Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

GERAKAN BUMIL SEHAT


DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS WURYANTORO
TAHUN 2023

PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI


DINAS KESEHATAN KABUPATEN
UPTD PUSKESMAS WURYANTORO
Wuryantoro Kidul Rt.01 Rw.01 Wuryantoro, Wonogiri 57661

Telp. ( 0273 ) 5329120

Email : sikpusk.wuryantoro@yahoo.com
KERANGKA ACUAN KEGIATAN GERAKAN BUMIL SEHAT
DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS WURYANTORO
TAHUN 2023

A. PENDAHULUAN
Kehamilan merupakan suatu proses dari kehidupan seorang wanita, dimana
dengan adanya proses ini akan menyebabkan perubahan pada ibu tersebut, yang
meliputi perubahan fisik, mental, dan sosialnya. Dalam perubahan-perubahan
tersebut tentunya tak lepas dari adanya faktor-faktor yang mempengaruhinya, yaitu
faktor fisik, psikologis, lingkungan, sosial, budaya, serta ekonomi. Adapun masalah
kesehatan yang spesifik dari ibu hamil diantaranya:
a. Kurangnya mendapatkan pelayanan antenatal dengan baik dan teratur,
b. Kurangnya memperoleh informasi tentang makanan bergizi dan cukup
istirahat,
c. Kurangnya mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan,
d. Kurangnya memperoleh persediaan biaya persalinan dan rujukan kerumah
sakit bila terjadi komplikasi.
Memiliki bayi yang terlahir sehat tentu saja menjadi dambaan setiap para
orang tua. Untuk mendapatkannya tentu saja harus menjaga kesehatan kandungan.
Pengetahuan ibu hamil akan kandungan gizi yang sebaiknya ia konsumsi akan
berdampak bagi buah hati yang ada di dalam kandungan. Selain kesehatan sang ibu
yang terjaga, nutrisi janin juga akan tercukupi. Jika kebutuhan gizi ibu tidak terpenuhi,
membuka peluang sang ibu untuk melahirkan bayi dengan berat kecil atau bayi
dengan gizi rendah. Dampak lain yang dapat ditimbulkan yakni janin akan kehilangan
peluang untuk memperoleh pembentukan otak yang optimal. Untuk itu, pola hidup
sehat ketika hamil sangat penting karena akan berpengaruh nantinya terhadap proses
persalinan, mengurangi resiko keguguran, prematur dan sebagainya.
Tingginya angka kematian ibu dan bayi di Indonesia disebabkan kurangnya
pengetahuan ibu tentang permasalahan yang dapat timbul dalam kehamilan,
pemeriksaan kehamilan yang tidak akurat, penanganan persalinan yang tidak baik,
kesulitan mendapatkan/menjangkau fasilitas kesehatan lainnya. Sedangkan
penyebab keguguran juga dapat diakibatkan oleh gaya hidup. Diantaranya
mengonsumsi junk food, rokok dan minuman keras. Wanita yang cenderung merokok,
mengkonsumsi minuman keras, obesitas atau berat badan kurang dapat memiliki
gangguan hormon yang berakibat gangguan kehamilan.
Ketika seorang wanita menginginkan kehamilan, disitulah dimulainya sebuah
komitmen untuk menjalani hidup sehat. Pola hidup sehat ketika hamil menjadi
perhatian serius karena akan berpengaruh terhadap kelangsungan kesehatan ibu,
pertumbuhan dan perkembangan janin, proses persalinan, serta mengurangi resiko
kelahiran abnormal pada janin. Kehamilan yang sehat didukung dengan adanya
pemeriksaan kesehatan sebelum kehamilan. Diantaranya dengan pemeriksaan

1
reproduksi ibu dan ayah. Pemeriksaan ini penting karena akan membantu mengatasi
kemungkinan terjadinya kelainan genetik pada bayi dalam kandungan.
Ibu hamil sering tidak menyadari kebiasaannya menyepelekan hal-hal kecil
yang ternyata besar pengaruhnya terhadap kesehatan si janin. Memang tidak mudah
merubah kebiasaan yang sudah melekat dalam keseharian. Dibutuhkan tekad yang
kuat untuk menyiapkan generasi penerus yang berkualitas. Tidak hanya pintar secara
akademik namun juga pandai bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Tugas baru
ibupun bertambah yakni menyeimbangan antara intelligent quotient (IQ) dan
emotional quotient (EQ). Nilai IQ dan EQ yang baik akan menghasilkan individu
berkualitas. Individu tersebut diharapkan bisa memaksimalkan potensi untuk
kemajuan diri dan lingkungannya. Hal tersebut dapat dimulai sejak terjadinya
pembuahan di rahim sang ibu. Pola hamil sehat inilah yang nantinya menjadi rule bagi
sang ibu dalam menjalani hari-harinya.

B. LATAR BELAKANG
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kurang gizi dalam
jangka waktu lama, paparan infeksi berulang, dan kurang stimulasi. Stunting juga
dipengaruhi oleh status kesehatan remaja, ibu hamil, pola makan balita, serta
ekonomi, budaya, maupun faktor lingkungan seperti sanitasi dan akses terhadap
layanan kesehatan. Pemeriksaan kehamilan menjadi salah satu intervensi yang
dilakukan untuk menghindari risiko terjadinya stunting.
Berdasarkan hasil review capaian indikator sasaran RPJMN bidang kesehatan
yang dilakukan Bappenas, diperkirakan bahwa indikator Angka Kematian Ibu (AKI)
dan Stunting belum mencapai target yang ditentukan. Target AKI di tahun 2024
mencapai 183 per 100.000 KH. Angka ini masih sangat jauh dari kondisi saat ini 305
per 100.000 KH, demikian juga dengan perkiraan prevalensi balita stunting di tahun
2024 dengan target 14%, masih jauh dari kondisi saat ini 24.4%. Salah satu faktor
risiko yang berkontribusi pada kematian ibu dan stunting adalah anemia pada ibu
hamil.
Berdasarkan Riskesdas, prevalensi anemia pada ibu hamil mengalami
peningkatan yaitu dari 37.1% di tahun 2013 menjadi 48.9% di tahun 2018. Dalam
rangka percepatan penurunan AKI dan prevalensi balita stunting, salah satu upaya
yang dilakukan adalah melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil
(antenatal care) menjadi 6 kali seperti tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 21 Tahun 2021 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa
Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Pelayanan Kontrasepsi, dan
Pelayanan Kesehatan Seksual.
Dari laporan rutin Bulan Oktober, pelayanan kesehatan ibu hamil 6 kali baru
menjangkau 2.583.073 ibu hamil dari target 4.897.988 ibu hamil, dan lebih rendah
jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan pemeriksaan Hb yaitu 1.474.723 ibu,
yang diperiksa dokter pada kunjungan ke-1 (K1) 771.936 ibu, dan yang diperiksa
dokter pada kunjungan ke-5 (K5) sebanyak 543.510 ibu.

2
Gerakan Bumil Sehat diimplementasikan dalam mewujudkan ibu hamil yang
sehat dan berpengetahuan serta mendapatkan pelayanan kesehatan selama
kehamilan sebagai salah satu upaya pencegahan stunting sejak sebelum bayi
dilahirkan. Sebagai rangkaian peringatan Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22
Desember, Kementerian Kesehatan bermaksud mengadakan Gerakan Nasional
Bumil Sehat melalui kampanye #BumilSehat. Kegiatan ini melibatkan
Kementerian/Lembaga di tingkat Pusat dan Daerah, swasta, organisasi profesi,
organisasi masyarakat, serta seluruh masyarakat, khususnya ibu hamil, sebagai
penerima manfaat langsung dari kegiatan ini.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Menurunkan angka stunting, Angka Kematian Ibu (AKI), dan Angka Kematian Bayi
(AKB) di wilayah kerja UPTD Puskesmas Wuryantoro.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kepatuhan ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan
minimal 6 kali dan 2 kali diantaranya USG oleh Dokter, mengikuti kelas ibu
hamil minimal 4 kali, konsumsi Tablet Tambah Darah setiap hari, makan
sesuai rekomendasi dan pantau peningkatan berat badan, serta melakukan
persalinan di fasyankes
b. Mendorong peran keluarga, lingkungan kerja, dan komunitas dalam
pendampingan ibu hamil
c. Meningkatkan komitmen dan kolaborasi lintas sektor terkait dalam rangka
penyelenggaraan Bumil Sehat
d. Menyebarluaskan informasi, edukasi, dan penggerakan melalui media sosial

Anda mungkin juga menyukai