Diabetes
Bandung. Educator Training, Yogyakarta, Fakultas
Kedokteran UGM.
Arikunto, S.2006. prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Proses. Rineka Cipta. Mangoenprasodjo, Setiono A. 2006.
Jakarta. Hidup Sehat dan Normal Dengan Diabetes.
Thinkfresh. Yogyakarta.
Cahyono.S (2007). Menejemen ulkus
kaki diabetik. Jurnal Kedokteran dan Farmasi, Misnadiarly, (2006). Diabetes
20, (3), 103-108. Mellitus: Ulcer, Infeksi, gangguan, Populer
Obor, Jakarta.
Cherin. 2009. Hubungan Pengalaman
dengan Pengethuan Mudrajad. 2009. Metode Riset Untuk
http://www.wordpress.com. Diakses tanggal 5 Bisnis & Ekonomi. Edisi 3. Erlangga . Jakarta
Januari 2015.
12
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 2, Desember 2016
14