Anda di halaman 1dari 50

UPAYA KESEHATAN WAJIB

PUSKESMAS
Upaya Kesehatan Wajib
Adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan
komitmen nasional, regional dan global serta
yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
1. Upaya Promosi Kesehatan
 Dalam Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan dijelaskan
bahwa promosi kesehatan merupakan upaya untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat melalui proses
pembelajaran diri dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat,
agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya masyarakat,
sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan
publik yang berwawasan kesehatan (Depkes RI, 2008).

 Promosi kesehatan juga berperan dalam proses peningkatan


kualitas pelayanan kesehatan, melalui peningkatan kapasitas
petugas kesehatan agar mampu dan responsif dalam
memberdayakan kliennya dengan kata lain sebagai agen
perubahan yang bertugas menjaga dan meningkatkan
kesehatan klien untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
KONSEP PROMOSI KESEHATAN
PROMOSI KESEHATAN

 Suatu proses memberdayakan atau


memandirikan masyarakat untuk
memelihara, meningkatkan dan
melindungi kesehatannya melalui
peningkatan kesadaran, kemauan dan
kemampuan, serta pengembangan
lingkungan sehat (Depkes).
Five level of Prevention
(Leavel & Clark):

 Health Promotion (Promosi kesehatan)


 Specific Protection (Perlindungan khusus)
 Early Diagnosis and Prompt Treatment
(Diagnosis dini dan pengobatan segera)
 Disability Limitation (Mengurangi terjadinya
kecacatan)
 Rehabilitation. (pemulihan)
STRATEGI PROMOSI KESEHATAN
(WHO, 1994)

 Advokasi (Advocacy)
 Dukungan sosial (Social Support)
 Pemberdayaan Masyarakat
(Empowerment)
STRATEGI BARU PROMOSI
KESEHATAN (Ottawa Charter, 1986

 Kebijakan berwawasan kesehatan (Healthy


public policy)
 Lingkungan yang mendukung (Supportive
environment)
 Reorientasi pelayanan kesehatan (Reorient
health service)
 Ketrampilan individu (personnel skill)
 Gerakan masyarakat (community action)
RUANG LINGKUP PROMOSI
KESEHATAN

 Ilmu-ilmu yang mencakup promosi


kesehatan dapat dikelompokkan menjadi 2
bidang :
1. Ilmu perilaku; menjadi dasar dalam membentuk
perilaku manusia : psikologi, antropologi,
sosiolgi
2. Ilmu-ilmu yang diperlukan untuk intervensi
perilaku (pembentukan dan perubahan
perilaku) : pendidikan, komunikasi, manajemen,
kepemimpinan, dsb
Ruang lingkup Promosi Kesehatan
berdasarkan aspek pelayanan
kesehatan :
 Promosi kesehatan pada tingkat
promotif
 Promosi kesehatan pada tingkat
preventif
 Promosi kesehatan pada tingkat kuratif
 Promosi kesehatan pada tingkat
rehabilitatif
Ruang lingkup Promosi Kesehatan
berdasarkan tatanan (tempat pelaksanaan)

 Promosi kesehatan pada tatanan keluarga


(rumah tangga)
 Promosi kesehatan pada tatanan sekolah
 Promosi kesehatan pada tempat kerja
 Promosi kesehatan di tempat-tempat umum
 Pendidikan kesehatan di institusi pelayanan
kesehatan
Metode & teknik promosi
kesehatan :

 Metode promosi kesehatan individu


 Metode promosi kesehatan kelompok
 Metode promosi kesehatan massa
 Kunjungan puskesmas Kunjungan
rumah dan pemberdayaan berjenjang
Konseling di tingkat keluarga
Dasawisma.

 Masyarakat terdiri dari berbagai tatanan


seperti tatanan :
Rumah tangga
Sarana pendidikan
Tempat kerja
2. Upaya Kesehatan Lingkungan
ILMU KESEHATAN LINGKUNGAN

Ilmu multi disipliner yang mempelajari dinamika hubungan


interaktif dari sekelompok manusia atau masyarakat dengan
berbagai perubahan komponen lingkungan hidup manusia yang
diduga dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada
masyarakat dan mempelajari upaya untuk penanggulangan
dan pencegahan.

7
Lingkungan hidup adalah :
Kesatuan ruang dengan segala benda, daya dan keadaan
mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahtraan manusia serta mahluk hidup lainnya.

Kesehatan Lingkungan adalah :

Ilmu yang mempelajari berbagai masalah kesehatan sebagai


hubungan interaksi antara berbagai bahan, kekuatan,
kehidupan, zat yang memiliki potensi penyebab sakit yang
timbul akibat adanya perubahan lingkungan dengan
masyarakt serta menerapkan upaya pencegahan gangguan
kesehatan yang ditimbulkan.

8
Definisi

Menurut WHO yaitu terdapat keseimbangan


ekologi antara manusia dan lingkungan
untuk menjamin terciptanya kesehatan bagi
manusia. Menurut HAKLI (Himpunan Ahli
Kesehatan Lingkungan Indonesia) yaitu
terdapatnya keseimbangan ekologi yang
dinamis antar manusia dan lingkungannya
demi tercapainya hidup sehat.
Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

Menurut World Health Organization (WHO) ada 17 ruang


lingkup kesehatan lingkungan, diantaranya :

a) Penyediaan Air Minum


b) Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran
c) Pembuangan Sampah Padat
d) Pengendalian Vektor
e) Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh
ekskreta manusia
f) Higiene makanan, termasuk higiene susu
g) Pengendalian pencemaran udara
h) Pengendalian radiasi
i) Kesehatan kerja
j) Pengendalian kebisingan
k) Perumahan dan pemukiman
l) Aspek kesling dan transportasi udara
m) Perencanaan daerah dan perkotaan
n) Pencegahan kecelakaan
o) Rekreasi umum dan pariwisata
p) Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan
keadaan
q) Epidemi/ wabah, bencana alam dan perpindahan
penduduk
r) Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin
lingkungan.
Sasaran Kesehatan Lingkungan
Menurut Pasal 22 ayat (2) UU 23/1992, Sasaran dari
pelaksanaan kesehatan lingkungan adalah sebagai
berikut :
a)Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan
usaha-usaha yang sejenis
b)Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama/yang
sejenis
c)Lingkungan kerja : perkantoran, kawasan industri/yang
sejenis
d)Angkutan umum : kendaraan darat, laut dan udara yang
digunakan untuk umum
3. Upaya Kesehatan Ibu,
Anak, dan KB
 upaya dibidang kesehatan yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu
bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita
serta anak prasekolah.
 tercapainya kemampuan hidup sehat melalui
peningkatan derajat kesehatan yang optimal,
bagi ibu dan keluarganya untuk menuju
Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera
(NKKBS) serta meningkatnya derajat
kesehatan anak untuk menjamin proses
tumbuh kembang optimal yang merupakan
landasan bagi peningkatan kualitas manusia
seutuhnya.
 Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan ,
sikap dan perilaku), dalam mengatasi kesehatan
diri dan keluarganya dengan menggunakan
teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan
kesehatan keluarga,paguyuban 10 keluarga,
Posyandu dan sebagainya.
 Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan
balita dan anak prasekolah secara mandiri di
dalam lingkungan keluarga, paguyuban 10
keluarga, Posyandu, dan Karang Balita serta di
sekolah Taman Kanak-Kanak atau TK.
 Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan
bayi, anak balita, ibu hamil, ibu bersalin, ibu
nifas, dan ibu menyusui.
 Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan ibu
hamil, ibu bersalin, nifas, ibu meneteki, bayi dan
anak balita.
 Meningkatnya kemampuan dan peran serta
masyarakat , keluarga dan seluruh anggotanya
untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita,
anak prasekolah, terutama melalui peningkatan
peran ibu dan keluarganya.
Risiko kematian ibu & anak terjadi paling banyak pada periode
kelahiran

INDONESIA ADALAH SALAH SATU DARI 68 NEGARA


YANG MEMILIKI KEMATIAN IBU DAN NEONATAL YANG BURUK

LAHIR MATI
KEMATIAN BBL

KEMATIAN IBU
KEMATIAN ANAK
 Kesehatan Maternal/Ibu
 Kesehatan Perinatal dan Neonatal
 Kesehatan Bayi dan Anak
 Kesehatan Reproduksi
3. KEGIATAN

a) Pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan menyusui


serta bayi, anak balita, dan anak prasekolah
b) Deteksi dini faktor resiko ibu hamil
c) Pemantauan tumbuh kembang balita
d) Imunisasi tetanus toxoid 2 kali pada ibu hamil serta
BCG, DPT 3 kali, polio 3 kali dan campak 1
kalipada bayi.
e) Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek
dalam mencapai tujuan progran KIA
f) Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita, dan anak
prasekolah untuk macam- macam penyakit ringan.
4. Upaya Perbaikan Gizi
Masyarakat
 Tujuannya adalah untuk meningkatkan
kesadaran gizi keluarga dalam upaya
meningkatkan status gizi masyarakat
terutama pada ibu hamil, bayi dan anak
balita.
Latar Belakang

• Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat


yang perlu ditanggulangi
• Masalah gizi yang utama di Indonesia:
• Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
• Anemia Gangguan Besi (AGB)
• Kurang Energi Protein (KEP)
• Kurang Vitamin A (KVA)
• Faktor risiko:
• Perilaku (pengetahuan)
• Tingkat sosial ekonomi
• Pelayanan kesehatan
Pendahuluan

• Pengertian Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat :


• kegiatan mengupayakan peningkatan status gizi masyarakat
• Melibatkan berbagai profesi baik kesehatan dan non
kesehatan

• Kegiatan di puskesmas meliputi:


• Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)
• Upaya Perbaikan Gizi Institusi (UPGI)
• Upaya Penanggulangan Kelainan Gizi
• Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)
Pendahuluan

• Kegiatan lainnya:
1. Penyuluhan gizi
2. Deteksi dini
3. Pelayanan gizi rawat jalan (dalam gedung dan luar
gedung)
4. Pembinaan gizi pada keluarga, posyandu dan institusi
5. Pencatatan dan pelaporan
6. Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi
7. Manajemen Program Perbaikan Gizi
8. Koordinasi lintas program dan lintas sektoral  Tim
Pangan dan Gizi tingkat desa dan Puskesmas
9. Kerjasama dengan organisasi lain
10. Evaluasi Program  Kesehatan Gizi Wilayah & Pelayanan
Gizi di puskesmas
UPGK - UPGI - SKPG

• UPGK : upaya perbaikan gizi keluarga  tujuan


keluarga sadar gizi (kadarzi)
• UPGI : pelayanan dilakukan pada institusi : sekolah,
pesantrean, panti asuhan, pabrik, embarkasi haji,
dll.
• SKPG terdiri dari:
• Pemantauan status gizi
• Pemantauan konsumsi gizi
• Pemantauan tinggi badan anak baru masuk sekolah
• Pemantauan indeks massa tubuh
• Survey cepat kelainan gizi
• Pelacakan kejadian luar biasa
Upaya Penanggulangan
Kelainan Gizi
Meliputi:
• Pencegahan dan penanggulangan gangguan akibat
kekurangan yodium (GAKY)
• Pencegahan dan penangggulangan anemia besi
(AGB)
• Pencegahan dan penanggulangan kurang kalori
energi protein (KEP) dan kurang energi kronis (KEK)
• Pencegahan dan penanggulangan kekurangan
vitamin A (KV A)
• Pencegahan dan penanggulangan gizi lebih
Deteksi Dini Kelainan
Gizi
• Pengukuran antropometri (BB-TB; LiLA)
• Pemeriksaan laboratorium sederhana
• Menentukan status gizi:
• KEP pada balita
• KEK pada WUS dan ibu hamil
• Anemia
• Gizi lebih
Pencatatan dan
Pelaporan
• Cakupan SKDN
• Jumlah balita BGM
• Cakupan distribusi Vit A pada bayi dan
balita, Fe pada ibu hamil dan WUS,
Yodium pada penderita GAKY
• Cakupan PMT-AS
• Cakupan PMT-P
5. Upaya Pemberantasan dan
Pencegahan Penyakit Menular
Tugas :
Merencanakan, melaksanakan pembinaan
dan koordinasi serta pengawasan dan
pengendalian kegiatan pencegahan dan
pemberantasan penyakit.

