STATUS UJIAN
BAB I
PENDAHULUAN
banyaknya jumlah kematian yang terjadi, serta meningkatnya penyakit yang dapat
dengan adanya keterbatasan sumber daya manusia baik dalam aspek kualitas
kesehatan masyarakat yang terdiri dari upaya wajib dan upaya pengembangan,
sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini
baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh
TBC. Bahkan, Indonesia adalah negara ketiga terbesar dengan masalah TBC di
dunia. Sejak tahun 2000 strategi DOTS dilaksanakan secara Nasional terutama
berobat ke
1. Data Geografi
Puskesmas Kecamatan Cipayung merupakan pecahan dari Puskesmas
kecamatan.
cipayung:
a. Kelurahan Lubang Buaya : 372,20 (ha)
4. Batas Wilayah
Berikut batas-batas wilayah Cipayung:
Batas Utara : Jalan Pintu I bagian barat tembok TMII, Jalan Pintu II
Bekasi
Batas Selatan : Patok batas daerah Khusus DKI Jakarta dan Jawa Barat
5. Kependudukan
Kecamatan Cipayung terdiri dari 56 Rukun Warga (RW) dan 504
Rukun Tetangga (RT) yang terdiri dari 76,415 Kepala Keluarga dengan
jumlah penduduk sebanyak 287.165 jiwa, dan tersusun atas 144.928 laki-
WNI WNA
NO UMUR JUMLA JUMLAH
LK PR LK PR JUMLAH
H
1 0-4 14742 14529 29271 3 3 6 29277
2 5-9 11918 12838 24756 1 0 1 24757
3 10-14 10847 10797 21644 0 0 0 21644
4 15-19 12041 12523 24564 0 1 1 24565
5 20-24 11499 12510 24009 0 0 0 24009
6 25-29 10548 11154 21702 0 0 0 21702
7 30-34 14780 14383 29163 0 1 1 29164
8 35-39 13064 14069 27133 0 0 0 27133
9 40-44 13192 12781 25973 1 0 1 25974
10 45-49 9532 13172 22704 0 0 0 22704
11 50-54 7428 8145 15573 0 0 0 15573
JUMLAH Perempuan
JUMLAH Laki-Laki
NO PEKERJAAN JUMLAH
1 Petani 0
2 Wiraswasta 8655
3 Buruh 2342
4 Karyawan/ pemerintahan/ abri 4690
5 Pensiun 4217
6 Jasa 582
7 Pengangguran 2315
8 Fakir miskin 1567
9 Tukang 1289
JUMLAH 25657
Misi :
profesional
3. Meningkatkan peran serta lintas sektor dan masyarakat dalam gerakan
pasien
Subbagian Tata
Kepala Satuan Pelaksana
Usaha: Yusra Ramsyi,
UKP: dr. Sahruna
SH
Perawat
KA. Puskesmas Kel. Dokter Umum
Umum &
PD2: drg. Fransisca & Dokter Gigi
Perawat Gigi
Apoteker &
KA. Puskesmas Kel. KA. Puskesmas
Bidan Asisten
CIL: drg. Mirella Kel. CIP:
Apoteker
KA. Puskesmas
KA. Puskesmas Kel. SKM & Nutrisionis/
Kel. Munjul: dr.
Ceger: drg. Nona Sanitarian Ahli Gizi
Mega
Tanah : 300m2
Balai Pengobatan Umum, Poli Gigi, Poli KIA, KB, IVA Test, Poli
gizi, Poli TB, Poli KISS. Serta ditunjang oleh kamar tindakan.
TIDAK
DILAKSANAKA KETERANGA
NO PROGRAM DILAKSANAKA
N N
N
1 KIA √
2 KB √
4 Kesehatan Lingkungan √
Pemberantasan dan √
5 Pencegahan Penyakit
Menular
Pengobatan dan √
6 penanganan darurat
akibat kecelakanan
Penyuluhan kesehatan √
7
masyarakat
8 Kesehatan sekolah √
Kesehatan olahraga √ Kekurangan
9
SDM
Perawatan kesehatan √
10
masyarakat
Upaya kesehatan usia √
11
lanjut
Kesehatan kerja √ Kekurangan
12
SDM
Kesehehatan gigi dan √
13
mulut
14 Kesehatan jiwa √
15 Kesehatan mata √
16 Laboratorium sederhana √
Pencacatan dan √ Buku laporan
17 pelaporan sistem tahunan
informasi kesehatan
Pembinaan pengobatan √
18
tradisional
19 Kesehatan Remaja √
21 KPLDH √
BAB II
A. Input
Input merupakan sumber daya yang di perlukan untuk melakukan
suatu program agar dapat berjalan dengan baik. Berikut beberapa input dari
pelayanan Program Pemberantasan Penyakit Menular TB yang terdapat di
Puskesmas Kecamatan Cipayung.
2. Dana
Sumber pendanaan program pemberantasan penyakit menular Tb di
Puskesmas Kecamatan Cipayung menggunakan dana sendiri. Jika dana
dari puskesmas tidak cukup untuk menjalankan program pemberantasan
penyakit menular Tb makan dana akan didapatkan dari Bantuan Langsung
Umum Daerah (BLUD). Sedangkan untuk penyediaan obat di program
pemberantasan penyakit menular Tb didapatkan dari Kemenkes atau
Pemerintah.
3. Material
4. Metode
Tata Cara Penomoran Sputum
1) Diagnosis Awal
(a) Dahak Sewaktu Pertama
(b) Dahak Pagi
(c) Dahak Sewaktu Kedua
2) Follow Up Bulan Ke-2
(d) Dahak Pagi
(e) Dahak Scwaktu
3) Follow Up Bulan Ke-5
(f) Dahak Pagi
(g) Dahak Sewaktu
4) Follow Up Bulan Ke-6
(h) Dahak Pagi
(i) Dahak Sewaktu
5) Follow Up Akhir Sisipan
(j) Dahak Pagi
(k) Dahak Sewaktu
2) Beri nomor identitas sediaan pada object glass tersebut seperti nomor
yang tertera di pot dahak,
3) Buat olesan dahak yang rata dengan ukuran 2x3 cm di atas object
glass (angan terlalu tebal jangan terlalu tipis),
B. Proses
3. Pemeriksaan Dahak
Untuk pertama kali periksa dahak, pasien akan diberikan 3 pot dahak, 1
dahak sewaktu pertama dan 2 pot lainnya untuk dahak pagi serta dahak
sewaktu kedua.
C. Output
Outcome evaluasi program pemberantasan penyakit menular TB di Puskesmas
Kecamatan Cipayung adalah perbandingan antara tujuan rencana program
dengan realisasinya. Untuk lebih jelas tentang outcome dapat dilihat pada Tabel
berikut ini:
PEMBAHASAN
A. Realisasi Program
Realisasi program pemberantasan penyakit menular TB di puskesmas
Kecamatan Cipayung meliputi input, proses dan output.
1. Input
Bila di kaji tentang realisasi program dengan instrumen input menunjukan
bahwa,komponen sumber daya manusia, dana, peralatan, material dan
metode belum sepenuhnya tersedia atau diterapkan dalam program
pemberantasan penyakit menular TB di Puskesmas Kecamatan Cipayung.
Maka dari itu masih banyak angka kejadian terjadinya penyakit TB Paru di
Kecamatan Cipayung.
2. Proses
Bila di kaji tentang realisasi program dengan instrumen proses
menunjukan bahwa, dari 5 (lima) tahapan proses, yang dapat direalisasi
program pemberantasan penyakit menular TB di Puskesmas Kecamatan
Cipayung .
3. Output
Bila di kaji tentang realisasi program dengan instrumen output
menunjukan bahwa, tiga (3) tujuan utama dari program pemberantasan
penyakit menular TB di Puskesmas Kecamatan Cipayung. Dalam
pelaksanaannya belum secara efektif dan efisien di lakukan, atau hasilnya
belum maksimal karena masih kurangnya juga sumber daya manusia yang
kompeten untuk melakukan screening awal warga-warga yang memiliki
gejala TB Paru dan alat-alat yang digunakan juga ketersediannya terbatas
4. Masalah
Bila dikaji tentang masalah-masalah yang mempengaruhi realisasi
program pemberantasan penyakit menular TB di puskesmas Kecamatan
Cipayung, keterbatasan sumber daya manusia dan ketersediaan alat