Anda di halaman 1dari 62

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN GSR (GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI)

PADA NN “ N ” DENGAN DIADNOSA KISTA OVARIUM


DIRUANG OK/ OBBYN RSU PROVINSI SULTRA
TANGGAL 24 MARET 2010

No Reg : 22 52 34
Tgl masuk : 24-03-2010
Tgl pengkajian : 24-03-2010
Diagnosa : Kista Ovarium

Langkah I. Indentifikasi Data Dasar


A. Indentitas Pasien
Nama :Nn”N”
Umur : 20 tahun
Suku : Bugis
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : PNS
Alamat : Perumahan Dosen.

B. Data Biologis/Fisiologis
a) Alasan masuk ruang OK : pasien rencana akan di operasi.
b) Keluhan utama: pasien mengatakan ada benjolan pada perut bagian bawah.
c) Riwayat keluhan utama:
 Timbul sejak : ± 3 bulan yang lalu.
 Sifat keluhan : tidak ada rasa nyeri.
 Pengaruh terhadap aktivitas tubuh : mengganggu
 Usaha untuk mengatasi keluhan : Konsultasi ke dokter kandungan
d) Riwayat obstetric
 Riwayat haid
a. Menarche : 13 tahun
b. Siklus haid : 28 hari
c. Durasi haid : 5-6 hari
d. Perlangsungan: normal
 Tidak ada riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.
e) Riwayat ginekologi
1. Infeilititas : tidak ada
2. Massa : - tidak ada
3. Penyakit : - tidak ada
4. Operasi : baru pertama kali menjalani operasi
5. Penyakit kelamin : tidak ada
f) Riwayat KB
Pasien mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi
g) Riwayat kesehatan yang lalu
a. Pasien mengatakan tidak pernah menderita tidak pernah menderita penyakit
serius
b. Pasien mengatakan tidak ada riwayat opname, trauma, operasi, transfuse,
maupun alergi terhadap obat dan makanan tertentu
c. Pasien mengatakan tidak ada riwayat adiksi terhadap rokok maupun makanan
h) Riwayat pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar
a. Kebutuhan nutrisi
- Waktu makan terakhir = 23-03-2010, pukul 18.00 wita
- Frekuensi makan = 3x/hari
- Frekuensi minum = 6-7 gelas /hari
- Pantangan makanan = tidak ad a
- Perubahan sebelum operasi = ibu sementara puasa.
b. Kebutuhan eliminasi
1. BAK
- Frekuensi : 4 – 5 x /hari
- Waktu/bau : kekuningan/khas amoniak
- Masalah : tidak ada
- Perubahan sebelum operasi : terpasang kateter tetap
2. BAB
- Frekuensi : 1- 2 x /hari
- Konsistensi : lunak
- Masalah : tidak ada
- Perubahan sebelum operasi : ibu belum BAB
c. Kebutuhan istirahat
- Kebutuhan/tidur siang : 13.30 -15.00 wita
- Istrahat/tidur malam : 21.00 – 05.00 wita
- Perubahan sebelum operasi : tidak ada
d. Kebutuhan kebersihan diri
1. Kebersihan rambut : keramas 3x seminggu menggunakan shampoo
2. Kebersihan gigi/mulut : sufat gigi setiap kali mandi, setelah makan bangun pagi atau
sebelum tidur
3. Kebersihan badan : mandi 2x sehari menggunakan sabun mandi
4. Kebersihan genitalia : dibersihkan setiap kali selesai BAK/BAB dan setiap kali mandi
5. Kebersihan kuku : kuku tangan/kaki dipotong setiap kali panjang dan kotor
6. Kebersihan pakaian : pakaian diganti tiap kali kotor dan setelah mandi

C. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan umum
1. K.U. pasien baik
2. Kesadaran komposmintis
3. Tanda-tanda vital
TD : 100/60 mmhg
N : 88 /menit
P : 22 x/menit
S : 36,5oC
b. Pemeriksaan khusus (inspeksi/palpasi)
1. Kepala/rambut
Rambut panjang, hitam, tidak ada ketombe, tidak ada benjolan
2. Wajah/muka
Ekspresi wajah tempat tenang, tidak ada oedema, cloasma tidak ada
3. Mata
Simetris kiri dan kanan, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterus.
4. Hidung
Simestris kiri dan kanan, tidak ada secret
5. Telinga
Simetris kiri dan kanan, tidak ada sekret, pendengaran normal
6. Mulut/gigi
Mukosa bibir lembab, tidak pucat, tidak ada sariawan, cariees gigi tidak ada, gusi
tidak ada pembengkakan
7. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan tidak ada pembesaran pada vena
jugularis
8. Payudara
Simetris kiri dan kanan, tampak bersih.
9. Abdomen
Luka bekas operasi tidak ada, teraba massa pada perut bagian kanan bawah
10. Genitalia dan anus
Tidak ada oedema, varises tidak ada pada vulva, terpasang kateter, tidak ada
kelainan pada genitalia dan telah dilakukan pencukuran mons pubis
11. Ekstremitas
Tangan/kaki : simetris kiri dan kanan
Varises : tidak ada
Odema : tidak ada
Ekstremitas atas tepasang infus RL 28 tetes/menit
D. Data penunjang
Dilakukan pemeriksaan USG (hasil USG terdapat kista ovarium)
E. Data sosial/psikologi
1. Respon klien menghadapi masalah = tidak nyaman, takut, ingin operasi
2. Masalah psikologi klien = takut
3. Hubungan klien dengan orang lain = baik
4. Dukungan suami = sangat mendukung klien
5. Dukungan keluarga = sangat mendukung klien
6. Lingkungan sosial klien = baik
7. Masalah = tidak ada
LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL
Kista ovarium dengan rencana operasi
Dasar
DS : - Klien mengatakan mau operasi
- Klien mengatakan perutnya mulai membesar sejak ±3 bulan lalu
- Klien mengatakan tidak merasakan sakit sama sekali.
- Klien mengetahui penyakitnya setelah memeriksakan kandungannya di dokter.
DO :
- Pada pemeriksaan abdomen tidak terdapat nyeri tekan dan ada benjolan
- Pada pemeriksaan USG terdapat benjolan
Analisis dan interpretasi
Neoplasma jinak ini berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya, sehingga
dalam kepustakaan dikenal juga istilah fibriano ceimioma ataupun cibroid, merupakan tumor
uterus yang sering ditemukan terutama pada wanita diatas umur 20-50 tahun dan jarang sekali
pada masa prapuberitas. Tumor lazimnya berbentuk multisokuler sehingga permukaannya
lobulated, kira-kira 10% dapat mencapai ukuran yang amat besar lebih-lebih pada penderita
yang dapat dari pedesaan pada kasus kista ini sering ditemukan kista yang berisi cairan
berwarna agak keruh dan yang paling parah kista yang berwarna cokelat dan baunya sudah
busuk.
(fat Thesno the, obstetric dan ginekologi, 2006)
LANGKAH II IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
Potensial terjadi tumor ganas bila tidak dilakukan pengangkatan tumor.
Dasar :
DS : - Pasien mengatakan perutnya mulai membesar sejak ±3 bulan yang lalu
DO : - Tindakan laparatomi
Analisa dan interpretasi
Kista yang terdapat pada ovarium akan menjadi ganas, kalau tidak dilakukan pengangkatan
kista, yang dapat mengakibatkan timbulnya penyakit menahun dengan volume kista terus
bertambah dan menyebabkan banyak perlengketan, akhirnya penderitameninggal karena
meluasnya kista.
(Ilmu kebidanan, Hanifa Winkjosastra, 1999)

LANGKAH IV. EVALUASI PERLUNYA TINDAKAN SEGERA/KOLABORASI


Kolaborasi dengan Dr. Obgyn untuk tindakan segera oleh tim OK untuk operasi.

LANGKAH V. RENCANA ASUHAN


A. Tujuan : - Menyiapkan secara fisik, psikis, & social ibu & keluarga
- Keluhan dapat teratasi
- TTV dalam batas normal.
B. Kriteria keberhasilan
- KU ibu baik
- Kesadaran composmentis
- TTV dalam batas normal
- Ibu cepat pulih dan kembali ke keadaan normal
- Tidak terjadi perdarahan
- Tidak terjadinya luka bakar
C. Rencana Asuhan
1. Senyum, sapa dan salam
Rasional : agar terjadi interaksi sosial antara petugas dengan ibu sehingga ibu merasa di
perhatikan
2. Observasi keadaan umum ibu dan memeriksan tanda-tanda vital ibu
Rasional : tanda-tanda vital merupakan tindakan untuk mengetahui keadaan umum klien
3. Jelaskan pada ibu bahwa penyakit yang diderita sekarang tidak dapat dibiarkan dan harus di
operasi
Rasional : agar ibu mengerti dengan penyakitnya dan harus siap mental dalam menjalani
operasi
4. Anjurkan pada ibu untuk berdoa sebelum operasi dimulai dan tak takut dalam menghadapi
Rasional : agar ibu lebih kuat dalam menjalani operasi karena persiapan fisik sangat
berperan dalam menghadapi tindakan bedah
5. Anjuran pada ibu untuk mau mengikuti anjuran dokter selama menjalani operasi
Rasional : agar ibu mengerti dan operasinya lancar
6. Anjurkan pada keluarga untuk selalu memberikan dukungan atau support pada ibu
Rasional : agar ibu merasa lebih diperhatikan dan lebih siap mental dalam menjalani
operasi
7. Cek persiapan operasi
Rasional : untuk proses pengobatan dan mengurangi keluhan yang ada
8. Penatalaksanaan pemberian obat-obatan atau injeksi sesuai anjuran dokter
Rasional : untuk proses pengobatan dan mengurangi keluhan yang ada
9. Dokumentasikan setiap asuhan yang diberikan
Rasional : dokumentasi sangat penting dalam asuhan kebidanan sebagai bukti fisik bahwa
telah diberikan asuhan pada klien
10. Observasi jalannya tindakan operasi
Rasional : untuk mengetahui persiapan apa yang dibutuhkan dalam menjalani operasi dan
bagaimana prosedur kerjanya.

