Anda di halaman 1dari 4

BARA BANGUN NINGHARTO

101511535008

Deskripsi Poster

Pemanasan global dipicu karena pembakaran batu bara yang mencapai jumlah
emisinya per tahun yaitu 9 miliar ton CO2; Adanya konversi lahan dan perusakan hutan
dengan jumlah emisi mencapai 2,53 miliar ton CO2; dan aktivitas dan pemakaian energy,
pertanian dan limbah dengan emisi mencapai 451 juta ton CO2 (Oceonografi LIPI).
Setiap hal yang berjalan di dunia memiliki dua sisi yang berbeda, berbeda dalam arti
bertolak belakang atau berbeda namun saling mendukung. Melalui konsep Pick A Side,
poster ini mengajak seluruh orang untuk mulai memikirkan kondisi lingkungan yang ada
dengan membuat setiap orang merenung untuk memilih antara dua sisi, ada satu sisi dimana
kehidupan yang instan dan praktis namun membahayakan lingkungan dan kondisi tubuh
seperti penggunaan bahan bakar fosil yang membahayakan lingkungan atau memilih
mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan mulai mengurangi CO2.
Karbondioksida merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kejadian pemanasan
global yang berpengaruh pada perubahan iklim yang sudah mulai diarasakan dalam beberapa
tahun terakhir. Hal tersebut tentunya harus segera disikapi dan mulai berfikir untuk
memperbaiki kondisi lingkungan yang sudah mulai mengalami kenaikan suhu dan cuaca
yang tidak menentu. Mahasiswa merupakan agen perubahan dan menjadi role model dalam
masyarakat sehingga mahasiswa harus mampu menghadirkan cara untuk memperbaiki
perilaku negatif masyarakat yang berujung pada kesejahteraan masyarakat.
Aksi gerak untuk mewujudkan manusia yang sehat harus dibarengi dengan aksi
pelestarian lingkungan karena lingkungan yang ada saat ini merupakan tempat tinggal bagi
manusia sekarang dan masa depan. Kemunculan poster ini diharapkan dapat merubah pola
pikir masyarakat dan meningkatkan pengetahuan masyarakat yang kemudian mengarah pada
perubahan sikap lalu perilaku masyarakat. Memulai kembali kehidupan konvensional namun
diselingi dengan modern dengan tanpa melupakan aspek pelestarian lingkungan. Bergerak
memulai dari diri sendiri untuk berkembang menjadi gerakan masyarakat bersama
mengurangi karbondioksida dan membakar kalori, sehat badan sehat lingkungan bersama
mewujudkan kesejahteraan.
“Kehidupan bukan bercerita tentang keabadian namun tentang kasih sayang yang tercipta
antar insan, tak terbatas pada manusia namun hingga hewan tumbuhan dan seluruh
komponen alam hingga cerita mengarah kepada kolaborasi makhluk Tuhan dalam
menciptakan kesejahteraan”
1. B. Suatu kesatuan yang terdiri dari komponen yang saling berkaian, berintegrasi dan
mepunyai tujuan tertentu.
2. E. Component, boundary, environment, interface, input, process,output dan feedback.
3. B. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012.
4. E. Sumber daya manusia kesehatan, penelitian dan pengembangan kesehatan, serta
sediaan farmasi dan peralatan kesehatan.
5. B. Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
6. B. 1), 2), 4),8), 10)
7. E. Upaya promotif dan prefentif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan
rehabilitatif, kemandirian masyarakat, dan peningkatan pembiayaan kesehatan.
8. A. Rujukan upaya kesehatan masyarakat.
9. A. Kebijakan kesehatan, administrasi kesehatan, dan sumber daya manajemen
kesehatan.
10. C. Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2017.
11. C. Menyelidiki masalah yang berkaitan dengan pelanggaran disiplin profesi tenaga
kesehatan.
12. C. Keperawatan, kefarmasian, dan gabungan tenaga kesehatan.
13. C. Menetapkan dan memberikan sanksi disiplin profesi Tenaga Kesehatan.
14. C. Wewenang konsil masing-masing tenaga kesehatan.
15. E. Divisi keprofesian, divisi registrasi, dan divisi standarisasi.
16. SISTEM PELAYANAN KESEHATAN (POSYANDU) SKEMA SISTEM
MASYARAKAT

INPUT
OUTPUT
PROSES DAMPAK
- Penduduk
Jumlah anak
Persiapan bahan, Menurunkan angka
- Staf puskesmas yang ditimbang,
tempat, dan kesakitan,
jumlah bayi,
- Vaksin, imunisasi kelompok kematian, serta
dan ibu hamil
penduduk meningkatkan
-Alat timbang yang
sasaran sampai status gizi
diimunisasi
- Cara mencampur
oralit

UMPAN BALIK
Penurunan angka kematian
bayi, penuruna fertilitas PUS,
dan jumlah balita kurang gizi
17. Kondisi Darkesmas yang rendah disebabkan karena masalah yang mendasar Bangkes
yaitu ketidakpastian hukun, perilaku masyarakat yang buruk, lingkungan buruk,
rawan pangan dan rawan gizi, askses pelayanan publik buruk dan sumberdaya
kesehatan yang terbatas. Kondisi ini yang menjadi dasar dibentuknya RPJPK dan
SKN. Selain itu, paradigma nasional yang mendasari RPJK dan SKN adalah untuk
mencapai derajat kesmas yang setinggi-tingginya, yang hal itu membuat rakyat sehat
produktif, dengan rakyat sehat produktif, kita bisa mencapai tujuan nasional.

Anda mungkin juga menyukai