Anda di halaman 1dari 91

PEDOMAN PENINGKATAN MUTU

DAN KINERJA
(MANUAL MUTU)
UPTD PUSKESMAS SONGGON
TAHUN 2019

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

DINAS KESEHATAN

UPTD PUSKESMAS SONGGON


Jl. A. YANI No 65 SONGGON Telp. (0333) 631818 SONGGON Banyuwangi
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas BerkahRahmat dan


Karunianya, kami Penanggung Jawab Manajemen Mutu UPTD Puskesmas Songgon
dapat menyelesaikan Pedoman Peningkatan Mutu Dan Kinerja ( Manual Mutu )
UPTD Puskesmas Songgontahun 2019.

Penyusunan Pedoman Peningkatan Mutu Dan Kinerja ( Manual Mutu ) UPTD


Puskesmas Songgon tahun 2019 merupakan bagian dari pedoman peningkatan
mutu dan kinerja UPTD Puskesmas Songgonyang disusun oleh Kepala UPTD
Puskesmas Songgon serta Penanggung Jawab Manajemen Mutu sebagai bentuk
pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu, yang terdiri dari 3 hal pokok yang harus
dilakukan oleh Puskesmas yaitu mutu ADMEN, mutu UKM dan mutu UKP.

Pedoman Peningkatan Mutu Dan Kinerja ( Manual Mutu ) UPTD Puskesmas


Songgon tahun 2019disusun sebagai acuan bagi kepala puskesmas, penanggung
jawab program/upaya puskesmas dan pelaksana kegiatan puskesmas melakukan
sistem manajemen mutu yang baik, berkualitas dan berkesinambungan baik untuk
sistem administrasi, upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat. Pedoman disusun sebagai kebutuhan Puskesmas supaya mampu
melaksanakan sistem manajemen mutu secara terencana, terarah, efisien, efektif,
berkesinambungan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Demikian harapan kami semoga Pedoman Peningkatan Mutu Dan Kinerja (


Manual Mutu ) UPTD Puskesmas Songgontahun 2019 inidapat memberikan arah
dan pedoman dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu.

Songgon, 29 April2019

Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Songgon Ketua Tim Mutu

ARIS PRASETYO, S.Kep.Ners HJ. SUNARSIH, Amd.Keb


NIP.19700122 199803 1 004 NIP. 19680315 200012 2 003
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puskesmas merupakan unit pelayanan kesehatan strata pertama yang


bertugas menyelenggarakan upaya kesehatan di satu wilayah tertentu. Upaya
kesehatan yang diselenggarakan termasuk upaya promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif.

Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu demi


terlaksananya pembangunan berwawasan kesehatan, puskesmas harus dapat
meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan dengan efektif dan efisien. Hal itu
tentunya tidak lepas dari berbagai kendala yang muncul dalam memberikan
pelayanan kesehatan pada masyarakat baik dari segi internal maupun
eksternal puskesmas. Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan
kesehatan yang mengutamakan kepuasan pelanggan. Untuk itu puskesmas
harus dapat meningkatkan standart mutu pelayanan yang berorientasi pada
kepuasan pelanggan. Dengan adanya AkreditasiUPTD Puskesmas Songgon
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan kualitas
pelayanan kesehatan terstandart yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.

Pedoman Peningkatan Mutu Dan Kinerja ( Manual Mutu )adalah


dokumen yang memberi informasi yang konsisten ke dalam maupun ke luar
tentang sistem manajemen mutu. Manual mutu adalah suatu dokumen yang
digunakan untuk :
a. Mengkomunikasikan kebijakan dan sasaran mutu kepada seluruh personel
puskesmas.
b. Menggambarkan keterkaitannya dengan prosedur sistem mutu yang
terdokumentasi.
c. Memberikan gambaran bahwa puskesmas memiliki kebijakan dalam
mengelola organisasi untuk mencapai target mutu yang telah ditentukan.
Pedoman Peningkatan Mutu Dan Kinerja ( Manual Mutu ) UPTD Puskesmas
Songgon tahun 2019disusun sebagai acuan bagi kepala puskesmas, penanggung
jawab program/upaya puskesmas dan pelaksana kegiatan puskesmas melakukan
sistem manajemen mutu yang baik, berkualitas dan berkesinambungan baik untuk
sistem administrasi dan manajemen, upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya
kesehatan masyarakat (UKM). Pedoman disusun sebagai kebutuhan Puskesmas
supaya mampu melaksanakan sistem manajemen mutu secara terencana, terarah,
efisien, efektif, berkesinambungan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pedoman Peningkatan Mutu Dan Kinerja ( Manual Mutu ) disusun, ditetapkan,
dan dipelihara oleh organisasi. Manual mutu puskesmas merupakan pedoman bagi
Puskesmas Kertosari yang menjelaskan secara garis besar Sistem Manajemen
Mutu di Puskesmas. Oleh sebab itu perlu disusun dan ditetapkan pedoman
peningkatan mutu (manual mutu) UPTD Puskesmas Songgon.

1. Profil Puskesmas
a. Gambaran Umum
a) data Situasi Umum
 Nomor Kode Puskesmas : 35101501
 Nomor Registrasi Puskesmas : 35. 101. 102. 02
 Tahun Berdiri : 1970
 Jenis Puskesmas : Pedesaan, Rawat Inap Kecil
 Nama Puskesmas : Songgon
 Kecamatan : Songgon
 Kabupaten : Banyuwangi
 Propinsi : Jawa Timur
 Tahun : 2019
 Email : puskesmassonggon

b) Peta wilayah
c) Geografis
Luas wilayah kerja Puskesmas Songgon 236 Km², yang terdiridari :
 Pemukiman penduduk : 2,3 %
 Tanah produktif : 38,1 %
 Hutan : 59,3 %
 Jalan dan sungai : 0,3 %
Dengan batas - batas sebagai berikut :
 Sebelah Utara : Kecamatan Glagah dan Kabat.
 Sebelah Timur : Kecamatan Singojuruh.
 Sebelah Selatan : Kecamatan Sempu.
 Sebelah Barat : Hutan Kabupaten Bondowoso.
Jarak wilayah kerja dengan pemukiman penduduk terjauh ± 10 Km,
jarak tempuh rata – rata ke Puskesmas ± 30 s/d 60 menit dengan
memakai alat transportasi angkutan pedesaan roda 2 dan 4.
d) Data wilayah
 Luas Wilayah : 236 Km²
Wilayah Dataran Rendah : 0
Wilayah Dataran Tinggi : 400 m
 Jumlah Desa/Kelurahan : 9 Desa/Kel
Yang dapat dijangkau kendaraan roda 4 : 9 Desa/Kel
Yang dapat dijangkau kendaraan roda 2 : 9 Desa/Kel
Yang tidak dapat dijangkau oleh roda 4 dan 2 : 0
e) Demografi
 Jumlah Penduduk per Desa

No. DESA PRIA WANITA JUMLAH

1 Songgon 3812 4108 7910

2 Balak 2846 3000 5846

3 Sragi 4144 4115 8259

4 Parangharjo 1930 2095 4025

5 Bedewang 2655 2797 5452

6 Bayu 3333 3562 6895

7 Sumberbulu 1773 1768 3540

8 Sumberarum 2602 2816 5418


9 Bangunsari 1499 1622 3120

JUMLAH 24595 25882 50477

 Jumlah RT/RW

No. DESA DUSUN RW RT


1 Songgon 7 24 62
2 Balak 6 18 49
3 Sragi 7 15 63
4 Parangharjo 4 10 25
5 Bedewang 5 9 33
6 Bayu 7 16 49
7 Sumberbulu 4 11 49
8 Sumberarum 7 10 36
9 Bangunsari 4 7 25
JUMLAH 51 120 396

 Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur


 Jumlah Penduduk Perempuan
Umur

N 50
Desa 6- 12– 36- 10- 15- 20-
o 0-5 5-6 7-9 45 - – >60
11 35 59 14 19 45
bln th th 49 th 60 th
bln bln bln th th th
th

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

146
1 Songgon 26 27 94 115 115 171 328 340 385 590 681
0

Balak 13 20 57 90 83 131 213 203 116 259 451 486


2
6

Sragi 13 27 101 98 82 207 350 339 148 399 630 678


3
9

Parangharj 14 14 38 49 63 82 148 147 734 174 255 272


4
o

5 Bedewang 18 19 52 67 74 150 206 204 978 269 387 439

Bayu 12 24 82 96 72 145 278 321 138 304 471 612


6
5

Sumberbul 11 13 44 51 55 72 134 134 697 162 273 250


7
u
Sumberaru 24 19 66 82 92 120 212 219 977 229 372 361
8
m

9 Bangunsari 13 11 23 46 41 55 108 131 560 142 218 250

144 15 557 694 677 113 197 203 944 2323 364 402
Jumlah
5 3 7 8 6 7 9

 Jumlah Penduduk Laki – laki


Umur

N 50
Desa 6- 12- 36- 10- 15- 20-
o 0-5 5-6 7-9 – >60
11 35 59 14 59 45 45-49 t
bln th th h 60 th
bln bln bln th th th
th

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

150
1 Songgon 33 27 91 117 123 190 333 356 349 552 598
0

Balak 18 20 69 89 96 140 228 272 112 227 468 438


2
8

Sragi 20 27 102 109 103 190 358 394 153 336 610 615
3
7

Parangharj 9 14 42 43 75 94 165 168 743 159 239 254


4
o

5 Bedewang 11 19 65 79 70 127 226 230 996 242 419 332

Bayu 19 24 84 117 79 193 255 322 138 310 473 523


6
8

Sumberbul 10 12 52 64 57 105 163 136 711 172 250 237


7
u

Sumberaru 13 19 57 90 90 123 204 216 100 239 330 324


8
m 1

Bangunsar 11 11 35 58 51 102 163 136 711 172 250 237


9
i

144 15 597 766 744 123 206 223 959 220 352 354
Jumlah
3 4 8 9 1 5 0 3
 Data Mata Pencaharian Penduduk

PNS/Pensiuna
Tdk. Bekerja

Wiraswasta
Ibu Rumah
Pedagang

Karyawan
Nelayan
Tukang

Tangga
N

Swasta
Petani
Buruh
Desa

n
o

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
71
1 Songgon 3293 687 168 1088 410 2 2230
2 Balak 2524 2789 500 444 60 12 35
194
3 Sragi 2588 2000 7 708 173 75 349
4 Parangharjo 1420 1340 784 256 60 1 20 108
5 Bedewang 2455 1966 741 266 66 25 2 159
191
6 Bayu 2710 1894 8 380 60 41 589
7 Sumberbulu 1580 1188 564 279 62 41 153
Sumberaru 10
8 m 2140 1626 872 364 35 9 105 128 96
9 Bangunsari 1241 1507 277 173 16 9 6
1995 1499 777 10
Jumlah 1 7 1 3958 942 25 2 125 236 3617

f) Data Fasilitas Pelayanan Kesehatan


Wilayah kerja Puskesmas Songgon terdapat beberapa fasilitas pelayanan
kesehatan yang bertujuan untuk pemerataan pelayanan kesehatankepada
masyarakat sehingga Pelayanan Kesehatan dapat diakses dan terjangkau oleh
seluruh masyarakat di wilayah kerja secara adil tanpa membedakan status sosial,
ekonomi, agama, budaya dan kepercayaan, diantaranya :