Tujuan :
Menurunkan angka kesakitan, kematian
dan kecacatan akibat penyakit menular
dan penyakit tidak menular
Kegiatan Pokok
1. Pencegahan dan Penanggulangan faktor
risiko.
2. Peningkatan imunisasi.
3. Penemuan dan tata laksana penderita
4. Peningkatan surveilans epidemiologi dan
penanggulangan wabah
5. Peningkatan KIE pencegahan dan
pemberantasan penyakit.
Surveilans Penyakit Menular
 Upaya rutin dalam pengumpulan, analisis
dan diseminasi data yang relevan yang
diperlukan untuk mengatasi masalah-
masalah kesehatan masyarakat
 Merupakan garis terdepan dari Sistem
Kewaspadaan Dini kita dalam upaya
mencegah dan memberantas penyekit
menular
Program Pencegahan & Pemberantasan
Penyakit Menular di Puskesmas

Meliputi :
1. Kuratif
2. Pemutusan Rantai Penularan
3. Promosi Kesehatan & Surveillance

Penyakit Menular Potensial Mewabah


A. Diare
B. Demam Berdarah Dengue
C. Malaria
D. Filariasis
Program Pencegahan & Pemberantasan
Penyakit Menular di Puskesmas

Penyakit Menular Penyakit Menular Penting Lain


Endemik Tinggi I. Penyakit Menular Seksual
A. Tuberkulosis Paru A. Sifilis/Raja Singa
B. Lepra/Kusta/Morbus B. Gonorhoe/Kencing
Hansen Nanah
C. Patek/Frambusia/ C. HIV/AIDS
yaws II. Penyakit Menular Lain
A. Rabies A. Hepatitis
B. Anthrax B. ISPA
Program Pencegahan & Pemberantasan
Penyakit Menular di Puskesmas

Monitoring Cakupan Imunisasi


Tindakan utk memberikan kekebalan aktif buatan dgn cara
memasukkan antigen (vaksin) kedalam tubuh host (manusia)
 Tujuan
Memberikan kekebalan pd bayi, anak, ibu hamil dan
wanita subur
 Sasaran
– Bayi (0 – 11 bulan 22 hari)
– Ibu Hamil
– Anak Kelas I, II dan III SD/MI
– Calon Pengantin Wanita
– Wanita Usia Subur
6. Upaya Pengobatan Dasar
Tujuan

Menjamin ketersediaan, pemerataan,


mutu, keterjangkauan obat dan perbekalan
kesehatan termasuk obat tradisional,
perbekalan kesehatan rumah tangga, dan
kosmetika.
Kegiatan Pokok
 Peningkatan ketersediaan dan pemerataan
obat dan perbekalan kesehatan diseluruh
Puskesmas dan jaringannya.
 Peningkatan mutu penggunaan obat dan
perbekalan kesehatan.
 Peningkatan keterjangkauan harga obat dan
perbekalan kesehatan terutama untuk
penduduk miskin.
 Peningkatan mutu pelayanan farmasi
komunitas dan rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA

1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 128/MENKES/SK/II/2004
2. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2
0857/4/Chapter%20II.pdf
3. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2
0857/4/Chapter%20II.pdf
4. http://dinkes.probolinggokota.go.id
5. http://keslamsel.wordpress.com
6. http://www.dinkes-kabtangerang.go.id
7. http://zietraelmart.multiply.com/journal/item/77
8. http://dinkes.brebeskab.go.id/index.php/kesehata
n/73-mengembalikan-peran-puskesmas

Anda mungkin juga menyukai