Anda di halaman 1dari 38

PENILAIAN STATUS GIZI DENGAN

METODE BIOKIMIA, KLINIS DAN SURVEI


KONSUMSI PANGAN

By : Ginta Siahaan, DCN, M.Kes


Penilaian Status Gizi Secara Biokimia
Defenisi
Yaitu pemeriksaan spesimen yang
diuji secara laboratoris yang
dilakukan pada berbagai macam
jaringan tubuh.
Jaringan tubuh yang digunakan
darah, urine, tinja, dan beberapa
jaringan tubuh seperti hati dan otot
Penggunaan
Metode ini sering digunakan untuk suatu
peringatan bahwa kemungkinan akan
terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah
lagi dan banyak gejala klinis yang kurang
spesifik, maka penentuan kimia dapat lebih
banyak menolong untuk menentukan
kekurangan gizi spesifik.
Keunggulan Pemeriksaan Biokimia

• Dapat mendeteksi defesiensi zat gizi lebih


dini
• Hasil dari pemeriksaan lebih obyektif
karena menggunakan peralatan yang
selalu ditera dan pada pelaksanaanya
dilakukan oleh tenaga ahli
• Dapat menunjang hasil pemeriksaan
metode lain dalam penilaian status gizi
Kelemahan Pemeriksaan Biokimia

• Pemeriksaan biokimia hanya bisa


dilakukan setelah timbulnya gangguan
metabolisme
• Membutuhkan biaya yang cukup mahal
• Dalam melakukan pemeriksaan
diperlukan tenaga ahli
• Kurang praktis karena pemeriksaan
laboratorium memerlukan peralatan yang
tidak mudah dibawah kemana- mana
Lanjutan
• Membutuhkan peralatan dan bahan yang lebih
banyak dibandingkan pemeriksaan lainya
• Pada pemeriksaan tertentu spesimen sulit untuk
diperoleh misalnya penderita tidak bersedia
diambil darahnya
• Dalam beberapa penentuan pemeriksaan
laboratorium memerlukan peralatan laboratorium
yang hanya terdapat dilaboratorium pusat
sehingga tidak dapat dilakukan
Penilaian status gizi secara klinik

Defenisi
Metode untuk mengukur status gizi
masyarakat yang didasarkan pada
perubahan-perubahan yang terjadi
yang dihubungkan dengan
ketidakcukupan zat gizi. Dilihat dari
jaringan epitel seperti kulit, mata,
rambut, dan mukosa oral atau organ
kelenjar tiroid.
Penggunaan
Umumnya digunakan untuk survei klinis
secara cepat, dirancang untuk mendeteksi
secara cepat tanda – tanda klinis umum dari
kekurangan salah satu atau lebih zat gizi
dan mengetahui tingkat status gizi
seseorang dengan melakukan pemeriksaan
fisik yaitu tanda(sign) dan gejala(sympton)
atau riwayat penyakit.
Keunggulan pemeriksaan klinis

• Relatif murah, tidak perlu biaya besar


• Dalam pelaksanaan, pemeriksaan
tidak perlu tenaga khusus tetapi
tenaga para medis bisa dilatih
• Sederhana, cepat, mudah
diinterpretasikan
• Tidak memerlukan peralatan rumit
• Relatif murah, tidak perlu biaya besar
Lanjutan

• Dalam pelaksanaan, pemeriksaan


tidak perlu tenaga khusus tetapi
tenaga para medis bisa dilatih
• sederhana, cepat, mudah
diinterprestasikan
• Tidak memerlukan peralatan rumit
Kelemahan pemeriksaan klinis
• Beberapa gejala klinis tidak mudah
dideteksi
• Gejala klinis tidak bersifat spesifik, gejala
klinis yang sama ada kalanya buka hanya
disebabkan kekurangan satu macam zat
gizi saja, misal :
 Glositis karena kekurangan riboflavin,
niasin, asam folat atau vitamin B-12
 Nasolabial sebotoik disebabkan
defisiensi vitamin b6, b2 atau niasin
Lanjutan

• Gejala klinis bersifat multipel, penyakit kulit


karena defesiensi satu macam vitamin tidak
berdiri sendiri tetapi bagian dari defisiensi
vitamin, mineral maupun zat gizi lain
• Gejala klinis bisa timbul permulaan
kekurangan zat gizi maupun masa
penyembuhan misalnya hepatomegali
• Adanya variasi gejala klinis yang dipengaruhi
genetik, lingkungan, kebiasaan .
Metode survei konsumsi pangan

Defenisi
Salah satu metode yang digunakan
dalam penentuan status gizi
perorangan atau kelompok
Tujuan dan manfaat:
• Menentukan tingkat kecukupan konsumsi
makanan dan zat gizi pada tingkat kelompok,
rumah tangga dan perorangan serta faktor-
faktor yang berpengaruh terhadap konsumsi
makanan tersebut
• Sebagai dasar perencanaan:
 Program gizi
 Pendidikan gizi
 Makanan golongan rawan
 Undang-undang makanan, kesehatan dan
gizi
Metode Pengukuran Konsumsi Makanan
Menurut jenis data yg diperoleh:
Kualitatif’: Kuantitatif:
• Food frequency • Recall 24 jam
• Dietary history • Estimated food records
• Metode telepon • Food weighing
• Food list • Food account
• Inventory method
• Household food record

Kualitatif & kuantitatif:


Recall 24 jam
Dietary history
Menurut sasaran pengamatan atau pengguna
Tingkat Nasional:
- Food Balance Sheet

Tingkat RT:
Food account
Food list
Inventory method
Household food Tingkat Individu:
record Recall 24 jam
Estimated food
records
Food weighing
Dietary history
Food frequency
Pengukuran tingkat konsumsi individu

• Recall 24 jam
• Pencatatan dan penimbangan
• Riwayat makanan
• Frekuensi makan
1. Recall 24 jam :
Yaitu Menanyakan ulang semua makanan dan
minuman selama 24 jam yang lalu atau kemaren
Langkah-langkah :
• Dicatat oleh pewawancara
• Minimum selama 2 hari (2x24 jam)
• Setelah jumlah makanan diperoleh,
konversikan menjadi zat gizi (energi, protein,
KH, lemak, dll) menggunakan DKBM
• Dihitung rata-rata sehari
• Bandingkan dengan anjuran kecukupan gizi.
Hal yang perlu diperhatikan pewawancara
sebelum melakukan recall :

1. Pewawancara perlu latihan intensif


2. Kuesioner sebaiknya diuji coba
3. Pewawancara dapat menggunakan alat Bantu,
misalnya food model atau ukuran rumah tangga
4. Membantu responden mengingat, gunakan
waktu-waktu tertentu. Misalnya: baru bangun,
pulang sekolah/kerja, sehabis sholat, dll
5. Pewawancara sebaiknya sudah tahu kebiasaan
makan masyarakat setempat.
WAKTU JENIS JENIS JUMLAH
MAKAN MASAKAN BAHAN URT gram
MAKANAN

Pagi: Nasi gurih Nasi putih 1 piring 100 gr


06-08 Teh manis Telur 1 butir besar 60 gr
Pisang rebus Sayur urap: 2 sdm 10 gr
08-10 kacang 2 buah 100 gr
10-12 panjang
Gula
Pisang kepok
Siang: Nasi putih Nasi putih 1,5 piring 150 gr
12-14 Sayur sop Wortel 1 buah 25 gr
Tempe Kentang 1 buah 25 gr
14-16 goreng Daging sapi 1 ons 100 gr
16-18 Semangka Tempe 2 potong sdg 50 gr
Pisang Semangka 2 potong sdg 200 gr
goreng Pisang kepok 2 buah 100 gr
Nasi putih Nasi putih 1 piring 100 gr
2. Pencatatan dan penimbangan makanan

Pada metode ini petugas menimbang dan mencatat seluruh makanan selama 1 hari
Caranya :
•Responden disuruh mencatat semua yang dia makan setiap kali sebelum makan,
berikut ukuran beratnya
•Pengumpul data mendatangi responden dan mencatat serta menimbang semua
makanan selama satu hari.

Kelebihan :
Memberi informasi yang mendekati sebenarnya sehinggga serimg dipakai untuk
penelitian
Klinik atatau penelitian intervensi
Kelemahan:
• Terlalu membebani responden
• Responden sering merubah kebiasaan
makan
• Merepotkan pengumpul data maupun
responden.
3.Riwayat makanan

Bersifat kualitatif karena memberikan gambaran pola


konsumsi berdasarkan pengamatan dalam waktu yang
cukup lama .
Bertujuan mengetahui konsumsi makanan yang
sesungguhnya dengan pengamatan dalam waktu yang
lama.
• Pengumpulan data sekitar 1 bulan sampai 1 tahun
• Perlu mencatat makanan pada hari-hari tertentu,
misal: hari raya, natal, tahun baru, upacara adat, dll.
• Cara yang digunakan recall, food frequency, dan
pencatatan
4. Food frequency
• dilakukan untuk memperoleh data tentang
frekuensi konsumsi sejumlah bahan makanan
atau makanan jadi selama periode tertentu
seperti hari, minggu bulan dan tahun.
• Bertujuan untuk menentukan frekuensi dari
konsumsi makanan dalam periode tertentu (hari,
minggu, bulan)
Kelemahan :
 Data bersifat kualitatif
 Kesulitan mendapat data semua makanan yang
dikonsumsi responden.
CONTOH FORMULIR FOOD FREQUENCY
JENIS FREKUENSI KONSUMSI
BAHAN
MAKANAN 2- 1x 4-6x 1-3x 1-2x 1-2x Tidak
3X perhar permg permgg perbln perthn pernah
perh i g
ari
Makanan
Pokok:
-Beras
-Ubi
-Jagung
-Sagu
-Terigu
-Dll
sebutkan
JENIS FREKUENSI KONSUMSI
BAHAN 2-3X 1x 4-6x 1-3x 1-2x 1-2x Tidak
MAKANAN perhari perhari permgg permgg perbln perthn pernah

Lauk-pauk:
Hewani:
-Daging
-Ayam
-Ikan segar
-Ikan kering
-Telur
-Dll,
sebutkan

Nabati:
-Kacang2an
-Tempe
-Tahu
-Dll,
sebutkan
JENIS FREKUENSI KONSUMSI
BAHAN 2-3X 1x 4-6x 1-3x 1-2x 1-2x Tidak
MAKANAN perhari perhari permgg permgg perbln perthn pernah

Sayuran:
- ……..
-Dll,
sebutkan
JENIS FREKUENSI KONSUMSI
BAHAN 2-3X 1x 4-6x 1-3x 1-2x 1-2x Tidak
MAKANAN perhari perhari permgg permgg perbln perthn pernah

Buah:

-Dll,
sebutkan
JENIS FREKUENSI KONSUMSI
BAHAN 2-3X 1x 4-6x 1-3x 1-2x 1-2x Tidak
MAKANAN perhari perhari permgg permgg perbln perthn pernah

Lain-lain:
…………
………

-Dll,
sebutkan
SURVEI DIET TINGKAT NASIONAL
Food Balance Sheet (Neraca Bahan Makanan),
yaitu:

Persediaan Penggunaan Dibagi jumlah


Makanan Non Pangan peduduk

Produksi Bibit, eksport, Ketersediaan


Import pakan hewan, dll makanan per kapita
secara nasional

Dirubah ke kalori
dan zat gizi lain
Keterbatasan:

• Tidak memberi informasi distribusi makanan


• Tidak dipakai untuk perkiraan konsumsi
pangan berdasarkan status ekonomi, ekologi,
dll
• Ketersediaan tidak identik dengan yang
dikonsumsi.
• Oki FBS tidak dapat menentukan status gizi
masyarakat
• Data tersebut ditujukan dan digunakan untuk
kebijaksanaan pertanian meliputi: produksi &
distribusi; menentukan pola konsumsi; dan
sebagai perbandingan ketersediaan antar
negara.
Bias dalam pengukuran konsumsi
makanan:
• Acak/random  hasil tidak
mempengaruhi nilai rata- rata
• Sistematik  hasil mempengaruhi nilai
rata2
Sumber Bias
• Alat : kuesioner, alat timbang, ukuran rumah
tangga (urt)
• Pengumpul data: sikap, situasi, hubungan timbal
balik, konversi makanan (urt ke gram, bahan
mentah ke masak)
• Responden: daya ingat, perkiraan dlm jumlah
makanan, kejujuran (mengurangi/menambahi jns
makanan ttt, membesar2kan makanan bernilai
social tinggi, menyenangkan pewawancara, dsb),
mencatat, kurang kerjasama.
• DKBM: nama bahan makanan, kandungan zat gizi
makanan, informasi komposisi makanan
jadi/jajanan.
• Proses pemasakan, pencernaan, penyerapan,
penggunaan zat gizi ttt berdasarkan perbedaan
fisiologis tubuh.
Cara mengurangi bias sistematik

• Sampel diperbesar
• Mengulangi pengukuran intake konsumsi
thd subjek yg sama dlm bbrp waktu
• kalibrasi terhadap alat ukur
• Gunakan alat bantu (gambar, model atau
alat makan yg biasa digunakan)
Perencanaan dan pengorganisasian survei
konsumsi makanan
Metode dan teknis pelaksanaan:

1. Tenaga pelaksana
2. Pelatihan tenaga
3. Sasaran dan besar sample
4. Alat dan bahan
5. Periode waktu
6. Persiapan masyarakat
Pengolahan, analisis dan interpretasi data:
Faktor konversi: URT  ukuran berat (gram) atau
satuan harga  satuan berat.

Daftar yang diperlukan:


DKBM = Daftar Komposisi Bahan Makanan
DKGI = Daftar Kandungan Zat Gizi
Makanan Jajanan
DKMM = Daftar Konversi Berat Mentah
Masak
DKPM = Daftar Konversi Penyerapan
Minyak
DURT = Daftar Ukuran Rumah Tangga
Pengolahan, analisis dan interpretasi data:

• Bagian Yg Dapat Dimakan (BDD)


• Refuse: bagian makanan yg tdk dpt
dimakan (biji, kulit, tulang, bgn yg kras
dari sayur)  diperhitungkan pd saat
konversi dari bentuk bahan makanan
kedalam bentuk zat gizi (tdpt di DKBM).
• Waste: sisa makanan yg dapat dimakan
ttp dibuang oleh kelg atau responden 
harus diperhitungkan dalam menentukan
banyaknya konsumsi makanan responden.

Anda mungkin juga menyukai