JARAK/
NO FASILITAS LOKASI STRATA KET
KM

1 Puskesmas Induk Ds. songgon 1

2 Pustu

a. Sragi Dsn. krajan 6 Cukup

b. Bayu Dsn. Plantaran 4 Cukup

c. Bedewang Dsn. Krajan 8 Baik


d. Bangunsari Dsn. Sroyotimur 10 Cukup

3 Ponkesdes

a. Balak BalaiDesa Balak 6 Baik

b. Parangharjo BalaiDesa 4 Baik


Parangharjo

4 Poskesdes

a. Sumberbulu Dsn. Bulurejo 4 Baik

b. Sumberarum Balai Desa 15 Baik


Sumberarum

PUSKESMAS INDUK

PUSTU BEDEWANG PUSTU BANGUNSARI


PUSTU BAYU PUSTU SRAGI

POSKESDES PARANGHARJO POSKESDES BALAK


POSKESDES SUMBERARUM POSKESDES SUMBERBULU

g) Data Ketenagaan
Puskesmas Songgon merupakan salah satu puskesmas Rawat Inap
Kecil,analisis Kebutuhan Tenaga Berdasarkan Jenis Puskesmas Songgonterdiri dari:

Yang
Status
NO Jenis Ketenagaan ada Standart Keterangan
Kepegawaian
sekarang
1 2 3 4 5 6
I. Puskesmas Induk
1 Kepala Puskesmas 1 1 PNS Induk
2 Dokter 2 2 PTT + THL Induk
3 Dokter Gigi 1 1 PNS Induk
4 Perawat 9 8 Induk =5
a. S1 1 - THL Pustu=3
PNS=3,PTT=2,TH Ponkesdes
b. D3 8
L=3 =2
c. SPK
5 Perawat Gigi 2 1 PNS = THL Induk
6 Bidan 15 7 Induk=4
a. D4/S1 Pustu=4
Ponkesdes
b. D3 16 PNS=11 ,THL=4
=2
Poskesdes
c. P2B
=5
7 Kesmas 1
a. D4/S1
b. D3
c. D1
d. SMA
8 Kesling - 1 Induk
9 Analis 1 1 THL Induk
9 Nutrisionis 1 2 PNS Induk
10 Farmasi 1 1 Induk
a. D4/S1
b. D3
c. D1
d.SMF 1 PNS Induk
11 Administrasi 6 2 Loket=2
a. SMA 4 PNS=2 Kantor=3
b. SMP 2 THL=4 Apotik=1
12 Pekarya 2 1 Induk
a. SMA 2 PNS
b. SMP
13 Supir 1 2 Induk
a. SMA 1 PNS
b. SMP
14 Kebersihan 2 Induk
a. SMA 1 THL
b.SMP 1 THL
15 Penjaga/Keamanan
a. SMP 1 PNS Induk

DATA KETENAGAAN PUSKESMAS SONGGON


TAHUN 2019

Status
Ket
Kepegawaia
.
No Nama Ketenagaan Jumlah Pendidikan n
P T
PNS T H
T L
1 2 3 4 5 6 7 8
S1
1 Kepala Puskesmas 1 1
Keperawatan
Pengelola Tata Usaha dan
2 1 SLTA 1
Kepegawaian
S 1 Kedokteran
3 Dokter Umum 2 1
Umum 1
S 1 Kedokteran
4 Dokter Gigi 1 1
Gigi
S1
5 Perawat 10 Keperawatan 3 2 4
dan D III Kep
6 Perawat Gigi 2 D III Kep. Gigi 1 1
7 Bidan 15 D III Kebidanan 11 4
8 Penyuluh Kesehatan Masyarakat 1 SLTA 1
9 Tenaga Kesehatan Lingkungan - -
10 Analis Kesehatan 1 D III Ak 1
Epidemiologi 1 SLTA 1
Entomologi 1 SLTA 1
D III
11 Tenaga Gizi 1 1
Nutrisionist
12 Tenaga Kefarmasian 1 SMF 1
13 Tenaga Administrasi 5 SLTA 1 4
14 Tenaga Sopir 1 SLTA 1
15 Tenaga Kebersihan 2 SLTP & SLTA 1 1
16 Penjaga Malam 1 SLTP 1

JUMLAH TOTAL 46 24 2 20

h) Data Sarana Prasarana

Bangunan gedung Puskesmas Songon berdiri sejak ….untuk pelayanan dan


kegiatan program sbb :

NO NAMA RUANG JUMLAH

1 Ruang pelayanan rawat jalan 9 unit


2 Ruang tindakan/UGD 1 unit
3 Ruang Rawat inap 1 unit
3 Gudang Obat 1 unit
4 Ruang penyimpanan vaksin 1 unit
5 Ruang Kepala Puskesmas 1 unit
6 Ruang Tata Usaha 1 unit
7 Ruang rapat / Aula 1 unit
8 Musholla 1 unit
9 Tempat parkir karyawan 1 unit

Sedangkan sarana prasarana untuk penunjang kegiatan pelayanan dan


program yang dimiliki Puskesmas Songgon sbb :

NO NAMA SARANA JUMLAH


1 Ambulans / Puskesmas Keliling ( Pusling ) 1
2 Bed
2 Sepeda motor
3 Komputer
4 Laptop
5 Printer
7 LCD
9 Televisi
10 Mesin ceklok 1
11 Genset 2
12 Alat Pemadam Kebakaran
13 Air Conditioner ( AC )
14 Meteran listrik (Bargainser) 2
15 Pengers suara

LOKET PENDAFTARAN

RUANG TUNGGU
RUANG PEMERIKSAAN UMUM

RUANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT

RUANG KIA DAN KB


RUANG LABORATORIUM

RUANG FARMASI

GUDANG OBAT
KLINIK GIZI DAN SANITASI

RUANG ASI

RUANG BERSALIN
RUANG NIFAS

RUANG UGD
RUANG RAWAT INAP

i) Peran Serta Masyarakat ( PSM )

Untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat, berbagai


upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada
termasuk yang ada di masyarakat. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) adalah salah satu wujud nyata peran serta masyarakat dalam
pembangunan kesehatan. Kondisi ini ternyata mampu memacu munculnya berbagai
bentuk UKBM lainya seperti POSYANDU, Pos UKK (pos upaya kesehatan
kerja),TOGA (taman obat keluarga), dana sehat, POSBINDU dll. Tumbuh dan
berkembangnya UKBM merupakan indikator peran serta masyarakat.

Tingkat perkembangan UKBM dapat menunjukkan kualitas strata tertentu.


Pada umumnya tingkat perkembangan dimulai dari yang paling rendah sampai pada
UKBM yang paling tinggi strataperkembangannya yaitu Pratama, Madya, Purnama
dan Mandiri.

i. Jenis UKBM yang ada di wilayah kerja Puskesmas Songgon

N NAMA UKBM JUMLAH KET


O
1 Posyandu balita 86 posy ..% strata Purnama
2 Posyandu lansia / POSBINDU posy
3 Pos UKK pos
4 Pos Kesehatan Pesantren ( PONPES
Poskestren )
5 Saka Bakti Husada ( SBH ) 1 SMK NURUT TAQWA
6 Kelas Ibu Hamil
7 Program Pemicuan ( CLTS ) /
STBM

ii. Pelaksana UKBM

N NAMA KADER JUMLA KET


O H
1 Kader Posyandu balita
2 Kader Posyandu lansia /
POSBINDU
3 Kader Tiwisada
4 Kader Kesehatan Remaja
5 Santri Husada
6 Kader Saka Bakti Husada
7 Juru Pemantau Jentik ( Jumantik )

KELAS IBU HAMIL POSYANDU BALITA POSBINDU

j) Data Sarana Pendidikan

NO KELURAHAN SD/SDI MI SMP MTS SMA SMK

1 SONGGON

2 BALAK

3 SRAGI

4 PARANGHARJO

5 BEDEWANG
6 BAYU

7 SUMBERBULU

8 SUMBERARUM

9 BANGUNSARI

TOTAL 36

b. Visi Puskemas

“Terwujudnya Derajat Kesehatan Masyarakat yang optimal melalui peningkatan


akses dan kualitas Pelayanan Kesehatan di wilayah Kerja Puskesmas Songgon
2021”
c. Misi Puskesmas
Dalam mewujudkan Visi tersebut diatas Puskesmas Songgon mempunyai Misi
yaitu:
1. Meningkatkan perilaku hidup sehat baik individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat secara mandiri
2. Mengoptimalkan pelayanan kesehatan yang berkualitas
3. Meningkatkan peran serta masyarakat dan lintas sektor di bidang
kesehatan

d. Struktur Organisasi UPTD PuskesmasSonggon


e. Motto Puskesmas

Kerja Keras : Kerja dengan semangat

Kerja Tuntas : Selesai tepat waktu

Kerja Cerdas : Efektif dan efisien

Kerja Ikhlas : Dengan sepenuh hati dan tulus

f. Tata Nilai Puskesmas Kertosari :

DPR (Disiplin Profesional Ramah)

 Disiplin : Hadir tepat waktu, memakai seragam dan atribut lengkap

 Profesional : kerja sesuai dengan SK dan Tupoksi

 Ramah : Senyum Salam Sapa Tanya (3S1T)

g. Maklumat Pelayanan

Kami pimpinan dan segenap karyawan/ karyawati Puskesmas Songgon siap


memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat, apabila tidak
terbukti segera tegur kami untuk perbaikan.

2. Kebijakan Mutu Puskesmas,

Kebijakan mutu puskesmas songgon yaitu :

Kami berkomitmen untuk :

“Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Tepat, Aman, Nyaman, Dan Sesuai


Dengan Standar Kebutuhan Dan Harapan Masyarakat”.
3. Proses Pelayanan (Proses Bisnis)

Penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan


perseorangan (UKP) dilaksanakan secara terintegrasi dan berkesinambungan,
terdiri dari :

a. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama ,terdiri dari :

a). Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial

1. Upaya promosi kesehatan


2. Upaya kesehatan lingkungan
3. Upaya kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana
4. Upaya gizi
5. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit.
6. Upaya Kesehatan Sekolah
b). Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan.

Upaya kesehatan masyarakat yang sifatnya inovatif dan/atau bersifat


ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas
masalah kesehatan, potensi sumber daya yang tersedia di masing-
masing Puskesmas.

1. Upaya Kesehatan Gigi dan MulutMasyarakat


2. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
3. UpayaKesehatan Jiwa
4. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat / Publik Health Nurse
(PHN)
5. Upaya Kesehatan indra
6. Upaya Kesehatan Hatra
7. Upaya Kesehatan Kerja
8. Upaya Kesehatan Olah Raga
9. Upaya Kesehatan Matra
b. Upaya kesehatan perseorangan (UKP) tingkat pertama.

a) Pelayanan Ruang Tindakan


b) Rawat Jalan
1. Pemeriksaan Umum
2. Kesehatan Gigi Dan Mulut
3. KIA-KB
4. Persalinan
5. Konseling gizi, sanitasi, Reproduksi dan IMS
6. Loket
7. Farmasi
8. Laboratorium
c) Rawat Inap

c.Penunjang Penyelenggaraan Upaya Puskesmas :

1. Manajemen Puskesmas
2. Pelayanan kefarmasian
3. Pelayanan laboratorium
4. Pelayanan konseling
5. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat

KEBIJAKAN MUTU

ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN


H

A
DALAM GEDUNG
P R
D
PEM O
E FAR A
LABO K
UMUM MASI
P RATO U P
N
RIUM M
KESGILUT
E D E A
N
L A T N
A
A F S P
KIA- GIZI/KE P2P PROM
I
N KB SLING KES E
T

G A L

G R A

A A KIA- GIZI/ P2P PROM PENGO N


KB KESLI KES BATAN
N N G
NG
LUAR GEDUNG G

MANAJEMEN SUMBER DAYA, N

SUPLIER
ALUR LAYANAN

B. Ruang Lingkup

Lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan persyaratan standar


akreditasi pukesmasdan ISO 9001:2008, yang meliputi: persyaratan umum
sistem manajemen mutu, tanggung jawab manajemen, manajemen sumber
daya, proses pelayanan yang terdiri dari penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).
Dalam penyelenggaraan UKM dan UKP memperhatikan keselamatan
sasaran/pasien dengan menerapkan manajemen risiko.
Pedoman mutu ini sebagai acuan bagi UPTD Puskesmas Songgon
untuk meningkatkan mutu dan kinerja. Indikator peningkatan mutu dan kinerja
UPTD Puskesmas Kertosari sebagai berikut :
1. Kelengkapan dokumen/ sertifikat kompetensi sesuai dengan data
pegawai 80%
2. Tingkat kepatuhan pegawai terhadap DPR 100%
3. Kepatuhan petugas dalam melakukan pembelanjaan dan
pertanggung jawaban SPJ (laporan) bendahara DOP 95%
4. Monitoring kesesuaian standart peralatan medis dan non medis
beserta kondisinya 80%
5. Ketepatan dan kelengkapan pengumpulan pelaporan ke TU 80%
6. Ketepatan waktu pelaporan monitoring peresepan dari sub unit
100%
7. Pencapaian kelurahan ODF 100%
8. Kepatuhan pembuangan limbah B3 dari unit layanan sesuai SOP
100%
9. Kepatuhan pelaksanaan imunisasi penta 3 sesuai SOP 100%
10. Kelengkapan pengisian KMS penjaringan kesehatan 100%
11. Kepatuhan dalam pemeriksaan kunjungan berkala hasil penjaringan
100%
12. Kepatuhan pendampingan bumil RISTI dengan skor > 10 100%
13. Kepatuhan pemantauan bumil KEK 100%
14. Kepatuhan pengisian asuhan keperawatan home care 100%
15. Kepatuhan pelaksanaan Rockpot sesuai SOP 100%
16. Kelengkapan pengisian identitas rekam medis di loket pendaftaran
100%
17. Kelengkapan pengisian rekam medis di unit pemeriksaan umum
100%
18. Kelengkapan pengisian resep/ permohonan obat 100%
19. Kelengkapan pengisian rekam medis di unit KESGILUT 100%
20. Kelengkapan pengisian rekam medis di unit KIA –KB 100%
21. Kepatuhan pelayanan ANC K1 dengan prosedur 10T bagi bumil
yang periksa di UPTD Puskesmas Songgon 100%
22. Kelengkapan pengisian rekam medik di UGD , Bersalin dan Ranap
100%
23. Ketersediaan obat gawat darurat diunit pelayanan 100%
24. Respon time konseling gizi/sanitasi 8 menit 100%
25. BOR di ruang rawat inap < 40%
26. Kejadian pleibitis di Ranap < 1,5% >80%
27. Kepuasa Pelanggan >80%

C. Tujuan ManualMutu

Disusun sebagai acuan bagi UPTD PuskesmasSonggon dalam


membangun sistem manajemen mutu yang baik dan bermutu untuk
penyelenggaraan ADMEN, UKM maupun UKPsecara konsisten dan
berkesinambungan.
D. Landasan Hukum dan Acuan
Landasan hukumnya yaitu :
1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Presiden RI No 72/Perpres/ 2012/ tentang Sistem
Kesehatan Nasional;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 73/Permenkes/2013 tentang
Jabatan Fungsional Umum Di Lingkungan Kementerian Kesehatan;
4. Peraturan Kepala BKN No 1/Perka BKN/2013/ ketentuan pelaksanaan
PP No 46 tahun 2011 tentang penilaian prestasi kerja pegawai negeri
sipil;
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 75 /Permenkes/2014 Tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.828/MENKES/SK/IX/2008
tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan Kabupaten/Kota;
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.129 Tahun 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal RS;
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI No 81/MENKES/SK/I/2004 tentang
Pedoman Penyusunan Perencanaan SDM Kesehatan
9. Pedoman Peningkatan Mutu pelayanan medik Dasar / 2008/ Direktorat
Bina Pelayanan Medik Dasar/Depkes RI Jakarta
10. Standar Puskesmas/ 2013 /Bidang Bina Pelayanan Kesehatan Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur
Pedoman mutu ini mengacu pada :
1. SNI ISO 9001-2008. Sistem manajemen mutu – PersyaratanBadan
Standardisasi Nasional

E. Istilah Dan Definisi


a) Akreditasi Puskesmas
Adalah suatu pengakuan terhadap hasil dari proses penilaian
eksternal, oleh komisioner akreditasi terhadap puskesmas apakah
sesuai dengan standart akreditasi yang ditetapkan
b) Pelanggan
Pelanggan adalah orang-orang yang merasakan langsung atas jasa
atau pelayanan yang diberikan oleh si pemberi pelayanan, atau orang-
orang yang mempunyai kepentingan baik langsung maupun tidak
langsung atas jasa atau pelayanan yang diberikan oleh si pemberi
pelayanan.
c) Kepuasan Pelanggan
Adalah Perasaan senang atau puas bahwa produk dan jasa yang
diterima telah sesuai atau melebihi harapan pelanggan.
d) Pasien
Adalah seseorang yang menerima perawatan medis dan menurut UU
RI No 29 Th 2004 Pasien adalah setiap orang yang melakukan
konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan
kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak
langsung kepada dokter atau dokter gigi.
e) Koreksi
Adalah perbaikan terhadap kesalahan data yang diperoleh.
f) Tindakan Korektif
Adalahtindakan yang dilakukan untuk memperbaiki terulangnya
ketidaksesuaian.Tindakan untuk menghilangkan penyebab
ketidaksesuaian yang ditemukan atau situasi yang tidak dikendaki
g) Tindakan Preventif
Adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya
ketidaksesuaian. Tindakan untuk menghilangkan penyebab
ketidaksesuaian yang potensial atau situasi potensial lain yang tidak
dikehendaki
h) Pedoman Mutu/ Manual Mutu
Adalah Dokumen yang merincikan sistem manajemen mutu organisasi
sesuai persyaratan Standar Akreditasi Puskesmas.
i) Dokumen
Adalah surat penting atau berharga yang sifatnya tertulis atau tercetak
yang berfungsi atau dapat dipakai sebagai bukti ataupun
keterangan.Biasanya dokumen ditulis di kertas dan informasinya ditulis
memakai tinta baik memakai tangan atau memakai media elektronik (
seperti printer ).
j) Rekaman
Adalah suatu dokumen yang menyatakan bahwa sesuatu hasil yang
telah dicapai atau suatu bukti kegiatan yang telah
dilaksanakan.Rekaman dapat digunakan misalnya untuk
mendokumentasikan penelusuran dan sebagai bukti verifikasi tindakan
pencegahan dan tindakan koreksi catatan.
k) Efektivitas
Adalah sarana dan prasarana yang harus dipenuhi untuk pencapaian
sesuatu hal.Efektifivitas bisa juga sebagai pengukuran keberhasilan
dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan.
l) Efisiensi
Adalahukuran tingkat penggunaan sumber daya dalam suatu proses.
m) Proses
Adalah serangkaian langkah sistematis, atau tahapan yang jelas dan
dapat ditempuh berulangkali, untuk mencapai hasil yang diinginkan.
n) Sasaran Mutu
Adalah sesuatu yang dicari atau dituju, berkaitan dengan mutu.
o) Perencanaan Mutu
Adalah aktivitas pengembangan produk dan proses yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan pelangggan.
p) Kebijakan Mutu
Adalah suatu maksud atau arahan secara menyeluruh sebuah
organisasi tentang mutu.
q) Sarana
Adalah barang atau benda bergerak yang dapat dipakai sebagai alat
dalam pelaksanaan tugas fungsi unit kerja. Contoh mobil, komputer,
pulpen, kertas, tinta printer, dll
r) Prasarana
Adalah barang atau benda tidak bergerak yang dapat menunjang atau
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja.contoh gedung
kantor
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU
DAN
SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN

A. Persyaratan Umum
Puskesmas Kertosari menetapkan, mendokumentasikan, memelihara
sistem manajemen mutu sesuai dengan Standar Akreditasi Puskesmas.
Sistem ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya persyaratan
pengendalian terhadap proses-proses penyelenggaraan pelayanan kepada
masyarakat baik penyelenggaraan upaya puskesmas maupun pelayan klinis,
yang meliputi kejelasan proses pelayanan dan interaksi proses pelayanan dan
interaksi proses dalam penyelenggaraan pelayanan, kejelasan penanggung
jawab, penyediaan sumber daya, penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai
dari perencanaan yang berdasarkan kebutuhan masyarakat/pelanggan,
verifikasi terhadap rencana yang disusun, pelaksanaan pelayanan, dan
verifikasi terhadap proses pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai, monitoring
dan evaluasi serta upaya penyempurnaan yang berkesinambungan.
B. Pengendalian Dokumen
Pengendalian dokumen dengan menerapkan hal- hal sebagai berikut:
a. Pengkodean dokumen kelompok pelayanan:
1. Administrasi Manajemen dengan kode: TU

2. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dengan kode sesuai program


(PROMKES, KIA-KB, GIZI, dan lain-lain)

3. Upaya Kesehatan Klinis (UKP) dengan kode sesuai pelayanan


(Kesgilut, Loket, dan lain-lain)

4. Standar Operasional Prosedur, disingkat: SOP

5. Daftar tilik SOP disingkat: DTSOP

6. Kerangka Acuan disingkat: KAK

7. Surat Keputusan disingkat: SK

8. Dokumen ekternal disingkat: EKS

9. Manual Mutu disingkat : MM

10. Pedoman Internal disingkat: INT

b. Penyimpanan Dokumen/ Arsip


1. Dokumen rekam medik inaktif wajib disimpan sekurang- kurangnya
dua tahun (2 tahun), terhitung dari tanggal terakhir pasien
meninggal, atau pindah tempat, setelah batas waktu sebagaimana
dimaksud diatas dilampaui, rekam medik dapat dimusnahkan,
kecuali persetujuan tindakan dan persetujuan lain harus disimpan
jangka waktu lima tahun (5 tahun) terhitung dari tanggal dibuatnya,

2. Sistem penyimpanan resep yang telah dilayani di Puskesmas harus


dipelihara dan disimpan minimal tiga tahun (3 tahun) dan pada
setiap resep harus diberi telaah farmasetik,

3. Penyimpanan dokumen/ arsip perkantoran sesuai dengan sistem


penyimpanan dokumen/ arsip aturan Pemerintah Daerah
Kabupaten Banyuwangi,

4. Penyimpanan dokumen akreditasi disimpan dimasing- masing


kelompok program/pelayanan, sedangkan di administrasi dan
manajemen (ketua akreditasi) menyimpan master dokumen semua
kelompok program/pelayanan,

c. Sistem penomoran

1. Surat masuk dan keluar sesuai dengan aturan Pemerintah Daerah


Kabupaten Banyuwangi

2. Penomoran kelompok program/pelayanan dilakukan oleh kelompok


program/pelayanan masing- masing disesuaikan dengan sistem
pengkodean yang telah ditentukan di TU,

3. Penomoran dokumen diurutkan sesuai dengan pengkodean,

4. Urutan penomoran meliputi: nomor urut dokumen, kode dokumen,


kode pelayanan, kode Puskesmas dan Tahun,
PENANGGUNGJAWAB WAKTU MEDIA REKAMAN/
MASUKAN PROSES KELUARAN
UTAMA KEGIATAN PROSES KENDALI PENYIMPANAN

Penyusunan Manajemen
Dokumentasi Representatif
Daftar - Unit Terkait
Dokumen Penyusunan Unit
Identifikasi dokumen - Manajemen
yang ada Dokumen Terkait
Representatif

Konsep
Unit Unit Terkait
Penyusunan Konsep Dokumen
Terkait

Ditinjau
Kesesuaian Unit - Nomor Dok
nya Terkait - Format Baku
- Keterkaitan dg
unit lain

Perbaikan/Revisi Unit
Terkait

Sesuai? Tidak

ya
- Penanggung
Dokumen Manajemen Unit jawab Dok - Manajemen
Pengesahan Dokumen Baku Representatif Terkait - Manajemen Representatif
Representatif
- Unit Terkait
Masterlist Manajemen
- Manajemen
Registrasi Dokumen Dokumen Representatif
Representatif

Daftar - Unit Terkait


Distribusi Manajemen Unit - Manajemen
Distribusi Dokumen Representatif Terkait
Dokumen Representatif

- Manajemen
Penyimpanan Dokumen Representatif
Orisinal

Selama
Dokumen Unit Terkait
Penerapan Dokumen Rekaman Berlaku

Unit Terkait
Revisi? No

Penerapan Dokumen Selama


Berlanjut Unit Terkait Dokumen
Yes
Usulan Berlaku
Perubahan/ Manajemen - Unit Terkait
Pengusul - Manajemen
Usulan Revisi Penambahan Representatif Revisi Representatif
Dokumen

Tinjauan
- Keterkaitan dg
unit terkait
- Materi Revisi

Setuju
tdk
Revisi?
Selama
Penerapan Dokumen Unit Terkait Dokumen Unit Terkait
ya Berlanjut Berlaku

Hal. 2
PENANGGUNGJAWAB WAKTU MEDIA REKAMAN/
MASUKAN PROSES KELUARAN
UTAMA KEGIATAN PROSES KENDALI PENYIMPANAN

Hal. 1

Konsep
Dokumen Unit Terkait Unit Terkait
Revisi Dokumen
Revisi

Tinjauan - Nomor
Manajemen
Unit Terkait - Format Baku
Representatif
- Keterkaitan dg
unit terkait
Perbaikan/ - Materi Revisi
Penyempurnaan

Sesuai ? tdk

ya
- Penanggung
Dokumen Manajemen Manajemen
Pengesahan Dokumen Unit Terkait jawab Dok
Baku Representatif Representatif
- Manajemen
Representatif

Masterlist Manajemen Unit Terkait


Registrasi Dokumen Dokumen Representatif Manajemen
Representatif

Daftar
Distribusi Manajemen Unit Terkait
Distribusi Dokumen Unit Terkait
Dokumen Representatif Manajemen
Representatif

BA Unit Terkait
Penarikan &
Pemusnahan Manajemen
Pemusnahan Dokumen Unit Terkait Manajemen
Dokumen Representatif
Kadaluarsa Representatif

Penyimpanan Dokumen Manajemen Selama Manajemen


Rekaman
Revisi Orisinal Representatif dokumen Representatif
berlaku

Penerapan Dokumen
Berlanjut
d. Rincian Kegiatan

Pengendalian dokumen Manajemen Mutu dan Manajemen


Puskesmas mencakup pengendalian dokumen internal dan
eksternal yang digunakan Puskesmas dengan kategori sebagai
berikut:
- Tingkat 1: Kebijakan Kepala Puskesmas
- Tingkat 2: Manual / Pedoman
- Tingkat3: SOP
- Tingkat4: Rekaman Kegiatan
Dokumen eksternal adalah dokumen yang terkait dengan Klien,
Regulasi dan Peraturan serta acuan dan standar yang berlaku.

e. Identifikasi Dokumen

Identifikasi dokumen manajemen mutu dan manajemen


Puskesmas diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Dokumen Tingkat 1
Surat Keputusan Kepala Puskesmas dengan nomor
identifikasi sebagai berikut :
188.4/AA /429.114.10/ YY
188.4 : kode surat tentang kegiatan kesehatan
AA : Kode nomor urut surat
429.114.10 : Kode Puskesmas Kertosari
YY : Tahun pada saat dokumen di buat
2. Dokumen Tingkat 2
Manual mutu dan Pedoman InternalPuskesmas dengan
kode identifikasi sebagai berikut :
MM/ AA/BP/429.114.10/ YY
MM : Kode tentang Manual Mutu
INT : Kode pedoman internal
AA : Kode nomor urut surat
BP : Kode unit pembuat
429.114.10 : Kode Puskesmas kertosari
YY : Tahun pada saat dokumen di buat
3. Dokumen Tingkat 3
Dokumen tentang SOP Puskesmas .
Untuk Instruksi kerja/ prosedur format penomorannya
adalah sebagai berikut:
AA.SOP/BP/429.114.10/YY
AA : No. Urut dokumen
SOP : Keterangan SOP
BP : Kode unit pembuat
429.114.10 : Kode Puskesmas Kertosari
YY : Tahun pembuatan
4. Dokumen Tingkat 4
Rekaman-rekaman sebagai catatan/ akibat pelaksanaan
kebijakan, pedoman, dan prosedur.
a. Daftar Tilik SOP
AA/DTSOP/BP/429.114.10/YYYY
AA : No Urut Dokumen
DTSOP : Keterangan Daftar Tilik SOP
BP : Kode unit pembuat
429.114.10 : Kode Puskesmas Kertosari
YY : Tahun pembuatan
5. Dokumen dari luar Puskesmas
Untuk dokumen yang berasal dari luar Puskesmas
(dokumen eksternal) digunakan kode tersendiri dalam
pencatatannya sebagai berikut:
Dok. Eksternal :
EKS/ AA/ BP/ ZZ/ YY
EKS : Dokumen Eksternal
AA : Nomor urut dokumen
BP : Unit Terkait
ZZ : Asal dokumen (Permenkes, Kepmenkes)
YY : Tahun asal dokumen

Identifikasi penggandaan dokumen yang sah dinyatakan


dengan tanda “TERKENDALI” dan dokumen utama
kadaluarsa yang disimpan untuk riwayat dokumen
dinyatakan dengan tanda”KADALUARSA”.

f. Penyusunan Dokumen

1. Masing-masing unit menyusun dokumentasi sistem mutu


yang terkait dengan unitnya dan disahkan setelah ditinjau
oleh Tim Mutu Puskesmas
2. Dokumen level 1, 2, 3 dan 4 disahkan oleh Kepala
Puskesmas.
g. Pendistribusian Dokumen

1. Ketua Tim Akreditasi mendistribusikan dokumen sesuai dengan


Daftar Distribusi Dokumen yang dilampiri dengan Tanda Terima
Dokumen.
2. Dokumen Utama (dokumen asli) merupakan dokumen salinan ke
0 yang disebut dengan ”MASTER”.
3. Dokumen didistribusikan dengan hard copy dan dokumen akan
distempel tanda ”TERKENDALI”.
4. Dokumen Utama dipelihara oleh Ketua Tim Akreditasi dan Tata
Usahatermasuk Daftar Utama dokumen eksternal & dokumen
terbaru yang digunakan.

h. Penambahan atau Perubahan Dokumen

1. Penanggungjawab proses atau ketua Tim akreditasi dapat


mengajukan perubahan dokumen melalui Format Usulan
Perubahan/ Penambahan Dokumen.
2. Ketua Tim Akreditasi dan penanggungjawab proses meninjau
usulan perubahan dokumen dan apabila disetujui maka
penanggungjawab proses merevisi dan mengesahkan dokumen
kepada Kepala Puskesmas, direkam pada format Riwayat
Perubahan dan diserahkan pada Ketua Tim Akreditasi sebagai
pengendali dokumen. Bagian dokumen yang direvisi diberi
keterangan dari paragraf/ kalimat yang direvisi.
3. Ketua Tim Akreditasi memastikan bahwa semua dokumen
sistem mutu direvisi dan disahkan sebagaimana ketentuan
prosedur ini serta melaksanakan distribusi dokumen sesuai
dengan Daftar Disribusi Dokumen dan menarik dokumen yang
kadaluarsa untuk dimusnahkan.

i. Dokumen Eksternal

Dokumen eksternal yang digunakan sebagai acuan dikendalikan


sesuai Daftar Dokumen Eksternal.
Secara berkala Dokumen Eksternal diperbaharui melalui
evaluasi terhadap katalog yang terbaru atau monitoring secara
proaktif kepada instansi terkait.
C. Pengendalian Rekaman

a. Penanggungjawab proses menyimpan Rekaman mutu agar dapat


diidentifikasi dan tidak mudah rusak sehingga mudah diakses apabila
diperlukan.
b. Rekaman mutu harus jelas, mudah dibaca, diberi tanggal dan disimpan
c. Lokasi dan masa simpan rekaman mutu ditentukan oleh masing-masing unit,
dicatat pada Daftar Masterlist Rekaman serta dilaporkan pada Sekretaris
Akreditasi.
d. Setiap unit memiliki Daftar Masterlist Rekaman dan Sekretaris Akreditasi
harus memiliki salinan yang ada pada unit-unit tersebut.
e. Setiap perubahan / penambahan jenis rekaman pada tiap unit harus dicatat
pada Daftar Masterlist Rekaman dan dilaporkan pada Sekretaris Akreditasi.
f. Metode pemusnahan dokumen ditetapkan oleh Ketua Manajemen Mutu dan
Ketua Akreditasi sejak awal dan pelaksanaannya dilakukan oleh masing-
masing unit.
BAB III
Tanggung Jawab Manajemen

A. Komitmen Manajemen
Kepala Puskesmas, penanggung jawab manajemen mutu, penanggung
jawab upaya kesehatan masyarakat , penanggung jawab pelayanan klinis, dan
seluruh karyawan puskesmas bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh
persyaratan yang ada pada manual mutu ini.
B. Fokus Pada Sasaran/Pasien:
Pelayanan yang disediakan oleh puskesmas dilakukan dengan berfokus
pada pelanggan.Pelanggan dilibatkan mulai dari identifikasi kebutuhan dan
harapan pelanggan, perencanaan penyelenggaraan upaya puskesmas dan
pelayanan klinis, pelaksanaan pelayanan, monitoring dan evaluasi serta tindak
lanjut pelayanan.
C. Kebijakan MutuUPTD Puskesmas Songgon yaitu:
“Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Tepat, Aman, Nyaman, Dan Sesuai
Dengan Standar Kebutuhan Dan Harapan Masyarakat”.

D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran


Kinerja/Mutu
Sasaran mutu ditetapkan berdasarkan standar kinerja/standar pelayanan
minimal yang meliputi indikator-indikator pelayanan klinis, indikator
penyelenggaraan upaya puskesmas.Perencanaan disusun dengan
memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan, hak dan kewajiban
pelanggan, serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja yang
ditetapkan.Perencanaan mutu puskesmas dan keselamatan pasien berisi
program-program kegiatan peningkatan mutu yang meliputi:
a. Penilaian dan peningkatan kinerja baik UKM maupun UKP
b. Upaya pencapaian enam sasaran keselamatan pasien
c. Penerapan manajemen risiko pada area prioritas
d. Penilaian kontrak/kerjasama pihak ketiga
e. Pelaporan dan tindak lanjut insiden keselamatan pasien
f. Peningkatan mutu pelayanan laboratorium
g. Peningkatan mutu pelayanan obat
h. Pendidikan dan pelatihan karyawan tentang mutu dan keselamatan
pasien
E. Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi
Dalam meningkatkan mutu puskesmas seluruh pegawai Puskesmas
mulai dari Kepala, Penanggung Jawab Mutu, Sekretaris Mutu, Tim
Perencanaan, Tim Internal Audit, Tim Mutu Admen, Tim Mutu Program
(UKM), Tim Mutu Klinis (UKP), Tim Survey Dan Pengaduan, Tim PPI dan
Patient Safety (PMKP) dan seluruh karyawan mempunyai tanggung jawab
dan wewenang sebagai berikut :
A. Manajemen
a. Kepala Puskesmas mempunyai tugas :
1. Menyusun dan merencanakan program dan kegiatan tahunan upaya
kesehatan perorangan, upaya kesehatan masyarakat dan
pemberdayaan masyarakat;
2. Mengajukan kebutuhan anggaran, sarana dan prasarana kegiatan
melalui Dinas Kesehatan Kabupaten;
3. Mengelola anggaran, sarana dan prasarana di Puskesmas sesuai
peraturan yang berlaku;
4. Melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya,
meliputi :
- Upaya kesehatan perorangan;
- Upaya kesehatan masyarakat;
- Pemberdayaan masyarakat;
- Pelayanan PPGD, PPGDON, KLB dan musibah masal lainnya;
5. Melakukan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan Puskesmas dan
melaksanakan tugas pembantuan yang diberikan oleh Kepala Dinas
Kesehatan;
6. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan di bidang pembangunan
kesehatan meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif di wilayah
kerjanya;
7. Melakukan pengadaan perbekalan farmasi/obat-obatan bagi pasien
dengan tidak melibihi harga eceran tertinggi (HET) sesuai ketentuan
yang berlaku apabila alokasi sediaan farmasi/perbekalan kesehatan
yang disediakan tidak mencukupi kebutuhan atau atas kehendak pasien;
8. Melakukan koordinasi antar Puskesmas maupu lintas sektor terkait,
dalam upaya penanggulangan masalah kesehatan yang berhubungan
dengan lintas batas wilayah;
9. Melakukan koordinasi dalam upaya pemberdayaan dan penggerakkan
masyarakat dalam pembangunan kesehatan bersama camat dan lintas
sektor terkait di wilayah kerjanya;
10. Evaluasi dan pelaporan anggaran dan kegiatan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya kepada Kepala Dinas Kesehatan;
11. Mengkoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan
saling mendukung;
12. Menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;
13. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya;
14. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada Kepala Dinas.

b. Penanggungjawab Sub. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas :


1. Menyusun program kerja Puskesmas;
2. Menyelenggarakan kegiatan kerumahtanggaan;
3. Melaksanakan pengelolaan urusan perlengkapan;
4. Melaksanakan pengelolaan ketatausahaan;
5. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan;
6. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian;
7. Melaksanakan rekapitulasi data, pencatatan dan pelaporan;
8. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada Kepala
Puskesmas.
Sub. Bagian Tata Usaha membawahi :
1. Sistem Informasi Puskesmas :
a. Koordinator Simpus :
- Memelihara Hardware Pendukung SIMPUS (Komputer Server dan
Komputer Client) di Puskesmas;
- Memelihara Perangkat Jaringan komputer (internet dan intranet ) di
Puskesmas;
- Backup database secara berkala;
- Import database jika diperlukan apabila ada perbaikan database;
- Memberikan pendampingan kepada user di puskesmas dalam
melaksanakan aplikasi SIMPUS;
- Melakukan Konsultasi dengan Dinas Kesehatan bila ditemukan
permasalahan pada software SIMPUS.
b. Koordinator SP2TP :
- Mengumpulkan / merekap data Penyakit di Puskesmas dan
Jaringannya;
- Meneliti hasil rekapan data Penyakit di Puskesmas dan Jaringannya
(mengupayakan data yang valid);
- Membuat Laporan bulanan data Penyakit (LB1 Penyakit) sesuai
Format yang telah di tentukan dan mengirimkannya ke dinas
kesehatan setiap bulan dengan mengetahui kepala Puskesmas;
- Membuat laporan tahunan data Penyakit di Puskesmas dan
Jaringannya setiap 1 Tahun dan mengirimkannya ke dinas kesehatan
dengan mengetahui kepala puskesmas;
- Membuat laporan 10 Penyakit terbanyak di wilayah Puskesmas;
- Mengarsipkan Laporan bulanan penyakit (LB1 penyakit) dan laporan
tahunan penyakit serta pendukungnya sebagai dokumen Puskesmas;
- Mengumpulkan laporan dari masing masing penanggung jawab
program puskesmas;
- Melakukan Validasi dan Verifikasi Data SP2TP;
- Memintakan pengesahan Laporan SP2TP kepada Kepala Puskesmas
- Mengirim Laporan SP2TP Ke Dinas Kesehatan;
- Melakukan umpan balik cakupan kegiatan berdasarkan laporan
SP2TP dan melaporkan kepada Kepala Puskesmas sebagai bahan
evaluasi kegiatan puskesmas;
c. Koordinator Kunjungan (Loket)
- Mendaftar pasien yang datang berobat dan melakukan pencatatan
pada SIMPUS;
- Mengisi identitas pasien baru di kartu rawat jalan dan kartu resep;
- Mengisi kartu tanda pengenal pasien;
- Mengarahkan, membantu dan memberikan penjelasan tentang jenis
pelayanan di puskesmas serta tatacara pelayanan;
- Bertanggung jawab atas penerimaan uang retribusi dan pengeluaran
karcis;
- Menyetorkan kepada bendahara penerima hasil penerimaan retribusi
setiap hari;
- Menyusun Kartu Rawat Jalan pasien pada rak status sesuai urutan
nomor kode;
- Membantu merencanakan kebutuhan kartu rawat jalan, resep, kartu
tanda pengenal, family folder dan amplop tempat kartu rawat jalan;
- Mengelola Kotak saran;
- Mengelola meja informasi pelayanan puskesmas.
d. Koordinator PIC
- Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan layanan BPJS Kesehatan
di FKTP;
- Membantu peserta yang daftar dan atau pindah FKTP;
- Melakukan koordinasi dengan BPJS Kesehatan bila ada
permasalahan antara BPJS dengan Puskesmas;
- Bertanggungjawab pada program Prolanis, skrining BPJS;
- Melakukan monev pelaksanaan BPJS Kesehatan sesuai dengan
indikator BPJS Kesehatan;
- Melakukan sosialisasi BPJS Kesehatan ke wilayah Puskesmas;
- Melakukan validasi data bidan jejaring puskesmas;
- Melakukan konseling pada kasus rujukan;
- Menghubungi FKTL bila ada rujukan;
- Melaksanakan program rujuk balik;
2. Kepegawaian dan Rumah Tangga
a. Koordinator Kepegawaian :
- Melaksanakan dan melaporkan presensi pegawai secara berkala dan
riil;
- Mengkoordinir pembuatan dan pengumpulan SKP;
- Melaksanakan inventarisasi dan fasilitasi pengajuan kenaikan
pangkat pegawai;
- Melaksanakan inventarisasi pengajuan cuti pegawai;
- Melaksanakan pengarsipan berkas kepegawaian;
- Membuat perencanaan untuk pengembangan kualitas SDM di
Puskesmas;
- Melaporkan kepada atasan terkait pelanggaran disiplin pegawai;
b. Koordinator Rumah Tangga :
- Bertanggungjawab terhadap pengelolaan surat masuk dan keluar;
- Bertanggungjawab terhadap pengarsipan surat;
- Melaksanakan tugas pelayanan kehumasan;
- Melaksanakan inventarisasi, pemeliharaan aset dan perawatan
gedung kantor;
- Mengkoordinir kebersihan, keindahan dan keamanan puskesmas.
c. Koordinator Pemeriksa Barang/Jasa Puskesmas :
- Memeriksa proses pengadaan barang/jasa agar sesuai dengan jenis
kontrak;
- Memeriksa spesifikasi teknis barang/jasa;
- Memeriksa jumlah/volume/kuantitas barang/jasa;
- Memeriksa mutu/kualitas barang/jasa;
- Memeriksa waktu dan tempat penyelesaian pekerjaan apakah sesuai
dengan yang tertuang dalam kontrak atau tidak;
- Membuat berita acara hasil pemeriksaan.
d. Penyimpan dan Pengurus Barang Pembantu (Barang Medis dan Non
Medis) :
- Menerima, menyimpan dan menyalurkan barang milik Unit, berasal
dari APBD maupun perolehan lain yang sah;
- Meneliti dan menghimpun dokumen pengadaan barang yang diterima;
- Meneliti jumlah dan kualitas barang yang diterima sesuai dengan
dokumen pengadaan;
- Mencatat barang milik Unit yang diterima ke dalam buku/kartu barang;
- Mengamankan barang milik Unit yang ada dalam persediaan;
- Membuat laporan penerimaan, penyaluran dan stock/persediaan
barang milik Unit kepada Kepala Dinas Kesehatan;
- Mencatat seluruh barang milik unit yang berada di masing-masing
Puskesmas yang berasal dari APBD maupun perolehan lain yang sah
kedalam Kartu Inventaris Barang (KIB), Kartu Inventaris Ruangan
(KIR), Buku Inventaris (BI) sesuai kodefikasi dan penggolongan
barang milik Unit;
- Melakukan pencatatan barang milik unit yang dipelihara/diperbaiki
kedalam kartu pemeliharaan;
- Menyiapkan Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS) dan
Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT) serta Laporan
Inventarisasi 5 (lima) tahunan yang berada di Puskesmas kepada
Kepala Dinas Kesehatan;
- Menyiapkan usulan penghapusan barang milik daerah yang rusak
atau tidak dipergunakan lagi;
- Menyusun Rencana Kebutuhan Barang Milik Unit (RKBU) dan
Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Unit (RKPBU);
- Tugas-tugas lain yang berhubungan dengan barang (ASPAK).
3. Keuangan :
a. Bendahara Pengeluaran :
- Menguji kebenaran dan kelengkapan dokumen pertanggungjawaban;
- Melakukan pencatatan bukti bukti pembelanjaan dana pada dokumen
kas umum pembantu yang akan diserahkan kepada Bendahara
Pengeluaran;
- Melakukan rekapitulasi pengeluaran dan mencatatnya dalam SPJ
pengeluaran pembantu yang akan diserahkan kepada Bendahara
Pengeluaran;
- Memungut dan menyetorkan pajak sesuai peruntukkannya;
- Mencatat penerimaan dan pengeluaran yang belum di SPJ-kan
kedalam buku panjar;
- Menyampaikan laporan pertanggung jawaban pengeluaran kepada
Bendahara Pengeluaran paling lambat tanggal 5 (lima) bulan
berikutnya dan laporan dimaksud mencakup BKU, buku bantu Tunai,
Bank, Pajak, Panjar, Rincian obyek, dan bukti pengeluaran yang sah;
- Menyimpan dengan baik dan aman seluruh bukti pertanggung
jawaban keuangan dalam kurun waktu sesuai ketentauan
pengarsipan.
b. Bendahara Penerimaan Pembantu :
- Menerima uang retribusi dari pelayanan dan menyimpan sejumlah
uang yang tertera pada retrebusi;
- Mencatat dalam Buku Kas Umum Penerimaan, buku Bantu perincian
obyek/sejenis dan buku rekapitulasi penerimaan harian;
- Membuat surat tanda setoran (STS), meneliti dan mensingkronisasi
nilai nominal antara uang setoran dan bukti setoran;
- Menyetorkan semua hasil penerimaan ke Kas Daerah pada Bank
Jatim;
- Menyusun laporan atas penerimaan dan penyetoran dengan disertai
bukti-bukti yang ada;
- Menyimpan dan atau mengarsipkan bukti-bukti penerimaan dan
penyetoran sesuai dengan nomor urut transaksi dalam kurun waktu
sesuai ketentauan pengarsipan.
c. Bendahara BOK :
- Menghimpun perencanaan kegiatan BOK dari masing-masing
program yang ada di Puskesmas setiap awal tahun;
- Mengkoordinir pelaksanaan lokakarya mini puskesmas setiap bulan,
triwulan (lintas sektor);
- Menyusun POA bulanan berdasarkan hasil keputusaan dalam
lokakarya mini puskesmas;
- Menghimpun hasil capaian program berdasarkan indikator BOK;
- Merekapitulasi pemanfaatan dana BOK berdasarkan masing-masing
program setiap bulan;
- Membuat laporan hasil kegiatan tahunan pelaksanaan kegitan BOK.
d. Bendahara JKN :
- Menguji kebenaran dan kelengkapan dokumen pertanggungjawaban;
- Memungut dan menyetorkan pajak sesuai keperuntukannya;
- Melakukan pencatatan dan pendapatan belanja pada buku kas dan
menyampaikannya setiap bulan kepada Kepala Puskesmas dengan
melampirkan bukti-bukti pendapatan dan belanja yang sah paling
lambat pada tanggal 5 bulan berikutnya;
- Menyusun laporan realisasi pendapatan dan belanja puskesmas
berdasarkan buku kas;
- Meneliti berkas klaim kunjungan rawat inap peserta JKN di
Puskesmas;
- Mengirimkan data rekap klaim kunjungan rawat inap peserta JKN di
Puskesmas ke BPJS Kesehatan;
- Menyimpan dengan baik dan aman seluruh bakti
pertanggungjawaban keuangan dalam kurun waktu sesuai ketentuan
yang berlaku.
B. UKM Essensial
Penanggungjawab UKM Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
bertugas mengkoordinir pelayanan promosi kesehatan, pelayanan kesehatan
lingkungan, pelayanan KIA-KB, pelayanan gizi, pelayanan pencegahan dan
pengendalian penyakit, serta pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat.
UKM esensial dan keperawatan kesehatan masyarakat membawahi :

1. Koordinator program promosi kesehatan dan desa siaga :


a. Membuat rencana kerja promkes dan Desa Siaga;
b. Melaksanakan pendataan PHBS ditatanan rumah tangga, pondok
pesantren, tempat-tempat umum, tempat kerja, intitusi kesehatan dan
institusi pendidikan;
c. Penyuluhan/Penyebar luasan informasi baik langsung maupun tidak
langsung melalui berbagai media (Semua Materi);
d. Pengadaan media informasi kesehatan;
e. Meningkatkan strata tatanan PHBS di rumah tangga, pondok pesantren,
tempat-tempat umum, tempat kerja, intitusi kesehatan dan institusi
pendidikan menjadi strata 4;
f. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan Promkes dan desa
Siaga;
g. Pembinaan desa siaga;
h. Melaksanakan kegiatan SMD dan MMD;
i. Melaksanakan koordinasi lintas sektor, lintas program, serta PKK dalam
rangka pembinaan desa siaga;
j. Meningkatkan kualitas desa siaga menjadi desa siaga aktif;
k. Membuat visualisasi data kegiatan desa siaga di POSKESDES dan
POLINDES;
l. Melaksanakan strata kemandirian POSKESDES dan POLINDES;
m. Membuat laporan kegiatan setiap 6 bulan sekali dan melaporkan ke dinas
kesehatan.
2. Koordinator program UKS/SBH :
Program UKS meliputi :
a. Membuat rencana kegiatan dan melaksanakan kegiatan kunjungan ke
sekolah, yang meliputi :
- Pendataan murid baru dan validasi data bekerjasama dengan lintas
program;
- Penjaringan/Screening anak sekolah;
- Melaksanakan pelatihan Kader Tiwisadha, KKR dan Guru UKS
dengan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan;
- Mengevaluasi hasil pelatihan Kader Tiwisadha, KKR dan Guru UKS;
- Penyuluhan 8 gol UKS;
- Pembinaan Kantin Sekolah;
- UKGS;
- BIAS;
- Pemeriksaan kesehatan anak sekolah secara berkala ;
- Mengoptimalkan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR);
- Mengupayakan pembentukan PKPR di Puskesmas yang belum
melaksanakan kegiatan PKPR;
- Mengadakan konseling kesehatan pada remaja;
- Mempunyai sekolah binaan (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA) dan
membuat inovasi di sekolah binaan dalam rangka Lomba Lingkungan
Sekolah Sehat (LLSS);
- Kerjasama dengan lintas sektor serta PKK dalam rangka membuat
sekolah binaan;
- Menyiapkan duta remaja untuk dikirim ke dinas kesehatan;
- Mengkoordinir laporan Anak, Remaja, Usila (ARU) dan melaporkan
ke dinas kesehatan setiap 6 bulan sekali.
b. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan;
c. Membuat laporan kegiatan bulanan dan SPM untuk dilaporkan ke Dinas
Kesehatan.
Program SBH (Saka Bakti Husada) :

a. Membuat rencana kegiatan program SBH;


b. Melaksanakan koordinasi lintas program dalam rencana pembinaan SBH
setiap 1 minggu sekali;
c. Bertanggung jawab terhadap keberlangsungan SBH di puskesmas;
d. Melaksanakan strata kemandirian SBH;
e. Memacu inovasi untuk krida unggulan;
f. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan;
g. Mengkoordinir laporan kegiatan setiap 6 bulan sekali dan melaporkan ke
dinas kesehatan.
3. Koordinator Program UKBM
a. Program Posyandu :
- Membuat rencana kegiatan/jadwal posyandu;
- Melaksanakan kegiatan telaah kemandirian posyandu;
- Membuat inovasi di posyandu / taman posyandu;
- Meningkatkan strata kemandirian posyandu;
- Mengembangkan posyandu puri menjadi taman posyandu;
- Meningkatkan capaian D/S di posyandu/taman posyandu;
- Pemantapan kader posyandu/ taman posyandu dalam pelaksanaan
kegiatan;
- Melaksanakan koordinasi lintas sector, lintas program serta PKK
dalam pelaksanaan posyandu/taman posyandu;
- Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan;
- Mengkoordinir laporan bulanan kegiatan posyandu/taman posyandu
dan melaporkan ke dinas kesehatan.
b. Program Poskestren :
- Membuat rencana kegiatan program poskestren;
- Meningkatkan strata kemandirian poskestren;
- Melaksanakan Survey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah
Masyarakat Pondok Pesantren (MMPP) di lingkungan Pondok
Pesantren;
- Koordinasi dengan promkes dalam pembinaan dan penyuluhan PHBS
di tatanan pondok pesantren;
- Melaksanakan pemantapan bagi pengurus POSKESTREN dan Kader
Kesehatan (Santri Husada);
- Kerjasama dengan KEMENAG dalam pendataan pondok pesantren di
wilayah kerja puskesmas;
- Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan poskestren;
- Mengkoordinir laporan kegiatan setiap 6 bulan sekali dan melaporkan
ke dinas kesehatan.
4. Koordinator kesehatan lingkungan, penyehatan lingkungan perumahan,
jamban keluarga, saluran pembuangan air limbah (SPAL) dan tempat
pengelolaan sampah (TPS):
a. Menyusun rencana kegiatan program;
b. Melakukan pencatatan, pendataan terhadap Rumah, Jamban Keluarga
(Jaga), Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) dan Tempat
Pengelolaan Sampah (TPS);
c. Melakukan Pengelolaan Lambah Cair dan padat Puskesmas;
d. Melakukan Pembinaan terhadap Rumah, Jamban Keluarga (Jaga),
Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) dan Tempat Pengelolaan
Sampah (TPS);
e. Melakukan Pengawasan ( Inspeksi Sanitasi ) pada Rumah, Jamban
Keluarga (Jaga), Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) dan Tempat
Pengelolaan Sampah (TPS);
f. Melaporkan hasil pendataan, Pembinaan dan Pengawasan Rumah,
Jamban Keluarga (Jaga), Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) dan
Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) dengan format yang ada kepada
Dinas Kesehatan setiap bulan sekali ( maksimal tanggal 5 bulan
berikutnya);
g. Melakukan monev terhadap Rumah ,Jamban Keluarga (Jaga) , Saluran
Pembuangan Air Limbah (SPAL) dan Tempat Pengelolaan Sampah
(TPS);
h. Melakukan sosialsasi kepada masyarakat tentang Rumah, Jamban
Keluarga (Jaga) , Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) dan Tempat
Pengelolaan Sampah (TPS) yang memenuhi syarat;
i. Melakukan pemberdayaan masyarakat dalam rangka pengelolaan limbah
domestik cair (SPAL) dan padat (TPS );
j. Melakukan Pemicuan Komunitas tentang Jaga, SPAL dan TPS;
k. Melakukan Monev pasca kegiatan Pemicuan;
l. Melakukan Advokasi kepada Kepala Desa dan atau dengan lintas sektor
terkait (Kecamatan, Koramil dll) dalam pelaksanaan programMelakukan
Advokasi kepada Kepala Desa dan atau dengan lintas sektor terkait
(Kecamatan, Koramil dll) dalam pelaksanaan program;
m. Melakukan pendampingan kepada desa dalam menyusun struktur komite
STBM, Menyusun rencana kegiatan Komite STBM, Pelaksanaan Gotong
Royong Membuat Sarana (JAGA, SPALdan TPS);
n. Melakukan verifikasi data akses bersama sektor terkait Yang dituangkan
dalam Beriata Acara Verifikasi Data;
o. Mendorong Desa dan Komite STBM Desa untuk Deklarasi bila akses
terhadap Sarana sudah 100%;
p. Melakukan monev dan pendampingan kepada desa dan Komite STBM
desa pasca Deklarasi terkait keberlangsungan akses dan peningkatan
sarana;
q. Melaporkan hasil kegiatan dengan format yang ada kepada Dinas
Kesehatan setiap bulan sekali ( maksimal tanggal 5 bulan berikutnya).
5. Koordinator penyehatan sarana air bersih (SAB), tempat pengelolaan
makanan dan minuman (TPM), tempat-tempat umum (TTU), tempat
penyimpanan dan penjualan pestisida (TP3) :
a. Menyusun rencana kegiatan program;
b. Melakukan pencatatan, pendataan Sarana Air Bersih (SAB),Tempat
Pengelolaan Makanan (TPM) , Tempat Tempat Umum (TTU) dan
Tempat Penyimpanan dan Penjualan Pestisida (TP3);
c. Melakukan Pembinaan terhadap SAB, TPM, TTU dan TP3;
d. Melakukan Pengawasan ( Inspeksi Sanitasi ) pada SAB, TPM, TTU, TP3;
e. Melakukan pengambilan sampel Air dan makanan / minuman;
f. Mengirim sampel air ke laboratorium yang ditunjuk;
g. Melakukan monev terhadap TPM, TTU dan TP3;
h. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tetang kemanan makanan
minuman;
i. Melaporkan hasil kegiatan dengan format yang ada kepada Dinas
Kesehatan setiap bulan sekali ( maksimal tanggal 5 bulan berikutnya).
6. Koordinator program layanan klinik sanitasi (TIM)
a. Membuat Rencana Kegiatan Pelayanan Klinik Sanitasi;
b. Melakukan Pencatanan Jumlah Kunjungan Umum dan Penyakit Berbasis
Lingkungan;
c. Melakukan Koordinasi dengan layanan terkait dalam penyelenggaraan
konseling kesehatan lingkungan (Klinik Sanitasi );
d. Mengkoordinir dan Melakukan terselenggaranyanya layanan konseling
bagi klien berbasis lingkungan yang dirujuk dari layanan Balai
Pengobatan dan atau dari loket sesuai bagan alur layanan klinik sanitasi
puskesmas;
e. Melakukan kegiatan kunjungan rumah terhadap klien risiko tinggi dan
keluarga risiko tinggi;
f. Melakukan pembinaan terhadap klien risiko tinggi dan keluarga risiko
tinggi;
g. Melakukan advokasi dan koordinasi dengan sektor terkait sebagai tindak
lanjut penangan klien dan keluarga risiko tinggi;
h. Melakukan pendampingan terhadap realisasi tindak lanjut klien risiko
tinggi dan keluarga risiko tinggi;
i. Melakukan monev penanganan klien dan keluarga risiko tinggi;
j. Melaksanakan koordinasi dengan lintas program tentang Sosialisasi
kepada masyarakat dalam hal pencegahan dan penanggulangan penyakit
berbasis lingkungan;
k. Melaporkan hasil kegiatan dengan format yang ada kepada Dinas
Kesehatan setiap bulan sekali (maksimal tanggal 5 bulan berikutnya).
7. Bidan Koordinator :
a. Melaksanakan penyeliaan, pemantauan, dan evaluasi kinerja bidan di
wilayah kerjanya terhadap aspek klinis profesi dan manajemen program
KIA;
b. Melakukan koordinasi lintas program dan lintas sektor baik secara
horizontal dan vertikal ke dinas kesehatan kabupaten/kota maupun pihak
lain yang terkait;
c. Membina hubungan kerja bidan dalam tatanan organisasi puskesmas
maupun hubungannya dengan organisasi dinas kesehatan
kabupaten/kota, serta organisasi profesi yang berkaitan dengan tugas
pokok dan fungsi bidan;
d. Membimbing pengetahuan, keterampilan klinis profesi dan sikap bidan;
e. Membina bidan dalam pengelolaan program KIA;
f. Melakukan pemantauan, penyeliaan dan evaluasi program KIA termasuk
penilaian terhadap prasarana dan logistik (fasilitas pendukung), kinerja
klinis dan kinerja manajerial bidan di wilayah kerjanya;
g. Membantu mengidentifikasi masalah, mencari dan menetapkan solusi
serta melaksanakan tindakan koreksi yang mengarah pada peningkatan
mutu pelayanan KIA;
h. Memberi dorongan motivasi dan membangun kerjasama tim serta
memberikan bimbingan teknis di tempat kerja kepada bidan di wilayah
kerjanya;
i. Melakukan kerjasama tim lintas program dan lintas sektor baik secara
horizontal (pada tingkat puskesmas) dan vertikal (pada tingkat
kabupaten);
j. Memberikan input atau masakkan kepada kepala puskesmas hasil
supervisi fasilitatif secara berkala;
k. Ikut berperan aktif di dalam loka karya mini puskesmas dan lintas sektor;
l. Bersama dengan kepala puskesmas mengusulkan pemberian
penghargaan terhadap bidan berprestasi, kesempatan untuk peningkatan
pendidikan dan pengembangan karir bidan.
8. Koordinator KIA :
a. Membuat rencana kegiatan KIA;
b. Membantu mengingkatkan pelayanan antenatal sesuai standar bagi
seluruh ibu hamil di semua fasilitas kesehatan;
c. Membantu mengingkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
kompeten diarahkan ke fasilitas kesehatan;
d. Membantu mengingkatkan pelayanan bagi seluruh ibu nifas sesuai
standar di semua fasilitas kesehatan;
e. Membantu mengingkatkan pelayanan bagi seluruh neonatus sesuai
standart di semua fasilitas kesehatan;
f. Membantu mengingkatkan deteksi dini faktor resiko dan komplikasi
kebidanan dan neonatus oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat;
g. Membantu mengingkatkan penanganan komplikasi kebidanan dan
neonatus secara adekuat dan pengamatan secara terus-menerus oleh
tenaga kesehatan;
h. Membantu mengingkatkan pelayanan kesehatan bagi seluruh bayi sesuai
standart di semua fasilitas kesehatan;
i. Membantu mengingkatkan pelayanan kesehatan bagi seluruh anak balita
sesuai standar di semua fasilitas kesehatan;
j. Membantu mengingkatkan pelayanan KB sesuai standar;
k. Melaksanakan rekap semua jenis pelaporan KIA dari masing-masing
bidan wilayah di puskesmas serta merekap laporan KIA baik laporan
bulanan, tribulan dan semester;
l. Mengkaji laporan yang masuk ke koordinator dan melakukan umpan balik
ke bidan wilayah serta memastikan laporan diserahkan tepat waktu dan
sesuai dengan yang terlapor (sesuai dengan yang terdapat dalam kohort);
m. Melakukan pendisiplinan sistem pelaporan baik displin menutup waktu
pelaporan, waktu pengumpulan, dan mengumpulkan laporan ke dinas
kesehatan kabupaten/kota yang sebelumnya telah disetujui oleh kepala
puskesmas;
n. Memberikan evaluasi tentang laporan yang ada di kohort dan
memvalidasi data ke semua bidan penanggung jawab wilayah;
o. Menganalisa dan menginput data;
p. Berperan aktif dalam pembahasan permasalahan terkait program KIA
dalam loka karya mini;
q. Menganalisa dan menyajikan data indikator KIA.
9. Koordinator KB :
a. Membuat rencana kegiatan KB;
b. Membantu mengingkatkan mutu pelayanan KB dengan memberikan
pelayanan KB sesuai standar;
c. Membantu mengingkatkan kompetensi pengelola program KB dan
pemberi pelayanan KB baik bersifat tehnis medis maupun manajemen;
d. Melakukan kajian mandiri bagi setiap fasilitas pelayanan KB untuk menilai
kinerja pelayanan KB yang ada;
e. Melakukan supervisi fasilitatif pelayanan KB terhadap fasilitas pelayanan
yang menjadai tanggung jawabnya;
f. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelayanan KB berdasarkan konsep
wilayah;
g. Melakukan pemantauan terhadap cakupan pelayanan KB setempat
(PWS-KB);
h. Melakukan analisis situasi dan bimbingan teknis pelayanan KB
diwilayahnya;
i. Melakukan audit medik pelayanan KB apabila ditemukan kasus
komplikasi dan kegagalan KB, agar tidak terulang lagi dikemudian hari;
j. Melaksanakan rekap semua jenis pelaporan KB dari masing-masing
bidan wilayah di puskesmas serta merekap laporan KB baik laporan
bulanan, tribulan dan semester;
k. Mengkaji laporan yang masuk ke koordinator dan melakukan umpan balik
ke bidan wilayah serta memastikan laporan diserahkan tepat waktu dan
sesuai dengan yang terlapor (sesuai dengan yang terdapat dalam kohort);
l. Melakukan pendisiplinan sistem pelaporan baik displin menutup waktu
pelaporan, waktu pengumpulan, dan mengumpulkan laporan ke dinas
kesehatan kabupaten/kota yang sebelumnya telah disetujui oleh kepala
puskesmas;
m. Memberikan evaluasi tentang laporan yang ada di kohort dan
memvalidasi data ke semua bidan penanggung jawab wilayah;
n. Menganalisa dan menginput data;
o. Berperan aktif dalam pembahasan permasalahan terkait program KB
dalam lokakarya mini;
p. Menganalisa dan menyajikan data indikator KB.
10. Koordinasi Gizi :
a. Menyusun rencana kegiatan peningkatan gizi masyarakat diwilayah kerja
Puskesmas;
b. Bersama dengan atasan melakukan koordinasi dengan lintas sektor dan
lintas program berkaitan dengan program peningkatan gizi masyarakat
diwilayah kerja Puskesmas;
c. Berperan aktif dalam forum Lokakarya mini puskesmas dan Lintas sektor;
d. Mengenal dan menganalisa data surveilans gizi dan pemantauan status
gizi masyarakat dengan SKDN;
e. Menampilkan/menyajikan data analisa SKDN dan hasil surveilans gizi
