Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG

DINAS KESEHATAN

UPTD PUSKESMAS CILAMAYA


Jl.Pasar Cilamaya Desa Cilamaya Kec.Cilamaya Wetan Karawang

Sistematika/ Format Kerangka Acuan Program/ Kegiatan

Kunjungan Rumah Ibu Hamil Resiko Tinggi Tahun 2016

a. Pendahuluan
Pemberian asuhan kehamilan tidak hanya dilakukan di klinik saja, tetapi dapat

dimulai dari sub sistem masyarakat (keluarga).

Semua ibu hamil berpotensi mempunyai resiko terjadinya bahaya/komplikasi dalam

kehamilan dan persalinannya.

Dampak komplikasi persalinan antara lain : kematian, kesakitan, kecacatan, dan

ketidaknyamanan.

Tujuan dari kunjungan kehamilan ini (Ante Natal Care) adalah Memantau kemajuan

kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.Meningkatkan

dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi. Mendeteksi

faktor resiko pada setiap ibu hamil.

Ibu hamilsecara ideal melaksanakan perawatan kehamilan maksimal 13 sampai 15

kali. Dan minimal 4 kali, yaitu l kali pada trimester 1, 1 kali pada trimester II dan 2

kali padatrimister III. Namun jika terdapat kelainan dalam kehamilannya, maka

frekuensi pemeriksaan di sesuaikan menurut kebutuhan masing- masing.


b. Latar Belakang
Keselamatan dan kesejahteraan ibu secara menyeluruh merupakan perhatian yang

utama bagi seorang bidan. Bidan bertanggung jawab memberikan pengawasan,

nasehat serta asuhanbagi wanita selama masa hamil, bersalin dan nifas. Asuhan

kebidanan yang diberikan termasuk pengawasan pelayanankesehatan masyarakat di

komunitas, baik di rumah, posyandu, maupun polindes.

Sebagai seorang bidan yang ditempatkan di desa, dalam menjalankan tugas bidan

merupakan komponen dan bagian dari masyarakat desa dimana ia bertugas. Selain

dituntut dapat memberikan asuhan bermutu tinggi dan komprehenshif, seorang bidan

harus dapat mengenal masyarakat sesuai budaya setempat dengan sebaik-baiknya,

mengadakan pendekatan dan bekerja samadalam memberikan pelayanan, sehingga

masyarakat dapat menyadari masalah kesehatan yang di hadapi serta ikut secara aktif

dalam menanggulangi masalah kesehatan baik untuk individu mereka sendiri maupun

keluarga dan masyarakat sekitarnya.

Bidan melakukan kunjungan rumah dengan berinteraksi dengan masyarakat secara

berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan anggota

keluarga agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan

teratur.

c. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


Tujuan Umum
Melakukan asuhan pada ibu hamil beresiko tinggi agar dapat mendeteksi
faktor resiko yang mungkin dialami ibu dan untuk mencegah komplikasi.
Tujuan Khusus
 Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatanserta
pertumbuhan dan perkembangan bayi
 Mendeteksi adanya komplikasi yang dapat mengancam jiwa ibu
dan janin .
 Merencanakan asuhan khusus sesuai dengan kebutuhan.
 Mempersiapkan persalinan serta kesiagaan dalam menghadapi
komplikasi.
 Mempersiapkan ibu menghadapi masa nifas dan ASI ekslusif.

d. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


1. Analisa Singkat                                                                                                         
Melakukan analisa kebutuhan sebelum melaksanakan kunjungan rumah pada ibu
hamil beresiko timggi bertujuan untuk mengetahui kebutuhan apa yang diperlukan
untuk menunjang kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan kegiatan kunjungan
rumah ibu hamil beresiko tinggi. Misalnya : persiapan alat-alat untuk melakukan
ANC berkualitas, penyuluhan apa yang akan diberikan pada ibu hamil resiko
tinggi, persiapan rujukan, dll.
e. Cara Melaksanakan Kegiatan
 Ciptakan adanya rasa percaya dan membuat perasaan nyaman
 Kaji riwayat kehamilan dan terapkan prinsip mendengar efektif
 Anamnesa secara lengkap
 Melakukan pemeriksaan
 Membantu persiapan persalinan dan kemungkinan terjadinya kondisi darurat
 Konseling sesuai kebutuhan
 Persiapan persalinan yang aman dan sehat
 Memberikan nasehat pada ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan
 Persiapan rujukan
f. Sasaran
Semua ibu hamil yang ada di desa yang terdeteksi resiko tinggi oleh nakes
dan non nakes
g. Jadual Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan 1-2 kali dalam 1 bulan.

h. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Pelaporan


Evaluasi pelaksanaan kegiatan pelaporan dilakukan setiap satu bulan sekali,
pada minggu ke -4

i. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan pada kegiatan kunjungan ibu hamil ini dicatat dalam buku KIA
ibu, kohort, dan kartu ibu.
Pelaporan diberikan kepada bidkor setiap akhir bulan dalam bentuk laporan
dinas, SPJ dan bukti fisik seperti foto.
Evaluasi kegiatan ini dilakukan setiap akhir bulan, di lihat dengan
menurunnya angka kesakitan ibu/bayi dan AKI/AKB di wilayah binaaan.

Ditetapkan di : Cilamaya
Pada tanggal : 02 Mei 2016
KEPALA PUSKESMAS CILAMAYA

dr. Azis Gopur


Nip. 19700624 200701 1 007
Kunjungan Rumah Ibu Hamil Resiko
Tinggi
No Dokumen :
No Revisi :00
SOP
Tanggal Terbit :04/01/2016
Halaman :1/1

PUSKESMAS
dr.AZIZ GOPUR
CILAMAYA
NIP.19700624.200701.1.007
1. Pengertian Kunjungan rumah pada ibu hamil resiko tinggi merupakan upaya
untuk mendeteksi kondisi keluarga atau faktor-faktor lain dalam
kaitannya dengan permasalahan ibu hamil yang menjadi tanggung
jawab tenaga kesehatan dalam pelayanan ANC. Sedangkan
Kehamilan resiko tinggi adalah keadaan yang dapat mempengaruhi
keadaan ibu maupun janin pada kehamilan yang dihadapi. Faktor-
faktor resiko kehamilan meliputi primipara muda kurang umur 20
tahun, primipara tua umur di atas 35 tahun, tinggi badan kurang dari
145 cm, riwayat kehamilan yang buruk (Manuaba, 2008).

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah kegiatan kunjungan rumah


pada ibu hamil beresiko tinggi

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas no

4. Referensi Manuaba, 2008., buku pedoman tanda bahaya pada kehamilan Bakti
Husada 2010
5. Prosesdur  Format Kunjungan rumah
 Tensi
 Lila
 Dopler
 Metlin
 HB
 Protrin urin
 ATK
6. Langkah-    Ciptakan adanya rasa percaya dan membuat perasaan
langkah
nyaman
 Kaji riwayat kehamilan dan terapkan prinsip
mendengar efektif
 Anamnesa secara lengkap
 Melakukan pemeriksaan
 Membantu persiapan persalinan dan kemungkinan
terjadinya kondisi darurat
 Konseling sesuai kebutuhan
 Persiapan persalinan yang aman dan sehat
 Memberikan nasehat pada ibu hamil tentang tanda
bahaya kehamilan
 Persiapan rujukan
7. Unit Terkait Kepala Puskesmas
Bidan
Kepala desa
Ibu hamil
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CILAMAYA
Jl.Pasar Cilamaya Desa Cilamaya Kec.Cilamaya Wetan Karawang

Sistematika/ Format Kerangka Acuan Program/ Kegiatan

Kunjungan Rumah Neonatus Resiko Tinggi Tahun 2016

a. Pendahuluan
Salah satu indikator keberhasilan pelayanan kesehatan adalah angka kematian ibu
dan bayi. Resiko tinggi pada bayi baru lahir merupakan keadaan bayi baru lahir
yang menyimpang dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan
kematian pada bayi baru lahir. Masa neonatal merupakan masa terjadinya
penyesuaian yang radikal. Masa dimana suatau peralihan dari lingkungan dalam
ke lingkungan luar. Masa-masa ini merupakan periode yang berbahaya karena
sulitny menyesuaikan diri pada lingkungan yang baru.
b. Latar Belakang

Tingginya angka kematian bayi di indonesia memiliki hubungan kuat dengan


tidak adekuatnya keadaan ibu, perawatan selama kehamilan, perawatan selama
persalinan dan perawatan selama neonatus. Sebanyak 2/3 kematian bayi dapat
dicegah jika bayi baru lahir mendapatkan perawatan yang efektif melalui
kunjungan rumah.
c. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
Tujuan Umum
Melakukan asuhan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi agar dapat
mendeteksi faktor resiko yang mungkin dialami bayi dan untuk mencegah komplikasi.
Tujuan Khusus
 Memantau keadaan neonatus untuk memastikan kesehatan serta
pertumbuhan dan perkembangannya.
 Mendeteksi adanya komplikasi yang dapat mengancam jiwa bayi .
 Merencanakan asuhan khusus sesuai dengan kebutuhan.
 Mempersiapkan keluarga untuk melakukan perawatan pada bayi
baru lahir yang mengalami resiko tinggi

d. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


2. Analisa Singkat                                                                                                         
Melakukan analisa kebutuhan sebelum melaksanakan kunjungan rumah pada bayi
baru lahir beresiko tinggi bertujuan untuk mengetahui kebutuhan apa yang
diperlukan untuk menunjang kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan kegiatan
kunjungan rumah pada bayi beresiko tinggi. Misalnya : persiapan alat-alat untuk
melakukan asuhan BBL yang berkualitas, penyuluhan apa yang akan diberikan
pada ibu dan keluarga bayi, persiapan rujukan, dll.
e. Cara Melaksanakan Kegiatan
1.  Ciptakan adanya rasa percaya dan membuat perasaan nyaman
2. Kaji riwayat kehamilan dan dan persalinan, terapkan prinsip mendengar efektif
3. Anamnesa secara lengkap
4. Melakukan pemeriksaan tanda bahaya seperti kemungkinan infeksi bakteri,
ikterus, diare, dan BBLR.
5. Perawatan tali pusat
6. Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk memberikan ASI ekslusif,
pencegaham hipotermi, dan melaksanakan perawatan bayi baru lahir di rumah
dengan menggunakan buku KIA
7. Penanganan dan rujukan kasus
8. Memberikan nasehat pada ibu hamil tentang tanda bahaya pada bayi baru lahir.

f. Sasaran
Semua bayi baru lahir yang ada di desa yang terdeteksi resiko tinggi oleh
nakes dan non nakes
g. Jadual Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan 1-2 kali dalam 1 bulan.

h. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Pelaporan


Evaluasi pelaksanaan kegiatan pelaporan dilakukan setiap satu bulan sekali,
pada minggu ke -4.
i. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan pada kegiatan kunjungan bayi baru lahir dengan resiko tinggi ini
dicatat dalam buku KIA, dan kohort bayi.
Pelaporan diberikan kepada bidkor setiap akhir bulan dalam bentuk laporan
dinas, SPJ dan bukti fisik seperti foto.
Evaluasi kegiatan ini dilakukan setiap akhir bulan, di lihat dengan
menurunnya angka kesakitan ibu/bayi dan AKI/AKB di wilayah binaaan
Kunjungan Rumah Neonatus Resiko
Tinggi

No Dokumen :
No Revisi :00
SOP
Tanggal Terbit :04/01/2016
Halaman :1/1

PUSKESMAS
dr.AZIZ GOPUR
CILAMAYA
NIP.19700624.200701.1.007
1. Pengertian Kunjungan rumah pada neonatus resiko tinggi merupakan upaya
untuk meningkatkan akses bayi terhadap pelayanan kesehatan
dasar,mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan bayi,
sehingga cepat mendapat pertolongan, pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah kegiatan kunjungan rumah
pada neonatus beresiko tinggi

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas no

4. Referensi
5. Prosedur  Format kunujungan Neo
 Stetoskop
 Timbangan
 ATK
6. Langkah-   Ciptakan adanya rasa percaya dan membuat perasaan
langkah
nyaman
 Kaji riwayat kehamilan dan dan persalinan, terapkan
prinsip mendengar efektif
 Anamnesa secara lengkap
 Melakukan pemeriksaan tanda bahaya seperti
kemungkinan infeksi bakteri, ikterus, diare, dan
BBLR.
 Perawatan tali pusat
 Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk
memberikan ASI ekslusif, pencegaham hipotermi, dan
melaksanakan perawatan bayi baru lahir di rumah
dengan menggunakan buku KIA
 Penanganan dan rujukan kasus
 Memberikan nasehat pada ibu hamil tentang tanda
bahaya pada bayi baru lahir.
7. Unit Kepala Puskesmas
Terkait Bidan
Kepala desa
Ibu nifas

Anda mungkin juga menyukai