Anda di halaman 1dari 16

MEMANDIKAN BAYI

No.Dokumen :
DAFTAR No.Revisi :
TILIK Tanggal Terbit :
Halaman :
STIKES NANI
HASANUDDIN
MAKASSAR

No Kriteria Kompetensi Aspek Yang Dinilai PENILAIAN


5 4 3 2 1
1 Persiapan Alat  Handuk 1 buah dan waslap
bersih 2 buah
 Sabun bayi dan sampo
 Cotton bud atau kapas bersih
 Kapas untuk membersihkan
daerah perineal
 Waskom 2 buah
 Bengkok
 Air hangat
 Popok dan pakaian bersih
 Keranjang / plastic pakaian kotor
2 Persiapan Lingkungan  Menjaga privasi klien
 Menjaga lingkungan tetap aman
 Pencahayaan baik
3 Persiapan Klien  Berikan salam, panggil
klien/keluarga dengan namanya
 Jelaskan tujuan, prosedur dan
lama tindakan pada keluarga
4 Pelaksanaan  Berikan kesempatan klien atau
keluarga untuk bertanya sebelum
kegiatan dimulai
 Tanyakan keluhan dan kaji gejala
spesifik yang ada pada klien
 Mulai tindakan dengan cara yang
baik
 Berikan privasi pada klien
 Pastikan bayi dalam posisi
nyaman dalam pegangan atau
terbaring dalam incubator
 Periksa kembali temperatur air
dengan suhu (37-38 derajat)
hangat- hangat kuku, air dalam
waskom hanya digunakan untuk
membasuh (sponge bathing) dan
membersihkan rambut
 Usap mata dari kantus dalam ke
luar. Gunakan air bersih dan
bagian yang berbeda untuk tiap
mata.
 Bersihkan wajah dengan lembut.
Gunakan air biasa tanpa
menggunakan sabun
 Pegang bayi dengan aman,
gunakan foot ball hold, basahi
rambut dengan air secara lembut
 Usapkan sampo bayi dengan
menggunakan waslap, bilas
rambut dan keringkan kulit
kepala dengan cepat
 Bersihkan telinga dengan gerakan
memutar dan gunakan bagian
yang berbeda untuk tiap-tiap
telinga.
 Setelah melepas selimut mandi
atau pakaian bayi, bersihkan
leher, dada, lengan dan punggung
dengan cara yang sama.
 Bersihkan tubuh dengan sabun
dan air, bilas dengan hati-hati dan
keringkan bagian tubuh yang
dibersihkan sebelum berpindah ke
bagian lain
 Bersihkan bagian genetalia
 Bilas bayi hingga bersih.
 Keringkan bayi dengan handuk
dan diletakkan di atas meja
 Perhatikan kelainan-kelainan
pada bayi
 Perawatan tali pusat
 Kenakan pakaian bayi dengan
lengkap ( celana / popok tidak
menutupi tali pusat atau lipatan
popok di bawah tali pusat
 Sisir rambut kemudian rapikan
tempat tidur bayi
 Kembalikan bayi kepada orang
tua
 Bereskan semua alat-alat
 Perawat mencuci tangan
5 Evaluasi  Kebersihan bayi terjaga
 Memberikan rasa segar
 memberikan rangsangan pada
kulit
6 Dokumentasi  Melakukan pendokumentasian
dengan tepat
 Mencatat dalam daftar tindakan
keperawatan
7 Hal – hal yang harus 1. Mencegah kedinginan
diperhatikan 2. Mencegah masuknya air
kedalam mulut, hidung dan
telinga
3. Memperhatikan adanya lecet
pada pantat, lipatan-lipatan
kulit (ketiak bayi, lipatan paha,
dan punggung bayi)
4. Bayi yang dimandikan bayi sehat
maupun bermasalah
5. Bayi baru lahir tidak boleh
dimandikan sebelum 6 jam
6. Dilakukan setiap hari pada pagi
hari.
SKOR
Total Skor didapat : SKOR AKHIR
Skor tertinggi : 35
Rumus (Skor didapat : Skor tertinggi X
100)
Kesimpulan :

Lulus / Tidak Lulus *)

*) coret yang tidak perlu

Makassar ……………………2020

Penguji ,

( )
NIDN………………………………
TERAPI BERMAIN PADA ANAK

No.Dokumen :
DAFTAR No.Revisi :
TILIK Tanggal Terbit :
Halaman :
STIKES NANI
HASANUDDIN
MAKASSAR

No Kriteria Kompetensi Aspek Yang Dinilai PENILAIAN


5 4 3 2 1
1 Persiapan Alat  Rancangan program bermain
yang lengkap dan sistematis
 Alat bermain sesuai dengan
umur / jenis kelamin dan tujuan
2 Persiapan Lingkungan  Menjaga lingkungan tetap aman
 Menjaga privasi klien
 Pencahayaan klien baik
3 Persiapan Klien  Pasien dan keluarga diberitahu
tujuan bermain
 Melakukan kontrak waktu
 Keadaan umum mulai membaik
 Posisikan pasien sesuai dengan
kondisi klien
4 Pelaksanaan  Memberi petunjuk pada anak
cara bermain
 Mempersilahkan anak untuk
melakukan permainan sendiri
atau dibantu
 Memotivasi keterlibatan klien
dan keluarga
 Memberi pujian pada anak bila
dapat melakukan
 Mengobservasi emosi, hubungan
inter-personal, psikomotor anak
saat bermain
 Meminta anak menceritakan apa
yang dilakukan/dibuatnya
 Menanyakan perasaan anak
setelah bermain
 Menanyakan perasaan dan
pendapat keluarga tentang
permainan
5 Evaluasi  Klien tidak merasa trauma
terhadap tindakan keperawatan
yang akan dilakukan
 Dapat membantu klien
mengurangi kecemasan
 Proses penyembuhan klien
berjalan dengan baik
 Klien mudah untuk diajak
berkomunikasi
6 Dokumentasi Mencatat jenis permainan dan
respon pasien serta keluarga kegiatan
dalam lembar catatan keperawatan
dan kesimpulan hasil bermain
meliputi emosional, hubungan inter-
personal, psikomotor dan anjuran
untuk anak dan keluarga
7 Hal – hal yang harus  Klien tidak mengantuk
diperhatikan  Klien tidak rewel

SKOR
Total Skor didapat : SKOR AKHIR
Skor tertinggi : 35
Rumus (Skor didapat : Skor tertinggi X
100)
Kesimpulan :

Lulus / Tidak Lulus *)

*) coret yang tidak perlu

Makassar ……………………2020

Penguji ,

( )
NIDN………………………………

SOP PERAWATAN BAYI DALAM INKUBATOR


No.Dokumen :
DAFTAR No.Revisi :
TILIK Tanggal Terbit :
Halaman :

STIKES NANI
HASANUDDIN
MAKASSAR

No Kriteria Kompetensi Aspek Yang Dinilai PENILAIAN


5 4 3 2 1
1 Persiapan Alat  Incubator tertutup / terbuka
 Thermometer
 Jam dengan jarum detik
 Oksigen
2 Persiapan Lingkungan  Suhu incubator normal dimana
panas yang dihasilkan dapat
tetap mempertahankan suhu
tetap bayi
 Jaga lingkungan agar tetap aman
dan tenang
 Menjaga privasi bayi/klien
3 Persiapan Klien  Melakukan informed consent
pada keluarga bayi
 Menjelaskan prosedur dan tujuan
tindakan pada keluarga bayi
4 Pelaksanaan  Perawatan bayi dalam incubator
tertutup
 Incubator harus selalu tertutup
hanya terbuka jika diperlukan
dalam keadaan darurat, misalnya
apnea, jika incubator dibuka
maka usahakan untuk
mempertahankan suhu bayi tetap
hangat, oksigen harus disediakan.
 Perawatan dan pengobatan
dilakukan melalui lobang
 Bayi dalam keadaan incubator
harus berada dalam keadaan
telanjang (tidak memakai
pakaian) untuk memudahkan
observasi keadaan umum
misalnya: pernapasan dan warna
tubuh
 Pengaturan panas bagi bayi harus
sesuai dengan hati-hati sesuai
berat badan dan kondisi tubuh
 Pengaturan oksigen dan
kelembaban di dalam incubator
harus di observasi
5 Evaluasi  Berat badan bayi normal
 Warna kulit bayi normal
 Pernapasan bayi normal
6 Dokumentasi Catat pada lembar
pendokumentasian keadaan bayi
sebelum dan setelah dilakukan
perawatan dalam incubator.
7 Hal – hal yang harus  BBLR
diperhatikan  Bayi-bayi yang memerlukan
erawatan khusus
SKOR
Total Skor didapat : SKOR AKHIR
Skor tertinggi : 35
Rumus (Skor didapat : Skor tertinggi X
100)
Kesimpulan :

Lulus / Tidak Lulus *)

*) coret yang tidak perlu

Makassar ……………………2020

Penguji ,

( )
NIDN………………………………

PERAWATAN BAYI DENGAN FOTOTERAPI

DAFTAR No.Dokumen :
No.Revisi :
TILIK Tanggal Terbit :
Halaman :

STIKES NANI
HASANUDDIN
MAKASSAR

No Kriteria Kompetensi Aspek Yang Dinilai PENILAIAN


5 4 3 2 1
1 Persiapan Alat  Siapkan pemberian minum
ASI/PASI
 Pemeriksaan fisik
 Alat tenun dan pakaian bayi
 Alat memandikan
 Tempat sampah
 Penutup mata dan testis (bahan
tak tembus cahaya)
2 Persiapan Lingkungan  Amati instalasi yang
berhubungan dengan listrik
 Tidak menempatkan bayi dekat
pintu atau jendela yang terbuka
 Amati lampu foto terapi, lama
pemakaian dan keutuhannya
3 Persiapan Klien  Pastikan klien memerlukan
pemenuhan kebutuhan dasar
manusia (minum, aktivitas, tidur,
terhindar infeksi, personal
hygiene, keseimbangan suhu)
 Amati seluruh tubuh klien (warna
kulit, mata, aktivitas, kotoran atau
bau)
 Atur posisi sesuai prosedur yang
akan dilakukan
4 Pelaksanaan  Perawat mencuci tangan, alat-alat
didekatkan
 Keluarga diberitahu, lampu
fototerapi dimatikan.
 Lepaskan pelindung mata, amati
kotoran dan warna sclera da
bersihkan dengan kapas mata.
Catat bila ada hal-hal yang tidak
wajar
 Pastikan bayi apakah badannya
kotor, bau urin atau baung air
besar
 Bersihkan badan bayi dengan
mandi lap didalam incubator
kemudian keringkan dengan
handuk
 Mengganti pakaian/alat
tenun/popok basah sesudah
dimandikan
 Observasi TTV, amati seluruh
tubuh bayi terutama warna
kuning.
 Lanjutkan pemberian tindakan
lainnya, bila harus mendapat
antibiotic melalui infus, berikan
terapi sesuai program (5 benar).
Check kembali TTV.
Dokumentasikan pemberian
terapi
 Berikan pemenuhan kebutuhan
cairan melalui minum sesuai
jadwal dan kebutuhan bayi. Bila
diperkirakan ada kehilangan
cairan karena peningkatan suhu,
berikan cairan extra (10 – 15
ml/kgBB)
 Posisikan kembali bayi untuk
melanjutkan pemberian sinar foto
terapi.
 Pakaian bayi dilepas dalam
box/incubator
 Menutup mata dan testis dengan
bahan tidak tembus cahaya.
 Tidurkan bayi terlentang atau
tengkurap
 Atur jarak bayi 45 – 50 cm dari
lampu
 Atur posisi bayi dalam 3 posisi
(mika – miki – tengkurap) setiap
3 – 8 jam
 Ukur suhu, HR, RR setiap 2 jam
 Matikan fototerapi bila
memberikan minum, penutup
mata dibuka, observasi mata
(kotoran), ijinkan ibu kontak
dengan bayi.
 Catat intake dan output
 Pantau keseimbangan cairan dan
elektrolit (timbang BB 2x sehari)
dan efek samping fototerapi
 Alat-alat rapihkan dan dibereskan
 Periksa kadar bilirubin setiap 12-
24 jam.
5 Evaluasi  Tanda-tanda hipertermi
 Tanda-tanda dehidrasi
 Warna kuning, kebersihan tubuh,
pemenuhan cairan dan reaksi
klien
6 Dokumentasi  Waktu dan lamanya pelaksanaan
pemberian fototerapi
 Tanda-tanda hipertermi atau
gejala dehidrasi
 Reaksi pasien
7 Hal – hal yang harus  Hiperbilirubin karena bilirubin
diperhatikan direk (hepatitis)
 Hiperbilirubin obstruksiva
(atresia biliaris)
SKOR
Total Skor didapat : SKOR AKHIR
Skor tertinggi : 35
Rumus (Skor didapat : Skor tertinggi X
100)

Kesimpulan :
Lulus / Tidak Lulus *)

*) coret yang tidak perlu

Makassar ……………………2020

Penguji ,

( )
NIDN………………………………

IMUNISASI DASAR

DAFTAR No.Dokumen :
No.Revisi :
TILIK Tanggal Terbit :
Halaman :

STIKES NANI
HASANUDDIN
MAKASSAR

No Kriteria Kompetensi Aspek Yang Dinilai PENILAIAN


5 4 3 2 1
1 Persiapan Alat  Vaksin carrier / termos vaksin
 Cool pack / kotak dingin cair
 Vaksin BCG, DPT, TT, polio
dan campak
 Pelarut NaCl 0.9%
 ADS 0,05 cc
 ADS 5 cc
 Kapas dan air bersih
 Perlengkapan anafilaktik
 Sarung tangan
 Masker
 Safety box
 Kartu imunisasi
 Alat tulis
2 Persiapan Lingkungan  Menjaga privasi klien
 Menjaga lingkungan tetap aman
 Pencahayaan baik
3 Persiapan Klien  Jelaskan pada ibu tentang
tindakan yang akan dilakukan
pada bayi
 Melakukan informed consent
4 Pelaksanaan 1. Petugas mencuci tangan
2. Pastikan vaksin yang akan di
gunakan
3. Posisikan bayi, bayi dapat
dipangku atau dibaringkan
a. imunisasi DPT
 Jelaskan kepada ibu anak
tersebut, umur anak (2-11
bulan) jumlah suntikan 3x
 untuk imunisasi DPT.
 Ambil 0,5 cc vaksin DPT
 Bersihkan 1/3 paha bagian
luar dengan kapas steril
(air panas)
 Suntikan secara intra
muskuler (im)
 Terangkan kepada ibu anak
tersebut, tentang panas
akibat DPT, berikan obat
 penurun panas / antipiretik
kepada ibu anak tersebut.
 Anjurkan kompres hangan
di lokasi penyuntikan.
b. imunisasi polio
 Pastikan vaksin polio
dalam keadaan baik
(perhatikan nomor ,
kadaluarsa dan vvm )
 Buka tutup vaksin dengan
menggunakan pinset /
gunting kecil
 Pasang pipet diatas botol
vaksin
 Letakkan anak pada posisi
yang senyaman mungkin
 Buka mulut anak dan
teteskan vaksin volio
sebanyak 2 tetes
 Pastikan vaksin yang telah
diberikan ditelan oleh anak
yang diimunisasi
 Jika di muntahkan atau di
keluarkan oleh anak, ulangi
lagi penetesan
 Saat meneteskan vaksin ke
mulut, pastikan agar vaksin
tetap dalam kondisi steril
c. imunisasi BCG
 Larutkan vaksin dengan
cairan pelarut BCG 1
ampul ( 4 cc )
 Pastikan anak belum
pernah di BCG dengan
menanyakan pada orang
tua anak tersebut
 Ambil 0.05 cc vaksin BCG
yang telah kita larutkan
tadi
 Bersihkan lengan dengan
kapas yang telah dibasahi
air bersih, jangan
 menggunakan alkohol /
desinfektan sebab akan
merusak vaksin tersebut
 Suntikan vaksin tersebut
sepertiga bagian lengan
kanan atas (tepatnya pada
 insertio musculus
deltoideus) secara
intrakutan (ic) / dibawah
kulit
d. imunisasi Campak
 Pastikan vaksin dalam
keadaan baik
 Buka tutup vaksin
denggunakan Pinset
 Larutkan dengan cairan
pelarut campak yang sudah
ada (5 cc)
 Pastikan umur anak tepat
untuk di imunisasi campak
(9 bulan)
 Ambil 0,5 cc vaksin
campak yang telah
dilarutkan tadi
 Bersihkan lengan kiri
bagian atas anak dengan
kapas steril (air panas).
 Suntikan secara sub (sc)
e. Imunisasi TT
 Pastikan kondisi pasien
dalam keadaan sehat
 Siapkan bahan dan alat
suntik
 Ambil vaksin dengan
jarum dan semprit
disposible sebanyak 0,5 ml
 Persilahkan pasien duduk
 Oleskan kapas alkohol
pada lengan kiri bagian
atas
 Suntik pada lengan kiri
bagian atas secara intra
musculer
 Buang jarum bekas
suntikan ke dalam kotak
 Persilahkan pasien
menunggu 15 menit di luar,
dan jika tidak terjadi efek
samping pasien boleh
pulang.
5 Evaluasi  DPT agar anak mempunyai daya
tahan terhadap penyakit Dipteri,
Pertusis, Tetanus dan Hepatitis B
 polio agar anak mempunyai daya
tahan terhadap penyakit polio.
 BCG ) agar anak mempunyai
daya tahan terhadap penyakit
Tuberkulosis (TBC)
 campak agar anak mempunyai
daya tahan terhad penyakit
campak.
 TT untuk pemberian kekebalan
aktif terhadap tetanus
6 Dokumentasi  Melakukan pendokumentasian
dengan tepat
 Mencatat dalam daftar tindakan
keperawatan
7 Hal – hal yang harus  Imunisasi yang diberikan sesuai
diperhatikan dengan kebutuhan usia bayi

SKOR
Total Skor didapat : SKOR AKHIR
Skor tertinggi : 35
Rumus (Skor didapat : Skor tertinggi X
100)

Kesimpulan :
Lulus / Tidak Lulus *)

*) coret yang tidak perlu

Makassar ……………………2020

Penguji ,

( )
NIDN………………………………

Anda mungkin juga menyukai