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI


Tanggal 24-3-2010 pukul 11.00 wita
1. Member senyum, sapa dan salam pada klien
Hasil: ibu merasa nyaman
2. Mengobservasi keadaan keadaan umum ibu dan tanda-tanda vital ibu
Hasil: TD : 120 / 74 mmHg
N : 90 x /menit
S : 37 oC
P : 24 x /menit
3. Menjelaskan pada ibu bahwa penyakit yang diderita sekarang tidak dapat dibiarkan dan
harus dioperasi
Hasil : ibu mengerti dan mau menjalani operasi
4. Menganjurkan pada ibu untuk tidak takut dalam menjalani operasi dan selalu berdoa
5. Menganjurkan pada ibu untuk mau mengikuti anjuran dokter selama menjalani operasi
Hasil : ibu mengerti dan mau mengikuti anjuran yang diberikan
6. Menganjurkan pada keluarga atau suami untuk selalu memberikan dukungan atau
support pada ibu.
7. Mencek persiapan operasi
a. Persiapan alat
1. Meja instrument yang dilapisi duk skirl 2 lapis berisi
- Ringtang 3 buah
- Gunting jaringan 1 buah
- Doeg klim 3-4 buah
- Duk whon hulk 1 buah
- Gunting benang 1 buah
- Nalpuder 1 buah
- Silang saksin 1 canul sucter
- Skapel dan gisturi
- Doubel stopen huk 1 buah
- Pinset chirurgic 1 buah
- Jarum kulit dan otot
- Nierbeken tempat nacl
- Com tempat betadin
- Pinset anatomi
b. Persiapan tenun
- Doek kecil 3 buah
- Doek besar 1 buah
- Jas operasi 3 buah
- Handscoon 3 buah
- Khas 50 – 60 lembar
c. Persiapan benang
- Suk no 3 – 0 untuk kulit
- Cat gut No 0 untuk subkutis
- Polisof No 0 untuk pasta
- Cat gut cromik No 2 otot dan peritoneum
- Polisof No 2 untuk jahit punting kista orarium
d. Persiapan pelindung
- Celimek
- Masker
- Topi
- Sepatu both
e. Persiapan obat-obatan
- Catran RL + Nacl
- Oxytocin
- Alcohol
- Betadine
- Obat anestesi “ Lidodex”
- spoit
f. Pensiapan pasien
- Pasien datang dikamar ok diganti pakaiannya dengan pakaian ok
- Pasien yang sudah dipasang infuse dan kateter siap untuk dipindahkan dimeja
operasi
- Memakai handscoon
Hasil : kesiapan dan kelengkapan alat untuk operasi sudah siap
8. Penatalaksanaan pemberian obat-obatan atau injeksi sesuai anjuran/instruksi dokter
 Persiapan anastesi
Miringkan pasien kemudian nyalakan monitor dokter anesta melakukan persiapan
yaitu antisepsis daerah lumbal dengan menggunakan betadin kemudian bersihkan
dengan alcohol cari daerah lumbal 3-4 kemudian masukkan jarum sampai mendapat
cairan otak keluar. Suntikan tidak lidodex
Hasil : pemberian obat-obatan atau injeksi sudah dilakukan
9. Observasi tindakan jalannya operasi
- Pakai celemek
- Cuci tangan dibawah air mengalir dengan menggunakan sabun kemudian
bilas dibawah air mengalir
- Pakai sepatu both
- Cuci tangan dengan alcohol
- Pakai handscoon
a) Penatalaksanaan operasi
1) Setelah dianesta, pasien diterlentangkan kembali, asisten dokter melakukan
antisepsis pada daerah abdomen, dengan betadin kemudian pasang duk
besar
2) Pasang duk kecil, membentuk segitiga atau empat yang dijepit dengan doeg
klem. Memasukkan selang saksin diatas duk kecil kemudian pasang duk
besar
3) Dokter atau asisten dokter melakukan tes anestesi dngan pinset pada
daerah abdomen, apakah anestesi sudah berhasil/belum
4) Apabila anesta berhasil, dokter melakukan insisi abdomen dengan
menggunakan skapel, dan gisturi, secara vertical yang dimulai dari kulit,
subkutis, pasien otot dan pantonium dengan menggunakan Hulk untuk
membuka atau melibatkan bila terjadi perdarahan dilakukan katensasi
5) Cari kista kemudian kum pada 2 empat gunting dengan gunting jaringan
6) Punting kista dijahit dengan polsof no 2
7) Kemudian uk perdarahan, cuci dengan nacl
8) Kemudian tutup luka jahit lapis demi lapis, lapisan yang pertama
 Peritoneum dijahit dengan cromic no 0
 Otot dijahit dengan cromic no 0
 Pasta dijahit dengan polisof no 0
 Subkutis dijahit dengan plan no 0/1
 Kutis dijahit dengan suk no 2/0
9) Luka dicuci/dibersihkan dengan nacl
10) Setelah dijahit oleskan betadin diatas sayatan abdomen kemudian tutup
dengan beberapa ambar khas kemudian plaster di beberapa bagian
11) Observasi TTV ibu
12) Rapikan pasien
13) Pindahkan pasien ke ruang perawatan

LANGKAH VII. EVALUASI


Tanggal 24-3-2010 pukul 11.00 wita
1. Pasien masih setegah sadar untuk berkomunikasi.
2. Tanda-tanda vital dalam batas normal
TD : 110/70 mmHg
N : 84 x /menit
S : 37oC
P : 21 x /menit
3. Operasi berjalan dengan lancar
4. Kista ovarium telah diangkat atau telah dilanjutkan operasi
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN
(SOAP)
Tanggal 3 Maret 2010

A. Indentitas istri/suami
Nama : Ny. “S” /Tn. “J”
Umur : 25/25 tahun
Suku : Tolaki/Tolaki
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SMA/SMA
Pekerjaan : IRT/Swasta
Alamat : Kendari Caddi
Lama Menikah : ± 6 tahun
B. Data subyektif (S)
1. Ibu mengeluh nyeri perut pada bagian kiri bawah tembus pinggang
2. Ibu merasakan gejala tersebut sejak ± 6 bulan yang lalu
3. Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit tumor dalam keluarga baik dari pihak istri
maupun suami
4. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit keturunan dalam keluarga
5. Ibu mengatakan tidak ada riwayat alergi
6. Ibu mengatakan tidak ada riwayat alergi terhadap makanan dan obat-obatan
7. Ibu mengatakan tidak pernah menjadi akseptor KB
C. Data obyektif (O)
1. Keadaan umum ibu baik
2. Kesadaran komposmentis
3. TTV ibu
TD : 100 / 60 mmHg
N : 80 x / menit
S : 37 o C
P : 20 x /menit
4. Inpeksi rambut : tidak ada ketombe dan tampak bersih
5. Wajah tampak sedikit takut, tidak ada odema
6. Konjungtiva tidak anemis dan sclera tidak iktrus
7. Payudara simetris kiri dan kanan, tidak ada benjolan
8. Abdomen tampak sriae albicans, linea alba dan tidak ada bekas operasi
9. Genitalia tidak ada dedema, pada vulva dilakukan pencukuran manis pubis
10. Ekstrimitas simetris kiri dan kanan, tidak ada odemen dan tidak ada varises
- Hasil USG (+) kista ovarium
- Hasil lab
- Bukosit (+) - HB = 11,7
- Erytroit = 4 - 5
D. Assessment (A)
Kista ovarium dengan rencana operasi

E. Planning (P)
Tanggal 03-03-2010 pukul 13.00 wita
10. Senyum, sapa dan salam
Hasil = ibu merasa nyaman
11. Mengobservasi keadaan keadaan umum ibu dan tanda-tanda vital ibu
Hasil = TD : 100 / 60 mmHg
N : 80 x /menit
S : 37 oC
P : 20 x /menit
12. Menjelaskan pada ibu bahwa penyakit yang diderita sekarang tidak
dapat dibiarkan dan harus dioperasi
Hasil : ibu mengerti dan mau menjalani operasi
13. Menganjurkan pada ibu untuk tidak takut dalam menjalani operasi
dan selalu berdoa
14. Menganjurkan pada ibu untuk mau mengikuti anjuran dokter selama
menjalani operasi
Hasil : ibu mengerti dan mau mengikuti anjuran yang diberikan
15. Menganjurkan pada keluarga atau suami untuk selalu memberikan
dukungan atau support pada ibu.
16. Mencek persiapan operasi

g. Persiapan alat
2. Meja instrument yang dilapisi duk skirl 2 lapis berisi
- Ringtang 3 buah
- Gunting jaringan 1 buah
- Doeg klim 3-4 buah
- Duk whon hulk 1 buah
- Gunting benang 1 buah
- Nalpuder 1 buah
- Silang saksin 1 canul sucter
- Skapel dan gisturi
- Doubel stopen huk 1 buah
- Pinset chirurgic 1 buah
- Jarum kulit dan otot
- Nierbeken tempat nacl
- Com tempat betadin
- Pinset anatomi
h. Persiapan tenun
- Doek kecil 3 buah
- Doek besar 1 buah
- Jas operasi 3 buah
- Handscoon 3 buah
- Khas 50 – 60 lembar
i. Persiapan benang
- Suk no 3 – 0 untuk kulit
- Cat gut No 0 untuk subkutis
- Polisof No 0 untuk pasta
- Cat gut cromik No 2 otot dan peritoneum
- Polisof No 2 untuk jahit punting kista orarium
j. Persiapan pelindung
- Celimek
- Masker
- Topi
- Sepatu both
k. Persiapan obat-obatan
- Catran RL + Nacl
- Oxytocin
- Alcohol
- Betadine
- Obat anestesi “ Lidodex”
- spoit
l. Pensiapan pasien
- Pasien datang dikamar ok diganti pakaiannya dengan pakaian ok
- Pasien yang sudah dipasang infuse dan kateter siap untuk dipindahkan dimeja
operasi
- Memakai handscoon
Hasil : kesiapan dan kelengkapan alat untuk operasi sudah siap
17. Penatalaksanaan pemberian obat-obatan atau injeksi sesuai
anjuran/instruksi dokter
 Persiapan anesta
Miringkan pasien kemudian nyalakan monitor dokter anesta melakukan persiapan
yaitu antisepsis daerah lumbal dengan menggunakan betadin kemudian bersihkan
dengan alcohol cari daerah lumbal 3-4 kemudian masukkan jarum sampai mendapat
cairan otak keluar. Suntikan tidak lidodex
Hasil : pemberian obat-obatan atau injeksi sudah dilakukan
18. Observasi tindakan jalannya operasi
- Pakai celemek
- Cuci tangan dibawah air mengalir dengan menggunakan sabun kemudian
bilas dibawah air mengalir
- Pakai sepatu both
- Cuci tangan dengan alcohol
- Pakai handscoon
b) Penatalaksanaan operasi
14) Setelah dianesta, pasien diterlentangkan kembali, asisten dokter melakukan
antisepsis pada daerah abdomen, dengan betadin kemudian pasang duk
besar
15) Pasang duk kecil, membentuk segitiga atau empat yang dijepit dengan doeg
klem. Memasukkan selang saksin diatas duk kecil kemudian pasang duk
besar
16) Dokter atau asisten dokter melakukan tes anestesi dngan pinset pada
daerah abdomen, apakah anestesi sudah berhasil/belum
17) Apabila anesta berhasil, dokter melakukan insisi abdomen dengan
menggunakan skapel, dan gisturi, secara vertical yang dimulai dari kulit,
subkutis, pasien otot dan pantonium dengan menggunakan Hulk untuk
membuka atau melibatkan bila terjadi perdarahan dilakukan katensasi
18) Cari kista kemudian kum pada 2 empat gunting dengan gunting jaringan
19) Punting kista dijahit dengan polsof no 2
20) Kemudian uk perdarahan, cuci dengan nacl
21) Kemudian tutup luka jahit lapis demi lapis, lapisan yang pertama
 Peritoneum dijahit dengan cromic no 0
 Otot dijahit dengan cromic no 0
 Pasta dijahit dengan polisof no 0
 Subkutis dijahit dengan plan no 0/1
 Kutis dijahit dengan suk no 2/0
22) Luka dicuci/dibersihkan dengan nacl
23) Setelah dijahit oleskan betadin diatas sayatan abdomen kemudian tutup
dengan beberapa ambar khas kemudian plaster di beberapa bagian
24) Observasi TTV ibu
25) Rapikan pasien
26) Pindahkan pasien ke ruang perawatan

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN GSR (GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI)


PADA NY “ Y ” DENGAN DIAGNOSA KISTA
OVARIUM DI RSU ABUNAWAS POLI KIA
TANGGAL 09 NOVEMBER 2010

OLEH
PUTU YULINAWATI
0036
Kelompok I PKK II

AKADEMIK KEBIDANAN STIK AVICENNA


KENDARI
2010
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Putu Yulinawati


Nim : 90731291010 6 0036
Jurusan : D III Kebidanan
Judul : Manajemen Asuhan Kebidanan Gangguan Sistem Reproduksi Pada Ny “ Y ”
Dengan Diagnosa Kista Ovarium Di RSU Abunawas Poli Kia Tanggal 09
November 2010

MENGETAHUI

PEMBIMBING INSTITUSI PEMBIMBING PRAKTEK

Anna Novita, SST Herlina, S I, M.Kes, SMK


Nip. Nip. 140 289 895
Mahasiswa

Putu Yulinawati
0036
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN BSR (GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI)
PADA NY “ Y ” DENGAN DIAGNOSA KISTA
OVARIUM DI RSU ABUNAWAS POLI KIA
TANGGAL 09 NOVEMBER 2010

No Reg : 039
Tgl masuk : 09-02-2010
Tgl pengkajian : 09-02-2010
Diagnosa : kista ovarium
Nama pengkaji : Putu yulinawati

Langkah I Indentifikasi Data dasar

A. Data Subyektif
Indentitas istri/suami
Nama : Ny. “Y”/Tn “M”
Umur : 31/40 tahun
Suku : Makassar/Muna
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SMP/SMP
Pekerjaan : IRT/Swasta
Alamat : Pungalobi
Lama Menikah : ± 14 tahun
B. Data bioligis/fisiologis
1. Keluhan utama : Ibu merasa nyeri pada daerah perut bagian kiri bawah
2. Riwayat keluhan utama
- Mulai timbul sejak ± 1 tahun yang lalu
- Sifat keluhan : nyeri
- Lokasi keluhan : pada daerah perut diatas superfisis
3. Riwayat observasi
Riwayat haid
a. Menaiche : 14 tahun
b. Siklus haid : 28-30 hari
c. Lamanya : ± 6-7 hari
d. Banyaknya : 3 pembalut/hari
Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalui
Kehamilan persalinan Nifas
No Tahun Jenis Pendong JK BB Perlang Perlangsungan Lama
partus menyusui
1 1993 Spontan Bidang Pria Normal 3000 Normal ± 1,5 tahun
LBK

4. Riwayat ginekologi
a. Infertelitas : tidak ada
b. Massa : tidak ada
c. Operasi : tidak ada
d. Penyakit : menurut diagnose dokter, kista ovarium
Riwayat penyakit
a) Ibu merasakan nyeri perut bagian kiri bawah setelah menikah
b) Ibu mengalami dismenorrhea setelah menikah setiap sebelum dan sesudah
menstruasi
c) Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit kista dalam keluarga, baik dari pihak istri
maupun suami
d) Selain nyeri perut ibu juga mengalami obstripasi dan mengatasinya dengan
mengkonsumsi oabt pelancar/obstipasi
e) Ibu tidak merasakan ada masa pada perut bagian bawah
5. Riwayat KB
Ibu mengatakan pernah menjadi akseptor KB prl (hanya 1 papan) pada tahun 2005
6. Riwayat penyakit
a. Asma : tidak ada
b. TBC : tidak ada
c. Hepatitis B : tidak ada
d. Jantung : tidak ada
e. Hipertensi : tidak ada
f. Diabetes mellitus : tidak ada
g. Penyakit lainnya : ibu pernah demam , sakit kepala, flu + batuk-batuk
7. Riwayat perkawinan
a. Ibu telah menikah selama ± 14 tahun
b. Ibu menikah pada usia ± 19 tahun
c. Pola hubungan ibu dengan suami baik
8. Pola nutrisi

a. Waktu makan terakhir : tgl 08-02-2010 jam 17.00 wita


b. Frekuensi makan 3 x/hari (teratur)
c. Frekuensi minum : 7.8 x / hari, banyaknya 7-8 gelas/hari
d. Pantangan makanan : tidak ada
Perubahan setelah sakit : ibu menjadi malas makan
9. Pola eliminasi
a. BAK
1) Frekuensi : 4-5x/hari
2) Warna : kekuningan
3) Bau : khas amoniak
4) Masalah : tidak ada
b. BAB
1) Frekuensi : 1-2 x/hari
2) Konsisten : lunak
3) Masalah : setelah menikah terjadi obstipasi
Perubahan setelah sakit tidak ada perubahan
10. Pola tidur
a. Malam : ± 6-8 jam (jam 22.00-05.00 wita)
b. Siang : ± 1-2 jam (jam 13.00-15.00 wita)
c. Masalah : tidak ada
11. Data sosial dan psikologis
a. Respon klien menghadapi masalah : sangat tabah
b. Masalah psikologis klien : sedikit cemas
c. Hubungan klien dengan orang lain : baik
d. Dukungan suami : sangat mendukung klien
e. Dukungan keluarga : sangat mendukung klien
f. Pengambilan keputusan dalam keluarga : suami klien
g. Perubahan/masalah seksual : ibu belum dapat melakukan
akstivitas seksual
h. Lingkungan social klien : baik
i. Hubungan dengan suami : baik
j. Hubungan dengan tetangga : baik
k. Masalah : tidak ada
C. Data objektif
1. Keadaan umum ibu baik
2. Kesadaran composmentis
3. Tanda-tanda vital
a. TD : 110/80 mmHg
b. Nadi : 86 x/menit
c. Suhu : 370 C
4. Inspiksi/palpasi kepala
a. Rambut : panjang dan hitam lurus
b. Rontok : tidak ada
c. Ketombe : tidak ada
d. Benjolan : tidak ada
5. Inspeksi wajah
a. Ekspresi : kadang-kadang tampak meringis
b. Cloasma : tidak ada
c. Odema : tidak ada
6. Inspeksi mata
a. Simetris : kiri dan kanan
b. Konjungtiva : tidak ada anemis
c. Skala : tidak ikterus
d. Penglihatan : baik
7. Inspeksi hidung
a. Polip : tidak ada
b. Epitaksis : tidak ada
c. Pengeluaran sekret : tidak ada
Di lubang hidung kruntuk sempurma
8. Inspeksi mulut
a. Kelembaban bibir : ya
b. Sariawan : tidak ada
c. Gigi tanggal : tidak ada
d. Masalah : tidak ada
9. Inspeksi telingan
a. Simetris kiri dan kanan
b. Daun telinga berbentuk sempurna
c. Pengeluaran secret : tidak ada
d. Pendengaran baik
10. Inspeksi/palpasi leher
a. Pembesaran vena jugularis : tidak ada
b. Pembesaran kelenjar tyroid : tidak ada
11. Inspiksi/palpasi payudara
a. Simetris kiri dan kanan
b. Putting susu menonjol
c. Benjolan tidak ada
d. Ekskresi : tidak ada
12. Inspeksi/palpasi abdomen
a. Bentuk : sempurna
b. Strial : tidak ada
c. Bekas luka operasi : tidak ada
13. Ekstremitas
a. Simetris : tangan : kiri dan kanan, kaki : kiri dan kanan
b. Warna kuku : putih bersih
c. Adima : tangan : tidak ada
Kaki : tidak ada
d. Ranses : tidak ada

14. Pemeriksaan penunjang


- USG dengan hasil terdapat kasta ovarium pada abdomen kuadrat kiri bawah dengan
kista berdiameter ± 2-3 cm (data diperoleh dari surat keterangan rujukan pasein,
USG oleh dr. Dewa, SPOG.)
LANGKAH II INDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
1. Kista ovarium
Dasar
DS :
- Ibu merasa nyeri perut pada bagian kiri bawah saat dilakukan pemeriksaan palpasi
- Ibu menyatakan nyeri yang dirasakan timbul setelah menikah, mengalami
dismenorrhea sebelum dan sesudah haid, serta mengalami obstipasi
DO
- Pada pemeriksaan fisik, pada saat palpasi, abdomen ibu merasakan nyeri tekan pada
abdomen bagian kiri bawah.
- Dari hasil USG mengatakan kista ovarium (oleh dokter dewa putu, spog) analisa dan
interprestasi
Sebagian besar kista ovarium tidak menunjukkan tanda dan gejala, terutama kista
ovarium yang kecil, sebagian besar gejala dan tanda adalah akibat dari pertumbuhan
seperti adanya tumor didalam perut bagian bawah bias menyebabkan pembenjolan perut,
dan karena tekanan humor ini mengakibatkan terjadinya obstipasi, selain itu, akibat dari
komplikasi yaitu perdarahan kedalam kista dalam jumlah yang banyak akanmenjadi
distensi cepat dari kista yang menimbulkan nyeri perut mendadak (Sarwono Wijaksono,
ilmu kandunga, 2007 : Hal 348). Dan hail USG terdapat kista ovarium pada bagian kiri
bawah perut ibu.
LANGKAH III INDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
Tidak ada data yang mendukung untuk terjadinya masalah potensial
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI
Tidak ada data yang mendukung untuk tindakan segera, dan kolaborasi
LANGKAH V RENCANA ASUHAN
Tujuan :
 Memberikan dukungan moril pada ibu dalam menghadapi penyakit yang didalamnya
 Memberikan pelayanan yang optimal pada klien agar ia merasa nyaman.
Kriteria keberhasilan
 Tanda-tanda sifat ibu dalam batas normal
 Dukungan dan peran keluarga terhadap ibu tetap diberikan
 Keluhan/nyeri yang dialami ibu bias teratasi
 Ibu tegar dan sabar dalam menghadapi cobaan
Rencana Asuhan
1. Senyum, sapa dan salam pada ibu
Rastonal
Adanya interaksi social antara petugas dengan ibu, sehingga ibu merasa diperhatikan
2. Observasi keadaan umum ibu dan memeriksa tanda-tanda vital ibu
Rasional
Tanda-tanda vital merupakan patokan untuk mengetahui keadaan umum ibu jika tanda-
tanda. Vital adalah keadaan normal dengan demikian ibu dalam keadaan baik, sehat, dan
tidak ada tanda-tanda infeksi
3. Anjuran pada keluarga untuk memberikan dukungan psikologis pada ibu
Rasional
Dukungan psikologi dari keluarga sangat berperan penting bagi ibu untuk membantu
dalam proses penyembuhannya
4. Anjuran pada ibu untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut
Rasional
Agar ibu mengetahui tindakan/solusi yang dianjurkan oleh dokter
5. Dokumentasikan setiap asuhan yang diberikan
Rasional
Dokumentasi sangat penting dalam asuhan kebidanan guna sebagai bukti fisik bahwa telah
diberikan asuhan pada klien
LANGKAH VI INPLEMENTASI
1. Senyum, sapa dan salam pada ibu
Hasil : ibu menyambut dengan baik
2. Mengobservasikan keadaan umum ibu dan memeriksa tanda-tanda vital ibu dengan hasil
- Keadaan umum ibu baik
- Kesadaran composmentis
- TTV : TD : 110/20 mmhg
N : 86 x / menit
P : 20 x/menit
S : 37 0C
3. Menganjurkan pada keluarga untuk memberikan dukungan psikologis pada ibu
Hasil : keluarga bersedia dan selalu memberikan dukungan pada ibu.
4. Anjuran pada ibu untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut
Hasil : ibu mau untuk memeriksakan dirinya dengan dokter
5. Dokumentasikan setiap asuhan yang diberikan
Hasil : dicatat dalam buku yang akan disiapkan
LANGKAH VIII EVALUASI
1. Tanda-tanda vital ibu tanggal 09-11-2010 jam 10.00 wita masih dalam batas normal
Ty : 110/80 mmhg
N : 86 x/menit
S : 37 0C
P : 20 x/menit
2. Keluarga terutama suami selalu memberikan dukungan dan semangat pada ibu
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN
(SOAP)
09 – 02 – 2010

Indentitas ibu/suami
Nama : Ny “ Y”/Tn “M”
Umur : 31/40 tahun
Suku : Makassar/Muna
Agama : Islam/islam
Pendidikan : SMP/SMP
Pekerjaan : IRT/Swasta
Alamat : Pungalobi
Lama nikah : ± 14 tahun
Data subyektif (S)
1. Ibu merasakan nyeri perut bagian bawah setelah menikah
2. Ibu mengalami dismenorrhea setelah menikah setiap sebelum dan sesudah haid
3. Ibu mengatakan tidak ada riwayat kista dalam keluarga baik dari pihak istri maupun suami
4. Selain nyeri perut bagian kiri bawah, ibu juga mengalami obstipasi
5. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular dan menahan
6. Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat operasi
7. Tidak ada riwayat alergi terhadap makanan dan obat-obatan
8. Tidak ada riwayat penyakit kuturunan
9. Ibu mengatakan pernah menjadi akseptor KB, pil tahun 2005
Data obyektif (o)
1. Keadaan umum ibu baik
2. Kesadaran composmentis
3. TTV : TD : 110/80 mmhg
N : 86 x / menit
P : 20 x / menit
S : 37 0C
4. Inspiksi rambut tidak berketombe dan Nampak bersih
5. Wajah Nampak tidak pucat, tidak ada odema
6. Konjungtiva tidak pucat dan sclera tidak ikterus
7. Payudara simetris kiri dan kanan, tidak ada benjolan
8. Abdomen, bentuk sempurna, tidak ada luka bekas operasi
9. Genitalia : tidak dilakukan pemeriksaan
10. Ekstremitas simestris kiri dan kanan, tidak ada abdomen dan varises
Assessment (A)
Kista ovarium sinistria
Planning (P)
Tanggal 09-02-2010
1. Senyum, sapa dan salam pada ibu
Hasil : ibu menyambut dengan baik
2. Mengobservasikan keadaan umum ibu dan memeriksa tanda-tanda vital ibu dengan hasil
- Keadaan umum ibu baik
- Kesadaran composmentis
- TTV : TD : 110/20 mmhg
N : 86 x / menit
P : 20 x/menit
S : 37 0C
3. Menganjurkan pada keluarga untuk memberikan dukungan psikologis pada ibu
Hasil : keluarga bersedia dan selalu memberikan dukungan pada ibu.
4. Anjuran pada ibu untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut
Hasil : ibu mau untuk memeriksakan dirinya dengan dokter
5. Dokumentasikan setiap asuhan yang diberikan
Hasil : dicatat dalam buku yang akan disiapkan
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN BSR (GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI)
PADA NY “ H ” DI KAMAR BERSALIN
RSU ABUNAWAS KENDARI
TANGGAL 18 FEBRUARI 2010

OLEH
PUTU YULINAWATI
0036

PKK II

AKADEMIK KEBIDANAN STIK AVICENNA


KENDARI
2010
LEMBAR PENGESAHAN

MENGETAHUI

PEMBIMBING INSTITUSI PEMBIMBING PRAKTEK

Anna Novita, SST Ni Komang Arya M.AM, Keb


Nip. Nip. 590 013 852

Mahasiswa
Putu Yulinawati
0036

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN BSR (GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI)


PADA NY “ H ” DI KAMAR BERSALIN
RSU ABUNAWAS KENDARI
TANGGAL 18 FEBRUARI 2010

No Reg :
Tgl masuk : 17-02-2010
Tgl pengkajian : 18-02-2010
Diagnosa : Bayi baru lahir normal,
umur 1 hari
Nama pengkaji : Putu yulinawati

LANGKAH I INDENTIFIKASI DATA DASAR

A. Data Subyektif
1. Indentitas istri/suami
a. Biodata bayi
1. Nama bayi : By. Ny “H”
2. Umur : 1 hari
3. Tanggal/jam lahir : 17-02-2010, jam 13.27 wita
4. Anak ke :V
5. Jenis kelamin : Laki-laki
b. Identitas penanggungan
1. Nama ibu/ayah : Ny “H”/Tn “R”
2. Umur ibu/ayah : 41/39 tahun
3. Pendidikan ibu/ayah : SMP/SMP
4. Pekerjaan ibu/ayah : IRT/Sopir
5. Agama : Islam/Islam
6. Suku ibu/ayah : Bugis/Bugis
7. Alamat ibu/ayah : Kendari Caddi
2. Data bioligis/fisiologis
a. Riwayat kehamilan/selama dihamilkan
- HpHt : 23-05-2009
- Tp : 30-02-2010
- Selama hamil ibu memeriksakan kehamilannya dipuskesma
- Ibu mengatakan mendapat imunisasi TT sebanyak 1 kali (Booster) pada kehamilan 24
minggu
- Selama hamil, ibu tidak pernah mengalami masalah pada kehamilannya dan tidak ada
makanan pantangan
b. Riwayat persalinan/kelahiran
- Umur kehamilan : 38 minggu, 4 hari
- Jenis persalinan : normal, spontan, CBK
- Tanggal lahir/jam : 17-02-2010, jam 13.27 wita
- Bayi lahir tanggal, langsung menangis
- BBL : 3700 gram
- PBL : 51 cm
- JK : Laki-laki
3. Riwayat pemenuhan dan kebutuhan dasar bayi
a. Nutrisi/cairan
1. Kemampuan menghisap baik
2. Bayi disusui setiap 2 jam atau pada saat bayi menangis
3. Tidak ada kesulitan dalam menyusui
b. Eliminasi
1. BAK : ± frekuensi = 4-5 kali/hari
± warna = kuning muda
2. BAB : ± frekuensi = 1-2 kali/hari
± keadaan feses = lembek
± warna = hijau kehitaman/mekoneum
c. Personal hygiene
- Kebersihan badan, rambut, mata, hidung, telinga, kuku tangan/kaki, genitalia tampak
bersih
- Pakaian selalu diganti jika basah dan sehabis mandi
- Popok diganti setiap BAB dan BAK
d. Istirahat/tidur
Lamanya tidur memento, bayi bangun jika merasa cepat dan popok basah
4. Data psikologi
a. Pada emosi bayi
- Bayi tidak menangis terus menerus
- Bayi menyusui dengan baik
- Bayi tidak tampak gelisah
b. Pada emosi ibu
- Orang tua berharap bayinya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik
- Orang tua sangat senang dengan kelahiran bayinya
- Interaksi ibu dan bayinya
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum baik
b. A/S : 8/9
c. BBL/PBL : 3700 gram/51 cm
2. Tanda-tanda vital dalam batas normal
- Suhu badan : 36,5 0c
- Pernafasan : 34 x/menit
- Dengan jantung : 136 x/menit
3. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi/palpasi kepala dan wajah
1. Rambut bersih dan tebal
2. Sutura tampak
3. Caput tidak ada
4. Iktrus dan sianoset tidak ada

b. Inspeksi mata
1. Simetris kiri dan kanan
2. Konjungtiva merah muda
c. Inspeksi hidung
1. Simetris kiri dan kanan
2. Tidak ada sikret
d. Inspeksi telinga
1. Refleks menghisap baik
2. tidak ada sikret
e. Inspeksi mulut/bibit
1. Refleks menghisap baik
2. Bibir merah muda dan basah
3. Tampak bersih
f. Leher
Tidak ada kelainan
g. Dada dan perut
Tali pusat tampak basah dan terbungkus dengan kasa
h. Punggung/bokong
Tidak ada kelainan
i. Genitalia : normal
Penis dan skotum lengkap tidak ada kelainan

j. Anus : - Lubang anus ada


- Tidak ada kelainan
- Tampak bersih
k. Ekstremitas
1. Atas : - Pergerakan baik
- Dari tangan kiri dan kanan lengkap
- Reflex menggenggam baik
2. Bawah : - Pergerakan baik
- Jari kaki kiri dan kanan lengkap
4. Pemeriksaan Pengukuran
a. Ukuran lingkaran
1. Lingkar kepala : 37 cm
2. Lingkar dada : 37 cm
3. Lingkar perut : 37 cm
4. Ula : 14 cm
b. Ukuran panjang
- PBL : 51 cm
c. Ukuran berat badan
- BBL : 3700 gram
LANGKAH II INDENTIFIKASI DIAGNOSA/MAKALAH AKTUAL
Diagnosis : Bayi lahir normal, masa gestasi 38 minggu 4 hari umum 1 hari, keadaan umum
baik
Dasar :
- DS : - Ibu mengatakan anaknya lahir tanggal 17-02-2010, jam 13.27 wita
- Ibu mengatakan bayinya laki-laki
- DO : - Jenis persalinan spontan/BK
- BBL/PBL : 3700 gram/51 cm
- Ukuran lingkaran
 Lingkar kepala : 37 cm
 Lingkar dada : 37 cm
 Lingkar perut : 37 cm
 Ula : 14 cm
- A/S : 8/9
1. Analisis dan inkreprestas
Dikatakan bayi baru lahir pada umur kehamilan 37-42 minggu, dan berat badan lahir 2500-
4000 gram dan pertumbuhan organ-organ tubuh bayi sempurna baik anatomi maupun
fisiologis (ilmu kebidanan dan kandungan, manuaba, 1998)
2. Masa gestasi 38 minggu 4 hari
DS : - HpHt = 23-05 2009
DO : - Tp = 30-02, 2010
- Masa gestasi 38 minggu 4 hari
Analsisis dan interpretasi data
Tali pusat yang masih basah dan belum puput (terbungkus khas skirl) menandakan bayi
baru berumur 0-6 hari, dilihat dari dari 17-02-2010 tanggal lahirnya bayi sampai tanggal
pengkajian 18-02-2010 maka bayi tersebut berumur 1 hari
(ilmu kebidanan dan kandungan, manuaba 1998)
4. Keadaan umum bayi baik
DS : -
DO : - Keadaan bayi baik
- TTS dalam batas normal
- S : 36,5 0c
- P : 34 x/menit
- Denyut nadi : 136 x/menit
- BBL/PBL : 3700 gram/51 cm
- A/S : 8/9
- Bayi menetek sama ibunya
Analisis dan interpretasi
Dikataka KU bayi dimana pada saat dilakukan pemeriksaan fisik, TTVnya dalam batas normal
dan bayi mau menetek agar tidak demam, BBL dalam batas normal (pelayanan kesehatan
material dan neonatal 2001)
LANGKAH III IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
Potensil terjadi infeksi tali pusat

Dasar :
DS : - Ibu mengatakan tali pusat bayi masih basah
DO : - Tali pusat tampak basah dan terbungkus khasa stril
- Tanda-tanda vital dalam batas normal
P : 34 x/menit
S : 360c
Denyut nadi : 136 x/menit
Analisis dan interpretasi
Tali pusat yang masih basah dan belum puput merupakan media yang baik untuk
pertumbuhan bakteri, phatogen, sehingga apabila tidak mendapat perawatan yang baik,
maka akan memudahkan terjadinya infeksi (Prawirohadjo, Sarwono, 2002)
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA/KOLABORASI
Tidak ada data yang mendukung untuk dilakukan tindakan segera/kolaborasi
LANGKAH V RENCANA ASUHAN
A. Tujuan
- Keadaan umum bayi baik
- Tidak terjadi infeksi pada tali pusat
- Hipotermi tidak terjadi
- Pemenuhan kebutuhan nutrisi tidak terganggu

B. Kriteria keberhasilan
- Keadaan umum bayi baik dengan
TTV :
S : 36,50c
P : 34 x /menit
Denyut nadi : 136 x.menit
- Tidak ada tanda-tanda infeksi tali pusat seperti
 Absen pada tali pusat
 Berwarna kemerahan
 Suhu badan bayi meningkat
 Tali pusat berbau busuk
 Bayi tidak mau menyusu
 Mulut bayi mencucu
- Suhu badan bayi ≤ 36,5 0c dan kulit bayi kemerahan
- Reflex isap dan menelan baik
C. Rencana tindakan
1. Beritahu kepada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan pada bayinya
Rasional : agar ibu mengerti tentang tindakan yang akan dilakukan pada bidan untuk
melakukan tindakan
2. Observasi keadaan umm bayi dan TTV bayi
Rasional : TTV merupakan patokan/indicator untuk mengetahui apakah terjadi kelainan
atau tidak dan memudahkan tindakan lebih lanjut
3. Beri bayi kehangatan dengan membungkus bayi menggunakan kain yang bersih dan
kering
Rasional : Bayi baru lahir dapat dengan cepat kehilangan panas dengan adanya
perubahan suhu sehingga amperatur suhu tubuh bayi tetap terjaga.
4. Anjurkan pada ibu untuk mengganti pakaian bayi jika basah atau kotor
Rasional : Pakaian yang basah bila tidak terganti dapat menyebabkan hipotermi dan bila
pakaian bayi kotor dapat menyebabkan bayi rantan suatu penyakit karena kulit
bayi masih sangat sensitif
5. Beri injeksi vit-K
Ajarkan ibu menyusui bayinya dengan teknik yang benar
Rasional : Pemberian vitamin K pada bayi untuk mencegah terjadinya perdarahan yang
disebabkan oleh defisiensi vit-K
6. Ajarkan ibu untuk menyusui bayinya dengan teknik yang benar
Rasional : Untuk memberikan rasa nyaman pada ibu saat menyusui bayinya dan
menghindarkan dari putting susu cepat
7. Anjurkan ibu cara perawatan payudara dengan pengurutan
Rasional : Perawatan payudara dengan pengurutan dapat melancarkan sirkulasi darah
sehingga pengeluaran ASI lebih efektif
8. Jelaskan pada ibu tanda infeksi tali pusat

Rasional : Ibu dapat mengenal tanda infeksi tali pusat seperti merah, berbau busuk, suhu
tubuh bayi meningkat, dan bayi tidak mau menyusu.
9. Ajarkan pada ibu tentang perawatan tali pusat
Rasional : Perawatan tali pusat bertujuan untuk mencegah infeksi mempercepat lepasnya
tali pusat serta memberikan rasa nyaman bagi bayinya
10. Jelaskan pada ibu tentang perawatan bayi sehari-hari
Rasional : Agar ibu dapat mengetahui cara merawat bayinya seperti cara memandikan
bayinya, sehingga jika ibu pulang kerumah ia dapat beradaptasi
11. Anjurkan pada ibu untuk membawa bayinya keposyandu
Rasional : Dengan membawa bayi keposyandu ibu dapat mengetahui perkembangan
kesehatan anaknya dengan cara bayi ditimbang setiap bulan dan dapat memperoleh
imunisasi Hepatitis B, BCG, Polio, Campak, DPT
LANGKAH VI IMPLEMENTASI
Tanggal 18-02-2010 Jam 10.00 wita
1. Memberitahukan kepada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan pada bayinya
Hasil : ibu mengerti dengan hal tersebut
2. Mengobservasi keadaan umum bayi dan tanda-tanda vital bayi
Hasil : - Keadaan umum bayi baik
- TTV dalam batas normal
- S : 36,5 0c
- P : 34 x/menit
- Denyut nadi : 136 x/menit
3. Member bayi kehangatan dengan membungkus bayi dengan kain yang bersih dan kering
Hasil : bayi dalam kedaan terbungkus dengan kain yang bersih dan kering
4. Menanjurkan pada ibu untuk mengganti pakaian bila basah dan kotor
Hasil: ibu mau melaksanakan anjuran yang diberikan yakni mengganti pakaian bayinyabila
basah dan kotor
5. Member injeksi vitamin k
Hasil: injeksi vitamin k sudah diberikan sebanyak 5,1 cc dipaha kiri bayi
6. Menyajikan pada ibu cara menyesui bayinya dengan teknik yang benar.
Dengan cara: ibu memilih posisi yang santai dengan punggung tegak, gunakan bantal
untuk menyangga bayi, sentuh mulut bayi dengan putting susu hingga mulut
bayi terbuka, segera masukkan puting susu hingga seluruh arioala Nampak
masuk kedalam mulut bayi dan menyentuh langit-langit mulut bayi, dekap
bayi dimana perut bayi bersentuhan dengan perut ibu, anjurkan iu untuk
menatap bayinya saat menyusui bayinya dan susui bayi hingga bayi puas dan
sendawakan bayi dengan mepuk-mepuk punggungnya hingga bayi sendawa.
7. Mengajarkan kepada ibu cara perawatan payudara dengan pengurutan
Dengan cara: licinkan kedua tangan dengan minyak tempatkan kedua tangan diantara kedua
payudara dengan menggunakan telapak tangan, payu dara diurut dari bagian
tengah keatas, melingkar kekiri-kanan menuju kebawah kiri-kanan,
selanjutnya dari arah bawah/samping meuju ketengah, pada saat ini posisi
telapak tangan diurutkan kearah depan dan payudara diangkat kemudian
delapasakan perlahan-lahan
8. Menjelaskan pada ibu tanda infeksi tali pisat
Hasil: ibu mengetahui tanda infeksi tali pusat, yakni abser pada tali pusat, kemerahan, suhu
badan bayi meningkat, berbau busuk dan bayi tidak ma menyusui
9. Mengajarkan pada ibu tentang perawatan tali pisat
Dengan cara: ibu diberi tahu untuk tidak mengolesakan bahan atau ramuan pada tali pisat,
jika tali pusat kotor cuci secara hati-hati dengan air matang dan keringkan
10. Menjelaskan pada ibu tentang perawatan bayi sehari-hari
Hasil: ibu mengerti dan mau merawat bayinya, salah satunya ibu mau memandikan
bayinya
11. Mengajarkan pada ibu untuk membawa bayinya keposyandu
Hasil: ibu mau dan bersedia membawa bayinya keposyandu utuk ditimbang dan mendapat
imunisasi tambahan

Langkah VII EVALUASI


Tanggal 18 februari 2010 jam 11.00 wita

1. keadaan umum bayi baik dengan TTU:


S = 36, 50c
P = 34x1 menit
Denyut nadi = 13 6x1 menit
2. infeksi tali pusat tidak terjadi
3. tidak terjadi hipotermi = suhu = 36,50c, kuku bayi tampak kemerahan
4. pemenuhan kebetuhan nafisi baik
- nayi mengisap dan minum dengan baik dan kuat
PENDOKUMENTASI HASIL USAHA KEBIDANAN
(SOAP)
T5ANGGAL 10 – 2 – 2010
Identitas bayi
1. Nama bayi : By Ny “H”
2. Umur : 1 hari
3. Tanggal/jam lahir : 17-02-2010/jam 13.27 wita
4. Anak ke : V
5. Jenis kelamin : laki-laki
Identitas penunjang
- Nama ayah/ibu : Ny “H”/Tn “R”
- Umur ayah/ibu : 41/39
- Pendidikan ayah/ibu : SMP/SMP
- Pekerjaan ayah/ibu : IRT/Supir
- Agama ayah/ibu : Islam/Islam
- Suku ayah/ibu : Bugis/Bugis
- Alamat ayah/ibu : Kendari Caddi
A. Subyektif (S)
- Ibu mengatakan HpHt : 23-05-2010
- Ibu mengatakan tidak pernah mengalami gangguan kesehatan selama hamil
- Selama hamil ibu memeriksa kehamilannya dipuskesmas
- Ibu mendapatkan imunisasi sebanyak 2x
- Ibu mengatakan anaknya lahir tanggal 17-02-2010 jam 13.27 wita
- Ibu mengatakan bayinya laki-laki
- Ibu mengatakan tali pusat bayinya masih basah terbungkus khasa steril
B. Obyektif (O)
- TP : 30-02-2010
- Jenis persalinan spontan, LBK
- Masa gestari 38 minggu 4 hari
- Keadaan umum bayi baik
- TTV dalam batas normal
 S : 36,50c
 P : 34 x/menit
 Denyut nadi : 136 x/menit
- Bayi langsung menangis
- Apgar scole 8/9
- BBL/PBL : 3700 gram/51 cm
- Pemeriksaan fisik
1. Kepala dan wajah : - Rambut bersih dan tebal
- Sutura tampak
- Tanda caput tidak ada
- Iktrus dan stanosis tidak ada

2. Mata : - Simetris kiri dan kanan


- Konjungtiva merah muda
3. Hidung : - Simetris kiri dan kanan
- Tidak ada sekret
4. Telinga : - Simetris kiri dan kanan
- Tidak ada sekret
5. Mulut/bibir : - Refleks menghisap baik
- Bibir merah muda dan basah
- Tampak bersih
6. Leher tidak ada kelainan
7. Dada dan perut : tali pusat tampak basah
8. Punggung dan bokonk : tidak ada kelainan
9. Genitalia : normal
10. Anus : - Lubang anus ada
- Tidak ada kelainan
- Tampak bersih
11. Ekstreminitar :
Atas : - Pergerakan baik
-Jari tangan kanan dan kiri angkap
-Reflex menggangu baik
Bawah : - Pergerakan baik
- Jari kaki kiri dan kanan angkap
- Pemeriksaan pengukuran
 Lingkar kepala : 37 cm
 Lingkar dada : 37 cm
 Lingkar perut : 37 cm
 Lingkar lengan atas : 14 cm
- Bayi menetek sama ibunya
- Reflex isap dan menelan baik
- Gerakan bayi aktif
- Tali pusat masih basah dan terbungkus khas stril
C. Assessment (A)
Bayi baru lahir normal, masa gestasi 38 minggu, 4 hari, umur 1 hari KU bayi baik dengan
masalah potensial terjadi infeksi tali pusat
D. Planning (P)
Tanggal 18-02-2010 jam 13.00 wita
a. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan pada ibu
b. Mengobservasikan keadaan umum bayi dan TTV bayi
c. Member bayi kehangatan dengan membungkus bayi dengan kain yang bersih dan
kering
Hasil : bayi dalam keadaan terbungkus dengan kain yang bersih dan kering
d. Menganjurkan pada ibu untuk mengganti pakaian bila basah dan kotor
Hasil : Ibu mau dan bersedia mengganti pakaian bayinya setiap basah dan kotor
e. Member injeksi vitamin K
Hasil : injeksi vitamin K sudah diberikan sebanyak 0,1 cc dipaha kiri bayi
f. Mengajarkan cara menyusui bayinya dengan teknik yang benar
Hasil : Ibu mengerti dan mau melakukan anjuran tersebut
g. Mengajarkan kepada ibu cara perawatan payudara dengan pengurutan
Hasil : Ibu mengerti dan mau melakukannya
h. Menjelaskan pada ibu tanda infeksi tali pusat
Hasil : Ibu mengetahui tanda infeksi tali pusat
i. Mengajarkan pada ibu tentang perawatan tali pusat
Hasil : Ibu mengerti dengan anjuran yang diberikan
j. Menjelaskan pada ibu tentang perawatan bayi sehari-hari
Hasil : Ibu mengerti dan mau merawat tali pusat bayinya
k. Menganjurkan pada ibu utuk membawa bayinya ke Posyandu
Hasil : Ibu mau dan bersedia membawa bayinya ke Posyandu untuk ditimbang dan
mendapat imunisasi hepatitis B. BCG, Polio, DPT, Campak.

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN (GSR) PADA NY “ S” DENGAN SUSPEC


KISTA OVARIUM DIRUANG OK/OBGYN
RSU PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TANGGAL 09 MARET 2010
OLEH:

PUTU YULINAWATI
9073129 1010 6 0036

PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN II (PKK II)

AKADEMIK KEBIDANAN
STIK AVICENNA KENDARI
2010
LEMBAR PENGESAHAN
MENGETAHUI

PEMBIMBING INSTITUSI PEMBIMBING PRAKTEK

Anna Novita, SST Abigail, S.ST


Nip. 19781005 2000 12 2002 Nip. 1954 0116 1981 06 2001

Mahasiswa

Putu Yulinawati
90731291010 6 0036
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN (GSR) PADA NY “ S” DENGAN SUSPEC
KISTA OVARIUM DIRUANG OK/OBGYN
RSU PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TANGGAL 09 MARET 2010

No Reg : 22/93/2010
Tgl masuk : 18-03-2010
Tgl pengkajian : 09-03-2010
Diagnosa : Kista ovarium
Nama pengkaji : Putu yulinawati

LANGKAH 1 IDENTITAS DATA DASAR


1. Identitas istri/suami
Nama : Ny’P’/Tn’A’
Umur : 42/42 tahun
Suku : Tolaki / Tolaki
Agama : Islam/ Islam
Pendidikn : SD/ SMP
Pekerjan : IRT/ Swasta
Alamat : Desa Awila Jaya
Lama menikah : ± 25 tahun
Data biologis / fisiologis
2. Alasan datang kerumah sakit/puskesmas : untuk operasi
3. Keluhan utama : ibu mengeluh nyeri perut bagian kanan bawah ada pembesaran pada
bagian kanan perut bagian bawah
4. Riwayat keluhan utama
a. Timbul sejak : ± 2 tahun yang lalu
b. Sifat keluhan : hilang timbul
c. Pengaruh terhadap aktifitas tubuh mengganggu.
d. usaha ibu untuk mengatasi keluhan yaitu dengan beristirahat baring di tempa tidur
5. Riwayat obstetri
a. Riwayat haid
a. Menarche : 15 tahun
b. Siklus haid : 28-30 hari
c. Durasi : 7 hari
d. Dismenorhea : ada
b. Riwayat obsetetri
1. Riwayat kehamilan persalinan dan nifas yang lalu
Hamil Tahun Usia Jenis partus Penolong JK BB PB ASI Penyakit
Ke Kehamila
n
1 1987 Aterm - Dukun P - - (+) Tidak ada
2 1989 Aterm - Dukun P - - (+) Tidak ada
3 1991 Aterm LKB Spontan Bidan L 3500 50 (+) Tidak ada
4 1994 Aterm LKB Spontan Bidan P 3500 50 (+) Tidak ada
5 1995 Aterm - Dukun L - - (+) Tidak ada
6 1997 Aterm - Dukun L - - (+) Tidak ada
7 2001 Aterm LKB Spontan Bidan P 3000 50 (+) Tidak ada
8 2005 Aterm LKB Spontan Bidan P 3000 50 (+) Tidak ada

6. Riwayat ginekologi
1. Infertilitas : Tidak ada
2. Massa : Tidak ada
3. Penyakit : Tidak ada
4. Operasi : Baru pertama kali menjalani operasi
5. Penyakit kelamin : Tidak ada
7. Riwayat KB
Ibu mengatakan pernah menggunakan alat kontrasepsi Pil dan suntikan
8. Riwayat kesehatan yang lalu
a. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit serius
b. Ibu mengatakan tidak ada riwayat opname, trauma, operasi, transfuse darah maupun
alergi terhadap obat dan makanan tertentu
c. Ibu mengatakan tidak ada riwayat adiksi terhadap rokok maupun makanan
9. Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar
a. Kebutuhan nutrisi
- Kebiasaan (sebelum sakit)
- Konsumsi perhari makanan sumber
 Karbohidrat : nasi
 Protein : ikan, telur, tempe
 Lemak : susu, kacang-kacangan
 Asam sofat : sayur berwarna hijau dan tablet darah
 Vitamin : buah-buahan
- Kebutuhan cairan ± 6-7 gelas/hari
- Perubahan setelah sakit
 Pola makan ibu tetap teratur, frekuensi makan 3 x sehari
 Konsumsi perhari makanan sumber
 Karbohidrat : nasi
 Protein : ikan, telur, tempe
 Lemak : susu, kacang-kacangan
 Asam sofat : sayur berwarna hijau dan tablet darah
 Vitamin : buah-buahan
 Kebutuhan cairan ± 6-7 gelas/hari
 Waktu makan terakhir pukul 08-03-2010, pukul 10.00 wita
 Perubahan sebelum operasi : ibu sementara operasi
b. Kebutuhan eliminasi
1. BAK
- Frekuensi : 4-5 x/hari
- Warna/bau : kekuningan/khas amoniak
- Masalah : tidak ada
- Perubahan sebelum operasi : ibu sementara dipasang kateter tetap dari jam 10.30
wita, jumlah urine : 200 cc
- Warna : kekuningan
2. BAB
- Frekuensi : 1-2 x/hari
- Konsistensi : lunak
- Masalah : tidak ada
- Perubahan sebelum operasi : ibu belum BAB
c. Kebutuhan istirahat
- Istirahat/tidur siang : 13.00 – 15.00 wita
- Istirahat/tidur malam : 21.00 – 05.00 wita
- Perubahan sebelum operasi : tidak ada
10. Kebutuhan kebersihan diri
- Kebersihan rambut : keramas 3x seminggu menggunakan shampoo
- Kebersihan badan : mandi 2x sehari menggunakan sabun mandi
- Kebersihan gigi/mulut : sikat gigi setiap kali mandi, setelah makan, bangun pagi dan
sebelum tidur
- Kebersihan kuku : kuklu tangan/kaki dipotong setiap kali panjang dan kotor
- Kebersihan genitalia : dibersihkan setiap kali selesai BAK/BAB dan setiap kali mandi
- Kebersihan pakaian : pakaian diganti tiap kali kotor dan setelah mandi
11. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan umum
1. KU ibu baik
2. Kesadaran composmentes
3. Tanda-tanda vital
TD : 120/80 x/menit
N : 80 x/menit
S : 370c
P : 20 x/menit
b. Pemeriksaan khusus (infeksi/palpasi)
1. Kepala/rambut
Rambut panjang, hitam, tidak ada ketombe, tidak ada benjolan
2. Wajah/muka
Ekspresi wajah tampak meringis, bila kesakitan, tidak ada odema, cloasma tidak ada
3. Mata
Simetris kiri dan kanan, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterus
4. Hidung
Simetrs kiri dan kanan, tidak ada sekret
5. Telinga
Simetris kiri dan kanan, tidak ada secret, pendengaran normal
6. Mulut/gigi
Mulkosa bibir lembab, tidak pucat, tidak ada sariawan, caries gigi tidak ada, gusi
tidak ada pembengkakan

7. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan tidak ada pembesaran pada vena jugularis
8. Payudara
Simetris kiri dan kanan, tampak bersih, areola piamal hyperpigmutasi
9. Abdomen
Luka bekas operasi tidak ada, strial albicans dan linea alba teraba masa massa pada
perut bagian kanan bawah
10. Genitalia dan anus
Tidak ada odema, varises tidak ada, pada valve terpasang keteter tetap, tida ada
kelainan pada genitalia dan telah dilakukan pengukuran mous veneris
11. Ekstrimitas
Tangan/kaki : simetris kiri dan kanan
Varises : tidak ada
Odema : tidak ada
Ekstrimitas bagian kiri terpasang infuse RL 28 tetes/menit
Data penunjang
Dilakukan pemeriksaan lab use (hasil USG terdapat kista ovarium) tampak massa
kistik yang besar ukuran 6,58 x 5,78 cm, diameter 10,79 x 6,77 cm.
- Lab : HB = 10,9 Hg%

Data social/psikologis
1. Respon klien menghadapi masalah : tidak nyaman, takut, ingin operasi
2. Masalah psikologis klien : takut dan cemas
3. Hubungan klien dengan orang lain : baik
4. Dukungan suami : sangat mendukung klien/ada persetujuan dari suami
5. Dukungan keluarga : sangat mendukung klien
6. Pengambilan keputusan dalam keluarga : suami
7. Perubahan/masalah seksual : -
8. Lingkungan social klien : baik
9. Hubungan dengan suami : baik
10. Hubungan dengan tetangga : baik
11. Masalah : tidak ada
LANGKAH II INDENTITAS DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL
Diagnosa
1. Kista ovarium dengan rencana operasi
Dasar : - Ibu mengatakan mau operasi
- Ibu mengatakan nyeri perut bagian kanan bawah
- Ibu mengatakan gelaja ini ± 2 tahun yang lalu
DO : 1. Pada pemeriksaan USG terdapat massa kistik yang besar
2. Izin operasi ada (+)
3. Persiapan abat-obatan untuk operasi
4. Pada pemeriksaan abdomen terdapat massa/benjolan pada bagian kanan bawah
5. Tanpak terpasang infuse pada tangan kiri RL 28 tetes/menit
6. Pada vulva ada pencukuran mons venis
7. Terpasang kateter pada vulva
Analisis dan intepretasi
Neoplasma jinak ini berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya, sehingga
dalam kepustakaan dikenal juga dengan istilah fibrioma ceimioma ataupun cibroid, merupakan
tumor yang sering ditemukan teutama pada wanita diatas umur 20-50 tahun dan jarang sekali
pada massa pra bubiritas. Tumor lazimnya berbentuk multisokules sehinngga permukaannya
lobulated, kira-kira 10% dapat mencapai ukuran yang amat besar lebih-lebih pada penderita
yang datang dari pedesaan pada kasus kista ini sering ditemukan kista yang berisi cairan
berwarna agak keruh dan yang paling parah kista yang berwarna coklat dan baunya sudah
busuk.
(Ilmu kebidanan dan kandungan, manuaba, 1996)
LANGKAH III INDENTITAS DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
Diagnose potensial : bisa terjadi infeksi pada luka operasi dan perdarahan
Dasar :
DS :Ibu mengatakan mau operasi
DO : - Akan dilakukan
- Pembedahan

Analisis dan interpretasi


Daerah pembedahan yang masih merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri
phatogen sehingga apabila tidak mendapat perawatan yang baik, maka akan memudahkan
terjadinya infeksi
(Ilmu kebidanan, Hanifa Winkjosastro, 1999)
LANGKAH IV EVALUASI PERLUNYA TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI
Adanya tindakan kolaborasi dengan dokter obgyn karena adanya daya yang mendukung utuk
dilakukan tindakan segera/kolaborasi dengan dokter
LANGKAH V RENCANA ASUHAN
A. Tujuan : - KU ibu baik
- TTV dalam batas normal
- Operasi berjalan lancer
- Keluhan teratasi
- Tidak terjadi luka bakar
- Tidak terjadi perdarahan
B. Kriteria keberhasilan
- KU ibu baik
- Kesadaran composmentis
- TTV dalam batas normal
- Ibu cepat pulih dan kembali keadaan normal
- Tidak terjadi perdarahan
- Tidak terjadi luka bakar
Rencana Asuhan
Tanggal 09-03-2010 Pukul 12.00 wita
1. Senyum, sapa dan salam
Rasional : Agar terjadi interaksi sosial antara petugas dengan ibu sehingga ibu merasa
diperhatikan
2. Observasi keadaan umum dan memeriksa tanda-tanda vital ibu
Rasional : Tanda-tanda vital merupakan patokan untuk mengetahui keadaan umum klien
3. Menjelaskan pada ibu bahwa penyakit yang diderita sekarang tidak dapat dibiarkan dan
harus dioperasi
Rasional : Ibu mengerti dengan penyakitnya dan harus siap mental dalam menjalani operasi
4. Anjurkan pada ibu untuk tidak takut dalam menjalani operasi dan selalu berdoa
Rasional : Agar ibu lebih kuat dalam menjalani operasi karena persiapan fisik sangat
berperan dalam menghadapi tindakan bedah.
5. Anjurkan pada ibu untuk mau mengikuti anjuran dokter selama menjalani operasi
Rasional : Agar ibu mengerti dan operasinya lancar
6. Anjurkan pada keluarga atau suami untuk selalu memberikan dukungan atau support pada
ibu
Rasional : Agar ibu lebih diperhatikan dan lebih siap mental dalam menjalani operasi
7. Mencek persiapan operasi
Rasional : Untuk memastikan persiapan dan kelengkapan operasi
8. Penatalaksanaan pemberian obat-obatan atau injeksi sesuai anjuran dokter
Rasional : Untuk proses pengobatan dan mengurangi keluhan yang ada
9. Dokumenasikan setiap asuhan yang diberikan
Rasional : Dokumentasi sangat penting dalam asuhan kebidanan sebagai bukti fisik bahwa
telah diberikan asuhan pada klien
10. Observasi jalannya tindakan operasi
Rasional : Untuk mengetahui peristiwa apa yang dibutuhkan dalam menjalani operasi dan
bagaimana prosedur kerjanya
LANGKAH VII EVALUASI
1. Keadaan umum ibu baik
2. Kesadaran composmentis
3. Tanda-tanda vital dalam batas normal
TY : 120/80 x/menit
N : 80 x/menit
S : 37 0c
P : 20 x/menit
4. Operasi berjalan dengan lancer
5. Kista ovarium terlalu diangkat atau telah dilakukan operasi
6. Ibu telah sadar dari pengaruh onestesi yang diberikan dan keadaan umum ibu baik

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN


(SOAP)
TANGGAL 09-03-2010

A. Identitas Istri/Suami
Nama : Ny “P”/Tn “A”
Umur : 42/42
Suku : Tolaki/Tolaki
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SD/SMP
Pekerjaan : IRT/Tukang batu
Alamat : Desa Awila Puncak
Lama menikah : ±
B. Data Subyektif (S)
1. Ibu mengeluh nyeri perut pada bagian kanan bawah
2. Ibu merasakan gejala tersebut sejak ± 2 tahun yang lalu
3. Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit tumor dalam keluarga baik dari pihak istri
maupun suami
4. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit keturunan dalam keluarga
5. Ibu mengatakan tidak ada riwayat alergi
6. Ibu mengatakan tidak ada riwayat alergi terhadap makanan dan obat
7. Ibu mengatakan pernah menjadi akseptor KB, Pil dan suntikan 3 bulan

C. Data Obyektif (O)


1. Keadaan umum ibu baik
2. Kesadaran composmentis
3. TTV ibu
TD : 120/80 mmhg
N : 80 x/menit
S : 370c
P : 20 x/menit
4. Inspeksi rambut : tidak ada ketombe dan tampak bersih
5. Wajah tampak sedkit takut, tidak ada odemo
6. Konjungtiva tidak animis dan sclera tampak pucat (onemis)
7. Payudara tampak sterial albicans, linea alba dan tidak ada luka bekas operasi
8. Genitalia tidak ada odema, pada vulva dilakukan pencukuran mons pubis
9. Ekstremitas simetris kiri dan kanan, tidak ada odema dan tidak ada varises
- Hasil USG : tampak massa kistik yang besar ukuran 6,50 x 5,78 cm, diameter 10,79 x
6,77 cm
- Hasil lab : HB : 10, Hg%
D. Assessment (A)
Kista ovarium dengan rencana operasi

E. Planning (P)
Tanggal 09-03-2010 Pukul 13.00 wita
1. Senyum, sapa dan salam
Hasil : ibu merasa nyaman
2. Mengobservasi keadaaan umum ibu dan tanda-tanda viatl ibu
- Hasil TD : 120/80 mmhg
- N : 80 x/menit
- S : 370c
- P : 20 x/menit
3. Menjelaskan pada ibu bahwa penyakit yang diderita sekarang tidak dapat dibiarkan dan
harus operasi
Hasil : Ibu mengerti dan dan mau operasi
4. Menganjurkan pada ibu untuk tidak takut dalam menjalani operasi dan selalu berdoa
Hasil : Ibu mengerti dan bersedia mengikuti anjuran dokter
5. Menganjurkan pada ibu untuk mau mengikuti anjuran dokter selama menjalani operasi
Hasil : Ibu mengerti dan mau mengikuti anjuran yang diberikan
6. Menganjurkan pada keluarga atau suami untuk selalu memberikan dukungan atau
support pada ibu
7. Mencek persiapan operasi
a. Persiapan alat
1. Meja operasi yang dilapisi duk steril 2 lapis bensi
a. Ringtang 3 buah
b. Gunting jaringan 1 buah
c. Doig klim 3-4 buah
d. Duk whon holk 1 buah
e. Gunting benang 1 buah
f. Nalpuder 1 buah
g. Selang saksen + canul sucter
h. Klim koher 4-5 buah dan klimpean 5 buah
i. Skapel dan gisturi
j. Double stopen hulk 1 buah
k. Pinset chrurgi 1 buah
l. Jarum kulit dan otot
m. Nierbiken tempat nacl
n. Com tempat betadin
o. Pinset anatomi
b. Persiapan tenun
- Doek kecil 3 buah
- Doek besar 1 buah
- Jas operasi 3 buah
- Handscoon 3 buah
- Khas 50-60 lembar
c. Persiapan benang
- Suk no 3-0 untuk kulit
- Cat gut no 0 untuk sub kutis
- Polisof no 0 untuk posfa
- Cat gut cromic no 2 untuk otot dan peritoneum
- Polisof no 2 untuk jahit punting kista ovarium
d. Persiapan pelindung
- Alemek
- Masker
- Topi
- Sepatu both
e. Persiapan obat-obatan
- Cairan RL+Nacl
- Alcohol
- Betadin
- Obat anestesi “lidodex”
- Spoit
f. Persiapan pasien
- Pasien dating kekamar operasi diganti pakaianya dengan pakaian Ok
- Pasien yang suda h dipasang infuse dan kateter siap untuk dipindahkan dimeja
operasi

g. Persiapan petugas
 Dokter dan asisten dokter menyiapkan diri untuk
- Menggunakan alemek dan sepatu both
- Cuci tangan dibawah air mengalir dengan menggunakan sabun
- Bilas tangan dengan air alcohol
- Memakai jas operasi
- Memakai handscoon
Hasil : Kesiapan dan kelengkapan alat untuk operasi sudah siap
8. Penatalaksaan pemberian oabt-obatan atau injeksi sesuai anjuran/instruksi dokter
 Persiapan anestesi
Miringkan pasien pada satu sisi kemudian nyalakan monitor, dokter anestesi
melakukan persiapan yaitu antisepsis lumbal dengan menggunakan betadin kemudian
bersihkan dengan alcohol cari daerah lumbal 3-4 kemudian masukkan jarum sampai
mendapat cairan otak keluar, suntikan lidodek
Hasil : Pemberian obat-obatan atau injeksi sudah dilakukan
9. Observasi tindakan jalannya operasi
- Menggunakan alemek dan sepatu both
- Cuci tangan dibawah air mengalir dengan menggunakan sabun
- Bilas tangan dengan air alcohol
- Memakai jas operasi
- Memakai handscoon
a. Penatalaksanaan operasi
1. Setelah diamestesis, pasien diterlentangkan kembali, asisten dokter melakukan
antisepsis pada daerah abdomen, dengan betadin kemudian pasang duk besar
2. Pasang duk kecil, membentuk segitiga atau tempat yang dijepit dengan doek
klim, memasukkan selang saksen dilapisi duk kecil kemudian pasang duk besar
3. Dokter atau asisten dokter melakukan tes anestesi dengan pinset pada daerah
abdomen, apakah anestesi sudah berhasil/belum
4. Apabila anestesi berhasil, dokter melakukan insisi abdomen dengan
menggunakan skapel dan gisturi secara vertical yang dimulai hulk untuk
membuka atau melebar, bila terjadi perdarahan dilakukan ketetisasi
5. Cari kista kemudian kliem pada 2 tempat kemudian gunting dengan gunting
jaringan
6. Punting kista dijahit dengan polisof no 2
7. Kemudian ak perdarahan, cuci dengan nacl
8. Kemudian tutup luka jahit lapis demi lapis, lapisan yang pertama
 Peritoneum dijahit dengan cromis no 0
 Otot dijahit dengan cromis no 0
 Pasta dijahit dengan polisif no 0
 Subkutis dijahit dengan no 0/0
 Kutis dijahit dengan sirk no 2/0
9. Luka dicuci/dibersihkan dengan nacl
10. Setelah dijahit oleskan betadin diatas sayatan abdomen kemudian tutup dengan
beberapa lembar khas, kemudian plaster dibeberapa bagian
11. Observasi TTV ibu
12. Rapikan pasien
13. Pindahkan pasien ke ruang perawatan

Anda mungkin juga menyukai