Disusun Oleh :
18.0529. N
A. Pengkajian
1. Biodata Pasien
a. Data Demografi
1) Nama : Ibu. S
2) Umur : 68 tahun
3) Jenis Kelamin : Perempuan
4) Agama : Islam
5) Pendidikan : Tidak Tamat SD
6) Status Perkawinan : tidak menikah
7) Penanggungjawab : tidak ada
8) Keluarga Yang Dapat Dihubungi : tidak ada
9) Tanggal Pengkajian : 29 Juli 2019
10) Wisma : Gendari
b. FaktorSosial, Ekonomi, danBudaya
1) Pekerjaan Sebelumnya : ART
2) Pekerjaan Sekarang : Tidak bekerja
3) Sumber Pendapatan : Tidak ada
4) AlasanTinggal Di Panti : Ibu. S mengatakan masuk ke
panti karena tidak ada keluarga yang mengurus, hidup sebatang kara
c. Faktor Lingkungan
1) Tipe Tempat Tinggal : Permanen
2) Jumlah Kamar : 4 kamar
3) Jumlah Orang Tinggal Bersama : 12 orang
4) Derajat Privasi : Ada pintu disetiap kamar tidur
5) Fasilitas Yang Ada Dalam Hunian : Kamar mandi, lemari, TV
6) MCK dan Keamanan : Kondisi baik, tidak licin,
terdapat pegangan besi
d. Kebiasaan Rekreasi / Penggunaan Waktu Luang
1) Hobi/ Minat : Masak
2) Aktivitas di Waktu Luang : berdzikir di kamar
3) Aktivitas Kelompok Dalam Panti : Bercengkrama dengan penghuni
panti yang lain, olahraga, pengajian
4) Keanggotaan Organisasi : tidak ada
e. Sumber/ Sistem Pendukung
1) Support System Yang Dimiliki : Keluarga
2) Jaminan Kesehatan : BPJS Non-PBI
3) Jaminan Hari Tua : Ada
f. Deskripsi Kekhususan
1) BB : 50
2) TB : 145
3) IMT : 50 :
1,452
4) Disability / Ketidakmampuan
Indeks KATZ
Skore Ketidakmampuan
2. Riwayat Kesehatan
a. Masalah Kesehatan Sekarang : Diabetes Melitus
b. Keluhan Utama
Ibu. S mengatakan badannya terasa lemas sering pegal-pegal
c. Riwayat Penyakit
Ibu. S mengatakan sudah mengalami penyakit gula sejak 1997.Pada saat
pertama terkena diabetes melitus Ibu. S sering minum, sering BAK, mudah
capek, badan juga lemas namun berapa hasil gula pertama kali saat dicek.
Setelah tau sakit gula Ibu. S sering periksa ke rumah sakit Panti Wiloso
Semarang, dan semenjak itu rutin minum obat gula. Kemudian setelah lama
minum obat dirasa mata kirinya pegel seperti berasap, buram dan langsung
tidak bisa melihat. Disusul mata kanan terasa seperti ada debu yang masuk
terasa pegel setelah diperiksa syarafnya sudah rusak dan Ibu. S mengalami
gangguan penglihatan pada kedua matanya.
d. Penatalaksanaan Masalah Kesehatan
Ibu. S mengatakan sekarang jarang diperiksa untuk pelaksanaan masalah
kesehatan hanya berdzikir dan aktiv beraktivitas walaupun hanya berjalan di
sekitar wisma.
e. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu. S mengatakan tidak tau riwayat penyakit keluarganya, hanya saja ibunya
pernah sakit lumpuh.
f. Pola Persepsi Pemeliharaan Kesehatan
Apabila ada keluhan yang dirasakan Ibu. S langsung mengatakannya pada
pengelola panti.
g. Riwayat Alergi
Ibu. S mengatakan memiliki alergi ikan pindang, apabila setelah makan badan
akan terasa gatal-gatal
h. Genogram
3. TinjauanSistem
a. Keadaan Umum : baik
b. Tingkat Kesadaran : composmentis
c. Tanda Vital : TD 110/80 mmHg, Nadi 96 x/menit,
RR 22 x/menit, S : 36,5oC
d. Sistem Kardiovaskuler : bunyi jantung lup dub, TD 110/80 mmHg
e. Sistem Pernapasan : suara nafas vesikuler, perkusi sonor, teraba
taktil femitus, pengembangan paru kanan kiri
sama
f. Sistem Integumen : kulit tampak lembab, turgor kulit elastis, tidak
ada gatal dan kemerahan
g. Sistem Muskuloskeletal : ada nyeri pada bagian ekstremitas atas di
jempol
h. Sistem Endokrin : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
dan kelenjar tiroid
i. Sistem Gastrointestinal : tidak ada keluhan nyeri, perkusi timpani,
terdengar bising usus 10 x/menit
j. Sistem Persyarafan : gangguan pada syaraf optikus dimana
penglihatan klien sudah tidak dapat berfungsi
karena komplikasi DM yang menimbulkan
katarak
k. Sistem Perkemihan : tidak ada nyeri, BAK lancar
l. Sistem Persepsi dan Sensori : sudah tidak dapat melihat , pendengaran baik,
indera perasa baik
m. Sistem Reproduksi : klien tidak menikah dan mempunyai anak
n. Sistem Imunologi dan Hematologi
No Pertanyaan Jawaban B S
DS : Nyeri Akut
-Klien mengatakan nyeri pada jari-jari tangan dan punggung
P : saat digerakkan
Q : cekot-cekot
R :jari-jari tangan dan punggung
S : skala 4
T : sering saat digerakkan
-klien mengatakan mempunyai riwayat reumatik saat priksa
DO :
-klien nampak kesakitan memegang bagian tubuh yang sakit
dan sesekali meringis
DS : Resiko Jatuh
-Ibu. S mengatakan sudah 22 tahun mempunyai riwayat DM
hingga komplikasi ke katarak sehingga menyebabkan mata
kanan dan kirinya sudah tidak berfungsi lagi untuk melihat
DO :
-Ibu. S tidak mempunyai tongkat saat berjalan atau
melakukan aktivitas hanya bisa meraba lingkungan dan
berpegangan pada besi yang terdapat di ruangan
-Ibu. S melakukan aktivitas secara terbatas
DS : Ketidakstabilan
- Ibu. S mengatakan sudah memiliki penyakit diabetes kadar glukosa
melitus sejak tahun 1997 (22 tahun) dulu sering periksa darah
dan minum obat gula namun sekarang tidak
- Ibu. S mengatakan sering kesemutan, pegal-pegal dan
BAK apabila minum banyak
DO :
-Ibu. S nampak tidak melakukan olahraga karena gangguan
penglihatan pada mata kanan dan kirinya
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut
2. Resiko Jatuh
3. Ketidakstabilan kadar glukosa darah
D. Perencanaan Keperawatan
DO :
- -Ibu. S
nampak
kesakitan
memegang
bagian tubuh
yang sakit
dan sesekali
meringis
DS : Resik Peningkata Setelah 1. Kaji skala 1. Mengetahui
-Ibu. S o n dilakukan jatuh klien skala jatuh klien
mengatakan jatuh kerentanan tindakan 2. Dekatkan alat- 2. Membantu klien
sudah 22 tahun alat yang
untuk jatuh keperawat
mempunyai dibutuhkan
yang dapat an selama klien
riwayat DM
hingga menyebabk 5 x 8 jam 3. Pasang alat 3. Mengurangi
komplikasi ke an bahaya diharapka pengaman dan resiko jatuh
katarak fisik n tidak pegangan
sehingga terjadi dikamar mandi
menyebabkan kejadian 4. Bantu klien
mata kanan memenuhi
jatuh,
dan kirinya kebutuhan
klien sehari-hari
sudah tidak
berfungsi lagi dapat
untuk melihat memenuhi
aktivitasn
DO : ya
-Ibu. S tidak
mempunyai
tongkat saat
berjalan atau
melakukan
aktivitas hanya
bisa meraba
lingkungan
dan
berpegangan
pada besi yang
terdapat di
ruangan
-Ibu. S
melakukan
aktivitas
secara terbatas
E. Implementasi Keperawatan
S : klien mengatakan
2 akan melakukan
relaksasi distraksi
O : Nampak paham dan
mengerti kemudian
mempraktekannya
Mengajarkan teknik relaksasi S : Ibu. S mengatakn
distraksi dalam melakukan
aktivitas hanya dapat
meraba lingkungan
sekitar karena tidak
3 punya tongkat
O : Ibu. S nampak
mengalami keterbatasan
Mengkaji skala jatuh klien
aktivitas
S : Ibu. S mengatakan
susah untuk mengambil
sesuatu yang jatuh
O : Ibu. S mengucapkan
terimakasih saat dibantu
S : Ibu. S mengatakan
paham dan mengerti
O : Ibu. S nampak
mendengarkan dan
Membantu mendekatkan alat- memperhatikan
alat yang dibutuhkan klien
S : Ibu. S mengatakan
dan memenuhi kebutuhan
sehari-hari makan dapat dari panti
dan lauknya sesuai yang
ada disini
O : Ibu. S nampak
Memberikan informasi tentang
makan dengan nasi,
diabetes melitus
semangka, sayur daging
Memberikan konseling
tentang diet diabetes melitus
Memberikan konseling
tentang diet diabetes melitus
F. Evaluasi Keperawatan
P : Lanjutkan Intervensi
2 1. Kaji skala nyeri klien
2. Ajarkan teknik relaksasi
3. Berikan kompres hangat (kompres jahe)
4. Ajarkan teknik relaksasi distraksi
5. Kolaborasi pemberian analgetik
S:
-Ibu. S mengatakan sudah 22 tahun mempunyai riwayat
DM hingga komplikasi ke katarak sehingga menyebabkan
mata kanan dan kirinya sudah tidak berfungsi lagi untuk
melihat
O:
3 -Ibu. S tidak mempunyai tongkat saat berjalan atau
melakukan aktivitas hanya bisa meraba lingkungan dan
berpegangan pada besi yang terdapat di ruangan
-Ibu. S melakukan aktivitas secara terbatas
P : Lanjutkan Intervensi
1. Kaji skala jatuh klien
2. Dekatkan alat-alat yang dibutuhkan klien
3. Pasang alat pengaman dan pegangan dikamar
mandi
4. Bantu klien memenuhi kebutuhan sehari-hari
S:
- Ibu. S mengatakan sudah memiliki penyakit diabetes
melitus sejak tahun 1997 (22 tahun) dulu sering periksa
dan minum obat gula namun sekarang tidak
- Ibu. S mengatakan sering kesemutan, pegal-pegal dan
BAK sering apabila minum banyak
O:
- Ibu. S nampak tidak melakukan olahraga karena
gangguan penglihatan pada mata kanan dan kirinya
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji keluhan yang dirasakan klien
2. Pantau kadar glukosa darah, tekanan darah
3. Ajarkan senam kaki DM dan perawatan kaki DM
4. Berikan penjelasan tentang diabetes melitus
5. Berikan konseling tentang diet diabetes melitus
6. Kolaborasi dengan tim kesehatan di panti
pelayanan sosial
P : Lanjutkan Intervensi
1. Kaji skala nyeri klien
2 2. Ajarkan teknik relaksasi
3. Berikan kompres hangat (kompres jahe)
4. Ajarkan teknik relaksasi distraksi
5. Kolaborasi pemberian analgetik
S:
-Ibu. S mengatakan sudah 22 tahun mempunyai riwayat
DM hingga komplikasi ke katarak sehingga menyebabkan
mata kanan dan kirinya sudah tidak berfungsi lagi untuk
melihat
O:
3 -Ibu. S tidak mempunyai tongkat saat berjalan atau
melakukan aktivitas hanya bisa meraba lingkungan dan
berpegangan pada besi yang terdapat di ruangan
-Ibu. S melakukan aktivitas secara terbatas
P : Lanjutkan Intervensi
5. Kaji skala jatuh klien
6. Dekatkan alat-alat yang dibutuhkan klien
7. Pasang alat pengaman dan pegangan dikamar
mandi
8. Bantu klien memenuhi kebutuhan sehari-hari
S:
- Ibu. S mengatakan sudah memiliki penyakit diabetes
melitus sejak tahun 1997 (22 tahun) dulu sering periksa
dan minum obat gula namun sekarang tidak
- Ibu. S mengatakan sering kesemutan, pegal-pegal dan
BAK sering apabila minum banyak
O:
- Ibu. S nampak tidak melakukan olahraga karena
gangguan penglihatan pada mata kanan dan kirinya
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji keluhan yang dirasakan klien
2. Pantau kadar glukosa darah, tekanan darah
3. Ajarkan senam kaki DM dan perawatan kaki DM
4. Berikan penjelasan tentang diabetes melitus
5. Berikan konseling tentang diet diabetes melitus
6. Kolaborasi dengan tim kesehatan di panti
pelayanan sosial
Rabu, 31 Juli 1 S: Dewi
2019 Klien mengatakan nyeri pada jari-jari tangan dan
16.00 punggung
P : saat digerakkan
Q : cekot-cekot
R :jari-jari tangan dan punggung
S : skala 4
T : sering saat digerakkan
-Ibu. S mengatakan mempunyai riwayat reumatik saat
priksa
O:
- -Ibu. S nampak kesakitan memegang bagian tubuh yang
sakit dan sesekali meringis
P : Lanjutkan Intervensi
1. Kaji skala nyeri klien
2
2. Ajarkan teknik relaksasi
3. Berikan kompres hangat (kompres jahe)
4. Ajarkan teknik relaksasi distraksi
5. Kolaborasi pemberian analgetik
S:
-Ibu. S mengatakan sudah 22 tahun mempunyai riwayat
DM hingga komplikasi ke katarak sehingga menyebabkan
mata kanan dan kirinya sudah tidak berfungsi lagi untuk
melihat
O:
3 -Ibu. S tidak mempunyai tongkat saat berjalan atau
melakukan aktivitas hanya bisa meraba lingkungan dan
berpegangan pada besi yang terdapat di ruangan
-Ibu. S melakukan aktivitas secara terbatas
A : Masalah Resiko jatuh belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1. Kaji skala jatuh klien
2. Dekatkan alat-alat yang dibutuhkan klien
3. Pasang alat pengaman dan pegangan dikamar
mandi
4. Bantu klien memenuhi kebutuhan sehari-hari
S:
- Ibu. S mengatakan sudah memiliki penyakit diabetes
melitus sejak tahun 1997 (22 tahun) dulu sering periksa
dan minum obat gula namun sekarang tidak
- Ibu. S mengatakan sering kesemutan, pegal-pegal dan
BAK sering apabila minum banyak
O:
- Ibu. S nampak tidak melakukan olahraga karena
gangguan penglihatan pada mata kanan dan kirinya
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji keluhan yang dirasakan klien
2. Pantau kadar glukosa darah, tekanan darah
3. Ajarkan senam kaki DM dan perawatan kaki DM
4. Berikan penjelasan tentang diabetes melitus
5. Berikan konseling tentang diet diabetes melitus
6. Kolaborasi dengan tim kesehatan di panti
pelayanan sosial
Kamis, 1 1 S: Dewi
Agustus 2019 Klien mengatakan nyeri pada jari-jari tangan dan
15.30 punggung
P : saat digerakkan
Q : cekot-cekot
R :jari-jari tangan dan punggung
S : skala 4
T : sering saat digerakkan
-Ibu. S mengatakan mempunyai riwayat reumatik saat
priksa
O:
- -Ibu. S nampak kesakitan memegang bagian tubuh yang
sakit dan sesekali meringis
P : Lanjutkan Intervensi
2 1. Kaji skala nyeri klien
2. Ajarkan teknik relaksasi
3. Berikan kompres hangat (kompres jahe)
4. Ajarkan teknik relaksasi distraksi
5. Kolaborasi pemberian analgetik
S:
-Ibu. S mengatakan sudah 22 tahun mempunyai riwayat
DM hingga komplikasi ke katarak sehingga menyebabkan
mata kanan dan kirinya sudah tidak berfungsi lagi untuk
melihat
O:
3 -Ibu. S tidak mempunyai tongkat saat berjalan atau
melakukan aktivitas hanya bisa meraba lingkungan dan
berpegangan pada besi yang terdapat di ruangan
-Ibu. S melakukan aktivitas secara terbatas
P : Lanjutkan Intervensi
1. Kaji skala jatuh klien
2. Dekatkan alat-alat yang dibutuhkan klien
3. Pasang alat pengaman dan pegangan dikamar
mandi
4. Bantu klien memenuhi kebutuhan sehari-hari
S:
- Ibu. S mengatakan sudah memiliki penyakit diabetes
melitus sejak tahun 1997 (22 tahun) dulu sering periksa
dan minum obat gula namun sekarang tidak
- Ibu. S mengatakan sering kesemutan, pegal-pegal dan
BAK sering apabila minum banyak
O:
- Ibu. S nampak tidak melakukan olahraga karena
gangguan penglihatan pada mata kanan dan kirinya
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji keluhan yang dirasakan klien
2. Pantau kadar glukosa darah, tekanan darah
3. Ajarkan senam kaki DM dan perawatan kaki DM
4. Berikan penjelasan tentang diabetes melitus
5. Berikan konseling tentang diet diabetes melitus
6. Kolaborasi dengan tim kesehatan di panti
pelayanan sosial
Jumat, 2 1 S: Dewi
Agustus 2019 Klien mengatakan nyeri pada jari-jari tangan dan
15.30 punggung
P : saat digerakkan
Q : cekot-cekot
R :jari-jari tangan dan punggung
S : skala 4
T : sering saat digerakkan
-Ibu. S mengatakan mempunyai riwayat reumatik saat
priksa
O:
- -Ibu. S nampak kesakitan memegang bagian tubuh yang
sakit dan sesekali meringis
P : Lanjutkan Intervensi
1. Kaji skala nyeri klien
2. Ajarkan teknik relaksasi
2 3. Berikan kompres hangat (kompres jahe)
4. Ajarkan teknik relaksasi distraksi
5. Kolaborasi pemberian analgetik
S:
-Ibu. S mengatakan sudah 22 tahun mempunyai riwayat
DM hingga komplikasi ke katarak sehingga menyebabkan
mata kanan dan kirinya sudah tidak berfungsi lagi untuk
melihat
O:
3 -Ibu. S tidak mempunyai tongkat saat berjalan atau
melakukan aktivitas hanya bisa meraba lingkungan dan
berpegangan pada besi yang terdapat di ruangan
-Ibu. S melakukan aktivitas secara terbatas
P : Lanjutkan Intervensi
1. Kaji skala jatuh klien
2. Dekatkan alat-alat yang dibutuhkan klien
3. Pasang alat pengaman dan pegangan dikamar
mandi
4. Bantu klien memenuhi kebutuhan sehari-hari
S:
- Ibu. S mengatakan sudah memiliki penyakit diabetes
melitus sejak tahun 1997 (22 tahun) dulu sering periksa
dan minum obat gula namun sekarang tidak
- Ibu. S mengatakan sering kesemutan, pegal-pegal dan
BAK sering apabila minum banyak
O:
- Ibu. S nampak tidak melakukan olahraga karena
gangguan penglihatan pada mata kanan dan kirinya
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji keluhan yang dirasakan klien
2. Pantau kadar glukosa darah, tekanan darah
3. Ajarkan senam kaki DM dan perawatan kaki DM
4. Berikan penjelasan tentang diabetes melitus
5. Berikan konseling tentang diet diabetes melitus
6. Kolaborasi dengan tim kesehatan di panti
pelayanan sosial