Anda di halaman 1dari 14

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................... i

Daftar isi .............................................................................................................................. ii

KAJIAN PUSTAKA .............................................................................................................. 1

A. Antenatal care ........................................................................................................ 1


1.1 Definisi ............................................................................................................. 1
1.2 Tujuan pemeriksaan kehamilan....................................................................... 1
1.3 Pentingnya kunjungan kehamilan ................................................................... 2
B. Post natal care ....................................................................................................... 4

2.1 Definisi ............................................................................................................. 4

2.2 Waktu pemberian MP-ASI ............................................................................... 4

2.3 Pemberian MP-ASI .......................................................................................... 5

SKENARIO KASUS ............................................................................................................ 9

3.1 Antenatal care .................................................................................................. 9

3.2 Post natal care ............................................................................................... 12


KAJIAN PUSTAKA

A. ANTENATAL CARE
1.1 Definisi
Pemerikasaan Antenatal Care (ANC) adalah pemerikasaan kehamilan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, hingga mampu
menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberian ASI dan kembalinya
kesehatan reproduksi secara wajar.
Kunjungan ANC adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini
mungkin semanjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan
pelayanan/asuhan antenatal. Pada setiap kunjungan ANC, petugas
mengumpulkan dan menganalisis data mengenai kondisi ibu melalui anamnesis
dan pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosisi kehamilan intrauterine
serta ada tidaknya masalah atau komplikasi (Syaifuddin, 2005 dalam Harnany,
2006

Salah satu cara yang paling efektif untuk menurunkan AKI dan AKB adalah
dengan meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di
fasilitas kesehatan. Selain itu, diperlukan partisipasi dan kesadaran ibu akan
pentingnya memeriksakan kehamilan ke tenaga kesehatan ataupun pusat
pelayanan kesehatan.Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan
kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, hingga
mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan
kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 2008).

1.2 Tujuan pemeriksaan kehamilan


a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang janin.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan sosial
ibu dan bayi.
c. Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama
hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan
pembedahan.
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu
maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
Eksklusif.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi
agar dapat tumbuh kembang secara normal.
g. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.

1.3 Pentingnya kunjungan kehamilan


Selama kehamilan, tentu Anda harus mendapatkan perawatan yang optimal
dengan tujuan untuk menjaga kesehatan Anda dan bayi Anda. Pemeriksaan
kehamilan atau antenatal care (ANC) oleh dokter atau bidan merupakan salah
satu upaya untuk mendapatkan perawatan kehamilan yang optimal. Ibu hamil
yang sering memeriksakan kehamilannya ke dokter dapat mengetahui kondisi
kesehatan dirinya dan janin, sehingga ia dapat mencegah hal-hal buruk terjadi
padanya dan janin
Pentingnya Pemeriksaan Kehamilan atau ante natal care (ANC) sangat
disarankan bagi para ibu hamil untuk memonitor kesehatan ibu dan janin dalam
kandungan. Pemeriksaan kehamilan adalah serangkaian pemeriksaan yang
dilakukan secara berkala dari awal kehamilan hingga proses persalinan untuk
memonitor kesehatan ibu dan janin agar tercapai kehamilan yang optimal.
Pemeriksaan kehamilan ini penting karena berguna dalam : Mempertahankan
kesehatan fisik dan mental ibu. Memonitor kesehatan ibu dan janin supaya
persalinannya aman. Agar tercapainya kesehatan bayi yang optimal. Mendeteksi
dan mengatasi dini komplikasi dan penyakit kehamilan yang mungkin dapat
muncul misalnya : Hipertensi dalam kehamilan Diabetes dalam kehamilan
(gestasional diabetes) Anemia Janin dengan berat badan rendah Kehamilan
anggur Plasenta previa (ari-ari menutup jalan lahir) Infeksi dalam kehamilan
misalnya keputihan atau infeksi saluran kemih dll.

Pemeriksaan kehamilan minimal dilakukan sebanyak 4 kali yaitu :


Pemeriksaan kehamilan pertama yaitu pemeriksaan kehamilan saat usia
kehamilan antara 0-3 bulan. Memang biasanya ibu tidak menyadari kehamilan
saat awal masa kehamilan, tetapi sangat diharapkan agar kunjungan pertama
kehamilan dilakukan sebelum usia kehamilan < 12 minggu. Pemeriksaan
kehamilan ini cukup dilakukan sekali dan mungkin berlangsung 30-40 menit.
Pada pemeriksaan kehamilan trimester pertama kalinya anda akan diperiksa :
Riwayat kesehatan anda, disini anda akan diajukan beberapa pertanyaan untuk
mengetahui adanya kelainan genetic, kondisi kesehatan anda (adakah penyakit
kronis), riwayat kehamilan sebelumnya dan keadaan psikososial anda.
Penentuan usia kehamilan sebenarnya. Hal ini bisa dilakukan dengan USG
transvaginal atau transabdominal sekalian memastikan adanya janin dalam
kandungan atau dengan menanyakan HPHT (hari pertama haid terakhir) anda.
Bila tidak terdapat kelainan maka pemeriksaan kehamilan tetap dapat dilakukan
di bidan atau puskesmas.

Pemeriksaan kehamilan kedua yaitu pemeriksaan kehamilan saat usia


kehamilan antara 4-6 bulan. Biasanya kunjungan kehamilan dilakukan sebelum
usia kehamilan mencapai 26 minggu. Pemeriksaan ini mungkin berlangsung 20
menit saja. Pemeriksaan yang akan dilakukan adalah : Anamnesa. Anda akan
ditanyakan mengenai kondisi selama kehamilan, keluhan-keluhan yang muncul
dan tanda-tanda pergerakan janin. Pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan
tekanan darah, berat badan, tinggi fundus uteri (puncak rahim), detak denyut
janin dan pemeriksaan fisik menyeluruh serta pemeriksaan dalam bila pada
kunjungan pertama tidak dilakukan.

Pemeriksaan kehamilan ketiga yang dilakukan saat usia kehamilan


mencapai 32 minggu. Pemeriksaan ini mungkin memakan waktu 20 menit
dengan komposisi pemeriksaan hampir sama dengan pemeriksaan kedua yaitu :
Anamnesa. Anda akan ditanyakan mengenai kondisi selama kehamilan,
keluhan-keluhan yang muncul dan tanda-tanda pergerakan janin. Pemeriksaan
fisik berupa pemeriksaan tekanan darah, berat badan, tinggi fundus uteri
(puncak rahim), detak denyut janin, pemeriksaan Leopold (pemeriksaan
kandungan melalui perut) dan pemeriksaan fisik menyeluruh.. Saat pemeriksaan
kehamilan keempat inilah anda akan mulai mendiskusikan pilihan persalinan
yang aman sesuai dengan kondisi kehamilan.

Tips dan trik untuk kehamilan yang optimal : Lakukan pemeriksaan


kehamilan secara berkala dan teratur. Gunakan kondom selama berhubungan
seksual saat hamil Berhentilah merokok, minum alcohol dan obat-obatan selama
kehamilan kecuali atas saran dokter. Minumlah suplemen besi (60mg Fe
elemental iron) dan 250 mikrogram asam folat satu kali sehari sejak trimester
pertama. Anda bisa menambahkan suplemen zink 15 mg, tembaga 2 mg,
kalsium 250 mg, vitamin D 10 ug (400 IU),vitamin C 50 mg, vitamin 2 mg,dan
vitamin B12 2 ug sejak trimester kedua. Suntikan tetanus toksoid sebanyak dua
kali dengan interval pemberian 4 minggu. Ikutilah senam hamil Usahakan berat
badan bertambah antara 7,5 – 12,5 kg saja selama kehamilan. Jangan
membasuh vagina dengan cairan pembersih (douching) atau memasukkan jari
ke dalam vagina saat membersihkan. Hindari penggunaan sepatu berhak tinggi.
Lakukanlah pemeriksaan kehamilan berkala agar anda dan janin anda sehat
hingga hari persalinan tiba..

B. POST NATAL CARE


2.1 Definisi
MP-ASI adalah makanan atau minuman selain ASI yang mengandung
nutrien yang diberikan kepada bayi selama periode pemberian makanan
peralihan (complementery feeding) yaitu pada saat makanan/minuman lain
diberikan bersama pemberian ASI.
MP-ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi,
diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan
gizi selain dari ASI. MP-ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke
makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan
secara bertahap baik bentuk maupun jumlah. Hal ini dimaksudkan untuk
menyesuaikan kemampuan alat pencernaan bayi dalam menerima MP-ASI.

2.2 Waktu pemberian MP-ASI


Mulai pemberian MP-ASI pada saat yang tepat sangat bermanfaat bagi
pemenuhan kebutuhan nutrisi dan tumbuh-kembang bayi serta merupakan
periode peralihan dari ASI eksklusif ke makanan keluarga. Periode peralihan
dari ASI eksklusif ke makanan keluarga dikenal pula sebagai masa
penyapihan (weaning) yang merupakan suatu proses dimulainya pemberian
makanan khusus selain ASI secara bertahap jenis, jumlah, frekuensi
maupun tekstuer dan konsistensinya sampai seluruh kebutuhan nutrisi anak
dipenuhi oleh makanan keluarga. Masa peralihan ini berlangsung antara 6
bulan sampai 23 bulan yang merupakan masa rawan pertumbuhan anak.
Bayi mengalami perkembangan keterampilan makan bayi seiring
bertambahnya usia. Pola perkembangan keterampilan makan bayi adalah
sebagai berikut :
a. 0-4 bulan : menelan makanan cair (ASI) tetapi mendorong keluar
makanan yang padat
b. 4-6 bulan : dapat mengontrol posisi makanan dalam mulut dan
menelan makanan tanpa tersedak
c. 6-9 bulan : mampu makan pure, makanan lumat atau cincang, makan
memakai sendok dengan mudah
d. 9-12 bulan: mampu makan makanan lunak, cincang kasar, dan mulai
mencoba makan dengan tangannya sendiri
e. 12-23 bulan : makanan keluarga, makan sendiri, masih dengan bantuan.
Pemberian ASI yang tidak tepat waktu, terlalu dini diberikan ataupun
terlalu lambat dapat mengakibatkan hal-hal yang merugikan. Waktu yang
baik dalam memulai pemberian MP-ASI pada bayi adalah umur 6 bulan.
Pemberian makanan pendamping pada bayi sebelum umur tersebut akan
menimbulkan risiko sebagai berikut :
 Rusaknya sistem pencernaan karena perkembangan usus bayi dan
pembentukan enzim yang dibutuhkan untuk pencernaan memerlukan
waktu 6 bulan. Sebelum sampai usia ini, ginjal belum cukup berkembang
untuk dapat menguraikan sisa yang dihasilkan oleh makanan padat.
 Tersedak disebabkan sampai usia 6 bulan, koordinasi syaraf otot
(neuromuscular) bayi belum cukup berkembang untuk mengendalikan
gerak kepala dan leher ketika duduk dikursi. Jadi, bayi masih sulit
menelan makanan dengan menggerakan makanan dari bagian depan ke
bagian belakang mulutnya, karena gerakan ini melibatkan susunan
refleks yang berbeda dengan minum susu.
 Meningkatkan resiko terjadinya alergi seperti asma, demam tinggi ,
penyakit seliak atau alergi gluten (protein dalam gandum).
 Batuk, penelitian bangsa Scotlandia adanya hubungan antara
pengenalan makanan pada umur 4 bulan dengan batuk yang
berkesinambungan.
 Obesitas, penelitian telah menghubungkan pemberian makanan yang
berlebih di awal masa perkenalan dengan obesitas dan peningkatan
resiko timbulnya kanker, diabetes dan penyakit jantung di usia lanjut.

2.3 Pemberian MP-ASI


Pada Global Strategy for Infant ang Young Child Feeding dinyatakan bahwa
MP-ASI harus memenuhi syarat berikut :
 Tepat waktu (Timely) : MP-ASI mulai diberikan saat kebutuhan energi dan
nutrien melebihi yang didapat dari ASI
 Adekuat (Adequate) : MP-ASI harus mengandung cukup energi, protein,
dan mikronutrien
 Aman (Safe) : Penyimpanan, penyiapan dan sewaktu diberikan,
MP-ASI harus higienis.
 Tepat cara pemberian (Properly) : MP-ASI diberikan sejalan dengan tanda
lapar dan nafsu makan yang ditunjukkan bayi serta frekuensi dan cara
pemberiannya sesuai dengan usia bayi.

GSIYFC mengeluarkan prinsip tentang pemberian MP-ASI pada bayi dengan


ASI:
1. Berikan ASI eksklusif sejak lahir sampai usia 6 bulan, selanjutnya
tambahkan MP-ASI mulai usia 6 bulan (180 hari) sementara ASI diteruskan.
2. Lanjutkan ASI on demand sampai usia 2 tahun atau lebih
3. Lakukan responsive feeding dengan menerapkan prinsip asuhan psikososial
4. Terapkan perilaku hidup bersih dan higienis serta penanganan makanan
yang baik dan tepat
5. Mulai pemberian MP-ASI pada usia 6 bulan dengan jumlah sedikit, bertahap
dinaiikkan sesuai usia bayi, sementara ASI tetap sering diberikan
6. Bertahap konsisten dan variasi ditambah sesuai kebutuhan dan kemampuan
bayi
7. Frekuensi pemberian MP-ASI semakin sering sejalan dengan bertambahnya
usia bayi
8. Berikan variasi makanan yang kaya akan nutrien untuk memastikan bahwa
seluruh kebutuhan nutrien terpenuhi
9. Gunakan MP-ASI yang diperkaya vitamin-mineral atau berikan preparat
vitamin-mineral bila perlu.
10. Tambahkan asupan cairan saat anak sakit, termasuk lebih sering menyusu,
dan dorong anak untuk makan makanan lunak dan yang disukainya. Setelah
sembuh, beri makan lebih sering dan dorong anak makan lebih banyak.

Bayi akan memberikan tanda bahwa dirinya siap menerima makanan selain
ASI. Kita harus mengenali tanda tersebut agar dapat memberikan MP-ASI tepat
waktu dan sesuai perkembangan keterampilan makannya. Ciri-ciri bayi yang siap
mendapat MP-ASI adalah sebagai berikut :
a. Kesiapan fisik :
o Refleks ekstrusi telah sangat berkurang atau sudah menghilang
o Keterampilan oromotor :
Dari hanya mampu menghisap dan menelan yang cair menjadi menelan
makanan yang lebih kental dan padat.
Memindahkan makanan dari bagian depan ke bagian belakang mulut.
o Mampu menahan kepala tetap tegak
o Duduk tanpa/hanya dengan sedikit bantuan dan mampu menjaga
keseimbangan badan ketika tangannta meraih benda di dekatnya
b. Kesiapan psikologis :
Bayi kanan memperlihatkan perilaku makan lanjut :
o Dari reflektif ke imitatif
o Lebih mandiri dan eksploratif
o Pada usia 6 bulan bayi mampu menunjukkan keinginan makan dengan
cara membuka mulutnya, rasa lapar dengan memajukan tubuhnya ke
depan/ ke arah makanan, tidak berminat atau kenyang dengan menarik
tubuh ke belakang/menjauh

Pengenalan tekstur dan konsistensi makanan harus secara bertahap,


demikian pula dengan frekuensi dan jumlah makanan yang diberikan.
Beberapa hal perlu diperhatikan dalam pengenalan MP-ASI :
 Uji makanan pertama kali : tepung beras yang diperkaya zat besi
merupakan makanan yang dianjurkan sebagai makanan pertama yang
diberikan kepada bayi
 Sebaiknya mulai diberikan 1-2 sendok teh saja, sesudah bayi minum
sejumlah ASI atau formula, kecuali bila selalu menolak maka diberikan
sebelumnya

Pemberian MP-ASI dimulai dengan tekstur yang lembut/halus dan


konsistensi yang encer, selanjutnya secara bertahap tekstur dan
konsistensinya ditingkatkan menjadi makin kental sampai padat dan kasar.
Mulai dengan jumlah sedikit (1-2 sdt) pada saat pengenalan makanan dan
kemudian ditingkatkan sampai jumlah yang sesuai usia. Kenalkan satu-
persatu jenis makanan sebelum diberikan berupa campuran dengan jarak
203 hari (4-7 hari bila terdapat riwayat alergi) agar bayi dapat mengenali
rasa dan aroma setiap jenis makanan baru. Makanan baru sebaiknya
diberikan pada pagi hari agar ada cukup waktu bila ada reaksi simpang. Cuci
semua peralatan sebelum digunakan.
Tabel . Pedoman pemberian makan pada bayi/anak usia 6-23 bulan yang mendapat ASI
Umur Tekstur Frekuensi Jumlah rata-rata/kali makan
6-8 Mulai dengan bubur 2-3x/hari, ASI tetap Mulai dengan 2-3 sdm/kali
bulan halus,lembut, cukup sering diberikan. diringkatkan bertahap sampai ½
kental, dilanjutkan Tergantung nafsu mangkok (=125 ml)
bertahap menjadi lebih makannya, dapat
kasar diberikan 1-2x
selingan
9-11 Makanan yang 3-4x/hari, ASI tetap ½ mangkok (=125ml)
bulan dicincang halus atau diberikan.
disaring kasar, Tergantung nafsu
ditingkatkan semakin makannya, dapat
kasar sampai makanan diberikan 1-2x
biasa dipegang/diambil selingan
dengan tanagn
12-23 Makanan keluarga, bila 3-4xhari. ASI tetap ¾ sampai 1 mangkok (175-
bulan perlu masih dicincang diberikan. 250ml)
atau disaring kasar Tergantung nafsu
makannya, dapat
diberikan 1-2x
selingan
SKENARIO KASUS

A. ANTENATAL CARE

Klien : assalamualaikum

Bidan : waalaikumsalam wr.wb,silakan masuk ibu.

Klien : terimah kasih ibu

Bidan : sepertinya ibu pertama kali berkunjung kesini?

Klien : iya ibu.

Bidan : perkenalkan nama saya bidan mega, kalau boleh tahu nama ibu siapa?

Klien : nama saya widya ibu.

Bidan : ibu widhya ya,tinggalnya dimana ibu widya?

Klien : saya tinggal di jalan beringin ibu.

Bidan : berarti dekat yah,kalau boleh tahu usia ibu widhya berapa? dan pekerjaaan ibu apa
ya?

Klien : usia sya 28 tahun dan saya bekerja sebagai guru sma

Bidan : oh ya ibu widhya, maksud dan tujuan ibu datang kesini untuk apa yah,ada yang bisa
saya bantu?

Klien : begini bu bidan, kebetulan ini kehamilan pertama jadi saya ingin tahu banyak hal
mengenai apa saja yang perlu diperhatikan oleh seorang ibu hamil

Bidan : wah ibu sudah melakukan hal yang tepat untuk mengkonsulkan hal seperti ini

Klien : usia kehamilan saya sudah berusia 3 bulan , saya akhir-akhir ini sering merasa mual
dan muntah bidan dipagi hari.

Bidan : mual dan muntah dipagi hari ya? Apakah ibu alami setiap hari?

Klien : tidak setiap hari bu bidan, kalau dihitung seminggu bisa 4kali.
Bidan : 4 kali ya seminggu. Apakah setiap ibu makan dan minum membuat ibu mual dan
kemudian muntah?

Klien : tidak bu bidan, haya mual dan muntah yang saya alami itu memang setelah sarapan
pagi. Tapi tidak terjadi setiap hari.

Bidan : oke, tapi apakah ssetelah muntah membuat badan ibu menjadi lemas?

Klien: tidak bu bidan

Bidan : begitu ya bu, berarti mual dan muntah ibu tidak mengganggu pekerjaan sehari-hari
kan?

Klien : iya bidan Alhamdulillah tidak, bu bidan apakah ada hal yang tidak boleh dilakukan
selama kehamilan?

Bidan : ibu harus menjaga kondisi kehamilan ibu, jangan terlalu kecapean , bekerja yang
berat berat dan ibu harus bayak makan makanan yang bergizi

Klien : bu bidan bagaimana cara mengatasi mual dan muntah yang saya alami?

Bidan ;oke jika ibu merasa mual dan muntah hilangkan dengan makan sedikit tapi sering
dan makan makanan kecil pada waktu menjelang tidur biasanya akan berhenti pada
trimester pertama. Dan yang perlu diperhatikan jika ibu mual dan muntah dengan sering
kemudian menyababkan ibu merasa sangat lemas sehingga mengganggu pekerjaan ibu
sehari-hari, ibu harus segera mengkonsulkan ke tenaga kesehatan untuk pemeriksaan
kandungan lanjutan.

Klien ; apa tujuan dari pemeriksaan kandungan lanjutan bu?

Bidan ; jadi tujuan dari pemeriksaan lanjutan adalah untuk memastikan baik ibu maupun
janin dalam keadaan sehat, pada setiap kunjungan, kesehatan pasien harus diperhatikan,
seperti berat badan, tekanan darah, kesehatan janin secara menyeluruh, serta kelanjutan
perkembanagn janin yang berdasarkan ukuran seharusnya, posisi, dan detak jantung.
Tujuan lainnya untuk mengidentifikasi setiap masalah yang dapat mempengaruhi kehamilan.

Klien : apakah pemeriksaan fisik selama pemeriksaan kehamilan lanjutan dijamin aman bu?

Bidan : iya bu dijamin aman, dan tidak menyebabkan kesulitan ataupun rasa sakit untuk ibu
dan sang bayi
Klien: begitu ya bu bidan saya akan sering memeriksakan kandungan saya

Bidan : Alhamdulillah ya bu jika ibu mengerti

Klien: bagaimana jadwal kunjungan kehamilan selanjutnya bu?

Bidan: jadwal pemeriksaan yaitu pada usia kehamialn 1-12 minggu minimal satu kali
kunjungan, usia kehamilan12-28 minggu, dan pada usia kehamilan 28-36 minggu dan
sesudah minggu ke 36 minimal dua kali kunjungan. Seperti itu bu

Klien : oke bu bidan

Bidan: iya bu, apakah ada yang kurang dimengerti atau yang ingin ditanyakan lagi bu?

Klien : sudah bu saya rasa cukup

Bidan : Alhamdulillah, ibu harus jaga kesehatan ibu dan bayi ibu ya

Klien : siap bu, terimahkasih bu atas informasi-informasi yang ibu bidan berikan

Bidan : sama-sama bu,semoga informasi yang saya berikan bermanfaat.

Klien : sangat bu, informasi yang ibu berikan sangat berguna, saya pulang dulu bu,
assalamualaikum wr.wb

Bidan : waalaikum salam wr.wb


B. POST NATAL CARE

Klien : assalamualaikum

Bidan : waalaikumsalam wr.wb, silakan masuk bu.

Klien : terimah kasih ibu

Bidan : ibu widya sudah lama gak kesini? Bagaimana kabarnya?

Klien : baik bu bidan, ibu gimana kabarnya?


Bidan: Alhamdulillah bu baik juga, maksud dan tujuan ibu datang kesini untuk apa yah, ada
yang bisa saya bantu?

Klien : begini ibu bidan saya mempunyai bayi berumur 5 bulan dan selama ini saya hanya
memberikan ASI padanya, dan sekarang karena saya sudah mulai bekerja kembali saya
akan memberikan MPASI, apakah manfaat dari MPASI?

Bidan : Jadi begini bu, MPASI yang diberikan nantinya membantu bayi melatih organ-oragan
bagian mulut, karena melalui MPASI bayi akan mengunyah, mengisap, serta menelan. Itu
sebabnya MPASI dilakukan bertahap, dimulai dari makanan berbentuk cair , lunak,
semipadat, hingga padat.

Klien : oh begitu, bagaimana bila MPASI diberikan terlambat?

Bidan : pemeberian MPASI yang terlambat dapat menyebabkan bayi akan kekurangan
asupan nutrisi sehingga mengalami gangguan tumbuh kembang, energy berkurang,
kedepannya ia bisa mengalami gangguan adaptasi terhadap makanan.

Klien : oh, apakah setelah MPASI, ASI ditinggalkan?

Bidan : jelas tidak bu, ASI tetaplah yang utama.

Klien : mengapa MPASI baru diperkenalkan diatas usia 6 bulan bu?

Bidan : iya karena untuk menunggu kesiapan system pencernaan dan organ lain seperti
hati, ginjal kesiapan system saraf dan motorik bayi.

Klien : Apa makanan pertama yang harus diberikan kepada si bayi?

Bidan : sebaiknya si bayi diberikan menu tunggal terlebih dahulu, seperti bubur saring tanpa
tambahan gula, garam, dan lainnya. Berhubung ini hari pertama ia mendapatkan MPASI,
Anda cukup memberinya sekitar 1-2 sendok makan bubur saring dan suapi ia menggunakan
sendok bayi. Biarkan Si Kecil mengenal bau, rasa, dan tekstur makanannya secara
perlahan. Jangan memaksa jika ia menolak makanannya. Jadikan momen makan ini sebagai
sesuatu yang menyenangkan bagi Si Kecil. Jangan lupa, cuci bersih seluruh bahan hingga
peralatannya makanannya agar terhindar dari bakteri.

Klien : Apakah makanan yang diberikan memungkinkan untuk bayi alergi?

Bidan : bisa saja bu

Klien : bagaimana tanda-tanda bayi alergi terhadap makanan tertentu dan bagimana cara
mengatasinya?

Bidan ; Alergi pada bayi berbeda-beda, namun biasanya gejalanya tampak seperti diare,
kemerahan pada kulit (di sekitar mulut, badan, mata), sulit bernapas, dan perut kembung.
Jika ini terjadi, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Klien ; oh begitu ya bu bidan

Bidan ; apakah ibu sudah mengerti? Atau ada yang ingin ditanyakan lagi?

Klien : cukup bu, terimahkasih bu atas informasi-informasi yang ibu bidan berikan

Bidan : sama-sama bu, semoga informasi yang saya berikan bermanfaat.

Klien : sangat bu, informasi yang ibu berikan sangat berguna, saya pulang dulu bu,
assalamualaikum wr.wb

Bidan : waalaikum salam wr.wb

Anda mungkin juga menyukai