Anda di halaman 1dari 2

PENCEGAHAN PERSALINAN PREMATUR

dr. Made Pasek Soma Gauthama


Persalinan kurang waktu atau prematur adalah persalinan yang terjadi pada umur
kehamilan <37 minggu dan atau dengan perkiraan berat badan janin < 2500 gram. Persalinan
prematur menjadi hal yang penting diperhatikan karena bayi yang lahir terlalu dini
kemungkinan besar organ vitalnya belum sepenuhnya berkembang. Bayi tersebut dapat lahir
dengan masalah kesehatan yang serius, seperti serebral palsy yang dapat bertahan seumur
hidup. Masalah lainnya antara lain disabilitas dalam proses belajar yang mungkin terjadi
selama masa kanak-kanak atau pada saat remaja. Bayi yang lahir sebelum usia kandungan 34
minggu memeiliki resiko lebih tinggi untuk mendapatkan masalah kesehatan dibandingkan
dengan bayi yang lahir setelah usia kandungan 34 minggu.
Adapun faktor resiko persalinan prematur antara lain adanya riwayat persalina
prematur pada kehamilan sebelumnya, adanya kelaian anatomis pada servix (leher rahim)
dimana leher rahim secara anatomis pendek, jarak antar kehamilan pendek, adanyaa riwayat
pembedahan pada rahim atau leher rahim, adanya riwayat komplikasi kehamilan seperti
kehamilan ganda (kembar) atau riwayat keluar darah dari vagina, serta gaya hidup selama
kehamilan seperti berat badan yang kurang selama kehamilab, merokok selama kehamilan,
serta penggunaan obat-obatan selama kehamilan. Tanda dan gejala yang perlu diwaspadai
apabila terjadi persalinan prematur antara lain, keluarnya darah, cairan atau mukus dari
vagina, adanya peningkatakan jumlah cairan yang keluar dari vagina, nyeri pada tulang
panggul atau adanya tekanan pada perut bagian bawah, kram perut dengan atau tanpa diare,
adanya kontraksi yang regular dan semakin sering.
Pencegahan prematur menjadi penting karena persalinan prematur adalah suatu
kejadian yang dapat dicegah. 10 % dari wanita dengan kondisi kehamilan prematur akan
mengalami persalinan dalam 7 hari kedepan. Sekitar 30 % akan berhenti dengan sendirinyaa.
Sehingga pencegahan persalinan prematur dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
1. Persiapakan Kesehatan Ibu Sebelum Merencanakan Kehamilan
Memeriksakan diri sebelum pernikahan atau kehamilan kedua adalah langkah terbaik bagi
ibu untuk mencegah terjadinya persalinan prematur. Bebeberapa penyakit seperti TORCH,
darah tinggi, diabetes memerlukan pengawasan dokter jika si Ibu berencana untuk hamil.
Lakukan juga imunisasi pra-konsepsi jika perlu.
2. Persiapkan Kondisi Psikis Ibu Sebaik Mungkin
Untuk menghindari stress serta kecemasan berlebih yang dapat memicu kontraksi, siapkan
kondisi psikologis ibu dengan selalu berpikir positif, rileks dan setenang mungkin. Selain
akan berdampak pada kesehatan kehamilan secara keseluruhan, kesiapan psikologis ibu juga
akan memberi dampak positif bagi perkembangan mental janin.
3. Mulailah Gaya Hidup Sehat
Saat merencanakana kehamilan, sebaiknya ibu mulai merubah gaya hidupnya sesehat
mungkin. Hindari rokok, alkohol, serta minuman atau makanan yang mengandung zat adiktif
lainnya. Jika perlu lakukan detoksifikasi agar semua zat beracun dalam tubuh ibu keluar

sebelum konsepsi terjadi. Kembali rajin berolah raga juga akan membantu memperlancar
peredaran darah ibu dan membantu meningkatkan stamina ibu hamil nantinya. Bila gaya
hidup belum berubah namun sudah terlanjur hamil, tidak ada pilihan lain bagi ibu untuk
menunda menghentikan kebiasaan buruknya. Segera konsultasikan pada dokter kondisi
kesehatan ibu. Dan jika perlu lakukanlah diagnostic pre-natal pada usia kandungan 11-13
minggu.
4. Jaga Berat Badan Ibu
Menjaga berat badan tubuh tak berlebih dapat membantu ibu mencegah munculnya diabetes
dan preeklamsia. Sementara berat badan kurang dapat menjadikan bayi lahir terlalu kecil.
5. Minumlah Vitamin yang Dokter Kandungan Berikan untuk Ibu
Vitamin yang dokter berikan tidak hanya akan menambah kesehatan ibu dan janin, namun
juga membantu memastikan bahwa ibu akan melahirkan sesuai dengan jadwal yang telah
diperkitakan.
6. Penuhi Nutrisi dan Gizi Ibu Hamil
Penuhilah keseimbangan gizi ibu hamil dari asupan makanan sehari-hari Anda. Pilihlah
makanan yang banyak mengandung zat-zat yang diperlukan janin untuk berkembang dan
menjaga kesehatan tubuh. Asam Lemak omega 3 (terdapat dalam Salmon, DHA. Kacangkacangan, dan biji-bijian), vitamin A (terdapat pada wortel, apricot dan brokoli), Vitamin C
(trdapat pada buah-buahan), serta vitamin E (terdapat pada kacang, kentang manis, dan
mangga) akan membantu ibu mencegah terjadinya persalinan dini. Lengkapi juga makanan
ibu dengan pelbagai makanan yang mengandung mineral seperti kalsium (terdapat pada susu
dan produk turunannya), magnesium (terdapat pada tahu, kedelai, yougurt pisang, dan wijen),
besi (bayam dan daging), Zinc (terdapat pada daging, oatmeal, jagung, kerang, dan telur), dan
asam folat yang banyak terdapat pada jeruk, pisang.
7. Penuhi Jadwal Konsultasi pada Dokter
Jika ibu pernah mengalami resiko kehamilan dini atau memiliki infeksi kesehatan
lainnya, ikutilah saran dokter untuk penyembuhan dan penuhi jadwal konsultasi yang dokter
berikan

Anda mungkin juga menyukai