Anda di halaman 1dari 22

MATERI KULIAH

DIETETIK PENYAKIT INFEKSI

“GIZI PADA BAYI”

Dosen Mata Kuliah :

Bernike Doloksaribu, SST, M.Kes

Disusun Oleh :

Azhami Aprylla Xastro (P01031219061)

KELAS : D4 4B

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA

JURUSAN GIZI – POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN

2020/2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah swt, yang maha pengasih
lagi maha penyayang karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya makalah ini
bisa terselesaikan. Shalawat dan salam untuk junjungan Nabi Besar Muhammad
saw, berserta para sahabatnya, dan pengikutnya sampai akhir zaman.

Makalah ini merupakan Makalah Dietetik Penyakit Infeksi. Makalah ini disusun
dengan tujuan untuk menginformasikan Materi Gizi Pada Bayi. Penulis menyadari
bahwa penyelesaian makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan,
bimbingan, saran, dan dorongan, dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak atas
dukungannya. Semoga bantuan yang telah rekan-rekan berikan akan menjadi
amal ibadah yang tak ternilai harganya.

Besar harapan penulis makalah ini dapat bermanfaat. Saran dan kritik yang
membangun penulis harapkan demi perbaikan dan pengembangan makalah ini.

,Maret 2021

Penyusun

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................II

DAFTAR ISI.............................................................................................III

BAB I........................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................1

A.Latar Belakang......................................................................................1

B. Rumusan Masalah...............................................................................2

C. Tujuan..................................................................................................2

BAB II.......................................................................................................3

A. Makanan Bayi....................................................................................3

B. Kebutuhan Gizi Bayi..........................................................................5

C. MPASI Bayi.......................................................................................9

D. Masalah Gizi pada Bayi....................................................................11

E. Pengaruh Gizi Lebih dan Gizi Kurang pada bayi..............................13

BAB III......................................................................................................15

PENUTUP................................................................................................15

A.Kesimpulan...........................................................................................15

B.Saran....................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................17
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bayi adalah anak yang baru lahir sampai berumur 1 tahun dan mengalami
proses tumbuh kembang. Tumbuh kembang merupakan proses yang berbeda
tetapi keduanya tidak dapat berdiri sendiri, terjadi secara simultan, saling
berkaitan dan berkesinambungan dari masa konsepsi hingga dewasa.
Pertumbuhan (growth) adalah perubahan besar dalam hal jumlah dan ukuran
pada tingkat sel, organ maupun individu. Perkembangan (deveopment)
adalah peningkatan kemampuan hal struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks. Pertumbuhan memiliki pola teratur dan dapat di prediksi, yang
merupakan hasil dari proses pematangan.

Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh faktor internal dan


eksternal. Faktor internal antara lain ras/etnik, keluarga, umur, jenis kelamin
dan kelainan kromosom. Sedang faktor eksternal meliputi faktor prenatal,
faktor persalinan dan faktor pasca persalinan. Salah satu dari faktor pasca
persalinan yaitu faktor gizi. Unsur gizi menjadi pengaruh yang dominan dalam
pertumbuhan anak, terutama pada awal kehidupan sampai umur 12 bulan.

Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2017, cakupan pemberian ASI


Eksklusif berkisar antara 32,3% (Gorontalo) sampai 79,9% (Nusa Tenggara
Timur). Dari 34 provinsi terdapat tiga provinsi yang belum mencapai target
nasional 42% yaitu Gorontalo 32,3%, Riau 39,7% dan Kalimantan Tengah
40,0%. Sedangkan cakupan ASI Eksklusif di DIY tahun 2017 sebesar 74,9%
dengan cakupan ASI Eksklusif tertinggi di Kabupaten Sleman sebanyak
82,62% dan cakupan terendah di Kota Yogyakara 66,13% . Cakupan ASI
Eksklusif terendah di Kota Yogyakarta terdapat di Puskesmas Umbulharjo 1
sebanyak 35,38% sedangkan Puskesmas Jetis cakupan ASI Eksklusif cukup
tinggi yaitu sebanyak 77,11% pada tahun 2017.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja makanan bayi?
2. Apa itu ASI ekslusif dan manfaatnnya bagi ibu dan bayi?
3. Apa saja kebutuhan gizi bayi?
4. Apa makanan yang tidak boleh di konsumsi bayi?
5. Apa saja tahap pemberian MPASI?
6. Apa menu sehari yang dapat diberikan pada bayi usia 6-12 bulan?
7. Apa saja masalah gizi pada bayi?
8. Apa pengaruh gizi kurang dan gizi lebih pada bayi?

C. Tujuan
1. Mengetahui saja makanan bayi
2. Mengetahui ASI ekslusif dan manfaatnnya bagi ibu dan bayi
3. Mengetahui kebutuhan gizi bayi
4. Mengetahui makanan yang tidak boleh di konsumsi bayi
5. Mengetahui tahap pemberian MPASI
6. Mengetahui menu sehari yang dapat diberikan pada bayi usia 6-12 bulan
7. Mengetahui masalah gizi pada bayi
8. Mengetahui pengaruh gizi kurang dan gizi lebih pada bayi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Makanan Bayi
1. ASI Ekslusif

Air susu ibu (ASI) adalah makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan
melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit.
Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan
mudah dicerna oleh bayi baru lahir. ASI kaya akan sari makanan, paling
higienis, dengan temperatur yang tepat dan kadar gizi yang paling dibutuhkan
oleh bayi.

ASI memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah :


 meningkatkan kecerdasan bayi
 mengurangi risiko penyakit jantung
 mengurangi risiko obesitas
 mengurangi risiko kanker
 mengurangi risiko infeksi saluran pernapasan dan diare
 membuat bayi lebih tenang dan tidak mudah gelisah untuk waktu yang
lama, terutama dalam kondisi yang membuat stres (jurnal Archives of
Disease in Childhood) 
 mengurangi kejadian alergi pada anak

Keuntungan memberikan ASI bagi Ibu adalah :


 Menambah panjang kembalinya kesuburan pasca melahirkan,
sehingga dapat digunakan sebagai kontrasepsi alami
 Ibu lebih cepat langsing. Penelitian membuktikan bahwa ibu menyusui
enam bulan lebih langsing setengah kg dibanding ibu yang menyusui
empat bulan
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan
lain pada bayi berumur nol bulan sampai 6 bulan. Menurut panduan WHO
terbaru diberikan selama 6 bulan pertama tanpa makanan tambahan apapun
karena nutrisi yang dikandungnya sudah mencukupi untuk 6 bulan pertama
kehidupan. Penelitian-penelitian terbaru menemukan berbagai manfaat ASI
yang tidak terkira sehingga diperolehlah rekomendasi ASI Eksklusif 6 bulan.

Manfaat ASI Eksklusif untuk bayi:

-Mencegah Terserang Penyakit

ASI eksklusif untuk bayi yang diberikan ibu ternyata mempunyai peranan
penting, yakni meningkatkan ketahanan tubuh bayi. Karenanya bisa
mencegah bayi terserang berbagai penyakit yang bisa mengancam
kesehatan bayi.

-Membantu Perkembangan Otak dan Fisik Bayi

Manfaat ASI eksklusif untuk bayi lainnya yakni dapat menunjang sekaligus
membantu proses perkembangan otak dan fisik bayi. Sebab pada usia 0
sampai 6 bulan seorang bayi tentu belum diizinkan mengonsumsi nutrisi
apapun selain ASI. Oleh karenanya, selama enam bulan berturut-turut, ASI
yang diberikan pada bayi tentu saja memberikan dampak yang besar pada
pertumbuhan otak dan fisik bayi selama ke depannya.

Manfaat ASI Eksklusif Bagi Ibu:

-Mengatasi Rasa trauma

Manfaat ASI eksklusif pada ibu dapat menghilangkan trauma saat persalinan.
Kehadiran buah hati bisa menjadi penyemangat hidup seorang ibu. Pasca
melahirkan biasanya ibu rentan mengalami baby blues syndrome. Apalagi
biasanya terjadi pada sang ibu yang belum terbiasa bahkan tidak bersedia
memberikan ASI eksklusifnya untuk bayi mereka. Namun dengan menyusui,
secara perlahan rasa trauma pun akan hilang sendirinya dan ibu pun akan
terbiasa menyusui bayinya.

-Mencegah Kanker Payudara

Selain membuat kondisi kesehatan dan mental ibu menjadi lebih stabil, ASI
eksklusif dapat meminimalkan timbulnya risiko kanker payudara. Sebab salah
satu pemicu penyakit kanker payudara pada ibu menyusui ialah kurangnya
pemberian ASI Eksklusif untuk bayi mereka sendiri.

2. Kolostrum

Kolostrum adalah ASI yang keluar pertama kali yang berwarna kekuningan
dan kental. Cairan ini banyak mengandung antibodi penghambat
pertumbuhan virus dan bakteri, protein, vitamin A dan mineral sehingga
sangat penting untuk segera diberikan pada bayi ketika ia lahir. Pedoman
pemberiannya, hari pertama dan kedua 5-10 menit per payudara. Hari ketiga
dan seterusnya 15-20 menit per payudara.
Manfaat kolostrum bagi bayi :

- Antibodi yang terkandung di dalam kolostrum sangat penting untuk


melindungi si Kecil dari infeksi dan alergi.

- Sel darah putih pada kolostrum baik untuk melindungi si Kecil terjangkit
infeksi.

- Laksatif atau pencahar berguna untuk membersihkan mekonium. 

- Kandungan vitamin A pada kolostrum akan bantu mencegah berbagai


infeksi dan risiko penyakit mata.

3. Pengelompokan ASI
ASI dikelompokan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:

a. ASI stadium I adalah kolostrum. Kolostrum adalah cairan yang pertama


disekresi oleh kelenjar payudara dari hari ke-1 sampai hari ke-4. Kolostrum
sangat baik untuk mengeluarkan “meconium” yaitu air ketuban dan cairan lain
yang tertelan masuk perut bayi saat proses persalinan. Jumlah (volume)
kolostrum berkisar 150-300 cc per hari.
b. ASI Stadium II adalah ASI peralihan yang keluar setelah kolostrum sampai
sebelum menjadi ASI yang matang. ASI ini diproduksi pada hari ke-4 sampai
hari ke-10.
c. ASI stadium III adalah ASI matur. ASI yang disekresi dari hari ke-10 sampai
seterusnya.

B. Kebutuhan Gizi Bayi

Seiring dengan bertambahnya umur bayi seiring dengan tumbuh


kembangnya, bayi membutuhkan zat gizi dan energi lainnya yang jumlahnya
melebihi ASI. Bayi juga harus mendapatkan makanan tambahan dan jumlah
ASI yang bisa dihasilkan juga bergantung pada status gizi dari sang Ibu
sendiri. Jumlah ASI biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor
stress, makanan yang dikonsumsi, faktor bawaan dan masih banyak lainnya.
Sangat dianjurkan jika menyediakan makanan bayi sejumlah 100-110 kkal
energi setiap kilogram berat badan bayi setiap harinya. Susu untuk kebutuhan
si bayi biasanya mengandung sekitar 67 kkal setiap 100cc. Jadi sekitar 150-
160 cc susu untuk setiap kg berat badan bayi. Namun tidak semua bayi
membutuhkan jumlah tersebut, dapat dikonsultasikan dengan dokter atau ahli
gizi terkait dengan kebutuhan gizi bayi.

-Zat Besi

Jenis mineral satu ini memberikan peranan penting khususnya produksi


hemoglobin. Zat besi mempunyai fungsi yang digunakan untuk memperlancar
sel darah merah yang bekerja sebagai pembawa oksigen untuk seluruh
tubuh. Zat besi juga membantu perkembangan si kecil untuk bagian motorik
dan memori pada otak. Jadi pastikan jika si kecil bisa mendapatkan paling
tidak 11 mg zat besi yang bisa diperoleh dari berbagai makanan seperti
ayam, daging sapi, ikan, brokoli, telur dan masih banyak lainnya.

-Vitamin D dan Kalsium

Kalsium sendiri memang sangat baik dalam mengembangkan tulang kuat dan
kebutuhan vitamin D membantu tubuh si kecil dalam menyerap kebutuhan
kalsium. Susu formula dan ASI memang sudah bisa memberikan kebutuhan
kalsium untuk si kecil. Namun anda tetap perlu menyediakan asupan kedua
kebutuhan gizi tersebut yang bisa didapatkan dari ikan dan telur.

-Zinc

Sama halnya dengan zat besi, nutrisi satu ini memang bertugas untuk
menjaga otak bayi supaya bisa terus berkembang dan bergerak. Zinc sendiri
juga mempunyai fungsi untuk memproduksi sel darah putih yang dapat
melawan infeksi sekaligus memastikan jika sel tubuh si kecil bisa berkembang
dengan baik. Jenis nutrisi satu ini bisa didapatkan pada daging ayam dan
sapi. Makanan yang mengandung zat besi juga biasanya mengandung zinc.
Jadi anda bisa penuhi nutrisi bayi tersebut.

-Omega 3

Kandungan satu ini memang sudah dikenal fungsinya untuk kesehatan


jantung. Untuk kebutuhan si bayi, nutrisi satu ini mempunyai fungsi lainnya
yaitu bisa membantu perkembangan mata dan otak. Terdapat berbagai
penelitian juga mengatakan jika kandungan omega 3 juga bisa membantu
tubuh anda dalam menyerap kebutuhan vitamin E dan A. Omega 3 sendiri
bisa anda dapatkan dari olahan tuna, alpukat, salmon, minyak zaitun, dan
masih banyak lainnya.

-Vitamin A, B, C dan E

Vitamin tersebut juga bisa membantu perkembangan organ mata, saraf dan
kulit sehingga bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Keempat vitamin tersebut
bisa dijadikan sebagai paket lengkap sebagai nutrisi yang dibutuhkan untuk
asupan si kecil. Jadi anda sudah tidak perlu ragu lagi dalam menyajikan
berbagai jenis sayuran yang memang sudah terbukti kandungan vitaminnya.

Vitamin A sendiri bisa didapatkan dari ubi dan wortel, Vitamin B bisa
didapatkan dari pisang dan sayuran hijau. Nah untuk vitamin C bisa anda
dapatkan dari jeruk, tomat, stroberi dan buah-buahan lainnya. Biji-bijian juga
dibutuhkan si kecil karena banyak mengandung vitamin E. Anda bisa
gunakan panduan ini untuk memenuhi kebutuhan gizi balita.

• Makanan yang Tidak Diperbolehkan pada Bayi :

a. Buah rasa asam


Buah rasa asam seperti jeruk, lemon, dan anggur bisa menyebabkan mual
pada bayi. Selain itu, buah rasa asam bisa merusak gigi si Kecil dan
menyebabkan diare karena sistem pencernaan si Kecil belum bisa mencerna
makanan dengan baik

b. Kacang-kacangan

Memberikan kacang-kacangan dalam bentuk utuh bisa membuat bayi


tersedak dan mengganggu sistem pencernaan. Namun, kandungan nutrisi
dalam kacang-kacangan cukup aman untuk dikonsumsi bayi. Oleh karena itu,
berikan bayi dengan tekstur yang lebih lembut misalnya selai kacang.
Berikan porsi secukupnya untuk menghindari gangguan pencernaan pada
bayi.
c. Madu

Madu mengandung bakteri Clostridium Botulinum yang bisa menyebabkan


bayi mengalami keracunan atau disebut botulisme. Racun yang dihasilkan
bakteri Clostridium Botulinum bisa menyerang sistem saraf otak hingga
menyebabkan kelumpuhan pada.

d. Minuman kafein

Minuman mengandung kafein seperti kopi, teh, dan minuman bersoda bisa
menyebabkan si Kecil mengalami sakit kepala, kekurangan kalsium, hingga
kerusakan pada gigi. Oleh karena itu, Mama sebaiknya hanya memberikan
ASI dan air putih kepada bayi guna menghindari terjadinya keracunan dan
gangguan kesehatan.

e. Seafood

Seafood seperti kerrang, udang, lobster, dan kepiting bisa menyebabkan


alergi pada kulit bayi. Oleh karena itu, harus mengetahui terlebih dahulu jenis
kulit bayi dan alergi yang dimiliknya. Dapat juga konsultasi ke dokter terlebih
dahulu apabila ingin memberikan seafood pada bayi.

f. Susu sapi murni

Susu sapi murni sebaiknya tidak diberikan kepada bayi berusia di bawah
satu tahun karena sistem pencernaan bayi belum terbentuk dengan
sempurna.
Bayi yang mengonsumsi susu sapi bisa mengalami infeksi pada sistem
pencernaannya. Ibu bisa memberikan susu formula atau susu sapi yang
sudah diproses menjadi susu UHT (Ultra-High Temperature) agar lebih
mudah dicerna oleh bayi.  

C. MPASI Bayi
Makanan Pendamping Air Susu Ibu (disingkat MPASI) merupakan makanan
tambahan yang mudah dikonsumsi yang diberikan pada bayi selain ASI ketika
ASI tidak dapat mencukupi nutrisi anak untuk tumbuh kembang
optimal,biasanya diberikan pada umur 4 dan 6 bulan hingga berumur 2 tahun.
MPASI juga bertujuan untuk melatih kemampuan makan bayi, naik
kemampuan mengunyah, menelan dan kemampuan bayi menerima berbagi
rasa dan tekstur makanan.

1. Tahapan Pemberian MPASI

a. Usia 6-8 Bulan

Tekstur MPASI pada rentang usia ini berupa makanan halus atau lumat.
Dapat diberikan dalam bentuk puree, bubur saring atau makanan yang
ditumbuk dan dihaluskan. Ibu dapat juga gunakan sedikit air atau campuran
ASI saat mengolah agar teksturnya tidak terlalu encer. Selain itu Ibu juga bisa
mencoba menu Mpasi 6 bulan/minggu pertama lain yang boleh dikonsumsi
untuk bayi agar tidak bosan.

Pada usia ini pencernaan bayi masih belum berkembang sempurna sehingga
pencernaannya masih sensitif terhadap makanan baru. Berikanlah satu atau
dua bahan makanan terlebih dahulu untuk melatih pencernaannya.Frekuensi
pemberian MPASI pada usia ini biasanya 3 kali sehari dengan selingan
berupa snack seperti biskuit.
b. Usia 8-10 Bulan

Saat usia 8 sampai 10 bulan, bayi sudah jauh lebih aktif sehingga
membutuhkan porsi makanan lebih banyak. Ukuran makanan dinaikan
bertahap menjadi setengah cangkir (250 ml) atau sebanyak 125 ml. Makanan
utama bisa diberikan 3-4 kali sehari dan diberikan selingan buah atau biskuit
1-2 kali.

Pada rentang usia ini juga kemampuan motorik sbayi sudah meningkat,  bayi
sudah bisa diberikan makanan padat berupa finger food atau makanan yang
bisa dipegang dengan tangan. Tekstur makanan dinaikan dari halus menjadi
makanan lembek (nasi tim, bubur tanpa saring, makanan yang dicincang
halus atau irisan makanan-lunak).

c. Usia 10-12 Bulan

Pada usia 12 bulan, sendi rahang bayi sudah stabil dan mampu melakukan
gerakan rotasi sehingga lebih canggih dalam mengunyah tekstur makanan
MPASI kasar. Pada rentang usia 10-12 bulan, bayi memiliki kebutuhan energi
dan nutrisi yang lebih banyak, sehingga makanan pun diberikan dalam waktu
yang lebih sering.  Pada usia ini bayi bisa dikenalkan pada menu Mpasi bayi 1
tahun. Frekuensi MPASI makanan utama (makan besar) diberikan 3 – 4 kali
sehari dan berikan snack 1 – 2 kali sehari.

2. MPASI Bayi 6-12 Bulan

a. Menu Sehari MPASI Bayi 6-8 Bulan


Contoh Jadwal Menu MPASI bagi usia 6-8 bulan:
Pukul 06.00 atau setelah bangun tidur : ASI
Pukul 09.00 : bubur susu
Pukul 11.00-12.00 : bubur buah pisang
Pukul 14.00 : bubur susu
Pukul 17.00 : bubur biskuit susu
Pukul 18:00 : ASI

b. Menu Sehari MPASI Bayi 8-10 Bulan


Contoh Jadwal Menu MPASI bagi usia 8-10 bulan:
Pukul 06.00-07.00 atau setelah bangun tidur: ASI
Pukul 09.00 : bubur susu (berbahan buah atau tepung)
Pukul 11.00-12.00 : bubur saring ayam, tahu, wortel
Pukul 14.00 : bubur susu (berbahan buah, tepung atau biskuit)
Pukul 17.00 : bubur saring ayam, tahu, brokoli
Pukul 18:00 : ASI

c. Menu sehari MPASI Bayi 10-12 Bulan


Contoh Jadwal Menu MPASI bagi usia 10-12 bulan:
Pukul 06.00 atau setelah bangun tidur: ASI
Pukul 08.00 : bubur susu
Pukul 10.00 : buah atau biskuit
Pukul 12.00 : nasi tim ayam, tahu, wortel
Pukul 13.00 : ASI
Pukul 14:00 : biskuit
Pukul 16.00 : ASI
Pukul 18:00 : nasi tim ayam, tahu, brokoli
Pukul 19:00 : ASI

D. Masalah Gizi Pada Bayi

1. Masalah gizi berat badan bayi lahir rendah

Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah salah satu masalah gizi pada bayi.
Sesuai namanya, kondisi berat badan lahir rendah ini terjadi ketika bayi yang
baru lahir memiliki berat badan di bawah rentang normal.

Idealnya, bayi baru lahir tergolong memiliki berat badan normal jika hasil
pengukuran ada di rentang 2,5 kilogram (kg) atau 2.500 gram (gr) sampai
dengan 3,5 kg atau 3.500 gr. Jadi, apabila berat badan bayi baru lahir yang
berada di bawah 2.500 gram, menandakan bahwa ia mengalami masalah gizi
berupa BBLR. Namun, Anda perlu ingat bahwa rentang berat badan normal
tersebut berlaku untuk bayi baru lahir di usia kehamilan 37-42 minggu.

Menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDAI), beberapa kelompok berat badan lahir
rendah pada bayi yakni:
 Berat badan lahir rendah (BBLR): berat lahir kurang dari 2.500 gr (2,5
kg)
 Berat badan lahir sangat rendah (BBLSR): berat lahir di rentang 1.000
sampai kurang dari 1.500 gr (1 kg hingga kurang dari 1,5 kg)
 Berat badan lahir amat sangat rendah (BBLASR): berat lahir kurang
dari 1.000 gr (kurang dari 1 kg).

2. Masalah gizi bayi kurang

Gizi kurang termasuk satu dari beberapa masalah gizi pada bayi yang
disebabkan oleh ketidakseimbangan antara asupan energi dan kebutuhan gizi
harian. Dengan kata lain, asupan harian bayi dengan gizi kurang cenderung
lebih sedikit dan tidak mampu mencukupi kebutuhan tubuhnya. Berdasarkan
Permenkes No. 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak, bayi
termasuk dalam kelompok gizi kurang saat pengukuran berat badan menurut
tinggi badannya berada di bawah normal.

Begini, pengukuran berat badan dan tinggi badan bayi memiliki satuan
bernama standar deviasi (SD). Normalnya, bayi dikatakan memiliki gizi baik
saat berat badan berdasarkan tinggi badannya berada di rentang -2 SD
sampai dengan 2 SD. Sementara jika si kecil mengalami gizi kurang,
pengukurannya berada di rentang -3 SD  sampai kurang dari -2 SD.

WHO menjelaskan lebih lanjut bahwa masalah kurang gizi pada bayi dapat
mencakup stunting, wasting, berat badan rendah, hingga kekurangan vitamin
dan mineral. Padahal, mineral dan vitamin untuk bayi termasuk sebagian kecil
zat gizi yang asupannya tidak boleh kurang. Masalah gizi kurang pada bayi
bukan terjadi secara tiba-tiba, melainkan telah terbentuk akibat kekurangan
gizi dalam waktu yang cukup lama. Bayi yang mengalami gizi kurang bisa
saja telah mengalami ketidakcukupan nutrisi sejak dalam kandungan maupun
sejak dilahirkan. Kondisi ini bisa saja disebabkan oleh asupan gizi bayi yang
kurang maupun karena bayi susah makan.

3. Masalah gizi buruk pada bayi

Masalah gizi lainnya pada bayi yakni gizi buruk. Gizi buruk adalah keadaan
saat berat badan berdasarkan tinggi badan bayi berada jauh dari rentang
yang seharusnya. Permenkes No. 2 Tahun 2020 tentang Standar
Antropometri Anak menjabarkan bahwa pengukuran bayi dengan kategori gizi
buruk yakni kurang dari -3 SD. Sama halnya seperti gizi kurang yang
mencakup beberapa masalah, gizi buruk pun demikian. Masalah gizi buruk
pada bayi dapat dibagi menjadi kwashiorkor, marasmus, dan marasmus-
kwashiorkor.

Marasmus adalah kondisi gizi buruk karena asupan energi tidak tercukupi.
Kwashiorkor adalah masalah gizi buruk yang disebabkan oleh kurangnya
asupan protein pada bayi. Sementara marasmus-kwashiorkor merupakan
gabungan dari keduanya yakni masalah karena asupan protein dan energi
kurang dari yang seharusnya.

4. Masalah gizi lebih pada bayi

Masalah gizi lainnya yang juga bisa dialami bayi yaitu kelebihan gizi.
Kelebihan gizi alias gizi lebih adalah kondisi saat berat badan berdasarkan
tinggi badan bayi berada di atas rentang normalnya. Bayi dengan gizi lebih
bisa memiliki salah satu dari dua kondisi, yaitu antara berat badan lebih
(overweight) dan obesitas pada bayi.
Bayi dikatakan memiliki berat badan lebih saat pengukurannya berada di
rentang +2 SD sampai +3 SD. Sementara untuk obesitas berbeda dengan
gemuk biasa karena berada di atas pengukuran +3 SD.

E. Pengaruh Gizi Lebih dan Gizi Kurang Pada Bayi

1. Pengaruh Gizi Lebih Pada Bayi

beberapa gangguan di bawah ini, antara lain:

a. Overweight

Berat badan lebih atau lebih akrab disebut sebagai overweight, merupakan


kondisi ketika bobot badan anak melebihi tinggi badannya. Hal ini yang
kemudian membuat perawakan anak kurang ideal karena tampak
gemuk.Selain tubuh yang gemuk dan besar, gejala yang muncul jika anak
mengalami gizi lebih karena kegemukan adlah nyeri sendi dan mudah lelah.

b. Obesitas

Obesitas adalah status gizi anak yang sudah lebih parah dari sekadar
overweight atau kelebihan berat badan. Anak dengan obesitas bisa dibilang
mengalami kegemukan. Artinya, kategori gizi lebih pada anak yang
mengalami obesitas terpaut jauh dari rentang normal yang seharusnya.

2. Pengaruh Gizi Kurang Pada Bayi

a. Kemampuan motorik mengalami keterlambatan


Bayi yang mengalami kurang gizi berarti tidak mendapatkan asupan makanan
yang cukup sebagai sumber energi. Ini artinya ia berisiko mengalami
keterlambatan perkembangan kemampuan motorik.

b. Daya tahan tubuh menurun

Kurang gizi tentunya berdampak pada menurunnya daya tahan tubuh


sehingga Bayil rentan terkena beragam penyakit. Apabila terjadi, tumbuh
kembang bayi bisa terhambat. Penyakit yang muncul jika tidak segera diatasi
hingga tuntas bisa berakibat fatal.

c. Terhambatnya pertumbuhan fisik

Dampak langsung dari kurang gizi yang terlihat jelas adalah berat dan tinggi
badan bayi tidak sesuai dengan usianya. Umumnya, hal ini disebabkan oleh
tidak tercukupinya kebutuhan bayi atau penyerapan vitamin dan mineral yang
tidak sempurna.

d. Pertumbuhan otak terhambat

Untuk berkembang, otak membutuhkan nutrisi-nutrisi penting seperti asam


lemak Omega-3 dan Omega-6, yodium, juga zat besi. Apabila bayi
mengalami kurang gizi maka berarti ia tidak mendapatkan mineral yang
dibutuhkannya tersebut. Ini akan memengaruhi perkembangan fungsi
otaknya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

• Air susu ibu (ASI) adalah makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi
dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit.
Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik
dan mudah dicerna oleh bayi baru lahir. ASI kaya akan sari makanan,
paling higienis, dengan temperatur yang tepat dan kadar gizi yang paling
dibutuhkan oleh bayi.

• ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman


tambahan lain pada bayi berumur nol bulan sampai 6 bulan. Menurut
panduan WHO terbaru diberikan selama 6 bulan pertama tanpa makanan
tambahan apapun karena nutrisi yang dikandungnya sudah mencukupi
untuk 6 bulan pertama kehidupan. Penelitian-penelitian terbaru
menemukan berbagai manfaat ASI yang tidak terkira sehingga
diperolehlah rekomendasi ASI Eksklusif 6 bulan.

• ASI dikelompokan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:


a. ASI stadium I adalah kolostrum.
b. b. ASI Stadium II adalah ASI peralihan
c. ASI stadium III adalah ASI matur.

• Makanan yang Tidak Diperbolehkan pada Bayi :


1. Buah rasa asam
2. Kacang-kacangan

3. Madu

4. Minuman kafein
5. Seafood

6. Susu sapi murni

• Masalah Gizi Pada Bayi :

1. Masalah gizi berat badan bayi lahir rendah

2. Masalah gizi bayi kurang

3. Masalah gizi buruk pada bayi

4. Masalah gizi lebih pada bayi

B. Saran

Setelah membaca materi tentang asi dan bayi maka diharapkan pembaca
dapat memahami dan bermanfaatn sehingga dapat menerapkan dalam
pembelajaran mata kuliah Dietetik.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.klikdokter.com/tanya-dokter/read/2708481/apa-itu-asi-eksklusif

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5119159/pengertian-asi-eksklusif-serta-
manfaatnya-untuk-ibu-dan-bayi

http://suryadun.blogspot.com/2014/01/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html

https://www.popmama.com/baby/7-12-months/rindi-1/makanan-dan-minuman-
pendamping-asi-yang-dilarang-dikonsumsi-bayi/7

https://www.birdsnbees.co.id/blog/kebutuhan-gizi-bayi/

https://id.wikipedia.org/wiki/Makanan_pendamping_ASI

https://mamapapa.id/mpasi-sesuai-usia-bayi/

https://sayangianak.com/tahapan-pemberian-makanan-pendamping-asi-berdasarkan-
rentang-usia/

https://hellosehat.com/parenting/bayi/masalah-gizi-pada-bayi/

https://morinagaplatinum.com/id/milestone/dampak-negatif-kurang-gizi-untuk-tumbuh-
kembang-si-kecil

https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/gizi-lebih-pada-anak/

Anda mungkin juga menyukai