ABSTRAK
Kadar gula darah yang tidak terkontrol pada penderita diabetes dapat menimbulkan
berbagai komplikasi, salah satunya masalah pembuluh darah dan saraf yang akan
berujung pada ulkus kaki diabetik/ulkus diabetik. Ulkus kaki diabetik merupakan
komplikasi kronis dari diabetes yang muncul sebagai luka terbuka pada permukaan
kulit, yang dapat disertai dengan kematian jaringan lokal. Perawatan luka kaki diabetik
yang tepat merupakan tindakan pencegahan kedua setelah manajemen diabetes itu
sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan peran keluarga
dalam perawatan luka dengan kecepatan penyembuhan luka pada pasien ulkus
diabetikum di rawat jalan Rumah Sakit Umum Dr. R. Soedjono Selong. Penelitian ini
menggunakan pendekatan cross-sectional untuk melakukan penelitian kuantitatif.
Sampel dalam penelitian ini adalah 15 responden yang diperoleh dengan menggunakan
teknik pengambilan sampel dengan aksidendal sampling. Analisis statistik dilakukan
dengan menggunakan uji Rank Spearman dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05).
Untuk angket peran keluarga, proporsi angket mendapatkan peran keluarga baik adalah
73,3%. Kemudian diketahui lukanya sembuh dengan sangat cepat, mencapai 40%. Hasil
penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara peran keluarga dalam perawatan
luka dengan kecepatan penyembuhan luka pada penderita diabetes ulseratif, dengan
nilai 0,009 kurang dari 0,05. Pelayanan kesehatan rumah sakit khususnya perawatan
luka oleh perawat hendaknya tetap melibatkan pasien dan keluarganya dalam asuhan
keperawatan Dr. R. Soedjono Selong.
ABSTRACT
Uncontrolled blood sugar levels in diabetics can cause various complications, including
blood vessel and nerve problems that will treat diabetic foot ulcers/diabetic ulcers.
Diabetic foot ulcers are a chronic complication of diabetes that appear as open sores on
the skin surface, which can be accompanied by local tissue death. Proper treatment of
diabetic foot wounds is the second preventive measure after diabetes management. The
purpose of this study was to determine the relationship between the role of the family in
wound care and the speed of wound healing in diabetic ulcer patients in outpatient
General Hospitals. Dr. R. Soedjono Selong. This study used a cross-sectional approach
to conduct quantitative research. The sample in this study was 15 respondents obtained
using a sampling technique with accidental sampling. Statistical analysis was performed
Hal: 16-23 Hubungan Peran Keluarga dalam Perawatan Luka dengan Kecepatan Penyembuhan Luka
pada Pasien Ulkus Diabetikum
17
using the Spearman Rank test with a 95% confidence level (α = 0.05). For the family role
questionnaire, the proportion of the questionnaire getting a good family role was 73.3%.
It was later discovered that the wound healed quickly, reaching 40%. This study's results
indicate a relationship between the part of the family in wound care and the speed of
wound healing in ulcerative diabetics, with a value of 0.009 less than 0.05. Hospital
health services, especially nursing care, still involve patients and their families in the
care of Dr. R. Soedjono Selong.
Hasil Penelitian
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Penderita Ulcer Diabeticum di
rawat jalan poli bedah RSUD Dr. R. Soedjono Selong pada bulan Juli-Agustus
2018 (n=15)
Jenis Kelamin
Total
Umur Laki-Laki Perempuan
F Persentase (%) F Persentase (%) F Persentase (%)
<35 Tahun 0 0 0 0 0 0
35-44 Tahun 1 6,7 0 0 1 6,7
>45 Tahun 6 40 8 53,3 14 93,3
Total 7 46,7 8 53,3 15 100
Sumber: Data primer penelitian
Dari tabel distribusi frekuensi >45 tahun yaitu sebanyak 8 pasien dengan
karakteristik responden penderita ulcus presentase 53% dari pada jenis kelamin
diabeticum di atas di dapatkan responden pria sejumlah 7 responden dengan
penderita ulcus diabetikum lebih banyak presentase 46,7%, usia 35-44 tahun dan
berjenis kelamin perempuan dengan usia >45 tahun.
Hal: 16-23 Hubungan Peran Keluarga dalam Perawatan Luka dengan Kecepatan Penyembuhan Luka
pada Pasien Ulkus Diabetikum
19
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Variabel Peran Keluarga dalam Perawatan luka di rawat
jalan poli bedah RSUD. Dr. R. Soedjono Selong pada bulan Juli-Agustus 2018
(n=15).
