Anda di halaman 1dari 24

Mata Kuliah :

Ilmu Kesmas Lanjut


Kuliah : VI

Dosen :
JANGGA
Gizi Masyarakat

A. Gizi dan Fungsinya


• Dalam kehidupan manusia sehari-hari,
tidak terlepas dari makanan, karena
makanan adalah salah satu persyaratan
pokok untuk manusia, di samping udara
(oksigen)
Empat fungsi pokok makanan bagi
kehidupan manusia adalah untuk :
a. Memelihara proses tubuh dalam
pertumbuhan/perkembangan serta
mengganti jaringan tubuh yang rusak,
b. Memperoleh energi guna melakukan
kegiatan segari-hari.
c. Mengatur metabolisme dan mengatur
berbagai keseimbangan air, mineral dan
cairan tubuh yang lain.
d. Berperan di dalam mekanisme
pertahanan tubuh terhadap berbagai
penyakit.
• Agar makanan dapat berfungsi seperti ini,
maka makanan yang kita makan sehari-
hari tidak hanya sekedar makanan.
• Makanan harus mengandung zat – zat
tertentu sehingga memenuhi fungsi
tersebut, dan zat-zat ini disebut gizi.
• Dengan perkataan lain makanan yang
kita makan sehari-hari harus dapat
memelihara dan meningkatkan
kesehatan.
• Ilmu yang mempelajari atau mengkaji
masalah makanan yang dikaitkan dengan
masalah kesehatan ini disebut Ilmu Gizi.
• Batasan klasik mengatakan bahwa ilmu
gizi ialah ilmu yang mempelajari nasib
makanan sejak ditelan sampai diubah
menjadi bagian tubuh dan energi serta
dieksresikan sebagai sisa. (Achmad
Djaeni,1987)
• Dalam perkembangan selanjutnya ilmu
gizi mulai dari pengadaan, pemilihan,
pengolahan, sampai dengan penyajian
makanan tersebut.
• Dari batasan tersebut, dapat ditarik
kesimpulan bahwa ilmu gizi itu mencakup
dua komponen penting yaitu makanan
dan kesehatan.
• Untuk mencapai kesehatan yang optimal
diperlukan makanan bukan sekadar
makanan, tetapi makanan yang
mengandung gizi atau zat-zat gizi
• Zat-zat makanan yang diperlukan untuk
menjaga dan meningkatkan kesehatan
ini dikelompokkan menjadi 5 macam,
yakni :
1. Protein
2. Lemak
3. Karbohidrat
4. Vitamin dan
5. Meneral
6. Air (ada yang memasukkan ada yang tidak)
Fungsi-fungsi zat makanan itu antara lain
sebagai berikut :
a. Protein, diperoleh dari makanan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan (protein
nabati), dan makanan dari hewan
(protein hewani). Fungsi protein bagi
tubuh antara lain :
• Membangun se-sel yang rusak
• Membentuk zat-zat pengatur seperti
enzim dan hormon
• Membentuk zat inti energi (1 gram energi
menghasilkan 4 kalori)
b. Lemak, berasal dari minyak goreng,
daging, margarin dan sebagainya. Fungsi
pokok dari lemak bagi tubuh adalah :
• Menghasilkan kalori terbesardalam tubuh
manusia 1 gr lemak menghasilkan 9 kalori
• Sebagai pelarut vitamin : A, D, E, K.
• Sebagai pelindung terhadap bagian-
bagian tubuh tertentu dan pelindung
bagian tubuh pada temperatur rendah.
C. Karbohidrat, berdasarkan gugus
penyusun gulannya dapat dibedakan
menjadi monosakarida, disakarida, dan
polisakarida. Fungsi karbohidrat adalah
juga salah satu pembentuk energi yang
paling murah, karena pada umumnya
sumber karbohidrat ini berasal dari
tumbuh-tumbuhan ( beras, jagung,
singkong dan sebagainya ) yang
merupakan makanan pokok.
d. Vitamin-vitamin, yang dibedakan menjadi
dua, yakni vitamin yang larut dalam air
(vitamin A dan B), dan vitamin yang larut
dalam lemak (vitamin A, D, E, K ).
Fungsi masing-masing vitamin ini antara lain
1). Vitamin A berfungsi bagi pertumbuhan
sel-sel epitel, dan sebagai pengatur
kepekaan rangsang sinar pada saraf
mata.
2). Vitamin B1 berfungsi untuk metabolisme
karbohidrat, keseimbangan air dalam
tubuh, dan membantu penyerapan zat
lemak oleh usus.
3). Vitamin B2 berfungsi dalam pemindahan
rangsangan sinar ke saraf mata, dan
