Anda di halaman 1dari 8

16 17

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DALAM PERAWATAN LUKA DENGAN


KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PADA PASIEN ULKUS DIABETIKUM

THE RELATIONSHIP BETWEEN THE ROLE OF THE FAMILY IN WOUND


CARE AND THE SPEED OF WOUND HEALING IN DIABETIC ULCER
PATIENTS

Maruli Taufandas1*, Supriadi1, Nandang DD Khairari1, Apriani Susmita Sari1,


Anatun Aupia1, Hariawan Junardi1,
1
Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Hamzar, Lombok Timur
*Email: marta86lombok@gmail.com

ABSTRAK

Kadar gula darah yang tidak terkontrol pada penderita diabetes dapat menimbulkan
berbagai komplikasi, salah satunya masalah pembuluh darah dan saraf yang akan
berujung pada ulkus kaki diabetik/ulkus diabetik. Ulkus kaki diabetik merupakan
komplikasi kronis dari diabetes yang muncul sebagai luka terbuka pada permukaan
kulit, yang dapat disertai dengan kematian jaringan lokal. Perawatan luka kaki diabetik
yang tepat merupakan tindakan pencegahan kedua setelah manajemen diabetes itu
sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan peran keluarga
dalam perawatan luka dengan kecepatan penyembuhan luka pada pasien ulkus
diabetikum di rawat jalan Rumah Sakit Umum Dr. R. Soedjono Selong. Penelitian ini
menggunakan pendekatan cross-sectional untuk melakukan penelitian kuantitatif.
Sampel dalam penelitian ini adalah 15 responden yang diperoleh dengan menggunakan
teknik pengambilan sampel dengan aksidendal sampling. Analisis statistik dilakukan
dengan menggunakan uji Rank Spearman dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05).
Untuk angket peran keluarga, proporsi angket mendapatkan peran keluarga baik adalah
73,3%. Kemudian diketahui lukanya sembuh dengan sangat cepat, mencapai 40%. Hasil
penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara peran keluarga dalam perawatan
luka dengan kecepatan penyembuhan luka pada penderita diabetes ulseratif, dengan
nilai 0,009 kurang dari 0,05. Pelayanan kesehatan rumah sakit khususnya perawatan
luka oleh perawat hendaknya tetap melibatkan pasien dan keluarganya dalam asuhan
keperawatan Dr. R. Soedjono Selong.

Kata Kunci: Keluarga, Luka, Ulcus Diabeticum.

ABSTRACT

Uncontrolled blood sugar levels in diabetics can cause various complications, including
blood vessel and nerve problems that will treat diabetic foot ulcers/diabetic ulcers.
Diabetic foot ulcers are a chronic complication of diabetes that appear as open sores on
the skin surface, which can be accompanied by local tissue death. Proper treatment of
diabetic foot wounds is the second preventive measure after diabetes management. The
purpose of this study was to determine the relationship between the role of the family in
wound care and the speed of wound healing in diabetic ulcer patients in outpatient
General Hospitals. Dr. R. Soedjono Selong. This study used a cross-sectional approach
to conduct quantitative research. The sample in this study was 15 respondents obtained
using a sampling technique with accidental sampling. Statistical analysis was performed
Hal: 16-23 Hubungan Peran Keluarga dalam Perawatan Luka dengan Kecepatan Penyembuhan Luka
pada Pasien Ulkus Diabetikum
17

using the Spearman Rank test with a 95% confidence level (α = 0.05). For the family role
questionnaire, the proportion of the questionnaire getting a good family role was 73.3%.
It was later discovered that the wound healed quickly, reaching 40%. This study's results
indicate a relationship between the part of the family in wound care and the speed of
wound healing in ulcerative diabetics, with a value of 0.009 less than 0.05. Hospital
health services, especially nursing care, still involve patients and their families in the
care of Dr. R. Soedjono Selong.

Keywords: Family, Wounds, Diabetic Ulcers.

