Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yongki Pradista

Nim : AOA0200939

Kelas : Bekisar

Pelayanan kesahatan

A. Prinsip-prinsip pelayanan kesehatan lansia


1. Holistik
Lansia harus dipandang sebagai manusia seutuhnya (Biopsikososiospiritual)Vertikal :
pemberi pelayanan mulai dari masyarakat s/d tingkat tertinggi (posbindu s/d
RS)Horizontal :pelayanan kesejahteraan secara menyeluruh dengan lintas sektoral (dinas
sosial, agama,pendidikan dan kebudayaan)Harus mencakup preventif, promotif, kuratif, dan
rehabilitatif
2. Tata kerja dan tata laksana secara tim
Multidisiplin ilmu (dokter, perawat, sosio medik) ditambah dengan rehabilitasi
medik(fisiotherapi, terapi okupasi, terapi wicara, psikolog/psikiater, farmasi dan ahli
gizi)TujuanMenigkatkan kemampuan pengelola dalam membina dan mengembangkan
layanankepada anggotanya didukung oleh petugas kesehatan terlatihMeningkatkan
kemampuanpengelola dalam menggalang timbulnya partisipasi aktif para usia lanjut dan
keluargaberadaMeningkatkan komitmen politis pemerintah daerah/setempat untuk bekrjasama
dalamwadah pembinaan tertentuMeningkatkan peran serta usia lanjut, keluarganya,
tokohmasyarakat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan lansia lanjut

B. Pelakasanaan pelayanan Kesehatan lansia

Meja 1 : Pendaftaran

Mendaftarkan lansia, kemudian kader mencatat lansia tersebut.lansia yang sudah terdaftar di
buku register langsung menuju meja selanjutnya.

Meja 2 : kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan tekanan darah

Meja 3 : pencatatan (pengisian kartu menuju sehat)

Kader melakukan pencatatn di KMS lansia meliputi : indeks massa tubuh, tekanan darah, berat
badan, tinggi badan.

Meja 4 : penyuluhan

Penyuluhan Kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan pemberian makanan tambahan


Meja 5 : pelayanan medis

Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari Puskesmas/Kesehatan meliputi kegiatan :
pemeriksaan dan pengobatan ringan

C. Tingkatan Pelayanan Kesehatan lansia

1. Sasaran langsung
Sasaran langsung Posyandu untuk lansia meliputi:
 Pra usia lanjut (45-59 tahun)
 Usia lanjut (60 tahun ke atas)
 Usia lanjut dengan risiko tinggi (70 tahun ke atas)

2. Sasaran tidak langsung

Sementara itu, sasaran tidak langsung Posyandu khusus lansia meliputi:

 Keluarga lansia
 Organisasi sosial di bidang pembinaan orang lanjut usia
 Masyarakat luas

D. Bentuk-bentuk pelayanan kesahatan lansia


1. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan yang diberikan tidak hanya mencakup sesuatu yang berhubungan
dengan penyakit. Pada Posyandu lansia, kader juga akan melakukan pemeriksaan aktivitas
sehari-hari seperti:
 Mencatat pola makan
 Cara mandi
 Rutinitas buang air
 Kemampuan untuk berjalan dan berpakaian
 Kemampuan untuk turun atau naik tempat tidur
 Kemandirian lansia tersebut

Selain itu, lansia juga akan menerima pemeriksaan berupa:

 Pemeriksaan kondisi mental


 Pemeriksaan status gizi
 Pengukuran tekanan darah
 Pemeriksaan laboratorium sederhana, seperti tes kadar asam urat dan gula darah

2. Pemberian makan tambahan (PMT)

Para kader Posyandu lansia akan memberikan penyuluhan kepada para lansia mengenai makanan yang
sehat dan bergizi yang perlu mereka konsumsi. Untuk memudahkan, para lansia akan mendapatkan
contoh menu makanan dengan memperhatikan aspek kesehatan dan gizi yang dibutuhkan, dengan
menggunakan bahan makanan yang berasal dari daerah tersebut

3. Kegiatan olahraga

Olahraga untuk lansia juga penting dilakukan demi menjaga kebugaran tubuh. Para kader akan
menuntun kakek dan nenek untuk mengikuti gerakan senam lansia, gerak jalan santai, maupun aktivitas
lain yang aman untuk usia lanjut.

4. Kegiatan non kesehatan

Di Posyandu lansia, juga sering dilakukan kegiatan non kesehatan untuk meningkatkan interaksi sosial
dan menjadikan Posyandu sebagai wadah lansia untuk berkegiatan. Jenis kegiatan yang sering dilakukan
di antaranya:

 Kegiatan kerohanian
 Arisan
 Kegiatan ekonomi produktif seperti berjualan
 Berkebun
 Forum diskusi penyaluran hobi dan lain-lain

Anda mungkin juga menyukai