KEHAMILAN
Ditayangkan: 30 November -0001
Faktor yang berkontribusi terhadap kematian ibu, secara garis besar dapat dikelompokkan
menjadi penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Penyebab langsung kematian ibu
adalah faktor yang berhubungan dengan komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas seperti
perdarahan, pre eklampsia/eklampsia, infeksi, persalinan macet dan abortus. Penyebab tidak
langsung kematian ibu adalah faktor-faktor yang memperberat keadaan ibu hamil seperti
EMPAT TERLALU (terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak melahirkan, dan terlalu dekat
jarak melahirkan) dan TIGA TERLAMBAT (terlambat mengambil keputusan, terlambat
sampai di tempat rujukan dan terlambat mendapat pertolongan di tempat rujukan). Faktor
berpengaruh lainnya adalah ibu hamil yang menderita penyakit menular seperti Malaria,
HIV/AIDS, Tuberkulosis, Sifilis; penyakit tidak menular seperti Hipertensi, Diabetes
Mellitus, gangguan jiwa; maupun yang mengalami kekurangan gizi.
Salah satu cara yang paling efektif untuk menurunkan AKI dan AKB adalah dengan
meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas kesehatan.
Selain itu, diperlukan partisipasi dan kesadaran ibu akan pentingnya memeriksakan
kehamilan ke tenaga kesehatan ataupun pusat pelayanan kesehatan.
Pemeriksaan ANC minimal 4x selama kehamilan yaitu kehamilan trimester pertama (< 14
Minggu) 1x kunjungan, trimester kedua (14-28 Minggu) 1x kunjungan dan trimester ketiga
(28-36 Minggu dan sesudah Minggu ke-36) 2x kunjungan (Saifuddin, 2005). Namun,
Idealnya pemeriksaan ANC pertama kali adalah sedini mungkin ketika diketahui terlambat
haid 1 bulan, setiap 4 minggu hingga usia kehamilan 28 minggu, setiap 2 minggu sekali dari
usia kehamilan 28-36 minggu dan setiap satu minggu sekali dari usia kehamilan 36 minggu
hingga waktunya melahirkan.
Pelayanan ANC sesuai dengan kebijakan program pelayanan asuhan antenatal harus sesuai
standar 14 T, yaitu :
Apabila suatu daerah tidak bisa melaksanakan 14 T sesuai kebijakan dapat dilakukan standar
minimal pelayanan ANC yaitu 7 T yang meliputi :
Kesadaran akan pentingnya ANC harus selalu ditanamkan pada ibu hamil supaya ibu hamil
mampu menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi
yang sehat. Masa kehamilan sangatlah menentukan pertumbuhan dan perkembangan si kecil
nantinya.[*]
http://www.waingapu.com/opini/120-pentingnya-antenatal-care-anc-selama-kehamilan.html
Pemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu tahapan penting
menuju kehamilan yang sehat. Boleh dikatakan pemeriksaan
kehamilan merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para ibu hamil.
Pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan melalui dokter kandungan atau bidan dengan minimal
pemeriksaan 4 kali selama kehamilan yaitu pada usia kehamilan trimester pertama, trimester kedua
dan dua kali pada kehamilan trimester ke tiga, itupun jika kehamilan normal. Namun ada baiknya
pemeriksaan kehamilan dilakukan sebulan sekali hingga usia 6 bulan, sebulan dua kali pada usia 7 - 8
bulan dan seminggu sekali ketika usia kandungan menginjak 9 bulan.
Kenapa pemeriksaan kehamilan begitu penting yang wajib dilakukan oleh para ibu hamil? karena
dalam pemeriksaan tersebut dilakukan monitoring secara menyeluruh baik mengenai kondisi ibu
maupun janin yang sedang dikandungnya. Dengan pemeriksaan kehamilan kita dapat
mengetahui perkembangan kehamilan, tingkat kesehatan kandungan, kondisi janin, dan bahkan
penyakit atau kelainan pada kandungan yang diharapkan dapat dilakukan penanganan secara dini.
Berikut diterangkan mengenai hal apa saja yang dilakukan dalam pemeriksaan kehamilan, sebagai
bahan pengetahuan bagi para ibu hamil agar menuju kehamilan yang sehat dan keluarga yang
berkualitas.
Pemeriksaan Urin
Pemeriksaan urin dilakukan untuk memastikan kehamilan. Selain itu, pemeriksaan juga dilakukan
untuk mengetahui fungsi ginjal ibu hamil, ada tidaknya protein dalam urin, dan juga mengetahui
kadar gula dalam darah. Adanya protein dalam urin mengarah pada pre-eklampsia . Sedangkan
kadar gula darah dapat menunjukkan apakah ibu hamil mengalami diabetes melitus atau tidak.
Pemeriksaan ini penting untuk mengetahui apakah janin dalam berada dalam kondisi sehat
dan baik. Permeriksaan detak jantung ini biasanya menggunakan Teknik Doopler sehingga
ibu hamil dapat mendengarkan detak janin yang dikandungnya.
Pemeriksaan Dalam
Dilakukan untuk mengtahui ada tidaknya kehamilan, memeriksa apakah terdapat tumor, memeriksa
kondisi abnormal di dalam rongga panggul, mendiagnosis adanya bisul atau erosi pada mulut rahim,
melakukan pengambilan lendir mulut rahim (papsmear), mengetahui ada tidaknya penyakit
kehamilan, mengetahui letak janin, dan untuk mengetahui ukuran rongga panggul sebagai jalan lahir
bayi. Biasanya pemeriksaan ini dilakukan di awal kehamilan .
Pemeriksaan Perut
Dilakukan untuk melihat posisi atas rahim, mengukur pertumbuhan janin, dan mengetahui posisi
janin. Pemeriksaan ini harus dilakukan secara rutin setiap kali dilakukan pemeriksaan dengan dokter
kandungan atau bidan.
Pemeriksaan Kaki
Dilakukan untuk mengetahui adanya pembengkakan (oedema) dan kemungkinan varises.
Pembengkakan yang terjadi di minggu-minggu akhir kehamilan adalah normal, namun
pembengkakan yang berlebihan menandakan pre-eklampsia ,
Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan darah bertujuan untuk mengetahui kesehatan umum ibu hamil. Pemeriksaan darah
juga dapat dilakukan dengan pemeriksaan AFP (alpha fetoprotein). Pemeriksaan ini bertujuan untuk
mengetahui kemungkinan gangguan saluran saraf tulang belakang dan untuk mendeteksi otak janin.
Kadar AFP yang rendah menunjukkan adanya kemungkinan down sindorm pada janin. Biasanya
pemeriksaan AFP dilakukan pada usia kehamilan sekitar 15-20 minggu.
http://bidanku.com/pemeriksaan-kehamilan