Anda di halaman 1dari 6

NAMA : OKTAVIANI NANDA SAFITRI

KELAS : 1A

NIM : 214210405

EVIDENCE BASED DALAM PRAKTEK KEBIDANAN

1. Kunjungan ANC( Antenatal Care ) 6 Kali

Antenatal Care / ANC sering disebut dengan perawatan kehamilan.Pemeriksaan Antenatal Care terbaru
sesuai dengan standar pelayanan yaitu minimal 6 kali pemeriksaan selama kehamilan,dan minimal 2 kali
pemeriksaan oleh dokter pada trimester I dan III. 2 kali pada trimester pertama ( kehamilan hingga 12
minggu ) , 1 kali pada trimester kedua ( kehamilan diatas 12 minggu sampai 26 minggu ) , 3 kali pada
trimester ketiga ( kehamilan diatas 24 minggu sampai 40.Menurut Rukiah (2013) tujuan dilakukannya
pemeriksaan antenatal yaitu:

1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.

2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,maternal dan sosial ibu dan bayi.

3) Mengenali secara dini ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk
riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.

4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu dan bayinya dengan trauma
seminimal mungkin.

5) Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.

6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dapat menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang
secara normal.

2.  Pemberian suplemen mikronutrien

Tablet yang mengandung FeSO4, 320 mg ( setara dengan zat besi 60 mg ) dan asam folat 500 gr.
Sebanyak 1 tablet per hari segera setelah rasa mual hilang. Pemberian selama 90 hari ( 3 bulan ). Ibu
hamil harus dinasehati agar tidak meminumnya bersama dengan teh/ kopi agar tidak mengganggu
penyerapannya.Berdasarkan penelitian yang ada, suplemen mikronutrien berguna untuk mengurangi
angka kesakitan ( morbiditas ) dan kematian ( mortalitas ) ibu hamil secara langsung yakni dengan
mengobati penyakit pada kehamilan atau secara tidak langsung dengan menurunkan risiko komplikasi
saat kehamilan dan persalinan.

3. Perkiraan Tinggi Fundus Uteri

Pengukuran Tinggi Fundus UteriTinggi fundus uteri adalah tinggi puncak tertinggi rahim sesuai usia
kehamilan. Biasanya pengukuran inidilakukan saat pemeriksaan abdomen ibu hamil tepatnya saat
melakukan Leopold 1. Dari pengukuranTFU dapat diketahui taksiran usia gestasi dan taksiran berat
badan janin. Pengukuran TFU menggunakan jari pemeriksa sebagai alat ukurnya, namun kelemahannya
tiap orang memiliki ukuran jari yang berbeda.TFU lebih baik diukur menggunakan metylen dengan
satuan cm, ujung metylen ditempelkan padasimfisis pubis sedangkan ujung lain ditempelkan di puncak
rahim.

a. TFU untuk mengetahui tafsiran usia kehamilan (UK).

Jika Fundus belum melewati pusat : UK (minggu) = Hasil ukur + 4

Jika Fundus sudah melewati pusat : UK (minggu ) = hasil ukur + 6

b. TFU untuk taksiran Berat Badan Janin.

TBJ ( gram ) =  (TFU – 12) X 155 gram

Terdapat variasi yang lebar antara operator yang melakukan pengukuran TFU dengan cara tradisional
( jari tangan ).Menggunakan pita ukur untuk mengukur jarak antara tepi atas simpisis pubis dengan
fundus uteri dalam centimeter adalah metoda yang dapat diandalkan untuk memperkirakan TFU.Jarak
tersebut ( dalam cm ) sesuai dengan umur kehamilan ( dalam minggu ) setelah umur kehamilan 24
minggu.

4. Imunisasi TT 0,5 cc

Imunisasi adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya untuk pencegahan ter hadap
infeksi tetanus. Vaksin tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian
dimurnikan.

5. Perkiraan hemoglobin pada kehamilan

Dalam kehamilan normal akan terjadi penurunan kadar hemoglobin. Kadar Hb terendah terjadi sekitar
pada umur kehamilan 30 minggu. Oleh karena itu pemeriksaan Hb harus dilakukan pada kehamilan dini
untuk melihat data awal, lalu diulang pada sekitar 30 minggu. Untuk saat inianemia dalam kehamilan di
Indonesia ditetapkan dengan kadar Hb <11g%. Pada Trimester I dan III atau Hb <10,5g% pada trimester
II. Apabila hanya terjadi anemia ringan, sebab yang paling sering adalah difisiensi zat besi dan dapat
diobati secara efektif dengan suplementasi besi 60 mg/hari elemental besi dan 50µg asam folat untuk
profilaksi anemia. Program Kemenkes RI memberikan 90 tablet bsi selama 3 bulan.

Semua ibu hamil yang dapat suplementasi besi harus menghindari tembakau, teh dan kopi serta
dipastikan mereka mengonsumsi makanan kaya protein dan vitamin C.

6. Hipotensi Pada Saat Berbaring Terlentang.

Posisi terlentang mempengaruhi fisiologi ibu dan janin. Setiap ibu hamil hendaknya menghindari posisi
terlentang terutama pada kehamilan lanjut. Hal ini disebabkan karena apabila berbaring terlentang akan
terjadi penekanan oleh uterus pada vena pelvis major dan vena cava inferior yang akan mengurangu
sirkulasi darah  ke jantung bagian kanan dan akan mengakibatkan pengaliran oksigen ke otak dan akan
mengakibatkan pingsan. Keadaan tersebut lebih terkenal dengan supine hypotensif syndrome yang
dapat mengakibatkan denyut jantung janin ( DJJ ) abnormal. Namun apabila posisi terlentang
dibutuhkan maka dianjurkan untuk meletakkan bantal kecil dibawah sisi kiri punggung bawah.Secara
ringkas penelitian menunjukan hasil:

1. Posisi terlentag mempengaruhi fisiologi ibu dan janin.

2. Setiap ibu hamil hendaknya menghindari posisi terlentang terutama pada kehamilan lanjut.

3. Bila posisi terlentang dibutuhkan maka dianjurkan untuk meletakkan bantal kecil dibawah sisi kiri
punggung bawah.

7. Pentingnya Deteksi Penyakit Bukan Penilaian/Pendekatan Risiko.

Pendekatan risiko yang mempunyai rasionalisasi bahwa asuhan antenatal adalah melakukan screening
untuk memprediksi faktor-faktor  resiko untuk memprediksi suatu penyakit, tetapi berdasarkan hasil
study di Zaire membuktikan bahwa 71% persalinan macet tidak bisa diprediksi , 90% ibu yang
diidentifikasi beresiko tidak pernah mengalami komplikasi dan 88% dari wanita yang mengalami
perdarahan pasca persalinan tidak memiliki riwayat yang prediktif. Pendekatan risiko mempunyai nila
prediksi lebih buruk, oleh karena itu tidak dapat membedakan mereka yang akan mengalami dan yang
mengalami komplikasi, juga keamanan palsu oleh karena banyak ibu yang dimasukan dalam risiko
rendah mengalami komplikasi, namun mereka tidak pernah mendapat informasi mengenai komplikasi
kehamilan dan cara penanganannya. Bila terpaku pada ibu rrisiko tinggi makan pelayanan kehamilan
( pada wanita hamil ) yang sebetulnya bisa berisiko akan terabaikan.

Dapat dikatakan bahwa wanita hamil mempunyai risiko untuk mengalami komplikasi dan haruus
mempunyai akses terhadap asuhan ibu bersalin yang berkualitas. Bahkan wanita yang digolongkan
dalam risiko rendah bisa saja mengalami komplikasi.

8. Pemberian Aroma Terapi Lavender dalam menurunkan rasa mual dan muntah pada pasien
Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis Gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan muntah atau tumpah yang
berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat, sehingga mengganggu kesehatan dan
pekerjaan sehari-hari (Basuki, 2009).Penyebab dari hiperemesis gravidarumbelum diketahui secara
pasti, namun diperkirakan berhubungan dengan perubahan sistem endokrin yang terjadi selama
kehamilan, terutama disebabkan oleh tingginya fluktuasi kadar HCG(human chorionic gonadotrophin).

Menurut hasil penelitian Hepner (2002) di Inggris, ada beberapa keuntungan penggunaan aroma terapi
khususnya lavender yaitu cara mendapatkannya yang tidak susah dan harganya relatif tidak mahal, serta
mudah diimplementasikan sendiri oleh ibu-ibu hamil serta tidak memberikan dampak negatif bagi ibu
maupun janin, bila dipakai selama kehamilan (Tiran, 2008).Aroma terapi khususnya aroma lavender
dapat mengurangi rasa mual dan muntah pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum tanpa
memberikan efek samping pada ibu dan janin.Kandungan zat-zat kimia alami dari tumbuhan ini bersifat
antioksidan, antiinflamasi, serta dapat memberikan kenyamanan bagi ibu hamil dengan cara meletakkan
aroma terapi di kamar, sehingga ibu dapat menghirup wanginya aroma lavender saat
beristirahat.Meskipun demikian saat ini aroma terapi khususnya lavender belum digunakan di rumah
sakit-rumah sakit, salah satunya di RSIA Eria Bunda Pekanbaru. Berdasarkan fenomena ini peneliti
tertarik untuk mengetahui bagaimana ”efektifitas pemberian aroma terapi lavender dalam menurunkan
mual dan muntah pada pasien hiperemesis gravidarum”.

9. Pengaruh antara keteraturan Prenatal Gentle Yoga Terhadap penurunan nyeri Punggung Ibu hamil
Trimester III

Prenatal yoga merupakan olahraga yang dikhususkan bagi para ibu hamil. Dimana gerakan yang
dilaksanakan dalam prenatal yoga ini jauh lebih sederhana dan lebih mudah untuk dipraktekkan yang
disesuaikan dengan kondisi ibu hamil dibandingkan dengan gerakan yoga sebelumnya. Mengikuti
prenatal yoga secara teratur dan intensif dapat meningkatkan kesadaran (awrennes) pada ibu hamil,
menciptakan ikatan batin antara ibu dan bayinya dan mempermudah proses persalinan.Pendapat dan
hasil penelitian bahwa, yoga juga mengurangi rasa dan menghilangkan beberapa ketidaknyamanan
dalam kehamilan, meningkatkan kekuatan otot yang khususnya sangat bermanfaat dalam mencegah
back pain, dapat membantu wanita merasa lebih lincah dan gesit, serta keseimbangan perubahan berat
badan dan memfasilitasi perubahan gaya gravitasi saat kehamilan. Latihan yoga dalam penelitian ini
tidak hanya menguatkan kelompok otot-otot bahu, belakang dan kaki. Tetapi juga membantu
memperoleh posisi tubuh yang benar, dimana hal-hal tersebut dapat mengurangi nyeri punggung pada
wanita hamil.

10. Efektifitas Meminum Jahe dalam mengurangi emisi gravidarum pada ibu hamil Trimester I

Emesis gravidarum atau nama lainnya nausea gravidarum (NVP), atau lebih dikenal dengan istilah
morning sickness adalah gejala mual - biasanya disertai muntah - yang umumnya terjadi pada awal
kehamilan, biasanya pada trisemester pertama. Kondisi ini umumnya dialami oleh lebih dari separuh
wanita hamil yang disebabkan karena meningkatnya kadar hormon estrogen.Sebuah studi yang
dilakukan oleh Meltzer, (2000) dipublikasikan dalam American Journal of Obstetric and Gynecology
(2001) menemukan bahwa jahe sangat membantu dalam mengurangi morning sickness. Penelitian
dilakukan dengan memberikan kapsul yang berisi jahe pada satu kelompok yang berjumlah 32 orang dan
memberikan kapsul plasebo pada satu kelompok lainnya yang berjumlah 35 orang. Setelah dilakukan
tindakan pengobatan selama empat hari, proporsi wanita hamil yang mengalami mual dan muntah pada
kelompok jahe (12 dari 32 orang, sekitar 37,5%o) lebih rendah dibandingkan kelompok plasebo (23 dari
35 orang, sekitar 65,7%).

Dari hasil penelitian tentang efektifitas minuman jahe dalam mengurangi mual muntah pada ibu hamil
trimester I didapat rata-rata mual muntah pada kelompok eksperimen sebelum intervensi sebesar 3,87
dan pada kelompok kontrol sebesar 2,73. Setelah pemberian intervensi minuman jahe pada kelompok
eksperimen terdapat penurunan mual muntah dengan nilai rata-rata 2,78 dengan hasil uji statistik P
value sebesar 0,014 < a 0,05. Sedangkan pada kelompok control didapatkan hasil P value sebesar Dapat
disimpulkan bahwa minuman jahe yang diberikan pada ibu hamil trimester 1 efektif dalam mengurangi
emesis gravidarum.

[22.48, 27/3/2022] Navila Athifah🐼: 11. Pengaruh Akrupresur terhadap pengurangan nyeri kepala pada
ibu hamil TM I

Pijat akupresur (acupressure) adalah cara pijat berdasarkan ilmu akupunktur (acupuncture) atau bisa
juga disebut akupunktur tanpa jarum. Pemijatan dilakukan pada titik akupunktur dibagian tubuh
tertentu untuk menghilangkan keluhan atau penyakit yang diderita.Hasil penelitian menunjukkan bahwa
distribusi responden berdasarkan nyeri sesudah intervensi sebagian besar mengalami nyeri ringan
sebanyak 10 responden (50%) dan sebagian kecil mengalami nyeri sedang sebanyak 1 responden (5.0%).
Jadi dapat disimpulkan dari 20 orang yang menderita sakikepala, setelah di akupresur rata –rata
mengalami penurunan yang dapat mengurangi sakit kepala pada ibu hamil TM 1.

12. Terapi Al-Quran meminimalkan resiko Depresi ibu hamil dengan fetal Anomaly

Kehamilan dengan fetal anomaly menimbulkan distres pada orang tua, terlebih jika kehamilan tersebut
merupakan kehamilan yang sangat diharapkan dan sudah direncanakan. Stres yang dirasakan karena
adanya pengalaman tidak menyenangkan berupa kehilangan dapat memberikan dampak berupa trauma
pada kehamilan berikutnya. Pendekatan spiritual dengan mendengarkan bacaan Alquran dapat
menurunkan risiko depresi pada ibu. pasien mengatakan merasakan ketenangan setiap kali
mendengarkan bacaan Alquran, meskipun saat mendengarkan mereka tidak mengetahui artidari bacaan
tersebut.

13. Indeks massa tubuh (IMT) Pra hamil dan kenaikan berat badan ibu selama hamil berhubungan
dengan berat badan bayi lahir

IMT pra hamil digunakan sebagai pedoman status gizi ibu sebelum hamil dan juga menentukan
penambahan berat badan optimal pada kehamilan. Sedangkan, kenaikan berat badan selama kehamilan
merupakan indikator menentukan status gizi ibu. Penelitian dengan desain retrospektif ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan IMT pra hamil dan kenaikan berat badan ibu selama hamil dengan berat
lahir bayi. Sampel adalah 71 ibu yang mempunyai anak usia 0-6 bulan yang dipilih secara purposive
sampling. Hasil penelitian menunjukkan Sebagian besar responden 67, 6% dalam penelitian ini
mempunyai IMT pra hamil normal dan 62% respoden mengalami kenaikan berat badan selama hamil
sesuai rekomendasi. Ada hubungan signifikan antara IMT pra hamil dengan berat badan lahir p= 0,006,
begitu juga dengan kenaikan berat badan selama hamil mempunyai hubungan signifikan dengan berat
badan lahir dengan nilai p= 0,02

14. Pemberian Jus Bayam Merah,Jeruk sunkis,Madu terhadap kadar haemoglobin pada Ibu hamil yang
memiliki anemia

Anemia yaitu kadar hemoglobin <11 gr%. Anemia defisiensi zat besi adalah kondisi kekurangan nutrisi
zat besi yang mengakibatkan penurunan jumlah sel darah merah.Anemia defisiensi zat besi pada ibu
hamil ini dapat menimbulkan dampak besar bagi kehamilan seperti perdarahan, kematian ibu,
prematuritas, kematian perinatal dan BBLR.Untuk mengatasi anemia pada kehamilan ini salah satunya
dengan menggunakan terapi kombinasi jus bayam merah-jeruk sunkis-madu.

Bayam salah satu sayuran yang banyak mengandung zat besi, dimana zat besi merupakan salah satu
nutrien yang sangat penting dikonsumsi selama hamil (Bobak, 2008).Ada dua jenis bayam, yaitu bayam
merah dan bayam hijau.Bayam merah dan bayam hijau sebenarnya sama-sama memiliki manfaat yang
baik. Di dalam 100 gr bayam hijau mengandung energi sebesar 16 Kkal, 0,9 protein, 0,4 gr lemak, 2,9 gr
karbohidrat, 166 mg kalsium, 0,7 gr serat, 3,5 mg zat besi dan 41 mg vitamin C. Sedangkan untuk 100 gr
bayam merah mengandung energi sebesar 50 Kkal, 3 gr protein, 0,8 gr lemak, 10 gr karbohidrat, 520 mg
kalsium, 2,2 gr serat, 7 mg zat besi dan 62 mg vitamin C. Untuk itu pencegahan agar tidak terjadinya
anemia sebaiknya mengkonsumsi bayam terutama bayam merah yang memiliki kandungan zat besi dan
vitamin C yang lebih tinggi dibandingkan dengan bayam hijau.Adapun kebutuhan zat besi untuk ibu
hamil> 20 mg.

Disamping itu, zat besi merupakan zat yang diserap oleh tubuh maka dibutuhkan vitamin C agar zat besi
dapat diserap secara maksimal. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Zulaekah (2007) yang menyatakan
bahwa pemberian suplemen zat besi dan vitamin C lebih efektif meningkatkan kadar hemoglobin dan
jumlah sel darah merah dibandingkan dengan zat besi saja atau vitamin C saja.Salah satu buah yang
memiliki vitamin C dan senyawa bermanfaat untuk kesehatan adalah jeruk. Jadi jeruk sunkis lebih tinggi
kandungan vitamin C nya dibandingkan dengan jeruk manis dan jeruk nipis.Adapun kebutuhan vitamin C
untuk ibu hamil rata-rata sekitar 86 mg per hari.Madu merupakan obat dari segala jenis penyakit. Madu
dapat digunakan sebagai perisa (pemanis) pada minuman.

Berdasarkan penelitian Titik Wijayanti (2006) menyatakan bahwa pemberian jus bayam pada tikus putih
sangat efektif dalam meningkatkan kadar hemoglobin darah sebanyak 5%.Berdasarkan hasil penelitian
Nuraysih(2015) menunjukan bahwa kombinasi jus Bayam-Jeruk sunkis-Madu efektif untuk
meningkatkan kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan anemia di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Kecamatan Pontianak Selatan.

Anda mungkin juga menyukai