Anda di halaman 1dari 15

Fatharani Kurniawati Mayasari Rumiris Kristia Veronica Windy Novita Sari Wita Pratiwi

Serat makanan (diatery fiber) adalah komponen

dalam tanaman yang tidak tercerna secara enzimatik menjadi bagian-bagian yang dapat diserap di saluran pencernaan. Serat secara alami terdapat dalam tanaman. Serat terdiri atas berbagai substansi yang kebanyakan di antaranya adalah karbohidrat kompleks.

1. Serat larut

Perasaan penuh di perut berasal dari serat larut. Ini juga membantu mengontrol gula darah pada penderita diabetes dan kadar kolesterol. Diantara sumbernya adalah sayuran, buah dan produk kedelai. 2. Serat tak larut Bermanfaat mencegah sembelit dan buang air besar keras. Jangan lupa untuk banyak minum jika anda banyak makan serat. Diantara sumbernya adalah sereal, kulit buah dan kacang-kacangan.

Berdasarkan Kelarutan dalam air

Kemampuan menahan air dan viskositas


Kemampuan

mengikat bahan organik anorganik / adsorpsi / binding abality Daya fermantabilitas bakteri.

dan

1. Serat larut adalah serta yang dapat larut dalam air

panas. co/: hemiselulossa, pektin, gum, dan bglukan. 2. Serat tidak larut adalah serta yang tidak dapat larut dalam air panas. co/: sellulossa, sayur-sayuran dan gandum Efek kelarutan dalam air ini adalah serat larut biasanya akan memperlambat waktu pengosongan lambung, meningkatkan waktu transit melalui usus (karena gerakannya lebih lambat) dan akan mengurangi penyerapan beberapa zat gizi. Sebaliknya untuk serat tak larut akan memperpendek waktu transit dan akan

Kemampuan

menahan air dimaksudkan sebagai kemapuan serat untuk menahan air dalam matriksnya. Serat larut dapat menahan air lebih besar dibanding serat tidak larut. Akibat dari kemampuan menahan air ini serat akan membentuk cairan kental yang dapat memberi pengaruh pada saluran cerna berupa: Waktu pengosongan lambung lebih lama Mengurangi mixing isi saluran cerna dengan enzim pencernaan Menghambat fungsi enzim Mengurangi kecepatan difusi nutrient ( sehingga memperlambat penyerapan ) Mempengaruhi waktu transit di usus.

Serat seperti lignin, gum, pektin dan hemiselulossa

dapat berikatan dengan enzim atau nutrient di dalam saluran cerna. Efeknya adalah Berkurangnya absorpsi lemak Meningkatkan ekskresi garam empedu Mengurangi kadar kolestrerol serum Mempengaruhi keseimbangan mineral.

Difermentasi tetapi dengan kecapetan yang lambat. Fungsi jenis serat yang fermentable

Menigkatkan absorpsi air dan sodium di kolon


Merangsang proliferasi sel Sebagai sumber energi

Menimbulkan lingkungan asam di usus


Fungsi serat yang nonfermentable Detoksifikasi

Meningkatkan volume feses

Untuk jantung sehat Penyakit jantung koroner (PJK) menjadi penyebab utama kematian hampir di setiap negara. Dari penelitian ini, ada hubungan langsung antara konsentrasi kolesterol darah dengan PJK. Dilihat dari jenisnya, serat jenis larut air diyakini sangat efektif dalam membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah hingga 5% karena kemampuannya dalam menjerat lemak dan membuangnya melalui kotoran agar tidak diserap oleh tubuh. 2. Membantu menjaga berat badan ideal Makanan berserat tinggi biasanya juga berkalori rendah. Kalori tinggi jika tidak diimbangi dengan pembakaran energi yang seimbang adalah biang dari kegemukan. Selain itu serat khususnya yang larut air, mampu menghambat laju penyerapan gula darah dan lemak, serta memberikan efek kenyang yang lebih
1.

3.

4.

Mencegah sembelit dan wasir Menurut riset klinis, konsumsi serat tinggi, akan menghasilkan tinja dengan massa lebih besar, sehingga merangsang gerakan peristaltik usus besar untuk menekan tinja keluar. Selain itu serat juga membentuk tinja yang lunak dan licin sehingga tidak keras atau menyakitkan saat dikeluarkan. Karena serat bermanfaat dalam pembentukan tinja yang lunak dan besar, maka kerja otot usus besar tidak terlalu berat untuk mengeluarkannya. Tinja yang keras dan selalu mengejan setiap kali buang air besar akan membuat otot usus besar menjadi melemah dan berisiko terjadi wasir atau pelebaran pembuluh darah pada anus. Mencegah risiko diabetes Tidak hanya gula, namun juga karbohidrat di dalam tubuh yang akan diubah menjadi gula darah dengan enzim pencernaan tertentu. Hasil penelitian pada hewan percobaan dan manusia mengungkapkan bahwa kenaikan kadar gula darah dapat ditekan jika karbohidrat dikonsumsi bersama serat makanan khususnya yang serat larut air. Ini akan sangat bermanfaat bagi penderita diabetes, baik tipe I maupun tipe II.

5.

6.

Mencegah gangguan usus (Divertikulosis) Berdasar penelitian, hampir sebagian orang dewasa usia mulai 45-an tahun menderita divertikulosis. Kondisi ini terjadi karena tekanan usus yang menyebabkan munculnya tonjolan-tonjolan abnormal pada dinding usus besar berbentuk semacam bisul. Tonjolan tersebut dapat mengikat kotoran (tinja) sehingga terjadi radang yang menyakitkan. Serat makanan dapat mendorong tinja agar mudah dikeluarkan, sehingga tonjolan dapat mengecil dan lama-kelamaan akan hilang. Meskipun tak menyembuhkan, serat dapat membantu mencegah divertikulosis. Membantu meningkatkan daya tahan tubuh Pada usus besar kita banyak hidup bakteri baik yang bermanfaat bagi kesehatan dan daya tahan tubuh menghadapi serangan bakteri jahat yang terbawa oleh makanan yang dikonsumsi. Serat khususnya yang larut merupakan prebiotik sebagai makanan bagi bakteri baik atau sering disebut probiotik. Fermentasi serat dalam usus besar meningkatkan pertumbuhan bakteri penghasil asam laktat, yang membantu mencegah akumulasi zat racun dan bakteri patogen penyebab penyakit

Untuk tampilan otot lebih padat Sayur-mayur kaya serat seperti brokoli, kembang kol, dan bayam, memiliki kandungan yang disebut indoles. Indoles dapat sedikit menekan tingkat estrogen pada pria dan sedikit meningkatkan kadar testoteron. Hal ini sangat kondusif untuk mencapai tampilan fisik yang lebih keras dan padat, serta sintesa protein yang lebih baik untuk pembentukan otot. 8. Mencegah kanker Konsumsi serat diyakini dapat mencegah kanker usus. Para peneliti mencermati bahwa serat dapat membantu menjaring zat-zat penyebab kanker dan lalu membuangnya dari dalam usus. Bahkan sebuah studi menunjukkan bahwa wanita yang mengkonsumsi 26 gram serat per hari memiliki risiko 25% lebih kecil atas kanker usus dibandingkan partisipan yang hanya mengkonsumsi 8 gram.
7.

The American Dietetic Association merekomendasikan

bahwa orang dewasa idealnya mengonsumsi serat sekitar 25 sampai 35 gram serat setiap hari, atau sekitar lima cangkir buah atau sayuran dalam sehari. Sandon memperingatkan bahwa mengonsumsi makanan berlebih bisa menghambat tubuh untuk menyerap mineral yang diperlukan seperti zat besi, seng, kalsium, magnesium, dan fosfor. Karenanya, ia menjelaskan, makanan serat yang ada pada buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian selain memiliki kelebihan juga punya kekurangan. Serat diperlukan dalam tubuh untuk meningkatkan fungsi pencernaan, mencegah sembelit, dan memperlambat penyerapan gula dan karbohidrat. Hal ini sebagai

Di sisi lain, mengonsumsi serat terlalu banyak dapat

membuat tak cukup waktu bagi mineral tertentu dan nutrisi untuk diserap ke dalam sistem tubuh. Konsekuensi lainnya dari mengkonsumsi serat terlalu banyak pada satu waktu dapat menimbulkan perut kembung, kram perut, dan gas. Untuk itu, agar asupan gizi seimbang, sebaiknya Anda mengonsumsi makanan secukupnya dan berhenti sebelum kenyang. Karena hal itu bisa menjadi langkah baik Anda dalam menjaga tubuh tetap sehat dan bugar

Anda mungkin juga menyukai