Anda di halaman 1dari 57

PKM

Pemeriksaan Pasien Dermatologi


• Mencakup keseluruhan pemeriksaan kulit

Pemeriksaan yang lengkap termasuk didalamnya


inspeksi keseluruhan permukaan kulit, termasuk
melihat area scalp, lipat mata, telinga, genital,
gluteus, perianal dan sela jari, rambut, kuku, dan
mukosa membran pada mulut, mata, anus dan
genital. Pada praktek sehari-hari tidak semua
area tersebut diperiksa kecuali terdapat alasan
khusus misal riwayat melanoma atau keluhan
dibagian tersebut.
Pemeriksaan Kulit Lengkap
• Meskipun tidak selalu semua esensial atau dilakukan
pada praktek sehari-hari, pemeriksaan kulit lengkap
memberikan banyak keuntungan bila dilakukan
terutama pada pasien baru atau kasus yang menarik.

-Indentifikasi lesi yang potensial membahayakan


(kanker kulit) dimana pasien tidak sadar, kebanyakan
pasien datang dengan riwayat kanker kulit atau
keluhan utama timbul benjolan baru.

-Identifikasi tumor jinak (contoh: ketarosis seboroik,


angiokeratomas) pasien menyadari tetapi enggan
mengatakannya.
-Menemukan clue yang tersembunya misal lesi
skabies pada penis, lesi psoriasis plakat pada gluteus,
Wickham striae pada liken planus di mukosa bukal,
pitting nail pada alopesia aerata.

-Keuntungan pada pasien yang beredukasi.


-Keuntungan untuk dapat menyampaikan kondisi
kesehatan kulit pasien keseluruhan. Pasien akan
menghargai dokter.
Hambatan Melakukan
Pemeriksaan Kulit Menyeluruh
• Disamping keuntungan yang didapat pada
pemeriksaan kulit yang lengkap, banyak hambatan
dokter dalam melakukan pemeriksaan fisik lengkap.
Misal pasien yang menolak dilakukannya
pemeriksaan kulit lengkap ketika keluhan utama
mereka kecil dan terlokalisir misal kutil atau acne.
Pada kasus lain pasien merasa malu untuk dilakukan
pemeriksaan lengkap terutama bila dokter
berlawanan gender. Terkadang dokter pemeriksa
merasa tidak nyaman melakukan pemeriksaan
lengkap dengan kekhawatiran pasien salah
interpretasi. Atau terbatasnya waktu yang diberikan
untuk memeriksa pasien.
Kondisi Ideal Untuk Melakukan
Pemeriksaan Fisik Kulit Lengkap

• Efektif dilakukan dalam kondisi yang ideal. Hal paling


penting adalah pencahayaan yang cukup. Tanpa
pencahayaan yang cukup, detail yang halus tetapi
penting dapat terlewatkan. Pasien harus membuka
seluruh pakaiannya, menggunakan gown yang mudah
dibuka dengan panjang menutupi kaki bila
dibutuhkan. Pakaian dalam, kaos kaki, dan sepatu
harus dicopot, begitu juga makeup dan kacamata.
Kondisi Ideal Untuk Melakukan
Pemeriksaan Fisik Kulit Lengkap

• Tinggi meja pemeriksa harus nyaman, ada sandaran


kepal dan ganjalan kaki dan pijakan kaki ginekologi.
Suhu ruangan pemeriksaan nyaman untuk pasien
dengan dress yang tipis. Terdapat tempat cuci tangan
dan sabun cuci tangan sehingga pasien dapat melihat
dokter pemeriksa membersihkan tangannya sebelum
memeriksa. Jika pasien dan pemeriksa beda gender
sertakan pendamping agar keduanya merasa lebih
nyaman.
Rekomendasi Alat yang Dibutuhkan Dalam
Pemeriksaan
• Tangan dan mata merupakan alat yang penting dalam
pemeriksaaan.
• Alat yang direkomendasikan:
 Kaca Pembesar
 Senter / penlight (pencahayaan yang fokus)
 Glass slides (Diaskopi)
 Alkohol swab
 Kain kassa / tissue untuk menghapus makeup
 Sarung tangan
 Penggaris
 Scalpel blades no. 15 dan 11 (insisi)
 Kamera (dokumentasi)
 Lampu wood (365 nm)
Teknik Pemeriksaan Fisik Dermatologi
• Setiap pemeriksa memiliki cara/gaya masing-masing
dalam melakukan pemeriksaan kulit lengkap.
• Cara yang cukup efektif dalam melakukan pemeriksaan
adalah konsistensi memeriksa area tubuh yang berbeda
agar tidak ada yang terlewatkan.
• Pertama lakukan pengamatan secara umum (asimetris
akibat stroke, obesitas, fatigue, jaundice).
• Kemudian periksa secara sistematik, seringkali dimulai
dari kepala hingga kaki, buka area badan satu persatu.
• Ubah posisi pasien (misal posisi duduk ke posisi tidur)
dan penerangan dibutuhkan untuk posisi area tertentu.
Teknik Pemeriksaan Fisik Dermatologi
• Palpasi benjolan untuk menilai kekenyalan, isi cairan,
kelembutan, konsistensi. Gunakan tangan untuk
menggores kulit, berguna pada kasus karsinoma sel
basal, dimana hasil goresan kulit menghasilkan
“pearly” yang sering tidak tampak pada inspeksi biasa.
• Kaca pembesar yang menempel pada kepala
memudahkan melakukan palpasi karena kedua tangan
bebas melakukan perabaan lesi. Lesi dengan
porokeratosis paling tepat diperiksa dengan
pencahayaan dari sisi samping sehingga dapat
menampilkan kedalaman dan detail tepi.
Teknik Pemeriksaan Fisik Dermatologi
• Pemeriksaan pada pasien dengan kelainan dirambut
dilakukan dalam posisi pasien duduk dikursi sehingga
keseluruhan scalp dapat diperiksa, membagi rambut
pasien dari depan dan oksiput dan dengan lembut
menarik rambut untuk memisahkan bagian yang
kehilangan (telogen) rambut.
• Setelah melakukan pemeriksaan, sangat penting
untuk mencatat temuan positif, termasuk didalamnya
tipe lesi dan lokasi. Pencatatan yang hati-hati dan
teliti penting untuk lesi mencurigakan yang perlu
dibiopsi sehingga lokasi tepat dapat ditemukan dan
ditatalaksana dengan tepat kemudian hari. Foto
merupakan dokumentasi yang berguna.
Keluhan Utama dan Riwayat Penyakit
Sekarang
• Duration: Kapan keluhan pertama kali disadari dan waktu
terjadinya remisi atau rekuren.
• Periodicity: Contoh: konstan, memburuk saat malam hari,
memburuk saat musim salju.
• Evolution: Bagaimana perjalanan atau perkembangan
selama ini, sering membantu pada pasien yang
mengatakan lesi nya selalu seperti ini atau bagaimana
bentuk pertama muncul.
• Location: Dimana letak lesi dan bagaimana
penyebarannya
• Symptoms: contoh: gatal, nyeri, berdarah, tidak sembuh
Keluhan Utama dan Riwayat Penyakit
Sekarang
• Severity: terutama nyeri atau gatal dapat ditanyakan dari
poin 1 -10 berapa skala keparahannya.
• Ameliorating and Exacerbating factors: Hubungan paparan
matahari, panas, dingin, angin, trauma dan paparan kimia,
produk topikal, tumbuhan, parfum atau barang berbahan
metal, hubungan dengan menstruasi atau kehamilan.
• Penyakit sebelumnya, obat-obatan baru, produk topikal
baru, atau paparan
• Terapi yang sedang digunakan, termasuk didalamnya
perurukan, perbaikan dan respon terapi.
• Masalah yang menjadi prioritas, diagnosis utama, hasil
biopsi atau penelitia lain.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat penyakit kronik terutama yang bermanifestasi
dikulit (diabetes melitus, penyakit ginjal dan hati, infeksi
dengan HIV atau hepatitis virus, Polycystic Ovarian
Syndrome, lupus, penyakit tiroid) dan yang berhubungan
dengan kulit (asma, alergi)
• Riwayat operasi termasuk organtransplantasi
• Immunosupresi
• Kehamilan
• Penyakit jiwa
• Riwayat paparan sinar matahari
• Riwayat Pengobatan: Riwayat pengobatan dari awal.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Vitamin dan suplemen
• Herbal
• Alegik : Obat, makanan, lingkungan, kontak
• Riwayat Sosial : Pekerjaan, hobby, aktifitas diwaktu luang,
penggunaan alkohol dan rokok, penggunaan obat-obatan
terlarang, riwayat kebiasaan sexual, pola makan, kebiasaan
bejemur, hewan peliharaan, kondisi tempat tinggal (tinggal
bersama siapa), riwayat bepergian ketempat yang endemik.
• Riwayat Keluarga: Penyakit kulit, atopi (dermatitis atopik,
asma, hay fever) atau kanker kulit.
• Tinjauan Sistem: Gejala konstitisional (lemas, demam, BB
menurun, keringat malam), gejala penyakit akut (sakit
kepala, fotofobia, kaku leher, mual, muntah, batuk, myalgia,
artralgia, pilek), Gejala psoriasis artritis (nyeri sendi,
bengkak, kaku), yang mungkin berhubungan dengan
kondisi dermatologi.
FLAT AND MACULAR LESSION

Makula
• Perubahan warna kulit tanpa adanya peninggian atau
penurunan. Tidak dapat dipalpasi. Dapat membedakan
bagian yang sehat dan yang sakit. Dapat berukuran apa
saja dan warna apa saja.
• Putih : Vitiligo
• Coklat : café-au-lait spot
• Biru : Mongolian spot
• Merah : Kelainan pembuluh darah permanen
Misal: port-wine stain atau eritema (dilatasi kapiler akibat
inflamasi). Apabila lesi ditekan dan kemerahan tetap
maka disebut purpura yang merupakan ekstravasasi
seldarah merah, tetapi bila kemerahan hilang maka
mrupakan pembuluh darah yang berdilatasi.
Makula & Patch
FLAT AND MACULAR LESSION

ERYTHEMA

Merupakan perubahan warna merah muda menjadi


warna merah pada kulit atau membran mukosa yang
disebabkan oleh dilatasi arteri atau vena di dermis
papiler dan dermis lentikuler

Bila lebih dari 90% maka disebut eritroderma


Eritem
eritroderma
RAISED LESSION
Papul
Superfisial, peninggian, masa padat, berukuran diameter
<0.5 cm. Papul dapat diraba, dapat dibedakan bagian sehat
dan yang sakit. Elevasi dikarenakan metabolik atau deposit
lokal akibat infiltrasi lokal selular, inflamasi, non inflamasi
atau hiperplasia lokal. Papul superfisial berbatas tegas.
Papul dapat berbentuk kubah, kerucut, datar,
Papul
Plak
Peninggian diatas permukaan kulit dengan area
permukaan yang lebih luas. Seringkali tampil sebagai
konfluensi papul seperti pada Psoriasis.

Plak
Nodul
Teraba, padat, bulat, atau ellipsoidal lesi yang lebih
besar dari papul dan mengenai epidermis, dermis
atau subkutan. Kedalaman dan ukurannya berbeda
dengan papul. Nodul merupakan hasil inflamasi,
infiltrat,neoplasma atau metabolit inflamasi di
dermis atau jaringan subkutan. Nodul dapat mengenai
superfisial atau lebih dalam. Jika mengenai subkutan
lebih mudah dirasa daripada dilihat. Nodul dapat
keras dapat lembut saat dipalpasi. Dapat berbentuk
kubah dan halus atau permukaan berkutil atau seperti
ada cekungan ditengahnya.
Nodul
RAISED LESSION
KISTA
Merupakan suatu enkapsulasi rongga atau garis
kantong dengan epitel sejati yang mengandung cairan
atau material semi solid (sel dan produk hasil sel
seperti keratin), berbentuk bulat atau oval dengan isi
yang menyebar ke segala arah
Kista
Urtikari
Bulat atau darat dengan permukaan pucat atau
kemerahan hilang dengan cepat dalam waktu 24-48 jam.
Merupakan hasil edema pada papiler dermis. Bila edema
sangat besar makan akan menekan kapiler dilatasi
sehingga warna putih.
Scar
Jaringan fibrosus yang menggantikan jaringan yang rusak
akibat ulkus atau luka. Dapat berbentuk hipertrofi,
eutrofi atau atrofi.
KOMEDO

Merupakan infundibulum folikel rambut yang melebar


yang disebabkan oleh sumbatan keratin dan lipid. Bila
unit pilosebasea terbuka ke permukaan maka lesi
disebut juga dengan “open comedo”

Warna hitam pada komedo disebabkan adanya sebasea


yang teroksidasi pada infundibulum
komedo
TANDUK
Merupakan massa keratotik berbentuk kerucut yang
timbul dari lapisan epidermis yang berbeda
Contoh klinis nya adalah pada veruka vulgaris

Tanduk
KALSINOSIS
Merupakan deposit kalsium pada dermis atau jaringan
subkutan, dapat terlihat sebagai nodul atau plak putih
yang keras, dengan atau tanpa perubahan permukaan
kulit yang terlihat

kalsinosis
DEPRESSED LESSION
Ulcer
Kerusakan kulit hingga dermis atau lebih dalam hingga
subkutis dan selalu diikuti perubahan jaringan. Selalu
merupakan fenomena kedua.
Erosi
Kerusakan pada epidermis dan tidak mengenai dermis.
Erosi dapat sembuh tanpa meninggalkan bekas luka.
Kecuali abrasi, erosi merupakan hasil potongan
intraepidermal atau subepidermal dan sisa vesikel atau
bula yang pecah.
Atrof
Penyusutan sebagian atau seluruh layer kulit. Epidermal
atrofi adalah manifestasi penipisan epidermis, dimana
menjadi transparat, menampilkan papilari dan
subpapilari pembuluh, kulit kehilangan teksturnya dan
tampak seperti kertas rokok yang mengkerut. Pada
dermal atrofi tampak hilangnya jaringan penyambung di
dermis dan penurunan lesi.
Atrofi
DEPRESSED LESSION
POIKILODERMA

Sebagai istilah morfologi, poikiloderma mengacu pada


kombinasi atrofi, telangiektasis dan perubahan pigmen
yang bervariasi (hipo dan hiper) pada area kulit.
Kombinasi tersebut dapat menimbulkan belang pada
kulit
poikiloderma
SINUS
Merupakan rongga yang menghubungkan kavitas
supurativa satu sama lain atau menghubungkan ke
permukaan kulit
Contoh klinis adalah hidraadenitis suppurativa

sinus
STRIAE
Adalah depresi linier kulit yang biasanya berukuran
beberapa centimeter dan merupakan akibat dari
perubahan pada kolagen retikuler yang terjadi dengan
peregangan kulit yang cepat

striae
BURROW
Saluran kecil bergelombang, seperti benang yang
biasanya disebabkan ekskavasasi parasit (skabies)

striae
SKLEROSIS
Merupakan pengerasan atau indurasi kulit yang terbatas
atau menyebar yang terjadi akibat fibrosis dermal

fibrosis
SURFACE CHANGE
KRUSTA

• Serum, darah dan purulent yang mengering diatas


permukaan kulit. Krusta tipis, halus dan rapuh atau
tebal dan lengket. Krusta kuning berasal dari serum
yang mengering, hijau kekuningan berasal dari
eksudat purulen, atau coklat, merah tua atau hitam
berasal dari darah. Krusta kuning madu merupakan
ciri khas impetigo. Ketika eksudat mengenai seluruh
epidermis, krusta menjadi tipis dan lengket dan bila
diikuti dengan nekrosis jaringan yang lebih dalam
(contoh dermis) hal ini dikenal sebagai ektima.
KRUSTA
Skuama
Merupakan pengelupasan stratum korneum. Lesi papul
yang diikuti skuama disebut papuloskuamosa.
Skuama Fisura

Ekskoriasi Likenifikasi
Vesikel-Bula
• Vesikel < 0.5 cm
• Bula > 0.5 cm
• Berbatas, peninggian, berisikan cairan. Dapat berbentuk
kubah pada dermatitis kontak, dermatitis herpetiformis
atau kendur pada pemphigus. Permukaan seringkali tipis
dan transparan sehingga dapat dilihat isinya berupa
serum atau darah. Bila berisi serum bewarna kuning, bila
berisikan darah bewarna merah atau hitam.
• Vesikel atau bula berasal dari perpotongan pada
subkorneal atau epidermis atau epidermal-dermal.
• Karena terletak superficial sehingga batas tegas.
Vesikel & Bula
Pustul
Gelembung berisi cairan purulen eksudat. Dapat bewarna
putih, kuning, kuning kehijauan, atau darah. Mirip
dengan vesikel hanya isinya lebih kental. Dapat muncul
dari folikel rambut atau berdiri sendiri. Memiliki
bermacam variasi ukuran dan bentuk. Umumnya
berbentuk kubah. Vesikel pada herpes zooster dan
varicella zooster dapat berubah menjadi pustul.
Pustul
BENTUK LESI
1. Anular : Ring-shaped, menyiratkan bahwa tepi lesi
berbeda dengan tengahnya, baik secara ukuran,
sisik atau warna. Contoh : tinea korporis
2. Numular : Coin-shaped, lesi bulat sampai lonjong
dengan morfologi tengah dan pinggir seragam,
contoh : dermatitis numularis
3. Polisiklik : susunan yang terbentuk dari lingkaran,
cincin. Contoh : urtikaria
4. Linear : menyerupai garis lurus
5. Retikuler : seperti jaring, contohnya pada livedo
retikularis
6. Serpiginosa : snake-like, contoh : cutaneous larva
migran
7. Targetoid : target-like, dengan setidaknya tiga
zona berbeda.
8. Whorled : Seperti marble cake dengan dua warna
berbeda dan bergelombang

Whorled
Anuler Numular

retikuler serpiginosa
Pengaturan lesi multipel
1. Herpetiform : pengelompokan lesi bersama.
Contohnya adalah herpes simplex tipe 1
2. Scattered : distribusi ireguler

Pengelompokan
Distribusi lesi multipel
1. Zoosteriform : Unilateral dan dermatomal
2. Blashkoid : mengikuti garis embriogenesis,
umumnya pada tungkai dan melingkar pada batang
tubuh
3. Lymphangitic : bila lesi terdistribusi di pembuluh
getah bening
4. Sun exposed : terjadi pada derah yang biasanya
tidak ditutupi oleh pakaian seperti punggung
tangan, wajah
5. Sun protected : terjadi pada daerah yang biasanya
ditutupi oleh satu atau beberapa lapis pakaian
6. Acral : terjadi pada area distal
7. Truncal : terjadi pada tubuh bagian tengah
Distribusi lesi multipel
8. Extensor
9. Flexor
10. Intertriginous : terjadi pada lipatan kulit
dimana dua permukaan kulit yang berbeda
bertemu
11. Localized : terbatas pada satu daerah tubuh
12. Generalized : tersebar luas
13. Bilateral symmetric : terjadi simetris pada
kedua bagian tubuh
14. Universal : melibatkan seluruh permukaan
kulit

Anda mungkin juga menyukai