Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

OLEH :
NISA ANNISA ARFIYANTI, M.Tr.Keb

PRODI D III KEBIDANAN


AKADEMI KEBIDANAN JEMBER
2022
Tujuan pembelajaran
◦ Mahasiswa memahami tentang kebijakan asuhan kehamilan, Jumlah kunjungan ANC, Lokasi
Pelayanan ANC, Pelaksana Pelayanan ANC, Lingkup asuhan kehamilan & Refocusing
asuhan kehamilan, Standar Pelayanan ANC (Minimal 10T). 7 Langkah manajemen
kebidanan varney pada masa kehamilan.
KEHAMILAN
 Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis dan alamiah pada setiap perempuan yang
memiliki organ reprosuksi sehat, telah menstruasi dan melakukan hubungan seksual dengan
seorang pria yang sehat. (Nugrawati dan Amriani,2021)
 Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya bayi dengan lama 280 hari atau 40
minggu atau 9 bulan 7 hari yang dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT). (Fatimah
dan Nuryaningsih,2017)
PENGERTIAN ANTENATAL CARE (ANC)

◦ Pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil,
hingga mampu menghadapi persalinan, masa nifas, persiapan pemberian ASI dan
kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.
◦ Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala untuk menjaga
keselamatan ibu dan janin (Saifuddin, 2006).
FILOSOFI ASUHAN KEHAMILAN
1. Kehamilan merupakan proses alamiah
2. Asuhan kehamilan mengutamakan kesinambungan (Continuity of care)
3. Pelayanan yang terpusat pada Wanita (Women Centered) dan keluarga (Family centered)
4. Asuhan kehamilan menghargai hak ibu hamil untuk berpartisipasi dan memperoleh pengetahuan
pengalaman kehamilannya
OUTLINE

Kebijakan asuhan kehamilan Lingkup asuhan kehamilan &


1. Jumlah kunjungan ANC Refocusing asuhan Tahapan asuhan kebidanan
kehamilan, Standar varney pada masa
2. Lokasi Pelayanan ANC Pelayanan ANC (Minimal kehamilan.
3. Pelaksana Pelayanan ANC 10T).
KEBIJAKAN ASUHAN KEHAMILAN
Pemeriksaan kehamilan yang ideal untuk pertama kalinya adalah sedini mungkin ketika haidnya
terlambat satu bulan. Hasil penelitian telah menunjukkan berulang kali bahwa wanita yang datang lebih
dini dan teratur untuk pemeriksaan pra lahir mempunyai komplikasi yang lebih sedikit dan bayi yang lebih
sehat dari pada wanita yang mendapat perawatan pra lahir tidak teratur atau terlambat periksa kehamilan.
Kelainan-kelainan yang mungkin ada atau akan timbul pada kehamilan tersebut lekas diketahui dan segera
dapat diatasi, sebelum berpengaruh tidak baik terhadap kehamilan (Wiknjosastro, 2013)
JUMLAH KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC)
Menurut WHO Pelayanan Antenatal sesuai standar adalah Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan
antenatal sebanyak 4 kali selama periode kehamilan dengan ketentuan :

a. Trimester I : Satu kali kunjungan


b. Trimester II : Satu kali kunjungan
c. Trimester III : Dua kali kunjungan

Dalam buku KIA revisi (2020) pelayanan Antenatal minimal 6 kali selama kehamilan:
d. Trimester I : Dua kali kunjungan
e. Trimester II : Satu kali kunjungan
f. Trimester III : Tiga Kali kunjungan
Trimester I : (TM I< 13 mg) Trimester II (TM II< 28 mg)
Informasi yang diberikan :
Informasi yang diberikan :
1) Menjalin hubungan dan saling percaya
1) Sama seperti kunjungan pertama
2) Mendeteksi masalah yang dapat ditangani sebelum
membahayakan jiwa 2) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan
3) Pencegahan tetanus : Tetanus, Anemia dan kebiasaan pengobatannya
tradisional yang berbahaya 3) Penapisan preeklamsi, gemeli, infeksi alat
4) Memulai persipan kelahiran dan kesiapan menghadapi reproduksi dan saluran perkemihan
komplikasi 4) Mengulang perencanaan persalinan
5) Motivasi hidup sehat (Gizi, latihan, istirahat, hygiene)

Trimester III (TM III 28 – 36 mg dan > 36 mg)


Informasi yang diberikan :
1) Sama seperti kunjungan II dan III
2) Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi
3) Mengenali tanda-tanda persalinan atau kondisi yang memerlukan
persalinan di rumah sakit
LOKASI PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC)

Menurut Kemenkes RI (2010) tempat pemberian pelayanan Antenatal Care dapat status aktif meliputi :

1. Puskesmas
2. Puskesmas pembantu
3. Pondok bersalin desa
4. Posyandu
5. Rumah penduduk (pada kunjungan kegiatan puskesmas) Rumah sakit pemerintah atau swasta
6. Rumah sakit bersalin
7. Tempat praktek swasta (bidan, dokter).
PELAKSANA PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC)

Menurut Kemenkes RI (2010) pelaksana pelayanan Antenatal Care (ANC) terdiri dari :

1. Bidan / midwives
2. Dokter Umum
3. SPOG / Dokter spesialis obstetric dan ginekologi
4. Team/ antara dokter dan bidan
LINGKUP ASUHAN KEHAMILAN

Dalam memberikan asuhan kepada ibu hamil, bidan harus memberikan pelayanan secara komprehensif atau menyeluruh. Adapun
lingkup asuhan kebidanan pada ibu hamil meliputi:
1. Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan kehamilan serta menganalisis tiap kunjungan/pemeriksaan ibu hamil / Anamnesa.
2. Melaksanakan pemeriksaan fisik secara sistematis dan lengkap.
3. Melakukan pemeriksaan abdomen termasuk tinggi fundus uteri (TFU) Posisi, Presentasi dan penurunan janin.
4. Melakukan penilaian pelvic ukuran dan struktur panggul.
5. Menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk denyut jantung janin dengan fetoskop/leanec dan gerakan janin dengan
palpasi.
6. Menghitung usia kehamilan (UK) dan hari perkiraan lahir (HPL).
7. Mengkaji status nutrisi dan hubungan dengan pertumbuhan janin.
8. Mengkaji kenaikan berat badan ibu dan hubungannya dengan komplikasi.
9. Memberi penyuluhan tanda-tanda bahaya dan bagaimana menghubungi bidan.
Lanjutan……

10. Melakukan penatalaksanaan kehamilan dengan anemia ringan, hiperemesis gravidarum tingkat I,
abortus iminen dan preeklampsia ringan.
11. Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara mengurangi ketidaknyamanan kehamilan.
12. Memberi Imunisasi TT bagi ibu hamil.
13. Mengidentifikasi atau mendeteksi penyimpangan kehamilan normal dan penanganannya termasuk
rujukan pada beberapa kasus.
14. Memberikan bimbingan dan persiapan persalinan, kelahiran dan menjadi orang tua.
15. Bimbingan dan penyuluhan tentang perilaku kesehatan selama hamil seperti nutrisi, latihan, keamanan,
kebiasaan merokok.
16. Penggunaan secara aman jamu atau obat-obatan tradisional yang tersedia.
REFOCUSING ASUHAN KEHAMILAN

◦ Setiap ibu hamil berisiko mengalami komplikasi yang sangat tidak bisa diprediksi sehingga setiap ibu
hamil harus mempunyai akses asuhan kehamilan dan persalinan yang berkualitas. Oleh karena itu fokus
ANC perlu diperbaharui (refocused) agar asuhan kehamilan lebih efektif dan dapat dijangkau oleh setiap
wanita hamil.
ISI REFOCUSING ANTENATAL CARE (ANC)

Penolong yang terampil/terlatih harus selalu tersedia untuk :


1. Membantu ibu hamil dan keluarganya membuat perencanaan persalinan
2. Membantu setiap ibu hamil dan keluarganya mempersiapkan diri menghadapi komplikasi
3. Melakukan skrining/penapisan kondisi-kondisi yang memerlukan persalinan di Rumah Sakit
4. Mendeteksi dan menangani komplikasi
5. Mendeteksi kehamilan ganda setelah usia kehamilan 28 minggu, dan letak/presentasi
abnormal setelah 36 minggu.
Lanjutan…
6. Memberikan Imunisasi Tetanus Toxoid untuk mencegah kematian BBL karena tetanus.
7. Memberikan suplementasi zat besi dan asam folat. Umumnya anemia yg terjadi pd bumil adalah
anemia defisiensi zat besi dan asam folat
8. Untuk populasi tertentu:
a. Profilaksis cacing tambang untuk menurunkan insidens anemia berat
b. Pencegahan / terapi preventif malaria untuk menurunkan risiko terkena malaria di daerah endemic
c. Suplementsi Yodium
d. Suplementasi Vitamin A
STANDAR PELAYANAN ANTENATAL CARE
◦ Pelaksanaan pelayanan antenatal care ada 10 standar pelayanan yang harus dilakukan oleh bidan atau, tenaga
Kesehatan, adalah sebagai berikut (Sulistiyawati,2011;h 121) :
TIMBANG BERAT UKURAN TINGGI
BADAN BADAN
◦ Penimbangan berat badan pada setiap kali ◦ Pengukuran TB dilakukan pada saar pertama kali
kunjungan antenatal dilakukan untuk kunjungan
mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan ◦ TB ibu hamil <145 cm meningkatkan resiko untuk
janin. terjadinya Cephalo Pelvic Disproportion (CPD)
UKUR TEKANAN
NILAI STATUS GIZI
DARAH
◦ Untuk mendeteksi adanya hipertensi (TD > ◦ Pengukuran LILA pada saat pertama kali
140/90 mmhg) pada kehamilan dan pre kunjungan untuk skrining KEK
eklampsi (Hipertensi disertai oedema pada ◦ <23,5 = Status gizi ibu kurang = risiko melahirkan
ektremitas, wajah & proteinuria) BBLR
◦ >23,5 = status gizi baik
UKUR TINGGI FUNDUS
UTERI PRESENTASI JANIN, DJJ
◦ Dilakukan setiap kali kunjungan antenatal ◦ Menentukan posisi janin
◦ U/ mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau ◦ DJJ Normal 120-160 x/m
tidak dengan umur kehamilan ◦ DJJ mulai terdengar saat UK > 12 mg = dopler
dan USG
◦ DJJ mulai terdengar saat usia kehamilan > 18 mg
dengan menggunakan Linec
IMUNISASI TT TABLET ZAT BESI
◦ U/ Mencegah terjadinya, tetanus neonatorum ◦ Mencegah anemia
pada bayi ◦ Minimal 90 tablet selama hamil
◦ Pada saat kontak pertama, ibu hamil ◦ 1x1 / hari
diskrining status imunisasi TT-nya ◦ Lebih efektif dengan penggunaan vit.c
◦ Dosis = 0,5 cc secara IM
TES LABORATORIUM TATALAKSANA KASUS
◦ Pemeriksaan golongan darah, Hb, Protein ◦ Memberikan terapi sesuai dengan temuan petugas
Urin, Kadar gula darah, Malaria, sifilis, HIV, Kesehatan
BTA dan Hepatitis B. ◦ Konsultasi kepada dokter jika ditemukan penyulit
selama kehamilan
◦ Kasus yang tidak dapat ditangani dirujuk sesuai
dengan system rujukan
TEMU WICARA
◦ Kesehatan ibu
◦ PHBS
◦ Peran suami/ keluarga dalam kehamilan dan perencanaan
persalinan
◦ Tanda bahaya pada kehamilan, persalinan dan nifas
◦ Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K)
◦ Asupan gizi seimbang
◦ Geja penyakit menular dan tidak menular
◦ Penawaran untuk melakukan konseling dan testing HIV
di daaerah tertentu (risiko tinggi)
◦ IMD dan pemberian ASI Eksklusif
◦ KB Pascasalin
◦ Imunisasi
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN

◦ Pendekatan yang digunakan oleh seorang bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara
sistematis mulai dari pengkajian, analisis data, diagnose kebidanan, perencanaan dan evaluasi.
◦ Proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan
Tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan , keterampilan dalam rangkaian tahapan logis
untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada klien.
◦ Sasaran manajemen Asuhan Kebidanan : Perempuan sepanjang daur kehidupan.
7 LANGKAH MANAJEMEN KEBIDANAN VARNEY

Pengumpulan Data
1
Dasar

Evaluasi 7 Interpretasi Data Dasar 2

Melaksanakan Identifikasi Masalah


6 3
Perencanaan Potensial

Merencanakan Asuhan 5 Identifikasi Kebutuhan 4


LANGKAH I: PENGUMPULAN DATA DASAR

Pengumpulan data dengan cara:


1. Anamnesa Riwayat Kesehatan
2. Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan
3. Pemeriksaan tanda-tanda vital
4. Meninjau catatan terbaru dan catatan sebelumnya
5. Pemeriksaan khusus dan penunjang
LANGKAH II : INTERPRETASI DATA DASAR

DIAGNOSA KEBIDANAN
Dari data subjektif dan objektif sesuai dengan kewenangan, lingkup kebidanan
MASALAH KEBUTUHAN
Dari data subjektif dan objektif tentang hal-hal yang berkaitan dengan
pengalaman klien yang ditemukan dari hasil pengkajian atau yang menyertai
diagnose
KEBUTUHAN
Hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum teridentifikasi dalam diagnose
dan masalah yang didapatkan dengan melakukan Analisa data
LANGKAH III : MENGIDENTIFIKASI MASALAH
POTENSIAL
Mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial lain berdasarkan rangkaian
masalah dan diagnose yang sudah diidentifikasi. Membutuhkan antisipasi, bila
mungkin dilakukan pencegahan.
LANGKAH IV : MENETAPKAN KEBUTUHAN
PENANGANAN SEGERA

Bidan harus mampu mengevaluasi kondisi klien untuk menentukan kepada siapa
konsultasi dan kolaborasi yang paling tepat dalam manajemen asuhan
kebidanan.
LANGKAH V : MERENCANAKAN ASUHAN YANG
AKAN DIBERIKAN

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah
teridentifikasidari kondisi klien namun yang dapat dibutuhkan penyuluhan, konseling
yang merujuk masalah klien berkaitan social ekonomi kultural / masalah psikologis.
LANGKAH VI : MELAKSANAKAN LANGSUNG
ASUHAN DENGAN EFISIEN DAN AMAN

Rencana asuhan menyeluruh seperti pada Langkah 5 yang dilaksanakan secara


efisien dan aman

LANGKAH VII : EVALUASI


Dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan
kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan
sebagaimana telah diidentifikasi didalam masalah dan diagnose.
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEHAMILAN

◦ Pendokumentasian : Tindakan membuat pencatatan sebagai bukti otentik yang dapat


dijadikan bukti dalam persoalan hukum. Dokumentasi ini sebagai pertanggung jawaban
dan pertanggung-gugatan bidan terhadap apa yang telah dilakukan dalam pelayanan
kebidanan.
◦ Dokumentasi dalam kebidanan adalah suatu bukti pencatatan dan pelaporan yang
dimiliki oleh bidan dalam melakukan catatan perawatan yang berguna untuk
kepentingan klien, bidan, dokter, dll
Lanjutan….
◦ Model Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
1. POR (Problem Oriented Record)
SOAP (Subjektif, Objektif, Assesmen, Planning)
SOAPIE (SOAP ditambah Implementasi dan Evaluasi)
SOAPIER (SOAP ditambah Intervensi, Evaluasi dan Revisi)
2. SOR (Source Oriented Record)
3. CBE (Charting By Exeption)
4. KARDEKS
5. KOMPUTERISASI
KENAPA MENGGUNAKAN SOAP?

◦ Metode ini merupakan dokumentasi sederhana akan tetapi


mengandung semua unsur data dan Langkah yang
dibutuhkan dalam asuhan kebidanan, jelas & logis.
S Subyektif (Data dari Pasien : Riwayat, Biodata)
• Perkembangan keadaan yang didasarkan kepada apa yang dirasakan oleh pasien .
O Obyektif (Hasil Pemeriksaan Fisik)
• Perkembangan keadaan yang bisa diamati, diukur oleh bidan atau tenaga Kesehatan, hasil
pemeriksaan laboratorium, USG, dll.
• Data ini akan memberikan bukti gejala klinis klien dan fakta yang berhubungan dengan
diagnosis.
A Analisis/Assesment/Diagnosa
• Pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi (kesimpulan) dari data subjektif dan objektif.
• Analisis yang tepat dan akurat mengikuti perkembangan data klien.
• Interpretasi data yang telah dikumoulkan mencakup diagnosis, masalah kebidanan dan
kebutuhan.
P Perencanaan/Penatalaksanaan
• Mencatat seluruh perencanaan dan penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti Tindakan
antisipatif, Tindakan segera, Tindakan secara komprehensif; penyuluhan, dukungan,
kolaborasi, evaluasi/follow up dan rujukan.
VARNEY & SOAP
Langkah Manajemen Kebidanan Langkah Dalam Metode
Menurut Varney Pendokumentasian Dengan SOAP

Langkah 1 Pengumpulan data dasar (S) Pengumpulan data Subyektif


(O) Pengumpulan data Obyektif
Langkah 2 Interpretasi data dasar
(A) Perumusan Assesment atau Analisa dari
Langkah 3 Identifikasi masalah potensial data subyektif dan obyektif
Langkah 4 Identifikasi kebutuhan

Langkah 5 Merencanakan asuhan


(P) Pembuatan penatalaksanaan yang
Langkah 6 Melaksanakan perencanaan merupakan perencanaan, implementasi dan
evaluasi asuhan.
Langkah 7 Evaluasi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai