Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SANGKUB KECAMATAN SANGKUB
Jln. Trans Sulawesi. Desa Sangkub Timur Ke. Sangkub Kode Pos 95762

KERANGKA ACUAN KUNJUNGAN RUMAH IBU HAMIL RESIKO TINGGI

A. PENDAHULUAN
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih di prioritaskan pada upaya
peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok yang rentan salah satu
kelompok tersebut adalah ibu hamil. Ibu hamil perlu di persiapkan seoptimal mungkin secara fisik
dan mental selama dalam masa kehamilan sehingga di dapatkan ibu dan bayi yang sehat

B. LATAR BELAKANG
Kehamilan adalah sejak di mulainya konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal
adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari ). Kehamilan sebagai keadaan fisiologis dapat di
ikuti proses patologis yang mengancam keadaan ibu dan janin. Tenaga kesehatan harus dapat
mengenal perubahan yang mungkin terjadi sehingga kelainan yang dapat di kenal lebih dini.
Misalnya perubahan yang terjadi adalah odema yang terjadi pada tungkai bawah pada trimester
terakhir dapat merupakan fisiologis. Namun bila di sertai oedema di tubuh bagian atas seperti
muka dan lengan terutama bila di ikuti peningkatan tekanan darah di curigai adanya pre eklamsi.

Perdarahan pada trimester pertama dapat merupakan fisiologis yaitu tanda Hartman yaitu akibat
proses nidasi blastosis ke endometrium yang menyebabkan permukaan perdarahan berlangsung
sebentar, sedikit dan tidak membahayakan kehamilan tapi dapat merupakan hal patologis yaitu
abortus, kehamilan ektopik atau mola hidatidosa. Kehamilan resiko tinggi adalah keadaan yang
dapat mempengaruhi keadaan optimalisasi ibu maupun janin pada kehamilan yang di hadapi.
Kehamilan resiko tinggi adalah beberapa situasi dan kondisi serta keadaan umum seorang selama
masa kehamilan, persalinan, nifas akan memberikan ancaman pada kesehatan jiwa ibu maupun
janin yang di kandungnya.

C. TUJUAN
1.Tujuan Umum
Agar semua ibu hamil dapat memahami konsep dasar dari kehamilan resiko tinggi.
2.Tujuan Khusus
- Mengidentifikasi pengertian kehamilan resiko tinggi
- Mengidentifikasikan factor kehamilan resiko tinggi
- Mengidentifikasi cara menentukan kehamilan resiko tinggi
- Mengidentifikasikan tentang penatalaksanaan kehamilan resiko tinggi

D .Tata nilai

- Tepat (T) yaitu Petugas melakukan pelayanan tepat sesuai hari kerja serta Setiap
petugas memakai seragam dan atribut sesuai hari kerja .
- Obyektif (O) yaitu Setiap petugas bekerja sesuai tugas pokoknya dan berorentasi
pada pencapaian kinerja yang telah ditetapkan .
- Profesional (P) yaitu setiap petugas bekerja sesuai standat Operasional prosedur
masing masing .

E .Tata hubungan kerja .


Lintas program yaitu bidan wilayah desa binaan

F. KEGIATAN POKOK

- ANC terpadu
- Kelas ibu hamil
- Kunjungan rumah ibu hamil resti

G. CARA PELAKSANAAN
Bidan melakukan kunjungan rumah dan penyuluhan masyarakat secara teratur untuk
menjelaskan tujuan pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil, suami, keluarga maupun masyarakat.
Bersama kader kesehatan mendata ibu hamil serta memotivasinya agar memeriksakan kehamilan
sejak dini. Melalui komunikasi dua arah dengan beberapa kelompok kecil masyarakat, di bahas
manfaat pemeriksaan kehamilan. Ajak mereka memanfaatkan pelayanan KIA terdekat atau sarana
kesehatan lainnya untuk memeriksakan kehamilan. Melalui komunikasi dua arah dengan pamong,
TOMA, ibu, suami, dan dukun bayi, jelaskan prosedur pemeriksaan kehamilan yang di berikan.
Hal tersebut akan mengurangi keraguan mereka tentang apa yang terjadi pada saat pemeriksaan
antenatal, dan menjelaskan manfaat pelayanan antenatal dan mempromosikan kehadiran ibu untuk
pemeriksaan antenatal. Tekankan bahwa tujuan pemeriksaan ibu dan bayi yang sehat pada akhir
kehamilan. Agar tujuan tersebut tercapai, pemeriksaan kehamilan harus segera di lakukan begitu
di duga terjadi kehamilan, dan di laksanakan terus secara berkala selama kehamilan. Ibu harus
melakukan pemeriksaan antenatal paling sedikit 4 kali. Satu Skali kunjungan pada trimester
pertama, satu kali kunjungan pada trimester kedua, dan 2 kali kinjungan pada trimester ketiga.
Berikan penjelasan kepada seluruh ibu tentang tanda kehamilan, dan fungsi tubuhnya,
tekankan ibu perlunya mengerti bagaimana tubuhnya berfungsi (wanita harus memperhatikan
siklus haidnya, mengetahui dan memeriksakan dini bila terjadi keterlambatan atau haid kurang
dari biasannya). Bimbingan kader untuk mendata dan mencatat semua bumil di daerahnya.
Lakukan kunjungan rumah kepada mereka yang tidak memeriksakan kehamilannya. Pelajari
alasannya, mengapa ibu hamil tersebut tidak memeriksakan diri, dan yang tidak pernah
memeriksakan kehamilannya. Lakukan kunjungan rumah, pelajati alasannya. Berikan penyuluhan
dan konseling yang sesuai untuk kehamilan berikutnya, KB, dan pengarangan kelahiran. Jelaskan
dan tingkatkan penggunaan KMS ibu hamil / buku KIA dan kartu ibu.

H. SASARAN
Kunjungan rumah dilakukan untuk ibu hamil yang tidak pernah memeriksakan kehamilan nya dan
ibu hamil yang mempunyai resiko tinggi.Yang termasuk kehamilan resiko tinggi menurut poedjo
rochyati sebagai berikut ;
1. Primipara muda umur < 20 tahun
2. primipara tua umur > 35 tahun
3. primipara sekunder dengan umur anak kecil > 5 tahun
4. tinggi badan < 145 cm
5. riwayat kehamilan yang buruk
6. pre eklamsi – eklampsia
7. gravid serotinus
8. kehamilan perdarahan anterpartum
9. kehamilan dengan kelainan letak
10. kehamilan dengan penyakit ibu yang memyertai.

I. JADWAL
Kategori Jadwal
1. Ibu hamil yang tidak memeriksakan Kehamilan nya1x/bulan atau jika ada masalah
2. Ibu hamil dengan resiko tinggi 2x/ bulan atau jika ada masalah.

J. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Setiap akhir bulan bidan desa menghitung kunjungan rumah yang dilakukan. Semua bumil
yang beresiko tinggi dan tidak pernah memeriksakan kehamilannya, bisa terpantau dengan baik
sehingga ibu dan janin sehat.

K. PENCACATAN DAN PELAPORAN


Pencatatan dibuat dalam bentuk laporan tertulis pelaporan diserahkan setiap akhir bulan
pelaporan diserahkan kebidan kordinator puskesmas sangkub.

Anda mungkin juga menyukai