Anda di halaman 1dari 10

Artikel Penelitian

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN


STROKE ISKEMIK DI INSTALASI FISIOTERAPI RUMAH SAKIT
PLUIT JAKARTA UTARA PERIODE TAHUN 2021
Dayan Hisni1, Milla Evelianti Saputri2, Sujarni3
1.2.3 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Nasional Jakarta

Abstrak
Latar belakang: Stroke iskemik adalah stroke yang disebabkan karena penyumbatan pembuluh darah di otak
sehingga oksigen ke otak berkurang dan terjadi kematian sel atau jaringan otak. Angka kejadian stroke meningkat
seiring dengan bertambahnya usia, semakin tinggi usia seseorang semakin tinggi kemungkinan terjadi stroke.
Menurut penyebabnya stroke iskemik dibagi menjadi dua yaitu faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan faktor
risiko yang tidak dapat dimodifikasi. Tujuan: Penelitian ini betujuan untuk mengetahui hubungan antara usia,
jenis kelamin, hipertensi, diabetes mellitus dan riwayat penyakit jantung dengan kejadian stroke iskemik di
Instalasi Fisioterapi Rumah Sakit Pluit Jakarta Utara Periode Tahun 2021. Metode: Penelitian ini mengunakan
metode analitik observasional dengan pendekatan case control. Sampel pada penelitian ini adalah 120 orang, yang
diambil mengunakan consecutive samplig dengan perbandingan 1;2 ( kasus : kontrol ) terdiri dari 60 pasien stroke
iskemik dan 60 pasien bukan stroke iskemik. Pengumpulan data diperoleh dari catatan rekam medis, data dianalisis
secara bivariat dengan mengunakan uji statistik Chi-Square. Hasil: Dari hasil penilitian didapatkan tidak ada
hubungan antara usia dengan kejadian stroke iskemik ( p = 0,186 ), tidak ada hubungan jenis kelamin dengan
kejadian stroke iskemik ( p = 0,163 ), ada hubungan hipertensi dengan kejadian stroke iskemik ( p = 0,000 ), ada
hubungan diabetes mellitus dengan kejadian stroke iskemik ( p = 0,000), dan ada hubungan riwayat penyakit
jantung dengan kejadian stroke iskemik ( p = 0,003 ). Kesimpulan: Terdapat 3 variable faktor risiko yang
berpengaruh terhadap kejadian stroke iskemik. Pencegahan dengan menjaga pola hidup sehat dan mengendalikan
faktor risiko menjadi hal yang sangat krusial.
Kata Kunci: Faktor risiko; kejadian; stroke iskemik, case control.

Factors related to the event of ischemic stroke in Physioterapy Installation at Pluit


Hospital, North Jakarta, Period of 2021
Abstrack
Background: Ischemic stroke is a stroke caused by blockage of blood vessels in the brain so that oxygen to the
brain is reduced and brain cell or tissue death occurs. The incidence of stroke increases with age, the higher a
person's age the higher the chance of a stroke. According to the cause of ischemic stroke, it is divided into two,
namely modifiable risk factors and non-modifiable risk factors. Objective: of this study was to determine the
relationship between age, gender, hypertension, diabetes mellitus and a history of heart disease with the incidace
of ischemic stroke in physioterapy installation at pluit hospital, north jakarta, period 2021. Methods: this study
were 120 people, which were taken using consecutive sampling with a ratio of 1:2 (case control) consisting of 60
ischemic stroke patients and 60 non-ischemic stroke patients. Collecting data obtained from medical records, data
were analyzed bivariately by using Chi-Square statistical test. Results: of the study, it was found that there was
no relationship between age and the incidence of ischemic stroke (p = 0.186), there was no relationship between
gender and the incidence of ischemic stroke (p = 0.163), there was a relationship between hypertension and the
incidence of ischemic stroke (p = 0.000), there was a relationship between diabetes. mellitus with the incidence of
ischemic stroke (p = 0.000), and there is a relationship between a history of heart disease and the incidence of
ischemic stroke (p = 0.003). Conclusion: There are 3 variable risk factors that influence the incidence of ischemic
stroke. Prevention by maintaining a healthy lifestyle and controlling risk factors is very crucial.

Keywords: Risk factors; incidence; ischemic stroke, case control


Korespondensi:
Dayan Hisni, Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan, Indonesia, 12550, Tel- +62 815-1931-1849, Email:
dayanhisni@gmail.com
Received: 24/01/2022 Revised: 30/01/2022 Accepted: 31/01/2022

140
Hisni D, Saputri M. E & Sujarni (2022) Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stroke Iskemik Di Instalasi
Fisioterapi Rumah Sakit Pluit Jakarta Utara Periode Tahun 2021

LATAR BELAKANG Junaidi (2011) kejadian stroke iskemik


Stroke adalah penyakit atau ganguan lebih tinggi dibandingkan dengan stroke
fungsional otak berupa kelumpuhan saraf haemorrhage, yaitu dinegara maju seperti
yang diakibatkan oleh gangguan aliran Amerika insiden stroke haemorrhage antara
darah pada salah satu bagian otak. 15%-30%, sedangkan stroke iskemik antara
Gangguan saraf maupun kelumpuhan yang 70% - 85%. Selanjutnya untuk Negara
terjadi tergantung pada bagian otak mana berkembang seperti Asia, kejadian stroke
yang terkena. Penyakit ini dapat sembuh haemorrhage sekitar 30% dan stroke
sempurna, sembuh dengan cacat atau iskemik 70%. haemorrhage sekitar 30%
kematian (Irianto, 2014). dan stroke iskemik 70%.
Menurut World Health Organization, Di Indonesia jumlah penderita stroke
stroke disebabkan oleh gangguan suplai pada tahun 2013 yang dilihat dari diagnosis
darah ke otak, biasanya karena pecahnya tenaga kesehatan diperkirakan sebanyak
pembluh darah atau penyumbatan oleh 1.236.825 orang (7%), sedangkan penderita
gumpalan darah. Hal ini memotong pasokan penyakit stroke yang dilihat dari diagnosis
aksigen dan nutrisi, menyebabkan tenaga kesehatan/gejala diperkirakan
kerusakan pada jaringan otak. Gejala yang sebanyak 2.137.941 orang (21,1%). DKI
paling umum dari stroke adalah kelemahan Jakarta menempati posisi keenam terbanyak
mendadak atau mati rasa pada wajah, penderita stroke di Indonesia. Berdasarkan
lengan atau kaki, paling sering pada satu sisi riset kesehatan dasar tahun 2013 jumlah
tubuh. Gejala lain termasuk kebingungan, penderita stroke yang telah terdiagnosis
kesulitan berbicara atau memahami oleh tenaga kesehatan/gejala di wilayah
pembicaraan, kesulitan melihat dengan satu DKI Jakarta sebanyak 92.833 orang (12,
atau kedua mata, kesulitan berjalan, pusing, 2%) (Kementerian Kesehatan RI, 2014).
kehilangan keseimbangan atau koordinasi, Data Riskesdas 2018 menunjukan
sakit kepala parah tanpa diketahui prevalensi stroke tertinggi di Indonesia
penyebabnya, pingsan atau tidak sadarkan Indonesia terdapat di Propinsi Kalimantan
diri (WHO, 2014). Timur (14,7%) dan terendah di Provinsi
Menurut WHO tahun 2018, sekitar Papua (4,1%). Prevalensi stroke di Provinsi
7,75 juta orang meninggal karena stroke di Sumatera Selatan adalah 10% (Kemenkes,
dunia. Center For Disease Control tahun 2019). Prevalensi penyakit stroke
2020 melaporkan satu orang meninggal meningkat seiring bertambahnya umur
setiap empat menit karena stroke di denga kasus tertinggi pada kelompok umur
Amerika Serikat. Hal ini juga diperkuat 75 tahun ke atas (50,2%) dan terendah pada
dengan pernyataan dari World Health kelompok umur 15 - 24 tahun (0,6%).
Organization (2017), yang menyatakan Berdasarkan jenis kelamin, pravelensi
17,7 juta orang meninggal akibat penyakit stroke pada laki-laki (11%) hampir sama
kardiovaskular pada tahun 2015, nilai ini dengan perempuan (10,95) (Kemenkes,
menggambarkan hampir 31% dari seluruh 2019).
kematian di dunia disebabkan oleh penyakit Faktor risiko stroke iskemik dapat
kardiovaskular, yang mana penyakit stroke dibagi menjadi dua yaitu faktor risiko yang
iskemik masuk dalam kelompok penyakit dapat dimodifikasi dan faktor risiko yang
kardiovaskular, sementara itu menurut tidak dapat dimodifikasi (Fagan and Hess,
2014). Kementerian Kesehatan RI (2014)

141
Hisni D, Saputri M. E & Sujarni (2022) Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stroke Iskemik Di Instalasi
Fisioterapi Rumah Sakit Pluit Jakarta Utara Periode Tahun 2021

mengklasifikasikan faktor resiko yang diabaikan, sehingga kejadian stroke tidak


dapat dimodifikasi terdiri dari hipertensi, dapat dihindarkan.
diabetes militus, dislipidemia, kurang Belum adanya penelitian mengenai
aktifitas fisik, diet tidak sehat dan stress. faktor-faktor yang berhubungan dengan
Sedangkan faktor resiko yang tidak dapat kejadian stroke iskemik di Instalasi
dimodifikasi terdiri dari riwayat keluarga, Fisioterapi Rumah Sakit Pluit mendorong
umur dan jenis kelamin. peneliti untuk mengetahui apa saja faktor
Penyakit hipertensi merupakan faktor risiko yang mempengaruhi kejadia stroke
risiko utama untuk terjadinya stroke, yang iskemik di Instalasi Fisioterapi Rumah
sering disebut sebagai the silent killer Sakit Pluit Jakarta Utara.
karena hipertensi meningkatkan risiko
terjadinya stroke sebanyak 6 kali. METODE
Dikatakan hipertensi jika memiliki tekanan Jenis penelitian yang digunakan
darah lebih dari 140/90 mmHg. Semakin adalah penelitian analitik obsevasional
tinggi tekanan darah pasien makan semakin dengan menggunakan rancangan desain
tinggi pula risiko untuk mengalami stroke. case control. Dengan cara membandingka
Kejadian hipertensi bisa merusak dinding kelompok kasus dan kelompok kontrol
pembuluh darah yang bisa dengan mudah berdasarkan dengan status paparan. Sampel
akan menyebabkan penyumbatan bahkan diambil secara consecutive sampling
pecahnya pembuluh darah di otak (Junaidi, dengan perbadingan 1 : 2 (kasus : kontrol )
2011). terdiri dari 60 kelompok kasus adalah
Penatalaksanaan terhadap serangan penderita stroke iskemik dan 60 kelompok
stroke terbagi menjadi dua macam yaitu kotrol adalah penderita non stroke iskemik.
terapi farmakologi dan non farmakologi, Penelitian ini dilakukan di Instalasi
terapi farmakologi merupakan pendekatan Fisioterapi Rumah Sakit Pluit Jakarta Utara.
terapi pada sroke akut untuk Populasi dalam penelitian ini dibagi
menghilangkan sumbatan pada aliran darah menjadi 2 populasi yaitu kelompok kasus
dengan mneggunakan obat seperti terapi pada pasien stroke iskemik dan kelompok
suportif, antihipertensi, terapi trombolitik, kontrol pada pasien tidak stroke iskemik
terapi antiplatelet dan terapi antikoagulan. yang berada di Instalasi Fisioterapi Rumah
Sedangkan secara non farmakologi yaitu Sakit Pluit Jakarta Utara Periode Tahun
dengan tindakan pembedahan (surgical 2021. Penelitian ini dilaksanakan pada
intervention) dan terapi endovaskuler tanggal 21 Desember 2021 s/d selesai.
(Ikawati, 2014). Pengumpulan data dilakukan dengan
Karena di dasari banyaknya pasien di menggunakan data sekunder melalui rekam
fisioterapi yang memiliki riwayat stroke medis pasien. Penelitian ini dianalisis
yang kemudian menjadi ketergantungan dengan dua tahapan yaitu analisis univariat
dan mungkin mengalami komplikasi yang dan analisis bivariat. Analisis univariat
dapat menyebabkan kecacatan bahkan berupa gambaran distribusi frekuensi yang
kematian. Pengenalan faktor risiko kemudian disajikan dalam bentuk
terjadinya stroke sangat penting, karena presentase tabel dan kolom yang
banyak penderita yang mempunyai faktor dideskripsikan dalam bentuk narasi.
risiko lebih dari satu dan kadang-kadang Analisis bivariat menggunakan uji statistik

142
Hisni D, Saputri M. E & Sujarni (2022) Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stroke Iskemik Di Instalasi
Fisioterapi Rumah Sakit Pluit Jakarta Utara Periode Tahun 2021

Chi-Square untuk melihat hubungan antara sebanyak 26 dengan persentase (45,6%)


variabel. Data diolah menggunakan adalah responden dengan kategori umur 65-
program SPSS 24 Interpretasi hasil 74 tahun, sebanyak (50,9%) responden
memiliki korelasi bermakna jika p-value < berjenis kelamin laki-laki.
0,05. Sementara berdasarkan distribusi
faktor risiko yang dapat dirubah diketahui
HASIL sebanyak (77,2%) responden memiliki
Distribusi responden terdiri dari hipertensi, sebanyak (56,1%) responden
kelompok kasus dan kelompok kontrol. memiliki diabetes mellitus, dan (33,3%)
Jumlah sampel total 120 responden yang memiliki riwayat penyakit jantung.
terdiri dari 60 responden kelompok kasus
(stroke iskemik) dan 60 responden Analisis Bivariat
kelompok kontrol (stroke non iskemik). Bertujuan untuk melihat ada atau
Bertujuan untuk memperoleh gambaran tidaknya hubungan antara variabel
dari masing-masing variabel yang disajikan independen dengan varibel dependen yang
dalam bentuk distribusi frekuensi. Antara diujikan menggunakan uji statistik Chi-
lain, berdasarkan hasil penelitian pada Square, dengan batas kemaknaan p <
responden di Instalasi Fisioterapi Rumah 0,05.Sehingga apabila hasil penelitian
Sakit Pluit Jakarta Utara Periode Tahun menunjukkan p-value < 0,05 maka
2021. Dapat ditampilkan distribusi dikatakan (Ho) ditolak, artinya kedua
frekuensi dari beberapa variabel. variabel secara statistik terdapat hubungan
yang bermakna. Variabel yang diujikan
Analisis Univariat antara lain kategori: usia, jenis kelamin,
Berdasarkan distribusi usia pada hipetensi, diabetes mellitus, dan riwayat
penelitian ini diketahui mayoritas usia penyakit jantung.
responden yang menderita stroke iskemik

Tabel Hubungan berdasarkan usia, jenis kelamin, hipertensi, diabetes mellitus,


penyakit jantung dengan Kejadian Stroke iskemik pada pasien di
Rumah Sakit Pluit Jakarta Utara
Stroke Iskemik OR
variable Kasus Kontrol Total (95%CI) p-value
n % n % n %
Usia
45-54 tahun 8 14,0 10 15,9 18 15,0
55-64 tahun 12 21,1 17 27,0 29 24,2 0,186
65-74 tahun 26 45,6 17 27,0 29 35,8
≥75 tahun 11 19,3 19 30,2 30 25,0
Jenis Kelamin
Perempuan 28 49,1 23 36,5 51 42,5 1,679 0,163
Laki-laki 29 50,9 40 63,5 69 57,5 (0,809-3,480)
Hipertensi
Ya 44 77,2 14 22,2 58 48,3 11,846 0,000
Tidak 13 22,8 49 77,8 62 51,7 (5,025-27,292)
Diabetes Mellitus
Ya 32 56,1 12 19,0 44 36,7 5,440 0,000
Tidak 25 43,9 51 81,0 76 63,3 (2,401-12,327)

143
Hisni D, Saputri M. E & Sujarni (2022) Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stroke Iskemik Di Instalasi
Fisioterapi Rumah Sakit Pluit Jakarta Utara Periode Tahun 2021

Penyakit Jantung
Ya 19 33,3 7 11,1 26 21,7 4,000 0,003
Tidak 38 66,7 56 88,9 94 78,3 (1,532-10,442)

DISKUSI
Hubungan Faktor Usia Terhadap Hubungan Faktor Jenis Kelamin
Kejadian Strok Iskemik Terhadap Kejadian Strok Iskemik
Hasil penelitian menunjukan usia Hasil penelitian terhadap 120 sampel
secara statistik memang tidak memiliki dengan 60 kelompok kasus dan 60
hubungan yang signifikan dengan kejadian kelompok kontrol, jenis kelamin yang
stroke iskemik. Namun secara proporsi terbanyak menderita stroke pada penelitian
dapat diketahui bahwa usia beresiko lebih ini adalah laki-laki dilihat dari persentase
banyak pada kelompok kasus (60%) sebagai berikut (50,9%) atau 29 responden
dibandingkan kelompok kontrol (40%). pada kelompok kasus yang sering
Dapat diketahui bahwa penderita stroke melakukan tindakan fisioterapi di Instalasi
iskemik paling banyak ditemukan pada Fisioterapi Rumah Sakit Pluit. Didapatkan
rentang usia 65-74 tahun dengan p=0,163 (p<0,05) berarti dapat
presentase sebesar (45,6%). disimpulkan bahwa tidak ada hubungan
Umur merupakan faktor risiko stroke antara jenis kelamin dengan kejadian
semakin meningkat umur seseorang maka stroke iskemik. Jenis kelamin laki-laki
risiko untuk terkena stroke juga semakin berpeluang 1.679 kali (95%CI = 0,809-
meningkat. Penelitian ini sejalan menurut 3,480) artinya responden berjenis kelamin
hasil penelitian pada Framinghan Study laki-laki lebih dominan dibanding
menunjukan risiko stroke meningkat perempuan.
sebesar 20% pada kelompok umur 45-55 Hasil penelitian yang sama yang
tahun, 32% pada kelompok umur 55-64 dilakukan oleh Manurung et al. (2015) dari
tahun dan 83% pada kelompok umur 65- 42 penderita stroke yang menjadi
74 tahun (Wahjoepramono, 2005). responden, paling banyak berjenis kelamin
Berdasarkan penelitian yang sejalan laki-laki yaitu 24 orang dan berdasarkan
dengan penelitian ini menurut Prabowo. hasil uji Chi-Square diperoleh nilai p=0,62
(2016) pada hasil penelitianya yang (p<0,05), disimpulkan bahwa tidak ada
berjudul Analisis Biaya Terapi Pada hubungan antara jenis kelamin dengan
Penderita Stroke Pasien Rawat Inap Di stroke tetapi mayoritas jenis kelamin laki-
Rsud “X” Surakarta Bulan Januari – Juni laki adalah yang memiliki risiko lebih
2015 Universitas Muhammadiyah besar.
Surakarta didapatkan distribusi umur Begitu juga menurut hasil penelitian
responden yang menderita stroke non Laily. (2017) berdasarkan penelitianya
hemoragik dengan rentang usia 65-74 menunjukan bahwa kelompok kasus
tahun berjumlah 62 responden dengan pasien stroke iskemik di RSUD Ngimbang
presentase 40%. Lamongan Tahun 2016 dari 88 responden
yang paling banyak pada laki-laki
sebanyak 75%. Berdasarkan perhitungan

144
Hisni D, Saputri M. E & Sujarni (2022) Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stroke Iskemik Di
Instalasi Fisioterapi Rumah Sakit Pluit Jakarta Utara Periode Tahun 2021

statistik diperoleh nilai OR sebesar 4,765 stroke, dengan nilai OR sebesar 6,18
(95% CI=1,912-11,875) artinya responden (95%CI: 2,46-15,51) hal ini berarti bahwa
laki-laki 4,765 kali lebih beisiko pasien yang menderita stroke memiliki
mengalami stroke iskemik dibandingkan risiko 6,18 kali dengan hipertensi
responden perempuan. dibandingkan dengan yang tidak
Peneliti berasumsi tidak adanya menderita stroke.
hubungan jenis kelamin dengan kejadian Penyakit hipertensi merupakan
stroke, dapat disebabkan karena faktor risiko utama untuk terjadinya stroke,
multifactorial, bukan hanya karena jenis yang sering disebut sebagai the silent killer
kelamin, diantaranya karena diabetes karena hipertensi meningkatkan risiko
mellitus, hipertensi, alkohol dan penyakit terjadinya stroke sebanyak 6 kali.
jantung. Seseorang yang memiliki satu Dikatakan hipertensi juka memiliki
atau lebih faktor risiko, memiliki tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg.
kemungkinan yang lebih besar untuk Semakin tinggi tekanan darah pasien maka
mendapatkan serangan stroke daripada semakin tinggi pula risiko untuk
orang yang normal pada suatu saat bila mengalami stroke. Kejadian hipertensi
faktor risiko tidak dikendalikan. bisa merusak dinding pembuluh darah
yang bisa dengan mudah akan
Hubungan Faktor Hipertensi Terhadap menyebabkan penyumbatan bahkan
Kejadian Stroke Iskemik pecahnya pembuluh darah di otak (Junaidi,
2011).
Proporsi responden yang memiliki
Peneliti berasumsi hipertensi bisa
hipertensi dan mengalami stroke iskemik
menyebabkan pembuluh darah
sebesar (77,2%) Perbandingan persentase
menyempit, bocor, pecah, atau tersumbat.
kejadian stroke iskemik lebih banyak
Hal ini dapat mengganggu aliran darah
terjadi pada pasien dengan hipertensi.
yang membawa oksigen dan nutrisi ke
Hasil analisis yang dilakukan dengan
otak. Jika hal ini terjadi, sel-sel dan
menggunakan uji Chi-Square didapat nilai
jaringan otak pun akan mati dan
p=0,000 (p<0,050) artinya bahwa ada
menyebabkan terjadinya stroke. Pasien
hubungan antara faktor hipertensi dengan
stroke yang memiliki riwayat hipertensi
kejadian stroke iskemik. Berdasarkan
karena seseorang tidak menjaga pola hidup
perhitungan nilai OR= 11.846 (95%CI =
yang sehat seperti jarang berolahraga dan
5,025-27,292) artinya responden yang
melakukan aktifitas fisik, terlalu banyak
hipertensi 11.846 lebih besar mengalami
konsumsi garam, sering stress, malas
stroke iskemik dibanding dengan
gerak, kelebihan berat badan atau obesitas,
responden yang tidak hipertensi.
kebiasaan merokok dan kebiasaan minum
Hasil penelitian yang dilakukan
alkohol berlebih.
Khairatunnisa & Sari. (2017) proporsi
pasien yang menderita hipertensi pada
Hubungan Faktor Diabetes Mellitus
kelompok kasus adalah sebesar 75,6%,
Terhadap Kejadian Stroke Iskemik
sedangkan kelompok kontrol sebesar
33,3%. Berdasarkan uji statistik Proporsi responden yang memiliki
didapatkan bahwa terdapat hubungan diabetes millitus dan mengalami stroke
antara faktor hipertensi terhadap kejadian iskemik sebesar (56,1%) dan yang tidak