Pendahuluan mikard akut, plak pada pembuluh darah,


kebas dikaki sampai dengan luka yang
Ulkus diabetikum yaitu luka kaki tidak sembuh dalam jangka waktu lama.
akibat diabetes mellitus yang Usia penderita, dan waktu yang panjang
menyebabkan terjadinya kelainan pada dalam perawatan, serta pola hidup yang
organ tubuh yang menjadi peradangan dan tidak sehat, kurang olahraga, dan lain-lain
luka yang sulit sembuh, ulkus berkaitan merupakan faktor resiko DM yang dapat
erat terhadap kelainan sistem syaraf, menyebabkan kecacatan termasuk ulcus
kondisi pembuluh darah tepi sangat diabeticum.
pariatif, sehingga menyebabkan luka pada Penanganan ulcus masih mengalami
didaerah ekstremitas bawah. (Utami, kendala baik dari tingkat keberhasilan
2012). Beberapa hal yang menyebakan maupun biaya. Di Kabupaten Lombok
ulkus diabetikum diantanya kesemutan Timur, data di RSUD Dr. R. Soedjono
daerah prifer, kurang menjaga kebersihan Selong terdapat 12% penderita kaki
kaki, luka yang tidak diobati dan tidak diabetik mengalami amputasi dan 10%
kunjung sembuh, adanya trauma serta lainnya meninggal dunia. Sedangkan data
kelainan pada tulang (Adhirata, 2011). pasien ulcus DM yang melakukan rawat
Terdapat kelainan perifer dan angiopati jalan di ruang bedah Rumah Sakit Dr. R.
perifer, seingga benturan ringanpun Soedjono Selong paling tertinggi tahun
menjadi faktor pencetus terjadinya ulkus 2016 pada Mei sebanyak 27 orang,
dan itu merupakan salah satu komplikasi sedangkan pada tahun 2017 yaitu bulan
jangka panjang yang disebabkan oleh oktober sebanyak 35 orang.
penyakit diabetes militus. Oleh karena itu strategi yang baik
Corwin (2009), diabetes mellitus pengelolaan kaki diabetik adalah
yaitu kondisi hiperglikemik dengan gejala melakukan pencegahan. Disamping itu,
kekurangan insulin secara absolut / kurang beberapa komponen perawatan kaki
relatif intensitas insulin seluler. Mary diabetik dalam rentang perjalanan penyakit
Baradero (2009) menyatakan bahwa Diabetes Militus (DM) bisa jadi pasien
diabetes merupakan kondisi yang terjadi tidak lagi mampu menjalankannya secara
Indonesia. Menurut International Diabetes mandiri, baik akibat kompilkasi retinopati,
Federation (IDF), prevalensi diabetes obesitas, nyeri sendi maupun kendala fisik
(DM) adalah 371 juta orang di seluruh lainnya. Adapun faktor-faktor yang dapat
dunia pada tahun 2012. Di Indonesia mempengaruhi percepatan penyembuhan
sendiri ada 8.5 juta pasien DM, pada tahun pada luka yaitu faktor intrinsik dan
2013, jumlah ke-4 di Asia dan ke-7 secara ekstrinsik. Peran keluarga sangat penting
global. DM Ini yaitu kelainan sistemik, untuk membantu pasien dalam
kronis, dan banyak faktor ditandai oleh memberikan perawatan kaki diabetik
hiposekresi insulin atau kelebihan kalium secara berkelanjutan..
dan kelebihan lipid terjadi ketika insulin Peran keluarga sangan penting
yang cukup akan tetapi belum maksimal. dalam penanganan pasien dengan luka kaki
Akibat DM jika tidak ditangani dengan diabetic. Keluaraga juga menjadi
baik mengakibatkan terjadinya infark pengingat dan pemberi dukungan materil
18 Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 9. (1) Pebruari 2023 ISSN. 2407-7232

maupun nonmateril pada pasien dalam yaitu penelitian observasional analitik


perawatan kaki yang diharapkan. Edukasi dengan pendekatan cross sectional untuk
perawatan kaki DM dengan melibatkan mengetahui hubungan peran keluarga
keluarga juga sangat penting mengingat dalam perawatan luka terhadap kecepatan
DM merupakan penyakit herediter yang penyembuhan luka pada pasien ulcus
menyebabkan anggota keluarga sebagai diabeticum di RSUD Dr. R. Soedjono
kalangan beresiko. Keterlibatan anggota Selong. Teknik pengambilan sampel yang
keluarga bisa menjadi bagian dari upaya digunakan adalah Sample Aksidental yaitu
pencegahan dan early exposure keluarga cara pengambilan sample dengan
sebagai kelompok beresiko tentang berdasarkan kebetulan bertemu dengan
penyakit DM dan pengelolaannya, kriteria inklusi dan eksklusi keluarga
terutama upaya pencegahan komplikasi pasien dan pasien dengan Ulcus
DM. Pengaruh keluarga terhadap sehat dan Diabeticum yang menjalani rawat jalan di
sakit berkaitan dengan peran dan fungsi RSUD Dr. R. Soedjono Selong yang Tidak
keluarga. Peran keluarga terdiri dari peran mengalami gangguan komunikasi dan
formal dan peran informal. Dalam peran bersedia menjadi responden. Sampel terdiri
informal keluarga terdapat peran merawat dari pasien yang mengalami ulcus
keluarga dan peran memotivasi/ pendorong diabeticum dan keluarga klien rawat jalan
keluarga (Friedman, 2010). poli bedah Rumah Sakit dr. R. Soedjono
Selong sebanyak 15 responden pada bulan
Juli-Agustus 2018. Analisa data
Metodologi Penelitian menggunakan analisa univariat serta
bivariat. Selain itu variabel independent
Penelitian ini adalah penelitian dalam penelitian in adalah peran keluarga
kuantitatif, dengan pendekatan dalam perawatan luka yang di uji statistik
korelasional. Desain dalam penelitian ini spearman rank.

Hasil Penelitian
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Penderita Ulcer Diabeticum di
rawat jalan poli bedah RSUD Dr. R. Soedjono Selong pada bulan Juli-Agustus
2018 (n=15)
Jenis Kelamin
Total
Umur Laki-Laki Perempuan
F Persentase (%) F Persentase (%) F Persentase (%)
<35 Tahun 0 0 0 0 0 0
35-44 Tahun 1 6,7 0 0 1 6,7
>45 Tahun 6 40 8 53,3 14 93,3
Total 7 46,7 8 53,3 15 100
Sumber: Data primer penelitian

Dari tabel distribusi frekuensi >45 tahun yaitu sebanyak 8 pasien dengan
karakteristik responden penderita ulcus presentase 53% dari pada jenis kelamin
diabeticum di atas di dapatkan responden pria sejumlah 7 responden dengan
penderita ulcus diabetikum lebih banyak presentase 46,7%, usia 35-44 tahun dan
berjenis kelamin perempuan dengan usia >45 tahun.
Hal: 16-23 Hubungan Peran Keluarga dalam Perawatan Luka dengan Kecepatan Penyembuhan Luka
pada Pasien Ulkus Diabetikum
19

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Variabel Peran Keluarga dalam Perawatan luka di rawat
jalan poli bedah RSUD. Dr. R. Soedjono Selong pada bulan Juli-Agustus 2018
(n=15).
Peran keluarga dalam perawatan luka F Presentase (%)
Baik 11 73,3
Kurang 4 26,7
Cukup 0 0
Total 15 100
Sumber: Data primer penelitian

Dari tabel distribusi frekuensi peran 73,3% dan peran keluarga cukup sebanyak
keluarga ditemukan peran keluarga baik 4 responden dengan presentase 26,7%.
sebanyak 11 responden dengan presentase

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Variabel Kecepatan Penyembuhan Luka Pasien Ulcus


Diabeticum di rawat jalan poli bedah RSUD.D.R. Soedjono Selong pada bulan
Juli-Agustus 2018 (n=15).
Kecepatan Penyembuhan Luka F Presentase (%)
Cepat 6 40
Sedang 5 33,3
Lambat 4 26,7
Total 15 100
Sumber: Data Primer Penelitian

