Anda di halaman 1dari 6

K : TEKNOLOGI TEPAT GUNA DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

PROSEDUR PEMERIKSAAN
ANTENATAL CARE (ANC)

Kelompok I :
 Nurhaliza (PO7124320049)
 Rahma Nur Ahlaq (PO7124320056)
 Wiwied Adiva (PO7124320068)
 Yustina Oktavia Lolo (PO7124320070)
A. PENGERTIAN ANTENATAL CARE
• ANC adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil secara
berkala untuk menjaga keselamatan ibu dan janin (Saifuddin, 2006).
Pemeriksaan ANC adalah suatu program terencana berupa observasi,
edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, guna memperoleh suatu
proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan (Wibowo,
2007).
• Dari definisi- definisi diatas dapat disimpulkan bahwa ANC atau
pemeriksaan kehamilan adalah pelayanan yang diberikan kepada wanita
hamil dengan melakukan pemeriksaan dan pengawasan kehamilan untuk
mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil sehingga mampu
menghadapi persalinan, nifas, persiapan memberikan air susu ibu (ASI)
dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.
• Dampak ketika tidak melakukan pemeriksaan ANC yaitu bisa
menyebabkan bahaya bagi ibu maupun janin seperti terjadinya perdarahan
saat masa kehamilan karena tidak terdeteksinya tanda bahaya. Berbagai
penelitian terkait ANC menyatakan bahwa keberhasilan ANC lebih berarti
dapat menyelamatkan nyawa atau menurunkan AKI.
B. MANFAAT ANTENATAL CARE
• Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang janin.
• Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan
janin.
• Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin
terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan
pembedahan.
• Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun
bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
• Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif
• Mempersiapkan peran Ibu dan keluarga daam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal.
• Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan,
nifas dan aspek keluarga berencana.
• Menurunkan angka kesakitan dan kematian maternal perinatal.
C. PELAYANAN ANTENATAL CARE
Standar pelayanan Antenatal terpadu minimal adalah sebagai berikut (10 T)
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
2. Ukur tekanan darah
3. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas/LILA)
4. Ukur tinggi puncak rahim (fundus uteri)
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
6. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi tetanus difteri
(Td) bila diperlukan
7. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama masa kehamilan
8. Tes laboratorium
9. Tata laksana/penanganan kasus sesuai kewenangan
10. Temu wicara (konseling)
D. KUNJUNGAN ANTENATAL CARE
Pada kehamilan normal minimal 6 kali dengan rincian 2 kali di Trimester 1, 1
kali di Trimester 2, dan 3 kali di Trimester 3. Minimal 2 kali diperiksa oleh
dokter saat kunjungan 1 di Trimester 1 dan saat kunjungan ke 5 di Trimester 3
(Kemenkes, 2020)
• ANC ke -1 di Trimester 1
Skrining faktor risiko dilakukan oleh Dokter dengan menerapkan protokol
kesehatan. Jika ibu datang pertama kali ke bidan, bidan tetap melakukan
pelayanan antenatal seperti biasa, kemudian ibu dirujuk ke dokter untuk
dilakukan skrining.
• ANC ke -2 di Trimester 1, ANC ke-3 di Trimester 2, ANC ke-4 di
Trimester 3. Dan ANC ke -6 di Trimester 3 dilakukan tindak lanjut sesuai
hasil skrining.
• ANC ke-5 di Trimester 3 Skrining faktor risiko persalinan dilakukan oleh
Dokter dengan menerapkan protokol kesehatan. Skrining dilakukan untuk
menetapkan :
a. faktor risiko persalinan.
b. menentukan tempat persalinan.
c. menentukan apakah diperlukan rujukan terencana atau tidak.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai