Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL PENELITIAN

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG POLA HIDUP SEHAT DAN PERAN


KELUARGA TERHADAP IBU HAMIL DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS
PONTIANAK

Dosen pengampu:
Dr. Indra Perdana,sp.,m.pd
Ditulis oleh:
Enjelika
PO6220123014
Prodi diploma III keperawatan reg 26 – A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES


PALANGKA RAYA
2023/2024
JL.George obos No 30 Palangka Raya 73112

ABSTRAK

Pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan, persalinan, dan nifas sangat penting untuk menjaga
kesehatan dirinya dan janinnya. Pengetahuan yang baik akan membantu ibu hamil untuk memahami
perubahan yang terjadi pada tubuhnya, mengetahui tanda-tanda bahaya kehamilan, dan
mempersiapkan diri untuk persalinan dan nifas.

Namun, banyak penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil di Indonesia masih rendah.
Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti tingkat pendidikan yang rendah, akses informasi yang
terbatas, dan budaya patriarki yang menganggap bahwa ibu hamil tidak perlu mengetahui banyak hal
tentang kehamilannya.
Kurangnya pengetahuan ibu hamil dapat berdampak negatif pada kesehatan ibu dan janin. Misalnya,
ibu hamil yang tidak mengetahui tanda-tanda bahaya kehamilan mungkin akan mengabaikan gejala-
gejala yang seharusnya menjadi perhatian, sehingga dapat membahayakan dirinya dan janinnya.
Oleh karena itu, sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan,
persalinan, dan nifas. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti penyuluhan kesehatan,
edukasi melalui media massa, dan kelompok-kelompok ibu hamil.
Berikut adalah beberapa poin penting tentang pengetahuan ibu hamil:
 Perubahan fisik dan psikologis selama kehamilan
Ibu hamil perlu memahami perubahan fisik dan psikologis yang terjadi pada tubuhnya selama
kehamilan. Hal ini akan membantu ibu hamil untuk mengelola perubahan-perubahan tersebut dengan
baik dan tetap sehat.
 Tanda-tanda bahaya kehamilan
Ibu hamil perlu mengetahui tanda-tanda bahaya kehamilan agar dapat segera mencari pertolongan
medis jika mengalaminya. Tanda-tanda bahaya kehamilan meliputi pendarahan pervaginam, sakit
kepala hebat, pandangan kabur, pembengkakan pada tangan dan wajah, dan penurunan gerakan janin.
 Nutrisi selama kehamilan
Ibu hamil perlu mengonsumsi makanan yang bergizi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dirinya dan
janinnya. Makanan bergizi untuk ibu hamil meliputi buah-buahan, sayur-sayuran, protein, dan
karbohidrat kompleks.
 Aktivitas fisik selama kehamilan
Ibu hamil perlu melakukan aktivitas fisik secara teratur untuk menjaga kesehatannya dan mencegah
komplikasi kehamilan. Aktivitas fisik yang aman untuk ibu hamil meliputi berjalan kaki, berenang,
dan yoga.
 Persiapan persalinan dan nifas
Ibu hamil perlu mempersiapkan diri untuk persalinan dan nifas. Hal ini meliputi mempersiapkan tas
persalinan, memilih tempat bersalin, dan mempersiapkan diri untuk menyusui.
Dengan meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan, persalinan, dan nifas, diharapkan
dapat meningkatkan kesehatan ibu dan janin, serta menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

KATA KUNCI : Ibu hamil, Kehamilan,penyuluhan kesehatan, dan tanda-tanda bahaya.


PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pola hidup merupakan kebiasaan atau tindakan yang biasa kita lakukan sehari-hari yang dapat
mempengaruhi kesehatan tubuh dan kualitas hidup. Menurut World Health Organitation (WHO) pola
hidup atau healthy lifestyle adalah cara menjalani hidup yang dapat meminimalisir risiko terkena
penyakit serius atau kematian dini. Menurut kemenkes PHBS (Pola Hidup Bersih Sehat) adalah upaya
untuk memperkuat budaya seseorang, kelompok maupun masyarakat agar peduli dan mengutamakan
kesehatan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih berkualitas. PHBS ini sendiri memiliki tujuan
utama untuk meningkatkan kualitas kesehatan yang melalui proses-proses penyadartahuan yang
menjadi awal dari kontribusi individu dalam menjalani perilaku kehidupan sehari-hari yang bersih dan
sehat. Sangat banyak manfaaat dari PHBS ini dan yang utamanya adalah terbentuknya masyarakat
yang sadar akan kesehatan dan memiliki bekal pengetahuan dan kesadaran untuk mejalankan
kehidupan berkualitas dengan menjaga kebersihan dan memenuhi standar kesehatan.

Menurut Faderasi Obsterti Ginekologi International, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau
penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung
dari saat fertilisasi sampai dengan lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40
minggu. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester 1 berlangsung dalam 12 minggu,
trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 sampai ke-27) dan trimester kedua 15 minggu (minggu ke-
28 sampai minggu ke-40). (Prawirohardjo, 2010).

Angka Kematian Ibu didefinisikan sebagai jumlah ibu yang meninggal akibat komplikasi kehamilan,
persalinan dan nifas setiap 100.000 kelahiran hidup. Keberhasilan upaya kesehatan ibu, diantaranya
dapat dilihat dari indikator Angka Kematian Ibu (AKI). AKI mencerminkan risiko yang dihadapi ibu-
ibu selama kehamilan sampai dengan pasca persalinan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan
sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang kehamilan. Menurut data Riskesdas
angka kematian Ibu di Indonesia meningkat dari 3 tahun terakhir, pada 2019 kematian ibu di
indonesia sebesar 4.221, pada tahun 2020 kematian ibu di indonesia sebesar 4.622 dan pada tahun
2021 kematian ibu di indonesia sebesar 7.389. Di Kalimantan Tengah Angka Kematian Ibu pada 2020
sebanyak 68 jiwa dan pada tahun 2021 angka kematian ibu sebanyak 92 jiwa.

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi, salah satu faktornya adalah kurangnya
pengetahuan tentang gejala yang dirasakan saat masa kehamilan yang bisa menjadi penyakit
berbahaya dan secara tidak langsung menjadi penyebab kematian ibu hamil. Menurut data riskesdas
tahun 2021, Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2021 adalah 7.389 jiwa, dengan penyebab
kematian tertinggi adalah COVID-19 sebanyak 2.982 kasus, pendarahan sebanyak 1.330 kasus dan
hipertensi dalam kehamilan sebanyak 1.077 kasus. Di Kalimantan Tengah tiga kasus tertinggi
penyebab kematian ibu tahun 2021 adalah perdarahan sebanyak 33 kasus, hipertensi dalam kehamilan
sebanyak 15 kasus dan COVID-19 sebanyak 22 kasus (Riskesdas, 2021).

Salah satu upaya untuk menekankan angka AKI dengan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
memelihara kesehatannya. Dengan menerapkan PHBS menjadi salah satu upaya untuk menekan atau
mengurangi AKI. Peran keluarga sangat penting untuk mendukung keberhasilan ibu dalam
menjalankan peran barunya sebagai ibu dan proses menyusui. Peran suami dan keluarga akan
menjadikan ibu merasa lebih nyaman dan aman serta menghindari stress berlebihan yang dapat
memicu gejala-gejala penyakit selama kehamilan.

Dalam menjaga kehamilan, ibu hamil harus lebih ekstra menjaga pola hidup sehat untuk menjaga
bayinya. Baik menjaga pola makan, pola lingkungan sekitarnya, melakukan olahraga ringan untuk ibu
hamil dan lain sebagainya untuk menjaga bayi yang dilahirkan kuat dan sehat. Pengetahuan ibu hamil
tentang gizi kehamilan juga perlu diperhatikan karena jika tiddak ada dasar pengetahuan ini, ibu hamil
akan sulit mengatur makanannya dan keluhan-keluhannya, seperti pada trimeseter awal kehamilan
akan ada keluhan mual-mual dan muntah dampaknya ada pada asupan makanannya dan selera
makannya menurun. Agar kebutuhan gizinya tetap terpenuhi ibu bisa menyiasati makan sedikit demi
sedikit tetapi intensitasnya sering dan makannya pun harus segar dan tidak mengandung lemak karena
akan merangsang mual. (Mardatillah, 2018)

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana cara ibu hamil menerapkan pola hidup bersih sehat di Kota Pontianak?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pola hidup bersih sehat ibu hamil di Kota Pontianak?

1.3. Tujuan Penelitian


1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya menjaga pola hidup bersih sehat
untuk kesehatan ibu hamil.

2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui Ganbaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pola Hidup Sehat di puskesmas
……………. Kota pontianak berdasarkan umur
b) Mengetahui Ganbaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pola Hidup Sehat di puskesmas
……………. Kota pontianak berdasarkan Pendidikan.
c) Mengetahui Ganbaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pola Hidup Sehat di puskesmas
……………. Kota pontianak berdasarkan Pekerjaan.
TINJAUAN TEORI

2.1 Ruang bersama


Pengetahuan ibu hamil merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi kesehatan ibu dan
janin. Pengetahuan yang baik tentang kehamilan akan membantu ibu hamil untuk:

Merawat kesehatannya dengan baik selama kehamilan


Melakukan pemeriksaan antenatal secara rutin
Mengenali tanda-tanda bahaya kehamilan
Mengambil keputusan yang tepat dalam perawatan kehamilan
Ada banyak sumber informasi yang dapat digunakan ibu hamil untuk meningkatkan pengetahuannya,
antara lain:

 Tenaga kesehatan, seperti dokter, bidan, dan perawat


 Buku dan artikel kesehatan
 Media massa, seperti televisi, radio, dan internet
 Kelompok pendukung ibu hamil

2.2 karakteristik
pengetahuan ibu hamil dapat dikategorikan berdasarkan beberapa aspek, yaitu

Aspek isi pengetahuan ibu hamil meliputi pengetahuan tentang kehamilan, perawatan kehamilan, dan
kesehatan ibu dan janin. Pengetahuan tentang kehamilan meliputi pengetahuan tentang perubahan
fisik dan psikologis selama kehamilan, tanda dan gejala kehamilan, serta risiko kehamilan.
Pengetahuan tentang perawatan kehamilan meliputi pengetahuan tentang pemeriksaan kehamilan,
nutrisi selama kehamilan, dan gaya hidup sehat selama kehamilan. Pengetahuan tentang kesehatan ibu
dan janin meliputi pengetahuan tentang imunisasi ibu hamil, pemeriksaan kehamilan secara rutin, dan
tanda dan gejala bahaya kehamilan.

Aspek kedalaman pengetahuan ibu hamil meliputi pengetahuan yang bersifat faktual, konseptual, dan
prinsip. Pengetahuan faktual adalah pengetahuan tentang fakta-fakta yang berkaitan dengan
kehamilan, perawatan kehamilan, dan kesehatan ibu dan janin. Pengetahuan konseptual adalah
pengetahuan tentang hubungan antara fakta-fakta yang berkaitan dengan kehamilan, perawatan
kehamilan, dan kesehatan ibu dan janin. Pengetahuan prinsip adalah pengetahuan tentang generalisasi
atau prinsip yang mendasari fakta-fakta dan hubungan antar fakta yang berkaitan dengan kehamilan,
perawatan kehamilan, dan kesehatan ibu dan janin.

Aspek luas pengetahuan ibu hamil meliputi pengetahuan tentang berbagai aspek kehamilan,
perawatan kehamilan, dan kesehatan ibu dan janin. Pengetahuan yang luas akan membuat ibu hamil
lebih memahami tentang kehamilan, perawatan kehamilan, dan kesehatan ibu dan janin.

Aspek ketepatan pengetahuan ibu hamil meliputi pengetahuan yang sesuai dengan fakta dan
kebenaran. Pengetahuan yang akurat akan membuat ibu hamil lebih yakin dalam mengambil
keputusan tentang kehamilan dan perawatan kehamilan.

Kerangka teoritik:ini dapat diterapkan dalam penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan ibu hamil. Misalnya, peneliti dapat menguji hipotesis bahwa pendidikan ibu hamil
berpengaruh positif terhadap pengetahuan ibu hamil. Untuk menguji hipotesis ini, peneliti dapat
mengumpulkan data tentang pendidikan ibu hamil dan pengetahuan ibu hamil. Setelah data
dikumpulkan, peneliti dapat menggunakan uji statistik untuk menguji hipotesis.
Selain itu, kerangka teoritik ini juga dapat diterapkan dalam intervensi untuk meningkatkan
pengetahuan ibu hamil. Misalnya, peneliti dapat mengembangkan program edukasi kesehatan yang
menargetkan ibu hamil dengan tingkat pendidikan rendah. Program edukasi kesehatan ini dapat
meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan dan kesehatan, sehingga dapat meningkatkan
kesehatan ibu dan janin.

2.3 Kerangka teoritik


ini dapat diterapkan dalam penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu
hamil. Misalnya, peneliti dapat menguji hipotesis bahwa pendidikan ibu hamil berpengaruh positif
terhadap pengetahuan ibu hamil. Untuk menguji hipotesis ini, peneliti dapat mengumpulkan data
tentang pendidikan ibu hamil dan pengetahuan ibu hamil. Setelah data dikumpulkan, peneliti dapat
menggunakan uji statistik untuk menguji hipotesis.

Selain itu, kerangka teoritik ini juga dapat diterapkan dalam intervensi untuk meningkatkan
pengetahuan ibu hamil. Misalnya, peneliti dapat mengembangkan program edukasi kesehatan yang
menargetkan ibu hamil dengan tingkat pendidikan rendah. Program edukasi kesehatan ini dapat
meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan dan kesehatan, sehingga dapat meningkatkan
kesehatan ibu dan janin.
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Teknik Pengumpulan Data

Pengetahuan ibu hamil merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi kesehatan ibu dan
bayinya. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengumpulan data untuk mengetahui tingkat pengetahuan
ibu hamil.
Ada beberapa teknik pengumpulan data yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan
ibu hamil, yaitu:

 Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang paling umum digunakan untuk mengukur tingkat
pengetahuan. Kuesioner dapat berupa pertanyaan tertutup atau terbuka. Pertanyaan tertutup adalah
pertanyaan yang jawabannya sudah tersedia, sedangkan pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang
jawabannya dapat berupa kalimat.

 Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung dengan responden.
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur, semiterstruktur, atau tidak terstruktur. Wawancara
terstruktur adalah wawancara yang menggunakan daftar pertanyaan yang sudah disiapkan.
Wawancara semiterstruktur adalah wawancara yang menggunakan daftar pertanyaan yang sudah
disiapkan, tetapi peneliti juga dapat mengajukan pertanyaan tambahan. Wawancara tidak terstruktur
adalah wawancara yang tidak menggunakan daftar pertanyaan, tetapi peneliti hanya memberikan
topik yang akan dibahas.

 Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati secara langsung
perilaku responden. Observasi dapat dilakukan secara terstruktur atau tidak terstruktur. Observasi
terstruktur adalah observasi yang menggunakan daftar pengamatan yang sudah disiapkan. Observasi
tidak terstruktur adalah observasi yang tidak menggunakan daftar pengamatan, tetapi peneliti hanya
memberikan topik yang akan diamati.

3.2 Teknik Analisis Data

Pengetahuan ibu hamil merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi kesehatan ibu dan
janin. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil agar dapat dilakukan
intervensi yang tepat.

Terdapat beberapa teknik analisis data yang dapat digunakan untuk menganalisis data pengetahuan
ibu hamil, antara lain:

 Analisis deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan karakteristik responden, seperti usia,
pendidikan, dan pekerjaan. Analisis deskriptif juga dapat digunakan untuk menggambarkan tingkat
pengetahuan ibu hamil, seperti jumlah jawaban benar dan salah.

 Analisis inferensial
Analisis inferensial digunakan untuk menguji hipotesis tentang hubungan antara dua variabel atau
lebih. Misalnya, untuk menguji apakah terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu hamil dengan
tingkat pengetahuannya.
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 LOKASI PENELITIAN


Puskesmas pontianak

4.2 hasil dan diskusi


Berdasarkan hasil diskusi pada referensi pengetahuan ibu hamil, dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan ibu dan janin masih perlu ditingkatkan. Beberapa hasil
penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil memiliki pengetahuan yang kurang atau
cukup tentang kesehatan ibu dan janin. Hal ini dapat berdampak pada kesehatan ibu dan janin, seperti
meningkatnya risiko komplikasi kehamilan dan persalinan, serta menurunnya kualitas
kesehatan bayi lahir.
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwasannya pola hidup
sehat ibu hamil yang dilaksanakan selama kehamilan memberikan dampak yang baik dan sehat bagi
ibu hamil serta janin yang ada didalam kandungannya. Dalam kehamilan ibu hamil tentu memiliki
pola makan, pola olahraga atau bisa disebut gaya hidup selama kehamilan. Berikut ini kesimpulan
dari penelitian di kecamatan sukajadi kota pekanbaru ialah :

1. Pengaruh pendidikan, pengetahuan, pengalaman, persepsi, penafsiran dalam melakukan pola hidup
sehat sangat mempengaruhi ibu hamil dalam melaksanakan pola hidup sehatnya

2. Ibu hamil dalam melaksanakan kebersihan pribadi selama kehamilan sudah dilakukan dengan baik
dan benar. Dalam melaksanakan dengan memilih pola makanan yang tepat telah dilakukan ibu hamil
demi kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Selanjutnya, dalam melaksanakan cek kesehatan
sebelum dan selama kehamilan juga telah dilakukan dengan baik ini semua berguna untuk memonitor
kesehatan ibu dan janin. Mengusahakan berat badan normal selalu dijaga oleh ibu hamil, mengunakan
air yang bersih, jamban SSSS bersih dan selalu mencuci tangan dengan menggunakan sabunsudah
sangat baik dilaksanakan selama kehamilan. Tidak mengkonsumsi alkohol, narkotika, dan zat
berbahaya lainnya serta tidak merokok telah dihindari atau dijauhi oleh ibu hamil, akan tetapi masih
saja ada anggota rumah yang menghisap rokok otomatis ibu hamil tersebut menghirup asap rokok
tersebut ini semua tidak baik bagi pernapasan ibu dan janin yang ada dalam kandungannya. Selama
melakukan aktivitas sehari-hari ibu hamil sudah sangat memperhatikan kekuatan fisiknya supaya
tidak terlalu lelah dan kecapekaan. Berdasarkan tingkat pendidikan terhadap 11 pola hidup sehat
wanita hamil sudah sangat tinggi dengan persentase pendidikan sekolah dasar 2 ibu hamil atau sekitar
2,7%, sekolah menengah pertama berjumlah 9 ibu hamil atau 12,0%, selanjutnya sekolah menengah
atas/sekolah menengah kejuruan berjumlah 55 ibu hamil atau 73,3%, dan diploma berjumlah 5 ibu
hamil atau 6,7% serta sarjana berjumlah 4 ibu hamil atau 5,3%. Ini semua menunjukkan bahwa 75 ibu
hamil atau 100,0% sudah melaksanakan pola hidup sehat dengan baik dan benar.

3. Dalam olahraga senam ibu hamil yang dilaksanakan oleh ibu-ibu hamil di kecamatan sukajadi ini
masih sangat rendah yakni dengan persentase 43,3% atau berjumlah 34 ibu hamil yang tidak
melaksanakan senam ibu hamil selama seminggKarena kehamilan ini tentu sangatlah berbeda bukan
hanya tubuh kita sendiri saja yang ada tetapi didalam kandungan ada janin yang harus dijaga secara
baik dan benar.

5.2. Saran
Puskesmas …………….Pontianak diharapkan hasil penelitian ini dapat sebagai bahan masukan dalam
upaya untuk meningkatkan pelayanan penatalaksanaan asuhan kebidanan pada waktu selanjutnya.
Bagi ibu hamil menambah pengetahuan responden tentang pola hidup sehat ibu hamil yang sehat
sehingga responden bisa mengetahui bagaimana mencegah terjadinya pre eklampsi. Bagi petugas
kesehatan bidan Secara umum diharapkan kepada Puskesmas………….. Pontianak untuk melakukan
penanganan yang lebih intensif pada ibu dengan pola hidup sehat ibu hamil terutama jika terdapat
tanda-tanda peningkatan tekanan darah, protein urin dengan mempersiapkan obat kegawat daruratan,
alat pertolongan persalinan, serta upaya meningkatkan promosi kesehatan melalui penyuluhan pada
ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan serta risiko kehamilan dengan pola hidup sehat ibu
hamil dengan variabel yang berbeda
DAFTAR PUSTAKA

Buku Saku Kesehatan Ibu dan Anak. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2019.
Kehamilan, Persalinan, dan Nifas. Mochtar R. Moloch. 2019.
Gizi Ibu Hamil. Ida Gunawan, dkk. 2018. Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Ambarwati, D., & Purwanti, S. (2019). Perbedaan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kebutuhan Gizi
Ibu Hamil Sebelum dan Sesudah Penyuluhan di Desa Joho Kecamatan Wates Kabupaten Kediri.
Jurnal Kebidanan, 3(2), 1-10.
Mariyati, N. M. (2021). Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Coronavirus Disease 2019.
Diploma thesis, Jurusan Kebidanan Poltekkes Denpasar. Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Trihono, A. (2013). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Mariyati, Ni Made. (2021). Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Coronavirus Disease 2019.
Diploma thesis, Jurusan Kebidanan 2021. Repository Politeknik Kesehatan Denpasar.
Santi, JBn. (2021). Pengetahuan dan Asupan Zat Gizi Ibu Hamil (Energi, Protein dan Zat Besi).
Repository Poltekkes Maluku.Nurul -Utami, dkk. (2019). Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai
Kesehatan Ibu dalam Masa Kehamilan dan Nifas di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung.
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung, 3(1), 1-14.
Fitria, A. D., & Dewi, R. P. (2022). Perbedaan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kebutuhan Gizi Ibu
Hamil Sebelum dan Sesudah Penyuluhan. Jurnal Kebidanan, 10(2), 119-

Anda mungkin juga menyukai