Dari tabel diatas, distribusi kategori sedang berjumlah 5 responden


frekuensi kecepatan penyembuhan luka dengan presentase 33,35% dan dalam
didapatkan kecepatan penyembuhan luka kategori lambat berjumlah 4 responden
dalam kategori cepat sebanyak 6 dengan presentase 26,7%.
responden dengan presentase 40%,

Tabel 4. Hubungan Peran Keluarga Dalam Penyembuhan Luka terhadap Kecepatan


Penyembuhan Luka Pada Klien Ulcus Diabeticum di rawat jalan poli bedah
RSUD.D.R. Soedjono Selong pada bulan Juli-Agustus 2018 (n=15).
Kecepatan Penyembuhan Luka Total
Peran Keluarga
Cepat Sedang Lambat
Baik 6 (40%) 4 (26,7%) 1 (6,7%) 11 (73,3%)
Cukup 0 1 (6,7%) 3 (26,7%) 4 (26,7%)
Kurang 0 0 0 0
Total 6 (40%) 5 (33,3%) 4 (26,7%) 15 (100%)
Spearman Rank Test Sig. 0,009 <α 0,05. Coefisien Corelation : 0,649.

Dari tabel hubungan peran keluarga penyembuhan luka lambat dengan jumlah
dalam perawatan luka dengan kecepatan responden 4 dengan presentase 26,7%.
penyembuhan luka lebih banyak Berdasarkan presentase di atas
ditemukan peran keluarga baik dengan menunjukkan setelah dilakukan test
kecepatan penyembuhan luka cepat statistik spearman rank didapatkan nilai
sebanyak 6 responden dengan prsesentase sig. 0,009 < α 0,05 yang berarti Ho ditolak
40% dari pada peran keluarga baik dan dan Hı diterima. Sedangkan nilai coefisien
cukup dengan kecepatan penyembuhan 0,649 menunjukkan hubungan berada pada
luka sedang dengan jumlah 5 responden kategori kuat.
dengan presentase 33,3%, dan peran
keluarga baik dan cukup dengan kecepatan
20 Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 9. (1) Pebruari 2023 ISSN. 2407-7232

Pembahasan Karakteristik Responden Penderita


Ulcus Diabeticum
Ulcus Diabeticum adalah kondisi
yang paling tidak diinginkan oleh Tabel 3.1 Menunjukkan bahwa
penderita, disebabkan oleh terhambatnya sebaran subyek penelitian penderita ulcus
suplai darah keseluruh oragan dan jaringan diabeticum berdasarkan jenis kelamin dan
yang dapat mengakibatkan tidak umur. Responden penderita ulcus
berfungsinya organ dan pembuluh darah diabeticum terbanyak berjenis kelamin
dengan baik serta diperburuk dengan perempuan sebanyak 8 orang (53,3%)
proses penyembuhan luka yang lama serta dengan kisaran umur >45 tahun dan
ganggren dan pemotongan jaringan, serta responden berjenis kelamin laki-laki
memiliki implikasi yang lebih lebar sebanyak 7 orang (46,7%), 1 orang
sehingga terjadi peningkatan jumlah angka berumur 35-44 tahun (6,7%) dan 6 orang
kesakitan dan kematian,seta dana berumur >45 tahun. Hasil ini
pengobatan yang banyak. Angka kejadian memperlihatkan bahwa paling besar
pada penderita DM yaitu 1 - 4%, 10-30 penderita ulcus diabeticum rata-rata
kali lebih tinggi, dan ulkus kaki membawa berumur >45 tahun. Dari sudut pandang
komplikasi pemotongan ekstremitas hormonal, penurunan estrogen akibat
bawah. Satu juta penderita ulkus menopause membuat wanita lebih
diabetikum menjalani amputasi kaki setiap mungkin daripada pria untuk
tahun (85%), dengan perkiraan angka mengembangkan bisul dengan diabetes.
kematian 15-40% per tahun dan 39-80% Estrogen membantu menjaga glukosa
setiap 5 tahun (Bilous & Donelly 2015). seimbang serta mengontrol cadangan
Perhatian keluarga merupakan faktor lemak. (Taylor, 2008). Penelitian ini
terpenting pada pertumbuhan seseorang didukung oleh penelitian Purwanti (2013),
untuk mencari jalan keluar yang yang menyatakan luka DM banyak terjadi
dihadapinya. Peran keluarga sangat pada perempuan daripada pria karena
penting dalam memberikan semangat dan wanita lebih banyak beraktivitas di rumah
harapan hidup pada pasien DM untuk dibandingkan pria.
proses kesembuhan penyakitnya (Tamher Faktor usia sangat penting dalam
& Noorkasiani, 2009). Selain itu, peran perkembangan ulkus diabetikum.
keluarga juga digunakan individu dalam Kelompok usia yang lebih tua (usia 45-90)
menilai dirinya sebagai sistem pendukung memiliki risiko lebih tinggi terkena
pertama untuk meningkatkan harga diri, diabetes ulserativa. Tidak hanya kelompok
kepercayaan terhadap kecepatan usia lanjut yang berisiko paling banyak
penyembuhan terhadap suatu masalah terkena luka DM, tetapi juga kelompok
penyakit. Kecepatan penyembuhan umur dewasa, terlihat dari kelompok umur
terhadap suatu masalah penyakit akan dewasa akhir (usia 35-44), juga berisiko
sangat bergantung pada peran keluaraga mengalami ulkus diabetikum (Nugroho,
pasien. Kontribusi yang diberikan keluarga 2008).
baik berupa tenaga, fikiran, materi,
motivasi dan dukungan penuh akan Peran Keluarga Dalam Perawatan luka
menjadi tolak ukur terhadap tingkat
kecepatan penyembuhan terhadap keluarga Berdasarkan identifikasi data dari
yang menderita suatu penyakit sehingga masing-masing responden, distribusi
tercapainya kecepatan penyembuhan frekuensi peran keluarga dalam perawatan
penyaklit yang tidak lepas dari peran luka terbagi menjadi 3 kategori yaitu Baik,
keluarga. Cukup dan Kurang. Tabel 3.2
menunjukkan bahwa peran keluarga dalam
kategori baik terdapat 11 responden
(73,3%) yaitu 3 responden (20%) pada
derajat luka I, dan 7 responden (46,6%)
pada derajat luka II dan 1 responden
Hal: 16-23 Hubungan Peran Keluarga dalam Perawatan Luka dengan Kecepatan Penyembuhan Luka
pada Pasien Ulkus Diabetikum
21

