Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KASUS

“ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK A DENGAN MASALAH DIARE”

Oleh :

Rahayu Putri Sulni

2030282015

Dosen Pembimbing

Ns. Yessi Andriani, M. Kep, Sp. Kep. Kom

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

TAHUN 2020/2021
FORMAT PENGKAJIAN

Tgl berobat ke bidan : 18 Juli 2021


Ruangan :-
No. Rek. Medis :-
Dx. Medis : Diare
Tgl/ Jam Pengkajian : 19 Juli 2021

A. IDENTITAS KLIEN
Nama : An. S
Umur : 1 tahun 8 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/Bangsa : suku maih/ minang
Bahasa : Minang, Indonesia
Pendidikan : belum sekolah
Pekerjaan :-
Alamat : padang petok, jorong petok, kec. Panti, kab. pasaman

Penanggung Jawab : Orang tua


Nama : Ny. Y
Umur : 31 tahun
Pekerjaan : Guru Honorer
Alamat : padang petok, jorong petok, kec. Panti, kab. pasaman

B. ALASAN MASUK :
Orangtua mengatakan anak dibawa ke bidan desa pada tanggal 18 Juli 2021 pukul
15.00 WIB dengan keluhan BAB encer sejak 2 hari yang lalu dengan frekuensi 3x
sehari dan mengalami demam, ibu klien mengatakan anak rewel dan menangis, tidak
nafsu makan, tidak mau makan hanya minum ASI saja. Ibu klien mengatakan BB
anaknya turun, sebelum sakit 10 kg, sekarang 9 kg.
C. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG :
Klien tampak lemah dan lesu, klien tampak rewel, anak tidak nafsu makan. Ibu klien
mengatakan BAB encer sudah 3 hari. Klien tidak mengalami muntah, pasien tidak
batuk, riwayat minum susu formula ada.

D. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU


Ibu pasien mengatakan kalau anak belum pernah dirawat dan menderita penyakit
diare. Ibu mengatakan An.S tidak pernah mengalami jatuh atau kecelakaan. Ibu
megatakan An.S tidak pernah di lakukan tindakan operasi. Ibu megatakan An.S tidak
mempunyai riwayat alergi.

E. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Pasien mengatakan tidak memiliki penyakit keturunan.
Genogram:

Keterangan:
: Laki-laki Meninggal : Laki-laki

: Perempuan Meninggal : Perempuan

: tinggal serumah : Klien

Ibu pasien mengatakan anak terakhir dari 3 bersaudara, orangtua suami dan
beliau masih hidup. Ayah klien memiliki 2 orang saudara laki-laki dan 1 orang
perempuan. Klien merupakan anak tunggal.
F. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Keluarga An.S tidak ada yang mengalami penyakit yang menular atau keturunan
seperti TB dan Hipertensi.

G. POLA PERSEPSI DAN PENANGANAN KESEHATAN


Persepsi terhadap penyakit:
Ibu.D mengatakan baru mengetahui penyakit anaknya dari bidan desa tempat An. S
berobat.

H. PENGGUNAAN
Ibu Y mengatakan An. S tidak diberikan obat-obat warung ketika sakit. Ibu Y
mengatakan An. S tidak punya alergi. Ibu Y mengatakan anak hanya diberikan
minyak kayu putih saat anak mengalami mencret karena orangtua hanya berpikir
anak masuk angin.

I. RIWAYAT SOSIAL
1. Hubungan dengan anggota keluarga
Ibu klien mengatakan hubungan dengan keluarga baik yaitu anak dapat
berinteraksi dengan ayah dan ibunya sebaliknya juga dengan keluarga - keluarga
yang lain
2. Hubungan dengan teman sebaya
Ibu klien mengatakan hubungan klien dengan teman sebayanya sangat baik,
seperti saat dirumah klien bermain aktif bersama teman sebayanya.
3. Pembawaan secara umum
Ibu klien mengatakan anak terlihat kurang kooperatif dikarenakan kondisi pasien
4. Lingkungan rumah
Orang tua klien tinggal di rumah sendiri, orang tua klien juga mengatakan
lingkungan sekitar rumah padat dengan lingkungan yang bersih. Namun, ibu
klien mengatakan saat pergi kerja anak dititipkan ke nenek dan kakeknya.

J. POLA NUTRISI/ METABOLISME


Dirumah : selera makan anak baik, makan nasi 3× sehari dengan 1 porsi dihabiskan.
Dirumah sakit : selera makan tidak ada / menurun, klien tidak mau makan.
Makanannya hanya asi.
K. POLA ELIMINASI
BAK
Orangtua anak mengatakan bahwa anaknya BAK 8-8x perhari, warna kekuningan,
bau khas dan tidak nyeri
BAB
Sebelum sakit Orangtua anak mengatakan bahwa biasanya frekuensi BAB 1-2x/hari
warna kuning, bau khas dan konsistensi lembek.
Pada saat sakit anaknya BAB ±3x perhari warna kuning, bau khas dan konsistensi
encer.

L. POLA AKTIVITAS/OLAHRAGA
Orangtua anak mengatakan bahwa anaknya sudah berkembang sesuai dengan
usianya saat ini dan aktivitas anak sehari-hari hanya bermain.

M. POLA ISTIRAHAT TIDUR


Orangtua anak mengatakan anaknya tidur siang ±4 jam (12.00 – 16.00 WIB) dan
tidur malam ± 10 jam (21.00 – 07.00 WIB).  Semenjak sakit pola tidur/istirahat tidak
teratur dan sering terbangun saat malam hari.

N. POLA KOGNITIF-PERSEPSI
Kesadaran klien CM ( sadar penuh), klien belum bisa berbicara lancar tetapi pasien
sudah bisa berjalan. Klien tidak menggunakan kacamata

O. POLA PERAN HUBUNGAN


Ibu. Y mengatakan anaknya bermain dan berteman baik dengan anak-anak
seusianya.

P. POLA KOPING – TOLERANSI STRES


Klien tampak rewel, klien dapat tenang ketika bersama ibunya.

Q. POLA KEYAKINAN NILAI


Ny. Y mengatakan bahwa keluarganya beragama islama dan secara otomatis anak
juga beragama islam.
R. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak ada dilakukan

S. THERAPHY
PCT 3x ½ sendok the
Zynk Syip 3x 1 sendok the
Lacto B 2x1

T. PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda vital TD : -
Nadi: 98x/i
RR : 30x/i
Suhu: 37,5 ˚C
Kepala
Inspeksi : Tidak ada benjolan, ada luka jahitan, kulit kepala bersih
Palpasi : Tidak ada teraba benjolan dan tidak ada nyeri tekan
Mata
Inspeksi : Simetris, ukuran pupil normal, tidak ada edema, konjuctiva
anemis, sclera pucat, palpebra tidak edema, tidak ada bekas
luka, penglihatan pasien baik, tidak menggunakan kaca mata,
tidak ada bekas operasi mata
Palpasi : Tidak ada pembesaran, tidak ada nyeri
Hidung
Inspeksi : Bersih, tidak ada secret, lubang hidung simetris, tidak ada alergi,
tidak ada perdarahan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Mulut
Inspeksi : Bibir tampak pucat dan kering, ada karies, sedikit bau, tidak ada
kesulitan berbicara
Palpasi : Tidak ada pembengkakan
Telinga
Inspeksi : Simetris kiri kanan, bersih
Palpasi : Tidak ada pembengkakan
Leher
Inspeksi : Tidak ada pembengkakan
Palpasi : Tidak teraba ada benjolan
Dada
Inspeksi : Bentuk dada simetris, pernapasan 30 x/menit
Palpasi : Simetris kiri kanan, Tidak teraba pembengkakan
Jantung
Inspeksi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi : Suara jantung lup dup, tidak ada suara tambahan, iramanya
normal
Pulmonal
Inspeksi : Bentuk dada simetris, pernapasan 30 x/menit
Palpasi : Simetris kiri kanan, Tidak teraba pembengkakan
Perkusi : Tidak dilakukan
Auskulasi : Irama teratur, jenis vesikuler tidak ada suara tambahan
Payudara
Inspeksi : Tidak ada benjolan, simetris kiri kanan
Palpasi : Tidak ada teraba pembengkakan, tidak ada nyeri tekan

Abdomen
Inspeksi : Bentuk datar, simetris, tidak ada kelainan, tidak ada colostomy,
tidak ada terpasang drain
Auskultasi : hiperaktif
Palpasi : hepar dan ginjal tidak teraba, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Timpani

Punggung
Inspeksi : Tidak ada luka, tidak ada benjolan, tidak ada bekas insisi
Palpasi : tidak dilakukan
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi : tidak dilakukan

Genitalia
Inspeksi : Tidak dilakukan karena klien mengatakan itu privasi klien
Palpasi : Tidak dilakukan karena klien mengatakan itu privasi klien
Ekstremitas Tidak adanya bengkak pada kaki. Tidak ada nyeri pada kaki

Kulit Kulit pasien terlihat kering tidak ada kemerahan, warna kulit
sawo matang, turgor kulit menurun

Perkembangan
- Motorik halus Anak S sudah mampu bermain sendiri seperti bermain masak-
masak dan boneka, serta anak bisa meletakkan cangkir dan
mengambil barang misal remote Tv ketika disuruh
- Motorik kasar Anak S sudah bisa duduk dan berjalan serta berbicara seperti
ibu, ayah
Neurologis
- Reflek Moro Tidak dilakukan
- Reflek rooting Tidak dilakukan
- Reflek Tidak dilakukan
graph/plantar
- Reflek sucking Tidak dilakukan
- Reflek tonic Tidak dilakukan
neck
- Reflek Tidak dilakukan
swallowing
- Reflek Positif/kuat
babynsky

ANALISA DATA

No Data Masalah Etiologi

1. DS : Diare Bakteri pada air

1. Ibu klien mengatakan


anaknya BAB sejak 2 hari
yang lalu
2. Ibu klien mengatakan BAB
encer sudah 3 hari
3. Ibu klien mengatakan anak
mengalami demam
DO :
1. Anak tampak lemah dan lesu
2. Tanda-tanda vital : Suhu:
37,5˚C
3. klien tampak rewel
4. BAB 3x sehari encer
5. Bising usus hiperaktif
2. DS:. Hipovolemia Kehilangan cairan
1. Ibu mengatakan anak lemah
secara aktif
dan rewel
2. Ibu klien mengatakan
anaknya BAB sejak 2 hari
yang lalu
3. Ibu klien mengatakan BAB
encer sudah 3 hari

DO:
1. Turgor kulit menurun
2. Bibir tampak pucat dan
kering
3. Klien tampak lemah dan
lesu
3. DS : Defisit nutrisi Kurangnya Asupan
Makanan
1. ibu klien mengatakan anak
tidak ada nafsu makan
2. ibu klien mengatakan anak
tidak mau makan dan hanya
minum ASI
3. Ibu klien mengatakan BB
anaknya turu, sebelum sakit
10 kg, sekarang 9 kg

DO :

1. anak tidak nafsu makan


2. Konjuctiva anemis
3. Sclera pucat
4. Bibir tampak pucat dan
kering
5. Kulit pasien terlihat kering
Prioritas Dignosis Keperawatan

SDKI, 2017
1. D.0020 Diare berhubungan dengan bakteri air ditandai dengan Anak tampak
lemah dan lesu, Tanda-tanda vital : Suhu: 37,5˚C, klien tampak rewel, BAB 3x
sehari encer dan Bising usus hiperaktif
2. D.0023 Hipovolemia berhubungan dengan Kehilangan cairan secara aktif
ditandai dengan Turgor kulit menurun, membrane mukosa kering, klien tampak
lemah, Suhu: 37,5˚C
3. D.0019 Defisit Nutrisi berhubungan dengan Kurangnya Asupan Makanan
dibuktikan dengan berat badan menurun minimal 10% dibawah rentang ideal,
nafsu makan menurun, membrane mukosa pucat
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama : An. S Ruangan: -


No MR : -

Luaran Keperawatan
Diagnosis
No Intervensi Keperawatan
Keperawatan (Tujuan dan Kriteria Hasil)

1. Diare Eliminasi Fekal Manajemen Diare

Setelah dilakukan intervensi Tindakan


keperawatan selama 3 x 24 Observasi
jam, diharapkan eliminasi fekal 1. Identifikasi penyebab diare (mis, inflamasi gastrointestinal, iritasi pastrointestinal, proses
membaik dengan kriteria hasil : infeksi, malabsorpsi,ansietas, stress,efek obat-obatan, pemberian boto susu)
1. Control pengeluaran feses 2. Identifikasi riwayat pemberian makanan
meningkat 3. Identifikasi gejala invaginasi (mis.tangisan keras, kepucatan pada bayi)
2. Konsistensi feses 4. Monitor warna, volume, frekuensi dan konsistensi tinja
membaik 5. Monitor tanda dan gejala hypovelemia (mis.takikardi, nadi teraba lemah, tekanan darah turun,
3. Peristaltic usus membaik turgor kulit turun, mukosa mulut kering, CRT ,elambat, BB menurun)
6. Monitor jumlah pengeluaran diare
7. Monitor keamanan penyiapan makanan
Terapeutik
1. Berikan asupan cairan oral (mis.larutan garam gula, oralit,pedialyte,renalyte)
2. Ambil sampel feses untuk kultur, jika perlu
Edukasi
1. Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap
2. Anjurkan menghindari maknaan pembentuk gas, pedas dan mengandung laktosa
3. Anjurkan melanjutkan pemberian ASI
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat antimotilitas (mis.loperamide, difenoksilat
2. Kolaborasi pemberian obat antispasmodic/spasmolitik (mis.papaverin, ekstak belladonna,
mebeverine)
3. Kolaborasi pemberian obat pengeras feses (mis.atapulgit, smektit, kaolin-pektin)

2. Hipovolemia Status Cairan Manajemen Hipovolemia

Setelah dilakukan intervensi Tindakan:


keperawatan selama 3 x 24 Observasi
jam, diharapkan status cairan 1. Periksa tanda dan gejala hypovolemia (mis. frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah,
membaik dengan kriteria hasil : tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun, membran mukosa,
1. Kekuatan nadi kering, volume urin menurun, hematokrit meningkat, haus, lemah)
meningkat 2. Monitor intake dan output cairan
2. Turgor kulit Terapeutik:
meningkat 1. Hitung kebutuhan cairan
3. Membrane mukosa 2. Berikan posisi modified trendelenburg
membaik 3. Berikan asupan cairan oral
Edukasi:
1. Anjurkanmemperbanyak asupan cairan oral
2. Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberiancairan IV isotons (mis. Nacl, RL)
2. Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis (mis. glukosa 2,5%, Nacl 0,4%)
3. Kolaborasi pemberian cairan koloid (mis. albumin, plasmanate)
4. Kolaborasi pemberian produk darah
3. Defisit Nutrisi Status Nutrisi Manajemen Nutrisi

Setelah dilakukan intervensi Tindakan:


keperawatan selama 1 x 24 Observasi :
jam, maka status nutrisi 1. Identifikasi status nutrisi
membaik dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
1. Porsi makanan yang 3. Indentifikasi makanan yang disukai
dihabiskan meningkat 4. Monitor asupaan makanan
2. Rambut rontok 5. Monitor berat badan
menurun
3. Berat badan membaik Terapeutik:
4. Nafsu makan 1. Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
membaik 2. Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
3. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
Edukasi:
1. Anjurkan posisi duduk, jika mampu

Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. Pereda nyeri, antiemetik), jika perlu.
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menenutkan jumlah kalori dan jenis nutrien yang
dibutuhkan, jika perlu.
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama : An. S Ruangan : -


No MR :-

No
Diagnosis
Tanggal/jam Implementasi Jam Evaluasi Paraf
Keperawatan

1. Diare 20 juli 2021 1. Mengidentifikasi penyebab diare (mis, 20 juli 2021 S :


10.00-11.00 WIB inflamasi gastrointestinal, iritasi 12.00 WIB  Ibu klien mengatakan anak masih
pastrointestinal, proses infeksi, mencret tetapi tidak terlalu encer seperti
malabsorpsi,ansietas, stress,efek obat-obatan, sebelumnya
pemberian botol susu)
2. Mengidentifikasi riwayat pemberian O:
makanan  Feses sudah berserat
3. Mengidentifikasi gejala invaginasi  Klien tampak lemah
(mis.tangisan keras, kepucatan pada anak)
4. Memonitor warna, volume, frekuensi dan A:
konsistensi tinja  Eliminasi fekal cukup membaik
5. Memonitor tanda dan gejala hypovelemia P :
(mis.takikardi, nadi teraba lemah, tekanan Intervensi dilanjutkan
darah turun, turgor kulit turun, mukosa mulut  Memonitor tanda dan gejala
kering, CRT ,elambat, BB menurun) hypovelemia (mis.takikardi, nadi teraba
6. Memonitor jumlah pengeluaran diare lemah, tekanan darah turun, turgor kulit
7. Memonitor keamanan penyiapan makanan turun, mukosa mulut kering,
8. menganjurkan makanan porsi kecil dan CRT,terlambat, BB menurun)
sering secara bertahap  Memonitor jumlah pengeluaran diare
9. menganjurkan menghindari maknaan  Memonitor keamanan penyiapan
pembentuk gas, pedas dan mengandung makanan
laktosa
 menganjurkan makanan porsi kecil dan
10. menganjurkan melanjutkan pemberian ASI
11. berkolaborasi pemberian obat pengeras feses sering secara bertahap
12. Memberikan edukasi tentang diare  menganjurkan melanjutkan pemberian
ASI
2. Hipovolemia 20 juli 2021 1. Melakukan pemeriksaan tanda dan gejala 20 juli 2021 S :
12.1.12.30 IB hypovolemia (mis. frekuensi nadi meningkat, 13.00 WIB  ibu klien mengatakan anak masih rewel
nadi teraba lemah, tekanan darah menurun,  ibu klien mengatakan membrane
tekanan nadi menyempit, turgor kulit mukosa anak masih kering
menurun, membran mukosa, kering, volume  ibu klien mengatakan anak mau minum
urin menurun, hematokrit meningkat, haus, tetapi sekitar 1-2 sendok teh
lemah) O:
2. Memonitor intake dan output cairan  membrane mukosa kering
3. Memberikan posisi modified trendelenburg  anak terlihat lesu
4. menganjurkanmemperbanyak asupan cairan  nadi : 125 x/menit
oral A:
 Status cairan sedang

P :
Intervensi dilanjutkan
1. Melakukan pemeriksaan tanda dan
gejala hypovolemia (mis. frekuensi nadi
meningkat, nadi teraba lemah, tekanan
darah menurun, tekanan nadi
menyempit, turgor kulit menurun,
membran mukosa, kering, volume urin
menurun, hematokrit meningkat, haus,
lemah)
2. Memonitor intake dan output cairan
3. Memberikan posisi modified
trendelenburg
4. menganjurkanmemperbanyak asupan
cairan oral
3. Defisit Nutrisi 20 juli 2021 1. Mengidentifikasi status nutrisi 20 juli 2021 S :
14.00-15.00 WIB 2. Mengidentifikasi alergi dan intoleransi 15.00 WIB  Ibu klien mengatakan anka hanya mau
makanan minum ASI saja
3. Mengindentifikasi makanan yang disukai  Ibu klien mengatakan tidak ada alergi
4. Memonitor asupaan makanan dan minum baru sedikit-sedikit tapi
5. Memonitor berat badan sering
6. mensajikan makanan secara menarik dan O:
suhu yang sesuai  Konjuctiva anemis
7. Memberikan makanan tinggi kalori dan  Hanya minum ASI
tinggi protein  BB 9 Kg
A:
 Status nutrisi sedikit membaik

P :
Intervensi dilanjutkan
1. Mengidentifikasi status nutrisi
2. Mengindentifikasi makanan yang
disukai
3. Memonitor asupaan makanan
4. Memonitor berat badan
5. mensajikan makanan secara menarik
dan suhu yang sesuai
Memberikan makanan tinggi kalori dan
tinggi protein

Anda mungkin juga menyukai