Oleh :
1. Silvy Nandya S 011913243012
2. Mega Lestari 011913243050
Mengetahui,
III. MATERI
IV. Pengertian BBLR
V. Menyebutkan klasifikasi BBLR
VI. Menyebutkan penyebab BBLR
VII.Menyebutkan manifestasi klinis BBLR
VIII. Menyebutkan masalah-masalah kelainan pada BBLR
IX. Menjelaskan tatalaksana BBLR
X. MEDIA DAN METODE:
Media Penyuluhan : Leaflet dan PPT
Menggunakan metode :
a) Ceramah
b) Diskusi
c) Tanya jawab
d) Demonstrasi
XII. PENGORGANISASIAN
1. Pembawa acara/ moderator : Mega Lestari
2. Penyuluh : Silvy Nandya S dan Mega Lestari
3. Fasilitator : Silvy Nandya S
4. Observer (Dosen Pembimbing)
Pembimbing :1. Farida Fitriani,S.Keb.,Bd.,M.Sc
2. Sri Rahayu,S.ST
3. Musyaidah, S.Kep.Ns
2. Proses :
a) Penyuluhan dilakukan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
b) Peserta memperhatikan materi yang diberikan.
c) Peserta memberikan pendapat serta pertanyaan dan menjawab dengan
benar.
d) Suasana penyuluhan kondusif.
e) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan.
3. Hasil :
a) Ibu-ibu dapat menjelaskan pengertian BBLR
b) Ibu-ibu dapat menyebutkan Klasifikasi BBLR
c) Ibu-ibu dapat menjelaskan tatalaksana BBLR
d) Salah satu ibu dapat memperaktikkan cara metode kangguru
DAFTAR PUSTAKA
Saifuddin, Abdul Bari. 2002. Asuhan Bayi Baru Lahir: Buku Panduan Praktis
Pelayanan Maternal dan Neonatal. Jakarta: EGC
Lampiran Materi
A. Pengertian BBLR
BBLR adalah Bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram terjadi
karena umur kehamilan kurang dari 37 minggu, berat badan lebih rendah
dengan semestinya sekalipun umur kehamilan cukup (Manuaba,2007).
Menurut WHO menyatakan BBLR merupakan bayi (neonatus) yang
lahir dengan memiliki berat badan kurang dari 2500 gram atau sampai
dengan 2499 gram (Hidayat,2005).
B. Klasifikasi BBLR
Bayi berat lahir rendah (BBLR) dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
1) Menurut harapan hidupnya:
a) Bayi berat lahir rendah (BBLR) berat lahir 1500-2500 gram
b) Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) berat lahir <1500 gram
c) Bayi berat lahir ekstrim rendah (BBLER) berat lahir < 1000 gram
2) Menurut masa gestasi:
a) Prematuritas murni yaitu bayi dengan masa kehamilan kurang
dari 37 minggu dan berat badan sesuai berat badan untuk usia
kehamilan
b) Dismaturitas yaitu bayi dengan berat badan kurang dari berat
badan yang seharusnya untuk usia kehamilan.
C. Etiologi
1. Dari faktor ibu
a. umur ibu hamil kurang dari 20 minggu atau diatas 35 tahun
b. jarak kelahiran terlalu dekat
c. gizi saat hamil yang kurang
d. faktor pekerja yang terlalu berat
e. keadaan sosial
f. penyakit ibu seperti preeklampsi, perdarahan antepartum,
trauma fisik, dan diabetes mellitus.
2. Dari faktor kehamilan
a. hamil ganda
b. hamil dengan hidramnion
c. perdarahan anterpartum
d. komplikasi kehamilan
3. Dari faktor janin
a. cacat bawaaan
b. infeksi dalam Rahim
c. hidramnion
d. kehamilan ganda
3. Dari faktor pendukung
a. nutrisi
b. kebiasaan merokok dan minum alcohol
G. Penatalaksaan BBLR
Perawatan pada bayi berat lahir rendah (BBLR):
1) Pengaturan Suhu
Mempertahankan suhu tubuh dengan ketat. BBLR mudah mengalami
hipotermi, oleh sebab itu suhu tubuhnya harus dipertahankan dengan
ketat.
Prinsip untuk menjaga kehangatan tubuh bayi
· Bayi harus tetap berpakaian atau diselimuti setiap saat agar tetap
hangat walaupun dalam keadaan dilakukan tindakan. Kepala bayi
ditutup topi.
· Rawat bayi kecil diruang yang hangat
· Jangan meletakkan bayi dekat dengan benda dingin
· Jangan meletakkan bayi langsung di permukaan yang dingin
· Ganti popok setiap kali basah
· Jangan memandikan atau menyentuh bayi dengan tangan dingin
2) Mencegah Infeksi dengan ketat
BBLR sangat rentan dengan infeksi, perhatikan prinsip-prinsip
pencegahan infeksi termasuk mencuci tangan sebelum memegang bayi.
3) Nutrisi
Memberikan bayi nutrisi adekuat, yaitu dengan ASI, refleks menelan
BBLR belum sempurna, oleh sebab itu pemberian nutrisi harus
dilakukan dengan cermat. Apabila daya hisap belum baik, bayi di coba
menetek sedikit-sedikit. Apabila belum bias menetek, berikan ASI
dengan sendok atau pipet.
4) Penimbangan Ketat
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi/nutrisi bayi dan erat
kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat
badan harus dilakukan dengan ketat (Saifuddin, 2002).
5) Upaya meningkatkan berat badan pada BBLR
alat pencernaan bayi BBLR belum sempurna, lambung kecil, dan enzim
pencernaan belum matang, sedangkan kebutuhan protein mencapai 3-5gr
berat badan dan kalori 110 kalori/kg berat badan sehingga pertumbuhan
dapat meningkat pada hari 2-3. Bayi akan mengalami penurunan berat
badan sekitar 10 % dan akan pulih kembali pada hari ke 10 .
Untuk meningkatkan berat badan pada bayi BBLR perlu diperhatikan
asupan nutrisinya. Apabila refleks menghisap bayi kurang, maka ASI
dapat diperas dan diberikan dengan sendok atau pipet.
TANDA
NO NAMA ALAMAT
TANGAN