Anda di halaman 1dari 13

KARYA ILMIAH

GAMBARAN PENGETAHUAN PERAWATAN KAKI PADA PASIEN


DIABETES MELITUS TIPE 2

INAS ISTIQLAL SARY NABILAH


SRINALESTI MAHANANI
ARIES WAHYUNINGSIH

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


STIKES RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI
2020
HALAMAN PERSETUJUAN KARYA ILMIAH

Karya Ilmiah, sebagai tugas untuk memperoleh gelar Sarjana


Keperawatan pada Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Rumah Sakit Baptis Kediri

Disetujui :

Srinalesti Mahanani, S.Kep., Ns., M.Kep


GAMBARAN PENGETAHUAN PERAWATAN KAKI PADA PASIEN
DIABETES MELITUS TIPE 2
Inas Istiqlal Sary Nabilah, Srinalesti Mahanani, Aries Wahyuningsih
STIKES RS Baptis Kediri
Jl. Mayjend Panjaitan No. 3B Kediri
(stikesbaptisjurnal@gmail.com)

ABSTRAK

Mencegah komplikasi akibat diabetes melitus khususnya pada kaki terdapat


beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan salah satunya hygiene personal
termasuk kaki. Melakukan perawatan kaki pada penderita diabetes melitus sangat
penting sekali, guna mencegah terjadinya luka pada kaki (Tarwoto, 2016).
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gambaran pengetahuan perawatan kaki
pada pasien diabetes melitus tipe 2 berdasarkan hasil review literature. Penelitian
ini menggunakan study literature review. Literature yang didapatkan dari SINTA,
PUBMED, Garuda dan google scholar databased. 10 literature review
menggunakan beberapa desain yaitu deskriptif eksploratif, cross sectional,
deskriptif cross sectional study, pretest-posttest design, deskriptif analitik,
deskriptif dari tahun 2013-2020 kemudian dilakukan analisa PICO.. Hasil studi
literature review didapatkan bahwa pengetahuan perawatan kaki pada pasien
diabetes melitus bervariasi pada setiap penelitian yang telah di review. Hasil
menunjukan bahwa mayoritas pengetahuan perawatan kaki pada pasien diabetes
melitus masuk dalam kategori baik. Pengetahuan pasien diabetes melitus terhadap
perawatan kaki dari berbagai penelitian yang telah diplubikasi secara nasional
maupun international memiliki hasil yang bervariasi, namun pengetahuan yang
baik lebih mendominasiSemakin baik pengetahuan pasien tentang perawatan kaki
maka semakin kecil resiko pasien terkena komplikasi pada kaki.
Kata kunci : pengetahuan, perawatan kaki, diabetes melitus

LITERATURE REVIEW: DESCRIPTION OF FOOT CARE KNOWLEDGE


TO PATIENTS WITH DIABETES MELLITUS TYPE 2

ABSTRACT

Prevent complications due to diabetes mellitus, especially on the foot there are
several prevention efforts that can be done, one of them is personal hygiene,
including foot care. Foot caring to people with diabetes mellitus is very
important, in order to prevent wound to the foot. The research objective is to
describe foot care knowledge to patients with diabetes mellitus type 2 based on
literature review results. The research method used literature review. The
literature obtained from SINTA, PUBMED, Garuda and Google Scholar
database. 10 literature reviews using several design, namely descriptive
explorative, cross sectional, descriptive cross sectional study, pretest-posttest
design, descriptive analitik, descriptive, from 2013-2020 then carried out PICO
analisys. The results of literature review showed that foot care knowledge to
patients with diabetes mellitus varies in each of the studies that have been
reviewed. From the collection result, it showed that the majority of foot care
knowledge to patients with diabetes mellitus was good category. Knowledge of
patients with diabetes mellitus towards foot care from various studies that have
been national and international published have varied results, but good
knowledge is more dominant.

Keywords: knowledge, foot care, diabetes mellitus

PENDAHULUAN penderita diabetes melitus sangat


Penyakit diabetes membuat penting sekali, guna mencegah
gangguan/ komplikasi melalui terjadinya luka pada kaki (Tarwoto,
kerusakan pada pembuluh darah di 2016).
seluruh tubuh, disebut angiopati Berdasarkan data Riskesdas
diabetik. Penyakit ini berjalan kronis tahun 2018 di Indonesia, prevalensi
dan terbagi dua yaitu gangguan pada diabetes melitus berdasarkan
pembuluh darah besar diagnosis dokter pada penduduk
(makrovaskular) disebut umur ≥15 tahun meningkat menjadi
makroangiopati, dan pada pembuluh 2%, prevalensi yang terendah
darah halus (mikrovaskular) disebut terdapat di provinsi NTT, yaitu
mikroangiopati (Kurnia, 2017). sebesar 0.9% sedangkan prevalensi
Ulkus diabetik merupakan luka tertinggi di provinsi DKI Jakarta
terbuka pada permukaan kulit karena sebesar 3,4%, di Jawa Timur
adanya komplikasi makroangiopati prevalensi diabetes melitus yaitu
sehingga terjadi vaskuler insufisiensi sebesar 2,6% (Riskesdas, 2018).
dan neuropati, keadaan lebih lanjut Berdasarkan hasil pra penelitian yang
terdapat luka pada penderita yang di lakukan tanggal 7 Januari 2020 di
sering tidak dirasakan, dan dapat Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit
berkembang menjadi infeksi Baptis Kediri didapatkan bahwa
disebabkan oleh bakteri aerob jumlah pasien dengan Diabetes
maupun anaerob (Hastuti, 2008 Melitus pada bulan Oktober sampai
dalam Supriyadi, 2017). Ulkus pada dengan Desember sebanyak 300
kaki diabetik merupakan salah satu pasien. Dari 15 pasien diabetes
komplikasi utama dari penderita melitus semua pasien (100%)
diabetes melitus. Pada penderita diabetes melitus tipe 2 beresiko
diabetes melitus sistem metabolisme tinggi mengalami ulkus diabetes dan
tubuhnya mengalami gangguan terdapat 11 pasien (73%) tidak
sehingga menghambat proses melakukan perawatan kaki, 11 pasien
penyembuhan luka dan hal ini dapat (73%) menderita ulkus diabetes pada
berakibat buruk berupa amputasi kaki. Dari data hasil pra penelitian
pada kaki (Pampattiwar, 2013 dalam pada mahasiswa di RSUD Mardi
Supriyadi, 2017). Mencegah waluyo Kota Blitar didapatkan data
komplikasi akibat diabetes melitus bahwa dari 7 orang penderita DM
khususnya pada kaki terdapat yang dirawat mengatakan tidak
beberapa upaya pencegahan yang mengetahui tentang perawatan kaki.
dapat dilakukan salah satunya Jika terdapat luka lecet maka
hygiene personal termasuk kaki. penderita hanya memberi obat
Melakukan perawatan kaki pada betadine dan ditutup kasa. Penderita
tidak segera membawa ke tenaga dibahas tidak ditangani, komplikasi
kesehatan. Kebanyakan penderita DM kronis dan akut bisa timbul.
beranggapan bahwa luka tidak terlalu Pada komplikasi akut, pasien bisa
serius, sehingga tidak memerlukan mengalami mual, muntah-muntah,
perawatan khusus (Fata, 2020). memberatnya masalah cairan dan
Diabetes melitus adalah suatu elektrolit bisa dengan cepat
keadaan ketika tubuh tidak mampu berkembang ke coma hypoglycemia
menghasilkan atau menggunakan atau diabetic ketoacidosis (DKA)
insulin (hormon yang membawa (Baradero, 2009). Pada komplikasi
glukosa darah ke sel-sel dan kronis, pasien bisa mengalami
menyimpannya sebagai glikogen). gangguan mikrovaskular,
Dengan demikian, terjadi makrovaskular, atau neuropati
hiperglikemia yang disertai berbagai (Baradero, 2009). Terjadinya
kelainan metabolik akibat gangguan komplikasi pada pasien diabetes
hormonal, melibatkan kelainan melitus sebagian besar disebabkan
metabolisme karbohidrat, protein, karena 3 hal yaitu; neuropati,
dan lemak serta menimbulkan iskemik dan neuroiskemik. Dan
berbagai komplikasi kronis pada neuroiskemik tersebut merupakan
organ tubuh (Mansjoer dkk., 2000; perpaduan antara neuropati dan
Sukarmin dan S. Riyadi, 2008; iskemik perifer yang mengakibatkan
Tambayong, J. 2000 dalam Nur Aini, terjadinya kelainan pembuluh darah
2016). Penyebab gangguan endokrin perifer. Sehingga dapat disimpulkan
utama pankreas adalah produksi dan bahwa penyebab utama kejadian
kecepatan pemakaian metabolik ulkus diabetik diantaranya neuropati
insulin. Kurangnya insulin secara dan kelainan pembuluh darah perifer
relatif dapat mengakibatkan yang menyebabkan iskemia pada
peningkatan glukosa darah dan jaringan perifer (Chadwick, P. Et al.,
glukosa dalam urine (Baradero, 2013 dalam Supriyadi., 2017). Ulkus
2009). Dalam keadaan normal, kaki diabetik adalah salah satu
makanan yang telah dicerna dalam komplikasi utama dari penderita
gastrointestinal diubah menjadi diabetes melitus. Sistem metabolisme
glukosa, lemak, dan asam amino pada tubuh penderita diabetes
serta masuk ke dalam hepar dapat melitus mengalami gangguan
mengambil glukosa, lemak, dan asam sehingga menghambat proses
amino dari peredaran darah. Hepar penyembuhan luka dan hal ini dapat
menyimpan glukosa dalam bentuk berakibat buruk berupa amputasi
glikogen, yang lain disimpan dalam pada kaki (Pampattiwar, et al. 2013
sel otot dan sel lemak (Baradero, dalam Supriyadi 2017).
2009). Cadangan ini (glikogen) dapat Pengetahuan tentang faktor
diubah kembali menjadi glukosa resiko penderita Diabetes Melitus,
apabila diperlukan. Defisit insulin penyuluhan kesehatan yang lain
ringan dapat menimbulkan dapat membantu dalam pencegahan
hiperglikemia dan glikosuria setelah primer. Salah satu upaya pencegahan
makan. Akan tetapi, defisit yang primer antara lain edukasi kesehatan
berat bisa menimbulkan Diabetes Melitus tentang perawatan
hiperglikemia, glikosuria, dan kaki (Suyono, 2013). Melakukan
katabolisme protein setiap saat. perawatan kaki pada penderita
Apabila perubahan yang telah diabetes melitus sangat penting
sekali, guna mencegah terjadinya menggunakan desain randomized
luka pada kaki (Tarwoto, 2016). controlled yang berhubungan
Pencegahan dan perawatan penyakit dengan gambaran pengetahuan
diabetes dapat mencegah ulkus perawatan kaki pada pasien diabetes
diabetes. Regulasi kadar gula darah melitus tipe 2.
dapat mencegah neuropati perifer Populasi dalam penelitian ini adalah
atau mencegah keadaan lebih buruk. jurnal penelitian terbaru yang terbit
Penderita diabetes melitus harus pada 7 tahun terakhir yaitu dari tahun
memeriksa kakinya setiap hari, 2013 sampai dengan 2020. . Sumber
menjaga kaki agar tetap bersih database online yang digunakan
dengan sabun dan air, serta menjaga berasal dari repositori baik dari
kelembapan kaki dengan pelembab Indonesia atau dari Negara lain yang
topikal. Sepatu dan alas kaki harus menggunakan bahasa Internasional.
dipilih secara khusus untuk Kriteria Inklusi dalam penelitian ini
mencegah adanya gesekan atau yaitu telah terpublikasi dengan system
tekanan pada kaki (Katsilambros Open Access Journal, naskah Jurnal
dkk, 2010; Regina, 2013 dalam Aini, terdiri dari abstract dan fulltext, artikel
berbahasa Indonesia atau Bahasa
Nur. 2016). Berdasarkan latar
Inggris, jurnal terindeks google scholar,
belakang tersebut, peneliti tertarik jurnal dari Indonesia terindeks SINTA
untuk melakukan literature review dan SCOPUS.
tentang “Gambaran Pengetahuan Jumlah referensi yang digunakan
Perawatan Kaki pada Pasien dalam literature review ini adalah 10
Diabetes Tipe 2”. artikel utama fulltext.
Peneliti melakukan review hasil
penelitian yang menggunakan
METODE PENELITIAN berbagai design penelitian yaitu
Review ini bertujuan untuk deskriptif eksploratif, cross
mengetahui dan memeriksa sectional, deskriptif cross sectional
literature (examine literature) study, pretest-posttest design,
apakah gambaran pengetahuan deskriptif analitik, deskriptif.
perawatan kaki pada pasien diabetes
melitus tipe 2. Peneliti melakukan
review penelitian yang
Peneliti melakukan strategi
HASIL PENELITIAN pencarian literatur dengan
Peneliti mendapatkan total menggunakan sistem pencarian
penelitian sebanyak 10 artikel menggunakan bahasa Indonesia dan
penelitian sesuai dengan kriteria bahasa inggris dengan menggunakan
inklusi. studi penelitian yang sesuai search string dan sumber database
dengan kriteria diantaranya ((Waluyo elektronik Google scholar,