(6,7%) pada derajat luka IV. Pada peran spesifik terhadap perawatan kesehatan
keluarga dalam kategori cukup terdapat 4 anggota keluarga yang menderita penyakit
responden (26,7 %) yaitu 3 responden sehingga peran keluarga merupakan modal
(20%) pada derajat luka I dan 1 responden dasar tercapainya kesehatan keluarga itu
(6,7%) pada derajat luka II. sendiri.
Sedangkan pada peran keluarga Kecepatan Penyembuhan Luka Pada
dalam kategori kurang tidak ditemukan Pasien Ulcus Diabeticum
pada semua derajat luka. Dari semua
derajat luka yang ada, peran aktif keluarga Berdasarkan identifikasi data dari
lebih banyak / lebih baik terdapat pada masing-masing responden, pada tabel 3.3
derajat luka II dibandingkan dengan distribusi Kecepatan penyembuhan luka
derajat luka lainnya sehingga tergolong terdiri dari, Cepat, Sedang dan Lambat.
kategori baik. Pada kecepatan penyembuhan luka
Dari data di atas lebih banyak peran terdapat 6 responden (40%) tergolong
keluarga dalam kategori baik yaitu kategori cepat yaitu 2 responden (13,3%)
sebanyak 11 responden (73,3%) pada pada derajat luka I dan 4 responden
derajat luka I, II dan IV. Pada derajat luka (26,7%) pada derajat luka II, 5 responden
I dengan penampakan luka yang masih (33,3%) kategori sedang yaitu 2 responden
tampak kemerahan sehingga (13,3%) pada derajat luka I dan 3
memungkinkan peran keluarga kurang responden (20%) pada derajat luka II. dan
aktif karena berfikir hanya luka biasa dan 4 responden (26,7%) kategori lambat yaitu
sembuh sampai beberapa hari kedepan. Hal 2 responden (13,3%) pada derajat luka I, 1
ini berdasarkan data hasil identifikasi responden (6,7%) pada derajat luka II dan
keluarga responden dan penderita ulkus 1 responden (6,7%) pada derajat luka IV.
diabetikum yang mengklaim luka ulcus Untuk dapat berfungsi dengan baik
diabeticum awalnya berfikir luka biasa dan maka proses penyembuhan luka harus
tidak berkepanjangan. Sedangan pada diikuti dengan pola makan yang baik
derajat luka II dikarenakan dengan kondisi sehingga mendukung proses regenerasi sel
luka yang sudah menembus jaringan pada penyembuhan luka. Potter & Pery,(
dermis kulit membuat khawatir keluarga. 2006) menyatakan tentang proses
Hal ini merupakan pernyataan dari penyembuhan luka memiliki sifat yang
keluarga pasien ketika dilakukan sama terhadap jenis tertentu, kondisi, dan
pengambilan data. Bentuk kekhawatiran faktor dari dalam. Proses penyembuhan
keluarga sebagai upaya agar pasien luka terdiri dari fase inflamasi, fase
sembuh dan stadium luka tidak berlanjut proliferasi, dan fase maturasi. Pada
ke stadium yang lebih parah yang penelitian ini fase penyembuhan lukanya
ditunjukkan dengan memberikan peran yaitu sampai fase inflamasi yang ditandai
aktif keluarga dengan rajin membawa dengan luka kemerahan, bengkak, pain,
pasien mengontrolkan gula darah dan hot flashes, dan keputihan berupa plasma.
perawatan lukanya. Irma (2013) dari Wound Care Association,
Keluarga merupakan suatu menyatakan bahwa waktu yang dibutuhkan
kelompok yang dapat menimbulkan, untuk sembuh adalah 2-3 minggu untuk
mencegah, mengabaikan atau memperbaiki stadium I, 3 minggu hingga 2 bulan untuk
masalah-masalah kesehatan keluarga itu stadium II, 2 bulan untuk stadium III, dan
sendiri. Hampir tiap masalah kesehatan 2 bulan untuk stadium III 3 sampai 7 bulan
mulai dari awal sampai ke penyelesaian untuk stadium IV. Terdapat perkiraan
akan dipengaruhi oleh keluarga. Keluarga waktu untuk proses penyembuhan luka,
mempunyai peran utama dalam perawatan namun masih relatif karena dipengaruhi
kesehatan seluruh anggota keluarga dan oleh faktor lain seperti, kebersihan luka,
bukan individu sendiri yang mengusahakan ada tidaknya infeksi pada luka,
tercapainya tingkat kesehatan yang penggantian balutan, dan keteraturan
diiinginkan. Peran aktif keluarga akan perawatan luka pasien.
memberikan dukungan yang sangat
22 Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 9. (1) Pebruari 2023 ISSN. 2407-7232

Pada kecepatan penyembuhan luka sendiri dalam melakukan pengobatan dan


dengan kecepatan penyembuhan luka perawatan. Levy, (2008) menyatakan
tergolong cepat lebih banyak ditemukan bahwa penderita DM harus mampu
dengan jumlah 6 responden (40%). 2 untuksadar diri memeriksakan dir untuk
responden (13,3%) pada derajat luka I dan mengetahui kadar glukosa dalam darah.
4 responden (26,7%) pada derajat luka II Hasil penelitian ini didukung oleh penlitian
dibandingkan derajat lain. Sejalan Waspandji (2010) yang menyatakan
penelitian Yunus (2013) bahwa yang diabetes melitus saat ini belum dapat
mempengaruhi lama penyembuhan ulcus diobati sampai sembuh total, namun dapat
diabeticum, tahapan stadium terdiagnosis, melakukan kontrol gula darah dan pola
apakah stadium I-II atau III-IV. Tahap III- makan serta gaya hisup sehat. Keluarga
IV membutuhkan waktu lebih lama untuk memiliki peran yang sangat urgent dalam
sembuh daripada tahap I-II. Menentukan mengontrol penderita DM. Perencanaan
stadium luka pada awal perawatan pengelolaan penderita diabetes harus
membantu perawat menentukan durasi dilakukan secara bersama antara pasien
perawatan luka yang diharapkan dan dengan keluarga agar kadar gula darah
langkah-langkah yang diperlukan untuk dapat terkontrol. Oleh sebab itu, tingkat
penyembuhan luka. Prosedur ini dilakukan kecepatan penyembuhan pasien ulcus
agar ulkus diabetik yang awalnya berat diabeticum tidak lepas dari peranan aktif
menjadi ringan kemudian sembuh pada keluarga dan dari diri pasien sendiri.
stadium ringan. Ada beberapa intervensi
yang dapat diberikan pada penderita Hubungan Peran Keluarga Dalam
diabetes sejak dini dalam pengobatannya. Perawatan Luka Dengan Kecepatan
Ini termasuk menyesuaikan frekuensi Penyembuhan Luka Pada Pasien Ulcus
mengganti pembalut luka dan menekankan Diabeticum
bahwa pasien mengikuti jadwal perawatan
luka yang teratur. Penting bagi pasien dan Distribusi frekuensi hubungan peran
keluarga berperan secara maksimal dalam keluarga dalam perawatan luka dengan
proses penyembuhan ulcus diabeticum. kecepatan penyembuhan luka lebih banyak
Hasil ini menunjukkan bahwa ditemukan peran keluarga baik dengan
keluarga memiliki peranan yang besar kecepatan penyembuhan luka cepat
terhadap perawatan luka pasien ulcus sebanyak 6 responden dengan prsesentase
diabeticum. Peningkatan peran keluarga 40% dari pada peran keluarga baik dan
dikarenakan oleh kemampuan keluarga cukup dengan kecepatan penyembuhan
dalam melakukan upaya pencegahan luka sedang dengan jumlah 5 responden
masalah kesehatan anggota keluarganya. dengan presentase 33,3%, dan peran
Kecepatan penyembuhan tergantung pada keluarga baik dan cukup dengan kecepatan
faktor genetic dalam keluarga sangat penyembuhan luka lambat dengan jumlah
bergantung pada peran aktif dari perawatan responden 4 dengan presentase 26,7%.
yang diberikan oleh anggota keluarga itu Berdasarkan hasil penelitian
sendiri. Hal ini sesuai dengan Rifki (2010) terhadap hubungan kedua variabel yang
menyatakan bahwa bahwa faktor diuji menggunakan uji spearman rank,
keturunan dalam keluarga tentunya hasil p value Sig. (2-tailed) kedua variabel
membutuhkan dukungan dan kepedulian adalah 0,9% (0,009) lebih kecil dari α 5%
terhadap akibat dari diabetes yang (0,05), ini bermakna terdapat hubungan
menyebabkan mereka tidak dapat signifikan antar variabel peran keluarga
memenuhi kebutuhan individunya. Peran dalam perawatan luka terhadap variabel
dan tanggung jawab keluarga yang kecepatan penyembuhan luka pada pasien
diharapkan adalah memberikan perawatan penderita ulcus diabeticum. Peran keluarga
dan dukungan dalam kecepatan yang baik dalam perawatan luka dapat
penyembuhan. mempercepat penyembuhan pasien
Kecepatan penyembuhan tidak lepas penderita ulcus diabeticum. Hal ini sesuai
dari peran aktif penderita ulkus diabetes dengan pernyataan Valery (2011)
Hal: 16-23 Hubungan Peran Keluarga dalam Perawatan Luka dengan Kecepatan Penyembuhan Luka
pada Pasien Ulkus Diabetikum
23

