Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MATA KULIAH: Asuhan kebidanan pada pranikah dan prakondsepsi

Dosen Pengampu: Miftakhul Mahfirah Ermadona, SST., M. PH

“Skrining pranikah "

Disusun Oleh:

Fiffi Perminadika
202001152010001
I’in Indrawati

202001152010002

Mariana Marisa

202001152010004

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KENDEDES MALANG
TAHUN AJARAN 2021 /2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul’’ Asuhan kebidanan pada pranikah dan prakondsepsi.”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah ‘Asuhan kebidanan pada pranikah dan
prakondsepsi’ dan tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada:

1. dr. Mulyohadi Sungkono, SpOG (K), selaku pembina Yayasan Kendedes Malang.
2. drg. Suharwati, selaku Ketua Yayasan Kendedes Malang.
3. dr. Endah Puspitorini, MscIH., DTM, selaku PLH Ketua Yayasan Kendedes Malang.
4. Dr. Edi Murwani, Amd.Keb. SPd., MMRS, selaku Ketua STIKes Kendedes Malang.
5. Lilik Winarsih, SST., M.Keb, selaku ketua Program Studi Diploma III Kebidanan
STIKes Kendedes Malang.
6. Eka Yuni Indah Nurmala, SST., M.Keb, selaku Wakil Ketua I STIKes Kendedes Malang.
7. Miftakhul Mahfirah Ermadona, SST., M. PH selaku penanggung jawab mata kuliah
STIKes Kendedes Malang

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan kemampuan dan waktu. Untuk itu mohon masukan yang positif demi kesempurnaan
penyusunan makalah ini. Terimakasih.

Malang, 24 Maret 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1

1.1. Latar Belakang .....................................................................................................1

1.2. Tujuan ..................................................................................................................1

BAB II HASIL KAJIAN .........................................................................................2

BAB III PENUTUP ..................................................................................................4

1.1 Simpulan ..............................................................................................................4

1.2 Saran ....................................................................................................................4

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Skrining Pranikah adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh Calon Pengantin sebelum
menikah menuju persiapan kehamilan yang sehat dan terencana. Skrining Pranikah ini penting
untuk menghindari terjadi masalah kesakitan, kecacatan rohani dan jasmani, kematian, serta
menuju tercapainya kesehatan dan kesejahteraan ibu dan bayi baru lahir (well born baby and well
health mother). Insiden kelainan kongenital yang terjadi di kota Malang dan Surabaya 8-9 %.
Kelainan Kongenital menyumbang AKB (Angka Kematian Bayi) sebesar 4.2%. Risiko
kecacatan ini semakin tinggi didukung oleh tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi ibu yang
masih rendah. Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis pengetahuan dan sikap calon
penganti terhadap kesehatan reproduksi dan Program Skrining Pranikah

1.2 TUJUAN PENULISAN

1.Mendeskripkan pengertian skrining pranikah

2.Memahami tujuan dari skrining pranikah

3.Memahami manfaat dari skrining pranikah

4.Memahami aspek yang perlu diassesmen dalam skriningpranikah

5. Menjabarkan prosedur skrining pranikah

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SKRINING PRA-NIKAH

Skrining Pranikah adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh Calon Pengantin sebelum
menikah menuju persiapan kehamilan yang sehat dan terencana. Skrining Pranikah ini penting
untuk menghindari terjadi masalah kesakitan, kecacatan rohani dan jasmani, kematian, serta
menuju tercapainya kesehatan dan kesejahteraan ibu dan bayi baru lahir (well born baby and well
health mother). Insiden kelainan kongenital yang terjadi di kota Malang dan Surabaya 8-9 %.
Kelainan Kongenital menyumbang AKB (Angka Kematian Bayi) sebesar 4.2%. Risiko
kecacatan ini semakin tinggi didukung oleh tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi ibu yang
masih rendah. Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis pengetahuan dan sikap calon
penganti terhadap kesehatan reproduksi dan Program Skrining Pranikah

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 Tentang kesehatan Reproduksi
Pada peraturan pemerinta pun di jelaskan bahwa pada Pasal 13 telah diatur tentang kesehatan
reproduksi khususnya untk pra nikah.

1) Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil bertujuan untuk mempersiapkan perempuan


dalam menjalani kehamilan dan persalinan yang sehat dan selamat, serta memperoleh bayi yang
sehat.

2) Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling
sedikit: a. pemeriksaan fisik; b. imunisasi; dan c. konsultasi kesehatan.

3) Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil berupa pemeriksaan fisik dan imunisasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan huruf b harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
sesuai dengan kompetensi dan kewenangan.

4) Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil berupa konsultasi kesehatan sebagaimana


dimaksud pada ayat (2) huruf c dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan sesuai kompetensi dan
kewenangannya dan/atau tenaga nonkesehatan terlatih. Melihat dari program atau peraturan
pemerintah tentang kesehatan reproduksi khususnya pra nikah, kita sebagai bidan atau tenaga
kesehatan yang terlatih mempunyai andil dalam melaksanakan program ini. Ada bebrapa
program atau kegiatan yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih khususnya bidan .

Pre-Marital Screening atau Pre-Marital Check Up terdiri atas beberapa kelo mpok tes yang
dirancang untuk mengidentifikasi adanya masalah kesehatan saat in i atau masalah kesehatan
yang akan muncul di kemudian hari saat pasangan hamil dan memiliki anak. Rangkaian
pemeriksaan kesehatan tersebut adalah sebagai berikut Pertama, pemeriksaan kesehatan secara
umum

A. Pemeriksaan kesehatan umum ini terdiri dari :

1. Pemeriksaan fisik / klinis lengkap Di antara manfaat pemeriksaan fisik lengkap adalah untuk
mengetahui status tekanan darah seseorang. Tekanan darah yang normal adalah salah satu kunci
kesehatan. Tekanan darah tinggi atau hipertensi berbahaya saat perempu an hamil, karena dapat
menyebabkan pertumbuhan janin terhambat. Pemeriksaan fisik juga bisa mendeteksi gejala
obesitas, karena obesitas dapat mempengaruhi tingkat kesuburan. Obesitas selama kehamilan
dapat me nyebabkan munculnya beberapa resiko seperti diabetes, pre-eklampsia, infeksi saluran
kemih, sulit untuk melahirkan tepat waktu, juga meningkatkan resiko k eguguran dan kesulitan
saat melahirkan.

2. Pemeriksaan darah rutin Pemeriksaan darah rutin ini meliputi kadar hemoglobin (hb),
hematokr it, sel darah putih (leukosit) dan faktor pembekuan darah (trombosit). Para cal on ibu
perlu mengetahui kadar hb-nya untuk mendeteksi gejala anemia, juga p erlu mengetahui adanya
ganguan faktor pembekuan darah. Dari hasil pemerik saan darah dapat diketahui kondisi kadar
kolesterol tinggi yang meningkatkan resiko penyakit jantung koroner dan stroke. Pemeriksaan
gula darah yang dilakukan sewaktu puasa dan tidak puasa , dapat mengetahui adanya diabetes
mellitus, atau adanya kelainan yang dapat berkembang menjadi diabetes mellitus, seperti
intoleransi glukosa.

Pasangan skrining pranikah banyak mengesampingkan nutrisi nya dengan alasan sibuk
mempersiapkan pernikahannya yang sebenarnya tidak perlu terlalu dipusingkan. Hal ini sering
tejadi pada wanita yang sibuk dengan program diet nya yang nanti akan berdampak pada
psikologisnya untuk itu penyuluhan tentang gizi seimbang sanat diperlukan agar tidak ter jadi
kekurangan nutrisi

2. Sex Education Hal ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan pada pasangan skrining
pranikah agar hubungan nya tetap harmonis. Karena fakta membuktikan banyak pasangan yang
bercerai karena kurangnya pendidikan seks sebe lum nikah. Pendidikan seks ini dapat kita
lakukan dengan cara penyulu han seperti pendidikan tentang kesehatan reproduksi, PMS
(Penyakit M enular Seksual), cara dan waktu berhubungan yang sehat, dan lain-lain.
3. Personal Hygiene Merupakan salah satu yang menjadi prioritas utama bagi pasangan skrining
pranikah. Dimana biasanya pasangan skrining pranikah terutama wanita lebih sering melakukan
perawatan yang terdiri dari perawatan payudara, kulit, r ambut, kuku, genitalia dll. Tetapi hal ini
terkadang tergantung pada bud aya masing-masing daerah. 4. Imunisasi CATIN Imunisasi
bertujuan untuk mencegah pasangan terutama pada wanit a agar tidak terserang oleh virus
clostridium teteani, apabila nanti wanit a tersebut hamil dan terjadi perlukaan saat persalinan
maka si ibu tidak akan mudah mengalami infeksi dan perdarahan postpartum.

Pemeriksaan Hematologi Tindakan ini bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidak nya seseorang
menderita kelainan darah. Seperti terjangkit HIV, TB, virus rubella ,virus toxoplasma dan
sebagainya. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukakan 6 bulan sebelum pernikahan karna dalam
jarak waktu yang cukup akan keluar hasil pemeriksaan dan jika ada kelainan dapat dilakukan
penanggulangan permasalahannya.

C. Upaya kuratif Pengobatan TORCH dan kanker seviks pada wanita yang akan menikah de
ngan memberikan pengobatan secara intensif. Menyakinkan pada pasangan kalau t erjangkitnya
penyakit tersebut bukan berarti tidak dapat menikah dan menjalani hi dup sebagai seorang istri
Perbaikan nutrisi pada pasangan pra nikah untuk memper baiki tingkat kesuburan pasangan dan
mencegah terjadinya infertilitas.

D. Upaya Rehabilitatif Di dalam upaya rehabilitatif promosi kesehatan pra nikah, dapat
mengenai perawatan kanker serviks tingkat lanjut. Memberikan perawatan pada wanita yang
akan menikah dan telah menjalani pengobatan lanjutan. Disini dilakukan
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Skrining pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seo rang wanita sebagai
suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) y ang bahagia dan kekal
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Kesehatan pasangan pra nikah penting sekali untuk
mendukung tercapainya pe rnikahan yang langgeng sampai hari tua. Pernikahan yang bisa saling
mengisi dan ber adaptasi, bisa mengatasi masalah yang dihadapinya dengan bijaksana dan
dewasa. Idealnya tes kesehatan pra nikah dilakukan enam bulan sebelum dilakukan pernikahan .
Pre-Marital Screening atau Pre-Marital Check Up terdiri atas beberapa kelomp ok tes yang
dirancang untuk mengidentifikasi adanya masalah kesehatan saat ini atau masalah kesehatan
yang akan muncul di kemudian hari saat pasangan hamil dan memiliki anak.

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Reproduksi
2. Lawrence M.Brammer. The Helping Relationship Process and Skill.Prentice Hall International
Editions. 3. Natawidjaja, Rochman. 1987. Pendekatan-Pendekatan Dalam Penyuluhan Kelompok
I. Penerbit : CV. Dipenogoro. Bandung 4. Tyastuti, dkk., 2008, Komunikasi & Konseling Dalam
Praktik Kebidanan, Yogyakarta: Fitramaya. 5. Willis, Sofyan. 2004. Konseling Individual
Konseling dan Praktek. Bandung: Alfabeta. CV 6. Wingkel. Hastutu, sri, 2012. Bimbingan Dan
Konseling Di Institusi Pendidikan. Jakarta: Media Abadi

Anda mungkin juga menyukai