Leopold dan
ANC
———— Kelompok 2
Dandi Dwi ————
Pamungkas
Devina Habibah Al-azmy
D.Siti Latifah Nur Fauziah
Gita Mustika Aini
Iis Ariska
Muhammad Rijal
Rina Maryam
Sani Marwiyah
Siti Ruwinda
Sintan Nuruh Hafisah
Sutia Ningsih
• Definisi ANC
Pengawasan wanita hamil atau asuhan antenatal care (ANC) adalah upaya
preventif program pelayanan keschatan obstetrik untuk optimalisasi luaran
maternal dan neonatal melalui kegiatan Pemantauan selama kehamilan.
Esensi yang diuraikan oleh American Academy of Pediatrics dan American
College of Obstetricians and Gynecologists (2007) sebagai “suatu program
perawatan antepartum paripurna yang melibatkan pendekatan terpadu
terhadap perawatan medis dan dukungan psikososial yang secara optimal
dimulai sebelum konsepsi dan berlanjut sepanjang periode antepartum”.
1. Timbang berat badan untuk menghindari tingkat masa tumbuh pada trimester pertama,
atau menghindari berat badan melonjak tinggi pada saat hamil?. Jawabannya adalah gaya
hidup sehat, yakni beraktivitas fisik secara proporsional dan makan makanan sehat. Dengan
pola ini, maka mereka yang sudah terlanjur mengalami penambahan berat badan masih
memiliki harapan untuk melahirkan secara normal sesuai dengan hitungan masa kehamilan
dan bebas dari kemungkinan komplikasi. Berat badan dalam trmester ke II tidak bertambah
lebih dari 1 kg seminggu atau 3 kg selama satu bulan. Penambahan yang lebih dari batas-
batas diatas disebabkan oleh penimbunan (retensi) air dan disebut pra edema.
Taksiran berat janin dapat ditentukan berdasarkan rumus Jolnson Toshack. Pertimbangan
ANTENATAL CARE penting sebagai pertimbangan rencana persalinan secara spontan. Rumus tersebut adalah :
Taksiran Berat Janin (TB) – (Tinggi fundus uteri (dalam cm) – N) x 155
(ANC)
Dengan interpretasi hasil :
N= 11 bila kepala masih berada di bawah spina ischiadika
N=12 bila kepala masih berada di atas spina ischiadika
N= 13 bila kepala belum lewat PAP
2. Mengukur tekanan darah, untuk mengetahui apakah ada hipertensi atau tidak. Karena
hipertensi dapat menimbulkan preeklampsia, solusio plasenta, IUGR, IUFD dan lainnya.,
3. Ukur Tinggi fundus uteri (TFU)
Tinggi Fundus Uteri dan Taksiran Usia Kehamilan Mengukur tinggi fundus uteri
(TFU) adalah untuk menyatukan tumbuh kembang janin. Untuk mengetahui usia
kehamilan. Pada kehamilan diatas 20 minggu fundus uteri diukur dengan pita
ukur (cm). Jika usia kehamilan kurang dari 20 minggu menggunakan petunjuk-
petunjuk badan.
PALPASI,
Selain itu juga perlu dilakukan pemeriksaan palpasi dimana diminta pertanyaan terlentang, kepala dan bahu sedikit lebih tinggi dengan memakai
bantal. Pemeriksa berdiri sebelah kanan ibu hamil. Dengan sikap hormat lakukanlah palpasi bimanual terutama pada pemeriksaan perut dan
payudara. Palpasi abdomen dilakukan untuk menentukan besar dan konsistensi rahim (fundus tinggi), bagian- bagian janin, letak dan presentasi,
gerakan janin, sejauh mana terbawah bayi masuk pintu atas panggul, dan kontraksi rahim Braxton-Hicks dan hiss. Palpasi dapat dilakukan dengan
beberapa cara, yaitu:
• Knebel : Palpasi dilakukan untuk menentukan letak kepala dengan cara bagian bawah dipegang dan fundus uteri digerakkan ke kiri dan kanan.
Jika gerakan bagian bawah negatif, maka artinya kepala. Bila positif, artinya bokong.
• Budin Palpasi dilakukan untuk menentukan letak punggung anak dengan cara tangan kiri menekan fundus uteri ke bawah, akan dirasakan
bagian mana yang membatasi besaran.
• Leopold Pemeriksaan presentasi dan posisi janin : Pasien diminta untuk mengosongkan kandung kemih dan kemudian diminta untuk masalah
telentang dengan lutut semifleksi.
Pemeriksaan Leopold I
Palpasi secara Leopold yang lengkap ini, baru dapat dilakukan jika janin sudah cukup besar kira-kira dari bulan VI ke atas. Sebelum bulan ke VI biasanya bagian-bagian
anak belum jelas, jadi kepala belum dapat ditentukan begitu pula punggung anak. Sebelum bulan ke VI cukuplah untuk menentukan apakah ada benda (janin) yang
melenting ke seluruhannya di dalam rahim (ballottement in toto). Ballottement di dalam rahim boleh dianggap tanda kehamilan pasti. Sebelum bulan ke III uterus tak
dapat diraba dari luar dan untuk mencari perubahan dalam besarnya, bentuk, dan konsistensinya dilakukan toucher atau pemeriksaan dalam.
Pemeriksaan Leopold IV
1) Pemeriksa mengubah posisinya sehingga menghadap ke arah kaki pasien.
2) Kedua telapak tangan ditempatkan di sebelah kiri dan kanan bagian
terendah janin.
3) Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas panggul
(PAP), dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul.
4) Jika kita rapatkan kedua tangan pada permukaan dari bagian terbawah dari
kepala yang masih teraba dari luar dan:
a) Kedua tangan itu konvergen, bagian kecil dari kepala turun ke dalam rongga.
b) lika kedua tangan sejajar, maka dapatkan dari kepala masuk ke dalam
rongga panggul.
c) Jika kedua divergen, maka bagian terbesar dari kepala masuk ke dalam
rongga panggul dan ukuran terbesar dari kepala sudah melewati pintu atas
panggul.
Leopold IV Kalau pada kepala yang masuk ke dalam PAP, kita memasukkan tangan ke dalam rongga panggul maka satu tangan
akan lebih jauh masuk, sedangkan tangan terputus oleh tonjolan kepala. Tonjolan kepala pada fleksi disebabkan oleh daerah
dahi, sedangkan pada letak defleksi oleh belakang kepala. Kalau tonjolan bertentangan dengan bagian kecil, maka anak dalam
letak defleksi. Leopold IV tidak dilakukan, kalau kepala masih tinggi
PEMERIKSAAN KLINIS
AUSKULTASI
Selain palpasi juga diperlukan pemeriksaan auskultasi.Pemeriksaan melalui auskultasi yang digunakan untuk mendengar detak jantung janin.
Alat yang digunakan adalah stetoskop monokuler yang dapat mendengar detak jantung janin pada usia kehamilan 18-20 minggu ke atas.
Kemampuan untuk mendengar bunyi jantung janin tanpa amplifikasi akan didasarkan pada beberapa faktor, termasuk ukuran pasien dan
penglihatan pendengaran. Bunyi jantung janin sudah dapat didengar pada minggu ke-20 pada 80 persen wanita. Pada minggu ke-21, bunyi
jantung janin sudah terdengar pada 95 persen, dan pada minggu ke-22 pada semua wanita hamil. Dengan adanya jantung janin dapat memastikan
adanya kehamilan, janin hidup serta letak janin di dalam rahim. Suara auskultasi yang berasal dari janin dapat berupa, detak jantung janin, gerakan
janin dan bising tali pusat. Sedangkan suara yang berasal dari ibu dapat berupa, detak aorta, bising uterus, Bising usus.