PEMERIKSAAN KEHAMILAN
OLEH
MELDA YULITA
12211292
MELVANI WINDA
12211293
12211294
MULIA SARI
12211295
MUTHIAH WINALYAN A.
12211296
NADIA PRATIWI
12211297
D-III KEBIDANAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat Nya
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul PENTINGNYA PEMERIKSAAN
KEHAMILAN. Dalam makalah ini penulis merangkum apa-apa saja pemeriksaan yang
dilakukan selama hamil dan kegunaannya . Penulis sangat menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini penulis memiliki banyak keterbatasan ,sehingga jika pembaca
menemukan kekurangan atau kekeliruan dengan hati terbuka penulis menerima salam dan
kritik yang membangun.
Akhirnya ,penulis ucapkan selamat membaca,semoga kita dapat memanfaatkan
makalah ini bersama-sama,dengan dasar itikad yang baik untuk mengimplementasikannya
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I
: Pendahuluan .................................................................................................. 1
Bab II
: Pembahasan..................................................................................................... 3
Bab III
: Penutup............................................................................................................ 26
Daftar Pustaka
ii
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Pemeriksaan kehamilan dengan rutin merupakan suatu hal yang penting dilakukan
oleh ibu yang sedang hamil agar merka dapat mejalankan kehamilannya dengan normal dan
janin yang dikandungnya dalam keadaan baik .Maka dari itu perlunya pengawasan dan
pendidikan yang diberikan oleh seorang petugas kesehatan kepada ibu hamil. Di dalam
pemeriksaan kehamilan petugas kesehatan
tentang hal-hal yang harus dilakukan seorang ibu hamil agar janin nya tetap sehat dan
terjadi kelahiran normal bagi bayi.
Dengan memberikan asuhan antenatal care yang baik akan menjadi salah satu tiang
penyangga dalam safe motherhood dalam usaha menurunkan angka kesakitan dan
kematian ibu.Kematian ibu merupakan masalah besar bagi negara berkembang. Ini berarti
kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan masih memerlukan perbaikan
kesehatan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu.Resiko yang timbul dalam
kehamilan ini bersifat dinamis, karena ibu hamil yang pada mulanya normal secara tiba-tiba
dapat menjadi berisiko tinggi.
Pengawasan antenatal atau yang sering disebut pemeriksaan kehamilan ditujukan
untuk menyiapkan baik fisik maupun mental ibu di dalam masa kehamilan dan kelahiran
serta menemukan kelainan dalam kehamilan dalam waktu dini sehingga dapat diobati
secepatnya. Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan secara teratur dapat menurunkan angka
kecacatan dan kematian baik ibu maupun janin.
Sebagian dari ibu hamil tidak pernah memeriksakan kehamilannya karena berbagai
alasan.Maka dari itu penyuluhan bagi ibu hamil sangat diperlukan untuk memberikan
pengetahuan mengenai kehamilan. Dengan pengetahuan tersebut diharapkan ibu akan
termotivasi kuat untuk menjaga diri dan kehamilannya dengan menaati nasehat yang
diberikan tenaga kesehatan. Sehingga ibu dapat melewati masa kehamilannya dengan baik
dan menghasilkan bayi yang sehat.
2.
TUJUAN
2.1 Tujuan Umum
Setelah penyuluhan ini diharapkan peserta dapat memahami tentang pentingnya
pemeriksaan pada ibu hamil.
2.2 Tujuan Khusus
2.2.1 Mengetahui defenisi dari pemeriksaan kehamilan
2.2.2 Mengetahui perlunya pemeriksaan kehamilan secara berkala
2.2.3 Mengetahui manfaat pemeriksaan kehamilan
2.2.4 Mengetahui jadwal pemeriksaan kehamilan
2.2.5 Mengetahuipemeriksaaan apa saja yang dilakukan
2.2.6 Mengetahui 10 T dalam pemeriksaan kehamilan
3. MANFAAT
3.1 Bagi Mahasiswa
Makalah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan
mahasiswa, sehingga dapat mengaplikasikannya dalam memberikan asuhan
kebidanan.
3.2 Bagi Petugas Kesehatan
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi petugas kesehatan
khususnya bidan dalam memberikan asuhan kebidanan.
BAB II
ISI
itu pada saat ibu memeriksakan kehamilan ibu juga mendapat tablet Zat besi, imunisasi TT
dua kali selama kehamilan dan pemberian multivitamin.
3. TUJUAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN
A. Tujuan Dari Antenatal Care
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang janin.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan
sosial ibu dan bayi.
3. Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama
hamil, termasuk riwayat penyakti secara umum, kebidanan dan
pembedahanmisalnya :
a. Hipertensi dalam kehamilan
b. Diabetes dalam kehamilan
c. Anemia
d. Janin dengan berat badan rendah
e. Kehamilan anggur
f. Plasenta previa (ari-ari menutup jalan lahir)
g. Infeksi dalam kehamilan misalnya keputihan atau infeksi
saluran kemih dll
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat
ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempesiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian
ASI Eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
7. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
Menurut Depkes RI(1994) tujuan ANC adalah untuk menjaga agar ibu
hamil dapat melalui masa kehamilannya, persalinan dan nifas dengan
baik dan selamat, serta menghasilkan bayi yang sehat.
B. Tujuan khusus adalah
b. Periode menstruasi, seperti : tanggal, lama serta banyaknya haid terakhir dan
juga siklus haid. Bidan atau dokter ingin mengetahui tanggal hari pertama
dari menstruasi terakhir anda, untuk memperkirakan kapan kira-kira sang
bayi akan dilahirkan.
c. Pemeriksaan fisik secara umum , head too toe tekanan darah, berat badan
dan pemeriksaan fisik lainnya.
d. Bagaimana kehamilan yang lalu, seperti : Apakah pernah terjadi komplikasi
dalam kehamilan sebelumnya seperti keguguran, kelahiran prematur, atau
pre-eklampsia? dan Apakah anda pernah melahirkan bayi abnormal, sebagai
contoh spina bifida ?
e. Pemeriksaan dalam yaitu pemeriksaan vagina dan leher rahim anda.
f. Pemeriksaan laboratorium, seperti Hb
Bila terdapat kelainan atau komplikasi dalam pemeriksaan fisik dan
laboratorium maka sebaiknya dirujuk ke dokter spesialis kandungan. Bila
tidak terdapat kelainan maka pemeriksaan kehamilan tetap dapat dilakukan
di bidan atau puskesmas.
2. Pemeriksaan kehamilan kedua
Yaitu pemeriksaan kehamilan saat usia kehamilan antara 4-6 bulan. Biasanya
kunjungan kehamilan dilakukan sebelum usia kehamilan mencapai 26 minggu.
Pemeriksaan yang akan dilakukan adalah :
a. Anamnesa.
b. Pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan tekanan darah, berat badan, tinggi fundus
uteri (puncak rahim), detak denyut janin dan pemeriksaan fisik menyeluruh serta
pemeriksaan dalam bila pada kunjungan pertama tidak dilakukan.
c. Pemeriksaan laboratorium.
b. Pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan tekanan darah, berat badan, tinggi fundus
uteri (puncak rahim), detak denyut janin, pemeriksaan Leopold (pemeriksaan
kandungan melalui perut) dan pemeriksaan fisik menyeluruh.
c. Pemeriksaan laboratorium.
10
d. Air seni anda akan diminta menyerahkan contoh air seni anda setiap kali
mengadakan kunjungan. Contoh air seni ini akan digunakan untuk mengecek
beberapa hal termasuk :
1. Gula : sebagian wanita menderita sejenis diabetes selama masa
kehamilan yang dikenal sebagai diabetes gestasional yang biasanya
dapat dikontrol lewat perubahan diet dan, kemungkinan, insulin. Kondisi
ini biasanya hilang begitu sang bayi lahir;
2. Protein, atau albumin dalam air seni anda dapat menunjukkan apakah
ada infeksi yang memerlukan perawatan. Kadar protein juga dapat
menjadi pertanda hipertensi (tekanan darah tinggi) akibat kehamilan.
e. Tekanan darah : tekanan darah anda akan diukur setiap kali kunjungan.
Kenaikan tekanan darah pada akhir-akhir masa kehamilan dapat menjadi
pertanda pre-eklampsia.
Tes darah
Anda akan ditawari untuk melakukan pemeriksaan darah untuk memeriksa
a. Golongan darah anda
b. Apakah darah anda mempunyai rhesus negatif atau positif sebagian kecil
ibu memiliki rhesus negatif. Sebagian ibu yang rhesus negatif akan
memerlukan suntikan setelah kelahiran bayi pertama mereka untuk
melindungi bayi berikutnya dari anemia.
c. Apakah anda penderita anemia : jika anda penderita anemia, anda mungkin
akan diberi tablet besi dan asam folat. Pada pemriksaan darah pasien dinilai
anemia atau tidak dengan melakukan tes HB.
Hasil pemeriksaan HB dengan dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut :
1. HB 11 gr % Tidak anemia
2. 9 10 gr % Anemia ringan
3. 7 8 gr % Anemia sedang
4. < 7 gr % Anemia berat
11
d. Daya tahan tubuh anda terhadap rubela (campak Jerman) : jika anda
mendapat rubela di awal-awal masa kehamilan, penyakit ini dapat
menyebabkan konsekuensi serius bagi bayi dalam kandungan anda.
e. Sifilis : deteksi dan perawatan sedini mungkin bagi wanita penderita penyakit
yang ditularkan lewat hubungan seks ini merupakan sesuatu yang vital.
f. Hepatitis B ini merupakan virus yang menyebabkan penyakit hati dan dapat
menular pada bayi. Sang bayi dapat diimunisasi pada saat lahir untuk
mencegah penularan.
Tes Khusus
Sejumlah tes mungkin akan ditawarkan pada kunjungan pertama anda. Bicarakan
alasan tes tersebut dengan bidan atau dokter anda sehingga anda dapat menentukan
pilihan apakah harus melakukan tes tersebut atau tidak berdasarkan informasi
lengkap.Mintalah dokter atau bidan anda menerangkan hasil tes tersebut jika anda
memutuskan untuk menjalaninya.
a. Tes darah HIV : HIV merupakan virus yang menyebabkan AIDS. Jika anda
berpendapat bahwa anda berada dalam risiko mendapat HIV, mintalah pada dokter
atau bidan anda kesempatan untuk membahas tes HIV dan konseling. Jika anda
positif mengidap HIV, anda bisa berkonsultasi dengan organisasi yang berhubungan
dengan wanita dan HIV serta AIDS.
b. Penyakit anemia sel sabit dan talasemia : penyakit sel sabit merupakan sebuah
kondisi darah yang terutama menyerang orang-orang Afrika dan India Barat serta,
lebih jarang, orang-orang India, Timur Tengah, dan Mediterania. Talasemia, sebuah
kondisi darah lainnya, terutama menyerang orang-orang Mediterania dan Asia.
c. Pemeriksaan dalam : kadang-kadang, dokter menganggap perlu untuk melakukan
pemeriksaan dalam.
d. Apusan mulut rahim : anda akan ditawari sebuah tes apusan mulut rahim sekarang
jika anda belum pernah melakukannya dalam tiga tahun terakhir. Tes ini mendeteksi
perubahan awal pada bagian mulut rahim yang bisa menjadi kanker di kemudian hari
jika tidak dirawat.
12
e. Herpes : jika anda, atau pasangan anda, pernah menderita herpes pada organ
6. 10 STANDAR ANC
1. Timbang Berat Badan
Bila kita berkunjung ke tenaga kesehatan baik itu dokter kebidanan dan kandungan
atau pun seorang bidan pada saat hamil maka yang pertama kali dilakukan adalah
dengan pemeriksaan berat badan ini (timbang badan).Tujuan pemeriksaan
kehamilan ini adalah untuk mengetahui peningkatan berat badan ibu hamil dalam
setiap bulannya.Bila berat badannya naik secara normal dan tidak ada peningkatan
berat badan berlebihan maka itu salah satu indikasi kehamilan sehat juga.
Berat badan kurang dari 45 kg pada trimester ketiga menyatakan ibu kurus memiliki
kemungkinan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Kenaikan berat
badan normal pada waktu hamil 0,5 kg per minggu mulai trimester kedua.
Normalnya pertambahan berat badan selama kehamilan yaitu 5-15 kg.
2. Ukur Lila (tentukan status gizi)
Untuk mengetahui status gizi ibu hamil, haruslah dilakukan beberapa pengukuran.
Bidan / dokter saat pemeriksaan masa kehamilan akan melakukan pengukuran
Lingkar Lengan Atas (LILA).Pengukuran LILA dilakukan pada wanita usia subur (1545 tahun) dan ibu hamiluntuk memprediksi adanya kekurangan energi dan protein
yang bersifat kronis atau sudah terjadi dalam waktu lama.
Pengukuran LILA dilakukan dengan melingkarkan pita LILA sepanjang 33 cm, atau
meteran kain dengan ketelitian 1 desimal (0,1 cm). Saat dilakukan
pengukuran, ibuhamil pada posisi berdiri dan dilakukan pada titik tengah antara
pangkal bahu dan ujung siku lengan kiri, jika ibu hamil yang bersangkutan tidak
kidal.
Sebaliknya jika dia kidal, pengukuran dilakukan pada lengan kanan. Hal ini
dilakukan untuk memperkecil bias yang terjadi, karena adanya pembesaran otot
13
akibat aktivitas, bukan karena penimbunan lemak. Demikian juga jika lengan kiri
lumpuh, pengukuran dilakukan pada lengan kanan.
Dengan pengukuran LILA dapat digunakan untuk deteksi dini dan menapis
risiko bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Setelah melalui penelitian
khusus untuk perempuan Indonesia, diperoleh standar LILA sebagai berikut :
A. Jika LILA kurang dari 23,5 cm, berarti status gizi ibuhamil kurang, misalnya
kemungkinan mengalami KEK (Kurang Energi Kronis) atau anemia kronis, dan
berisiko lebih tinggi melahirkan bayi BBLR.
B. Jika LILA sama atau lebih dari 23,5 cm, berarti status gizi ibuhamil baik, dan
risiko melahirkan bayi BBLR lebih rendah.
3. Ukur Tekanan Darah
Pengukuran tekanan darah/tensi dilakukan secara rutin setiap ANC, diharapkan
tenakan darah selama kehamilan tetap dalam keadaan normal (120 / 80
mmHg).Hal yang harus diwaspadai adalah apabila selama kehamilan terjadi
peningkatan tekanan darah (hipertensi) yang tidak terkontrol, karena
dikhawatirkan dapat terjadinya preeklamsia atau eklamsia (keracunan dalam masa
kehamilan) dan dapat menyebabkan ancaman kematian bagi ibu dan janin /
bayinya.Hal yang juga harus menjadi perhatian adalah tekanan darah rendah
(hipotensi), seringkali disertai dengan keluhan pusing dan kurang istirahat.
4. Ukur TFU
Secara sederhana, bidan atau dokter saat melaksanakan ANC pada seorang ibu
hamil untuk menentukan usia kehamilan dilakukan pemeriksaan abdominal/perut
secara seksama. Pemeriksaan dilakukan dengan cara melakukan palpasi (sentuhan
tangan secara langsung di perut ibu hamil) dan dilakukan pengukuran secara
langsung untuk memperkirakan usia kehamilan, serta bila umur kehamilan
bertambah.
Pemeriksaan ini dilakukan pula untuk menentukan posisi, bagian terendah janin
dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta
melakukan rujukan tepat waktu.Pemantauan ini bertujuan untuk melihat indikator
kesejahteraan ibu dan janin selama masa kehamilan.
14
5. Hitung DJJ
Dalam melakukan pemeriksaan fisik saat kehamilan, bidan / dokter akan melakukan
suatu pemeriksaan untuk menentukan posisi janin, terutama saat trimester III atau
menjelang waktu prediksi persalinan. Selain itu, akan dilakukan pula pemeriksaan
denyut jantung janin (DJJ) sebagai acuan untuk mengetahui kesehatan ibu dan
perkembangan janin, khususnya denyut jantung janin dalam rahim. Denyut jantung
janin normal permenit adalah sebanyak 120-160 kali. Pemeriksaan denyut jantung
janin harus dilakukan pada ibu hamil, dan denyut jantung janin baru dapat
didengar pada usia kehamilan 16 minggu / 4 bulan. Alat yang sering digunakan
dalam menentukan posisi janin dan denyut jantung janin saat ini adalah USG (Ultra
Sono Grafi) dan Doppler USG ini aman untuk janin dan sang ibu.
6. Tentukan Presentasi Janin
Pemeriksaan ini dilakukan pula untuk menentukan posisi, bagian terendah janin
dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta
melakukan rujukan tepat waktu.Pemantauan ini bertujuan untuk melihat indikator
kesejahteraan ibu dan janin selama masa kehamilan.
7. Beri TT
Salah satu kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk menurunkan angka
kematian bayi atau neonatus yang disebabkan oleh penyakit tetanus, maka
dilakukan kegiatan pemberian imunisasi TT.
Manfaat dari imunisasi TT ibu hamil diantaranya:
a.
Melindungi bayi yang baru lahir dari penyakit tetanus neonatorum. Tetanus
neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia
kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu kuman yang
mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang sistim saraf pusat.
b.
Kedua manfaat tersebut adalah cara untuk mencapai salah satu tujuan dari
program imunisasi secara nasional yaitu eliminasi tetanus maternal (pada ibu
hamil) dan tetanus neonatorum (bayi berusia kurang dari 1 bulan).
15
Pemberian imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali, dengan dosis 0,5 cc di
injeksikan intramuskuler/subkutan (dalam otot atau dibawah kulit). Imunisasi TT
sebaiknya diberikan sebelum kehamilan 8 bulan untuk mendapatkan imunisasi TT
lengkap.TT1 dapat diberikan sejak di ketahui postif hamil dimana biasanya di
berikan pada kunjungan pertama ibu hamil ke sarana kesehatan.Jarak pemberian
(interval) imunisasi TT1 dengan TT2 adalah minimal 4 minggu.
8. Pemeriksaan Laboratorium
Tes laboratorium sederhana yang dilakukan saat pemeriksaan kehamilan adalah
pemeriksaan Hb untuk menilai status anemia atau tidak pada ibu hamil. Sebaiknya
pemeriksaan Hb ini dilakukan sejak trimester I, sehingga apabila ditemukan kondisi
anemia akan dapat segera diterapi dengan tepat.
Apabila didapatkan resiko penyakit lainnya saat kehamilan seperti darah
tinggi/hipertensi dan kencing manis/diabetes melitus, maka dapat dilakukan tes
laboratorium lainnya seperti tes fungsi ginjal, kadar protein (albumin dan globulin),
kadar gula darah dan urin lengkap.
Tes laboratorium dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamil saat
melakukan pemeriksaan kehamilan dan bertujuan untuk mengatasi risiko penyakit
lain selama kehamilan. Sehingga ketika waktu persalinan dapat berlangsung dengan
aman dan sehat.
9. Beri Tablet Tambah Darah (tablet besi)
Wanita hamil cenderung terkena anemia (kadar Hb darah rendah) pada 3 bulan
terakhir masa kehamilannya, karena pada masa itu janin menimbun cadangan zat
besi untuk dirinya sendiri sebagai persediaan bulan pertama sesudah lahir. Anemia
pada kehamilan dapat disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan zat besi untuk
pertumbuhan janin, kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi ibu
hamil, pola makan ibu terganggu akibat mual selama kehamilan, dan adanya
kecenderungan rendahnya cadangan zat besi (Fe) pada wanita akibat persalinan
sebelumnya dan menstruasi.
Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan hambatan pada pertumbuhan janin baik
sel tubuh maupun sel otak, kematian janin, abortus, cacat bawaan, BBLR (Berat
Badan Lahir Rendah), anemia pada bayi yang dilahirkan, lahir prematur,
16
17
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kehamilan merupakan periode sangat penting bagi ibu dan janinnya. Untuk itu perlu
sekali untuk ibu memeriksakan kehamilannya sedini mungkin sekurang-kurangnya empat
kali dalam masa kehamilan. Dengan pemeriksaan kehamilan ibu hamil juga dapat
menanyakan hal-hal yang ingin ibu ketahui dan memberitahukan berbagai keluhan yang
dirasakan ibu, serta dapat meminimalakn komplikasi serta resiko yng mungkin akan terjadi
saat persalinan.
SARAN
Setelah memahami dengan jelas pentingnya pemeriksaan kehamilan, diharapkan para ibu
hamil agar mau memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan setempat baik di
POSYANDU, PUSKESMAS, ataupun bidan dan rumah bersalin.
18
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, I.B.G. Pengantar Kuliah Obstetri.EGC.Jakarta:2007
Prawiroharjo,Sarwono. Imu Kebidanan.PT. Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.Jakarta,2009
J. Lenevo,Kenneth. Obstetri Williams. EGC. Jakarta,2009
19
20