Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn. N


DENGAN IBU HAMIL DI RT 03/ RW 03 DESA LIMPAKUWUS
KECAMATAN SUMBANG KABUPATEN BANYUMAS

Oleh:
Imas Anggraeni, S.Kep
G4D0140

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS
PURWOKERTO
2015
1. Latar Belakang
a. Karakteristik keluarga
Keluarga merupakan kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan dan emosional dimana individu mempunyai peran masing-masing
yang merupakan bagian dari keluarga. Salah satu tugas kesehatan keluarga adalah
mengenal masalah kesehatan (Friedman, 2003 dalam Supartjo, 2003).
Masalah kesehatan yang muncul pada keluarga yang memiliki ibu hamil ialah
mengenai pemantauan antenatal care dan persiapan melahirkan. Di beberapa negara,
khususnya negara berkembang dan negara belum berkembang, para ibu masih memiliki
resiko tinggi ketika melahirkan. Seperti di Indonesia, rasio kematian ibu diperkirakan
sekitar 228 per 100.000 kelahiran hidup, tetap tinggi di atas 200 selama dekade
terakhir, meskipun telah dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan. Hal ini bertentangan dengan negara-negara miskin di sekitar Indonesia yang
menunjukkan peningkatan lebih besar pada peningkatan kesehatan ibu (UNICEF
Indonesaia, 2012).
Berdasarkan laporan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2007, angka kematian ibu di Indonesia mengalami penurunan dari 390 kematian per
100.000 kelahiran tahun 1991 menjadi 228 kematian per 100.000 kelahiran tahun 2007.
Kematian ibu tersebut erat kaitannya dengan karakteristik ibu yang meliputi umur,
pendidikan, paritas dan perilaku yang berpengaruh terhadap kondisi kesehatan ibu
selama hamil (Depkes, 2013).
WHO mengembangkan konsep melalui empat pilar safe motherhood yaitu
keluarga berencana, asuhan antenatal, persalinan bersih dan aman serta pelayanan
obstetri dasar. Tujuan upaya ini adalah untuk menurunkan angka kesakitan dan
kematian ibu hamil, bersalin dan nifas, disamping menurunkan angka kesakitan dan
kematian bayi baru lahir (Depkes, 2013).
Untuk mencapai tujuan tersebut peningkatan pelaksanaan kebijakan program
kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan
dengan ketentuan : satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua dan
dua kali pada triwulan ketiga. Dengan pelayanan atau asuhan standar minimal 7 T :
1).Timbang berat badan dan Tinggi Badan, 2).Ukur tekanan darah. 3). Ukur tinggi
fundus uteri, 4). Tetanus Toxoid, 5). Pemberian tablet besi, 6). Test laboratorium
sederhana dan 7). Temu wicara (Dwicaksono dan Setiawan, 2013; Kementerian
Kesehatan, 2012).
Berkaitan dengan asuhan poin ke tujuh maka sangat perlu diadakannya kegiatan
khusus bagi ibu hamil. Salah satu kegiatan sederhana yang dapat meningkatkan
kesehatan ibu hamil adalah dengan pendampingan ibu selama kehamilannya.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk memantau dan mengenali secara dini adanya
ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil. Bahwa setiap
kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat, maka sebab
itu ibu hamil memerlukan pemantauan selama kehamilan.
Analisis Situasi
Klien merupakan seorang ibu rumah tangga bernama Ny. S (24 tahun) yang hamil
dengan usia kandungan 39 Mg+3. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital adalah TD:
100/80mmHg, nadi: 85x/menit, RR 20x/menit. Saat ini di dalam keluarga klien tidak
ada yang sedang sakit. Saat dilakukan pengkajian klien mengeluh pusing, selain itu
klien mengatakan bahwa belum memahami tentang perawatan ibu hamil.
b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
Cara yang dilakukan untuk perawatan kehamilan, persiapan melahirkan dan perawatan
bayi baru lahir serta rencana pemberi asuhan pada anak..
c. Masalah keperawatan
Kurangnya pengetahuan klien tentang perawatan kehamilan, persiapan melahirkan dan
perawatan bayi baru lahir serta rencana pemberi asuhan pada anak.

2. Proses Keperawatan
a. Diagnosa keperawatan
1) Kesiapan meningkatkan proses kehamilan- melahirkan pada keluarga Tn. N (00208)
2) Kesiapan meningkatkan menjadi orang tua pada keluarga Tn. N (00164)
3) Kesiapan meningkatkan manejemen kesehatan diri pada keluarga Tn. N (00162)
b. Tujuan umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, Ny. S mampu memahami tentang perawatan
kehamilan, persiapan melahirkan dan perawatan bayi baru lahir serta rencana pemberi
asuhan pada anak.
c. Tujuan khusus
1) Setelah dilakukan tindakan keperawatan, keluarga Ny. S mampu memahami
pengertian, manfaat, dan mempraktikan pijat payudara.
2) Setelah dilakukan tindakakn keperawatan, keluarga Ny. S mampu memahami
pengertian, tujuan, dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam persiapan melahirkan.
3) Setelah dilakukan tindakan keperawatan, keluarga Ny. S mampu memahami
pengertian, tujuan, dan mempraktikan perawatan pada bayi baru lahir.
4) Evaluasi: keluarga Ny. S mampu menjelaskan kembali tentang perawatan
kehamilan, persiapan melahirkan dan perawatan bayi baru lahir serta rencana
pemberi asuhan pada anak.

3. Implementasi Keperawatan
a. Metode
Ceramah
Tanya Jawab
b. Media dan Alat
Leaflet, lembar balik, manekin, modul
c. Waktu dan Tempat
a) Waktu : Sabtu, 07 November 2015. Pukul : 10.00 s/d selesai WIB
Tampat : Rumah Tn. N
b) Waktu : ……, ….. November 2015. Pukul : 10.00 s/d selesai WIB
Tampat : Rumah Tn. N
4. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Menyiapkan SAP
2) Menyiapkan materi dan media
3) Kontrak waktu dengan sasaran
4) Menyiapkan tempat
5) Menyiapkan pertanyaan
b. Evaluasi proses
1) Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama penkes berlangsung.
2) Sasaran aktif bertanya bila ada hal yang belum dimengerti.
3) Sasaran memberi jawaban atas pertanyan pemberi materi.
4) Sasaran tidak meninggalkan tempat saat penkes berlangsung.
5) Tanya jawab berjalan dengan baik.
c. Evaluasi hasil
1) Penkes dikatakan berhasil apabila sasaran mampu menjawab pertanyaan 80 % lebih
dengan benar.
2) Penkes dikatakan cukup berhasil / cukup baik apabila sasaran mampu menjawab
pertanyaan antara 50 – 80% dengan benar.
3) Penkes dikatakan kurang berhasil / tidak baik apabila sasaran hanya mampu
menjawab kuran dari 50 % dengan benar.

Referensi

Depkes. (2013). Pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan;
Pedoman bagi tenaga kesehatan. Jakarta: Depkes

Dwicaksono, A., & Setiawan, D. (2013). Monitoring kebijakan dan anggaran


komitmen pemerintah indonesia dalam kesehatan ibu. Bandung: Inisiatif

Kementerian Kesehatan. (2012). Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang


Kesehatan Tahun Anggaran 2012. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
UNICEF Indonesaia. (2012). Ringkasan kajian kesehatan ibu dan anak.
Jakarta: UNICEF Indonesia

Anda mungkin juga menyukai