Jurusan : Kebidanan
b. Persiapan kelahiran
Mencari informasi tentang persalinan
Sambil menunggu waktu persalinan tiba, ibu hamil perlu memperbanyak
pengetahuan tentang persalinan. Informasi pertama yang perlu di pahami
adalah tanda-tanda melahirkan. Dengan memahaminya, ibu hamil akan lebih siap
dalam menghadapi persalinan.
Mempersiapkan diri untuk menghadapi nyeri persalinan
Informasi penting yang tidak boleh terlewat adalah mengetahui bagaimana cara
mengatasi rasa sakit saat persalinan. Untuk meredakan rasa nyeri yang muncul,
ibu hamil bisa mempelajari metode mengurangi nyeri persalinan.
Mempersiapkan kebutuhan persalinan
Ibu hamil bisa mulai mengemas barang-barang yang akan dibawa ke rumah sakit
atau rumah bersalin sejak dua minggu sebelum hari perkiraan lahir (HPL). Agar
lebih praktis, Ibu hamil dapat membagi tas menjadi dua yang masing-masing
berisikan barang untuk keperluan selama persalinan dan satu lagi berisikan
perlengkapan untuk keperluan setelah melahirkan, misalnya botol susu
dan perlengkapan menyusui Si Kecil.
Memilih dokter dan tempat bersalin
Memahami kondisi yang tidak terduga
e. Pemberian ASI-
Sebelum tahun 2001, World Health Organization (WHO) merekomendasikan
pemberian ASI eksklusif selama 4-6 bulan. Namun, pada tahun 2001, melalui telaah
artikel penelitian secara sistematik dan berkonsultasi dengan para pakar, WHO
merevisi rekomendasi ASI eksklusif tersebut dari 4-6 bulan menjadi 6 bulan.
Pemberian Asi yang baik dan direkomendasikan pula oleh Departemen Kesehatan RI
selama 6 bulan sesuai anjuran WHO untuk menurunkan tingkat mortalitas pada bayi.
Pemberian informasi dan bimbingan yang dilakukan oleh Bidan adalah
menginformasikan kepada ibu tentang pentingnya ASI dan bagaimana menyusui
yang benar agar pemberian ASI menjadi lancar. Peningkatan pengetahuan ibu
tentang pelaksanaan ASI esklusif sebaiknya dilakukan pada saat ibu menjalani masa
kehamilan bukan pada saat ibu sudah melahirkan.
Hal yang harus diperhatikan dalam manajemen laktasi masa menyusui:
1) Bayi hanya diberi ASI saja (secara eksklusif) selama 6 bulan pertama usia bayi
2) Menyusui tanpa dijadwal atau setiap bayi meminta
3) Bila bayi terpaksa dipisah dari ibu karena indikasi medis, bayi harus tetap
mendapat ASI dari cara memerah ASI untuk mempertahankan produksi ASI tetap
lancer 13
4) Mempertahankan kecukupan gizi dalam makanan ibu menyusui sehari-hari. Ibu
menyusui harus makan 1 ½ kali l;ebih banyak dari biasanya dan minum minimal
10 gelas air per hari
5) Cukup istirahat, menjaga ketenangan pikiran dan menghindarkan kelelahan fisik
yang berlebihan agar produksi ASi tidak terhambat.
6) Mengatasi bila ada masalah menyusui (payudara bengkak, bayi tidak mau
menyusu, putting lecet dll) (Depkes, 2005)
Kekurangan vitamin A telah diketahui sebagai penyakit yang berbahaya pada masa
anak-anak, akan tetapi data terakhir memperlihatkan dampaknya dapat juga terlihat
jauh setelah masa anak. Penelitian yang telah dilaksanakan di lndonesia dan Malawi
memperlihatkan bahwa Kekurangan vitamin A pada ibu hamil berhubungan dengan
anemia, kandungan vitamin A yang rendah pada ASl, transmisi virus Hlv dari ibu ke
anak, dan kemungkinan menurunnya kernatian ibu. Kekurangan vitamin A akan
banyak dijumpai pada ibu di daerah yang mengalami kurang vitamin A. Kekurangan
vitamin A pada ibu akan memberikan dampak yang tidak sedikit terhaciap kesehatan
ibunya dan anaknya sendiri. Oleh karena itu program harus Capat meningkatkan
status vitamin A pada ibu semenjak mereka pada usia balita, anak sekolah, sampai
remaja untuk keselamatan mereka sendiri dan juga anaknya kelak. lntervensi
pemberian vitamin A pada ibu hamil dapat menurunkan kematian ibu sampai 50 %.