Anda di halaman 1dari 35

Health

Account
PREPARED BY

ERNAWATY
Health Account Concep
Health Account:

 Proses menggambarkan aliran dana dan belanja kesehatan


pada sebuah sistem kesehatan
 mulai dari sumber sampai dengan pemanfaatannya, alokasinya
menurut kelompok penduduk, sosial ekonomi dan epidemiologi
 sistematis dan komprehensif dalam satu tahun tertentu (dari
mana sumbernya, kemana alirannya, apa yang dibeli, siapa
yang mendapat manfaat)
Health Account dapat
mengetahui:
 Siapa
yang membayar biaya kesehatan dan
berapa banyak? (mobilisasi sumber daya)

 Siapaaktor penting dalam sistem


kesehatan yang menangani pembiayaan
atau penyedia layanan kesehatan dan
seberapa penting actor tersebut?
 Bagaimana dana kesehatan disalurkan
melalui berbagai pelayanan, intervensi,
dan aktivitas? (apa yang diproduksi,
siapa yang memproduksi)

 Siapa
yang diuntungkan oleh
pembelanjaan kesehatan? (pemasukan,
gender, penyakit, dan daerah
Manfaat
 menyediakan indicator kunci bagi pembuat kebijakan untuk
melakukan diagnosis terhadap kesehatan finansial dari sebuah
sistem kesehatan

 Health account adalah alat untuk membuat, mengawasi, dan


mengevaluasi kebijakan.

 Health Accounts (HA) merupakan suatu cara pemantauan yang


sistematis, komprehensif serta  konsisten terkait pemanfaatan
aliran dana/pembiayaan pada sistem kesehatan (health
spending).

 Health account (HA) adalah pencatatan, analisis dan pelaporan


situasi pembiayaan kesehatan di suatu wilayah.
Health account dan
kebijakan kesehatan
Contoh: Filipina
Health account dan
kebijakan kesehatan
Contoh: Afrika Selatan

Di Afrika Selatan, health account


berperan besar dalam
perkembangan kebijakan untuk
meningkatkan equity dengan
menyediakan informasi mengenai
berapa banyak sumber daya
kesehatan yang diserap oleh
provinsi dengan pendapatan
tertentu.
PHA - DHA

 Indonesia melakukan inovasi


dengan menyusun health account
tingkat Provinsi yang disebut
Provincial Health Account (PHA) dan
tingkat Kabupaten yang disebut
District Healt Account (DHA).
perspektif hukum (UU
Kesehatan no. 36 tahun
 2009)
10% dari anggaran Kabupaten harus dialokasikan
untuk kesehatan.
 PHA & DHA  untuk mengevaluasi apakah kewajiban
tersebut telah terpenuhi atau belum.
 Bila telah terpenuhi, DHA dapat menunjukkan apakah
dana dialokasikan sesuai kebutuhan kesehatan dan
prioritas daerah.
 jika belum terpenuhi, DHA dapat menunjukkan
dimana kesenjangannya dan seberapa besar
kesenjangan tersebut.
perspektif ekuitas
 PHA & DHA digunakan untuk menunjukkan
siapa yang diuntungkan dari pengeluaran
kesehatan,
 apakahpembiayaan kesehatan telah
memenuhi tujuannya, yaitu tersedianya
pendanaan yang cukup untuk melindungi
orang miskin.
 dapat
menunjukkan siapa yang menanggung
pengeluaran kesehatan lebih banyak,
apakah sektor publik atau swasta.
advokasi
 informasi yang dihasilkan digunakan untuk
kebutuhan advokasi apabila dibutuhkan tambahan
dana kesehatan dan untuk bidang apa dana
tambahan tersebut diperlukan.

 kebutuhan advokasi terkait pengalokasian


pembiayaan kesehatan yang lebih baik, yang pada
gilirannya akan menyumbang pada penguatan
sistem kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan
spesifik daerah.
Manfaat

Benefit akan semakin besar bila:


 Data base lemah/sangat lemah
 Terdapat multi sumber pembiayaan yang
kompleks
 System anggaran tidak transparan
 Sistem ter-”desentralisasi”
 Reformasi yang signifikan
DEMARKASI BELANJA KESEHATAN

 Health Account  suatu kegiatan yang berkaitan dengan


belanja (pengeluaran biaya) kesehatan.
 belanja kesehatan: semua belanja untuk kegiatan yang
tujuan utamanya adalah untuk
mengobati/memperbaiki, meningkatkan dan
memelihara kesehatan penduduk dan individu selama
waktu tertentu
 penting dalam menentukan apakah suatu pengeluaran
atau belanja tergolong belanja kesehatan atau bukan
 Kalau dalam suatu rencana anggaran disebutkan
tujuannya secara eksplisit adalah untuk memecahkan
suatu masalah kesehatan, maka anggaran tersebut
bisa digolongkan sebagai biaya kesehatan.
Non
Belanja
Belanja
Jenis Belanja Kesehata
Kesehat
n
an
Pembangunan sarana air bersih X
Pemantauan B3 pada produk makanan X
Pembangunan sarana olahraga X
Anggaran pemberantasan narkoba X
Belanja individu untuk membayar dukun
X
patah tulang
Insentif kader Posyandu X
Program intensifikasi pertanian dalam
X
rangka ketahanan pangan
Belanja Rumah Tangga untuk beli susu
X
formula
Pemberian Makanan tambahan balita gizi
X
buruk
 Biaya (cost) adalah nilai ekonomi dalam ukuran uang
untuk memproduksi barang atau jasa. Biaya tersebut bisa
bersifat tetap (fixed cost), bisa pula bersifat variabel (variable
cost).
 Anggaran (budget) adalah nilai uang yang diperlukan dan
dialokasikan untuk melaksanakan suatu kegiatan. Besarnya
anggaran ditentukan oleh volume atau target yang akan
dicapai dikalikan dengan biaya yang diperlukan untuk
menghasikan satu unit target tersebut.
 Pembiayaan (financing) adalah cara mencukupi anggaran
(budget). Misalnya dari pinjaman, dari asuransi kesehatan,
sharing antara pemerintah propinsi dengan pemerintah
daerah, dll.
 Belanja (expenditure) adalah anggaran yang dibelanjakan,
kadang-kadang juga disebut realisasi anggaran.
NHA

Ascobat Gani/PKEKK FKMUI


Belanja
Di tkt Pusat

+ + +
PH PH PH
PHPH
A A AA PH
AA
Belanja Belanja
Di tkt Di tkt
Propinsi Propinsi
+ +
DH DH DH DH DH DH
dst dst
A A A A A A
 DHA dan PHA akan menghasilkan potret belanja
kesehatan spesifik di kabupaten/kota atau
provinsi bersangkutan.
 Selanjutnya hasil dari DHA dan PHA akan
menjadi data bagi NHA.
 Khusus untuk belanja kesehatan ditingkat
propinsi dihitung melalui PHA-p atau belanja
kesehatan di propinsi diluar DHA.
+
+ +

+ +
 NHA adalah PHA plus belanja yang dikeluarkan di tingkat
pusat (misalnya belanja Kemenkes di tingkat pusat).
 tidak termasuk dana dekonsentrasi yang di transfer ke
Propinsi maupun dana Tugas Perbantuan (TP) dan Bantuan
Sosial (Bansos) serta Bantuan Operasional Kesesehatan
(BOK) yang ditransfer ke kabupaten/kota.
DIMENSI HA
 Sejalan dengan System of Health Account dari WHO/ OECD,
PHA Indonesia mengembangkan 10 dimensi PHA- sebagai
berikut:
1. Sumber Pembiayaan
2. Pengelola Anggaran
3. Penyedia Pelayanan
4. Sub Sistem Kesehatan
5. Fungsi kesehatan
6. Program Kesehatan
7. Jenis Kegiatan
8. Mata Anggaran
9. Jenjang Kegiatan
10. Penerima Manfaat
Sub-fungsi Sistem

Sumber Pembiayaan
Keshatan 4
7 sub-fungsi
1 1. Publik
2. Non-publik Jenis fungsi
3. Dll
1. Kuratif
2. Rehabilitatif
3. Perawatan jk panjang
5
Pengelola Pembiayaan 4. Pelayanan penunjang
1. Pemerintah 5. Pencegahan dan
2. Perusahaan asuransi Kesmas
3. Perusanaan lain Jenis program
2 4. Yayasan 1. UKM
5. Rumah tangga 2. UKP
6
6. Dll 3. Penunjang

Jenis Kegiatan
Penyedia Pelayanan 1. Tidak langsung 7
1. Rumah Sakit 2. Langsung
2. Faskes jangka
panjang Mata Anggaran
3 3. PPK Rawat Jalan
1. Barsang modal
8
4. PPK Penunjang
5. Penyedia Alkes/Bhn 2. Operasional/pemelihar
medis aan
6. UPK Dasar Jenjang kegiatan
7. Admin Kes & Menurut jenjang adm.
Pembiayaan Pemerintah: Pusat s/d desa 9
8. Industri & RT dan masy
9. Dll

Penerima manfaat
1
Ascobat Gani/PKEKK FKMUI Menurut kelompok umur 0
PENGALAMAN DHA
DI 2 KABUPATEN
Kab A
Masalah Kesehatan yg Jenis %(Persentase)
Meningkat 6 tahun Program
terakhir 2010 2011 2012 2013
Persentase balita stunting Program 10.6 14.3 8.59
Persentase rumah tangga Kesmas 2
yang tidak memiliki Program Kes 52.7 46.1 26.7
jamban Individu 3 6 2
Persentase balita Capacity 36.6 39.5 64.6
malnutrisi Building 5 4 9
Prevalensi malaria
Prevalensi hepatitis
Kab B
Masalah Kesehatan yg Jenis %(Persentase)
Meningkat 6 Tahun Program
Terakhir 2010 2011 2012 2013
Persentase balita stunting Program 6,21 22.2
Persentase rumah tangga Kesmas 5
yang tidak memiliki Program Kes 55.8 51.4
jamban Individu 4 2
Prevalensi ISPA Capacity 37.9 36.3
Prevalensi malaria Building 5 3
Prevalensi Diare
Tim DHA

Tim DHA Kab A Tim DHA Kab B


1 DHA mendukung 75% setuju 67% setuju
perencanaan dan (N=4) (N=3)
penganggaran kesehatan
2 Tim melakukan diseminasi Ya Ya
di Dinkes
3 Tim melakukan diseminasi Tidak Tidak
di Pemda dan atau
Legislatif
Pejabat Struktural
Dinkeskab
Pejabat Pejabat
Struktural Struktural
Dinkes Kab A Dinkes Kab B
(N=19) (N=19)
1 DHA mendukung 89% setuju 89 % setuju
perencanaan dan
penganggaran kesehatan
2 Memiliki keinginan 89% 68%
advokasi hasil DHA ke
pemda dan atau legislatif
3 Memiliki keinginan untuk 94% 68%
menggunakan dalam
menyusun renja
4 Melakukan advokasi hasil 5% (1 orang) 0%
DHA ke pemda dan atau
legislatif
5 Menggunakan dalam 21% (4 orang) 0%
Bappekab
Kab A Kab B
1 DHA mendukung setuju setuju
perencanaan dan
penganggaran kesehatan
2 Memiliki keinginan ya ya
advokasi hasil DHA ke
pemda dan atau legislatif
3 Memiliki keinginan untuk ya ya
menggunakan dalam
menyusun renja
4 Melakukan advokasi hasil Tidak Ya/Tidak
DHA ke pemda dan atau
legislatif
5 Menggunakan dalam tidak Ya/Tidak
menyusun renja SKPD
6 Menyimpan dokumen DHA tidak tidak
WHY?

Kompetensi tim dan Pelembagaan  sudah OK

Tantangan:
1. Pengumpulan data
2. Mutasi tenaga
3. Advokasi oleh sektor kesehatan
4. Komitmen pemda
5. Kepala Daerah (Komitmen & Pilkada)
1. Pengumpulan Data

 Melibatkan sejawat di “tempat” lain


 Hubungan interpersonal dan
 Pendekatan informal sangat penting
 Isu “pekerjaan tambahan”
 Isu “beban kerja”
 Isu “proyek”
 Isu “rahasia perusahaan”
2. Mutasi tenaga

 Ada SK anggota
 Ada Pelatihan untuk anggota
 Ada mutasi (baik dikehendaki atau tidak)
 Bagaimana antisipasinya?  demi
kesinambungan
3. Advokasi oleh sektor
Kesehatan
 Peran Dinkesprop :
 bagaimana menunjukkan manfaat PHAp ini secara
berkesinambungan
 Endurance melakukan advokasi yang berkepanjangan
 Commitment
 Kaderisasi tim
 Peran anggota Tim PHAp:
 Penguasaan materi
 Sosialisasi ke sejawat dan pimpinan
 Endurance & commitment
4. Komitmen Pemda

 SK tim
 Agenda setting
 Kebijakan pemanfaatan HA 
berkesinambungan
5. Komitmen Kepala
Daerah
 Ganti kepala daerah ??
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai