Anda di halaman 1dari 19

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI

PADA Ny “C” DENGAN POST OPERASI KISTA OVARIUM HARI 1

DI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

TANGGAL 18 JULI 2014

No. Reg : 30 38 65

Tanggal MRM : 15 Juli 2014 Jam 11.45 WITA

Tanggal Operasi : 17 Juli 2014 Jam 09.00 WITA

Tanggal Pengkajian : 18 Juli 2014 Jam 10.40 WITA

Nama Pengkaji :INDAYANI

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

A. Identitas Ibu/Suami

Nama : Ny “C” / Tn “K”

Umur : 35 Tahun / 38 Tahun

Nikah/lamanya : 1x/± 20 Tahun

Suku : Manado/Toraja

Agama : Protestan/Protestan

Pendidikan : SMP/SMA

Pekerjaan : IRT/Wiraswata

Alamat : BTN. Bakolu Blok A11/10

B. Data Biologis/Fisiologis

1. Ibu mengatakan dioperasi tanggal 17 Juli 2014, jam 09.00 WITA

2. Ibu mengeluh nyeri pada luka jahitan operai


3. Ibu mengatakan nyeri mulai dirasakan setelah operasi pengangkatan kista

ovarium pada tanggal 17 Juli 2014 Jam 09.00WITA, badannya terasa lemas

dan sulit bergerak namun berupaya mengatasinya dengan banyak berbaring

ditempat tidur.

C. Riwayat Kesehatan lalu

1. Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi, DM,

asma

2. Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit menular seksual

3. Ibu mengatakan tidak ada riwayat alergi terhadap makanan dan

ketergantungan obat-obatan

4. Ibu mengatakan tidak pernah dioperasi dan diopname sebelumnya

D. Riwayat Keluarga

Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit menular dan penyakit keturunan

dalam keluarga

E. Riwayat Reproduksi

1. Riwayat Haid

 Menarche : 15 Tahun

 Siklus Haid : 28-30 Hari

 Durasi Haid : 5-7 Hari

 Tidak ada dimenorche dan masalah-masalah haid lainnya

2. Riwayat Obstetri

Ke Tahun JK Berat Badan penolong Tempat persalinan


I 1996 ♀ 2800 gram Bidan Puskesmas
II 2001 ♂ 3000 gram Bidan PKM
III 2003 ♂ 2600 gram Bidan PKM
IV 2004 ♀ 1500 gram Dokter RS
3. Riwayat Ginekologi

a. Ibu mengatakan perut membesar sejak 2 bulan yang lalu dan makin

lama makin membesar sehingga mengganggu aktifitas serta terasa

nyeri pinggang dan ekstremitas bawah sejak 3 hari yang lalu.

b. Nyeri tekan pada perut sebelah kiri dan teraba massa padat

c. Hasil USG terdapat benjolan pada abdomen sebelah kiri dengan

ukuran 13 x 27 cm

4. Riwayat KB

Ibu mengatakan pernah menjadi okseptor KB

a. 1998 suntikan 3 bulan

b. 2003 spiral

F. Riwayat Psikologi, Sosial, Ekonomi Dan Spritiual

1. Ibu merasa cemas dengan keadaannya

2. Hubungan ibu dan keluarga selalu harmonis

3. Ibu selalu mendapat dukungan dari pihak keluarga untuk kesembuhannya

4. Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami

5. Keadaan ekonomi keluarga baik

G. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar

1. Nutrisi

 Kebiasaan

a. Jenis makanan nasi, sayur, ikan buah-buahan

b. Frekuensi 3 kali sehari

c. Minum 6-7 gelas sehari

d. Pola makan teratur


 Perubahan setelah operasi

Ibu belum pernah makan dan minum sejak setelah operasi sampai saat

pengkajian

2. Eliminasi

 Kebiasan BAK

a. Frekuensi 4-5 kali sehari

b. Konsistensi lembek dan warna kuning kecoklatan

 Kebiasaan BAB

a. Frekuensi 1 kalisehari

b. Konsistensi lembek dan warna kuning kecoklatan

 Perubahan setelah operasi

a. BAK perkateter

b. Ibu belum pernah BAB dan belum Flatus (kentut)

3. Istirahat

 Kebiasaan

a. Tidur siang 1-2 jam/hari

b. Tidur malam 6-7 jam/hari

 Perubahan setelah operasi

Ibu mengatakan sulit tidur karena nyeri pada bekas luka jahitan operasi dan

ibu istirahat berbaring

4. Personal Hygenie

 Kebiasaan

a. Mandi 2 kali sehari

b. Keramas 3 kali seminggu

c. Sikat gigi 2 kali sehari


d. Pakaian diganti setiap kali selesai mandi

 Perubahan setelah operasi

a. Ibu belum mandi, menggosok gigi dan mencuci rambut

b. Mengganti pakaian 1 kali sehari dan gurita 1 kali dibantu oleh petugas

kesehata (bidan) dan keluarga (suami)

H. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum

a. Penampilan umum klien masih nampak lemah

b. Kesadaran composmentis

2. Tanda-tanda vital

a. TD : 110/70 mmHg

b. Nadi : 80x/m

c. Suhu : 36,5ºC

d. Pernapasan : 20x/i

3. Pemeriksaan obstetri

a. Kepala

1) Inspeksi

 Rambut berwarna hitam dan tidak rontok

 Kulit kepala nampak bersih

2) Palipasi

 Tidak teraba benjolan

 Tidak ada nyeri tekan


b. Wajah

1) Inspeksi

 Ekspresi wajah tampak meringis, tidak ada oedema

2) Palipasi

 Tidak ada nyeri tekan

c. Mata

1) Inspeksi

 Simetris kiri dan kanan

 Konjungtiva merah muda

 Sclera tidak ikterus

d. Telinga

1) Inspeksi

 Simetris kiri dan kanan

 Telinga tampak bersih

2) Palipasi

 Tidak ada nyeri tekan

e. Hidung

1) Inspeksi

 Simetris kiri dan kanan

 Tidak ada secret

2) Palipasi

 Tidak teraba benjolan dan nyeri tekan


f. Mulut dan gigi

1) Inspeksi

 Bibir lembab, gusi merah muda

 Gigi tidak caries dan tidak tanggal

g. Leher

1) Inspeksi

 Tonus otot leher baik

2) Palipasi

 Tidak ada pembesaran kalenjar tyroid, kalenjar limfe

dan vena jugularis

h. Payudara

1) Inspeksi

 Simetris kiri dan kanan

 Puting susu terbentuk

2) Palipasi

 Tidak teraba benjolan

 Tidak ada nyeri tekan

i. Vuiva dan vagina

1) Inspeksi

 Tidak ada oedema dan varices pada vuiva

 Tidak ada tanda-tanda infeksi

 Nampak kateter dengan jumlah urine 200ml


j. Ekstremitas

1) Inspeksi

 Simetris kiri dan kanan

 Tidak ada oedema pada tangan dan kaki

2) Palipasi

 Tidak ada nyeri tekan

 Reflex (+)

k. Data Tambahan

1) HB post operasi : 8,1 gr %

2) Obat-obatan :

 Cefotaxime 1gr/12jam/IV

 Ranitidine 1amp/8jam/IV

 Ketoroloc 1amp/8jam/IV

LANGKAH II IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL

Diagnosa : Post operasi kista ovarium hari 1 dengan nyeri luka operasi dan

gangguan pemenuhan aktifitas sehari-hari

1. Post Operasi Kista Ovarium hari 1

D5 :

a. Ibu mengatakan dipoerasi tanggal 13 Juli 2014. Jam 09.00 WITA

b. Ibu mengeluh nyeri bekas operasi jika bergerak

c. Ibu mengatakan belum pernah flatus dan BAB setelah dioperasi

D0 :

a. Tanggal pengkajian 18 Juli 2014. Jam 10.40 WITA

b. Luka jahitan operasi nampak masih basah dan tertutup verban


Analisa dan Interpretasi data

Post operasi kista ovarium hari 1 merupakan proses pemulihan bagi ibu baik fisik

maupun psikologis ibu serta masih merasakan nyeri pada daerah luka bekas

operasi dan belum flatus, hal ini menandakan perististik ibu baik.

2. Nyeri Luka Operasi

D5 :

a. Ibu mengatakan dipoerasi tanggal 13 Juli 2014. Jam 09.00 WITA

b. Ibu mengeluh nyeri bekas operasi jika bergerak

D0 :

a. Post operasi kista ovarium hari 1

b. Nampak luka bekas operasi yang masih basah yang ditutupi dengan

verban

c. Palipasi nyeri tekan pada luka operasi

Analisa dan Interpretasi Data

Adanya luka bekas operasi yang menyebabkan terputusnya jaringan sehingga

rangsangan pada jaringan meningkat, implus nyeri diteruskan ke korteks oerebra

dipersepsikan dengan nyeri. (Widjastro, hal.200)

c. Gangguan pemenuhan aktifitas sehari-hari

D5 : Ibu mengatakan badannya terasa lemas dan sulit bergerak

D0 :

a. Keadaan umum ibu masih lemah

b. Nampak terpasang infus pada tangan kanan ibu

c. Nampak luka bekas operasi yang masih basah dan tertutup verban

d. Ibu dibantu petugas kesehatan (bidan, keluaraga) dalam pemuhan

kebutuhan sehari-hari.
Analisa dan Interpretasi Data

Terbatasnya bergerak akibat perasaan lemas dan didukung oleh adanya rasa nyeri

luka operasi, nampak terpasang infus dan kateter sehingga tidak dapat melakukan

aktifitas sehari-hari seperti biasanya.

LANGKAH III IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL

Diagnsosa : potensial terjadinya infeksi pada luka bekas operasi

D5 :

a. Ibu dioperasi tanggal 17 Juli 2014. Jam 09.00 WITA

b. Ibu mengeluh nyeri bekas luka operasi dibagian perut

c. Ibu mengeluh nyeri jika bergerak

D0 :

a. Nampak bekas luka operasi yang masih basah dan ditutupi dengan verban

b. Ibu merasa nyeri tekan saat dipalipasi pada bekas luka operasi

c. Tanda-tanda vital

TD : 110/70 mmHg

Nadi : 80x/m

Suhu : 36,5ºC

Pernapasan : 20x/i

Analisa Dan Interpretasi Data

Adanya luka bekas operasi merupakan masuk kuman pathogen dan menjadi tempat

berkembang biaknya miroorganisme yang dapat menimbulkan infeksi. (Winkjasastro

Hanifa. 1999)
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA/KOLABORASI

Tidak ada yang mendukung untuk dilakukan tindakan segera/kolaborasi

LANGKAH V RENCANA SEGERA/KOLABORASI

Tujuan :

a. Nyeri berkurang/terhambat

b. Kebutuhan aktivitas sehari-hari terpenuhi

c. Tidak terjadi infeksi

Kriteria :

a. Ibu dapat beradaptasi dengan nyeri

b. Keadaan umum Ibu baik

c. Tanda-tanda vital dalam batas normal

TD : 110/70 mmHg (normal sistol 100-400, diastol 70-90)

N : 80x/i (normal 60-80x/i)

S : 36,5ºC (normal 36,5ºC-37,5ºC)

d. Ibu dapat melakukan mobilsasi dini dengan baik

e. Ibu dapat melakukan aktifitas sehari-hari secara mandiri

f. Luka operasi kering dan bisa sembuh dengan baik

g. Tidak terjadi tanda-tanda infeksi seperti merah, bengkak panas dan nyeri serta

mengeluarkan pus dan berbau.

INTERVENSI

Tanggal 14 Oktober 2014

1. Jelaskan penyebab nyeri

Rasional : dengan menjelaskan tentang penyebab nyeri ibu bisa mengerti dan

bisa beradaptasi dengan nyeri


2. Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital ibu

Rasional : dapat menjadi petunjuk untuk mengambil tindakan selanjutnya

3. Bimbing ibu untuk tehnik relaksasi bila nyeri

Rasional : tehnik relaksasi sebagai suatu upaya mengalihkan ibu terhadap

nyeri/relaksasi

4. ajarkan ibu untuk mobilisasi dini

rasional : mempercepat proses penyembuhan dan memperlancar peredaran darah

ibu serta dapat melakukan mobilisasi dengan baik

5. ukur balance cairan tiap 4 jam

rasional : untuk mengetahui jumlah cairan input dan output

6. beri motivasi dan bantu ibu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari

rasional : agar ibu selalu optimis dan bisa melatih diri untuk melakukan aktifitas

dan memenuhi kebutuhannya

7. beri penjelasan tentang personal hygenie dan pentingnya perawatan luka

rasional : keadaan ibu yang kotor dapat memudahkan masuknya kuma pethogen

dan bisa menimbulkan infeksi luka operasi.

8. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup

Rasional : istirahat yang cukup memberikan kesempatan otot dan otak untuk

relaksasi setelah mengalami proses operasi sehingga pemulihan tenaga

dan stamina ibu dapat berlangsung baik

9. Beri obat injeksi pada ibu sesuai dengan anjuran dokter

Rasional : mempercepat kesembuhan dan mengurangi rasa nyeri pada bekas luka

operasi ibu
LANGKAH V I M P L E M E N T A S I

Tanggal 14 Oktober 2014

1. Menjelaskan penyebab nyeri yatu nyeri merupakan pengalaman sensorik

yang tidak menyenangkan sehingga tidak dapat menyebabkan hubungan

dengan jaringan cenderung rusak atau segala sesuatu yang menunjukkan

kerusakan.

Hasil : ibu mengerti tentang penyebab nyeri dan bisa beradaptasi

dengan nyeri, dan nyeri yang dirasakan ibu tidak menetap.

2. Mengobservasi keadaan umum dan tanda-tanda vital ibu

Hasil :

 Keadaan umum ibu lemah

 Tanda-tanda vital ibu dalam batas normal

TD : 110/70 mmHg

N : 80x/i

S : 36,5ºC

P : 20x/i

3. Membimbing ibu untuk tehnik relaksasi bila timbul nyeri

Hasil : Ibu mengerti dan mau melakukannya

4. Mengajarkan Ibu untuk mobilisasi dini yaitu melakukan pergerakan secara

bertahap dengan miring kekiri atau kekanan secara bergantian diatas tempat

tidur

Hasil : ibu dapat melakukannya


5. Mengukur balance cairan tiap 4 jam

Hasil :

 Intake RL 500 cc

 Output Urine ±200 cc

6. Memberi motivasi dan bantu ibu dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari

Hasil : membantu ibu mengganti pakaian, memkaian kurita

7. Memberi penjelasan tentang personal hygenie dan pentingnya perawatan

luka

Hasil : ibu bersedia melakukan sesuai anjuran yang diberikan

8. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup

Hasil : ibu baring dan istirahat ditempat tidur

9. Melaksanakan pemberian obat injeksi pada ibu sesuai dengan anjuran dokter

Hasil :

 Inj. Cefotaxime 1gr/12jam/IV

 Inj. Ketoroloc 1amp/8jam/IV

 Inj. Ranitidine 1amo/8jam/IV


LANGKAH VII E V A L U A S I

Tanggal 18 Juli 2014

1. Keadaan umum ibu masih lemah

2. Ekspresi wajah ibu meringis saat bergerak

3. Tanda-tanda vital dalam batas normal

TD : 110/70 mmHg

N : 80x/i

S : 36,5ºC

P : 20x/i

4. Nyeri luka bekas operasi belum teratasi

 Ibu mengeluh nyeri bekas luka operasi jika bergerak

 Ibu belum dapat istirahat dengan tenang

 Ibu melakukan mobilisasi dini secara bertahap dan masih

memerlukan bantuan keluarga

5. Luka bekas operasi masih terlihat basah dan ditutupi dengan kassa

6. Tidak ditemukan tanda-tanda infeksi seperti panas, merah, bengkak,

nyeri, keluar pus dan berbau

7. Nampak terpasang infus RL 28 tpm pada tangan kanan inu dan

terpasang kateter

8. Personal hygenie terpenuhi

 Ibu sudah mengganti pakaian dan kuritanya

 Ibu merasa lebih nyaman


PENDOKUMENTASIAN KEBIDANAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI

PADA Ny “C” DENGAN POST OPERASI KISTA OVARIUM HARI 1

DI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

TANGGAL 18 JULI 2014

No. Reg : 30 38 65

Tanggal MRM : 15 Juli 2014 Jam 11.45 WITA

Tanggal Operasi : 17 Juli 2014 Jam 09.00 WITA

Tanggal Pengkajian : 18 Juli 2014 Jam 10.40 WITA

Nama Pengkaji :INDAYANI

IDENTIFIKASI DATA DASAR

Nama : Ny “C” / Tn “K”

Umur : 35 Tahun / 38 Tahun

Nikah/lamanya : 1x/± 20 Tahun

Suku : Manado/Toraja

Agama : Protestan/Protestan

Pendidikan : SMP/SMA

Pekerjaan : IRT/Wiraswata

Alamat : BTN. Bakolu Blok A11/10

DATA SUBJEKTIF ( S )

1. Ibu masuk RS tanggal 15 Juli 2014. Jam 11.45 WITA

2. Ibu mengatakan dioperasi tanggal 17 Juli 2014. Jam 09.00 WITA

3. Ibu mengatakan nyeri luka operasi bila bergerak


4. Ibu mengatakan badannya terasa lemas dan takut bila bergerak

5. Ibu mengatakan belum pernah filatus dan BAB setelah operasi

DATA OBJEKTIF ( O )

1. Tanggal pengkajian 18 Juli 2014. Jam 10.40 WITA

2. Keadaan umum ibu nampak lemah

3. Ekspresi wajah ibu tampak meringis bila bergerak

4. Tanda-tanda vital ibu dalam batas normal

TD : 110/70 mmHg

N : 80x/i

S : 36,5ºC

P : 20x/i

5. Nampak luka jahitan operasi yang masih basah dan tertutup verban

6. Ada nyeri tekan pada bekas luka operasi saat dipalipasi

7. Nampak terpasang infus pada tanggal kanan ibu

8. Tampak terpasang kateter dengan jumlah urine ± 200 cc

ASSEMENT(A)

Dignosa : post operasi kista ovarium hari I

Masalah aktual : nyeri luka operasi dengan gangguan pemenuhan aktivitas

sehari-hari

Masalah Potensial : terjadi infeksi pada bekas luka operasi


PLANNING(P)

Tanggal 18 Juli 2014

1. Menjelaskan penyebab nyeri yatu nyeri merupakan pengalaman sensorik

yang tidak menyenangkan sehingga tidak dapat menyebabkan hubungan

dengan jaringan cenderung rusak atau segala sesuatu yang menunjukkan

kerusakan.

Hasil : ibu mengerti tentang penyebab nyeri dan bisa beradaptasi dengan

nyeri, dan nyeri yang dirasakan ibu tidak menetap.

2. Mengobservasi keadaan umum dan tanda-tanda vital ibu

Hasil :

 Keadaan umum ibu lemah

 Tanda-tanda vital ibu dalam batas normal

TD : 110/70 mmHg

N : 80x/i

S : 36,5ºC

P : 20x/i

3. Membimbing ibu untuk tehnik relaksasi bila timbul nyeri

Hasil : Ibu mengerti dan mau melakukannya

4. Mengajarkan Ibu untuk mobilisasi dini yaitu melakukan pergerakan secara

bertahap dengan miring kekiri atau kekanan secara bergantian diatas tempat

tidur

Hasil : ibu dapat melakukannya


5. Mengukur balance cairan tiap 4 jam

Hasil :

 Intake RL 500 cc

 Output Urine ±200 cc

6. Memberi motivasi dan bantu ibu dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari

Hasil : membantu ibu mengganti pakaian, memkaian kurita

7. Memberi penjelasan tentang personal hygenie dan pentingnya perawatan

luka

Hasil : ibu bersedia melakukan sesuai anjuran yang diberikan

8. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup

Hasil : ibu baring dan istirahat ditempat tidur

9. Melaksanakan pemberian obat injeksi pada ibu sesuai dengan anjuran dokter

Hasil :

 Inj. Cefotaxime 1gr/12jam/IV

 Inj. Ketoroloc 1amp/8jam/IV

 Inj. Ranitidine 1amo/8jam/IV

Anda mungkin juga menyukai