Peran keluarga dalam perawatan luka F Presentase (%)
Baik 11 73,3
Kurang 4 26,7
Cukup 0 0
Total 15 100
Sumber: Data primer penelitian
Dari tabel distribusi frekuensi peran 73,3% dan peran keluarga cukup sebanyak
keluarga ditemukan peran keluarga baik 4 responden dengan presentase 26,7%.
sebanyak 11 responden dengan presentase
Dari tabel hubungan peran keluarga penyembuhan luka lambat dengan jumlah
dalam perawatan luka dengan kecepatan responden 4 dengan presentase 26,7%.
penyembuhan luka lebih banyak Berdasarkan presentase di atas
ditemukan peran keluarga baik dengan menunjukkan setelah dilakukan test
kecepatan penyembuhan luka cepat statistik spearman rank didapatkan nilai
sebanyak 6 responden dengan prsesentase sig. 0,009 < α 0,05 yang berarti Ho ditolak
40% dari pada peran keluarga baik dan dan Hı diterima. Sedangkan nilai coefisien
cukup dengan kecepatan penyembuhan 0,649 menunjukkan hubungan berada pada
luka sedang dengan jumlah 5 responden kategori kuat.
dengan presentase 33,3%, dan peran
keluarga baik dan cukup dengan kecepatan
20 Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 9. (1) Pebruari 2023 ISSN. 2407-7232
(6,7%) pada derajat luka IV. Pada peran spesifik terhadap perawatan kesehatan
keluarga dalam kategori cukup terdapat 4 anggota keluarga yang menderita penyakit
responden (26,7 %) yaitu 3 responden sehingga peran keluarga merupakan modal
(20%) pada derajat luka I dan 1 responden dasar tercapainya kesehatan keluarga itu
(6,7%) pada derajat luka II. sendiri.
Sedangkan pada peran keluarga Kecepatan Penyembuhan Luka Pada
dalam kategori kurang tidak ditemukan Pasien Ulcus Diabeticum
pada semua derajat luka. Dari semua
derajat luka yang ada, peran aktif keluarga Berdasarkan identifikasi data dari
lebih banyak / lebih baik terdapat pada masing-masing responden, pada tabel 3.3
derajat luka II dibandingkan dengan distribusi Kecepatan penyembuhan luka
derajat luka lainnya sehingga tergolong terdiri dari, Cepat, Sedang dan Lambat.
kategori baik. Pada kecepatan penyembuhan luka
Dari data di atas lebih banyak peran terdapat 6 responden (40%) tergolong
keluarga dalam kategori baik yaitu kategori cepat yaitu 2 responden (13,3%)
sebanyak 11 responden (73,3%) pada pada derajat luka I dan 4 responden
derajat luka I, II dan IV. Pada derajat luka (26,7%) pada derajat luka II, 5 responden
I dengan penampakan luka yang masih (33,3%) kategori sedang yaitu 2 responden
tampak kemerahan sehingga (13,3%) pada derajat luka I dan 3
memungkinkan peran keluarga kurang responden (20%) pada derajat luka II. dan
aktif karena berfikir hanya luka biasa dan 4 responden (26,7%) kategori lambat yaitu
sembuh sampai beberapa hari kedepan. Hal 2 responden (13,3%) pada derajat luka I, 1
ini berdasarkan data hasil identifikasi responden (6,7%) pada derajat luka II dan
keluarga responden dan penderita ulkus 1 responden (6,7%) pada derajat luka IV.
diabetikum yang mengklaim luka ulcus Untuk dapat berfungsi dengan baik
diabeticum awalnya berfikir luka biasa dan maka proses penyembuhan luka harus
tidak berkepanjangan. Sedangan pada diikuti dengan pola makan yang baik
derajat luka II dikarenakan dengan kondisi sehingga mendukung proses regenerasi sel
luka yang sudah menembus jaringan pada penyembuhan luka. Potter & Pery,(
dermis kulit membuat khawatir keluarga. 2006) menyatakan tentang proses
Hal ini merupakan pernyataan dari penyembuhan luka memiliki sifat yang
keluarga pasien ketika dilakukan sama terhadap jenis tertentu, kondisi, dan
pengambilan data. Bentuk kekhawatiran faktor dari dalam. Proses penyembuhan
keluarga sebagai upaya agar pasien luka terdiri dari fase inflamasi, fase
sembuh dan stadium luka tidak berlanjut proliferasi, dan fase maturasi. Pada
ke stadium yang lebih parah yang penelitian ini fase penyembuhan lukanya
ditunjukkan dengan memberikan peran yaitu sampai fase inflamasi yang ditandai
aktif keluarga dengan rajin membawa dengan luka kemerahan, bengkak, pain,
pasien mengontrolkan gula darah dan hot flashes, dan keputihan berupa plasma.
perawatan lukanya. Irma (2013) dari Wound Care Association,
Keluarga merupakan suatu menyatakan bahwa waktu yang dibutuhkan
kelompok yang dapat menimbulkan, untuk sembuh adalah 2-3 minggu untuk
mencegah, mengabaikan atau memperbaiki stadium I, 3 minggu hingga 2 bulan untuk
masalah-masalah kesehatan keluarga itu stadium II, 2 bulan untuk stadium III, dan
sendiri. Hampir tiap masalah kesehatan 2 bulan untuk stadium III 3 sampai 7 bulan
mulai dari awal sampai ke penyelesaian untuk stadium IV. Terdapat perkiraan
akan dipengaruhi oleh keluarga. Keluarga waktu untuk proses penyembuhan luka,
mempunyai peran utama dalam perawatan namun masih relatif karena dipengaruhi
kesehatan seluruh anggota keluarga dan oleh faktor lain seperti, kebersihan luka,
bukan individu sendiri yang mengusahakan ada tidaknya infeksi pada luka,
tercapainya tingkat kesehatan yang penggantian balutan, dan keteraturan
diiinginkan. Peran aktif keluarga akan perawatan luka pasien.
memberikan dukungan yang sangat
22 Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 9. (1) Pebruari 2023 ISSN. 2407-7232
berpendapat bahwa Keluarga memainkan Levy, D. Dr. (2008). Blood glucose levels
peranan penting menjaga kesehatan yang in type 2 diabetes how low is good
baik dan mendukung klien padamasa or bad for you. Diakses pada tanggal
pengobatan serta pengelolaan diabetes 29 Januari 2018 dari:
mellitus, mendorong bahkan memotivasi http://www.professionals.londomedi
pasien untuk melanjutkan hidup mereka cal
dan memberikan sesuatu yang penting, .co.uk/..Blood%20glucose%20levels
dibutuhkan, dan meyakinkan pasien bahwa %
itu juga merupakan bagian yang 20in%20Type%20%20diabetes%20
diinginkan. Banyak orang dapat Mary Bradero MWD dan YS. Klien
mengontrol kadar gula darah mereka dan Gangguan Endokrin. EGC. Monica
kemudian melanjutkan aktivitas normal. Ester AOT, editor. Jakarta; 2009
Sedangkan p value korelasi koefisien yaitu Nugroho. (2008). Keperawatan Gerontik
0,649 yang artinya kedua variabel Dan Geriatrik. Edisi 3. Jaarta:
memiliki kekuatan korelasi kuat. Semakin Penerbit Buku Kedokteran EGC.
kuat peran keluarga maka semakin cepat Purwanti. Hubungan Motivasi dengan
penyembuhan pasien. Selain itu, nilai Efikasi Diri Pasien DM Tipe 2
koefisien bernilai positif (0,649) maka dalam Melakukan Perawatan Kaki
hubungan kedua variabel searah. Ini di Wilayah Kerja Puskesmas
artinya semakin besar peran keluarga Ponorogo Utara. 2013
dalam perawatan luka maka semakin cepat Rifki, N (2010). Penatalaksanaan diabetes
tingkat penyembuhan luka penderita ulkus dengan pendekatan keluarga, dalam
diabetikum. Adabiah (2014) menyatakan penatalaksanaan diabetes melitus
jika dungan keluarga baik dan lebih care terpadu, edisi kelima. Jakarta.
terhadap klien maka harga diri penderita Tamher & Noorkasiani (2009). Kesehatan
Ulkus Diabetukum akan semakin baik. Usia Lanjut dengan Pendekatan
Asuhan Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Kesimpulan Taylor, 2008. Fundamentals of Nursing:
The Art and Science of Nursing
Penderita ulcus diabeticum di RSUD Care. (3th edition) Philadelphia:
Dr. R. Soedjono Selong adalah perempuan Lippincott
dengan usia >45 tahun, Peran keluarga Utami DT, Dkk. Diabetes Melitus Dengan
dalam merawat luka terhadap kecepatan Ulkus Diabetikum. Riau. 2012.
penyembuhan luka pada klien ulcus Valery, 2011. Peran Serta Keluarga Dalam
diabetikum dalam kategori baik, Pemeliharaan Kesehatan. Jakarta:
Kecepatan penyembuhan luka pada pasien PT. Buhana Ilmu Populer.
ulcus diabetikum pada kategori cepat dan Yunus, Bahri (2013). Faktor-Faktor Yang
Terdapat hubungan yang signifikan antara Mempengaruhi Lama Penyembuhan
peran keluarga terhadap kecepatan Luka Pada Pasien Ulkus Diabetikum
penyembuhan. Di Rumah Perawatan ETN Centre.
Makasar.
Daftar Pustaka