Anda di halaman 1dari 14

ASPEK

KESEHATAN
REP R OD U K S I
DALA M SI KL U S
HIDU P M A N U S I A
GROUP
INTRODUCTIO
NS !
Elsa Safitri
Siti Widiyani
Reza Agustira
Ika Fauziyah S
TOPICS
KESEHATAN
KESEHATAN
01 REPRODUKS 02 MATERNAL
I

MASALAH YG
ASPEK TERJADI PADA
03 KEHIDUPAN 04 MATERNAL DAN
REPRODUKSI LANSIA
Kesehatan
Reproduksi
Kesehatan reproduksi adalah kesehatan secara
fisik, mental dan kesejahteraan sosail secara utuh
pada manusia hal yang berhubungan dengan sistem
dan fungsi, serta proses reproduksi.

Ruang lingkupnya meliputi kesehatan ibu dan bayi


baru lahir, pencegahan dan penanggulangan
komplikasi aborsi, kesehatan reproduksi
Kesehatan Maternal
Kesehatan Maternal adalah segala upaya peningkatan kesehatan yang
bertujuan tidak sekedar menghindari kematian akibat kehamilan dan
persalinan, tetapi termasuk peningkatan kualitas kehidupan selama dan setelah
kurun waktu reproduksi

Kesehatan maternal dimulai saat kehamilan sampai setelah persalinan.


Kehamilan dan persalinan merupakan dua proses penting dalam kehidupan
seorang ibu. Kehamilan merupakan proses fisiologis (normal), namun ibu
hamil dapat mengalami perubahan fisik maupun psikologis yang dapat menjadi
patologis. Perubahan dari fisiologis menjadi patologis jika tidak ditangani
dengan tepat dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi
ASPEK KESEHATAN
REPRODUKSI DALAM
SIKLUS HIDUP MANUSIA

Kesehatan Reproduksi
dalam siklus perempuan
Konsep Kesehatan Reproduksi menggunakan pendekatan siklus kehidupan
perempuan (life-cycle-approach) atau biasa juga disebut dengan “Continuum
of care women cycle“
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KESEHATAN REPRODUKSI

Empat golongan yang dapat berdampak buruk


bagi kesehatan reproduksi

Faktor Faktor
Demografis-ekonomi Psikologis

Faktor Budaya Faktor


dan Lingkungan Biologis
RUANG LINGKUP KESEHATAN
REPRODUKSI
Ruang lingkup kesehatan reproduksi
mencakup keseluruhan kehidupan manusia
sejak lahir sampai mati (life cycle approach)
agar di peroleh sasaran yang pasti dan
komponen pelayanan yang jelas serta
dilaksanakan secara terpadu dan berkualitas
dengan memperhatikan hak reproduksi
perorangan dan bertumpu pada program
pelayanan yang tersedia.
 Konsepsi
Perlakuan sama antara janin laki-laki dan perempuan, Pelayanan ANC,
persalinan, nifas dan BBL yang aman.

 Bayi dan Anak


PemberianASI eksklusif dan penyapihan yang layak, an pemberian
makanan dengan gizi seimbang, Imunisasi, Manajemen Terpadu Balita
Sakit (MTBS) dan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM), Pencegahan
dan penanggulangan kekerasan pada anak, Pendidikan dan kesempatan
untuk memperoleh pendidikan yang sama pada anak laki-laki dan anak
perempuan.

 Remaja
Pemberian Gizi seimbang, Informasi Kesehatan Reproduksi yang
adequate, Pencegahan kekerasan sosial, Mencegah ketergantungan
NAPZA, Perkawinan usia yang wajar, Pendidikan dan peningkatan
keterampilan, Peningkatan penghargaan diri,.
Peningkatan pertahanan terhadap godaan dan ancaman.
Sasaran
Kesehatan
Reproduksi
 Sasaran Antara
 Sasaran Utama.
Petugas kesehatan : Dokter Ahli, Dokter Umum,
Laki-laki dan perempuan usia subur, remaja putra dan putri
Bidan, Perawat, Pemberi Layanan Berbasis
yang belum menikah. Kelompok resiko: pekerja seks,
Masyarakat.
masyarakat yang termasuk keluarga prasejahtera.
a. Kader Kesehatan, Dukun.
Komponen Kesehatan Reproduksi Remaja.
b. Tokoh Masyarakat.
a. Seksualitas.
c. Tokoh Agama.
b. Beresiko/menderita HIV/AIDS.
d. LSM.
c. Beresiko dan pengguna NAPZA.
Masalah yg Terjadi Pada
Maternal dan Lansia
Masalah Kesehatan yg Rentan Di alami
oleh Ibu Hamil

1. Preeklamsia
Preeklamsia adalah kondisi ketika plasenta tidak berkembang dengan baik akibat adanya gangguan pada
pembuluh darah dari rahim ke plasenta.

2. Diabetes Gestasional
Diabetes gestasional dapat terjadi ketika insulin berkurang kemampuannya untuk mengatur kadar gula darah
selama kehamilan. Biasanya diabetes gestasional mulai muncul pada minggu ke-24 kehamilan meskipun
sebelumnya memiliki kadar gula normal.

3. Kehamilan Lewat Waktu


Usia kehamilan aterm atau cukup bulan merupakan kondisi paling aman lahirnya bayi yang berkisar antara 37-42
minggu. Jika terdapat usia kehamilan yang lebih dari 42 minggu, kondisi ini disebut kehamilan lewat waktu.
PERMASALAHAN PADA LANSIA
Panca indera: Sekresi saliva
berkurang mengakibatkan Ginjal: Fungsi ginjal menurun sekitar 55%
pengeringan rongga mulut. antara usia 35–80 tahun.
Jantung dan pembuluh darah: jumlah
Esophagus: Lapisan otot polos mulai melemah
jaringan ikat pada jantung meningkat
yang akan menyebabkan gangguan kontraksi dan
sehingga efisien fungsi pompa jantung
reflek spontan
berkurang
Endokrin: Terjadi perubahan dalam
Tulang: Kepadatan tulang akan menurun,
kecepatan dan jumlah sekresi, respon
sehingga akan mudah rapuh (keropos) dan patah
terhadap stimulasi

Otot: Penurunan berat badan sebagai akibat Sistem imun: Penurunan fungsi imun yang
hilangnya jaringan otot dan jaringan lemak tubuh. berakibat tingginya kemungkinan terjadinya
infeksi dan keganasan.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai