Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI PADA

NY “R” DENGAN KISTA BARTHOLINI KE 1 DI RSUD


LABUANG BAJI MAKASSAR TANGGAL 7 DESEMBER
2019

No. reg :32241


Tgl masuk : 6-12-2019, pukul : 08.15 wita
Tgl operasi : 7-12-2019, pukul : 01.25 wita
Tgl pengkajian: 7-12-2019, pukul : 07.30 wita
Pengkaji : NINING CHAERUNNISAH

LANGKAH I : IDENTIFIKASI DATA DASAR


A. Identitas istri/suami
Nama : Ny “R” / Tn “I”
Umur : 28 th / 30 th
Suku : Bugis / Makassar
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SD / SMP
Pekerjaan : IRT / Swasta
Alamat : Jl. Satu Abdulla Raya
Lama menikah: ±4 tahun
B. Data Biologis
1. Keluhan utama : ibu mengatakan ada benjolan pada daerah kemaluannya sejak 1
minggu yang lalu disertai rasa nyeri dan telah dilakukan operasi tanggal 7-12-2019
pukul 01.25 wita
2. Riwayat keluhan utama
a. Nyeri pada luka bekas operasi pada daerah genetalia
b. Nyeri dirasakan terutama jika melakukan pergerakan
c. Nyeri dirasakan setelah operasi
d. Ibu masih merasa lemas setelah operasi
3. Riwayat Kesehatan Lalu
a. Ibu mengatakan tidak ada riwayat menurun seperti jantung, hipertensi, diabetes,
asma.
b. Ibu mengatakan tidak ada riwayat operasi dan diopname
c. Ibu mengatakan tidak ada riwayat alergi makanan dan ketergantungan obat
4. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan nyeri pada luka operasi daerah genetalia
5. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Haid
- Menarche : 14 tahun
- Siklus : 28 hari
- Durasi : 7 hari
- Perlangsungan: normal, 4 kali ganti pembalut
- Keluhan : dismenore
b. Riwayat KB
- Kontrasepsi lalu : implant
- Keluhan : tidak ada
- Lama pemakaian : ±2 tahun
c. Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar
a. Kebutuhan nutrisi
o Kebiasaan
Frekuensi makan : 3x / sehari
Frekuensi minum : 5-6 gelas/hari
Jenis makanan : nasi, sayur, ikan, telur, daging dan buah
Jenis minuman : air putih dan susu
o Setelah operasi
Ibu masih dipuasakan selama 1 jam
b. Kebutuhan Eliminasi
o Kebiasaan BAK
Frekuensi : 4-5 x / hari
Warna/Bau: kuning jernih / khas amoniak
o Kebiasaan BAB
Frekuensi : 1-2x / hari
Konsistensi: lunak
Bau : khas amoniak
o Setelah operasi
BAK : lancer, menggunakan kateter
BAB : belum pernah
c. Kebutuhan istirahat
o Kebiasaan
Tidur siang : ±2 jam ( pukul 13.00 – 15.00 wita )
Tidur malam : ±8 jam ( pukul 21.00 – 05.00 wita )
o Setelah operasi
Ibu susah tidur karena nyeri luka bekas operasi
d. Personal hygiene
- Ibu mengatakan keramas 3x seminggu
- Ibu mengatakan mandi 2x sehari
- Ibu mengatakan sikat gigi 3x sehari
- Ibu mengatakan pakaian dalam ganti setiap kali lembab
- Ibu mengatakan memotong kuku setiap kali panjang
- Ibu mengatakan genetalia dan anus dinersihkan setiap buang air
o Setelah operasi
Ibu mengatakan kebutuhan personal hygiene dengan dibantu oleh
keluarganya
C. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Fisik Umum
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : compesmentis
c. Tanda-tanda vital
- Tekanan darah : 120/90 mmHg
- Nadi : 72x/menit
- Suhu : 36,50 C
- Pernafasan : 23x/menit
2. Pemeriksaan fisik khusus
a. Kepala
Inspeksi : tampak bersih, rambut hitam, lurus, dan tidak rontok
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan
b. Wajah
Inspeksi : ekspresi wajah tampak meringis jika bergerak, tidak pucat
Palpasi : tidak ada oedema
c. Mata
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, konjungtiva tidak anemis, dan sclera tidak
icterus.
d. Hidung
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada pengeluaran secret, tidak ada
epitaksisi.
Palpasi : tidak ada polip
e. Mulut dan gigi
Inspeksi : tampak bersih, tidak ada gigi tanggal dan caries.
f. Telinga
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, daun telinga terbentuk sempurna, tidak ada
pengeluaran secret.
g. Leher
Palpasi : tidak ada pembesaran vena jugularis, kelenjar tiroid dan kelenjar limfe
h. Payudara.
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol dan areola mamae
hyperpigmentasi.
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan
i. Abdomen
Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
j. Genetalia
Inspeksi :
- Tampak bekas luka jahitan operasi yang tertutup perban kering.
- Terpasang kateter tetap.
- Tidak ada varices dan oedema.
k. Ekstermitas
1. Ekstermitas atas
Inspeksi :
- Terpasang infus RL 500 ml dengan 28 tetes/menit di tangan kiri ibu
dan diberikan obat injeksi metronidazole 500 mg/10.
- Simetris kiri dan kanan, jari-jari tangan lengkap, dan tidak ad varices

Palpasi : tidak ada oedema

2. Ekstermitas bawah
Inspeksi : simetrris kiri dan kanan, jari-jari lengkap, tidak ad varices.
Palpasi : tidak ada oedema
D. Data Psikologis dan Spiritual
1. Pasien bersyukur operasi berjalan lancer
2. Pasien didampingi keluarga selama di Rumah Sakit.
3. Pengambil keputusan dalam keluarga adalah pasien bersama suami
4. Keluarga berharap agar pasien cepat sembuh.

LANGKAH II : IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL

Post operasi kista Bartholini hari ke 1 dengan masalah nyeri pada luka bekas operasi.

1. Post operasi kista Bartholini hari ke-1


DS : ibu mengatakan di operasi tanggal 7-12-2019 pukul 01.25 wita
DO :
- Tampak bekas luka jahitan operasi yang tertutup perban kering.
- Terpasang infus RL 500 ml dengan tetesan 28 TPM
- Terpasang kateter tetap
- Tanggal pengkajian 7-12-2019 pukul 07.30 wita
Analisis dan interpretasi

- Kista Bartholin adalah tersumbatnya seluruh lubrikasi pada vagina atau


membesarnya muara seluruh lubrikasi yang berakibat tidak keluarnya cairan
lubrikasi yang mestinya keluar. Kondisi ini disebabkan oleh adanya bakteri,
yang antara lain adalah e-coli, kuman/bakteri penyakit kelamin.
- Dari tanggal operasi 7-12-2019 pukul 01.25 wita sampai tanggal pengkajian
7-12-2019 pukul 07.30 wita menandakan bahwa ibu dalam keadaan masa post
operasi hari ke-1.
2. Nyeri pada luka bekas operasi
DS : ibu mengatakan nyeri pada luka bekas operasi di daerah genetalia.
DO : tampak luka bekas jahitan operasi yang tertutup perban kering.

Analisis dan interpretasi

Nyeri disebabkan karena terputusnya kontinuitas jaringan pada daerah genetalia (labia
mayora) menyebabkan rusaknya pembuluh darah penfer, dan serabut saraf, pada saat terjadinya
rangsangan pada hipotalamus sehingga terjadi pelepasan serotin dan dienutrin. Rangsangan
diteruskan ke otot (saraf penfer) sehingga di ekspresikan sebagai nyeri (manuaba. 2010 hal. 358)

LANGKAH III : IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL

Tidak ada data yang mendukung untuk terjadinya masalah potensial.

LANGKAH IV : TINDAKAN SEGERA/KOLABORASI

Tidak ada data yang mendukung untuk dilakukan tindakan kolaborasi.

LANGKAH V : RENCANA ASUHAN

A. Tujuan
1. KU dan TTV dalam batas normal.
2. Tidak terjadi infeksi
3. Masalah nyeri dapat teratasi
B. Kriteria keberhasilan
1. KU : Baik
- TTU dalam batas normal
Tekanan darah : (systole 90-130 mmHg) (diastole 60-90 mmHg)
Nadi : 60-90 x / m
Suhu : 36,50C – 37,50C
Pernafasan : 16.24 x / m
2. Tidak ada tanda-tanda infeksi seperti infeksi, bengkak, kemerahan, panas, dan berbau.
3. Ibu dapat beradaptasi dengan nyeri tekan yang dirasakan.
C. Rencana tindakan
1. Observasi KU dan TTV ibu
Rasional : sebagai indicator mengetahui keadaan ibu.
2. Jelaskan penyebab nyeri
Rasional : karena terputusnya kontinuitas jaringan pada daerah genetalia (labia
mayora) menyebabkan rusaknya pembuluh daerah perifer dan serabut saraf yang
menghantarkan rangsangan pada hipotalamus sehingga terjadi pelepasan seretin dan
dienutrin rangsangan diteruskan ke otot sehingga di ekspresikan sebagai nyeri.
3. Anjurkan ibu istirahat yang cukup
Rasional : menghindari kelelahan dan membantu proses penyembuhan luka
4. Berikan penjelasan tentang personal hygiene
Rasional : mencegah mikroorganisme masuk ke dalam dan mencegah terjadinya
infeksi kuman/bakteri
5. Observasi pemberian cairan infus
Rasional : terpasang infus cairan RL 500 ml dengan tetesan 28 Tpm di tangan kiri dan
diberikan obat injeksi metronidazole 500 mg.
6. Observasi keadaan luka operasi
Rasional : tampak bekas luka operasi tertutup perban kering

LANGKAH VI : IMPLEMENTASI

Tanggal : 7 Desember 2019 pukul : 07.30 wita

1. Mengobservasi KU dan TTV ibu.


2. Menjelaskan penyebab nyeri
3. Menganjurkan ibu istirahat yang cukup
4. Memberikan penjelasan tentang personal hygiene
5. Mengobservasi pemberian cairan infus.
6. Mengobservasi keadaan luka operasi

LANGKAH VII : EVALUASI

Tanggal : 7-12-2019 pukul : 07.40 wita

1. KU : baik
TTV :
- TD : 120/90 mmHg
- N : 72 x/m
- S : 36,50C
- P : 23 x/m
2. Terpasang infus RL 500 ml dengan tetesan 28 Tpm pada lengan kiri ibu dan diberikan
obat injeksi metronidazole 500 mg
3. Tampak luka bekas operasi tertutup perban kering dan terpasang kateter tetap.
4. Ibu bersedia melakukan anjuran bidan
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN SISTEM
REPRODUKSI PADA NY “R” DENGAN POST OPERASI KISTA
BARTHOLINI HARI KE-1 DI RSUD LABUANG BAJI
MAKASSAR TANGGAL 7-12-2019

No. reg : 32241

Tgl masuk : 6-12-2019, pukul : 08.15 wita

Tgl pengkajian: 7-12-2019, pukul : 01.25 wita

Pengkaji : NINING CHAERUNNISAH

Identitas Istri/Suami

Nama : Ny “R” / Tn “I”

Umur : 20 th / 30 th

Suku : Bugis / Makassar

Agama :Islam / Islam

Pendidikan : SD / SMP

Pekerjaan : IRT / Swasta

Alamat : Jl. Satu Abdullah

Lama menikah: ± 4 th

Subjektif (S)

1. Ibu mengatakan ada benjolan di daerah kemaluan sejak 1 minggu yang lalu disertai nyeri.
2. Ibu mengatakan dioperasi tanggal 7-12-2019.
3. Ibu mengatakan merasakan nyeri pada daerah luka bekas operasi.
4. Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit turunan
5. Ibu mengatakan tidak pernah dioperasi dan diopname
6. Ibu mengatakan menggunakan implant ± 2 th

Objektif (O)

1. KU : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV :
- TD : 120/90 mmHg
- N : 72 x/m
- S :36,50C
- P : 23 x/m
4. Pemeriksaan Head to foe tidak ada kelainan

Assesment (A)

Post operasi kista Bartholini hari ke-1 dengan masalah nyeri luka bekas operasi

Planning (P)

Tanggal : 7-12-2019 Pukul : 08.00 wita

1. Mengobservasi KU dan TTV ibu


2. Menjelaskan penyebab nyeri
3. Menganjurkan ibu istirahatnyang cukup
4. Memberikan penjelasan tentang personal hygiene
5. Mengobservasi pemberian cairan infus
6. Mengobservasi keadaan luka operasi

Anda mungkin juga menyukai