enzim dan berfungsi dalam proses
oksidasi dalam sel-sel.
4). Vitamin B6 berfungsi dalam pembuatan
sel-sel darah, dan dalam proses
pertumbuhan serta pekerjaan urat saraf.
5). Vitamin C, berfungsi sebagai aktivator
macam-macam fermen perombak protein
dan lemak, dalam oksidasi dan dehidrasi
dalam sel, penting dalam pembentukan
trombosit.
6). Vitamin D, berfungsi mengatur kadar
kapur dan fosfor dalam bersama-sama
kelenjar anak gondok, memperbesar
penyerapan kapur dan fosfor dari usus,
dan mempengaruhi kerja kelenjar
endokrin.
7). Vitamin E, berfungsi mencegah
pendarahan bagi wanita hamil serta
mencegah keguguran dan diperlukan
pada saat sel sedang membelah.
8). Vitamin K, berfungsi dalam pembentukan
protrombin, yang berarti penting dalam
proses pembekuan darah.
e. Mineral, terdiri dari zat kapur (Ca), zat
besi (Fe), zat flor (F), natrium (Na), dan
chlor (Cl), kalium (K), dan Iodium (I).
Secara umum fungsi mineral adalah
sebagai bagian dari zat yang aktif dalam
metabolisme atau sebagai bagian penting
dari struktur sel dan jaringan.
B. Gizi Klinik dan Gizi Masyarakat
• Dilihat dari segi sifatnya ilmu gizi
dibedakan menjadi dua, yakni
 gizi yang berkaitan dengan kesehatan
perorangan yang disebut gizi kesehatan
perorangan dan
 gizi yang berkaitan dengan kesehatan
masyarakat yang disebut gizi kesehatan
masyarakat (publik healt nutrition)
Kedua sifat keilmuan ini akhirnya masing-
masing berkembang menjadi cabang ilmu
sendiri, yakni :
 Cabang ilmu gizi kesehatan perorangan
atau disebut gizi klinik (clinical nutrition) dan
 Cabang ilmu gizi kesehatan masyarakat
atau gizi masyarakat (Community nutrition)
• Kedua cabang ilmu gizi ini dibedakan
berdasarkan hakekat masalahnya.
• Gizi klinik berkaitan dengan masalah gizi
pada individu yang sedang menderita
gangguan kesehatan akibat kekurangan
atau kelebihan gizi.
• Oleh sebab itu sifat dari gizi klinik adalah
lebih menitikberatkan pada kuratif dari
pada prefentif dan promotifnya.
• Sedangkan gizi masyarakat berkaitan
dengan gangguan gizi pada kelompok
masyarakat. Oleh karena itu sifat dari gizi
masyarakat lebih ditekankan pada
pencegahan (preventif dan peningkatan
(promosi.
• Oleh karena sifat kedua keilmuan ini
berbeda,maka akan menyebabkan
perbedaan jenis profesi yang menangani
kedua pokok masalah tersebut.
• Gizi klinik berurusan dengan masalah
klinis pada individu yang mengalami
gangguan gizi, maka profesi
kedokteranlahyang lebih tepatuntuk
menanganinya.
• Sebaliknya gizi masyarakat yang
berurusan gangguan gizi pada
masyarakat, dimana masyarakat yang
mempunyai aspek yang sangat luas,
maka penganganannya harus secara
multisektor dan multidisiplin.
• Profesi dokter saja belum cukup untuk
menangani masalah gizi masyarakat.
• Penanganan gizi masyarakat tidak cukup
dengan upaya terapi para penderita saja,
karena apabila setelah mereka sembuh
akan kembali ke masyarakat.
• Oleh karena itu, terapi penderita
gangguan gizi masyarakat tidak saja
ditujukan kepada penderita saja. Tetapi
seluruh masyarakat tersebut.
• Masalah gizi masyarakat bukan
menyangkut aspek kesehatan saja,
melainkan aspek-aspek terkait yang lain,
seperti ekonomi, sosial-budaya,
pendidikan, pendudukan, dsb.
• Oleh sebab itu, penanganan atau
perbaikan gizi sebagai upaya terapi tidak
hanya diarahkan kepada gangguan gizi
dan kesehatan saja, melainkan juga
kearah bidang-bidabg yang lain.
Misalnya : penyakit gizi KKP (kekurangan
kalori dan protein) pada anak-anak balita.
Tidak cukup dengan hanya pemberian
makanan tambahan saja (PMT), tapi juga
dilakukan perbaikan ekonomi keluarha,
peningkatan pengetahuan, dsb.

Anda mungkin juga menyukai