berpendapat bahwa Keluarga memainkan Levy, D. Dr. (2008). Blood glucose levels
peranan penting menjaga kesehatan yang in type 2 diabetes how low is good
baik dan mendukung klien padamasa or bad for you. Diakses pada tanggal
pengobatan serta pengelolaan diabetes 29 Januari 2018 dari:
mellitus, mendorong bahkan memotivasi http://www.professionals.londomedi
pasien untuk melanjutkan hidup mereka cal
dan memberikan sesuatu yang penting, .co.uk/..Blood%20glucose%20levels
dibutuhkan, dan meyakinkan pasien bahwa %
itu juga merupakan bagian yang 20in%20Type%20%20diabetes%20
diinginkan. Banyak orang dapat Mary Bradero MWD dan YS. Klien
mengontrol kadar gula darah mereka dan Gangguan Endokrin. EGC. Monica
kemudian melanjutkan aktivitas normal. Ester AOT, editor. Jakarta; 2009
Sedangkan p value korelasi koefisien yaitu Nugroho. (2008). Keperawatan Gerontik
0,649 yang artinya kedua variabel Dan Geriatrik. Edisi 3. Jaarta:
memiliki kekuatan korelasi kuat. Semakin Penerbit Buku Kedokteran EGC.
kuat peran keluarga maka semakin cepat Purwanti. Hubungan Motivasi dengan
penyembuhan pasien. Selain itu, nilai Efikasi Diri Pasien DM Tipe 2
koefisien bernilai positif (0,649) maka dalam Melakukan Perawatan Kaki
hubungan kedua variabel searah. Ini di Wilayah Kerja Puskesmas
artinya semakin besar peran keluarga Ponorogo Utara. 2013
dalam perawatan luka maka semakin cepat Rifki, N (2010). Penatalaksanaan diabetes
tingkat penyembuhan luka penderita ulkus dengan pendekatan keluarga, dalam
diabetikum. Adabiah (2014) menyatakan penatalaksanaan diabetes melitus
jika dungan keluarga baik dan lebih care terpadu, edisi kelima. Jakarta.
terhadap klien maka harga diri penderita Tamher & Noorkasiani (2009). Kesehatan
Ulkus Diabetukum akan semakin baik. Usia Lanjut dengan Pendekatan
Asuhan Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Kesimpulan Taylor, 2008. Fundamentals of Nursing:
The Art and Science of Nursing
Penderita ulcus diabeticum di RSUD Care. (3th edition) Philadelphia:
Dr. R. Soedjono Selong adalah perempuan Lippincott
dengan usia >45 tahun, Peran keluarga Utami DT, Dkk. Diabetes Melitus Dengan
dalam merawat luka terhadap kecepatan Ulkus Diabetikum. Riau. 2012.
penyembuhan luka pada klien ulcus Valery, 2011. Peran Serta Keluarga Dalam
diabetikum dalam kategori baik, Pemeliharaan Kesehatan. Jakarta:
Kecepatan penyembuhan luka pada pasien PT. Buhana Ilmu Populer.
ulcus diabetikum pada kategori cepat dan Yunus, Bahri (2013). Faktor-Faktor Yang
Terdapat hubungan yang signifikan antara Mempengaruhi Lama Penyembuhan
peran keluarga terhadap kecepatan Luka Pada Pasien Ulkus Diabetikum
penyembuhan. Di Rumah Perawatan ETN Centre.
Makasar.

Daftar Pustaka

Bilous, R & Donelly, R. 2015. Handbook


Of Diabetes. Edisi Ke 4. Jakarta.
Bumi Medika
Friedman, M. (2010). Keperawatan
Keluarga: Teori dan Praktik edisi 5.
Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai