Anda di halaman 1dari 3

PENTINGNYA ANTENATAL CARE ( ANC ) SELAMA KEHAMILAN

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator
utama derajat kesehatan suatu negara. Berdasarkan SDKI 2012, AKI tercatat mencapai 359 per
100 ribu kelahiran hidup dan AKB 32 per 1.000 kelahiran hidup. AKI ini jauh melonjak
dibanding hasil SDKI 2007 yang mencapai 228 per 100 ribu. AKB turun sedikit dibanding hasil
SDKI 2007, yaitu 34 per 1.000 kelahiran hidup. Untuk provinsi NTT, Angka Kematian Ibu
(AKI) sebanyak 306/100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) 57/1.000
kelahiran hidup.

Faktor yang berkontribusi terhadap kematian ibu, secara garis besar dapat dikelompokkan
menjadi penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Penyebab langsung kematian ibu
adalah faktor yang berhubungan dengan komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas seperti
perdarahan, pre eklampsia/eklampsia, infeksi, persalinan macet dan abortus. Penyebab tidak
langsung kematian ibu adalah faktor-faktor yang memperberat keadaan ibu hamil seperti
EMPAT TERLALU (terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak melahirkan, dan terlalu dekat jarak
melahirkan) dan TIGA TERLAMBAT (terlambat mengambil keputusan, terlambat sampai di
tempat rujukan dan terlambat mendapat pertolongan di tempat rujukan). Faktor berpengaruh
lainnya adalah ibu hamil yang menderita penyakit menular seperti Malaria, HIV/AIDS,
Tuberkulosis, Sifilis; penyakit tidak menular seperti Hipertensi, Diabetes Mellitus, gangguan
jiwa; maupun yang mengalami kekurangan gizi.

Salah satu cara yang paling efektif untuk menurunkan AKI dan AKB adalah dengan meningkatkan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas kesehatan. Selain itu, diperlukan
partisipasi dan kesadaran ibu akan pentingnya memeriksakan kehamilan ke tenaga kesehatan ataupun
pusat pelayanan kesehatan.

Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan


kesehatan mental dan fisik ibu hamil, hingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas,
persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 2008).
Tujuan ANC adalah :

1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang
janin.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan sosial ibu dan bayi.
3. Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk
riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya
dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal.
7. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
8. Untuk mendapatkan pelayanan ANC dapat dilaksanakan di Posyandu, Puskesmas
Pembantu, Puskesmas, Rumah sakit maupun di klinik dokter praktek swasta atau di
bidan. Pelayanan ANC ibu hamil dapat dibantu oleh tenaga kesehatan seperti dokter
spesialis ginekologi, dokter, perawat dan bidan (Depkes RI, 2001)
9. Pemeriksaan ANC minimal 4x selama kehamilan yaitu kehamilan trimester pertama (<
14 Minggu) 1x kunjungan, trimester kedua (14-28 Minggu) 1x kunjungan dan trimester
ketiga (28-36 Minggu dan sesudah Minggu ke-36) 2x kunjungan (Saifuddin, 2005).
Namun, Idealnya pemeriksaan ANC pertama kali adalah sedini mungkin ketika diketahui
terlambat haid 1 bulan, setiap 4 minggu hingga usia kehamilan 28 minggu, setiap 2
minggu sekali dari usia kehamilan 28-36 minggu dan setiap satu minggu sekali dari usia
kehamilan 36 minggu hingga waktunya melahirkan.

Pelayanan ANC sesuai dengan kebijakan program pelayanan asuhan antenatal harus sesuai
standar 14 T, yaitu :

1. Penimbangan Berat Badan : Timbang berat badan setiap kali kunjungan.Kenaikan berat
badan normal pada waktu hamil ialah sebesar pada Trimester I 0,5 Kg perbulan dan
Trimester II-III 0,5 Kg perminggu.
2. Ukur Tekanan Darah : Pengukuran tekanan darah/tensi dilakukan secara rutin setiap
ANC, diharapkan tenakan darah selama kehamilan tetap dalam keadaan normal (120/80
mmHg). Hal yang harus diwaspadai adalah apabila selama kehamilan terjadi peningkatan
tekanan darah (hipertensi) yang tidak terkontrol, karena dikhawatirkan dapat terjadinya
preeklamsia atau eklamsia dan dapat menyebabkan ancaman kematian bagi ibu dan janin.
3. Ukur Tinggi Fundus Uteri (TFU) : Perhatikan ukuran TFU ibu apakah sesuai dengan
Umur Kehamilan atau tidak
4. Pemberian tablet besi : Wanita hamil cenderung terkena anemia (kadar Hb darah rendah)
pada 3 bulan terakhir masa kehamilannya, karena pada masa itu janin menimbun
cadangan zat besi untuk dirinya sendiri sebagai persediaan bulan pertama sesudah lahir.
Tablet besi diberikan minimal 90 tablet selama 3 bulan.
5. Pemberian imunisasi TT : Imunisasi ini diberikan untuk memberikan perlindungan
terhadap ibu dan janin terhadap penyakit tetanus. Pemberian imunisasi TT untuk ibu
hamil diberikan 2 kali.
6. Pemeriksaan Hb : Hb pada ibu hamil tidak boleh kurang dari 11 gr% karena ditakutkan
ibu akan mengalami anemia.
7. Pemeriksaan VDRL
8. Perawatan payudara, senam payudara dan pijat tekan payudara
9. Pemeliharaan tingkat kebugaran / senam ibu hamil
10. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
11. Pemeriksaan protein urine atas indikasi
12. Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi
13. Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok
14. Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria

Apabila suatu daerah tidak bisa melaksanakan 14 T sesuai kebijakan dapat dilakukan standar
minimal pelayanan ANC yaitu 7 T yang meliputi :
 Timbang berat badan dan ukur tinggi badan.
 Ukur Tekanan darah.
 Pemberian imunisasi Tetanus toxoid (TT).
 Pemberian Tablet zat besi.
 Ukur Tinggi fundus uteri (rahim).
 Tes terhadap penyakit menular seksual.
 Temu wicara dalam rangka mempersiapkan rujukan. 

Kesadaran akan pentingnya ANC harus selalu ditanamkan pada ibu hamil supaya ibu hamil mampu
menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat. Masa
kehamilan sangatlah menentukan pertumbuhan dan perkembangan si kecil nantinya

Anda mungkin juga menyukai