2. Kegiatan pengolahan
Penyelenggaraan makanan di instalasi gizi RSUD Prof. Dr.
Margono Soekarjo mengunakan sistem sentralisasi yaitu persiapan,
pengolahan dan pembagian dilakukan di dapur terpusat.
Penyelenggaraan makanan dibuat berdasarkan jumlah pasien dengan
standart diit yang telah ditentukan. Persiapan bahan makanan di
instalasi gizi meliputi persiapan bumbu, persiapan makanan pokok,
persiapan lauk hewani dan lauk nabati, persiapan sayur dan persiapan
snack.
Tempat pengolahan bahan makanan di instalasi gizi RSUD Prof.
Dr. Margono Soekarjo Purwokerto terbagi dalam 3 (pastikan jumlah
dapur sebenarnya berapa) bagian yaitu dapur besar atau umum, dapur
diit yang tergabung dengan dapur snack serta dapur susu (tanyakan apa
dapur snack dan dapur diit tergabung?). Berikut penjelasan mengenai
dapur di Instalasi Gizi RSUD. Prof. Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto:
a. Dapur Besar atau Umum
Dapur besar merupakan tempat mengolah makanan biasa dan
makanan lunak. Alat yang digunakan antara lain kompor tungku
mata dua sejumlah 6 kompor. Kegiatan dalam dapur besar
meliputi:
1) Pengolahan Makanan Pokok
Makanan pokok diolah di dapur besar instalasi gizi.
Makanan pokok meliputi nasi biasa, nasi tim, bubur. Alat yang
digunakan dalam pengolahan makanan pokok adalah steamer
(alat masak nasi menggunakan apa?). Steamer yang tersedia di
dapur besar terdapat 2 buah. Beras diolah menjadi nasi, tim,
dan bubur yang membedakan ketiganya saat pengolahan dalam
steamer adalah komposisi air. Nasi komposisi air setengah dari
container, tim komposisi airnya tiga perempat dari container
sedangkan bubur komposisi airnya sampai penuh dengan
container. Petugas pengolah menggunakan APD (alat
pelindung diri) yang lengkap pada saat mengolah makanan
pokok, agar makanan terhindar dari kontaminasi.
2) Pengolahan makanan lauk hewani
Lauk hewani yang diolah di dapur besar adalah lauk hewani
untuk makanan biasa dan makanan lunak atau diit.(untuk bahan
makanan semua diolah di dapur diet atau dipecah didapur
umum ?) Pengolahan dimulai dari persiapan bahan, alat dan
bumbu yang dibutuhkan hingga akhir proses pengolahan yaitu
saat lauk yang dimasak siap diporsikan dan disajikan.
Persiapan bahan pada lauk hewani yang diterima dari pihak
rekanan sudah dalam bentuk potongan sesuai dengan standar
porsi yang ada.
3) Pengolahan makanan lauk nabati
Pengolahan lauk nabati ditujukan untuk pasien dengan
makanan biasa dan makanan lunak atau diit. Setiap perlakuan
pada makanan biasa, lunak dan diit di olah dengan cara
berbeda. Pengolahan lauk nabati dimulai dari persiapan bahan,
alat dan bumbu yang dibutuhkan, hingga akhir proses
pengolahan yaitu saat lauk yang dimasak siap diporsikan dan
disajikan. Persiapan bahan dilakukan dengan cara melakukan
pemotongan sesuai dengan standar porsi yang telah ada. (cara
pengolahan lauk nabati seperti apa ? )
4) Pengolahan sayuran
Pengolahan hidangan sayur di Instalasi Gizi RSMS
dibedakan menjadi sayur biasa dan diit agar tidak tercampur.
Pembedaan hidangan sayur makanan biasa dan makanan diit
adalah penggunaan bumbu dan bahan. Hidangan sayur pada
makanan diit dibedakan menjadi hidangan sayur untuk RP
(Rendah Protein), RG (Rendah Garam), RL (Rendah Lemak),
DM (Diabetes Meliitus), makanan RP yang membedakan tanpa
adanya bahan kacang-kacangan, sedangkan makanan diit RG,
RL, DM dibedakan berdasarkan bumbu. Hidangan sayur tidak
diberikan pada pasien dengan diit makanan saring pada makan
pagi dan makan sore untuk menggantikannya diberikan saos
gula merah dengan agar-agar atau roti marie. Teknik
pengolahan hidangan sayur yaitu boiling dan sauteering.
(pemesanan jenis sayur yang sering dipesan?)