Anda di halaman 1dari 4

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN

UPTD PUSKESMAS LALOWARU


Jl. Poros Kendari- Moramo No: … Kel. Lalowaru Kec. Moramo Utara
Emai : puskesmaslalowaru@gmail.com

KERANGKA ACUAN
PEMANTAUAN/ KUNJUNGAN RUMAH IBU HAMIL RESTI

A. Pendahuluan
Pemberian asuhan kehamilan tidak hanya dilakukan di Puskesmas saja, tetapi dapat
dimulai dari sub system masyarakat (keluarga). Semua ibu hamil berpotensi mempunyai
resiko terjadinya bahaya / komplikasi persalinan dalam kehamilan dan persalinannya.
Dampak komplikasi persalinan antara lain : kematian, kesakitan, kecacatan dan
ketidaknyamanan. Tujuan dari kunjungan kehamilan ini (Ante Natal Care) adalah
memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang
bayi, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental sosial ibu serta bayi,
mendeteksi factor resiko pada setiap ibu hamil. Ibu Hamil secara ideal melaksanakan
perawatan kehamilan maksimal 13 s.d 15 kali dan minimal 4 kali pada Trimester III,
namun jika terdapat kelainan dalam kehamilannya maka frekuensi pemeriksaan
disesuaikan menurut kebutuhan masing-masing.

B. Latar Belakang
Kehamilan adalah sejak di mulainya konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari ). Kehamilan sebagai
keadaan fisiologis dapat di ikuti proses patologis yang mengancam keadaan ibu dan janin.
Tenaga kesehatan harus dapat mengenal perubahan yang mungkin terjadi sehingga
kelainan yang dapat di kenal lebih dini. Misalnya perubahan yang terjadi adalah odema
yang terjadi pada tungkai bawah pada trimester terakhir dapat merupakan fisiologis.
Namun bila di sertai oedema di tubuh bagian atas seperti muka dan lengan terutama bila
di ikuti peningkatan tekanan darah di curigai adanya pre eklamsi.
Perdarahan pada trimester pertama dapat merupakan fisiologis yaitu tanda Hartman
yaitu akibat proses nidasi blastosis ke endometrium yang menyebabkan permukaan
perdarahan berlangsung sebentar, sedikit dan tidak membahayakan kehamilan tapi dapat
merupakan hal patologis yaitu abortus, kehamilan ektopik atau mola hidatidosa.
Kehamilan resiko tinggi adalah keadaan yang dapat mempengaruhi keadaan optimalisasi
ibu maupun janin pada kehamilan yang di hadapi. Kehamilan resiko tinggi adalah
beberapa situasi dan kondisi serta keadaan umum seorang selama masa kehamilan,
persalinan, nifas akan memberikan ancaman pada kesehatan jiwa ibu maupun janin yang
di kandungnya.
C. Landasan Hukum
1. Undang-undang nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia nomor 5063)
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2017 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan dan
Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2017 tentang Puskesmas
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor. 44 Tahun 2016 Tentang Pedoman Manajemen
Puskesmas
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2014 Tentang
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa
Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan
Kesehatan Seksual

D. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


1. Tujuan Umum
Melakukan asuhan pada ibu hamil resiko tinggi agar mendeteksi factor resiko
yang mungkin dialami ibu dan untuk mencegah komplikasi.
2. Tujuan Khusus
- Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan serta pertumbuhan dan
perkembangan bayi.
- Mendeteksi adanya komplikasi yang dapat mengancam ibu dan anak.
- Merencanakan asuhan khusus sesuai dengan kebutuhan.
- Mempersiapkan persalinan serta kesiagaan dalam menghadapi komplikasi.
- Mempersiapkan ibu menghadapai masa nifas dan ASI ekslusif.

E. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Melakukan analisa kebutuhan sebelum melaksanakan kunjungan rumah pada ibu
hamil resiko tinggi yang bertujuan untuk mengetahui kebutuhan apa yang diperlukan
untuk menunjang kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan kegiatan kunjungan rumah
ibu hamil resiko tinggi, seperti persiapan alat-alat untuk melakukan ANC
berkualitas, penyuluhan apa yang akan diberikan pada ibu hamil resiko tinggi, persiapan
rujukan, dll.

F. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Ciptakan adanya rasa percaya dan membuat perasaan nyaman.
2. Kaji riwayat kehamilan dan terapkan prinsip mendengar efektif.
3. Anamnesa secara lengkap.
4. Melakukan pemeriksaan.
5. Mencatat hasil pemeriksaan di buku KIA
6. Konseling sesuai kebutuhan.
7. Melakukan rujukan apabila ditemukan masalah yang berat dan serius
8. Memberikan tindakan dan pengobatan pada ibu hamil
9. Mencatat hasil kegiatan kedalam kohort dan melaporkan ke bidan koordinator

10. Sasaran
Ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Lalowaru yang mempunyai resiko tinggi.
Yang termasuk kehamilan resiko tinggi menurut poedjo rochyati sebagai berikut ;
1. Primipara muda umur < 16 tahun
2. Primipara tua umur > 35 tahun
3. Primipara sekunder dengan umur anak kecil > 5 tahun
4. Tinggi badan < 145 cm
5. Riwayat kehamilan yang buruk
6. Pre eklamsi – eklampsia
7. Gravid serotinus
8. Kehamilan perdarahan anterpartum
9. Kehamilan dengan kelainan letak
10. Kehamilan dengan penyakit ibu yang memyertai.

11. Biaya
Biaya Transport kegiatan pemeriksaan ibu hamil di posyandu ini dibebankan pada
pembiayaan BOK puskesmas tahun Anggaran 2020

12. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Jadwal Pelaksanaan Kegiatan terlampir

13. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan


Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan meliputi : hasil kegiatan yang telah di
lakukan di catat dan direkap oleh Petugas atau Bidan sebagai Laporan Kinerja.
Hasil Evaluasi tersebut dilaporkan kepada penanggungjawab program dan Kepala
Puskesmas setiap bulan di sampaikan mini loka karya lintas program dan lintas sektor,
meliputi : pencapaian program , permasalahan yang ada, dan rencana tindak lanjutnya.

14. Pencatatan Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan pada kegiatan kunjungan ibu hamil ini dicatat dalam buku KIA ibu,
KOHORT DAN Kartu Ibu. Pelaporan diberikan pada bikor setiap akhir bulan dalam
bentuk laporan dinas, SPJ dan bukti fisik, foto serta evaluasi kegiatan ini dilaksanakan
setiap akhir bulan dilihat dengan menurunnya angka kesakitan ibu/ bayi dan AKI/AKB di
wilayah binaan.

Mengetahui Lalowaru, 2020


Kepala UPTD Puskesmas Lalowaru Koordinator Program KESGA

Laode Rahim, SKM M.Kes Nirmawati,AMd.Keb


NIP. 19671231 199003 1 080 Nip.19910620 201704 2 003

Anda mungkin juga menyukai