Anda di halaman 1dari 4

GAGAL JANTUNG

Dosen Pengampuh : Ns, Riskan H. Djafar, S.Kep., M.Kep

Disusun Oleh

Rosalia Katili (1901049)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKES )

MUHAMMADIYAH MANADO

T.A 2019/2020
Keperawatan Medikal Bedah
GAGAL JANTUNG
Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan penyakit yang sangat berbahaya karena
penyakit ini dapat berlangsung lama dan mematikan. Gagal ginjal kronik menjadi masalah
kesehatan dunia karena sulit disembuhkan dengan peningkatan angka kejadian, prevalensi
serta tingkat morbiditasnya Penyakit gagal ginjal kronik menimbulkan berbagai kondisi
patologi klinis pada tubuh. Salah satu kondisi patologis yang umum terjadi karena penyakit
ini yaitu terjadinya edema paru yang disebabkan kombinasi penumpukan cairan (karena
kenaikan tekanan intravaskuler atau penurunan intravaskuler) pada alveoli sehingga terjadi
gangguan pertukaran gas secara progresif yang mengakibatkan hipoksia yang dapat
mengancam jiwa. Indonesia Renal Registrasi menyebutkan jumlah penderita yang menjalani
hemodialisa secara rutin meningkat tiap tahun. Tahun 2013 sebanyak 670 ribu orang
menjalani HD rutin sedangkan 2014 meningkat menjadi 703 ribu orang. Dari penderita GGK
yang menjalani HD rutin sebanyak 25% pasien HD berhenti melakukan hemodialisa tanpa
keterangan. Penelitian ini bertujuan menggali
. Pasien juga mendapat hambatan selama HD tetapi ini dapat diminimalkan dengan
adanya motivasi dari keluarga dan diri sendiri yang memiliki keinginan untuk tetap sehat.
Harapan pasien terutama kepada keluarga adalah untuk dapat selalu
Gagal jantung kronik (CHF) merupakan salah satu sindrom penyakit yang dapat
menurunkan kualitas hidup. Prevalensi CHF meningkat 10% pada lanjut usia. Perbedaan
kualitas hidup dapat terjadi pada ras yang berbeda.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
gambaran kualitas hidup dan faktor-faktor mempengaruhi kualitas hidup pasien gagal jantung
kronik di poliklinik jantung RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Penelitian merupakan penelitian
non-eksperimental (deskriptif analitik) dengan desain potong lintang.Pengumpulan data
dilakukan pada bulan Januari – April 2015 dengan metode consecutive sampling di poliklinik
jantung RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Kualitas hidup pasienakan dinilai menggunakan
kuesioner Minnesotta Living with Heart Failure (MLHF) dan kuesioner Morisky Medication
Adherence Scale (MMAS-8) untuk menilai kepatuhan. Faktor risiko yang mempengaruhi
kualitas hidup berupa usia, jenis kelamin, ejection fraction (EF), derajat keparahan New York
Heart Association (NYHA), kepatuhan, komorbid, Body Mass Index (BMI), lama diagnosis,
dan terapi dianalisis menggunakan uji Chi-Square/Fisher dan Uji T dua sampel independen
untuk melihat distribusi dan hubungan faktor tersebut terhadap kualitas hidup. Perempuan
dengan CHF memiliki tingkat emosional lebih baik dibandingkan laki-laki (p<0,05).
Berdasarkan hasil analisis, hanya fraksi ejeksi yang memiliki perbedaan bermakna terhadap
kualitas hidup (p<0,05). Pasien dengan EF<40% memiliki risiko mengalami kualitas hidup
yang buruk dibandingkan pasien CHF dengan EF≥40%. Pengaruh komorbid seperti
hipertensi dan diabetes, penggunaan digoksin atau obat golongan angiotensin reseptor
blocker hanya berpengaruh pada dimensi fisik pasien CHF1 
gangguan pertukaran gas yaitu dengan mengajarkan latihan nafas dalam (Bulecheck,
Terapi lain yang dapat diajarkan pada penderita gagal ginjal kronik yang mengalami sesak
nafas akibat hipoksia antara lain batuk efektif dan fisioterapi dada. Latihan nafas dalam
bertujuan untuk mencapai ventilasi yang lebih terkontrol dan efisien serta mengurangi udara
yang terperangkap serta mengurangi kerja bernapas. Latihan nafas dalam dapat dilakukan
dengan menarik nafas melalui hidung dengan mulut tertutup, kemudian mengeluarkan nafas
pelan-pelan melalui mulut dengan posisi bersiul, purse lips breathing dilakukan dengan atau
tanpa kontraksi otot abdomen selam ekspirasi dan tidak ada udara yang keluar melalui
hidung, dengan purse lips breathing akan terjadi peningkatan tekanan pada rongga mulut,
kemudian tekanan ini akan diteruskan melalui cabang-cabang bronkus sehingga dapat
mencegah air trapping dan kolaps saluran nafas kecil pada waktu ekspirasiKejadian Penyakit
ginjal kronik (PGK) semakin meningkat. Upaya yang dilakukan untuk menangani masalah ini
salah satunya dengan hemodialisis. Pasien PGK membutuhkan waktu bertahun – tahun untuk
menjalani hemodialisis. Hal ini dapat mengakibatkan gangguan psikologi seperti kecemasan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lamanya menjalani hemodialisis
dengan tingkat kecemasan pada pasien PGK di unit hemodialisis RSUP Prof. R. D. Kandou
Manado. 2
Para penderita Gagal Ginjal Kronis (GGK) yang menjalani terapi hemodialisa secara
rutin, rata-rata sudah memahahami bahwa penyakit yang dideritanya bersifat ireversibel
(ginjalnya tidak akan berfungsi seperti seperti dulu lagi), dan hal tersebut akan menimbulkan
kecemasan pada pasien. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan analisis untuk mengetahu
faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kecemasan pasien penderika GGK yang menjalani
terapi hemodialisa.3
1
Nadia Pudiarifanti, I Dewa Pramantara, and Zullies Ikawati, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas
Hidup Pasien Gagal Jantung Kronik,” Jurnal Manajemen Dan Pelayanan Farmasi (Journal of Management and
Pharmacy Practice) 5, no. 4 (2015): 259–66.
2
Elis Anggeria, “Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kecemasan Pasien Gagal Ginjal Kronik Di Ruang
Hemodialisa Rumah Sakit Royal Prima Medan,” Jurnal Keperawatan Priority 2, no. 1 (2019): 9–16.
3
Aditiya Puspanegara, “Pengaruh Usia Terhadap Hubungan Mekanisme Koping Dengan Kecemasan Ketika
Menjalani Terapi Hemodialisa Bagi Para Penderita Gagal Ginjal Kronik Di Kabupaten Kuningan
Jawabarat,” Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal 10, no. 2
(2019): 135–42.
DAFTAR PUSTAKA
Anggeria, Elis. “Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kecemasan Pasien Gagal Ginjal
Kronik Di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit Royal Prima Medan.” Jurnal
Keperawatan Priority 2, no. 1 (2019): 9–16.
Pudiarifanti, Nadia, I Dewa Pramantara, and Zullies Ikawati. “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien Gagal Jantung Kronik.” Jurnal Manajemen
Dan Pelayanan Farmasi (Journal of Management and Pharmacy Practice) 5, no. 4
(2015): 259–66.
Puspanegara, Aditiya. “Pengaruh Usia Terhadap Hubungan Mekanisme Koping Dengan
Kecemasan Ketika Menjalani Terapi Hemodialisa Bagi Para Penderita Gagal Ginjal
Kronik Di Kabupaten Kuningan Jawabarat.” Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada:
Health Sciences Journal 10, no. 2 (2019): 135–42.

Anda mungkin juga menyukai