dkk. 2013), (Fata dkk. 2020), GARUDA, SINTA, PUBMED.
(Oktarianti. 2013), (Abdulaziz dkk. Peneliti menggunakan metode
2017), (Diani dkk. 2018), (Rao Li pencarian menggunakan Google
dkk. 2014), (Hassan. 2017), scholar dengan mencari literatur
(Hudiyawati. 2018), (Pourkazemi jurnal berdasarkan tujuan penelitian
dkk. 2020), (Mohammed dkk. “Menjelaskan gambaran pengetahuan
2018)). perawatan kaki pada pasien diabetes
melitus tipe 2” dalam Bahasa
Indonesia dengan kata kunci Karakteristik berdasarkan alat
“perawatan kaki [dan] diabetes ukur, dari 10 jurnal yang didapatkan,
mellitus tipe 2” dan dalam Bahasa 7 jurnal menggunakan alat ukur yang
Inggris menggunakan kata kunci sama yaitu kuesioner pengetahuan
“foot care; [And]; diabetes mellitus perawatan kaki, 1 jurnal (Hassan,
type 2” Hasil pencarian awal dengan dkk. 2017) menggunakan alat ukur
system pencarian menggunakan media mobile phone text messaging,
google scholar didapatkan hasil 1 jurnal (Hudiyawati, dkk. 2018)
1.160 data, GARUDA didapatkan 67 menggunakan alat ukur kuesioner
data, PUBMED didapatkan 6.241 tingkat pengetahuan menggunakan
data. NottinghamAssessment Functional
Karakteristik berdasarkan desain Foot care (NAFF), 1 jurnal
penelitian Jurnal (Fata dkk. 2020) menggunakan alat ukur Diabetes
dengan desain deskriptif Foot Care Knowledge Scale (DFKS)
memaparkan tentang pengetahuan Karakteristik berdasarkan
dan sikap penderita diabetes melitus sampling yang digunakan, metode
tipe 2 dalam perawatan kaki. Jurnal besar sampling yang digunakan 2
(Oktariyanti. 2013) dengan desain jurnal menggunakan purposive
deskriptif eksploratif memaparkan sampling, 1 jurnal menggunakan
tentang pengetahuan pasien diabetes probability sampling, 1 jurnal
melitus tipe 2 tentang perawatan menggunakan consecutive sampling,
kaki. Jurnal yang menggunakan 1 jurnal menggunakan total coverage
desain cross sectional yang sampling, 1 jurnal menggunakan
berjumlah 5 jurnal, (Pourkazemi dkk. convenience sampling, 1 jurnal
2020) (Waluyo dkk. 2013) menggunakan accidental sampling, 2
(Abdulaziz dkk. 2017), (Rao Li dkk. jurnal menggunakan simple random
2014) (Diani dkk. 2018) sampling, dan 1 jurnal tidak memiliki
memaparkan tentang pengetahuan keterangan teknik pengambilan
dan praktik perawatan kaki pada sampling.
pasien diabetes melitus. Jurnal Karakteristik berdasarkan besar
menggunakan desain pretest-posttest sampel, jurnal dengan penulis
design terdapat 1 jurnal, jurnal (Waluyo dkk. 2013) menggunakan
(Hassan, dkk. 2017) memaparkan besar sampel 106 responden, (Fata
tentang pembelajaran dan praktik dkk. 2020) menggunakan besar
perawatan kaki diabetik sampel 20 responden, (Oktarianti.
menggunakan media pesan text 2013) menggunakan 34 responden,
ponsel. Jurnal menggunakan desain (Abdulaziz dkk. 2017) menggunakan
deskriptif analitik terdapat 1 jurnal, 350 responden, (Diani dkk. 2018)
jurnal (Hudiyawati, dkk. 2018) menggunakan 53 responden, (Rao Li
memaparkan tentang pengetahuan dkk. 2014) menggunakan 5961
dan kepatuhan pasien diabetes dalam responden, (Hassan. 2017)
melakukan perawatan kaki. Jurnal menggunakan 225 responden,
menggunakan desain descriptive (Hudiyawati. 2018) menggunakan 37
cross sectional study terdapat 1 responden, (Pourkazemi, dkk. 2020)
jurnal, jurnal (Mohammed dkk. menggunakan 375 responden,
2018) memaparkan tentang (Mohammed dkk. 2018)
pengetahuan perawatan kaki menggunakan 156 responden.
diabetes.
Hasil studi literature review akan merawat kaki secara teratur.
didapatkan bahwa pengetahuan Pada penelitian (Diani dkk. 2018)
perawatan kaki pada pasien diabetes dengan menggunakan kuesioner
melitus bervariasi pada setiap demografi dan diabetes foot care
penelitian yang telah di review. knowledge scale menunjukkan hasil
Literature review pada semua hasil tanpa dilakukannya intervensi yaitu
penelitian tidak semua dilakukan responden yang memiliki
pada mahasiswa dengan fakultas pengetahuan baik tentang perawatan
yang sama, yang mengakibatkan kaki sebanyak 41 responden (77,4%)
subjektifitas kemungkinan dapat dan 12 responden (22,6%) memiliki