145
Hisni D, Saputri M. E & Sujarni (2022) Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stroke Iskemik Di
Instalasi Fisioterapi Rumah Sakit Pluit Jakarta Utara Periode Tahun 2021

mengalami stroke iskemik sebesar (19%). risiko serangan stroke (Lingga, 2013). Hal
Hampir seluruh pasien stroke iskemik ini terjadi karena peningkatan gula darah
memiliki diabetes millitus. Hasil analisis dapat meningkatkan risiko aterosklerosis
yang dilakukan dengan menggunakan uji dan juga risiko stroke lainnya, seperti
Chi-Square didapat nilai hipertensi, obesitas, hiperlipidemia
p=0,000(p<0,050) artinya bahwa ada (Nastiti, 2012).
hubungan antara faktor diabetes mellitus
dengan kejadian stroke iskemik. Hubungan Faktor Riwayat Penyakit
Berdasarkan perhitungan nilai OR= 5,440 Jantung Terhadap Kejadian Stroke
(95%CI = 2,401-12,327) artinya
Hasil penelitian menunjukan bahwa
responden yang diabetes mellitus 5,440
ada hubungan riwayat penyakit jantung
lebih besar mengalami stroke iskemik
dengan kejadian stroke iskemik.
dibanding dengan responden yang tidak
Didapatkan hasil bahwa responden yang
diabetes millitus.
memiliki riwayat penyakit pada kelompok
Menurut penelitian yang dilakukan
kasus (33,3%) lebih besar dari pada
oleh Khairatunnisa dan Sari (2017) juga
kelompok kontrol (11,1%), sedangkan
ada hubungan diabetes nellitus dengan
responden yang tidak memiliki riwayat
stroke didapat proporsi pasien yang
penyakit jantung pada kelompok kasus
menderita stroke dilihat dari uji statistik
sebesar (66,7%) lebih kecil dibandingkan
menunjukan terdapat pengaruh antara
dengan kelompok kontrol (88,9%).
faktor DM terhadap kejadian stroke
Hasil analisis menunjukan ada
dengan nilai OR sebesar 4,12 (95%CI =
hubungan yang bermakna antara riwayat
1,69 - 10,04) yang berarti bahwa pasien
penyakit jantung dengan kejadian stroke
yang menderita stroke memiliki risiko 4,12
iskemik. Diperoleh hasil p=0,003 (p<0,05)
kali dengan DM dibanding dengan yang
dan nilai OR = 5,440 (95%CI = 2,401-
tidak menderita stroke.
12,327) menunjukan bahwa responden
Tetapi ditemukaan penelitian lain
yang memiliki riwayat penyakit jantung
yang tidak sejalan dengan penelitian ini
mempunyai risiko 5,440 kali lebih besar
yaitu penelitian menurut Manurung et al.
mengalami stroke iskemik. Penelitian yang
(2015) dikatakan dari 42 orang penderita
dilakukan sebelumnya menurut Ghani et
stroke yang menjadi responden, 21 orang
al. (2016) prevalensi stroke pada jantung
menderita DM dan 42 orang responden
koroner sebesar (7,25%) dan setelah
yang tidak menderita stroke juga 21 orang
dikontrol dengan faktor-faktor lain,
yang menderita DM. berdasarkan hasil uji
berisiko dengan OR= 3,13 kali (95%CI
chi square diperoleh nilai p=0,379
2,72- 3,60) dalam kajian artikel
(p>0,05), dapat disimpulkan tidak ada
menyatakan seperempat penderita stroke
hubungan antara diabetes mellitus dengan
sebelumnya telah mempunyai riwayat
stroke.
gejala koroner yang cenderung berulang.
Diabetes mellitus menyebabkan laju
Didapatkan p-0,001 maka dapat
penuaan sel berlangsung sangat cepat
disimpulkan ada hubungan riwayat
akibat kadar glukosa yang tinggi disertai
penyakit jantung coroner terhadap stroke.
kerapuhan pembuluh darah, sehingga
Tetapi didapatkan penelitian yang
berisiko tinggi terhadap hipertensi dan
tidak sejalan dengan penelitian ini
penyakit jantung yang akhirnya meningkat

146
Hisni D, Saputri M. E & Sujarni (2022) Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stroke Iskemik Di
Instalasi Fisioterapi Rumah Sakit Pluit Jakarta Utara Periode Tahun 2021

menurut Wayunah & Saefulloh. (2017) DAFTAR PUSTAKA


responden yang menderita kelainan
jantung dalam penelitian ini sebanyak 5 Susilawati, F., & SK, N. (2018). Faktor
orang (4,9%) lebih sedikit dibandingkan Resiko Kejadian Stroke. Jurnal
yang tidak mengalami riwayat jantung 98 Ilmiah Keperawatan Sai Betik,
orang (95,1%). Hasil analisa lanjut 14(1), 41.
diketahui tidak ada hubungan yang Rosiana Eva Rayanti, Kukuh Pmabuka
signifikan antara riwayat jantung dengan Putra, M. E. N. (2018). IJMS –
kejadian stroke CVD-SH dan CVD-SNH. Indonesian Journal On Medical
Peneliti berasumsi bahwa riwayat Science – Volume 5 No. 1 – Januari
penyakit jantung menjadi salah satu faktor 2018. 5(1), 48–53.
risiko terhadap kejadian stroke. Penyakit Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
jantung ini disebabkan oleh penyempitan Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
pembuluh darah di jantung. Beberapa kualitatif, dan R&D. Bandung:
faktor risikonya, antara lain gaya hidup Alfabeta.
tidak sehat, seperti makan-makanan tinggi Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
karbohidrat atau lemak, obesitas, jarang Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
melakukan aktifitas fisik, serta kebiasaan Kualitatif, dan R&D. Bandung:
merokok. Alfabeta.
Nastiti, D. (2011). Gambaran Faktor
KESIMPULAN Risiko Kejadian Stroke Pada Pasien
Stroke Rawat Inap Di Rumah Sakit
Hasil penelitian ini menunjukan
Krakatau Medika Tahun 2011 Pasien
bahwa terdapat tiga faktor resiko yang
Stroke Rawat Inap Di Rumah Sakit
berpengaruh secara signifikan terhadap
Krakatau Medika Tahun 2011.
kejadian stroke iskemik pada pasien yaitu
Skripsi, Universitas Indonesia, 117.
hipertensi, diabetes melitus dan riwayat
Punjung Purwaningsih, Yuli Kusumawati,
penyakit jantung. Namun faktor usia dan
F. S. N. (2013). Hubungan Antara
jenis kelamin tidak berpengaruh secara
Gaya Hidup Dengan Kejadian
signifikan terhadap kejadian stroke
Stroke Usia Dewasa Muda di RSUD.
iskemik.
Skripsi, Dr Moewardi Surakarta.
Pencegahan dengan menjaga pola
3(1), 1–11.
hidup sehat dan mengendalikan faktor
Utami, M.R. (2013). Hubungan Antara
risiko menjadi hal yang sangat krusial.
Riwayat Hipertensi Dengan
Perlunya melakukan pemeriksaan
Kejadian Stroke Non Hemoragik
kesehatan secara rutin di tempat pelayanan
Pada Lansia di Rs. Muhammadiyah
kesehatan seperti pemeriksaan tekanan
Palembang Periode 1 Januari-31
darah, kadar gula darah terutama pada
Desember 2011. Skripsi, Fakultas
kelompok usia diatas 45 tahun, sehingga
Kedokteran Universitas
kejadian stroke dapat dicegah sedini
Muhammadiyah. Palembang.
mungkin.
Notoatmodjo S. 2012. Promosi Kesehatan
dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT
Rineka Cipta.

147
Hisni D, Saputri M. E & Sujarni (2022) Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stroke Iskemik Di
Instalasi Fisioterapi Rumah Sakit Pluit Jakarta Utara Periode Tahun 2021

Notoatmodjo, S. (2014). Ilmu Perilaku Bangun, A. H. (2017). “Faktor-Faktor


Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta yang Berhubungan Dengan Kejadian
Tamba, M.M.H. (2019). Gambaran Stroke Iskemik di Rumah Sakit
Karakteristik Penyakit Stroke Rawat Umum Kota Padangsidimpuan.
Inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Program Studi Kesehatan
Medan Tahun 2018. Skripsi, Ilmu Masyarakat, Fakultas Farmasi dan
Kesehatan Elisabeth. Medan. Ilmu Kesehatan Universitas Sari
Alagindra, D.A.P. (2016). Gambaran Mutiara Indonesia.
Faktor Risiko Kejadian Stroke Usrin, I., Mutiara,E., Yusad, Y.,
Iskemik Pada Pasien yang di Rawat (2011).”Pengaruh Hipertensi
Inap di Rumah Sakit Umum Pusat Terhadap Kejadian Stroke Iskemik
Haji Adam Malik Medan Periode dan Stroke Hemoragik di Ruang
Januari 2015-Desember 2015. Neurologi di Rumah Sakit Stroke
Skripsi, Universitas Sumatra Utara. Nasional (RSSN) Bukittinggi.
Medan. Udani Giri. (2013).”Faktor Risiko
Notoatmojo, S. (2007). Promosi Kejadian Stroke”. Jurnal Kesehatan
Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Metro Sai Wawai. Vol. VI, No.1,
Jakarta: Rineka Cipta. 2013.
Notoatmojo, S. (2011). Pendidikan dan Handayani Fitria. (2012).”Angka Kejadian
Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Serangan Stroke pada Wanita Lebih
Cipta. Rendah Daripada Laki-laki. Jurnal
Santoso, L.E. (2018). Peningkatan Muhammadiyah Semarang.
Kekuatan Motorik Pasien Stroke Nabila, N.S., Astari, R.V & Purwani, L.E.
Non Hemoragik Dengan Latihan (2020).” Perbedaan Status Gizi
Menggenggam Bola Karet. Insan Pasien Stroke Iskemik dan Stroke
Cendekia Medika. Jombang. Hemoragik di RSUP Fatmawati
Tamam, B. (2020). Faktor Risiko Tahun 2018”. Jurnal Seminar
Terhadap Kejadian Stroke Di RSUD Nasional Riset Kedokteran
Dr. Koesnadi Bondowoso. Fakultas (SENSORIK) 2020. 86-87.
Ilmu Kesehatan Universitas Ramadany, F.A., Pujarini, L.A &
Muhammadiyah. Bondowoso. Candrasari, A. (2013).” Hubungan
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Diabetes Melitus Dengan Kejadian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Stroke Iskemik Di Rsud Dr.
Bandung : Alfabeta, CV. Moewardi Surakarta Tahun 2010”.
Maulidiyah Indah, Nasip M, Marlenywati. Biomedika, 5(2), 13-14
(2012). “Factors Related To Prabowo, A., (2016), Analisis Biaya
Ischemic Stroke In Hospitalized Terapi Pada Penderita Stroke Pasien
Patients Of Dr. Soedarso Hospital Rawat Inap Di Rsud “X” Surakarta
Pontianak”. Bulan Januari – Juni 2015. Skripsi,
Manurung Minarti, Diani Noor, Agianto. Fakultas Farmasi Universitas
(2015). “Analisis Faktor Risiko Muhammadiyah Surakarta,
Stroke pada Pasien Stroke Rawat Surakarta.
Inap di RSUD Banjarbaru”. Vol. 3, Ghani, L., Mihardja, L.K & Delima.
No. 1, 2015. (2016), Dominant Risk Factors Of

148
Hisni D, Saputri M. E & Sujarni (2022) Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stroke Iskemik Di
Instalasi Fisioterapi Rumah Sakit Pluit Jakarta Utara Periode Tahun 2021

Stroke In Indonesia. Jurnal Buletin Dengan Kejadian Stroke Di Rsud


Penelitian Kesehatan, Vol. 44, (1), Indramayu. Jurnal Pendidikan
49-58 Keperawatan Indonesia.Vol.
Rahajeng, E. & Riyadina, W. (2013), 2(2):65–76
Determinan Penyakit Stroke. Jurnal Hardika, B.D., Yuwono, M., &
Kesehatan Masyarakat Nasional Zulkarnain, H.M. (2020). Faktor
Vol. (7). Risiko yang Mempengaruhi
Manurung, M., Diani, N. & Agianto. Terjadinya Stroke Non Hemoragik
(2015), Analisis Faktor Risiko pada Pasien di RS RK Charitas dan
Stroke Pada Pasien Stroke Rawat RS Myria Palembang. Jurnal
Inap Di Rsud Banjarbaru. Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, Vol.
Analisis Faktor Risiko Stroke. Vol. 9, (2)
3, (1). Khairatunnisa & Sari, D.M. (2017). Faktor
Kesuma, N.M.T.S., Dharmawan, D.K. & Risiko Yang Berhubungan Dengan
Fatmawati, H. (2019). Gambaran Kejadian Stroke Pada Pasien Di Rsu
Faktor Risiko Dan Tingkat Risiko H. Sahudin Kutacane Kabupaten
Stroke Iskemik Berdasarkan Stroke Aceh Tenggara. Jurnal Jumantik.
Risk Scorecard Di RSUD Vol. 2 (1)
Klungkung. Jurnal Intisari Sains Maryanti, Y., Susanti, D., &
Medis. Vol. 10, (3), 720-729. Maulidyastuti, D. (2019). Gambaran
Sofyan, A.M., Sihombing, I.Y. & Y, H. Faktor Risiko Pasien Stroke Iskemik
(2012). Hubungan Umur, Jenis yang dirawat di Bangsal Saraf RSUD
Kelamin, dan Hipertensi dengan Arifin Achmad Provinsi Riau
Kejadian Stroke. Jurnal Periode 1 Januari 2018 31 Desember
Noviyanti, R.D. (2014). Faktor Risiko 2018. Jurnal Jilid 13(1), 41-47
Penyebab Meningkatnya Kejadian Yueniwati. Y., (2015), Deteksi Dini Stroke
Stroke Pada Usia Remaja Dan Usia Iskemia dengan Pemeriksaan
Produktif. Jurnal Profesi. Vol. 10 Ultrasonografi Vaskular daN Variasi
Wahyunah & Saefulloh, M. (2016). Genetika, Universitas Brawijaya
Analisis Faktor Yang Berhubungan Press, Malang, 2-3

149

Anda mungkin juga menyukai