Anda di halaman 1dari 18

PENCEGAHAN INFEKSI PADA

BAYI BARU LAHIR

Disusun oleh :
1. Ade Sutrisman
2. Cucum Rosmala
3. Sulistyorini
4. Maria Oktaviani Putrianingsari
INFEKSI NEONATAL
• Infeksi Neonatal adalah :
 Merupakan sindroma klinis dari
penyakit sisitemik akibat infeksi
selama satu bulan pertama
kehidupan.
 Bakteri, virus, jamur dan
protozoa dapat menyebabkan
sepsis pada bayi baru lahir
PENCEGAHAN INFEKSI
• Pencegahan infeksi adalah bagian
yang esensial dari semua asuhan
yang diberikan kepada ibu dan bayi
baru lahir dan harus dilaksanakan
secara rutin pada saat menolong
persalinan dan kelahiran bayi, saat
memberikan asuhan selama
kunjungan antenatal atau pasca
persalinan/bayi baru lahir atau saat
menatalaksana penyulit ( JNPK-KR
2008).
PRINSIP DASAR DAN PELAKSANAAN
PENCEGAHAN INFEKSI
• Tanda awal sepsis pada BBL tidak spesifik
• Mekanisme daya tahan tubuh neonatus
masih imatur  memudahkan invasi
mikroorganisme
• Infeksi pada neonatus bisa terjadi saat
antenatal, intra natal dan pasca natal
• Faktor risiko terjadinya sepsis neonatorum
: Ibu demam sebelum dan selama
persalinan, ketuban pecah dini, persalinan
dengan tindakan, timbul asfiksia pada saat
lahir, BBLR
• Terapi awal pada BBL dgn infeksi harus
segera dilakukan tanpa menunggu hasil
kultur
PENGKAJIAN PENCEGAHAN INFEKSI
• Riwayat ibu mengalami infeksi intra uteri, demam
dengan kecurigaan infeksi berat atau ketuban pecah
dini
• Riwayat persalinan  tindakan, penolong persalinan,
lingkungan persalinan yang kurang higienis
• Riwayat lahir asfiksia berat, bayi kurang bulan, berat
lahir rendah
• Riwayat air ketuban keruh, purulen atau bercampur
mekonium
• Riwayat bayi malas minum
• Riwayat keadaan bayi lunglai, mengantuk/aktifitas
berkurang atau iritabel/rewel, bayi malas minum,
demam tinggi atau hipotermi, gangguan nafas, kulit
ikterus, sklerema,kejang
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan umum : Suhu tubuh tidak normal,
Letargi, Aktifitas berkurang, Malas minum,
Iritabel atau rewel, Kondisi memburuk secara
cepat
 Gastrointestinal : Muntah, Diare, Perut
kembung, Hepatomegali mulai muncul hari ke
empat
 Kulit Perfusi kulit kurang, Sianosis, Pucat,
Petekie, Ruam, Sklerema, ikterik
 Kardiopulmo Tachipnea, Gangguan nafas,
Tachicardia, Hipotensi
 Neurologis Iritabilitas, Penurunan kesadaran,
Kejang, Ubun-ubun menonjol, Kaku kuduk ses-
uai dengan meningitis
PEMERIKSAAN FISIK
 Infeksi neonatorum Kategori A
Kesulitan bernafas (mis. Apnea, RR meningkat,
retraksi dinding dada, grunting pada waktu
inspirasi, sianosis sentral).
 Kejang
Tidak sadar
 Suhu tubuh tidak normal (suhu tidak normal
sejak lahir dan tidak memberi respon thdp pasen,
suhu tidak stabil dan menyokong ke arah sepsis)
 Persalinan di lingkungan yg kurang higienis
(menyokong ke arah sepsis)
PEMERIKSAAN FISIK
 Kondisi memburuk secara cepat dan dramatis (menyokong
ke arah sepsis) Kategori B
Tremor
Letargi atau lunglai
 Mengantuk atau aktivitas berkurang
Iritabel atau rewel
Muntah (menyokong ke arah sepsis)
Perut kembung (menyokong ke arah sepsis)
Tanda-tanda mulai muncul sesudah hari ke empat
(menyokong ke arah sepsis)
 Air ketuban bercampur mekonium
Malas minum sebelumnya minum dengan baik(
menyokong ke arah sepsis)
LANGKAH-LANGKAH PROMOTIF ATAU
PREVENTIF
• Mencegah dan mengobati ibu demam
dengan kecurigaan infeksi berat atau
infeksi intra uteri
• Mencegah dan pengobatan ibu dengan
ketuban pecah dini
• Perawatan antenatal yang baik dan
berkualitas
• Melakukan pertolongan persalinan yang
bersih dan aman
• Mencegah asfiksia neonatorum
• Melakukan resusitasi dengan benar
• Melakukan identifikasi awal thd faktor
risiko sepsis dan pengelolaan yang efektif
UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI PADA BAYI
BARU LAHIR
1. Hidung dan mulut bayi segera dibersikan setelah lahir
Segera setelah bayi lahir maka tenaga medis harus membersihkan
bagian mulut dan hidung bayi. Cara ini dilakukan dengan alat pengisap
yang sangat aman untuk bayi. Ketika bayi lahir normal dan melewati
perineum maka kemungkinan bayi menghisap berbagai cairan dan
kotoran yang mungkin bisa masuk ke tubuh bayi. Bahkan tindakan ini
sangat penting untuk mengeluarkan lendir dan mekonium jika memang
ada dalam mulut dan hidung bayi. Tindakan ini juga sangat penting
untuk membantu bayi agar bisa bernafas dengan baik melalui hidung
dan mulut. Jika bayi tidak bisa bernafas dengan baik maka dokter bisa
memberikan alat bantu nafas khusus untuk bayi.
UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI PADA BAYI
BARU LAHIR
2. Segera mengikat plasenta setelah lahir
Ketika bayi lahir maka bayi dan tali plasentanya masih terhubung
langsung dengan plasenta. Setelah bayi lahir maka sistem
peredaran darah beralih dari plasenta sampai ke tubuh bayi
secara mandiri. Sehingga bagian plasenta sebenarnya sudah tidak
diperlukan lagi. Kemudian tenaga medis akan menjepit bagian tali
plasenta hingga beberapa lama kemudian semua bagian itu akan
dipotong dengan alat yang steril. Cara ini bisa membantu bayi
agar tidak terkena infeksi dari plasenta yang masih melekat
dengan tubuh bayi.
UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI PADA BAYI
BARU LAHIR
3. Bayi menerima suntikan vitamin K
Semua bayi yang baru lahir sangat penting untuk menerima
suntikan vitamin K. Suntikan ini sangat penting untuk membantu
sistem pembekuan darah dalam tubuh bayi dan juga mencegah
adanya perdarahan dalam tubuh bayi. Bahkan tindakan ini sangat
penting untuk mencegah adanya infeksi bakteri atau virus yang
kemungkinan sudah masuk ke dalam darah bayi selama dalam
kandungan.
4. Pemberikan vaksin hepatitis B
Penyakit hepatitis B adalah jenis penyakit infeksi yang ditularkan
melalui kontak cairan dan hubungan seksual. Kemungkinan bayi
juga bisa mengalami infeksi ini karena tertular dari ibu hamil yang
terkena hepatitis B, untuk mengatasi ini maka bayi yang baru lahir
sebaiknya langsung menerima vaksin hepatitis B.
UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI PADA BAYI
BARU LAHIR
5. Pemberian antibiotik salep ke mata bayi
Bayi yang lahir normal atau caesar kemungkinan juga bisa terkena
infeksi akibat penyakit gonore atau clamidya dari ibu hamil.
Penyakit ini bisa menular ke bayi melalui cairan mata. Karena itu
bayi harus menerima antibiotik agar tidak terkena penyakit infeksi
mata pada bayi. Tindakan ini mungkin bisa tidak dilakukan jika
memang ibu sudah bebas dari infeksi penyakit seksual
ini. Antibiotik bisa menyebabkan pandangan mata bayi kabur
namun akan membaik dalam beberapa hari setelah dilahirkan.
UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI PADA BAYI
BARU LAHIR
6. Membersihkan semua cairan dalam tubuh bayi
Ketika bayi baru lahir maka ada banyak cairan dan lendir yang
melekat dalam tubuh bayi. Terkadang lapisan lemak juga masih
menempel dalam kulit bayi. Semua bahan yang melekat dalam
kulit bayi bisa menyebabkan infeksi yang berbahaya untuk bayi.
Karena itu semua kotoran ini juga harus segera dibersihkan
sehingga bayi langsung bersih. Untuk memandikan bayi biasanya
tidak dilakukan kecuali dengan pertimbangkan khusus.
Memandikan bayi yang baru lahir bisa meningkatkan resiko
penurunan suhu yang menyebabkan hipotermia pada bayi baru
lahir.
UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI PADA BAYI
BARU LAHIR
7. Semua perlengkapan dan ruangan persalinan yang steril
Ketika Anda melahirkan di sebuah rumah sakit maka semua alat dan
ruang persalinan harus steril. Infeksi bisa terjadi dimana saja
termasuk dari alat yang digunakan atau bahkan kain-kain yang berada
dalam ruang persalinan. Karena itu biasanya rumah sakit
menerapkan suhu yang rendah untuk mencegah perkembangan
bakteri atau infeksi pada bayi baru lahir.
UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI PADA BAYI
BARU LAHIR
8. Tenaga medis harus mencuci tangan dan menggunakan
sarung tangan
Tenaga medis yang terlibat dalam persalinan harus mencuci
tangan dan menggunakan sarung tangan yang steril. Semua
tenaga medis harus mencuci tangan dengan cairan antiseptik
sehingga bayi tidak tertular infeksi ketika diperiksa atau disentuh.
Pemeriksaan yang berhubungan dengan jalur lahir harus
dilakukan ketika diperlukan dan semua alat harus steril.
UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI PADA BAYI
BARU LAHIR
9. Persalinan caesar
Ketika ibu menderita beberapa infeksi penyakit menular seksual
maka sebaiknya persalinan dilakukan dengan caesar. Persalinan
normal akan membuat bayi melewati jalan lahir dan
kemungkinan bayi akan terkena infeksi dari bakteri atau sumber
penyakit lain pada ibu. Hal ini juga bisa dilakukan jika ibu mengalami
kondisi seperti preeklampsia atau bayi besar dalam kandungan.
10. Bayi menerima vaksin lengkap sesuai jadwal
Kemudian ketika semua cara untuk mencegah infeksi sudah
dilakukan sejak proses persalinan hingga bayi lahir, maka bayi juga
harus menerima vaksin secara rutin sesuai jadwal. Bayi yang sudah
menerima berbagai vaksin atau imunisasi bisa terhindar dari
berbagai penyakit infeksi.

Anda mungkin juga menyukai