terjadi. Hasil analisa pengetahuan pengetahuan kurang tentang
perawatan kaki sangat beragam perawatan kaki. Pada penelitian (Rao
antara lain : pada penelitian (Waluyo Li dkk. 2014) dengan kuesioner
dkk. 2013) dengan kuesioner pengetahuan perawatan kaki
Diabetes Foot Care Knowledge menunjukan hasil skor rata-rata
Scale (DFKS) menunjukan hasil untuk pengetahuan perawatan kaki
penelitian bahwa didapatkan 54,7% adalah 16,89 poin. Titik standart
responden memiliki pengetahuan rata-rata adalah 70,38 yang
tentang perawatan kaki baik. Pada mengindikasikan tingkat menengah
penelitian (Fata dkk. 2020) dengan keseluruhan pengetahuan perawatan
kuesioner pengetahuan dan sikat kaki, dengan 13 responden (54,17%)
perawatan kaki menunjukan hasil mengatakan pengetahuan perawatan
bahwa sebagian besar responden kaki baik, 6 responden (29,16%)
yaitu sebanyak 15 responden (75%) dengan pengetahuan perawatan kaki
memiliki pengetahuan tentang sedang, dan 4 responden (16,67%)
perawatan kaki dalam kategori cukup dengan pengetahuan perawatan kaki
baik, sebanyak 4 responden (20%) buruk. Pada penelitian (Hassan.
memiliki pengetahuan perawatan 2017) menggunakan media mobile
kaki baik dan 1 responden (5%) phone text messanging hasil pre test
memiliki pengetahuan perawatan menunjukan bahwa 51 responden
kaki kurang. Pada penelitian (23%) memiliki tingkat pengetahuan
Oktariyanti. 2013) dengan kuesioner yang baik tentang perawatan kaki, 78
pengetahuan perawatan kaki hasil responden (35%) memiliki tingkat
penelitian menunjukan 22 responden pengetahuan perawatan kaki
(64%) memiliki pengetahuan memuaskan dan 96 responden (43%)
perawatan kaki yang baik, sebagian memiliki pengetahuan perawatan
kecil responden yaitu 8 responden kaki yang buruk. Selanjutnya hasil
(24%) memiliki pengetahuan post-test menunjukan sebagian besar
perawatan kaki yang cukup baik dan 149 responden (66%) memiliki
sangat sedikit responden yaitu 4 tingkat pengetahuan perawatan kaki
responden (12%) memiliki yang baik, 72 responden (32%)
pengetahuan perawatan kaki yang memiliki pengetahuan perawatan
kurang baik. Pada penelitian kaki memuaskan dan 4 responden
(Abdulaziz dkk. 2017) dengan (1,8%) memiliki tingkat pengetahuan
kuesioner pengetahuan hasil perawatan kaki yang buruk. Pada
menunjukan bahwa setengah (50,3%) penelitian (Hudiyawati. 2018)
dari subjek sadar dan berpengetahuan menggunakan kuesioner tingkat
tentang perawatan kaki dan (42,4%) pengetahuan Nottingham Assessment
Functional Foot care (NAFF) penelitian (Fata dkk. 2020) dengan
menunjukan hasil menunjukan 28 kuesioner pengetahuan dan sikat
responden (75,7%) memiliki perawatan kaki menunjukan hasil
pengetahuan perawatan kaki baik dan bahwa sebagian besar responden
9 responden (24,3%) memilki yaitu sebanyak 15 responden (75%)
pengetahuan perawatan kaki kurang. memiliki pengetahuan tentang
Pada penelitian (Pourkazemi dkk. perawatan kaki dalam kategori cukup
2020) dengan kuesioner pengetahuan baik, sebanyak 4 responden (20%)
menunjukan hasil hanya 57 pasien memiliki pengetahuan perawatan
(15,2%) yang memiliki pengetahuan kaki baik dan 1 responden (5%)
baik dan sebagian besar (84,8%) memiliki pengetahuan perawatan
memiliki pengetahuan yang buruk kaki kurang. Pada penelitian
tentang perawatan kaki. . Pada penelitian Oktariyanti. 2013) dengan kuesioner
(Mohammed dkk. 2018) dengan pengetahuan perawatan kaki hasil
menggunakan kuesioner perawatan penelitian menunjukan 22 responden
kaki menunjukan hasil penelitian (64%) memiliki pengetahuan
Pengetahuan pasien tentang perawatan kaki yang baik, sebagian
perawatan kaki 88 (564%) memiliki kecil responden yaitu 8 responden
pengetahuan baik, 62 (39,7%) (24%) memiliki pengetahuan
memiliki pengetahuan buruk dan 6 perawatan kaki yang cukup baik dan
(3,8%) memiliki pengetahuan yang sangat sedikit responden yaitu 4
sedang. responden (12%) memiliki
pengetahuan perawatan kaki yang
kurang baik. Pada penelitian
PEMBAHASAN (Abdulaziz dkk. 2017) dengan
Menjelaskan Pengetahuan kuesioner pengetahuan hasil
Perawatan Kaki Pasien Diabetes menunjukan bahwa setengah (50,3%)
Melitus Tipe 2 berdasarkan hasil dari subjek sadar dan berpengetahuan
review literature. tentang perawatan kaki dan (42,4%)
Hasil studi literature review akan merawat kaki secara teratur.
didapatkan bahwa pengetahuan Pada penelitian (Diani dkk. 2018)
perawatan kaki pada pasien diabetes dengan menggunakan kuesioner
melitus bervariasi pada setiap demografi dan diabetes foot care
penelitian yang telah di review. knowledge scale menunjukkan hasil
Literature review pada semua hasil tanpa dilakukannya intervensi yaitu
penelitian tidak semua dilakukan responden yang memiliki
pada mahasiswa dengan fakultas pengetahuan baik tentang perawatan
yang sama, yang mengakibatkan kaki sebanyak 41 responden (77,4%)
subjektifitas kemungkinan dapat dan 12 responden (22,6%) memiliki
terjadi. Hasil analisa pengetahuan pengetahuan kurang tentang
perawatan kaki sangat beragam perawatan kaki. Pada penelitian (Rao
antara lain : pada penelitian (Waluyo Li dkk. 2014) dengan kuesioner
dkk. 2013) dengan kuesioner pengetahuan perawatan kaki
Diabetes Foot Care Knowledge menunjukan hasil skor rata-rata
Scale (DFKS) menunjukan hasil untuk pengetahuan perawatan kaki
penelitian bahwa didapatkan 54,7% adalah 16,89 poin. Titik standart
responden memiliki pengetahuan rata-rata adalah 70,38 yang
tentang perawatan kaki baik. Pada mengindikasikan tingkat menengah
keseluruhan pengetahuan perawatan memiliki pengetahuan buruk dan 6
kaki, dengan 13 responden (54,17%) (3,8%) memiliki pengetahuan yang
mengatakan pengetahuan perawatan sedang.
kaki baik, 6 responden (29,16%) Bias yang dimungkinkan
dengan pengetahuan perawatan kaki adalah limitasi bahasa pencarian
sedang, dan 4 responden (16,67%) yang digunakan peneliti untuk
dengan pengetahuan perawatan kaki mereview, dan publikasi pada jurnal
buruk. Pada penelitian (Hassan. cetak yang tidak diambil dalam
2017) menggunakan media mobile metode pencarian. Total didapatkan
phone text messanging hasil pre test 10 studi penelitian yang sesuai
menunjukan bahwa 51 responden dengan kriteria diantaranya
(23%) memiliki tingkat pengetahuan ((Fajeriani dkk. 2019), (Fata dkk.
yang baik tentang perawatan kaki, 78 2020), (Oktarianti. 2013), (Siti dkk.
responden (35%) memiliki tingkat 2019), (Abdulaziz dkk. 2017.), (Diani
pengetahuan perawatan kaki Dkk. 2018), (Rao Li dkk. 2014),
memuaskan dan 96 responden (43%) (Hassan. 2017), (Hudiyawati. 2018),
memiliki pengetahuan perawatan (Alshammari dkk. 2019), (Bonner
kaki yang buruk. Selanjutnya hasil dkk. 2016)). Semua studi dilakukan
post-test menunjukan sebagian besar review untuk mengidentifikasi
149 responden (66%) memiliki karakteristik termasuk hasilnya.
tingkat pengetahuan perawatan kaki Literature review didapatkan bahwa
yang baik, 72 responden (32%) penelitian yang dapat dilakukan
memiliki pengetahuan perawatan menilai pengetahuan perawatan kaki
kaki memuaskan dan 4 responden pada pasien diabetes melitus tipe 2.
(1,8%) memiliki tingkat pengetahuan Variabel dalam penelitian yaitu
perawatan kaki yang buruk. Pada pengetahuan perawatan kaki pada
penelitian (Hudiyawati. 2018) pasien diabetes melitus tipe 2, pada
menggunakan kuesioner tingkat setiap penelitian dijelaskan indikator
pengetahuan Nottingham Assessment apa saja yang akan dinilai terkait
Functional Foot care (NAFF) pengetahuan perawatan kaki,
menunjukan hasil menunjukan 28 penilaian yang mudah dilakukan oleh
responden (75,7%) memiliki siapa saja pada mahasiswa.
pengetahuan perawatan kaki baik dan Pengetahuan tentang faktor
9 responden (24,3%) memilki resiko penderita Diabetes Melitus,
pengetahuan perawatan kaki kurang. penyuluhan kesehatan yang lain
Pada penelitian (Pourkazemi dkk. dapat membantu dalam pencegahan
2020) dengan kuesioner pengetahuan primer. Salah satu upaya pencegahan
menunjukan hasil hanya 57 pasien primer antara lain edukasi kesehatan
(15,2%) yang memiliki pengetahuan Diabetes Melitus tentang perawatan
baik dan sebagian besar (84,8%) kaki (Suyono, 2013). Melakukan
memiliki pengetahuan yang buruk perawatan kaki pada penderita
tentang perawatan kaki. . Pada penelitian diabetes melitus sangat penting
(Mohammed dkk. 2018) dengan sekali, guna mencegah terjadinya
menggunakan kuesioner perawatan luka pada kaki (Tarwoto, 2016).
kaki menunjukan hasil penelitian Pencegahan dan perawatan
Pengetahuan pasien tentang penyakit diabetes dapat mencegah
perawatan kaki 88 (564%) memiliki ulkus diabetes. Regulasi kadar gula
pengetahuan baik, 62 (39,7%) darah dapat mencegah neuropati
perifer atau mencegah keadaan lebih pendidikan, belum mendapat edukasi
buruk. Penderita diabetes melitus sebelumnya, dan usia. Berdasarkan
harus memeriksa kakinya setiap hari, jurnal yang didapatkan terdapat
menjaga kaki agar tetap bersih beberapa cara perawatan kaki yang
dengan sabun dan air, serta menjaga kurang dipahami oleh responden
kelembapan kaki dengan pelembab yaitu pasien tidak mengecek suhu air
topikal. Sepatu dan alas kaki harus sebelum merendam kaki dan tidak
dipilih secara khusus untuk menggunakan salep untuk mengobati
mencegah adanya gesekan atau kapalan. Hal tersebut dapat terjadi
tekanan pada kaki (Katsilambors karena pasien merasa cukup
dkk, 2010; Regina, 2013 dalam Aini, memeriksa suhu air dengan tangan
Nur. 2016). Dengan demikian pasien tanpa menggunakan alat ukur yang
mengetahui cara melakukan sesuai, pasien juga tidak
perawatan kaki guna meminimalisir menggunakan salep untuk mengobati
adanya komplikasi pada kaki pasien kapalan karena menganggap kapalan
diabetes melitus tipe 2. adalah hal yang biasa dialamai oleh
Kekuatan studi ini yaitu dari banyak orang. Meningkatnya
penelitian ini dapat diperoleh data pengetahuan perawatan kaki pada
terkait pengetahuan perawatan kaki pasien diabetes melitus maka
pada pasien diabetes melitus tipe 2 diharapkan dapat mencegah
yang akan berperan besar dalam terjadinya komplikasi ulkus pada
memberikan pengetahuan pada penderita diabetes dan juga penderita
penderita tentang pentingnya diabetes bisa mengetahui tanda –
melakukan perawatan kaki. tanda terjadinya ulkus sejak dini
Berdasarkan hasil diatas dapat sehingga dapat diberikan penanganan
disimpulkan bahwa pengetahuan segera.
perawatan kaki sangat penting bagi
rumah sakit maupun puskesmas SIMPULAN DAN SARAN
untuk melihat apakah pasien Simpulan
mengerti tentang perawatan kaki Gambaran pengetahuan
diabetes melitus. Data dari hasil perawatan kaki yang didapatkan dari
penelitian dapat dipakai layanan berbagai hasil literature review
kesehatan dan layanan pendidikan didapatkan bahwa sebagian besar
untuk memasukan edukasi perawatan responden menyatakan pengetahuan
kaki sehingga meningkatkan dalam kategori baik. Semakin baik
pengetahuan penderita diabetes pengetahuan pasien tentang
melitus. Pengetahuan dapat perawatan kaki maka semakin kecil
dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu resiko pasien terkena komplikasi
tingkat pendidikan, lama menderita pada kaki.
sakit, dan pemberian pendidikan
kesehatan sebelumnya. Dengan Saran
pengetahuan yang baik maka 1. Bagi pasien
didapatkan adanya sikap yang baik Diharapkan pasien diabetes
pula tentang perawatan kaki pada melitus dapat
pasien diabetes melitus. Selain itu mengaplikasikan penerapan
pengetahuan yang kurang tentang perawatan kaki dalam 1
perawatan kaki dapat disebabkan minggu sekali secara mandiri
oleh beberapa faktor yaitu tingkat sebagai alternatif untuk
mencegah terjadinya Efendi, Ferry. 2009. Keperawatan
komplikasi ulkus kaki. Kesehatan Komunitas Teori
2. Bagi profesi keperawatan dan Praktik Dalam
Diharapkan hasil penelitian Keperawatan. Jakarta.
literature review ini Salemba Medika
digunakan sebagai upaya
untuk mengembangkan ilmu Fajeriani, Novita. 2019. Edukasi
keperawatan dengan cara Meningkatkan Pengetahuan
pelatihan maupun seminar Tentang Perawatan Kaki
dalam mencegah terjadinya
pada Penderita Diabetes
komplikasi ulkus khususnya
dalam pemberian intervensi Melitus di Kelurahan
non farmakologis perawatan Cempaka. Tanggal 08 Juni
kaki. 2020. Jam 09.29

3. Bagi institusi pendidikan Hassan, M Zeinab. 2017. Mobile


Diharapkan hasil Literature Phone Text Messaging To
review ini digunakan sebagai Improve Knowledge And
referensi pembelajaran yang Practice Of Diabetic Foot
menerapkan intervensi
keperawatan non Care In A Developing
farmakologis tentang Country: Feasibility And
pelaksanaan perawatan kaki. Outcomes. Tanggal 16 Mei
2020. Jam 13.47
Daftar Pustaka
Abdulaziz. 2017. Foot Care Practices Hudiyawati, Dian. 2018.
Of Diabetic Patient In Saudi Pengetahuan berpengaruh
Arabia. Tanggal 17 Mei 2020. terhadap kepatuhan Dalam
Jam 13.26 perawatan kaki pada klien
diabetes melitus tipe II.
Aini, Nur. 2016. Asuhan
Keperawatan Pada Sistem Tanggal 02 Juli 2020. 15.47
Endokrin dengan Pendekatan
Kurnia, Erlin. 2017. Senam Kaki
NANDA NIC NOC. Jakarta.
Pada Pasien Diabetes
Salemba Medika
Melitus. Nganjuk. Adjie
Media Nusantara
Baradero, Mary. 2009. Klien
Gangguan Endokrin : Seri
Li, Rao. 2014. The current status of
Asuhan Keperawatan.
foot self-care knowledge
Jakarta. EGC
behaviours, and analysis if
influencing factors in patients
Diani, Noor. 2018. Karakteristik
with type 2 diabetes mellitus
Pasien Diabetes Melitus
in China. Tanggal 17 Mei
Dengan Pengetahuan
2020. Jam 13.20
Tentang Perawatan Kaki
Diabetes Melitus. Tanggal 30
Juni 2020. Jam 08.44
M, Adika. 2014. Kesehatan Muslim
Diabetes Mellitus.
Yogyakarta. Pustaka Muslim

Maghfuri, Ali. 2016. Buku Pintar


Perawatan Luka Diabetes
Melitus. Jakarta. Salemba
Medika

Mohammed, Maha. 2018.


Knowledge, Attittude, And
Practice Of Foot Care
Among Type 2 Diabetic
Patients Attending Diabetic
Clinic. Al Ribat Teaching
Hospital In Sudanese
Patients. Tanggal 8 Agustus
2030. Jam 21.11
Oktarianti. 2013. Pengetahuan
Pasien Diabetes Melitus Tipe
II tentang Perawatan Kaki di
Wilayah Kerja Puskesmas
Cikutra Baru Kecamatan
Cibeunying Kaler Bandung.
Tanggal 08 Juni 2020. Jam
09.01

Pourkazemi, Aydin. 2020. Diabetic


foot care: knowledge and
practice. Tanggal 23 Juli
2020. Jam 02.35

Supriyadi. 2017. Panduan Praktis


Skrining Kaki Diabetes
Melitus. Sleman. Deepublish

Suyono, Slamet dkk. 2013.


Penatalaksanaan Diabetes
Melitus Terpadu. Jakarta.
Balai Penerbit FKUI

Waluyo, Agung. 2013. Pengetahuan


Klien Tentang Diabetes
Melitus Tipe 2 Berpengaruh
Terhadap Kemampuan Klien
Merawat Kaki. Tanggal 4
Mei 2020. Jam 13.55

Anda mungkin juga menyukai