Anda di halaman 1dari 32

NATIONAL HEALTH ACCOUNTS

The WHO mulai mengembangkan untuk negara-negara berkembang di


tahun 1983, Indonesia mulai di tahun 1984.
SURAT AL-BAQARAH [2] AYAT 282:

‫اَي َأهُّي َا اذَّل ِ َين آ َمنُوا َذا تَدَ ايَنْمُت ْ ِبدَ ْي ٍن ىَل ٰ َأ َج ٍل ُم َس ًّمى فَا ْك ُت ُبو ُه ۚ َولْ َي ْك ُت ْب‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
ُ ‫ۚ بَيْنَمُك ْ اَك ِت ٌب اِب لْ َع ْد ِل ۚ َواَل يَْأ َب اَك ِت ٌب َأ ْن يَ ْك ُت َب اَمَك عَل َّ َم ُه اهَّلل‬
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk
waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang
penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan
menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya .
HEALTH ACCOUNTS (HA)
Adalah:
1. proses pencatatan dan klasifikasi data biaya kesehatan.
2. sebuah proses untuk menggambarkan aliran biaya atau belanja yang dicatat dalam
penyelenggaraan sebuah sistem kesehatan, yang merupakan monitoring semua
transaksi di tingkat sumber dana sampai pemanfaatannya di tingkat wilayah,
kelompok penduduk dan dimensi sosial ekonomi serta epidemiologi. Health account
diperlukan untuk mengetahui situasi pembiayaan kesehatan secara menyeluruh
(komprehensif) yang dihitung dalam satu satuan waktu (misal 1 tahun
anggaran)
3. Health account dapat dilakukan pada tingkat nasional atau National Health Account
(NHA), pada tingkat provinsi atau Provincial Health Account (PHA) dan pada tingkat
kabupaten/kota atau District Health Account (DHA).
SYSTEM HEALTH ACCOUNTS (SHA)
Metodologi dalam penyusunan NHA yang dikembangkan
oleh WHO, OECD dan Eurostat
NATIONAL HEALTH ACCOUNTS

adalah alat atau instrumen yang penting untuk


menggambarkan bagaimana suatu negara membelanjakan
sumber-sumber pembiayaan pelayanan kesehatannya,
untuk pelayanan apa saja dan siapa yang membayarkan
biayanya yang dihitung dalam satu satuan waktu (misal 1
tahun anggaran)
NHA ARE A SEQUENCE OF IDENTITIES:

The expenditure and production identities are expressed in value terms using
standard economic principles as follows:

V=Q*P
where:
V =Value of what is spent (including consumption and investment that is financed during the
calendar or fiscal year in concern)
Q = Quantity (volume)
P = Price
INDONESIA NATIONAL HEALTH ACCOUNTS
BLANK SLIDE
INDONESIA MENGEMBANGKAN 9 DIMENSI NHA SBB:

(Berdasarkan System of Health Account dari WHO/ OECD)


a. Sumber Pembiayaan;
b. Pengelola Anggaran;
c. Penyelenggara Pelayanan Kesehatan/ Pelaksana Program:
d. Fungsi Kesehatan;
e. Program Kesehatan;
f. Jenis Kegiatan;
g. Mata Anggaran (input);
h. Jenjang Kegiatan;
i. Penerima Manfaat
Langkah 1: Kode mata anggaran (code account)

Adalah mengelompokkan berbagai jenis


belanja/biaya kesehatan ke dalam kode mata
anggaran sesuai dengan kode akun baku
internasional (International Classification of
Health Account = ICHA)
KODE MATA ANGGARAN (CODE ACCOUNT)
1. Adalah sederet angka (nomor) yang menunjukkan ciri suatu
biaya atau pengeluaran.
2. Adalah mata anggaran atau nomor identitas suatu belanja
tertentu. Ke-9 dimensi ini dibuat kode mata anggarannya.
a. Sumber Pembiayaan;
b. Pengelola Anggaran;
c. Penyelenggara Pelayanan Kesehatan/ Pelaksana Program:
d. Fungsi Kesehatan;
e. Program Kesehatan;
f. Jenis Kegiatan;
g. Mata Anggaran (input);
h. Jenjang Kegiatan;
i. Penerima Manfaat
1. SUMBER PEMBIAYAAN (FS = FINANCIAL SOURCES): unit/institusi yang menyediakan biaya
kesehatan. sumber biaya tersebut bisa berasal dari pemerintah/pemerintah daerah, institusi
swasta, belanja kesehatan rumah tangga, atau suatu kesatuan organisasi lainnya (misalnya
dari sumber eksternal).
FS.1 DANA PUBLIK
FS.1.1 DANA PEMERINTAH BERDASARKAN WILAYAH FS.1.2 DANA PUBLIK LAIN
FS.1.1.1 DANA BERSUMBER PEMERINTAH PUSAT FS.1.2.1 DANA PENERIMAAN NEGARA BUKAN
FS.1.1.1.1 KEMENTERIAN KESEHATAN PAJAK (PNBP) OLEH BADAN PUBLIK
FS.1.1.1.1.1 APBN KEMENTERIAN KESEHATAN: FS.1.2.2 DANA PUBLIK LAIN-LAINNYA
DEKONSENTRASI (DK) FS.1.2.2.1 DANA BUMN (KESEHATAN KARYAWAN
FS.1.1.1.1.2 APBN KEMENTERIAN KESEHATAN: TUGAS DAN CSR KESEHATAN)
PEMBANTUAN
FS.1.1.1.2 KEMENTERIAN/LEMBAGA/BADAN
FS.1.2.2.2 DANA BUMD (KESEHATAN KARYAWAN
LAINNYA (DANA KESEHATAN DI PROPINSI) DAN CSR KESEHATAN)

FS.1.1.2 Dana Bersumber Pemerintah Daerah FS.2 Dana Non Publik (Non-Pemerintah)
FS.1.1.2.1 Pemerintah Propinsi FS.2.1 Dana Pelayanan Kesehatan Perusahaan
FS.1.1.2.1.1 APBD Propinsi FS.2.2 Belanja Kesehatan Rumah Tangga
FS.1.1.2.1.2 APBD Propinsi (Pinjaman/PHLN) FS.2.2.1 Pengeluaran tambahan (Cost-sharing)
FS.1.1.2.2 Pemerintah Kabupaten/ Kota Rumah Tangga
FS.1.1.2.2.1 APBD Kabupaten/ Kota FS.2.2.2 Out of Pocket (OOP) Rumah Tangga
FS.1.1.2.2.2 APBD Kabupaten/ Kota FS.2.3 Lembaga Sosial Masyarakat/ Yayasan
FS.2.4 Dana Non-publik Lainnya
(Pinjaman/PHLN) FS.2.4.1 Dana Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNPB) oleh Badan Swasta
FS.2.4.2 Dana Swasta Lainnya
2. PENGELOLA ANGGARAN (FA = FINANCIAL AGENT) adalah institusi atau unit yang
menerima dan mengelola dana untuk membayar atau membeli barang dan jasa
kesehatan. pengelola anggaran tersebut bisa instansi pemerintah/pemda, swasta,
bumn, lsm, perusahaan dan rumah tangga.
FA.1 PEMERINTAH
FA.1.1 PEMERINTAH PUSAT FA.1.2.2 PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
FA.1.1.1 KEMENTERIAN KESEHATAN FA.1.2.2.01 SKPD DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
FA.1.1.1.1 RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (VERTIKAL) ( JIKA PPK FA.1.2.2.02 UPT PUSKESMAS
BLU RS) FA.1.2.2.03 RSUD KABUPATEN/ KOTA (JIKA PPK BLUD RS)
FA.1.1.1.2 RUMAH SAKIT KHUSUS (RS KHUSUS VERTIKAL) (JIKA FA.1.2.2.04 PEMDA KABUPATEN/ KOTA (JIKA PPK RS NON
PPK BLU RS) BLUD)
FA.1.1.1.3 KEMENTERIAN KESEHATAN (JIKA RS NON BLU) FA.1.2.2.05 DINAS PENDIDIKAN
FA.1.1.1.9 UPT KEMENTERIAN KESEHATAN LAINNYA FA.1.2.2.06 BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ,
FA.1.1.2 KEMENTERIAN/LEMBAGA/BADAN LAINNYA PEREMPUAN DAN KB
FA.1.1.2.01 KEMENTERIAN KEBUDAYAAN PENDIDIKAN DASAR FA.1.2.2.9.9 SKPD PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
DAN MENENGAH LAINNYA
FA.1.1.3 PENYELENGGARA JKN: BPJS

FA.1.2 Pemerintah Daerah FA.2 Perusahaan Asuransi


FA.1.2.1 Pemerintah Propinsi FA.2.1 Perusahaan Asuransi Komersial
FA.1.2.1.01 Dinas Kesehatan Propinsi FA.2.2 Perusahaaan Asuransi Non Profit
FA.1.2.1.01.1 SKPD Dinas Kesehatan Propinsi (Nirlaba)
FA.1.1.2.01.5 Balai Laboratorium Kesehatan Daerah FA.3 Perusahaan (diluar Perusahaan Asuransi)
(Labkesda) FA.4 Yayasan/ Lembaga Sosial (Non Profit)
FA.1.1.2.01.9 Balai Kesehatan Daerah Lainnya
FA.1.2.1.02 Rumah Sakit
FA.5 Rumah Tangga
FA.1.2.1.02.1 Rumah Sakit Umum Propinsi (Jika PPK
BLUD RS)
3. PENYEDIA PELAYANAN (HP = HEALTH PROVIDER) adalah institusi atau unit
yang menerima dana dan menggunakannya untuk memproduksi barang dan
jasa pelayanan kesehatan.
HP.1 RUMAH SAKIT
HP.1.1 RUMAH SAKIT UMUM
HP.1.1.1 RUMAH SAKIT UMUM PEMERINTAH (VERTICAL) HP.4 PPK PENUNJANG
HP.1.1.2 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROPINSI HP.4.1 LAYANAN JASA TRANSPORTASI PASIEN DAN KEDARURATAN
HP.1.1.3 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN/ KOTA
HP.1.1.4 RUMAH SAKIT POLRI HP.4.2 LABORATORIUM DIAGNOSA DAN MEDIS
HP.1.1.5 RUMAH SAKIT TNI HP.4.9 PPK PENUNJANG LAINNYA
HP.1.1.9 RUMAH SAKIT UMUM LAINNYA
HP.1.2 RUMAH SAKIT JIWA HP.5 PENYEDIA ALAT KESEHATAN DAN BAHAN MEDIS (RETAIL)
HP.1.2.1 RUMAH SAKIT JIWA PEMERINTAH PUSAT (VERTIKAL) HP.5.1 PENYEDIA/ TOKO OBAT
HP.1.2.2 RUMAH SAKIT JIWA PROPINSI HP.5.2 PENYEDIA/ TOKO BAHAN MEDIS HABIS PAKAI
HP.1.3 RUMAH SAKIT KHUSUS (SELAIN RS JIWA)
HP.1.3.1 RUMAH SAKIT KETERGANTUNGAN OBAT HP.5.9 PENYEDIA ALKES DAN BAHAN MEDIS LAINNYA
HP.6 Unit Pelayanan Kesehatan Pencegahan (Prevention)
HP.2 Fasilitas Perawatan Jangka Panjang (Panti Perawatan Jangka Panjang)
HP.2.1 Panti Perawatan Jangka Panjang HP.6.1 PPK Dasar (Primary Health Care)
HP.2.2 Panti Kejiwaan dan Rehabilitasi Ketergantungan Obat HP.6.1.1-2 Puskesmas & PPK Dasar Lainnya
HP.3 PPK Rawat Jalan HP.6.2 Penyedia Pelayanan Kesehatan oleh Masyarakat
HP.3.1 Praktek Dokter HP.6.2.1-4 Desa Siaga, Posyandu, Posbindu, Poskestren
HP.3.1.1 Praktek Dokter Umum HP.6.2.9 Pelayanan Kesehatan oleh masyarakat Lainnya
HP.3.1.2 Praktek Dokter Spesialis
HP.3.2 Praktek Dokter Gigi HP.7.2 Badan Penyelenggara Asuransi Sosial: BPJS
HP.3.3 Praktek Tenaga Kesehatan Lainnya HP.7.3 Penyelenggara Asuransi Swasta
HP.3.4 Klinik Rawat Jalan
HP.3.4.1 Klinik Pelayanan KB HP.7.4 Penyelenggara Administrasi Lainnya
HP.3.4.2 Klinik Rehabilitasi Pecandu Narkoba dan Gangguan Jiwa HP.8 Penyedia Layanan Kesehatan (Rest of Economy): RT
HP.3.5 PPK Home Care dan Industri
4. FUNGSI KESEHATAN (HC = FUNCTION OF HEALTH CARE) adalah semua
aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan, memperbaiki dan
mempertahankan status kesehatan.
HC.1 PELAYANAN KURATIF
HC.6 PELAYANAN PENCEGAHAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT
HC.1.1 PELAYANAN KURATIF RAWAT INAP
HC.6.1 PROGRAM KONSELING INFORMASI DAN EDUKASI (KIE)
HC.1.2 PELAYANAN KURATIF RAWAT JALAN
HC.6.2 PROGRAM IMUNISASI
HC.1.3 PELAYANAN KURATIF RAWAT RUMAH
HC.6.3 PROGRAM DETEKSI DINI PENYAKIT
HC.2 PELAYANAN REHABILITATIF
HC.3 PELAYANAN RAWAT JANGKA LAMA HC.6.4 PROGRAM PEMANTAUAN STATUS KESEHATAN
HC.4 LAYANAN PENUNJANG HC.6.5 SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR
HC.4.1 LABORATORIUM KLINIS HC.6.6 PROGRAM KESIAPAN PENANGANAN KLB
HC.4.2 RADIOLOGI DIAGOSTIK (SINAR X, MRI, NUCLEAR) HC.7 TATA KELOLA DAN ADMINISTRASI SISTEM KESEHATAN DAN PEMBIAYAAN
HC.4.3 TRANSPORTASI PASIEN DAN KEDARURATAN KESEHATAN
HC.4.9 PELAYANAN PENDUKUNG LAINNYA HC.7.1 TATA KELOLA DAN ADMINISTRASI SISTEM KESEHATAN
HC.5 ALAT-ALAT/BAHAN MEDIS PASIEN RAWAN JALAN HC.7.2 ADMINISTRASI PEMBIAYAAN KESEHATAN
HC.5.1 FARMASI DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI HC.9 LAYANAN KESEHATAN DILUAR FUNGSI DIATAS
HC.5.1.1 OBAT YANG DIRESEPKAN HC.9.1 PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
HC.5.1.2 PEMBELIAN OBAT DI LUAR (OVER-THE-COUNTER) HC.9.2 LAYANAN KESEHATAN LAIN SELAIN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
HC.5.1.3 OBAT TIDAK TAHAN LAMA LAINNYA
HC.5.2 ALAT TERAPIS DAN ALAT MEDIS TAHAN LAMA LAINNYA
HC.5.2.1 KACAMATA DAN PRODUK OPTIK LAINNYA
HC.5.2.2 ALAT ORTOPEDI DAN PRODUK PROSTHETIC LAINNYA
HC.5.2.3 ALAT BANTU DENGAR
HC.5.2.4 ALAT BANTU GERAK TERKAIT MEDIS, TERMASUK KURSI RODA DAN
TONGKAT
HC.5.2.9 ALATMEDIS TAHAN LAMA LAINNYA
5. PROGRAM (PR = PROGRAM): menggambarkan jenis program kesehatan yang
dibiayai dengan belanja dari pengelola anggaran. jenis-jenis program tersebut
lebih bersifat upaya kesehatan masyarakat (ukm) walaupun masih ada program
kuratif didalamnya (*)
PR.3 PROGRAM PENGUATAN SISTEM KESEHATAN
PR.1 PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT PR.3.1 PROGRAM PENGUATAN TATA KELOLA
PR.1.1 PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA), GIZI DAN KELUARGA BERENCANA (KB)
PR.3.1.1 PENGUATAN REGULASI
PR.1.1.1-4 KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA), GIZI, IMUNISASI, KB
PR.1.2 PELAYANAN PROMOSI KESEHATAN DAN PENCEGAHAN PR.3.1.9 PENGUATAN TATA KELOLA SISTEM KESEHATAN LAINNYA
PR.1.2.1-4 IBU DAN ANAK PR.3.2 SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
PR.1.2.2 UPAYA KESEHATAN SEKOLAH
PR.3.2.1 PERENCANAAN DAN PENGADAAN SDM KESEHATAN
PR.1.2.3 KESEHATAN REMAJA
PR.1.2.7 KESEHATAN LINGKUNGAN PR.3.2.9 PENGUATAN SDM KESEHATAN LAINNYA
PR.1.3 PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR PR.3.3 FARMASI, ALAT KESEHATAN DAN MAMIN
PR.1.3.1 TB
PR.3.3.1 PERENCANAAN DAN PENGADAAN
PR.1.3.2 MALARIA
PR.1.3.3 HIV/ AIDS PR.3.3.9 PENGUATAN SUB-SISTEM FARMASI, ALKES DAN MAMIN LAINNYA
PR.1.3.9 PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA PR.3.4 FARMASI, ALAT KESEHATAN DAN MAMIN
PR.3.5 Pemberdayaan Masyarakat
PR.1.4 Pencegahan Penyakit Tidak Menular PR.3.5.1 Pelatihan dan Pembinaan Kader
PR.3.5.2 Kerjasama Lintas Sektor, Swasta danModal Sosial
PR.1.4.1 DM PR.3.5.9 Pemberdayaan Masyarakat Lainnya
PR.1.4.5 Unspecified PTM (Gabungan PTM) PR.3.6 Penguatan Sistem Pembiayaan Kesehatan
PR.1.4.9 Pencegahan Penyakit Tidak Menular Lainnya PR.3.6.1 Penguatan Tata Kelola Keuangan untuk UKM
PR.3.6.2 Penguatan Tata Kelola Keuangan untuk UKP
PR.1.5 Kesiapan serta Penanggulangan KLB dan Bencana PR.3.6.9 Penguatan Tata Kelola Pembiayaan Kesehatan Lainnya
PR.2 Program Kesehatan Individu PR.3.7 Upaya Kesehatan: Penguatan Infrastruktur
PR.3.7.1 Pengadaan dan Pemeliharaan Infrastruktur UKP
PR.2.1 Pelayanan Rawat Jalan PR.3.7.2 Pengadaan dan Pemeliharaan Infrastruktur UKM
PR.2.2 Pelayanan Rawat Inap PR.3.7.3 Pengadaan dan Pemeliharaan Infrastruktur di Unit Penunjang
PR.2.3 Pelayanan Rehabilitatif PR.3.7.9 Penguatan Upaya Kesehatan: Infrastruktur Lainnya
6. JENIS KEGIATAN (HA = HEALTH ACTIVITY)
adalah tindakan–tindakan yang dilakukan oleh penyelenggara kesehatan
Terdiri dari:
1. Kegiatan Tidak Langsung
Adalah semua kegiatan yang tidak langsung menghasilkan output program dan tidak
menjadi bagian dari pelayanan serta tidak digunakan secara langsung dalam kegiatan
pelayanan kesehatan. Pendidikan dan pelatihan/training personil adalah kegiatan tidak
langsung.
Rapat koordinasi, pertemuan perencanaan adalah contoh kegiatan tidak langsung lainnya.
2. Kegiatan Langsung
Adalah kegiatan yang langsung menghasilkan output program dan terkait langsung dengan
pelayanan. Dalam bidang kesehatan, kegiatan langsung dibagi menjadi:
• 1. Kegiatan langsung pelayanan perorangan (individual clinical services)
• 2. Kegiatan langsung kesehatan masyarakat (public health services)
HA.1 KEGIATAN TIDAK LANGSUNG HA.2 KEGIATAN LANGSUNG
HA.2.1 KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT
HA.1.1 MANAJERIAL DAN KOORDINASI
HA.2.1.01 PROMOSI DAN PENYULUHAN KESEHATAN
HA.1.2 PENGADAAN DAN PENINGKATAN KAPASITAS HA.2.1.02 PEMERIKSAAN MUTU AIR
PERSONIL (PENDIDIKAN DAN PELATIHAN)
HA.2.1.03 VECTOR CONTROL (PENGENDALIAN VECTOR)
HA.1.3 PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PROGRAM HA.2.1.04 PENDATAAN SASARAN
HA.1.4 MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN HA.2.1.05 PENGAMBILAN SAMPEL
HA.1.5 PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN HA.2.1.06 SURVEY TTU
INFRASTRUKTUR SERTA ALAT NON MEDIS HA.2.1.07 SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN KLB
HA.1.6 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN HA.2.1.08 PENEMUAN DAN PEMANTAUAN KASUS
HA.1.7 SUPERVISI DAN BIMBINGAN TEKNIS HA.2.1.09 PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
HA.1.8 PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PEGAWAI HA.2.1.10 PEMBERDAYAANMASYARAKAT DI BIDANG KESEHATAN
HA.1.9 KEGIATAN TIDAK LANGSUNG LAINNYA HA.2.1.11 PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN INFRASTRUKTUR ALAT MEDIS
HA.2.1.12 KEGIATAN KESEHATAN MASYARAKAT LANGSUNG LAINNYA
HA.2.2 KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN INDIVIDU
HA.2.2.1 DIAGNOSIS DAN PENGOBATAN
HA.2.2.2 LABORATORIUM DAN DUKUNGAN DIAGNOSIS LAINNYA
HA.2.2.3 TINDAKAN MEDIS
HA.2.2.4 REHABILITASI MEDIK
HA.2.2.5 PELAYANAN TRANSFUSI DARAH
HA.2.2.6 PENYULUHAN INDIVIDU
HA.2.2.9 KEGIATAN INDIVIDU LANGSUNG LAINNYA
7. MATA ANGGARAN (HI = HEALTH INPUTS)
adalah jenis input yang dibeli oleh penyelenggara pelayanan/program untuk melaksanakan
kegiatan. jenis input tersebut bisa berupa investasi barang modal, belanja operasional dan
belanja pemeliharaan.
HI.1 INVESTASI
HI.1.1 PEMBELIAN TANAH HI.2 OPERASIONAL
HI.1.2 BANGUNAN/ KONTRUKSI HI.2.1 KOMPENSASI UNTUK PEGAWAI
HI.1.3 PENGADAAN ALAT NONMEDIS HI.2.1.1 GAJI
HI.2.1.2 HONORARIUM
HI.1.4 PENGADAAN ALAT MEDIS (ALAT KESEHATAN HI.2.1.3 KONTRIBUSI SOSIAL
DAN KEDOKTERAN) HI.2.1.9 BIAYA LAIN TERKAIT PEGAWAI
HI.1.5 FELLOWSHIP UNTUK PEGAWAI HI.2.2 REMUNERASI TENAGA PROFESIONAL
HI.1.6 INVESTASI LAINNYA MANDIRI
HI.2.3 BAHAN DAN JASA YANG DIGUNAKAN
HI.2.3.1 BELANJA PELAYANAN KESEHATAN KE PIHAK
KE-3
HI.3 Pemeliharaan
HI.2.3.2 BELANJA OBAT DAN BAHAN MEDIS
HI.3.1 Pemeliharaan Lahan HI.2.3.2.1 OBAT-OBATAN
HI.3.2 Pemeliharaan Gedung/ Kontruksi HI.2.3.2.2 BAHANMEDIS (BMHP, TERMASUK
REAGEN)
HI.3.3 Pemeliharaan Alat Non-Medis HI.2.3.3 BELANJA NON-MEDIS (KE PIHAK KE-3)
HI.3.4 Pemeliharaan Alat Medis HI.2.3.3.2 AKOMODASI
HI.3.5 Pelatihan Personil HI.2.3.3.3 UTILITIES (TELEPON, LISTRIK DAN AIR)
HI.2.3.3.9 BELANJA JASA NON-MEDIS LAINNYA
HI.3.9 Pemeliharaan Lainnya HI.2.3.4 BELANJA BAHAN NON-MEDIS
HI.2.9 BIAYA OPERASIONAL LAINNYA
8. JENJANG KEGIATAN (HL = LEVEL OF ACTIVITY)
adalah jenjang administratif dimana kegiatan tersebut dilaksanakan. Suatu
kegiatan bisa dilakukan sekaligus di berbagai jenjang.

HL.1 Pusat

HL.2 Provinsi

HL.3 Kabupaten

HL.4 Kecamatan/Puskesmas

HL.5 Desa/Kelurahan/masyarakat
9: PENERIMA MANFAAT (HB = HEALTH BENEFICIARY)
adalah sekelompok orang (ibu, balita, anak sekolah, remaja, lansia)
/masyarakat yang menerima secara langsung atau tidak langsung manfaat
dari suatu kegiatan/program kesehatan.
HB.1 0 - <1 Tahun (Bayi)

HB.2 1 - 4 Tahun (Balita)

HB.3 5 - 12 Tahun (Anak Sekolah)

HB.4 13 - 18 Tahun (Remaja)

HB.5 19 - 64 Tahun (Usia Produktif)

HB.6 65+ Tahun (Lansia)

HB.7 Semua Kelompok Umur (Semua Penduduk)

HB.8 Kelompok Umur Belum Dipilah


Langkah 2: PENGUMPULAN DATA NHA

Adalah mengumpulkan data anggaran kesehatan selengkap


mungkin.
Secara garis besar, instansi/institusi yang harus dikunjungi
untuk mendapatkan data tersebut adalah instansi
pemerintah dan instansi non pemerintah.
Data realisasi anggaran pada instansi pemerintah dapat
dilihat dalam dokumen:
- SPM (Surat Perintah Membayar), dari instansi masing-
masing
- SAI (Sistem Akuntansi Instansi) dari masing-masing
instansi
- Surat pengesahan pertanggungjawaban bendahara
pengeluaran (diperoleh dari instansi masing-masing)
- Pertanggung jawaban realisasi APBD dapat diperoleh
dari Biro Administrasi pembangunan atau Biro keuangan.
INSTANSI POTENSIAL SUMBER DATA BELANJA KESEHATAN
THE FINANCIAL FLOWS IN HEALTH SYSTEM IN INDONESIA
Langkah 3: KONVERSI MATA ANGGARAN

Dalam melakukan konversi mata anggaran /jenis belanja


dari dokumen anggaran ke dalam kode akun NHA,
langkahnya-langkahnya merujuk kepada 9 dimensi NHA
yaitu setiap data belanja/biaya kesehatan yang ditemukan
dalam dokumen anggaran realisasi, ditelaah secara teliti
kegiatan apa yang dibiayainya dan kemudian diberi identitas
menurut 9 dimensi dari NHAp.
CONTOH KONVERSI MATA ANGGARAN KE AKUN NHA
Langkah 4: ANALISIS, INTERPRETASI DAN REKOMENDASI
1. Analisis data: univariat dan bivariat
2. Interpretasi:
a. Total Belanja Kesehatan Nasional
b. Analisis Efektivitas Belanja Kesehatan
c. Kesesuaian Belanja Kesehatan dengan Tugas Pokok dan Fungsi
3. Rekomendasi: sesuai hasil yang didapat
CONTOH HASIL ANALISIS UNIVARIAT DIMENSI SUMBER PEMBIAYAAN
REFERENSI:
Jean-Pierre Poullier, Jean-Pierre, Hernandez, P.,
Kawabata, Kei. (2002). National Health Accounts:
Concepts, Data Sources And Methodology. Geneva:
World Health Organization
World Health Organization (2003). Guide to producing
national health accounts: with special applications for
low-income and middleincome countries. Geneva:
World Health Organization

Anda mungkin juga menyukai