Anda di halaman 1dari 7

Nama: Megawat

Nim: P17324117018

Tingkat: 3B

TUGAS REVIEW FILM FREEDOM WRITERS

Tokoh:

1. Hilary Swank : Erin Gruwell (Guru Bahasa Inggris)

2. Patrick Dempsey : Scott Casey (Suami Erin)

3. Scott Glenn : Steve Gruwell (Ayah Erin)

4. Imelda Staunton : Margaret Campbell (Kepala Departemen/yayasan)

5. John Benjamin Hickey : Brian Gelford (Guru SMA dan kelas Unggulan)

6. Robert Wisdom : Dr. Carl Chon (Dewan pendidikan Long Beach)

7. April Lee Hernández : Eva Benitez (Murid/freedom writers)

8. Mario : Andre Bryant (Murid/freedom writers)

9. Deance Wyatt : Jamal (Murid/freedom writers)

10. Jacklyn Ngan : Sindy (Murid/freedom writers)

11. Kristn Herrera : Gloria (Murid/freedom writers)

12. Sergio Montalvo : Alejandro (Murid/freedom writers)

13. Vanetta Smith : Brandy (Murid/freedom writers)

14. Gabriel Chavarria : Tito (Murid/freedom writers)

15. Hunter Parrish : Ben (Murid/freedom writers)

16. Antonio Garcia : Miguel (Murid/freedom writers)

17. Giovonnie Samuels : Victoria (Murid/freedom writers)


Freedom Writers merupakan sebuah film yang dirujuk dari buku “The Freedom Writers Diary“, yang
mana buku tersebut berasal dari kisah nyata yang menceritakan perjuangan seorang guru yang berusaha
membangkitkan semangat belajar dari para siswa didiknya.

Kisah bermula dari kedatangan seorang guru wanita bernama Erin Gruwell yang memiliki sifat idealis
serta tngkat kecerdasan tnggi ke Woodrow Wilson High School, diwilayah Long Beach, California,
Amerika Serikat, yang mana pada saat itu isu rasisme di Amerika begitu hangat dibicarakan masyarakat.
Kedatangan Erin didasari pada niat tulusnya yang menggebu-gebu unuk mengajar pada muridnya yang
menurut Erin membutuhkan perhatan khusus dalam penanganannya. Niat mulia Erin ini tdak serta
merta di setujui oleh Ayahnya, karena Steve (Ayah Erin) berpendapat bahwa Erin memiliki tngkat
intelegensi yang tnggi, dan jika kemampuannya tersebut hanya digunakan sebagai seorang pengajar,
maka kecerdasannya akan sia-sia, namun Erin tetap pada pendiriannya untuk menjadi seorang guru dan
niat baiknya itu didukung oleh suaminya yaitu Scott.

Di Woodrow Wilson High School, Erin bertugas sebagai guru bahasa Inggris untuk kelas 203, yang berisi
anak-anak yang cenderung membentuk geng masing-masing bersasarkan ras akibat dampak dari
maraknya perkelahian antar geng di Amerika yang suasananya juga sampai terbawa didalam kelas,
terdapat beragam Geng ras yang selalu mengelompok didalam kelas, sepert ras Kamboja, Kulit Hitam,
Hispanic, dan seorang Kulit Puth. Yang menjadi permasalahan adalah masing-masing gang ras selalu
berselisih dan tdak dapat diakurkan.

Hari-hari pertama keberadaan Erin di dalam kelas, para murid sama sekali tdak tertarik dengan
kehadirannya, bahkan saat Erin mencoba untuk mendekatkan diri ke anak didiknya sesekali terjadi
perselisihan antar geng didalam kelas yang membuat Erin bingung harus berbuat apa. Keberadaan Erin
didalam kelas sering kali tdak dihiraukan oleh para anak didiknya, karena para anak didiknya memiliki
anggapan bahwa tdak ada gunanya sekolah, karena yang menjadi prioritas utama saat ini adalah
perjuangan melawan gerombolan Geng lain yang menjadi musuh mereka supaya mereka dapat bertahan
hidup. Selain itu salah satu anak didiknya yang bernama Eva berkata bahwa Ia tdak suka dengan
kehadiran Erin dikelas, karena menurutnya Erin hanya berbicara penuh nasehat seolah Erin adalah
manusia paling bijak, padahal Erin tdak mengetahui apa yang terjadi sebenarnya dalam kehidupan
mereka. Eva dan beberapa anak didik yang lain juga beranggapan bahwa orang berkulit puth (termasuk
Erin) merupakan orang yang yang banyak mengakibatkan ras lain terbunuh dan terpidana. Namun Erin
tetap terus berusaha untuk menjangkau dan memahami kondisi para muridnya.
Sehingga pada suatu hari ada salah satu anak didiknya yang bernama Tito menggambar salah satu
kelompok ras yang ada dikelasnya, yang membuat seluruh isi kelas menertawakan bentuk ras yang
digambar dan diolok-olok oleh Tito. Kejadian itu membuat Erin murka, dan mulai menasehari mereka
dengan cara mengkaitkan nya dengan pristwa suatu sejarah, namun para anak didiknya malah bersikap
tdak terima tentang apa yang dikatakan Erin, karena erin hanyalah guru baru, yang berusaha mengajari
mereka tanpa tahu apa yang telah terjadi seelumnya pada diri mereka.

Seiring berjalannya waktu Erin terus berusaha untuk lebih mendekatkan diri kepada anak didiknya, tanpa
kenal kata menyerah Erin terus berusaha. Erin mencoba bertanya pada guru lain maupun pada ketua
yayasan tempatnya mengajar untuk berdiskusi dalam memecahkan rasa rasis pada diri anak didiknya,
namun baik dari pihak Sekolah yang rasis maupun Ayah, dan Suami yang tadinya mendukung malah
berbalik arah menjadi tdak mendukung niat mulia Erin karena Erin terlalu terobsesi kepada anak didinya
dibandingkan dengan kehidupan keluarganya. Diskriminasi yang dilakukan oleh pihak sekolah, sepert
pemisahan kelas, serta perbedaan fasilitas yang kentara antara ras kulit puth dan ras di luar itu
membuat Erin miris.

Erin menggali usahanya dalam mendekatkan diri kepada para anak didiknya yang cenderung membentuk
kelompok kelompok berdasarkan ras dengan cara membuat suatu permainan, mulai dari situ para siswa
yang tadinya enggan untuk mendekat ke geng lain lama-kelamaan (terpakasa) berdekatan dengan
anggota geng lain, yang secara tdak langsung dapat merubah dan mengurangi sedikit jarak diantara
mereka. Setelah itu Erin menberikan sejenis buku harian kepada anak didiknya untuk di isi setap hari,
dari situlah Erin dapat memahami kehidupan para anak didiknya. Namun sejak Erin disibukkan dengan
pendekatan terhadap anak-anak didiknya dan bekerja paruh waktu untuk membiayai usahanya dalam
menimbulkan rasa kebersamaan antar anak didiknya, tmbul masalah baru, ia diceraikan oleh suaminya.
Hingga pada akhirnya, ayahnya yang semula tdak mendukung, berbalik mendukung pekerjaan Erin.

Dengan membaca buku-buku harian para anak didiknya Erin mulai paham dengan kondisi anak-anak
didiknya yang selalu berkelompok dengan ras mereka masing-masing. Akhirnya, ia menemukan cara
untuk “menjangkau” kehidupan mereka dengan memberikan mereka bukubacaan. Bahkan, ketka
sekolah mendiskriminasikan fasilitas buku, Erin memberikan buku baru tentang kehidupan gank yang
lekat dengan keseharian mereka. Sejak membaca semua catatan harian yang bercerita tentang
kehidupan mereka yang keras, Erin semakin bersemangat untuk mengubah kehidupan anak-anak
didiknya, serta menghapus batas tak terlihat yang secara kultur memisahkan mereka dengan cara-cara
yang mengagumkan dan sangat menakjubkan, bahkan Erin rela membiayai sendiri segala upayanya
dalam mendekatkan anak didiknya, mulai dari beberapa buku bacaan, kunjungan ke museum, makan
malam mewah bersama para mantan korban kekerasan antar geng di zaman dulu, dan membuat acara
perdamaian melalui festval di Long Beach.

Ternyata bentuk pendekatan yang Erin lakukan berhasil menghilangkan batasan-batasan diantara para
anak didiknya, namun masih tersisa sedikit konflik yang terjadi didalam kelas, salah satunya adalah kasus
penembakan yang melibtkan salah satu anak didik Erin, dan yang menjadi korban adalah teman dekat
dari salah satu anak didik Erin juga yang berasal ras Kamboja. Namun Erin tdak patah arang, dan tetap
berusaha, dan terus berusaha menyatukan mereka.

Saat itu Erin menugaskan para anak didiknya untuk membaca kisah tentang Anne Frank, hal ini pun
disambut antusias oleh para anak ddiknya dan juga menimbulkan rasa penasaran anak didiknya. Setelah
membaca kisah tentang Anne Frank, para anak didiknya menginginkan bahwa penulis buku mengenai
kisah nyata Anne Frank untuk didatangkan ke Sekolah mereka, awalnya Erin menolah karena alasan biaya
dan kondisi sang penulis, namun melihat antusias para anak didiknya akhirnya Erin pun meng iya kan
permintaan para anak didiknya.

Usaha Erin mendatangkan Mrs. Miep Gies seorang wanita penolong Anne Frank, anak Yahudi yang hidup
pada zaman Hitler dan holocaust-nya. Ia mendatangkan Mrs. Miep Gies untuk berbagi cerita kepada
anak-anak didiknya tentang sebuah “bencana” yang terjadi karena rasisme, serta usaha-usaha Erin
lainnya yang mendapat tantangan dari pihak-pihak sekolah.

Namun usaha keras dari Erin membuahkan hasil yang membuat para siswa menjadi sadar dan
menghilangkan pemikiran rasis mereka. Kini mereka mau bergabung menjadi satu dan menghilangkan
tembok-tembok tak terlihat diantara mereka, kini mereka mau saling tegur sapa bahkan bercanda satu
sama lain, kini mereka bagaikan sebuah keluarga di dalam kelas. Hal ini semua berkat kerja keras Erin
yang sangat luar biasa menjadi seorang guru. Dengan cerita dari Mrs. Miep Gies tentang kisah Anne
Frank dan usaha serta kerja keras Erin Gruwell, telah mengajarkan para anak disana tentang art
kejujuran, terutama kepada Eva yang menjadi saksi tunggal kasus penembakan beberapa minggu yang
lalu, dan Eva bersikap jujur saat di pengadilan yang membuat pelakunya (kekasih Eva) dipenjara.

Keharmonisan dan kekeluargaan di kelas 203 Wilson High School, membuat para anak didiknya merasa
nyaman dan bahagia jika harus terus bersama dengan Mrs.G (sebuatan anak didik Erin kepadanya)
sepanjang tahun. Namun saat mereka hendak naik tetngkat SMA (kelas 3), Erin tdak dapat mengajar
merek lagi karena dia masih guru baru yang belum memilki ijin untuk mengajar kelas 3 SMA, yang
membuat para siswa kewea dan terus beusaha untuk tetap diajarkan olah Mrs.G. setelah melewat
beberapa proses yang rumit, akhirnya Mrs.g (Erin), diperbolehkan mengikut perkembangan anak
didiknya bahkan sampai tngkat perguruan tnggi, hal itu tentunya sangat membuat para siswa bahagia
luar luar biasa karena diajari oleh guru sepert Mrs.G.

Dengan diperbolehkannya Mrs.G mengikut perkembangan siswanya samapai tngkat perguruan tnggi,
maka kebanyakan siswa ikut bersekolah sampai tngkat perguruan tnggi, Hasilnya, semangat belajar
murid-muridnya kembali muncul. Akhirnya, banyak dari murid-murid di kelas Erin Gruwell yang menjadi
orang pertama dari keluarga mereka yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tnggi.

Buku harian yang mereka tulis diterbitkan menjadi sebuah buku berjudul ‘The Freedom Writers Diary’.
‘The Freedom Writers Diary’ diterbitkan pada tahun 1999, Erin Gruwell dan para penulis yang merdeka
itu (freedom writers) mendirikan sebuah yayasan Freedom Writers yang didedikasikan untuk mengulang
kesuksesan ruang kelas 203 di ruang kelas di seantero Negeri.

Pendekatan Belajar Yang Digunakan Dalam Film:

Dalam sudut pandang belajar dan pembelajaran, ada yang dikenal dengan istlah pendekatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Pendekatan pembelajaran adalah sudut pandang dari seorag
guru terhadap proses pembelajaran, sudut pandang disini bersifat umum, yang mewadahi,
menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode yang akan digunakan dalam proses pembalajaran.

Berdasarkan film Fredoom Writers, Erin Gruwell melakukan beberapa pendekatan diantara 11 macam
pendekatan yang ada, diantaranya:

1. Pendekatan berkelompok

Selaku guru Erin Gruwell melakukan pendalaman tentang kehidupan para siswanya dengan
memperhakan kondisi lingkungan tempat anak didiknya tnggal, yang mayoritas atau bahkan seluruhnya
merupakan korban dari kekekrasan yang terjadi akibat adanya geng rasial di Amerika saat itu, sehingga
Erin paham bahwa yang menyebabkan anak didiknya enggan untuk belajar di kelas dikarenakan adanya
kekerasan berlatarbelakang geng yang membeda-bedakan ras. Hal itu membuat Erin berpikir untuk
menemukan penyelesaian masalahnya.

2. Pendekatan individu
Erin Gruwell melakukan pendekatan individu, hal ini dapat terlihat dari caranya dalam mendekat setap
anak didiknya dengan memberikan sebuah buku catatan harian yang akan ditulis oleh anak didiknya
setap hari dan dikumpulkan kepada Erin selaku guru, dengan cara itu Erin dapat mengetahui
permasalahan yang terjadi pada masing-masing siswanya dengan membaca catatan harian mereka,
setelah itu barulah Erin dapat melanjutkan langkah yang harus dilakukan berikutnya dalam mendekat
para anak didiknya.

3. Pendekatan bervariasi

Erin Gruwell melakukan pendekatan bervariasi, kerena setelah mengetahui permasalah masing-masing
siswanya, Erin mencoba memahami dan masuk dalam kehidupan masing-masing anak didiknya,
contohnya yaitu Erin mencoba mengenali kehidupan Eva dan juga Andean, dalam hal ini pemecaahan
masalah yang harus dilakukan sangatlah bervariasi, karena masalah yang dihadapi oleh Eva dan Anrea
berbeda (bervariasi).

4. Pendekatan edukatf

Erin Gruwell melakukan pendekatan edukatf, hal ini dapat dilihat saat Erin mencoba mengaitkan olok-
olokan Tito tentang gambar nya yang mengolok-olok ras dari salah satu siswa lain yaitu Jamal, Erin
mengatakan bahwa olok-olokan itu tdak lucu kemudian Erim mengaitkannya dengan suatu sejarah dari
bentuk wajah orang Yahudi yang pernah dilihatnya di Musium.

5. Pendekatan pengalaman

Erin Gruwell melakukan pendekatan pengalaman, hal ini dapat dilihat saat eErin mencoba mendekat
dan masuk kedalam kehidupan anak didiknya dengan menceritakan beberapa kisah tentang kekerasan
yang dilakukan oleh gerombolan geng yang ada didunia. Dari sikapnya itu dapat dilihat bahwa Erin
mencoba mengaikan pembelajaran Bahasa Inggrisnya dengan pengalaman-pengalaman para anak
didiknya.

6. Pendekatan pembiasaan

Erin Gruwell melakukan pendekatan pembiasaan, hal ini dapat dikihat bahwa Erin berusaha untuk
memasukkan kebiasaan siswanya diluaran kelas, sepert mengawali pembelajaran dengan menghidupkan
music kesukaan mayoritas anak remaja saat itu.

7. Pendekatan emosional
Erin Gruwell melakukan pendekatan emosional, hal ini dapat dilihat saat Erin menyinggung (menyindir)
kebiasaan siswanya yang tdak baik, yaitu mengelompokkan atau memandang seseorang berdasarkan
ras, dan juga Erin tdak segan untuk bersikap sepert para muridya (mencoba mengert keadaan anak
didiknya) agar keberadaannya dapat diterima oleh anak didknya, kerena demgan cara itu Erin akan lebih
mudah menyelesaikan masalah yang terjadi didalam kelas nya.

8. Pendekatan rasional

Erin Gruwell melakukan pendekatan rasional, hal ini dapat dilihat dengan beberapa upaya keras dan luar
biasa Erin dalam mengubah pola pikir anak didiknya tentang perbedaan ras yang ada dan Erin juga
menanamkan rasa saling menghargai antara satu dengan yang lain dengan cara-cara yang sangat
mengagumkan. Dalam hal ini telah terjadi pendekatan rasional karena pendekatan rasional diartkan
sebagai pendekatan yang dilakukan oleh guru terhadap murid dengan membimbing cara berfikir murid
ke arah yang lebih baik sesuai dengan tngakat usianya.

9. Pendekatan kebermaknaan

Erin Gruwell melakukan pendekatan kebermaknaan, hal ini dapat dilihat dari caranya mengundang
beberapa tokoh berpengaruh untuk mengubag cara berfikir siswanya, yang akhirnya membuat para anak
didiknya yang tadinya saling bermusuhan menjadi saling bersahabat dan sepert sebuah keluarga, yang
tentunya perbuatan dan upaya luar biasa Erin memiliki makna tersendiri dihat para anak didiknya.

Pendapat saya dengan Film Freedom Writers, saya bisa memahami dengan kondisi yang berras-ras, saya
juga bisa belajar tentang toleransi, menghargai, tdak membedakan warna kulit. Dan saya mendapat
kepercayaan diri dalam menulis, apapun yang saya pikirkan. Dan menambah wawasan kosa kata dalam
menulis. Pengajaran Erin Gruwell juga sangat bagus, dia menerapkan pengajara yang sangat bagus
terhadap anak-anak muridnya yang kurang berpendidikan. Saya juga suka dengan sikap Erin yang
pantang menyerah meskipun keadaan dia yang memiliki banyak masalah, sikapnya tersebut sangat baik
untuk dicontoh oleh orang-orang diseluruh dunia.

Anda mungkin juga menyukai