Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KONSELING

PRANIKAH TERKAIT PERENCANAAN KEHAMILAN DAN


PERSIAPAN MENJADI ORANG TUA

Disusun Oleh:
Efira Nawangsari
P17311193040

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM SARJANA TERAPAN KEBIDANAN MALANG
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Telah disahkan laporan konseling pranikah


Judul Kegiatan: Laporan konseling perencanaan kehamilan dan persiapan menjadi orang tua
Tanggal : 26 Maret 2023
Tempat : TPMB Sukemi Jilan.,SST.,Bd.,SH.,MM.Kes

Mahasiswa

Efira Nawangsari
P17311193040

Mengetahui

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

Desy Dwi Cahyani, SST.,M.Keb Sukemi Jilan,SST.,Bd.,SH.,MM.Kes


NIP. 3506177112890004 NIP.196411281987032010
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sebagian besar kematian ibu tersebut disebabkan oleh penyebab langsung,
yaitu perdarahan, infeksi, eklamsia, persalinan lama dan abortus komplikasi abortus.
Sebagian besar komplikasi kehamilan ini dapat dicegah dengan melakukan
persiapan pra konsepsi. Kehamilan yang sehat membutuhkan persiapan, baik itu
persiapan fisik maupun mental, oleh karena itu perencanaan kehamilan harus
dilakukan sebelum masa kehamilan agar berdampak positif pada adaptasi fisik dan
psikologis ibu selama kehamilan serta kondisi janin yang baik. Berdasarkan data
WHO (2013) 4 dari 10 wanita mengalami kehamilan yang tidak direncanakan,
akibatnya wanita dan pasangannya terlambat mendapatkan intervensi kesehatan
esensial saat kehamilan hingga 40%.
Perencanaan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan
anak adalah dengan melakukan skrining prakonsepsi. Skrining Prakonsepsi dapat
mengidentifikasi beberapa faktor risiko yang mungkin bisa terjadi seperti ibu yang
mengalami kekurangan hemoglobin, kekurangan asam folat, dan perilaku yang dapat
mengganggu kesehatan ibu dan janin selama masa kehamilan. Dalam persiapan
kehamilan juga sebaiknya dilakukan skrining penyakit- penyakit seperti penyakit
infeksi yang berisiko menular pada janinnya misalnya Hepatitis, HIV, Toxoplasma
dan Rubella), penyakit yang dapat diperberat dengan kondisi kehamilan misalnya
diabetes Mellitus, epilepsi, penyakit jantung, penyakit paru, hipertensi kronis
Kesehatan ibu selama kehamilan mempunyai peranan yang sangat penting
terhadap bayi, karena jika ibu menjaga kesehatannya sebelum dan selama kehamilan
maka akan melahirkan bayi dalam keadaan normal dan bisa mencegah bayi lahir
premature dan berat badan rendah, sehingga memberikan kesempatan kepada bayi
untuk memulai kehidupan yang sehat.
Ketidak siapan kondisi fisik dan mental saat kehamilan ini maka akan
berdampak pada saat menjadi ibu dan menjalani proses pengasuhan dari masa emas
bayi dan balita. Masa menjadi orang tua merupakan masa yang alamiah terjadi
dalam kehidupan seseorang, seiring harapan untuk memiliki anak dari hasil
pernikahan. Menjadi orangtua membutuhkan tanggung jawab yang besar, diperlukan
keterampilan yang baik dalam hal mengasuh anak. Dalam upaya mendidik dan
membimbing anak agar mereka dapat mengembangkan potensi dirinya seoptimal
mungkin maka para orang tua harus dapat memahami cara mendidik dan memahami
tahap perkembangan anak. Pemahaman tentang perkembangan anak sangat
dibutuhkan oleh para orang tua saat mereka melakukan pengasuhan anak.
Berkaitan dengan pengasuhan sebagai salah satu fungsi yang harus dijalankan
oleh orang tua (dalam hal ini ayah dan ibu), maka sebagai orang tua mereka harus
mempunyai kerterampilan dalam mengasuh anak, seperti melakukan komunikasi
dan interaksi dengan anak, menjalankan aturan-aturan kepada anak, mengelola
perasaan sendiri sebagai orang tua, menjaga kesehatan dan keamanan anak, dan lain-
lain.
1.2. Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mengetahui bagaimana pengetahuan para calon ibu mengenai perencanaan
kehamilan dan persiapan menjadi orang tua.
1.2.2 Tujuan Khusus
a) Mengidentifikasi pengetahuan PUS/WUS tentang perencanaan kehamilan
dan persiapan menjadi orang tua
b) Mengidentifikasi pengetahuan PUS/WUS tentang perencanaan kehamilan
dan persiapan menjadi orang tua setelah diberikan Pendidikan kesehatan
c) Menganalisis perbedaan pengetahuan PUS/WUS tentang perencanaan
kehamilan dan persiapan menjadi orang tua sebelum dan setelah diberikan
pendidikan kesehatan
1.3. Manfaat
1. Meningkatkan pengetahuan PUS/WUS tentang perencanaan kehamilan dan
persiapan menjadi orang tua
2. PUS/WUS menjadi lebih siap saat hamil dan menjadi ornag tua
3.
BAB II
ISI

Topik : Pranikah
Sub pokok bahasan : Perencanaan kehamilan dan persiapan menjadi orang tua
Sasaran : PUS/WUS
Hari/tanggal : Minggu, 26 Maret 2023
Waktu : 15.00 - selesai
Tempat : PMB Sukemi Jilan, SST., Bd.,SH.,MM.Kes

Susunan Acara
KEGIATAN/
NO KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA
WAKTU
1 Pembukaan Memberi salam pembuka Menjawab salam
(5 menit) Memperkenalkan diri Mendengarkan
Menjelaskan secara singkat Mengerjakan pretest
tujuan kegiatan hari ini
Membagikan pre test
Membagikan leaflet
2 Pelaksanaan Menjelaskan pengertian Memperhatikan dan
(45 menit) kehamilan dan apa saja yang mendengarkan
haru dilakukan dalam persiapan Bertanya bila ada yang kurang
kehamilan paham
Menjelaskan akibat tidak siap
menjadi orang tua, persiapan apa
saja yang saat menjadi orang
tua, apa peran orang tua dan tips
menjadi orang tua
3 Penutup Membagikan post test Mengerjakan post test
(10 menit) Menjelaskan kesimpulang hasil Mendengarkan
kegiatan hari ini Menjawab salam
Mengucap terima kasih dan
salam
Materi
A. Perencanaan Kehamilan
1) Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah kondisi diaman seseorang wanita memiliki janin yang sedang
tumbuh di dalam Rahim dengan kehamilan yang beralangsung sekitar 40
minggu atau Sembilan bulan dihitung dari hari pertama haid terakhir sampai
melahirkan.
2) Hal yang harus dilakukan saat akan merencanakan kehamilan
 Melakukan pemeriksaan kesehatan
 Menghentikan kebiasaan buruk
 Olahraga teratur
 Meningkatkan asupan makanan bergizi
 Merencanakan keuangan
 Melakukan hubungan seksual secara aman
 Persiapan psikologi dan mental
B. Persiapan Menjadi Orang tua
1) Persiapan saat menjadi orang tua
Untuk perencanaan mejadi orang tua, maka para calon orang tua
wajib mempersiapkan diri meraka masing-masing dengan cara
sebagai berikut:
 Persiapan Fisik
Persiapan fisik penting untuk perencanaan menjadi orang tua. Perbanyak olah
raga dan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi tinggi.
Himbauan berlaku bagi calon ayah dan ibu. Perokok aktif dan pasif dapat
membuat janin mengalami gangguang pertumbuhan. Asap rokok yang terhisap
oleh calon ibu dapat mengambat suplai oksigen, sehingga resiko janin
premature menjadi lebih tinggi. Minuman beralkohol membuat calon ibu
menghadapi resiko keguguran kandungan karena kandungan menjadi
melemah. Sedangkan para pria, kadar alkohol yang tinggi membuat jumlah sel
sperma sedikit jumlahnya sehingga tidak cukup untuk pembuahan.
 Persiapan Psikologis
Bagi calon ayah dan ibu, proses kehamilan hingga melahirkan akan menjadi
pengalaman yang luar biasa akan dirasakan ketika pasangan suami istri
menjadi orangtua. Jadi sebelum memiliki anak sebaiknya didikusikan
perubahan dan tantangan hidup yang akan dialami sehingga calon orangtua
telah siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi.
 Persiapan Finansial
Selain dua hal diatas persiapan finisial memang bukan segalanya. Namun
faktor ini bisa dikatakan paling penting. Persiapan yang dimaksud adalah
perencanaan keungan untuk mencukupi keperluan anak sejak masih berada
dalam kandungan hingga lahir. Kelahiran seorang bayi berarti pertambahan
biaya tetap bagi sebuah keluarga, yang secara tetap akan meningkat seinring
kebutuhan pertumbuhan anak.
Orang tua adalah penentu kehidupan anak selanjutnya dan orang tualah yang
yang memiliki tanggung jawab untuk mendidik anak agar baik dalam hal
kepribadian, sosialisasi, penyesuaian dan pengendalian diri, kemampuan
berpikir dan lain hal yang kelak akan menentukan keberhasilan dan
kemandirian anak yang juga menentukan keberhasilah anak saat menjadi
orang tua.
2) Peran orang tua
Ada pun peranan orang tua yaitu sebagai berikut :
 Peranan Mendidik Anak
Orang tua merupakan guru pertama dalam mendidik anak. Hal itu dapat
dilihat dari perkembangan anak mulai dari bayi, belajar berjalan, hingga
mampu berjalan. Sebagaimana kita ketahui bahwa pendidikan itu dapat
dilaksanakan dimana saja, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun
dalam lingkungan masyarakat.
Pendidikan bukan hanya ada di sekolah saja, tetapi pendidikan itu bisa
membimbing dan mengarahkan anak kepada norma-norma agama dan
pengarahan yang baik dari orang tua terhadap anak sejak usia dini.
Harapannya setelah dewasa nanti segala tindakannya akan selalu didasari
oleh nilai-nilai agama.
Oleh karena itu, sebagai orang tua wajib memberikan pendidikan kepada
anaknya. Orang tua kaitannya dengan pendidikan anak adalah sebagai
pendidika utama, maka dari itu tanggung jawab orang tua terhadap
pendidikan anak diantaranya memberikan dorongan atau motivasi, baik itu
kasih sayang, tanggung jawab moral, tanggung jawab kesejahteraan anak,
baik lahir maupun batin.
 Peranan Mengasuh Anak
Mengasuh anak sudah kewajiban orang tua dari semenjak anak dilahirkan.
Pengasuhan menuntut sejumlah keterampilan interpersonal dan keterlibatan
emosional, meskipun demikian tidak banyak pendidikan formal yang
mengajarkan bagaimana cara melakukan tugas ini. sebagian besar orang tua
mempelajari praktik pengasuhan dari orang tuanya sendiri. Ada beberapa hal
yang diterima dan ada pula yang tidak. Sayangnya, ketika metode-metode
pengasuhan yang diturunkan dari suatu generasi ke generasi berikutnya,
praktik yang baik maupun yang tidak baik masih terus dipertahankan.
 Peranan Membimbing Anak
Orang tua memegang peranan penting untuk memberikan bimbingan dan
latihan bagaimana belajar dengan benar, juga strategi belajar yang tepat.
Selain perlu mengembangkan kecakapan di bidang akademik, anak juga
perlu mengembangkan kecakapan lain yang berhubungan dengan
kemampuan sosialnya dan pembentukan dirinya. Bagaimana menjadi anak
yang mandiri, bertanggung jawab,berdisiplin tinggi, mempunyai motivasi
yang tinggi, mampu bekerja dengan cekatan dan banyak lagi pelajaran yang
sebaiknya didapat anak untuk menjalani kehidupannya. Ini adalah bagian dari
keterampilan belajar yang harus dikuasai anak, yang sayangnya hanya
terdapat sedikit sekali pembelajaran tersebut di sekolah.
Orang tua berperan untuk membimbing anaknya agar mampu
mengembangkan segala kemampuannya. Serta, orang tua harus menerima
bakat dan kemampuan yang ada pada anak. Tetapi tidak berarti harus
menerima anak apa adanya. Supaya kemampuannya berkembang, orang tua
harus menciptakan ruang lingkup yang menggairahkan dan merangsang.
Yang harus dihindari ialah segala hal yang menekan. Kemampuan anak harus
dikembangkan, bukan cita-cita orang tua dipaksakan kepada anak. Anak
tetap anak, dan anak harus dibiarkan tetap anak. Anak bukan dewasa kecil
yang perlu dibesarkan melainkan anak yang harus didewasakan. Jadi, jelas
bahwa bimbingan harus tegas, namun dengan sabar dan pengertian. Selain
itu, bimbingan harus didasarkan atas kepercayaan kepada anak, bukan atas
kecurigaan. Oleh karena itu, bimbingan dari orang tua harus selalu
menyesuaikan diri dengan keadaan anak.
Adapun peranan orang tua secara khusus yaitu sebagai berikut :
 Peran Ibu
- Memenuhi kebutuhan biologis dan fisik
- Merawat dan mengurus keluarga dengan sabar dan kasih sayang.
- Mendidik,mengatur dan mengendalikan anak
- Menjadi contoh dan teladan bagi anak
 Peran ayah
- Ayah sebagai suami yang penuh pengertian dan memberi rasa aman
bagi keluarga.
- Ayah berpartisipasi dalam mendidik anak
- Ayah sebagai pelindung atau tokoh yang tegas,bijaksana,mengasihi
keluarga dan sebagai pencari nafkah.
3) Akibat tidak siap menjadi orang tua
 Emosi anak tidak stabil
 Anak menjadi labil
 Terganggu fisik dan mental
4) Tips menjadi orang tua
 Ketahuilah kelebihan dan kekurangan anak
 Berilah perhatian positif pada anak
 Jangan membanding-bandingkan
 Beri hadiah, bukan hukuman
 Hindari reaksi emosional negative
 Pantau penggunaan internet
 Menjadi contoh yang baik
PERENCANAAN KEHAMILAN DAN PERSIAPAN
MENJADI ORANG TUA

1. Kehamilan adalah kondisi diaman seorang wanita mengandung janin di dalam Rahim
yang berlangsung selama….
a. 28 minggu c. 9 minggu
b. 40 minggu d. 42 minggu
2. Apa saja pemeriksaan yang harus dilakukan sebelum merencanakan kehamilan
a. Pemeriksaan darah c. Pemeriksaan penyakit dan virus
b. Pemeriksaan genetalia d. Semua benar
3. Apa yang harus dilakukan saat merencanakan kehamilan
a. Meningkatkan asupan makanan c. Makan makanan berpengawet
bergizi d. Merokok
b. Istirahat
4. Kebiasaan buruk apa saja yang harus dihentikan saat merencanakan kehamilan
a. Merokok c. Narkoba
b. Minum minuman keras d. Semua benar
5. Bagaimana cara mempersiapkan psikologi dan mental
a. Selalu mendukung istri c. Healing
b. Mencari informasi terkait d. A dan b benar
kehamilan
6. Apa yang terjadi bila tidak siap menjadi orang tua?
a. Emosi anak tidak stabil c. Terganggu fisik dan mental
b. Anak menjadi endidi d. A dan c benar
7. Persiapan apa saja yang harus disiapkan dalam menjadi orang tua
a. Fisik dan psikologi c. Fisik mental dan finansial
b. Mental dan finansial d. Fisik, psikologi dan finansial
8. Apa peran ibu?
a. Pengasuh c. Pendidik
b. Pembimbing d. Semua benar
9. Apa peran ayah?
a. Pelindung c. Pembina
b. Pengatur d. pemarah
10. Bagaimana tips menjadi orang tua?
a. Jangan membanding-bandingkan anak
b. Hindari reaksi emosional
c. Semua benar
d. Ketahui kelebihan dan kekurangan
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kehamilan yang sehat membutuhkan persiapan fisik dan mental dari setiap
ibu. Perencanaan kehamilan yang sehat harus dilakukan sebelum masa kehamilan.
Proses kehamilan yang direncanakan dengan baik, maka akan berdampak positif
pada kondisi janin dan adaptasi fisik dan psikologis dari ibu menjadi lebih baik.
Selain merencanakan kehamilan yang sehat persiapan menjadi orang tua setalah bayi
lahir juga harus disiapkan baik dari segi pengatahuan, sikap dan tindakan.
Dari kegiatan pendidikan pranikah yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa
adanya kenaikan pengetahuan para calon ibu mengenai perencanaan kehamilan sehat
dan persiapan menjadi orang tua. Dimana sebelum dilakukan Pendidikan pranikah
pengetahuan calon ibu berkisar antara 80-90% namun setelah diberikan Pendidikan
pranikah dan dilakukan test Kembali pengetahuan calon ibu menjadi 99%.
3.2. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam
memberikan asuhan kebidanan pranikah terutama perencanaan kehamilan dan
persiapan menjadi orang tua
2. Bagi PUS/WUS
Diharapkan siap secara fisik dan mental saat hamil dan menjadi orang tua
3. Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan mampu memberikan pelayanan secara maksimal mengenai asuhan
kebidanan pranikah terutama dalam merencankan kehamilan dan persiapan
menjadi orang tua.
DAFTAR PUSTAKA

Anggarani, Deri Rizki. 2013. Kupas Tuntas Seputar Kehamilan. Jakarta Selatan: PT
AgroMedia Pustaka
Sisworaharjo, Sugiwo dan Chakrawati, Fitria. 2010. Panduan Super Lengkap Hamil Sehat.
Jakarta: Penebar Plus
Kaltsum, Ummi dkk. 2022. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Bandung: Media Sains Indonesia
Dokumentasi Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai