Anda di halaman 1dari 92

1 BAB III

HASIL PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA

3.1 Lingkungan
3.1.1 Profil Puskesmas Mlonggo
1. Keadaan Geografis
Luas Wilayah Kerja : 41,40 km2
Jarak dari Kecamatan : 1 km
Jarak dari Kabupaten : 10 km
Jarak dari Rumah Sakit Kabupaten : 13 km
Alamat : Jl. Jepara – Bangsri, RW 3, Sinanggul, Mlonggo, Kabupaten
Jepara, Jawa Tengah 59452
Batas sebelah timur : Kecamatan Bangsri
Batas sebelah barat : Laut Jawa
Batas sebelah utara : Kecamatan Bangsri
Batas sebelah selatan : Kecamatan Pakis Aji
Kecamatan Mlonggo berada di ketinggian 0-300 meter di atas
permukaan laut. Suhu udara antara 28-32 derajat Celcius. Struktur
tanah meliputi tanah kering, tanah persawahan, tanah basah, tanah
perkebunan dan tanah keperluan fasilitas umum. Lahan sawah seluas
881.586 Ha, dan lahan kering seluas 3.358.650 Ha.
2. Wilayah Kerja
a. Desa Sinanggul : 45 RT / 8 RW
b. Desa Sekuro : 34 RT / 7 RW
c. Desa Suwawal : 33 RT / 4 RW
d. Desa Mororejo : 4 RT / 2 RW
e. Desa Karanggondang : 58 RT / 9 RW
f. Desa Jambu : 44 RT / 8 RW
g. Desa Jambu Timur : 33 RT / 7 RW
h. Desa Srobyong : 27 RT/ 6 RW
3. Keadaan Penduduk
a. Jenis kelamin
1) Laki-laki : 44.463 orang (51%)
2) Perempuan : 43.314 orang (49%)

Jenis Kelamin Penduduk Kecamatan Mlonggo

Laki-laki
Perempuan
49%
51%

Gambar 1. Diagram Jenis Kelamin Penduduk Kecamatan Mlonggo

b. Usia
Tabel 2. Penduduk Kecamatan Mlonggo menurut kelompok umur
Jumlah
Umur Jumlah
Laki-laki Perempuan
0–4 3919 3634 7553
5-9 3920 3581 7501
10-14 3699 3420 7119
15-19 3863 3664 7527
20-24 4081 3758 7839
25-29 3592 3403 6995
30-34 3332 3266 6598
35-39 3276 3299 6575
40-44 3052 2967 6019
45-49 2763 2789 5552
50-54 2496 2470 4966
55-59 2088 2072 4160
60-64 1731 1731 3462
65-69 1128 1221 2349
70-74 732 893 1625
75+ 791 1146 1937
Jumlah 44463 43314 87777

Penduduk Kecamatan Mlonggo Menurut Kelompok


Umur
75+
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44 Perempuan
35-39
30-34 Laki-laki
25-29
20-24
15-19
`10-14
`5 - 9
0-4
15 10 5 0 5 10

Gambar 2. Piramida penduduk Kecamatan Mlonggo menurut kelompok umur

4. Sarana Peribadatan
Tabel 3. Sarana Peribadatan di Kecamatan Mlonggo
Desa Masjid Musholla Gereja Vihara
Mororejo 2 2 - -
Suwawal 6 37 - -
Sinanggul 8 58 - -
Jambu timur 6 40 - -
Jambu 7 37 1 -
Sekuro 6 33 - -
Srobyong 5 21 1 1
karanggondang 12 35 10 -
Jumlah 52 263 12 1

5. Institusi Pendidikan
a. SD/MI/sederajat : 51 sekolah
b. SMP/Mts/sederajat : 11 sekolah
c. SMA/MA/sederajat : 8 sekolah

3.2 Input
3.2.1 Sumber Daya Manusia Puskesmas (Men)
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 tahun 2014,
mengenai syarat jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas kawasan
Pedesaan, Puskesmas Mlonggo sebagai Puskesmas Pedesaan telah
memenuhi jumlah syarat tenaga kesehatan.
Struktur organisasi di Puskesmas Mlonggo dibentuk berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014. Tahun 2018, struktur
organisasi Puskesmas Mlonggo direncanakan untuk mendapatkan
penambahan unit berdasarkan workshop instrumen penilaian akreditasi
puskesmas oleh surveyor provinsi, yang berlandaskan Permenkes tentang
Keselamatan Pasien. Unit yang ditambahkan dalam struktur organisasi
meliputi Unit Keselamatan Pasien, Manajemen Puskesmas, dan Audit
Internal. Setelah dilakukan advokasi ke Dinas Kesehatan, Kepala Dinas
mengeluarkan surat keputusan mengenai struktur organisasi puskesmas
yang menjelaskan bahwa struktur organisasi seluruh puskesmas di Jepara
harus berdasarkan Permenkes No. 75 tahun 2014 yang lebih sederhana.
Struktur Organisasi Puskesmas Mlonggo berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas terdiri dari:
1. Kepala Puskesmas
2. Kepala sub bagian Tata Usaha
3. Penanggung jawab UKM Essensial dan Keperawatan Kesehatan
Masyarakat
- Pelayanan Promosi Kesehatan
- Pelayanan Kesehatan Lingkungan
- Pelayanan KIA / KB
- Pelayanan Gizi
- Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
4. Koordinator UKM Pengembangan
- Upaya Kesehatan Sekolah
- Pelayanan Kesehatan Jiwa
- Pelayanan Kesehatan Gigi Sekolah/Masyarakat
- Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer
- Pelayanan Kesehatan Indra
- Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia
- Pelayanan Kesehatan Kerja
- Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
- Pelayanan Kesehatan Pondok Pesantren
- Pelayanan Kesehatan Haji
- Saka Bakti Husada
5. Penanggung jawab UKP, Kefarmasian dan Laboratorium
- Pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medis
- Pelayanan Pemeriksaan Umum
- Pelayanan Gawat Darurat dan Rawat Inap
- Pelayanan KIA dan KB
- Pelayanan Persalinan (PONED)
- Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
- Pelayanan Kefarmasian
- Pelayanan Laboratorium
- Pelayanan Radiologi
- Pelayanan Fisioterapi
- Konsultasi Sanitasi
- Konsultasi Gizi
- Klinik IMS
- Klinik PKPR
6. Penanggung jawab Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring
Fasilitas Pelayanan Puskesmas
- Jaringan
a. Puskesmas Pembantu di desa Karanggondang,
Srobyong, Sekuro
b. Bidan Desa di desa Mororejo, Suwawal, Sinanggul,
Jambu, Jambu Timur, Karanggondang, Sekuro,
Srebyong
c. Puskesmas keliling
- Jejaring
a. Klinik Pratama
b. BPM
c. Pengelolaan limbah
d. Dokter Praktek Mandiri
e. Pembina Perawat Mandiri
f. Pembina Apotek
3.2.2 Struktur Organisasi

Keterangan :

Garis komando

Garis koordinasi

Gambar 3. Struktur Organisasi Puskesmas Mlonggo


Sumber: Permenkes No.75 Tahun 2014
Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara No. 59 Tahun 2018
Staf Puskesmas Mlonggo berjumlah 71 orang terdiri dari tenaga
medis dan non-medis. Sumber Daya Manusia Puskesmas Mlonggo saat ini
meliputi dokter, dokter gigi, bidan, perawat, perawat gigi, asisten apoteker,
ahli gizi, fisioterapis, radiografer, analis, sanitarian, rekam medis,
administrasi, pengemudi, kesehatan masyarakat, analis, pejabat struktural,
dan penjaga malam. Sumber Daya Puskesmas Mlonggo telah memenuhi
ketentuan sebagaimana diatur dalam Permenkes nomor 75 tahun 2014.
Dari total tenaga kerja 50 orang sebagai pegawai PNS, 14 orang terdaftar
sebagai pegawai BLUD, 7 orang sebagai pegawai kontrak internal.

Tabel 4. Rincian Identitas Staf Puskesmas Mlonggo


Status
Pendi Jenis
No Nama NIP Jabatan kepega
dikan Kelamin
waian
dr EKO CAHYO 1977021920
1 Dokter PNS S-1 Laki-Laki
PUSPENO 06041000
Kepala
ARIF SAIFUL 1964021319
2 bagian Tata PNS S-1 Laki-Laki
HADI, S.E. 92031000
Usaha
dr ABDUL 1967070820
3 Dokter PNS S-2 Laki-Laki
WAHAB, M.M. 07011000
dr ITUT
1970082020
4 ANGGRAINI Dokter PNS S-2 Perempuan
07012000
HENDRANINGSIH
dr SITI DWI 1981032220
5 Dokter PNS S-1 Perempuan
KHALIPAH 10012000
NURHAYATI, 1965042819
6 Bidan PNS D-3 Perempuan
AMd.Keb 86032000
IMROTUN, 1967061219
7 Bidan PNS D-3 Perempuan
A.Md.Keb 89122000
UMI
1971042819
8 RAHMAWATI, Bidan Desa PNS D-4 Perempuan
91032000
S.S.T
1968090219
9 SUNARTI, S.Si.T Bidan PNS D-4 Perempuan
91032000
ENDAH 1974091919
10 Bidan PNS D-4 Perempuan
SETYAWATI, S.Si.T 93012000
1966031419
11 SUWARNI, A.Md Bidan PNS D-3 Perempuan
94032000
SEPTINA RETNO 1985090720
12 Bidan Desa PNS D-3 Perempuan
UTAMI, A.Md.Keb 11012000
DIANA
1989071020
13 NURHAYATI, Bidan Desa PNS D-3 Perempuan
11012000
A.Md.Keb
RENA
1975101320
14 ARYANDANI, Bidan PNS D-4 Perempuan
07012000
S.S.T.Keb
RITA EKO 1976013120
15 Bidan Desa PNS D-1 Perempuan
ZULYASTUTI 07012000
1976042120
16 ENDANG SETIANI Bidan Desa PNS D-1 Perempuan
07012000
DEWI PUSPORINI, 1977120320
17 Bidan Desa PNS D-3 Perempuan
Amd.Keb 07012000
1975081720
18 NANIK KUSMIATI Bidan Desa PNS D-1 Perempuan
07012000
ENI MUFTIKA
1985021420
19 PURWATI, Bidan Desa PNS D-3 Perempuan
17042000
Amd.Keb
SRI HARTINI, 1972051819
20 Bidan PNS D-4 Perempuan
S.Si.T 92032000

1968030619 Perawat SMA /


21 NURUL AFIFAH PNS Perempuan
89032000 (Non Ners) Setara

1968061219 Perawat SMA /


22 SRI MULYANI PNS Perempuan
90032000 (Non Ners) Setara

1963071919 Perawat
23 PURNOMO, AMK PNS D-3 Laki-Laki
89031000 (Non Ners)

TATIK ARIYANTI, 1975010819 Perawat


24 PNS Profesi Perempuan
SKM, S.Kep.Ns 98032000 (Non Ners)

Ns. ACHMAD
1972103119 Perawat
25 HARIYANTO, PNS Profesi Laki-Laki
94031000 (Non Ners)
S.Kep
TRI RESTU 1972122219 Perawat
26 PNS D-3 Perempuan
HIDAYATI, AMK 96032000 (Non Ners)

1974071420 Perawat
27 NGATINI, S.Kep. PNS Profesi Perempuan
06042000 (Non Ners)

PUJI ASTUTI, 1975022520 Perawat


28 PNS Profesi Perempuan
S.Kep 06042000 (Non Ners)

WIWIEN IKA 1977102419 Perawat


29 PNS D-3 Perempuan
WIJAYANTI, AMK 99032000 (Non Ners)

BETTY 1976062120 Perawat


30 PNS D-3 Perempuan
SETYOWATI, AMK 06042000 (Non Ners)

HIDAYATUS 1978100819 Perawat


31 PNS D-3 Perempuan
SHOLIHAH, AMK 98032000 (Non Ners)

IDA LUSIANA, 1982030220 Perawat


32 PNS Profesi Perempuan
S.Kep 07012000 (Non Ners)

BAMBANG 1980030920 Perawat


33 PNS D-3 Laki-Laki
AROFIQ, AMK 08011000 (Non Ners)

TONY SRIYONO, 1983031720 Perawat


34 PNS D-3 Laki-Laki
AMK 08011000 (Non Ners)

MIKHA WIJI TYAS 1983031920 Perawat


35 PNS D-3 Perempuan
SUCI, AMK 09022000 (Non Ners)

PUJI TEGUH
1980022020
36 HARMANTO, Teknisi Gigi PNS D-3 Laki-Laki
10011000
AMKG
ENI FEBRIYANTI, 1986022320
37 Teknisi Gigi PNS D-3 Perempuan
AMKG 10012000
RETNO SRI 1963012219
38 Nutrisionis PNS D-1 Perempuan
MAWARNI 85112000
Ahli
Teknologi
ATIK HERNA 1976011420 Laboratoriu
39 PNS D-3 Perempuan
PUTRIANI, Am.AK 06042000 m Medik
(Analis
Kesehatan)
Ahli
Teknologi
FENTI KAIDAH 1980091920 Laboratoriu
40 PNS D-3 Perempuan
REZKI, A.Md.AK 09022000 m Medik
(Analis
Kesehatan)
NUR
1980042020 Sanitasi
41 FATMAWATI, PNS D-3 Perempuan
06042000 Lingkungan
AMKL
LILIS SUPRIATI, 1982062920
42 Radiografer PNS D-4 Perempuan
SST 09022000
ALIF NOOR
1979032420
43 MERETYANING Fisioterapis PNS D-3 Perempuan
10012000
ARSITA, AMF
Perekam
NUR TRIYASTUTI, 1982032220 Medis dan
44 PNS D-3 Perempuan
A.Md 11012000 Informasi
Kesehatan
Ahli Madya
1987031420 Farmasi SMA /
45 BASRI SETIAWAN PNS Laki-Laki
10011000 (Asisten Setara
Apoteker)
Ahli Madya
RIBKA TRI 1989082420 Farmasi SMA /
46 PNS Perempuan
WIJIASTUTI 10012000 (Asisten Setara
Apoteker)
1970010220 SMA /
47 SULIKHATUN Pelaporan PNS Perempuan
07012000 Setara
1979010320 SMA /
48 ENI HARIYATI Pelaporan PNS Perempuan
09012000 Setara
HERY 1980093020 SMA /
49 Pelaporan PNS Perempuan
PINARINGSIH 10012000 Setara
1974091820 SMA /
50 ARIS SUGIYANTO Juru Mudi PNS Laki-Laki
07011000 Setara
BP1992051
drg.MUFIDANA
51 0201801200 Dokter Gigi BLUD S-1 Perempuan
AZIZ
1
BP1982070
Perawat
52 SUJATMIKO 9201701200 BLUD D-3 Laki-Laki
(Non Ners)
1
BP1985032
ARIS MAULANA, Perawat
53 0201701800 BLUD D-3 Laki-Laki
AMK (Non Ners)
1
BP1990112
HANNY AMRI, Perawat
54 9201701200 BLUD Profesi Perempuan
S.Kep.Ns (Non Ners)
1
NOVI BP1985112
55 RETNOWATI, 7201701200 Bidan BLUD D-3 Perempuan
Amd.Keb 1
ANNEFI BP1989080
56 RIMISWARA, 4201708200 Bidan BLUD D-3 Perempuan
Amd.Keb 1
BP1989113
YANI
57 0201708200 Bidan BLUD D-4 Perempuan
KURNIASARI, S.ST
1
Ahli Madya
BP1993102
Farmasi SMA /
58 IZZA NUR AROFA 9201708200 BLUD Perempuan
(Asisten Setara
1
Apoteker)

Tenaga
RICHARD BP1991070 Umum
SMA /
59 RAHMATU 6201708100 Lainnya BLUD Laki-Laki
Setara
SISWIBOWO 1 yang belum
tercantum
Tenaga
BP1974111 Umum
SMA /
60 TRIONO 7201708100 Lainnya BLUD Laki-Laki
Setara
1 yang belum
tercantum
BP1969020
SMA /
61 NUR SUMIATI 9201708100 Keamanan BLUD Laki-Laki
Setara
1
BP1966051
62 SURYANI 4201708100 Pekarya BLUD SD Perempuan
1
Tenaga
BP1992031 Umum
SMA /
63 M.FAHMI TAMAMI 7201708100 Lainnya BLUD Laki-Laki
Setara
1 yang belum
tercantum
Tenaga
BP1993051 Umum
AGUS SUJATMIKO SMA /
64 9201708100 Lainnya BLUD Laki-Laki
AHMAD SYUKUR Setara
1 yang belum
tercantum
Pegawai
SMA /
65 RUDI KURNIANTO Juru Mudi kontrak Laki-Laki
Setara
internal
Ahli
Teknologi
NILLA ANGGITA Pegawai
Laboratoriu
66 SIFA FAUZIA, kontrak D-3 Perempuan
m Medik
A.Md internal
(Analis
Kesehatan)
Tenaga
Umum Pegawai
MARETTA DEVI
67 Lainnya kontrak S-1 Perempuan
SAFITRI, SE
yang belum internal
tercantum
Pegawai
NUNING
68 Nutrisionis kontrak S-1 Perempuan
KHOTIMAH, S.Gz
internal
Pegawai
YOGA SANJAYA,
69 Juru Mudi kontrak D-3 Laki-Laki
A.Md
internal
Pegawai
IFFA FAILASUFA, Sanitasi
70 kontrak S-1 Perempuan
SKM Lingkungan
internal
Pegawai
AFINA MARYAM Promosi
71 kontrak S-1 Perempuan
PRATIWI, SKM Kesehatan
internal
Tabel 5. Tenaga Kesehatan Puskesmas Mlonggo
No Profesi Total
1 Dokter 4
2 Dokter Gigi 1
3 Bidan Puskesmas 18
4 Perawat 18
5 Perawat Gigi 2
6 Asisten Apoteker 3
7 Ahli Gizi 2
8 Radiografer 1
9 Fisioterapi 1
10 Analis 3
11 Perkarya 1
12 Sanitarian 2
13 Rekam Medis 1
14 Pelaporan 3
15 Pengemudi 3
16 Promkes 1
17 Tenaga Umum lainnya yang belum tercantum 5
18 Keamanan 1
19 Struktural 1
Total 71

3.2.3 Sumber Anggaran (Money)


Berdasarkan Petunjuk Teknis Penguatan Manajemen Puskesmas dengan
Pendekatan Keluarga yang mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan no.
44 tahun 2016 tentang Manajemen Puskesmas, sumber anggaran puskesmas
dapat berasal dari beberapa sumber, di antaranya sebagai berikut:
1. Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD)
2. Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN) yang dapat
berupa
a. Dana dekonsentrasi
Dana dekonsentrasi diberikan kepada provinsi. Dana tersebut
dapat dimanfaatkan untuk menunjang pelaksanaan program di
puskesmas.
b. Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dan non fisik (BOK)
c. Dana dari pemanfaatan dana kapitasi jaminan kesehatan
nasional (JKN)
Mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan tentang
Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional untuk
Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasional
pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Milik
Pemerintah Daerah.
d. Alokasi Dana Desa (ADD)
3. Dana lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, seperti sumber dana lainnya yang berasal dari
masyarakat seperti donato atau Corporate Social Responsibility
(CSR).
Tabel 6. Anggaran Pendapatan Puskesmas Mlonggo Tahun 2019
No. Uraian Anggaran
1 Pendapatan Layanan 3.810.000.000,00
1a Pasien Umum / Retribusi (235.000.000,00)
JKN (3.556.000.000,00)
- Kapitasi
1b (3.076.000.000,00)
- Klaim (
480.000.000,00)
1c Pendapatan Lain-lain Asli Daerah yang Sah 19.000.000,00
2 APBD 252.042.000,00
3 APBN (BOK – DAK non Fisik) 650.000.000,00
JUMLAH KESELURUHAN 4.712.042.000,00

Berdasarkan data BPJS bulan Desember tahun 2018 jumlah penduduk


di Kecamatan Mlonggo yang terdaftar sebagai peserta BPJS adalah 45.253
jiwa. Data BPJS dalam 6 bulan terakhir tahun 2018 di Kecamatan Mlonggo
dilampirkan sebagai berikut :
Tabel 7. Keanggotaan BPJS Puskesmas Mlonggo
Bulan Hitung Jumlah Peserta
Desember 45.253
November 43.418
Oktober 43.304
September 43.142
Agustus 43.191
Juli 42.878

3.2.4 Machine
Puskesmas Mlonggo mempunyai 2 bangunan gedung meliputi gedung
baru dan gedung lama. Di mana ruang rawat inap, tata usaha dan UKM
terdapat di gedung lama. Poned dan rawat jalan terapat di gedung baru, Ada
beberapa ruang yang bisa digunakan untuk pelayanan kesehatan maupun
pendidikan. Di bagian rawat jalan sendiri, terdiri dari UGD, loket dan
beberapa poli. Poli-poli yang terdapat di Puskesmas Mlonggo antara lain :
poli umum, poli MTBS untuk anak, poli kesehatan ibu termasuk KB, klinik
gigi, klinik gizi, serta klinik sanitasi. Sedangkan, pelayanan rawat inap
terdapat beberapa ruang kelas 3 dengan beragam kapasitas pasien.
Selain itu, Puskesmas Mlonggo mempunyai fasilitas untuk pemeriksaan
penunjang seperti: Laboratorium (Tes kehamilan, sputum TB, tes darah
malaria, tes urine protein ibu hamil, tes darah rutin, urin rutin, feses rutin,
dan kimia darah), EKG, Rontgen, Fisioterapi. Terdapat pula inovasi
pelayanan tambahan, meliputi: Klinik IMS, VCT, PDP, PKPR. Puskesmas
Mlonggo juga memiliki ambulans berjumlah 2 buah.
Tabel 8. Peralatan yang terdapat di Puskesmas Mlonggo
JUMLAH MINIMUM PERALATAN

NO JENIS PERALATAN PUSKESMAS PUSKESMAS


NON RAWAT RAWAT INAP
INAP
1 Anuskop 3 buah 3 buah
2 Baki logam tempat alat 2 buah 2 buah
steril bertutup
3 Bingkai uji-coba untuk 1 buah 1 buah
pemeriksaan
refraksi
4 Buku Ishihara Tes 1 buah 1 buah
5 Corong telinga/Speculum 1 set 1 set
telinga ukuran
kecil, besar, sedang
6 Emesis basin /Nierbeken 1 buah 1 buah
besar
7 Garputala 512 Hz, 1024 Hz, 1 set 1 set
2084 Hz
8 Handle kaca laring 1 buah 1 buah
9 Handle kaca nasopharing 1 buah 1 buah
10 Kaca laring ukuran 2,4,5,6 1 set 1 set
11 Kaca nasopharing ukuran 1 set 1 set
2,4,5,6
12 Kaca pembesar untuk 1 buah 1 buah
diagnostic
13 Lampu kepala/Head Lamp 1 buah 1 buah
+ Adaptor
AC/DC
14 Lampu senter untuk 1 buah 1 buah
periksa/pen light
15 Lensa uji-coba untuk 1 set 1 set
pemeriksaan refraksi
16 Lup binokuler (lensa 1 buah 1 buah
pembesar) 3-5 Dioptri
17 Metline ( pengukur lingkar 1 buah 1 buah
pinggang )
18 Opthalmoscope 1 buah 1 buah
19 Otoscope 1 buah 1 buah
20 Palu reflex 1 buah 1 buah
21 Pelilit kapas/Cotton Sesuai Sesuai
applicator kebutuhan kebutuhan
22 Skinfold caliper 1 buah 1 buah
23 Snellen Chart 2 jenis (E 1 buah 1 buah
Chart + Alphabet
Chart)
24 Spekulum vagina (cocor 3 buah 3 buah
bebek) sedang
25 Tensi meter
26 Temperatur
27 Oxycam
28 Surgical Instrument Set
29 Spalk
30 Manual Resusitator
31 Lemari alat 1 buah Lemari alat
32 Meja instrument 1 buah Meja instrumen
Baki logam tempat alat 3 buah 3 buah
33 steril tertutup
Collar Brace/Neck Collar 1 buah 1 buah
34 anak
35 Collar Brace/Neck Collar 1 buah 1 buah
dewasa
36 Corong telinga/Spekulum 1 set 1 set
telinga ukuran
kecil, besar, sedang
37 Doppler 1 buah 1 buah
38 Dressing Forceps 1 buah 1 buah
39 EKG* 1 buah 1 buah
40 Emesis Basin/ Nierbeken 2 buah 2 buah
besar
41 Forceps Aligator 3 buah 3 buah
42 Forceps Bayonet 3 buah 3 buah
43 Guedel Airway 2 buah 2 buah
(Oropharingeal Airway)
44 Gunting bedah standar, 3 buah 3 buah
lengkung
45 Gunting bedah standar, 3 buah 3 buah
lengkung, ujung
tajam/tajam
46 Gunting bedah standar, 3 buah 3 buah
lengkung, ujung
tajam/tumpul
47 Gunting bedah standar, 3 buah 3 buah
lengkung, ujung
tumpul/tumpul
48 Gunting bedah standar, 3 buah 3 buah
lurus ujung
tumpul/tumpul
49 Gunting bedah standar, 3 buah 3 buah
lurus, ujung
tajam/tajam
50 Gunting bedah standar, 3 buah 3 buah
lurus, ujung
tajam/tumpul
51 Gunting pembalut 1 buah 1 buah
52 Gunting pembuka jahitan 3 buah 3 buah
lurus
53 Handle kaca laring 1 buah 1 buah
54 Handle kaca nasopharing 1 buah 1 buah
55 Hooked probes 1 buah 1 buah
56 Kaca laring ukuran 2,4,5,6 1 set 1 set
57 Kaca nasopharing ukuran 1 set 1 set
2,4,5,6
58 Kait dan kuret serumen 1 buah 1 buah
59 Kanula hidung anak 1 buah 1 buah
60 Kanula hidung dewasa 1 buah 1 buah
61 Klem arteri 14 cm (Kocher) 3 buah 3 buah
62 Klem arteri, 12 cm 3 buah 3 buah
lengkung, dengan gigi
1x2 (Halstead-Mosquito)
63 Klem arteri, 12 cm 3 buah 3 buah
lengkung, tanpa gigi
(Halstead-Mosquito)
64 Klem arteri, 12 cm lurus, 3 buah 3 buah
dengan gigi 1x2
(Halstead-Mosquito)
65 Klem arteri, 12 cm 3 buah 3 buah
lurus,tanpa gigi
(Halstead-Mosquito)
66 Klem arteri, lurus (Kelly) 3 buah 3 buah
67 Klem/pemegang jarum 3 buah 3 buah
jahit, 18 cm (Mayo-
Hegar)
68 Korentang, lengkung, 2 buah 2 buah
penjepit alat steril (23
cm)
69 Korentang, penjepit sponge 2 buah 2 buah
70 Kursi roda 1 buah 1 buah
71 Lampu kepala 1 buah 1 buah
72 Laringoskop anak 1 buah 1 buah
73 Laringoskop dewasa 1 buah 1 buah
74 Laringoskop neonatus bilah 1 buah 1 buah
lurus
75 Magill Forceps 3 buah 3 buah
76 Nebulizer 1 buah 1 buah
77 Otoskop 1 buah 1 buah
78 Palu reflex 1 buah 1 buah
79 Pinset alat, bengkok 3 buah 3 buah
(Remky)
80 Pinset anatomis, 14,5 cm 3 buah 3 buah
81 Pinset anatomis, 18 cm 3 buah 3 buah
82 Pinset bedah, 14,5 cm 3 buah 3 buah
83 Pinset bedah, 18 cm 3 buah 3 buah
84 Pinset epilasi 1 buah 1 buah
85 Pinset telinga 1 buah 1 buah
86 Pinset insisi Hordeolum/ 1 buah 1 buah
Chalazion
87 Resusitator anak-anak & 1 buah 1 buah
sungkup
88 Resusitator dewasa & 1 buah 1 buah
sungkup
89 Resusitator neonatus & 1 buah 1 buah
sungkup
90 Retraktor, pembuka 1 buah 1 buah
kelopak mata
91 Semprit gliserin 1 buah 1 buah
92 Silinder korentang steril 1 buah 1 buah
93 Skalpel, tangkai pisau 3 buah 3 buah
operasi
94 Spalk 1 buah 1 buah
95 Spekulum hidung 1 buah 1 buah
96 Spekulum mata 1 buah 1 buah
97 Sphygmomanometer untuk 1 buah 1 buah
anak
98 Sphygmomanometer untuk 1 buah 1 buah
dewasa
99 Stand lamp untuk tindakan 1 buah 1 buah
100 Standar infus 1 buah 2 buah
101 Steteskop anak 1 buah 1 buah
102 Steteskop dewasa 1 buah 1 buah
103 Steteskop janin/Laenac 1 buah 1 buah
104 Suction pump (alat 1 buah 1 buah
penghisap)
105 Sudip lidah logam/Spatula 4 buah 4 buah
lidah logam
panjang 12 cm
106 Sudip lidah logam/Spatula 4 buah 4 buah
lidah logam
panjang 16,5 cm
107 Tabung oksigen dan 1 buah 1 buah
regulator
108 Tempat tidur periksa dan 1 buah 1 buah
perlengkapannya
109 Termometer anak 1 buah 1 buah
110 Termometer dewasa 1 buah 1 buah
111 Timbangan anak 1 buah 1 buah
112 Timbangan dewasa 1 buah 1 buah
113 Tissue Forceps 1 buah 1 buah
114 Torniket karet 1 buah 1 buah
115 Usungan (brankar ) 1 buah 1 buah
116 Atraumatic Restorative 1 Buah 1 Buah
Treatment (ART)
117 Enamel Access Cutter 1 Buah 1 Buah
118 Eksavator Berbentuk 1 Buah 1 Buah
Sendok Ukuran
Kecil (Spoon Excavator
Small)
119 Eksavator Berbentuk 1 Buah 1 Buah
Sendok Ukuran
Sedang (Spoon Excavator
Medium)
120 Eksavator Berbentuk 1 Buah 1 Buah
Sendok Ukuran
Besar (Spoon Excavator
Large)
121 Double Ended Applier and 1 Buah 1 Buah
Carver
122 Spatula Plastik 1 Buah 1 Buah
123 Hatchet 1 Buah 1 Buah
124 Batu Asah 1 Buah 1 Buah
125 Bein Lurus Besar 1 Buah 1 Buah
126 Bein Lurus Kecil 1 Buah 1 Buah
127 Bor Intan (Diamond Bur 1set 1set
Assorted) untuk Air
Jet Hand Piece (Kecepatan
Tinggi) (round, inverted
dan fissure)
128 Bor Intan Kontra Angle 1set 1 set
Hand Piece
Conventional (Kecepatan
Rendah) (round, inverted
dan fissure)
129 Ekskavator Berujung Dua 5 Buah 5 Buah
(Besar)
130 Ekskavator Berujung Dua 5 Buah 5 Buah
(Kecil)
131 Gunting Operasi Gusi 1 Buah 1 Buah
(Wagner) (12 cm )
132 Handpiece Contra Angle 1 Buah 1 Buah
133 Handpiece Straight 1 Buah 1 Buah
134 Kaca Mulut Datar No.4 5 buah 5 buah
Tanpa Tangkai
135 Klem/Pemegang Jarum 1 Buah 1 Buah
Jahit (Mathieu
Standar)
136 Set Kursi Gigi Elektrik
yang terdiri dari:
137 Kursi Gigi 1 buah 1 buah
138 Cuspidor Unit 1 buah 1 buah
139 Meja Instrumen 1 buah 1 buah
140 Foot Controller untuk Hand 1 buah 1 buah
Piece
141 Kompresor Oilless 1 PK 1 buah 1 buah
142 Jarum exterpasi 1 set 1 set
143 Jarum K-File (15-40) 1 set 1 set
144 Jarum K-File (45-80) 1 set 1 set
145 Light Curing 1 buah 1 buah
146 Mikromotor dengan 1 buah 1 buah
Straight dan Contra
Angle Hand Piece (Low
Speed Micro Motor
portable)
147 Pelindung Jari 1 buah 1 buah
148 Pemegang Matriks (Matrix 1 buah 1 buah
Holder)
149 Penahan Lidah 1 buah 1 buah
150 Pengungkit Akar Gigi 1 buah 1 buah
Kanan Mesial (Cryer
Distal)
151 Pengungkit Akar Gigi 1 buah 1 buah
Kanan Mesial (Cryer
Mesial)
152 Penumpat Plastis 1 buah 1 buah
153 Periodontal Probe 1 buah 1 buah
154 Penumpat Semen Berujung 1 buah 1 buah
Dua
155 Pinset Gigi 5 buah 5 buah
156 Polishing Bur 1 set 1 set
157 Skeler Standar , Bentuk 1 buah 1 buah
Cangkul Kiri (Type
Chisel/Mesial)
158 Skeler Standar , Bentuk 1 buah 1 buah
Cangkul Kanan (Type
Chisel/Mesial)
159 Skeler Standar, Bentuk 1 buah 1 buah
Tombak (Type Hook)

160 Skeler Standar, Black Kiri 1 buah 1 buah


dan Kanan (Type
Chisel/Mesial)
161 Skeler Standar, Black Kiri 1 buah 1 buah
dan Kiri (Type
Chisel/Mesial)
162 Skeler Ultrasonik 1 buah 1 buah
163 Sonde Lengkung 5 Buah 5 Buah
164 Sonde Lurus 5 Buah 5 Buah
165 Spatula Pengaduk Semen 1 buah 1 buah
166 Spatula Pengaduk Semen 1 buah 1 buah
Ionomer
167 Set Tang Pencabutan
Dewasa (set)
168 Tang gigi anterior rahang 1 buah 1 buah
atas dewasa
169 Tang gigi premolar rahang 1 buah 1 buah
atas
170 Tang gigi molar kanan 1 buah 1 buah
rahang atas
171 Tang gigi molar kiri rahang 1 buah 1 buah
atas
172 Tang molar 3 rahang atas 1 buah 1 buah
173 Tang sisa akar gigi anterior 1 buah 1 buah
rahang atas
174 Tang sisa akar gigi 1 buah 1 buah
posterior rahang atas
175 Tang gigi anterior dan 1 buah 1 buah
premolar rahang
bawah
176 Tang gigi molar rahang 1 buah 1 buah
bawah kanan/kiri
177 Tang gigi molar 3 rahang 1 buah 1 buah
bawah

178 Tang sisa akar rahang 1 buah 1 buah


bawah
179 Set Tang pencabutan gigi
anak
180 Tang gigi anterior rahang 1 buah 1 buah
atas
181 Tang molar rahang atas 1 buah 1 buah
182 Tang molar susu rahang 1 buah 1 buah
atas
183 Batang Pengaduk 3 buah 3 buah
184 Beker, Gelas 3 buah 3 buah
185 Botol Pencuci 1 buah 1 buah
186 Corong Kaca (5 cm) 3 buah 3 buah
187 Erlenmeyer, Gelas 2 buah 2 buah
188 Fotometer 1 buah 1 buah
189 Gelas Pengukur (100 cc) 1 buah 1 buah
190 Gelas Pengukur (16 Oz / 1 buah 1 buah
500 ml)
191 Hematology Analizer (HA) 1 set 1 set
192 Hemositometer Set /Alat 1 set 1 set
Hitung Manual
193 Lemari Es 1 buah 1 buah
194 Mikroskop Binokuler 1 buah 1 buah
195 Pipet Mikro 5-50, 100-200, 1 buah 1 buah
500-1000 ul
196 Pipet Berskala (Vol 1 cc) 3 buah 3 buah
197 Pipet Berskala (Vol 10 cc) 3 buah 3 buah
198 Pipet Tetes (Pipet Pasteur) 12 buah 12 buah
199 Pot Spesimen Dahak Mulut Sesuai Sesuai
Lebar Kebutuhan Kebutuhan
200 Pot Spesimen Urine (Mulut Sesuai Sesuai
Lebar) Kebutuhan Kebutuhan
201 Rotator Plate 1 buah 1 buah

202 Sentrifuse Listrik 1 buah 1 buah

203 Sentrifuse 1 buah 1 buah


Mikrohematokrit
204 Tip Pipet (Kuning dan 3 buah 3 buah
Biru)
205 Tabung Kapiler Sesuai Sesuai
Mikrohematokrit Kebutuhan Kebutuhan
206 Tabung Reaksi (12 mm) Sesuai Sesuai
Kebutuhan Kebutuhan
207 Tabung Reaksi dengan 12 buah 12 buah
tutup karet gabus
208 Tabung Sentrifus Tanpa 6 buah 6 buah
Skala
209 Telly Counter 1 buah 1 buah
300 Termometer 0 – 50° 1 buah 1 buah
Celcius
301 Urinometer (Alat Pengukur 1 buah 1 buah
Berat Jenis Urine)
302 Wadah Aquades 1 buah 1 buah
303 Westergren Set (Tabung 3 buah 3 buah
Laju Endap Darah)
304 Analitical Balance 1 buah 1 buah
(Timbangan Mikro)
305 Batang Pengaduk 1 buah 1 buah
306 Corong 1 buah 1 buah
307 Cawan Penguap Porselen 1 buah 1 buah
(d.5-15cm)
308 Gelas Pengukur 10mL, 1 buah 1 buah
100mL dan 250mL
309 Gelas Piala 100mL, 500mL 1 buah 1 buah
dan 1L
310 Higrometer 1 buah 1 buah
311 Mortir (d. 5-10cm dan d.10- 1 buah 1 buah
15cm) + stamper
312 Pipet Berskala 1 buah 1 buah
313 Spatel logam 1 buah 1 buah
314 Shaker 1 buah 1 buah
315 Termometer skala 100 1 buah 1 buah
316 Blender obat

3.2.5 Material
Bahan habis pakai di Puskesmas Mlonggo adalah sebagai berikut:
Tabel 9. Bahan habis pakai di Puskesmas Mlonggo
No. Bahan Habis Pakai
1 Alkohol
2 Povidone Iodine
3 Podofilin Tinctura 25%
4 Kapas
5 Kasa non steril
6 Kasa steril
7 Masker wajah
8 Sarung tangan steril
9 Sarung tangan non steril
10 Abocath/wing needle No. 20
11 Abocath/wing needle No. 23
12 Abocath/wing needle No. 26
13 Abocath/wing needle No.18
14 Alkohol
15 Anestesi topikal tetes mata
16 Benang chromic catgut
17 Benang silk
18 Cairan desinfektan/Povidone Iodine
19 Disposable syringe 1 cc
20 Disposable syringe 10 cc
21 Disposable syringe 2,5 - 3 cc
22 Disposable syringe 5 cc
23 Disposable syringe 50 cc
24 Endotracheal tube ( ETT ) 2.5
25 Endotracheal tube ( ETT ) 3
26 Endotracheal tube ( ETT ) 4
27 Goggle
28 Infus set/ intra vena set dewasa
29 Infus set/intra vena set anak
30 Jarum jahit untuk operasi mata, ½
lingkaran
31 Jarum jahit, lengkung, ½ lingkaran
penampang segitiga
32 Jarum jahit, lengkung, ½ lingkaran,
penampang bulat
33 Jarum jahit, lengkung, 3/8 lingkaran
penampang segitiga
34 Jarum jahit, lengkung, 3/8 lingkaran,
penampang bulat
35 Kapas
36 Kateter Foley ukuran 5-8 French
37 Kateter karet No. 10 (Nelaton)
38 Kateter karet No. 12 (Nelaton)
39 Kateter karet No. 14 (Nelaton)
40 Lubricant gel
41 Masker wajah
42 Micropore surgical tape
43 Mucous suction, silikon Nomor 8 dan 10
44 Nasogastric Tube/selang lambung ( 3,5,8 )
45 Pelilit kapas/Cotton applicator
46 Sabun tangan atau antiseptic
47 Selang karet untuk anus
48 Skapel, mata pisau bedah besar
49 Skapel,mata pisau bedah kecil
50 Verban elastic
51 Water based gel untuk EKG dan Doppler
52 Blood Lancet dengan Autoklik
53 Kawat Asbes
54 Kertas Lakmus
55 Kertas Saring
56 Kaca Objek
57 Kaca Penutup (Dek Glass)
58 Penghisap Karet (Aspirator)

3.2.6 Pengelolaan dan Pemasaran (Method)


1. Visi
Terwujudnya puskesmas yang unggul dalam pelayanan dan program
kesehatan menuju Kecamatan Mlonggo sehat.
2. Misi
a. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan di Kecamatan
Mlonggo
b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat
c. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau oleh seluruh masyarakat
d. Mengembangkan upaya kesehatan masyarakat berorientasi sasaran
e. Mengembangkan teknologi tepat guna dan sistem informasi
f. Meningkatkan kompetensi dan komunikasi efektif sumber daya
manusia kesehatan
g. Meningkatkan kerjasama dan kemitraan dengan lintas program
maupun lintas sektor
h. Melaksanakan sistem rujukan secara berjenjang
3. Filosofi
Memiliki kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual.Tahap
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
4. Budaya Kerja
SMART, berdasarkan terjemahan dalam bahasa inggris kata SMART
artinya cerdas. SMART dalam penerapan budaya kerja Puskesmas
Mlonggo mengandung Selalu Melayani Anda dengan Ramah dan
Tepat. Tujuannya adalah selalu mengedepankan keramahan dan
ketepatan dalam memberikan pelayanan kepada setiap pelanggan
yang berkunjung ke puskesmas maupun kegiatan yang bersentuhan
langsung dengan masyarakat.
a. Semangat
Bekerja dilandasi dengan motivasi tinggi dan SEMANGAT yang kuat
b. Malu
Melaksanakan 12 budaya MALU ASN
c. Akuntabel
Hasil kinerja dapat dipertanggungjawabkan dan terukur dengan
indikator yang jelas
d. Responsif
Cepat tanggap terhadap permasalahan dan kebutuhan masyarakat
e. Tertib
Melaksanakan 9 jalur tertib ASN
5. Komitmen
Dengan budaya kerja kami bertekad meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan menuju Puskesmas Mlonggo yang bermutu dan
profesional.
6. Strategi
a. Pendekatan kepada para pelaku pembangunan agar dalam
melaksanakan pembangunan selalu mempertimbangkan dampak
kesehatan yang dapat timbul.
b. Meningkatkan Kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektor yang
terkait.
c. Menyelenggarakan program upaya peningkatan kesehatan
masyarakat melalui kegiatan pembinaan dan pemeliharan kesehatan
masyarakat meliputi promosi kesehatan, pemberantasan penyakit,
penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan
keluarga termasuk KB dan pengobatan dasar serta upaya kesehatan
masyarakat lainnya sesuai kebutuhan.
d. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan petugas
dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada
masyarakat.
e. Berupaya melengkapi dan meningkatkan sarana prasarana
pelayanan melalui perencanaan yang mantap dan mengusulkannya ke
kabupaten.
f. Berupaya menyelenggarakan pelayanan rawat jalan dan rawat inap
yang bermutu, merata dan terjangkau melalui pelayanan rawat jalan
di Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling dan Pos
Kesehatan Desa serta Rawat Inap di Puskesmas.
7. Maklumat Pelayanan
a. Melayani dengan senyum, sapa, dan salam
b. Melayani dengan ikhlas, jujur, professional dan sepenuh hati
c. Melayani sampai paripurna
8. Program
Puskesmas Mlonggo dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat dibagi dalam 2 jenis pelayanan yakni upaya
kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat.

 Upaya Kesehatan Perorangan


a. Rekam Medis
i. Rekam medis unit rawat jalan
ii. Rekam medis rawat jalan
b. Ruangan Pemeriksaan Umum
i. Pelayanan pengobatan
ii. Konsultasi
iii. Santun lansia
c. Ruang Kesehatan Ibu, Anak (KIA), KB
i. Pemeriksaan ANC integrase
ii. Pemeriksaan laborat standar untuk ibu hamil
iii. Konsultasi
iv. Pelayanan KB
d. Ruangan Kesehatan Anak
i. Pelayanan pengobatan
ii. Konsultasi
iii. Imunisasi
iv. Fisioterapi
e. Ruangan Pemeriksaan Gigi dan Mulut
i. Pelayanan pengobatan
ii. Konsultasi
iii. Pencabutan gigi tetap dan gigi susu
iv. Penambalan gigi
v. Pembersihan karang gigi
f. Laboratorium
i. Pemeriksaan tes kehamilan
ii. Pemeriksaan sputum TB
iii. Pemeriksaan darah malaria
iv. Pemeriksaan urin protein dan urin reduksi
v. Pemeriksaan darah rutin
vi. Pemeriksaan feces rutin
vii. Pemeriksaan urin rutin
viii. Pemeriksaan kimia darah (widal, cholesterol, asam urat,
HDL, LDL, ureum, kreatinin, SGOT, SGPT, Gula darah,
trigliserid)
ix. Pemeriksaan urin lengkap
x. Golongan darah
xi. MCV, MCH, MCHC
xii. Pemeriksaan LED
xiii. Pemeriksaan HbsAg
xiv. VCT, Sifilis
xv. Pemeriksaan sekret
g. Farmasi
h. Klinik Sanitasi
i. Konsultasi
i. UGD
i. Pelayanan 24 jam
j. Rawat Inap
i. Pelayanan 24 jam
k. Radiologi
i. Pemeriksaan rontgen
l. Klinik Permata
i. Pemeriksaan HIV pada ibu hamil
ii. Pemeriksaan HIV pada pasien TB
iii. Pemeriksaan HIV pada Calon Pengantin (Catin)
m. PONED
i. Pelayanan 24 jam
n. Klinik Gizi
i. Konsultasi gizi

3.2.7 Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas


SP2TP adalah kegiatan pencatatan dan pelaporan data umum,
sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas. Pelaksanaan
SP2TP di Puskesmas Mlonggo dilaksanakan mencakup semua kegiatan
yang dilakukan oleh Puskesmas, bidan di desa dan puskesmas pembantu,
serta puskesmas keliling. Pelaksanaan SP2TP dikordinir oleh tim sistem
informasi puskesmas.
Mekanisme pelaporan:
1. Laporan dari puskesmas pembantu, puskesmas keliling, poliklinik
kesehatan desa serta poli di puskesmas disampaikan secara online ke
pengelola SP2TP di puskesmas sesuai dengan format laporan yang
difasilitasi oleh dinas kesehatan dan harus disampaikan sebelum
tanggal 5 setiap bulannya.
2. Data yang dikumpulkan meliputi identitas pasien, usia, jenis
kelamin, serta diagnosis penyakit pasien sesuai coding diagnosis.
3. Pengelola SP2TP menyusun dan mengumpulkan data yang
bersumber dari kunjungan harian pasien melalui register awal.
4. Sedangkan untuk pelaporan kegiatan berbasis masyarakat seperti
penimbangan balita di posyandu dilakukan secara berjenjang
dimulai dari pencatatan oleh kader. Data yang terkumpul kemudian
dilaporkan kepada bidan desa yang selanjutnya dilaporkan ke
puskesmas secara manual.
5. Hasil olahan dimasukkan ke dalam laporan untuk dikirim ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Jepara.
6. Hasil olahan dianalisa dan disajikan untuk mengambil keputusan
(pada lokakarya mini)
3.3 Proses
3.3.1 Perencanaan
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan diawali dengan pembentukan Tim
Penyusun PTP oleh Kepala Puskesmas yang beranggotakan staf
Puskesmas. Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) setiap tahun
dikaji oleh Kepala Puskesmas bersama tim. Kemudian, Kepala
Puskesmas mengadakan sosialisasi PTP kepada seluruh petugas
puskesmas. Kepala Puskesmas memberikan bahan perencanaan
dengan mengacu pada hasil Survei Mawas Diri (SMD) dan
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) yang dilakukan oleh kader
kesehatan, survei kebutuhan, dan harapan yang disampaikan oleh
tokoh lintas sektoral pada pertemuan lintas sektoral, evaluasi tahun
lalu, dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) tahunan. Target
ditentukan dari Dinas Kesehatan dan puskesmas. Semua koordinator
program menjadi perencana program puskesmas.
2. Tahap Analisis Survei
Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi
mengenai keadaan dan mengidentifikasi masalah kesehatan yang
dihadapi puskesmas agar dapat merumuskan kebutuhan pelayanan
dan pemenuhan harapan masyarakat yang rasional sesuai dengan
keadaan wilayah kerja puskesmas. Tahap ini dilakukan dengan:
- Mengumpulkan data penilaian kinerja puskesmas
Menggambarkan status kesehatan masyarakat di wilayah kerja
puskemas
- Analisis Data
- Analisis masalah dari sisi pandang masyarakat, yang dilakukan
melalui Survey Mawas Diri/Community Self Survey
(SMD/CSS).
Survei Mawas Diri atau Community Self Survey
(SMD/CSS) dilakukan untuk mendapatkan data analisis masalah
dari sisi pandang masyarakat. Survei Mawas Diri adalah
kegiatan untuk mengenali keadaan dan masalah yang dihadapi
masyarakat, serta potensi yang dimiliki masyarakat untuk
mengatasi masalah tersebut. Tahapannya dimulai dari
pengumpulan data, pengolahan data masalah dan potensi yang
ada, dan membangun kesepakatan bersama masyarakat dan
kepala desa atau kelurahan, untuk bersama-sama mengatasi
masalah kesehatan di masyarakat.
3. Tahap Perumusan Masalah
Identifikasi masalah dilakukan berdasarkan hasil pada tahap
persiapan dan analisis situasi, kemudian puskesmas menetapkan
urutan prioritas masalah menggunakan metode USG (Urgency,
Seriousness, Growth). Setelah didapatkan masalah dengan prioritas
tertinggi, dilakukan pencarian terhadap akar penyebab masalah
menggunakan diagram sebab akibat dari Ishikawa atau fish bone
method dan Problem trees. Kemudian, dilakukan penetapan
pemecahan masalah berdasarkan brainstorming oleh Tim
Puskesmas.
4. Tahap Penyusunan rencana Usulan Kegiatan
Tahap penyusunan RUK merupakan tahap penetapan cara-
cara pemecahan masalah menjadi suatu kegiatan yang diusulkan dari
berbagai sumber dana, mencakup upaya kegiatan wajib,
pengembangan dan penunjang, termasuk juga kegiatan
rutin/operasional.
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
diformulasikan setelah melalui tahapan di atas bersama dengan
lintas sektor terkait dan didampingi oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Penyusunan RUK terintegrasi ke dalam sistem
perencanaan daerah dan dalam tataran target pencapaian akses,
target kualitas pelayanan, target pencapaian output dan outcome,
serta menghilangkan kondisi yang dapat menyebabkan kehilangan
peluang dari sasaran program untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan yang seharusnya dapat dilaksanakan secara terintegrasi
dalam satu pelaksanaan (missed opportunity).
5. Tahap Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
dilaksanakan melalui pendekatan keterpaduan lintas program dan
lintas sektor dalam lingkup siklus kehidupan. Keterpaduan penting
untuk dilaksanakan mengingat adanya keterbatasan sumber daya di
puskesmas. Dengan keterpaduan tidak akan terjadi missed
opportunity, kegiatan puskesmas dapat terselenggara secara efisien,
efektif, bermutu, dan target prioritas dapat tercapai.

3.3.2 Penggerakan dan Pelaksanaan


1. Pengorganisasian
Pembagian tugas dalam pelaksanaan program kegiatan
puskesmas telah ditentukan berdasarkan Struktur organisasi
Puskesmas Mlonggo sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44
tahun 2016. Setiap kegiatan UKM baik esensial maupun
pengembangan serta UKP memiliki penanggung jawab program dan
tim pelaksana masing-masing yang akan bertanggung jawab kepada
Kepala Puskesmas. Dalam pelaksanaan peran keorganisasian
puskesmas masih banyak terjadi perangkapan tugas dikarenakan
terbatasnya kompetensi dan komitmen Sumber Daya Manusia di
Puskesmas Mlonggo. Hal ini terkadang mengganggu kinerja dan
kualitas pelaksanaan program.
2. Kerjasama Lintas Program
Lokakarya mini bulanan bertujuan untuk menilai sampai
seberapa jauh pencapaian dan hambatan-hambatan yang dijumpai
oleh para pelaksana program/kegiatan pada 3 bulan atau periode yang
lalu sekaligus pemantauan terhadap pelaksanaan rencana kegiatan
puskesmas yang akan datang, sehingga dapat dibuat perencanaan
ulang yang lebih baik dan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
Peserta lokakarya mini bulanan ini meliputi Kepala Puskesmas
dan seluruh jajaran karyawan puskesmas termasuk pemegang
program, bidan sebagai penanggung jawab wilayah, serta petugas
kesehatan di puskesmas pembantu dan Pos Kesehatan Desa.
Kerjasama lintas program di Puskesmas Mlonggo umumnya
dilaksanakan pada program pengendalian dan pencegahan penyakit
menular dan KIA-KB yang membutuhkan kerjasama bidang lain
seperti gizi, kesehatan lingkungan dan promosi kesehatan.
3. Kerjasama Lintas Sektoral
Lokakarya mini tribulanan merupakan pertemuan rutin antara
pimpinan puskesmas dan pemangku kebijakan lain di Kecamatan
Mlonggo. Kegiatan ini dilaksanakan setiap 3 bulan sekali untuk
membahas kerjasama lintas sektoral untuk menangani masalah
kesehatan yang dipengaruhi faktor lain seperti lingkungan (termasuk
sosial-ekonomi-budaya), perilaku masyarakat, akses pelayanan
kesehatan, dan keadaan demografi. Penggalangan kerjasama lintas
sektoral dilaksanakan dalam bentuk lokakarya mini.
Selain lokakarya mini tribulanan, Puskesmas Mlonggo juga
berpartisipasi dalam Rapat Koordinasi Kecamatan untuk melaporkan
mengenai kondisi kesehatan dan pelaksanaan program kesehatan
puskesmas setiap bulannya.
4. Kerjasama Lintas Wilayah
Puskesmas Mlonggo belum menjalin kerja sama program antar
wilayah dengan kecamatan lain. Namun dalam pelayanan kesehatan,
Puskesmas Mlonggo tetap menerima pasien yang berobat dari luar
wilayah kerja puskesmas dan secara berkesinambungan
menyampaikan informasi kepada petugas kesehatan dari wilayah asal
pasien.
5. Program
Puskesmas Mlonggo dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat dibagi dalam 2 jenis pelayanan yakni upaya
kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat.
a. Upaya Kesehatan Perorangan
1) Rekam Medis
a) Rekam medis unit rawat jalan
b) Rekam medis Rawat inap
2) Ruangan Pemeriksaan Umum
a) Pelayanan pengobatan
b) Konsultasi
c) Santun lansia
3) Ruangan Kesehatan Ibu, Anak (KIA), KB
a) Pemeriksaan ANC integrasi
b) Pemeriksaan laborat standar untuk ibu hamil
c) Konsultasi
d) Pelayanan KB
4) Ruangan Kesehatan Anak
a) Pelayanan pengobatan
b) Konsultasi
c) Imunisasi
5) Fisioterapi
6) Ruangan Pemeriksaan Gigi dan Mulut
a) Pelayanan pengobatan
b) Konsultasi
c) Pencabutan gigi tetap dan gigi susu
d) Penambalan gigi
e) Pembersihan karang gigi
7) Laboratorium
a) Pemeriksaan tes kehamilan
b) Pemeriksaan sputum TB
c) Pemeriksaan darah malaria
d) Pemeriksaan urine protein dan urine reduksi
e) Pemeriksaan darah rutin
f) Pemeriksaan urin rutin
g) Pemeriksaan faeces rutin
h) Pemeriksaan kimia darah (widal, cholesterol, asam
urat, HDL, LDL, ureum, kreatinin, SGOT, SGPT,
Gula darah, trigliserid)
i) Pemeriksaan urine lengkap
j) Golongan darah
k) MCV, MCH, MCHC
l) Pemeriksaan LED
m) Pemeriksaan HbsAg
n) VCT, Siphilis
o) Pemeriksaan Secret
8) Farmasi
9) Klinik Sanitasi
a) Konsultasi
10) UGD
a) Pelayanan 24 jam
11) Rawat Inap
a) Pelayanan 24 jam
12) Radiologi
a) Pemeriksaan Rontgen
13) Klinik Permata
a) Pemeriksaan HIV pada ibu hamil
b) Pemeriksaan HIV pada pasien TB
c) Pemeriksaan HIV pada Calon Pengantin (Catin)
14) PONED
a) Pelayanan 24 jam
15) Klinik Gizi
a) Konsultasi Gizi
3.3.3 Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian
Pengawasan dan pengendalian terhadap perencanaan yang telah
ditetapkan sebagai Rencana Pelaksanaan Kegiatan perlu dilakukan agar
target output dari setiap kegiatan dapat dicapai secara optimal. Hal-hal yang
menjadi faktor penghambat dalam mencapai target output yang ditemukan
pada proses pengawasan dan pengendalian. Hal-hal yang menjadi faktor
penghambat tersebut dapat segera diatasi melalui penyesuaian perencanaan
selanjutnya. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian secara internal
dapat dilaksanakan melalui forum lokakarya mini dan kegiatan monitoring
rutin terhadap upaya yang dilakukan. Hasil pengawasan dan pengendalian
akan dinilai dalam suatu proses penilaian kinerja puskesmas, dimana proses
penilaian kinerja Puskesmas juga merupakan instrument/tools untuk menilai
pelaksanaan proses manajemen Puskesmas secara keseluruhan
1. Pengawasan dan Pengendalian
Pengawasan internal Puskesmas dilakukan oleh Kepala
Puskesmas secara berkala sesuai dengan indikator kinerja. Selain
Kepala Puskesmas, pengawasan juga dilakukan oleh tim audit
internal yang menilai unit pelayanan dan penanggung jawab
program. Penilaian keberlangsungan program terutama dinilai
berdasarkan kesesuaian terhadap SOP.
Pengawasan eksternal Puskesmas dilakukan oleh Dinas
Kesehatan. Pelaksanaan pengawasan berupa pengiriman perwakilan
Dinas Kesehatan untuk melakukan supervisi secara menyeluruh
melalui pertemuan dengan pemegang program Puskesmas secara
langsung.
Pengendalian terhadap program kerja dilakukan oleh Kepala
Puskesmas sesuai dengan hasil pelaporan tiap bulan pada lokakarya
mini dan pelaporan secara online melalui Sistem Informasi
Kesehatan yang disediakan oleh Dinas Kesehatan.
2. Penilaian
Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu proses yang
obyektif dan sistematis dalam mengumpulkan, menganalisis, dan
menggunakan informasi untuk menentukan seberapa efektif dan
efisien pelayanan Puskesmas disediakan, serta sasaran yang dicapai
sebagai penilaian hasil kerja/prestasi Puskesmas. Penilaian Kinerja
Puskesmas dilaksanakan oleh Puskesmas dan kemudian hasil
penilaiannya akan diverifikasi oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
a. Kepala Puskesmas membentuk tim kecil Puskesmas untuk
melakukan kompilasi hasil pencapaian.
b. Masing-masing penanggung jawab kegiatan melakukan
pengumpulan data pencapaian, dengan memperhitungkan
cakupan hasil (output) kegiatan dan mutu bila hal tersebut
memungkinkan.
c. Hasil kegiatan yang diperhitungkan adalah hasil kegiatan pada
periode waktu tertentu. Penetapan periode waktu penilaian ini
dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bersama
puskesmas.
d. Data untuk menghitung hasil kegiatan diperoleh dari Sistem
Informasi Puskesmas, yang mencakup pencatatan dan
pelaporan kegiatan Puskesmas dan jaringannya; survei
lapangan; laporan lintas sektor terkait; dan laporan jejaring
fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya.
e. Penanggung jawab kegiatan melakukan analisis terhadap hasil
yang telah dicapai dibandingkan dengan target yang
ditetapkan, identifikasi kendala/hambatan, mencari penyebab
dan latar belakangnya, mengenali faktor-faktor pendukung dan
penghambat.
f. Bersama-sama tim kecil puskesmas, menyusun rencana
pemecahannya dengan mempertimbangkan kecenderungan
timbulnya masalah (ancaman) ataupun kecenderungan untuk
perbaikan (peluang).
g. Dari hasil analisa dan tindak lanjut rencana pemecahannya,
dijadikan dasar dalam penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
untuk tahun (n+2). n adalah tahun berjalan.
h. Hasil perhitungan, analisis data dan usulan rencana
pemecahannya disampaikan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang selanjutnya akan diberi umpan balik
oleh dinas kesehatan.
3.4 Output
Proses Standar Pelayanan Minimal
3.4.1 UKM Esensial
1. KIA-KB
Tabel 10. Standar Pelayanan Minimal KIA-KB
Hasil
Target Sasaran
Sasaran Kegiatan Cakupan Pencapaian
No Nama Indikator Tahun Bulan
1 tahun Bulan (%) Kinerja (%)
2019 Berjalan
Berjalan
1 Kunjungan ibu hamil K-4 100% 1607 267 262 98 98
2 Pertolongan bersalin o/ nakes 100% 1534 256 231 90 90
3 Pelayanan nifas KF-3 100% 1534 256 230 90 90
4 Komplikasi kebidanan 100% 321 54 76 142 142
5 Neonatus dengan komplikasi yang ditangani 100% 220 37 41 110 110
6 Kunjungan Neonatus lengkap (KN-3) 100% 1461 244 230 94 94
7 Kunjungan bayi 100% 1461 244 242 99 99
8 Kunjungan pelayanan anak balita 100% 4862 810 749 92 92
9 Status TT 2 ibu hamil 100% 1607 268 255 95,14 95,14
10 Cakupan deteksi dini risti oleh nakes 100% 322 54 57 105,55 105,55
11 Cakupan deteksi dini risti oleh masyarakat 100% 161 27 33 122 122
12 Cakupan P4K 99% 1607 268 273 101,8 101,8
13 Kematian maternal 0% 0 0 2 0 0
14 Kematian bayi < 10 < 10 1 2 200 5
15 Kelahiran BBLR < 45 < 45 7 8 114 39

2. Gizi
Tabel 11. Standar Pelayanan Minimal Gizi

Target Sasaran 1 Sasaran bulan Hasil Cakupan Pencapaian


No Nama Indikator kegiatan
(%) tahun berjalan kegiatan (%) (%)
1 Prevalensi Balita Pendek (Stunting) 24
2 Prevalensi Anemia Ibu Hamil <21
3 Penimbangan Balita
D/S 82
N/D 80
K/S 90
Gibur <3
4 Pemberian Vitamin A
Vitamin A Biru 98,6 807 807 807 100 101,4
Vitamin A Merah 98,6 5456 5456 5391 99 100,4
Bufas dapat vitamin A 98,6
5 Presentase ibu hamil dapat TTD 93
6 Presentase Rumah Tangga 81
Konsumsim garam beryodium
7 Presentasi Balita Kurus dapat PMT 66 173 173 171 98,8 149,7
8 Presentase Bumil KEK dapat PMT 61 23 23 23 100 163,9
9 Presentase Remaja Putri dapat TTD 41,7 20 Sekolah 2 Sekolah 2 Sekolah 100
(Sekolah)
10 Presentase Bayi baru lahir dapat IMD 94,45
11 Presentase Bayi < 6 bulan dapat ASI 62 719 719 611 85 137,1
Ekslusif
12 Presentase Balita Gizi Buruk 100 9 9 9 100 100
mendapat perawatan
13 Presentase GAKY ibu hamil dan 0 0 0
100 248 248
neonatus hipotiroid

3. Promosi Kesehatan
Tabel 12. Standar Pelayanan Minimal Promosi Kesehatan
Sasaran
Target Sasaran Hasil Cakupan Pencapaian
No Nama Indikator kegiatan Satuan bulan
(%) 1 tahun kegiatan (%) (%)
berjalan
PHBS
% Rumah tangga ber PHBS (rumah tangga Rumah
1 84 1680 1680 1680 100 119,05
sehat) tangga
% Desa dilakukan survey PHBS tatanan Desa
2 100 8 8 8 100 100
rumah tangga
% Institusi pendidikan dilakukan penilaian Institusi
3 100 70 70 - - -
PHBS pendidikan
4 % Tempat kerja dilakukan penilaian PHBS Tempat kerja 75 65 65 - - -
5 % Sarana kesehatan dilakukan penilaian Sarana 100 44 44 - - -
PHBS kesehatan
Warung
6 % TTU dilakukan penilaian PHBS 100 92 92 - - -
makan
Tempat
7 % TTU dilakukan penilaian PHBS 100 71 71 - - -
ibadah
8 % TTU dilakukan penilaian PHBS Pasar 100 3 3 - - -
9 % TTU dilakukan penilaian PHBS TTU lain 100 3 3 - - -
Desa Siaga
10 % Desa Siaga aktif mandiri Desa 14 2 2 3 21 150
Posyandu
11 % Posyandu mandiri 26 16 16 12 19,5 75
mandiri
12 % Pembinaan Poskestren Poskestren 100 20 20 2 10 10
13 % Pembinaan UKBM Lain Posbindu 100 8 8 8 100 100
14 % Pembinaan SBH SBH 100 1 1 1 100 100
Promosi kesehatan
% SD / sederajat yang mempromosikan
15 SD/MI 100 51 5 6 120 120
kesehatan
16 % SMP / sederajat yang mempromosikan SMP/MTs 100 11 1 2 200 200
kesehatan
% SMA / sederajat yang mempromosikan SMA/MA/S
17 100 8 1 1 100 100
kesehatan MK
% Desa yang mengalokasikan dana untuk
18 Desa 40 4 4 8 200 500
kesehatan
19 Jumlah penyuluhan kelompok Kali 100 800 67 85 126,87 126,87
20 Jumlah penyuluhan massa Kali 100 35 3 11 366,67 366,67
Kunjungan keluarga program PISPK
21 % Desa yang sudah dilakukan PISPK Desa 100 8 1 3 300 300

4. Kesehatan Lingkungan
Tabel 13. Standar Pelayanan Minimal Kesehatan Lingkungan
Hasil
Sasaran
Sasaran Bulan Kegiatan Cakupan Pencapaian Kinerja
No Nama Indikator Satuan Target 1
Berjalan Bulan (%) (%)
Tahun
Berjalan
Persentase KK memiliki akses air minum
1 % 100% 27.418 27.418 27.031 98,59 98,59
berkualitas
2 Persentase KK kepemilikan jamban sehat % 70% 27.418 27.418 24.355 88,83 126,90
3 Persentase rumah sehat % 71% 1.680 1.680 527 31,36 44,16
Persentase TTU dilakukan inspeksi sanitasi
4 % 87% 22 2 - - -
kesehatan lingkungan
Persentase TTU yang memenuhi syarat
5 % 77% 22 2 - - -
kesehatan
6 Persentase Tempat Pengolahan Makanan % 73% 80 7 4 57,14 78
(TPM) dilakukan inspeksi kesehatan
lingkungan
Persentase Tempat Pengolahan Makanan (TPM) TPM
7 70% 4 4 2 50 83,33
memenuhi syarat kesehatan
Persentase sekolah yang dilakukan
8 % 100% 16 1 - - -
pemeriksaan PJAS

9 Jumlah Pos UKK dilakukan pembinaan Pos UKK 100% 3 1 - - -

5. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P)


Tabel 14. Standar Pelayanan Minimal P2P (TB Paru)
No. Nama Indikator Target Sasaran Sasaran Hasil Cakupan Pencapaian
SPM 1 tahun Bulan berjalan Kegiatan (%) (%)
TB Paru
1 Pemeriksaan suspek TB 100% 880 146 17 11,64 11,64
2 Rujukan Masyarakat 100% 576 96 7 7,29 7,29
3 CNR 100% 264 44 5 22.73 11,36
4 Cakupan penemuan TB 100% 1 - 3 300 300
MDR
5 SR TB RO/TB MDR 100% 3 - 0 0 0

Tabel 15. Standar Pelayanan Minimal P2P (Malaria)


Sasaran Sasaran
Target
No. Nama Indikator Bulan Hasil Kegiatan Cakupan Pencapaian
SPM 1 tahun
berjalan
Malaria
Pemeriksaan sediaan darah
1 100% 110 18,33 0 0% 0%
(SD)
Penderita malaria klinis yang
2 100% 0 0 0 0% 0%
diobati
Penderita malaria (+) yang
3 100% 1 0 0 0% 0%
diobati

Tabel 16. Standar Pelayanan Minimal P2P (Imunisasi)


No. Nama Indikator Target SPM Sasaran Sasaran Hasil Cakupan (%) Pencapaian (%)
1 tahun Bulan berjalan Kegiatan

Imunisasi
1 Cakupan LIL 100% 1461 243,5 244 100,2 100,2
2 Cakupan per antigen pada bayi baru lahir
a. HB0 <24 jam 100% 1461 243,5 230 94,45 94,45
b. BCG 100% 1461 243,5 252 103,5 103,7
c. Polio1 100% 1461 243,5 252 103,5 103,5
d. Polio2 100% 1461 243,5 263 108 108
e. Polio3 100% 1461 243,5 247 101,4 101,4
f. Polio4 100% 1461 243,5 239 98,2 98,2
g. DPT, HB, HiB1 100% 1461 243,5 263 108 108
h. DPT, HB, HiB2 100% 1461 243,5 247 101,4 101,4
i. DPT, HB, HiB3 100% 1461 243,5 239 98,2 98,2
j. IPV 100% 1461 243,5 234 96,09 96,09
i. Campak 100% 1461 243,5 244 100 100
k. Campak-Rubella (MR) 100% 1461 243,5 244 100 100
3 Cakupan per antigen pada Baduta
a. DPT, HB, HiB1 100% 1461 243,5 334 137 137
b. Campak 100% 1461 243,5 0 0 0
c. Campak-Rubella (MR) 100% 1461 243,5 332 136 136
4 Jumlah dan persentase ibu hamil diimunisasi
a. Td1 100% 1607 267,8 0 0 0
b. Td2 100% 1607 267,8 40 14,93 14,93
c. Td3 100% 1607 267,8 99 36,96 36,96
d. Td4 100% 1607 267,8 92 34,35 34,35
e. Td5 100% 1607 267,8 56 20,91 20,91
5 Status Td Ibu Hamil
a. Td1 100% 1607 267,8 40 14,93 14,93
b. Td2 100% 1607 267,8 99 36,96 36,96
c. Td3 100% 1607 267,8 92 34,35 34,35
d. Td4 100% 1607 267,8 56 20,91 20.91
e. Td5 100% 1607 267,8 8 2,98 2,98
6 Jumlah dan persentase WUS tidak hamil diimunisasi

a. Td1 100% 1607 267,8 0 0 0


b. Td2 100% 1607 267,8 0 0 0
c. Td3 100% 1607 267,8 0 0 0
d. Td4 100% 1607 267,8 34 25 25
e. Td5 100% 1607 267,8 1 1 1
7 Status Td Ibu Tidak Hamil

a. Td1 100% 1607 267.8 0 0 0


b. Td2 100% 1607 267,8 0 0 0
c. Td3 100% 1607 267,8 65 24,27 24,27
d. Td4 100% 1607 267,8 8 2,98 2,98
e. Td5 100% 1607 267,8 0 0 0
d. Td4 100% 1607 134 1 1 1
e. Td5 100% 1607 134 0 0 0

Tabel 17. Standar Pelayanan Minimal P2P (HIV)


Target Sasaran Sasaran Hasil
No. Nama Indikator Cakupan (%) Pencapaian (%)
SPM 1 tahun Bulan berjalan Kegiatan
HIV
1 LSL ditest HIV 100% 30 5 4 80 80
2 Waria ditest HIV 100% 30 5 1 20 20
3 WPS ditest HIV 100% 6 1 0 0 0
4 Pasangan ODHA ditest HIV 100% 200 33 0 0 0
5 Populasi Umum ditest HIV 100% 300 50 1 2 2
6 Ibu hamil ditest HIV 100% 450 75 65 87 87
7 Jumlah Desa yang terbentuk 100% 8 Desa - 8 Desa 100 100
WPA

Tabel 18. Standar Pelayanan Minimal P2P (ISPA)


Sasaran
Target Sasaran Hasil
No. Nama Indikator Bulan Cakupan Pencapaian
SPM 1 tahun Kegiatan
berjalan
ISPA
1 Penemuan pneumonia pada balita 100% 299 50 9 18% 18%

Tabel 19. Standar Pelayanan Minimal P2P (Diare)


Sasaran
Target Sasaran Hasil
No. Nama Indikator Bulan Cakupan Pencapaian
SPM 1 tahun Kegiatan
berjalan
Diare
1 Kasus diare di puskesmas 100% 1762 294 318 108,16% 108,16%
2 Kasus diare yang ditangani oleh puskesmas 100% 1762 294 318 108,16% 108,16%
Kasus diare yang ditangani dengan rehidrasi
3 100% 170 28 15 53,57% 53,57%
intravena

Tabel 20. Standar Pelayanan Minimal P2P (Kusta)


Sasaran Sasaran Hasil
Target
No. Nama Indikator Bulan Cakupan Pencapaian
SPM 1 tahun Kegiatan
berjalan
Kusta
Jumlah kasus PB
1 100% 8 1,33 0 0% 0%
dan MB
Pengobatan
2 100% 8 1,33 0 0% 0%
penderita kusta
Pemeriksaan kontak
3 100% 52 8,667 0 0% 0%
kusta

Tabel 21. Standar Pelayanan Minimal P2P (Penyakit Tidak Menular)


Sasaran
Target Sasaran Hasil
No. Indikator Bulan Cakupan Pencapaian
SPM 1 tahun Kegiatan
berjalan
Penyakit tidak menular
1. Prevalensi hipertensi 23,79% 15.547 2591,2 0 0% 0%
2. Prevalensi obesitas 15,4% 12.106 2017,7 0 0% 0%
Prevalensi merokok
3. pada penduduk usia 5,6% 7502 1250,3 0 0% 0%
<18 tahun
Desa dengan Kader
4. 100% 45 7,5 0 0% 0%
Posbindu
Faskes melaksanakan
5. 100% 50 8,3 0 0% 0%
deteksi Ca Serviks
3.4.2 UKM Pengembangan
1. Pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi
a. Pemberdayaan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut pada
siswa
b. Penjaringan kesehatan siswa
c. Penyuluhan kesehatan ibu hamil
2. Saka Bakti Husada (SBH)
a. Pembinaan materi SKK
b. Perkemahan SBH
c. Penilaian PHBS institusi pendidikan
d. Stop Out
e. Jumlah SBH dilakukan pembinaan
3. Upaya Kesehatan Lanjut Usia
a. Kunjungan pelayanan kesehatan individu usila
b. Pembinaan POS usila
c. Kunjungan rumah usila risti
d. Kebugaran usila (senam)
e. Rekreasi
4. Upaya Kesehatan Mata/Pencegahan Kebutaan
a. Pemeriksaan katarak yang tertangani/rujuk
b. Pemeriksaan buta warna/ refraksi anak SD
5. Pelayanan Kesehatan Tradisional (Yankestrad)
a. Pendataan Hattra baru
b. Pembinaan secara mandiri
c. Sosialisasi SPTP dan SIPT
d. Pengembangan dan perawatan TOGA
6. Kesehatan Kerja
a. Pembinaan
b. Pemeriksaan kesehatan
c. Penyuluhan
7. Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)
a. Pembentukan poskestren
b. Penyuluhan
c. Pembinaan poskestren
8. Haji
a. Pembinaan dan pemeriksaan tahap I
b. Pembinaan dan pemerikasaan tahap II
c. Pelaksanaan Rockport dan six minutes bagi CJH
d. Pelaporan hasil pemeriksaan lewat online
9. Usaha Kesehatan Sekolah
a. Penyuluhan sismantik di sekolah SD
b. Penyuluhan PHBS di sekolah SMP
10. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
a. Pembinaan remaja di sekolah ABAT, HIV/AID, KRR, NAPZA,
NARKOBA, ANEMIA REMAJA
b. Orientasi KRR (kelompok remaja informal)
c. Orientasi dan sosialisasi KRR (remaja sekolah)
d. Pendataan sasaran Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
e. Pelayanan di klinik PKPR dan catin
f. Pertemuan konselor sebaya PKPR
g. Penjaringan anemia remaja melalui pemeriksaan Hb dan Lila pada
remaja putri kelas 12
h. Gerakan minum TTD untuk ratri atau jumat SMART
i. Seleksi Kader Kesehatan Remaja (KRR)
11. Kesehatan Jiwa
a. Pendataan baru
b. Kunjungan rumah
c. Konseling
d. Pembinaan kader
e. Rujukan
1. Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM)
Tabel 22. Standar Pelayanan Minimal UKGM
No Indikator Satuan Target Sasaran Sasaran Hasil Cakupan Pencapaian
kegiatan (%) 1 tahun bulan kegiatan (%) (%)
berjalan
1 Pemberdayaan dalam SD/MI kelas 100 12 2.00 4 200 200
menjaga kesehatan 3
gigi dan mulut pada
siswa
2 Kenjaringan SD/MI, 100 70 11.67 0 0 0
kesehatan siswa SMP/MTs,
SMA/MA
kelas 1
3 Penyuluhan kesehatan Kelas ibu 100 8 1.33 0 0 0
ibu hamil hamil

2. Saka Bakti Husada (SBH)


Tabel 23. Standar Pelayanan Minimal Saka Bakti Husada
Sasaran
Indikator Target Sasaran Hasil Cakupan Pencapaian
No Satuan bulan
kegiatan (%) 1 tahun kegiatan (%) (%)
berjalan
Pembinaan
1 Pertemuan 100 24 4.00 3 75 75
materi SKK
Perkemahan
2 Kegiatan 100 1 0.17 0 0 0
SBH
Penilaian PHBS
3 Intitusi Kegiatan 100 1 0.17 0 0 0
Pendidikan
4 Stop Out Kegiatan 100 1 0.17 0 0 0
Jumlah Saka
Bakti Husada
5 Sekolah 100 8 1.33 2 150 150
dilakukan
Pembinaan

3. Upaya Kesehatan Lanjut Usia


Tabel 24. Standar Pelayanan Minimal Upaya Kesehatan Lansia
Sasaran
Indikator Target Sasaran Hasil Cakupan Pencapaian
No Satuan bulan
kegiatan (%) 1 tahun kegiatan (%) (%)
berjalan
1. Kunjungan Lansia 100
pelayanan
kesehatan
individu
usila
Pembinaan
2. Kunjungan 100
POS usila
Kunjungan
3. rumah usila Kunjungan 100
risti
Kebugaran
4. usila Pertemuan 100
(Senam)
5. Rekreasi Kegiatan 100

4. Upaya Kesehatan Mata/Pecegahan Kebutaan


Tabel 25. Standar Pelayanan Minimal Upaya Kesehatan Mata
No Indikator Satuan Targe Sasara Sasaran Hasil Cakupa Pencapa
kegiatan t n1 bulan kegiatan n ian
(%) tahun berjalan (%) (%)
1 Pemeriksaan
katarak yang
tertangani/ruju
k
2. Pemeriksaan
buta warna /
refraksi anak
SD

5. Yankestradkom (Layanan Kesehatan Tradisional Komplementer)


Tabel 26. Standar Pelayanan Minimal YANKESTRADKOM
Hasil
Target Sasaran Sasaran
Kegiatan
No Indikator Tahun 1 Bulan Cakupan Pencapaian
Bulan
2019 Tahun Berjalan
Berjalan
Pendataan
1 100% 100 158 26.33 15 56.96
Hattra Baru
Pembinaan
2 100% 100 158 26.33 15 56.96
secara Mandiri
Sosialisasi
3 STPT dan 100% 100 158 26.33 15 56.96
SIPT
Pengembangan
4 dan Perawatan 100% 100 3 0.50 0 0
TOGA

6. Upaya Kesehatan Kerja (UKK)


Tabel 27. Standar Pelayanan Minimal UKK
Sasaran
Indikator Target Sasaran Hasil Cakupan Pencapaian
No Satuan bulan
kegiatan (%) 1 tahun kegiatan (%) (%)
berjalan
1. Pembinaan Pos 100 3 0,5 0 0 0
Pemeriksaan
2. Kali 100 8 1,3 2 153 153
kesehatan
3. Penyuluhan Kali 100 18 3 4 133 133

7. POSKESTREN
Tabel 28. Standar Pelayanan Minimal POSKESTREN
Sasaran
Indikator Target Sasaran Hasil Cakupan Pencapaian
No Satuan bulan
kegiatan (%) 1 tahun kegiatan (%) (%)
berjalan
Pembentukan
1. Ponpes 100 6 1 2 200 200
Poskestren
2. Penyuluhan Ponpes 100 4 0,6 2 333 333
3. Pembinaan Poskestr 100 3 0,5 0 0 0
poskestren en

8. Pelayanan Kesehatan Haji


Tabel 29. Standar Pelayanan Minimal HAJI
Sasaran
Indikator Target Sasaran Hasil Cakupan Pencapaian
No Satuan bulan
kegiatan (%) 1 tahun kegiatan (%) (%)
berjalan
Pelayanan kesehatan haji
Pembinaan dan
1. pemeriksaan Calhaj 100 56 56 61 108 108
tahap I
Pembinaan dan
2. pemeriksaan Calhaj 100 56 56 61 108 108
tahap II
Pelaksanaan
rockport dan
3. Calhaj 100 56 56 0 0 0
six minutes
bagi CJH
Pelaporan hasil
4. pemeriksaan Calhaj 100 56 56 0 0 0
lewat online

9. UKS
Tabel 30. Standar Pelayanan Minimal UKS

No Indikator Satuan Targe Sasara Sasaran Hasil Cakupa Pencapa


kegiatan t n1 bulan kegiatan n ian
(%) tahun berjalan (%) (%)
1 Penyuluhan Orang 100
sismantik di
sekolah SD
2 Penyuluhan PHBS Orang 100
di sekolah SMP
3 Penyuluhan PHBS Orang 100
di sekolah SMA
4 Dokter Kecil Orang 100
5 Penjaringan kelas Orang 100
I SD/MI
6 Penjaringan kelas Orang 100
1 SMP/MTs
7 Penjaringan kelas Orang 100
1 SMA/MA/SMK

10. PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja)


Tabel 31. Standar Pelayanan Minimal PKPR
Sasaran
Indikator Target Sasaran Hasil Cakupan Pencapaian
No Satuan bulan
kegiatan (%) 1 tahun kegiatan (%) (%)
berjalan
Pembinaan
remaja di
sekolah
ABAT,
HIV/AID, Sekolah
1 KRR, (SMP/ 100 12 2 2 100 100
NAPZA, /SMA)
NARKOB
A,
ANEMIA
REMAJA
Orientasi
KRR
Kali
2 (kelompok 100 8 1,3 2 153 153
pertemuan
remaja
informal)
Orientasi
dan
sosialisasi Kali
3 100 1 0,16 0 0 0
KRR pertemuan
(remaja
sekolah)
Pendataan
sasaran
Pelayanan
4 Desa 100 20 3,3 0 0 0
Kesehatan
Peduli
Remaja
Pelayanan
di klinik
5 Remaja 120 20 22 110 110
PKPR dan
catin
Pertemuan
konselor
6 Kegiatan 12 2 2 100 100
sebaya
PKPR
Penjaringan
anemia
remaja
melalui
7 pemeriksaa Sekolah 100 8 1,3 0 0 0
n Hb dan
Lila pada
remaja putri
kelas 12
8 Gerakan Sekolah 100 20 3,3 4 121 121
minum
TTD untuk
ratri atau
jumat
SMART
Seleksi
Kader
9 Kesehatan Siswa 100 6,6
40 0 0 0
Remaja
(KRR)

10 Upaya Kesehatan Jiwa


Tabel 32. Standar Pelayanan Minimal Kesehatan Jiwa
Sasaran
Indikator Target Sasaran Hasil Cakupan Pencapaian
No Satuan bulan
kegiatan (%) 1 tahun kegiatan (%) (%)
berjalan
Pendataan
1. Orang 100 1.6666666
10 0 0 0
baru 67

Kunjungan Kali
2. 100 30 5 2 40 40
rumah kunjungan
3. Konseling Orang 100 30 5 2 40 40
Pembinaan
4. Orang 100 8 1,33 0 0 0
kader
5. Rujukan Orang 100 10 1,66 0 0 0
3.4.3 UKP (Upaya Kesehatan Perseorangan)
1. Standar Pelayanan Minimal UKP
Tabel 33. Standar Pelayanan Minimal UKP bulan Januari Tahun 2019
No Unit Pelayanan Indikator mutu 2019 Target Capaian Indikator mutu 2019
1 Rekam medis Kelengkapan pengisian RM rawat 100% 87,30% Diajukan kembali
inap 2x24 jam setelah selesai
pelayanan
Pengembalian dokumen rekam medis 100% 93,75% Diajukan kembali
unit rawat jalan 1x24 jam
Tidak ada kehilangan RM pasien TB 100% 100% Sudah tercapai
2 Ruang Pelayanan dimulai tepat waktu 100% 100% Sudah tercapai
Pemeriksaan Kelengkapan petugas jaga 90% 90% Sudah tercapai
Umum Kelengkapan pengisian CM 100% 90% Diajukan kembali
3 KIA, KB Kelengkapan pengkajian awal klinis 80% 100% Sudah tercapai-----90%
Pemeriksaan ANC integrasi 100% 100% Sudah tercapai
Pemeriksaan laborat standar untuk ibu 80% 98% Sudah tercapai-----90%
hamil
4 Fisioterapi Tidak terjadi efek samping yang tidak 100% 100% Sudah tercapai
diinginkan pada kulit akibat tindakan
infra merah
Tidak ada kejadian angka drop out 100% 100% Sudah tercapai
(pasien tidak melanjutkan program
terapi)
5 Ruang Pencabutan gigi susu dengan topical 100% 100% Sudah tercapai
pemeriksaan anestesi < 10menit
gigi dan mulut Kelengkapan pengisian rekam medic 100% 80% Diajukan kembali
pasien
Informed consent kasus pencabutan 100% 83% Diajukan kembali
gigi dewasa
6 Laboratorium Penyampaian hasil peeriksaan BTA 80% 100% Sudah tercapai
lengkap selama 3 hari
Penyampaian hasil px darah dengan 80% 100% Sudah tercapai
metode hematologi analyzer maksimal Penyampaian hasil px darah
30 menit dimulai dari pengambilan dengan metode hematologi
sample analyzer dan widal maksimal 30
menit dimulai dari pengambilan
sample
7 Farmasi Tidak adanya kejadian pemberian obat 100% 100% Double check obat sebelum
rusak dan kadaluwarsa diberikan kepada pasien

Kesesuaian stok riil dan pencatatan 100% 100% Sudah tercapai


dalam SIMO Pelaporan obat dibuat sebelum
tanggal 10 setiap bulannya
Pasien mendapatkan pemberian 100% 100% Sudah tercapai
informasi obat
8 Sanitasi Memberikan penyuluhan pada pasien 100% 83,3% Memberikan penyuluhan pada
denga penyakit berbasis lingkungan pasien denga penyakit berbasis
Kunjungan rumah pada pasien klinik 100% 100% lingkungan 240 pasien/tahun
sanitasi yang datang berulang (min 2x) Sudah tercapai
dengan diagnosis yang sama
9 UGD Pelaksanaan triage di UGD 100% 64% Diajukan kembali
Kelengkapan informed consent oleh 100% 100% Sudah tercapai
pasien sebelum dilakukan tindakan
medis 80% 100% Sudah tercapai
Kelengkapan obat emergensi di UGD
10 Rawat inap Respon time perawat dalam 100 % 100% Sudah tercapai
menanggapi keluhan dan kebutuhan Pasien mendapatkan advis dokter,
pasien <10 menit perawat, petugas farmasi, dan
petugas gizi (90%)
Kesiapan dokter untuk menjawab 100% 100% Sudah tercapai
konsultasi medis pasien Waktu pemulangan pasien adalah
2 jam (90%)
Pasien mendapat informasi tentang 100% 100% Sudah tercapai
rencana pengobatan pasien (formulir
ttd pasien)
11 Radiologi Interpretasi hasil rontgen <3hari 100% 100% Sudah tercapai
Penyampaian hasil rontgen <3hari 80% 53,6% Diajukan kembali
12 Klinik permata Pemeriksaan HIV pada ibu hamil 100% 100% Sudah tercapai
Pemeriksaan HIV pada pasien TB 100% 100% Sudah tercapai
Pemeriksaan HIV pada catin 50% 100% Sudah tercapai
13 PONED Kelengkapan pengisian CM ibu dan 100% 100% Sudah tercapai
bayi Kelengkapan pengisian rujukan
(90%)
Penanganan rujukan sesuai standar 95% 96,49% Sudah tercapai
Penanganan rujukan sesuai SOP
(100%)
Seluruh pasien post-partum dilakukan 100% 100% Sudah tercapai
edukasi sebelum pulang
14 Gizi Memberikan konseling gizi pada 100% 83,3% Diajukan kembali
pasien rawat inap
Kesesuaian diet pasien rawat inap 100% 83,3% Diajukan kembali
dengan hasil assessment gizi
Konseling gizi pada pasien DM 80% 66,6% Diajukan kembali
Ketersediaan media informasi 90% 100% Sudah tercapai
mengenai masalah gizi
15 Keselamatan Kepatuhan melakukan identifikasi 100% 100% Sudah tercapai
pasien pendaftaran
Kepatuhan melakukan identifikasi 100% 100% Sudah tercapai
pelaksanaan tindakan
Kepatuhan melaksanakan SBAR pada 100% 100% Sudah tercapai
pelaporan kasus
Kepatuhan melaksanakan TBAK pada 100% 100% Sudah tercapai
saat menerima instruksi dokter
Kepatuhan pelabelan obat LASA 100% 100% Sudah tercapai
Kepatuhan pelabelan obat high alert 100% 100% Sudah tercapai
Kepatuhan melakukan double check 100% 82% Diajukan kembali
pada tindakan agar tidak salah orang
Kepatuhan melakukan hand hygiene 100% 100% Sudah tercapai
dengan benar
Kepatuhan menggunakan APD sesuai 100% 100% Sudah tercapai
dengan ketentuan
Kepatuhan melakukan kajian jatuh 100% 100% Sudah tercapai
pada pasien
2. Kunjungan Berdasarkan Jenis Laporan Kunjungan Kasus
Tabel 34. Kunjungan Berdasarkan Jenis Laporan Kunjungan Kasus
KUNJUNGAN L P JUMLAH
I. Kunjungan Dalam Gedung
1. Rawat Jalan
a BP 1611 3030 4641
b KIA 23 751 774
c GIGI 183 481 664
2. Rujukan Pemeriksaan Penunjang
a Laboratorium
- Darah Rutin (Gol, HB,
Leko, Diff, LED) 133 207 340
- Kimia Darah (OT, PT,
228 427
Chol, Ur, Ac) 655
- Darah lain (Widal, Tromb, Ht,
480 1783 2263
Mal, Gula drh)
- Urin Rutin 65 177 242
- Faeces 16 14 30
- Sputum BTA 11 24 35
b Rontgen 13 14 27
c EKG 19 15 34
3. Rujukan Klinik
a Klinik Sanitasi 22 22 44
b Klinik Remaja 3 19 22
c Klinik Gizi 33 103 136
d Klinik Fisiotherapy 12 17 29
4. Rujukan Ambulance 11 21 32
5. Rawat Inap
a Jumlah Pasien 100 138 238
b Jumlah Hari Rawat 316 439 755
c Jumlah TT 28

3. 20 Besar Penyakit Rawat Jalan Bulan Januari 2019


Tabel 35. 20 Besar Penyakit Rawat Jalan
No Penyakit Jumlah
1 Nasopharingitis Akut (Common Cold, Influenza) 1007
2 Faringitis Akut 191
3 Demam Tifoid / Paratifoid 191
4 Gangguan Otot 178
5 Diare dan Gastroenteritis Lain 106
6 Panas Yang Tidak Diketahui Penyebabnya 90
7 Hipotensi 71
8 Typhoid dan parathyphoid fevers 62
9 Hipertensi primer (esensial) 52
10 Migraine 38
11 Disentri 38
12 Scabies 33
13 Penyakit Kulit Infeksi 29
14 Persalinan Spontan Normal 27
15 Demam Berdarah Dengue (DHF) 24
16 Hipertensi Sekunder 26
17 Sakit Kepala 22
18 Vertigo 19
19 Gangguan konjungtiva (conjungtivitis) 16
20 Infeksi Saluran Kencing 16

4. Rawat Inap
Tabel 36. Kunjungan Rawat Inap
Bulan Umum BPJS Gratis PAPS Rujukan Meninggal
Januari 39 78 4 2 2 0
Februari 44 71 3 4 5 0
Total 83 149 7 6 7 0

Tabel 37. 10 Besar Penyakit rawat inap Januari 2019


No. Diagnosa Penyakit Total
1 Typhoid 63
2 DHF 45
3 GE 15
4 Dispepsia 7
5 Dengue Fever 6
6 Hipertensi 4
7 Faringitis Akut 7
8 HEG 3
9 Anemia 2
10 Vertigo 2

5. Pelayanan Gawat Darurat


Tabel 38. Kunjungan Pelayanan Gawat Darurat
Bulan Umum BPJS
Januari 127 241
Februari 105 286
Total 232 527

6. Pelayanan PONED
Tabel 39. Pelayanan PONED

NO JENIS INDIKATOR KINERJA JUMLAH

1 Persalinan Normal di PONED 46

2 Persalinan/maternal Emergency 2
ditangani di PONED

3 Neonatus emergency ditangani -

4 Neonatus emergency dirujuk 4

5 Pelayanan Rujukan maternal 34

TOTAL KUNJUNGAN PASIEN 86

3.5 Puskesmas Pembantu Desa Sekuro


1. Pelaksanaan kegiatan
Hari/Tanggal : Jumat, 22 Maret 2019
Pukul : 08.30-10.30 WIB
Pendamping : Tri Restu Hidayati, AMK
Alur Kegiatan :
Setelah mendapat izin dari Puskesmas Mlonggo untuk melakukan kunjungan
lapangan di Puskesmas pembantu Desa Sekuro, kami menuju ke sana bersama
dengan ibu Tri Restu selaku perawat penanggungjawab. Kemudian kami
melakukan wawancara dan pengamatan mengenai fasilitas sarana dan prasarana
yang ada. Kami juga ikut serta dalam kegiatan pelayanan.

WC
Ruang Periksa

Ruang periksa
yang tak
terpakai
Gambar 4. Denah Puskesmas pembantu Desa Sekuro
2. Input
a. Man
Puskesmas Pembantu Desa Sekuro hanya dijalankan oleh satu orang perawat dari
Puskesmas Mlonggo. Perawat tersebut merupakan lulusan D3 Keperawatan
Poltekes Semarang.
b. Money
Anggaran Puskesmas Pembantu Desa Sekuro berasal dari anggaran Puskesmas
Mlonggo. Anggaran tersebut hanya berlaku untuk obat dan alat-alat medis. Tidak
ada anggaran khusus untuk perawatan dan kebersihan. Apabila membutuhkan
dana untuk kebersihan, perawat menggunakan dana pribadi.
c. Material
Obat-obatan di Puskesmas Pembantu Desa Sekuro penyediaannya dimintakan
sebulan sekali dengan mengajukan LPLPO (Laporan Penggunaan dan
Permintaan Obat) ke Puskesmas Mlonggo. Apabila sebelum akhir bulan obat
sudah habis, dapat mengajukan permintaan obat kembali ke Puskesmas Mlonggo.
d. Machine
Sarana dan prasarana:
Meja pemeriksaan, kursi tunggu, stetoskop 2 buah, tensimeter jarum 2 buah,
timbangan dewasa 2 buah, lemari obat, alat kesehatan dan dokumen. Bangunan
Puskesmas Pembantu Desa Sekuro terdiri dari ruang tunggu, 2 ruang
pemeriksaan (1 ruangan digunakan dan 1 ruangan tidak digunakan) dan kamar
mandi. Bangunan Puskesmas Pembantu Desa Sekuro berukuran + 9x9 m2.
e. Method
Kegiatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Pembantu Desa Sekuro
dilaksanakan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang juga
berlaku di Puskesmas Mlonggo.
3. Proses Managemen
a. Perencanaan (P1)
Tim perencanaan terdiri dari Kepala Puskesmas Mlonggo dan tenaga kesehatan di
Puskesmas Pembantu Desa Sekuro. Sumber data berasal dari laporan bulanan
Puskesmas Pembantu Desa Sekuro.
b. Pelaksaan dan Pengendalian (P2 )
Ditinjau dari segi pelaksanaan, jumlah pasien yang berobat ke Puskesmas
Pembantu Desa Sekuro pada hari Jumat, 22 Maret 2019 sebanyak 22 orang. Jumlah
pasien pada bulan Februari tanggal 1-31 sebanyak 548 orang.
Apabila ada pasien yang berobat ke Puskesmas Pembantu Desa Sekuro
tidak dipungut biaya sama sekali. Pengorganisasian dilakukan oleh seorang perawat
puskesmas.
c. Pengawasan dan Pertanggungjawaban ( P3 )
Puskesmas Pembantu Desa Sekuro melaporkan hasil kerjanya setiap bulan
ke Puskesmas Mlonggo. Data diinput secara online ke SIK (Sistem Informasi
Kesehatan) setiap hari setelah selesai pelayanan. Pengawasan dan evaluasi
Puskesmas Pembantu Desa Sekuro dilakukan 1-2x/tahun secara rutin oleh tim dari
Puskesmas Mlonggo diwakili minimal 3 orang yang dapat terdiri dari dokter,
apoteker, petugas farmasi dan petugas kesehatan lingkungan.
4. Output
Untuk jumlah pasien pada 3 bulan terakhir adalah sebagai berikut.
Tabel 40. Jumlah pasien Puskesmas Pembantu Desa Sekuro November 2018 - Januari
2019
Bulan Jumlah pasien
November 2018 613 pasien
Desember 2018 613 pasien
Januari 2019 426 pasien
Total 1652 pasien

Data 10 besar penyakit pada bulan Februari 2019 di Puskesmas Pembantu Desa Sekuro
adalah sebagai berikut.
Tabel 41. 10 Besar Penyakit Puskesmas Pembantu Desa Sekuro Januari 2019
No Penyakit Jumlah
1 Nasofaringitis akut (common cold, influenza) 240
2 Hipertensi Primer (esensial) 35
3 Faringitis akut 19
4 Panas yang tidak diketahui penyebabnya 18
5 Hipotensi 17
6 Gangguan otot 16
7 Penyakit kulit infeksi 13
8 Scabies 9
9 Kecelakaan sebab lain 9
10 Diare dan gastroenteritis lain 8

5. Lingkungan
Puskesmas Pembantu Desa Sekuro terletak di Desa Sekuro RT 15 RW 3 yang
jaraknya + 4 kilometer dari Puskesmas Mlonggo. Lokasi Puskesmas Pembantu tersebut
berbatasan dengan desa Jambu Timur sehingga selain berasal dari Sekuro, pasien juga
berasal dari Jambu Timur.
6. Masalah
Masalah yang terdapat di Puskesmas Pembantu Desa Sekuro antara lain :
a. Jumlah tenaga medis yang bertanggungjawab di Puskesmas Pembantu Desa
Sekuro masih kurang, hanya ada satu tenaga medis yaitu perawat yang
melayani. Tidak ada petugas administrasi dan petugas kebersihan.
b. Sarana dan prasarana Puskesmas Pembantu Desa Sekuro kurang layak untuk
menunjang pelayanan kesehatan, seperti tidak adanya tempat tidur untuk
melakukan pemeriksaan pada pasien.
c. Ventilasi di ruang pemeriksaan yang berbatasan langsung dengan pekarangan
tidak tertutup jaring sehingga dikhawatirkan dapat dimasuki tikus atau hewan
lain yang dapat mengotori ruang pemeriksaan.
d. Tidak adanya anggaran untuk kebersihan sehingga apabila membutuhkan dana
untuk kebersihan perawat menggunakan dana pribadi.

7. Dokumentasi Kesehatan
Gambar 5. Teras Puskesmas pembantu desa Sekuro

Gambar 6. Ruang tunggu Puskesmas pembantu desa Sekuro


Gambar 7. Ruang pemeriksaan 1

Gambar 8. Ruang pemeriksaan 2 (tidak terpakai)

Gambar 9. Kamar mandi


Gambar 10. Bersama Pendamping

3.6 Posyandu Desa Karanggondang


1. Pelaksanaan Kegiatan
Hari, tanggal : Jumat, 22 Maret 2019
Waktu : 08.30 – 11.00
Tempat : Desa Karanggondang
Pendamping : Bidan Fifit Faidah
Kegiatan :
Kegiatan diawali dilanjutkan pengarahan tentang tugas kami, pengarahan diberikan oleh
Bu Tatik Ariyanti dari Puskesmas Mlonggo. Setelah pengarahan oleh puskesmas, kami
diberi lokasi Pos Kesehatan Desa (PKD) Desa Karanggondang, kemudian kami
berangkat ke PKD Sekar Sari Desa Karanggondang untuk mengikuti dan mengamati
kegiatan serta kelengkapan sarana dan prasarana yang ada di PKD Desa
Karanggondang. Kami juga melakukan wawancara dengan Bidan PKD dan Bidan Desa
Karanggondang di PKD tersebut terkait dengan PKD Desa Karanggondang.
Gambar 14. Denah Poliklinik Kesehatan Desa Karanggondang
2. Input
a. Man
Terdapat 3 orang staff yang berkerja di PKD Desa Karanggondang, yaitu 1
orang bidan desa, 1 orang Bidan PKD, dan 1 orang pegawai administrasi. Bidan
Desa merupakan lulusan D3 Universitas Muhammadiyah Semarang dan D3
Kebidanan Pemalang. PKD Desa Karanggondang sudah mempunyai struktur
organisasi dan pembagian tugas yang cukup jelas sehingga dalam melaksanakan
tugasnya sudah terdapat pembagian yang jelas sehingga tidak terdapat tumpang
tindih dalam wewenang. Bidan sehari hari bertugas memberikan pelayanan
kesehatan pada pasien yang berobat di PKD sedangkan pegawai adminstrasi
bertugas mendata kedatangan pasien, menyimpan catatan medis, menjalankan
kegiatan yang berhubungan dengan administrasi.
b. Money
Pendanaan PKD Desa Karanggondang iuran masyarakat Rp. 2000,00/
orang setiap kali berobat ke PKD. PKD Karanggondang tidak mendapatkan dana
dari Desa untuk menjalankan kegiatan sehari hari. Dana yang didapatkan dari
desa digunakan untuk pembiayaan listrik, air PAM dan kebersihan PKD, dan
menggaji pegawai. PKD Desa Karanggondang mendapatkan bantuan dari
Puskesmas Mlonggo berupa obat-obatan, alat kesehatan, PMT, dan bahan habis
pakai. Dana yang didapatkan dari hasil pelayanan dikelola secara mandiri untuk
pemenuhan kebutuhan PKD sendiri. Anggaran yang tersedia tidak pernah defisit
sehingga kegiatan puskesmas dapat terlaksana dengan baik.
c. Machine
PKD Desa Karanggondang terdapat beberapa ruangan yaitu 1 ruang
pemeriksaan, 1 ruang tunggu, 1 ruang penyimpanan obat, 1 ruang administrasi,
1 kamar mandi, dan 1 dapur. Selain itu di PKD juga terdapat 1 meja periksa
pasien, 1 meja periksa ginekologi, 2 meja kayu, 2 almari administrasi, 2 almari
obat, 1 almari alat kesehatan, dan satu wastafel. Peralatan medis berupa 1
stetoskop, 1 buah tensimeter air raksa, 1 buah tensimeter aneroid, 1 timbangan
injak, 1 timbangan bayi, partus set, jahit set, emergency kit, 1 buah alat hitung
denyut jantung janin Doppler, 1 buah midline, dan 1 pengukur tinggi badan.
d. Material
Material yang tersedia di PKD Desa Karanggondang berupa alat pelindung
diri seperti handscoon dan masker, obat-obatan (Acyclovir 5% cream,
allopurinol, Ambroxol, Antasida doen, Asam Askorbat, asam mefenamat,
Betametason Bacitracin, Captopril, chlorpheniramine maleat, cotimoxazole,
deksamethasone, Glimepiride,Gluconas kalsium, GOM, Guafenesin,
hidrokortison, kalsium laktat, ketokonazole, kloramfenikol, metformin,
parasetamol, piridoksin, povidon iodine, prednisone, pirantel pamoat,
salbotamol, salep 2-4, Simvastatin, Tablet tambah darah, tiamin Hcl, Vitamin B
complex, zinc), spuit, safety box, alcohol swab, kasa steril, povidon iodine,
kertas Rekam Medik, dan infus.
e. Method
PKD Desa Karanggondang memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP)
yaitu SOP Farmasi, SOP KIA/KB, SOP UKP, SOP UKM, SOP Pendelegasian
wewenang. Ada 3 Upaya Kehatan Perorangan (UKP) yang dapat dilakukan di
PKD Desa Karanggondang, yaitu pelayanan kesehatan umum, balita sehat, dan
ANC. Secara garis besar, untuk UKP, setiap pasien yang datang memeriksakan
diri akan dilakukan pengambilan identitas untuk pencatatan Rekam Medis dan
pencatatan dilakukan oleh pegawai administrasi dan kemudian diserahkan ke
bidan PKD/bidan desa. Bidan desa/bidan PKD lalu melakukan anamnesis dan
pemeriksaan, untuk kemudian memberikan tatalaksana pada pasien dan
kemudian pasien membayar sebesar Rp. 2000,00. Upaya kesehatan Masyarakat
(UKM) yang rutin dilakukan PKD Desa Karanggondang ada 3, yaitu Posyandu
Balita, Posbindu, dan kelas ibu hamil. Posyandu balita dilaksanakan setiap
tanggal 19 tiap bulannya, Posbindu dilaksanakan setiap Sabtu awal bulan,
sedangkan kelas ibu hamil dilaksanakan di balai desa setiap minggunya. PKD
Desa Karanggondang melayani pasien yaitu dari hari senin-sabtu, dari pukul
08.00-11.00
3. Proses Manajemen
a. Perencanaan (P1)
Perencanaan kegiatan di PKD Sekar Sari serta tujuan dan langkah-langkah untuk
mencapainya dilakukan oleh tim perencanaan pada Forum Kesehatan Desa
(FKD) yang terdiri dari tokoh masyarakat desa, kader desa, kepala desa dan
bidan desa.
Sumber data: Hasil wawancara dengan Bidan Fifit dan Bu Eri.
b. Penggerakan dan Pelaksanaan (P2)
o Penggerakkan
Penggerakkan kegiatan UKP pada PKD Karanggondang dilakukan
oleh bidan desa bersama-sama dengan pegawai administrasi PKD.
Sedangkan penggerakkan untuk kegiatan UKM akan dilakukan oleh
bidan desa selaku koordinator bersama-sama dengan beberapa kader
desa.
o Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan UKP dilakukan oleh bidan desa dengan
dibantu oleh pegawai administrasi PKD, dimana setiap satu pasien yang
datang akan dibebankan biaya Rp 2.000,00. Untuk pelaksanaan
kegiatan UKM akan dilakukan oleh bidan desa dan dibantu oleh kader
desa yang tata caranya disesuaikan dengan kegiatan yang dilakukan.
c. Pengawasan dan pertanggungjawaban (P3)
Pengawasan kegiatan UKP maupun UKM dilakukan oleh bidan desa
sehingga tujuan PKD dicapai dengan efektif dan efisien serta sesuai rencana.
Pengevaluasian PKD Karanggondang oleh tim Jaringan Puskesmas
Mlonggo dilakukan secara rutin 1 tahun 1 kali. Keuangan PKD Karanggondang
dikelola secara mandiri sehingga tidak da pelaporan keuangan ke pihak desa.
4. Output
Jumlah kunjungan pasien pada tanggal 22 Maret 2019 yaitu sebanyak 10 pasien.
Penyakit yang ditemukan di PKD Karanggondang antara lain ISPA, penyakit kulit
infeksi dan alergi, gangguan otot, hipertensi, gastritis, diare, asma, diabetes mellitus,
pneumonia, ISK, cacar, vertigo, scabies, karies gigi.
Jumlah pasien pada bulan Februari sebanyak 811 pasien.
5. Lingkungan
PKD terletak di Desa Karanggondang yang berjarak 6 km dari Puskesmas
Mlonggo, terletak di Desa Karanggondang RT. 04 RW. 02, Kecamatan Mlonggo,
Kabupaten Jepara Masalah
6. Masalah
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan di PKD Karanggondang didapatkan
temuan sebagai berikut:
a. Struktur pengurus belum ada
Struktur minimal PKD terdiri dari Pembina, Ketua, Sekretaris, Bendahara dan
Anggota.
b. Tidak ada kader desa yang bertugas di PKD
Jumlah kader kesehatan untuk setiap Poskesdes minimal 2 (dua) orang atau
disesuaikan dengan kegiatan yang dilaksanakan dan kemampuan serta potensi
desa setempat.
c. Tidak ada ruang untuk laktasi
Pada PKD, ruangan atau tempat yang ada seharusnya dapat berfungsi sebagai:
1) Tempat pendaftaran
2) Tempat tunggu
3) Ruang pemeriksaan
4) Ruang tindakan (persalinan)
5) Ruang rawat inap persalinan
6) Ruang petugas
7) Tempat konsultasi (gizi, sanitasi, dll)
8) Tempat obat
9) Ruang Laktasi
10) Kamar mandi dan toilet
d. Pengairan
Ketersediaan air pada PKD Karanggondang kurang, terutama pada musim
kemarau.
e. Stok obat terbatas
Ketersediaan obat yang diberikan oleh Puskesmas Mlonggo tidak sebanding
dengan kebutuhan.
f. Belum bisa melaksanakan pelayanan kesehatan bersalin
Kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat desa yang dilaksanakan di PKD
seharunya dapat melaksanakan pelayanan kesehatan bersalin. Namun karena
belum adanya kesepakatan resmi dengan Puskesmas Mlonggo, maka pelayanan
kesehatan bersalin belum terlaksana.
7. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 15. Kegiatan di Poliklinik Kesehatan Desa Karanggondang

3.7 Posyandu Lansia Desa Sinanggul


1. Pelaksanaan kegiatan
Hari, tanggal : Jumat, 22 Maret 2019
Waktu : 08.00-10.30 WIB
Tempat : Desa Sinanggul
Pendamping : Perawat Betty
Kegiatan : Diawali dengan melakukan perizinan ke puskesmas
Mlonggo. Selanjutnya, kami datang ke lokasi posyandu Lansia Desa Sinanggul. Kami
melakukan wawancara dan pengamatan mengenai kegiatan posyandu Lansia serta
kelengkapan sarana dan prasarana kepada bidan desa.

Gambar 16. Denah Pos Kesehatan Desa Sekar Sari Desa Sekuro

2. Input
a. Man
Ada satu bidan desa, 5 orang asisten bidan (kader) dan 1 orang penanggung
jawab program (perawat).
b. Money
Posyandu Lansia Desa Sinanggul mendapatkan dana dari desa yang
dianggarkan setiap satu tahun sekali serta biaya sukarela dari masing – masing
peserta sebesar Rp. 2000,- per orang.
c. Machine
Tikar, timbangan dewasa, 2 tensimeter, 2 stetoskop, dan 1 alat pemeriksaan
gula darah, kolesterol dan asam urat.
d. Material
Obat – obatan telah disediakan oleh puskesmas.
e. Method
Standar Operasional Prosedur (SOP) jadwal buka Posyandu Lansia
Sinanggul: setiap tanggal 22 perbulannya. Kegiatan diawali mulai pukul 08.00
– 10.30 WIB. Apabila tanggal 22 bertepatan dengan hari minggu maka kegiatan
dimajukan kehari Sabtu.

3. Proses Managemen
a. Perencanaan (P1)
Tim perencanaan oleh tim dari puskesmas yang terdiri dari kepala puskesmas
Mlonggo, bidan desa Sinanggul, pembina desa, dan kader.
Sumber data: hasil wawancara perawat Betty dan laporan bulanan posyandu
Lansia.
b. Pelaksanaan dan Pengendalian (P2)
Pada Jumat, 22 Maret 2019 jumlah peserta yang datang sebanyak 42 orang.
Berikut merupakan data jumlah pasien yang datang di posyandu Sinanggul pada
3 bulan terakhir (Januari sampai dengan Maret 2019)
No Bulan (2019) Jumlah Peserta
1 Maret 42 orang
2 Februari 34 orang
3 Januari 32 orang
Total 108 orang
Tabel 42. Jumlah pasien Posyandu Sinanggul Januari – Maret 2019
Kegiatan posyandu Lansia dilakukan 1 bulan sekali. Dana berasal dari
Anggaran Desa dan dana sukarela sebesar Rp. 2000,- per orang
Kegiatan posyandu lansia diawali dengan senam bersama ,dilanjutkan
dengan kegiatan promosi kesehatan oleh petugas Puskesmas dan pemeriksaaan
kesehatan serta pengobatan gratis.
Biaya pengobatan : tidak dikenakan biaya pengobatan akan tetapi, ada dana
sukarela untuk konsumsi serta apabila ingin melakukan pemeriksaan tambahan
seperti pemeriksaan tambahah, peserta dikenakan biaya tambahan. Untuk
pemeriksaan gula darah, kadar kolesteroln dan asam urat, biaya tambahan yang
harus dibayarkan berturut-turut sebesar Rp5.000,00, Rp10.000,00, Rp10.000,00.
Pengorganisasian: oleh 1 bidan desa dan 5 orang asisten bidan desa (kader)
serta 1 penanggung jawab program.
c. Pengawasan dan Pengevaluasian (P3)
Posyandu Lansia melaporkan hasil kerjanya ke puskesmas Mlonggo setiap
bulan setelah kegiatan selesai. Pengawasan dan evaluasi oleh tim puskesmas
Mlonggo dilakukan secara rutin 1 bulan sekali dalam lokmin.
4. Output
Jumlah kunjungan pasien pada tanggal 22 Maret 2019 : 42 pasien
Keluhan yang dijumpai pada kegiatan Posyandu Lansia Desa Sinanggul pada
tanggal 22 Maret 2019 adalah batuk-batuk, tekanan darah tinggi, gula darah tinggi,
pegal-pegal, dan gatal-gatal. Selanjutnya keluhan tersebut diberikan terapi
sementara, dan peserta yang bersangkutan diarahkan untuk memeriksakan diri ke
puskesmas.
5. Lingkungan
Posyandu lansia terletak di Desa Sinanggul, 3 km dari puskesmas Mlonggo tepatnya
di RT 037 RW 007 diteras rumah bapak Jumar desa Sinanggul. Pelaporan dilakukan
setiap bulan setelah kegiatan selesai. Kegiatan dievaluasi setiap 1 bulan sekali
dalam lokmin.
6. Masalah
Berdasarkan survei di Posyandu Lansia Desa Sinanggul didapatkan bahwa peserta
yang datang ke Posyandu Lansia adalah 42 orang sedangkan sasaran posyandu
lansia adalah 1045. Hal ini disebabkan karena jarak tempat kegiatan dengan rumah
lansia jauh dan juga dikarenakan tidak adanya yang mengantar ke tempat kegiatan
lansia.
7. Dokumentasi Kesehatan
Gambar 17. Kegiatan di Posyandu Lansia Desa Sinanggul

3.8 Prolanis Desa Sinanggul


1. Pelaksanaan Kegiatan
Hari, tanggal : Jumat, 22 Maret 2019
Waktu : 08.30 – 10.30 WIB
Tempat : Desa Sinanggul
Pendamping : Bidan Nina
Kegiatan :
Diawali dengan melakukan perizinan ke puskesmas Mlonggo. Selanjutnya, kami datang
ke lokasi Prolanis Desa Sinanggul. Kami melakukan wawancara dan pengamatan
mengenai kegiatan Prolanis serta kelengkapan sarana dan prasarana.
Denah Prolanis

Pendaftaran
Desa Sinanggul

Pos Pemeriksaan
Kesehtan
Pos Pengobatan

Gambar 14. Denah Prolanis Desa Sinanggul

2. Input
a. Man
Ada satu orang bidan desa, satu orang bidan dari puskesmas, dua orang perawat,
dan lima orang kader.
b. Money
Prolanis Desa Sinanggul mendapatkan dana dari desa yang dianggarkan setiap
satu tahun sekali serta dikenakan biaya pemeriksaan dan pengobatan per orang
Rp. 5000,- setiap kali periksa.
c. Machine
Tikar, timbangan dewasa, 1 tensimeter, 1 stetoskop, dan 1 alat pemeriksaan gula
darah, kolesterol dan asam urat.
d. Material
Obat-obatan yang telah disediakan oleh puskemas:
- Paracetamol - Calcium lactate
- Vit B1 - Captopril
- Asam Mefenamat - CTM
- Dexamethason - Acetylsistein
- Antasida doen - Amoxicilin
- New antides - Glimepiride
e. Method
Standar Operasional Prosedur (SOP) jadwal program Prolanis Sinanggul
dilaksanan setiap satu bulan sekali di tanggal 22 mulai pukul 08.00 WIB hingga
selesai.
3. Proses Manajemen
a. Perencanaan (P1)
Tim perencanaan oleh tim dari puskesmas yang terdiri dari kepala puskesmas
Mlonggo, bidan, perawat, kader dan pembina desa.
Sumber data: hasil wawancara bidan Nina.
b. Pelaksanaan dan pengendalian (P2)
Pada Jumat, 22 Maret 2019 jumlah peserta yang datang sebanyak 30 orang. Kegiatan
prolanis dilakukan 1 bulan sekali. Dana berasal dari Anggaran Desa dan biaya
pemeriksaan setiap orang sebanyak Rp. 5000,-.
Kegiatan prolanis diawali dengan pendaftaran, pengukuran TB dan BB, dilanjut
dengan pembukaan senam bersama , kegiatan promosi kesehatan oleh petugas
Puskesmas dan pemeriksaaan kesehatan serta pengobatan gratis.
Biaya pengobatan: Dikenakan biaya pemeriksaan dan pengobatan sebesar Rp
5000,00. Untuk konsumsi tidak dikenakan biaya.
Pengorganisasian: oleh 1 bidan desa, 1 bidan puskesmas , 2 orang perawat dan 5
orang asisten bidan desa (kader).
c. Pengawasan dan pertanggungjawaban (P3)
Prolanis melaporkan hasil kerjanya ke puskesmas Mlonggo setiap bulan setelah
kegiatan selesai. Pengawasan dan evaluasi oleh tim puskesmas Mlonggo dilakukan
secara rutin 1 bulan sekali dalam lokmin.
4. Output
Jumlah warga Desa Sinanggul yang memeriksakan diri ke Prolanis pada hari Jumat, 22
Maret 2019 sebanyak 30 orang.
5. Lingkungan
Prolanis terletak di Desa Sinanggul, ± 3.1 km dari puskesmas Mlonggo tepatnya di
teras rumah bapak Jumar desa Sinanggul RT 037 RW 007.
6. Masalah
Berdasarkan survei di Prolanis Desa Sinanggul didapatkan bahwa peserta yang datang
ke Prolanis adalah 30 orang sedangkan sasaran prolanis adalah seluruh warga desa
dengan umur diatas 15 tahun dengan penyakit kronis. Hal ini disebabkan karena jarak
tempat kegiatan dengan rumah lansia jauh dan juga dikarenakan tidak adanya yang
mengantar ke tempat kegiatan lansia.
7. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 15. Kegiatan di Prolanis Sinanggul

Anda mungkin juga menyukai