terkait pemantauan gizi masyarakat dan data lain yang diperbaharui;
f. Melakukan surveilans gizi dan deteksi dini/penemuan kasus gizi di
masyarakat;
g. Melakukan pengolahan data laporan bulanan balita KEP/gizi buruk serta
memeriksa kelengkapan dan kebenaran isi laporan sebelum dikirim ke
Dinas Kesehatan;
h. Melaksanakan kegiatan pelacakan kasus gizi buruk di masyarakat dan
melaporkan ke Dinas kesehatan sesuai format;
i. Melakukan sosialisasi promosi, pembinaan dan fasilitasi dalam rangka
mewujudkan Kadarzi Anak TOKCer diwilayah kerja Puskesmas;
j. Memfasilitasi pembentukan Kelompok Pendukung (KP-ASI), membentuk
Motivator ASI, pembinaan dan melaksanakan Monitoring dan Evaluasi;
k. Melakukan pembinaan pada Motivator Gizi di masing-masing
Desa/Kelurahan;
l. Memberikan penyuluhan gizi dan memfasilitasi PMT penyuluhan di
Posyandu dan melaporkan PMT penyuluhan pada Dinas Kesehatan;
m. Mendistribusikan PMT Pemulihan kepada sasaran diwilayah kerja
Puskesmas dan melaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten sesuai
format;
n. Memfasilitasi kegiatan Pemantauan Status Gizi (PSG) masyarakat,
Melaksanakan kegiatan Monitoring Garam Beriodium dan melaporkan
hasilnya ke Dinas Kesehatan;
o. Setiap bulan mengirimkan laporan ke Dinas Kesehatan tepat waktu dan
mengecek kebenarannya, khususnya laporan LB3 Gizi dan laporan
vitamin A (bulan Februari dan Agustus);
p. Bersama dengan atasan menyiapkan Ruang Ibu Menyusui di Puskesmas;
q. Melakukan upaya pemberian ASI Eksklusif dan memotivasi adanya
Ruang ASI di tempat kerja dan Tempat-Tempat Umum;
r. Memfasilitasi kegiatan operasi timbang di posyandu ( bulan Februari,
Agustus dan November) dan melaporkannya ke Dinas Kesehatan;
s. Berkonsultasi Ke Seksi Peningkatan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan
Kabupaten Banyuwangi bilamana diperlukan;
t. Mendokumentasikan semua kegiatan yang dilakukan termasuk
mengarsipkan semua laporan tentang peningkatan gizi masyarakat;
u. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.
11. Koordinator Kesehatan Haji :
a. Melakukan koordinasi dengan KUA wilayah setempat untuk mengetahui
Estimasi Calon Jemaah Haji yang berangkat pada tahun berjalan;
b. Menghubungi Calon Jemaah Haji yang masuk dalam daftar estimasi
keberangkatan untuk melakukan pemeriksaan Tahap I di Puskesmas;
c. Membantu pemeriksaan pada Calon Jemaah Haji di Puskesmas dan
memfasilitasi Rujukan ke RS;
d. Melakukan Entri data hasil pemeriksaan CJH dalam Siskohatkes (ON
LINE);
e. Melakukan persiapan pemeriksaan tahap II dan Vaksinasi meningitis (
pengmbilan logistik haji dan menghubungi CJH);
f. Melakukan Entri data hasil pemeriksaan CJH tahap II dan Vaksinasi
meningitis kedalam Siskohatkes (ON LINE);
g. Mengumpulkan hasil pemeriksaan (Print Out) ke Dinas Kesehatan;
h. Melakukan Pelacakan kepulangan Jemaah Haji kurang dari 14 hari.
12. Koordinator Surveilans :
a. Melakukan Pengumpulan data Harian kunjungan pasien;
b. Melaporkan data penyakit setiap hari Senin (Laporan Ewars) melalui
SMS;
c. Melaporkan Surveilans Terpadu Penyakit setiap bulan;
d. Melaporkan penemuan kasus yang berpotensi KLB (campak, Diphteri ,
kermak) dan melakukan penyelidikan Epidemiologi ke Lapangan;
e. Pengambilan Sample sederhana ketika ditemukan penyakit potensi
Wabah (Kermak, Diphteri, campak);
f. Melakukan Surveilans Aktif Kunjungan Rumah untuk mencari kasus
potensi wabah;
g. Melakukan kewaspadaan di dan penanggulangan bencana alam
(pendataan, pelacakan dll);
h. Melaporkan data kunjungan pasien dengan penyakit Tidak menular /PTM
(Diabetes,Hipertensi dll) setiap bulan;
i. Sebagai Koordinator Kegiatan Posbindu (Pos Binaan Terpadu) PTM.
13. Koordinator Imunisasi :
a. Merencanakan Kebutuhan dan pengelolaan logistik program imunisasi;
b. Melakukan inventarisasi pengelolaan cold chain;
c. Melakukan refresing program kepada petugas pelaksana imunisasi;
d. Melakukan cross check terhadap pengeluaran dan penerimaan vaksin
maupun bahan logistik lain program imunisasi bersama koordinator
imunisasi;
e. Menyiapkan form untuk pengumpulan data hasil imunisasi;
f. Melakukan validasi hasil imunisasi di buku kohort sebelum dilaporkan ke
Dinas Kesehatan Kabupaten;
g. Melakukan kegiatan rekapitulasi, olah data dan mengirimkan laporan ke
Dinas Kesehatan Kabupaten;
h. Melakukan evaluasi, analisa data kegiatan program imunisasi;
i. Melakukan Pemantauan cakupan, target program imunisasi;
j. Melakukan Koordinasi dengan petugas pelaksana imunisasi serta
pimpinan terkait capaian program;
k. Membuat PWS (Pemantauan Wilayah Setempat) dan Pemetaan Wilayah;
l. Membuat laporan tahunan maupun POA (Plan of Action) untuk kegiatan-
kegiatan tertentu seperti BIAS, Campaign Campak, Sub PIN dll;
m. Membantu melakukan pelacakan kasus PD3I bersama petugas
surveilans.
14. Koordinator Cool Chain :
a. Membersihkan ruang vaksin hingga bersih;
b. Menata vaccine carier dengan rapi setelah digunakan pelayanan;
c. Melakukan inventarisasi pengelolaan cold chain bersama koordinator
imunisasi;
d. Melakukan pemantauan suhu setiap hari pagi dan siang pada Lemari es
Vaksin (Refrigerator) dengan Buku Grafik Suhu serta memantau Freeze
tag di LE;
e. Menata Vaksin dengan rapi di LE sesuai dengan sifat dari masing-masing
vaksin;
f. Membuat Cool Pack untuk digunakan saat pelayanan di Luar Gedung;
g. Mencatat stok vaksin dan logistik lainnya pada buku stok;
h. Melakukan cross check terhadap pengeluaran dan penerimaan vaksin
maupun bahan logistik lain program imunisasi bersama koordinator
imunisasi;
i. Melakukan perawatan LE tiap bulannya (perawatan harian, perawatan
mingguan, perawatan bulanan) dengan ceck list.
15. Koordinator Program pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) :
a. Merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana kegiatan Posbindu PTM;
b. Melaksanakan koordinasi dengan pelaksanaa Posbindu PTM terkait
pembentukan Posbindu PTM di wilayah Puskesmas;
c. Memfasilitasi kegiatan screening IVA;
d. Bertanggungjawab terhadap capaian program PPTM dan Deteksi Dini
Kanker Servik (Screening IV) di wilayah Puskesmas;
e. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kunjungan pasien PTM dan
pemeriksaan IVA / papsmear di Puskesmas ke Portal PTM;
f. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan Posbindu PTM di
wilayah Puskesmas.
16. Koordinator Program Kusta/Frambusia :
a. Pemeriksaan Kontak Serumah;
b. Pelacakan penderita mangkir;
c. Perawatan diri/ pencegahan cacat pada penderita Kusta;
d. Sosialisasi Program P2 Kusta Pada Kader, dan Masyrakat;
e. Perencanaan pelaksanaan program, kebutuhan bahan dan obat-obatan
program P2 Kusta di Puskesmas;
f. Konsultasi Program Kusta ke Dinkes Kabupaten;
g. Melakukan pencatatan dan rekapitulasi data Pasien Kusta Puskesmas;
h. Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan evaluasi,
pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan oleh pimpinan.
17. Koordinator Program TB :
a. Pemeriksaan Kontak Serumah penderita TB;
b. Pelacakan suspek TB MDR;
c. Pengiriman preparat sediaan TB dari puskesmas satelit ke PRM;
d. Pengiriman dahak dari Puskesmas ke Lab Rujukan TB MDR;
e. Pelacakan penderita Mangkir;
f. Merujuk sediaan dahak fiksasi suspek TB yang disediakan oleh petugas
laborat Puskesmas ke Puskesmas Rujukan Mikroskopis;
g. Melakukan pencatatan dan rekapitulasi data Pasien TB Puskesmas;
h. Perencanaan pelaksanaan program, kebutuhan bahan dan obat-obatan
program TB di Puskesmas;
i. Konsultasi Program TB ke Dinkes Kabupaten;
j. Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan evaluasi,
pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan oleh pimpinan.
18. Koordinator Program IMS :
a. Sosialisasi Pada Kader, Masyarakat, Mahasiswa dan Siswa-siswi
tentang Konsep dan deteksi dini IMS;
b. Sosialisasi / workshop Perawatan Jenazah pada Modin, Tomas, Toga
dan Kader;
c. Mensosialisasikan Condom Use pada Masyarakat;
d. Pelacakan penderita Lost to follow up IMS;
e. Melakukan pencatatan dan rekapitulasi data Pasien IMS Puskesmas dan
melaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi;
f. Perencanaan pelaksanaan program, kebutuhan bahan dan obat-obatan
program IMS di Puskesmas;
g. Melaksanakan kegiatan Pemberantasan Penyakit IMS;
h. Konsultasi Program IMS ke Dinkes Kabupaten;
i. Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan evaluasi,
pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan oleh pimpinan;
j. Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam kegiatan
pemberantasan penyakit IMS.
19. Koordinator Program HIV/AIDS/Konselor :
a. Sosialisasi Pada Kader, Masyarakat, Mahasiswa dan Siswa-siswi
tentang Konsep dan deteksi dini HIV/ AIDS;
b. Sosialisasi / workshop Perawatan Jenazah pada Modin, Tomas, Toga
dan Kader;
c. Mensosialisasikan Condom Use pada Masyarakat;
d. Pelacakan ODHA yang Lost to follow up dengan koordinasi dengan MK
Puskesmas;
e. Melakukan pencatatan dan rekapitulasi data program HIV/ AIDS
Puskesmas dan melaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Banyuwangi;
f. Perencanaan pelaksanaan program, kebutuhan bahan dan obat-obatan
program HIV/AIDS di Puskesmas;
g. Perencanaan pelaksanaan program, kebutuhan bahan dan obat-obatan
program HIV/AIDS di Puskesmas;
h. Konsultasi Program HIV/AIDS ke Dinkes Kabupaten;
i. Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam kegiatan
pemberantasan penyakit HIV/ AIDS;
j. Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan evaluasi,
pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan oleh pimpinan;
k. Menginisiasi orang dengan perilaku beresiko tinggi/ Populasi kunci, orang
dengan Infeksi Opportunistik yang ditemukan untuk melakukan tes HIV;
l. Memberikan Konseling bagi orang yang datang secara sukarela ke
layanan Kesehatan untuk melakukan tes HIV;
m. Merujuk klien yang bersedia dilakukan tes HIV ke Laboratorium Tes HIV
yang sudah ditunjuk;
n. Melakukan pencatatan dan rekapitulasi data konselsing HIV/AIDS
Puskesmas dan melaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Banyuwangi;
o. Berkoordinasi dengan layanan Rujukan lanjutan (PDP) bagi ODHA yang
bersedia mengakses;
p. Berkoordinasi dengan jejaring Konselor dan MK untuk pendampingan
ODHA;
q. Membantu melakukan Konseling pada kegiatan Mobile VCT di
Puskesmas atas perintah atasan;
r. Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan evaluasi,
pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan oleh pimpinan.
20. Manajer Kasus (MK) HIV/AIDS :
a. Menjembatani ODHA dengan keluarga, serta memberikan informasi
tentang permasalahan HIV/ AIDS bagi ODHA dan Keluarganya;
b. Membantu dan mendampingi ODHA yang sedang dalam kondisi rawat
inap atau dirawat di rumah;
c. Mendampingi ODHA agar mau dan patuh mengakses layanan
Pendampingan, Dukungan dan Pengobatan di Klinik yang sudah ditunjuk;
d. Memantau kondisi kesehatan ODHA yang didampingi secara berkala;
e. Melakukan pencatatan dan rekapitulasi data ODHA yang didampingi dan
melaporkannya ke Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi;
f. Berkoordinasi dengan Konselor, serta layanan PDP untuk menjembatani
akses perawatan dan pengobatan ODHA;
g. Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan evaluasi,
pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan oleh pimpinan.
21. Koordinator Program Malaria/Filariasis/Rabies :
a. Sosialisasi Pada Kader ttg deteksi dini Malaria/Filariasis/Rabies;
b. Perjalanan pengambilan sample bagi Petugas Juru Malaria Desa;
c. Konsultasi program ke Kabupaten;
d. Melakukan Pembersihan Lumut Lagoon 2 kali sebulan per lagoon;
e. Konsultasi program malaria/Filariasis/Rabies ke Dinkes Kabupaten;
f. Melakukan pencatatan dan rekapitulasi data program
Malaria/Filariasis/Rabies Puskesmas dan melaporkan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Banyuwangi;
g. Perencanaan pelaksanaan program, kebutuhan bahan dan obat-obatan
program Malaria/Filariasis/Rabies di Puskesmas;
h. Melaksanakan kegiatan Pemberantasan Penyakit Malaria / Filariasis /
Rabies;
i. Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam kegiatan
pemberantasan penyakit malaria/Filariasis/Rabies;
j. Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan evaluasi,
pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan oleh pimpinan.
22. Koordinator Program DBD / Cikungunya :
a. Membentuk JUMANTIK puskesmas;
b. Melakukan kegiatan Pemantauan Jentik Berkala (PJB);
c. Menindaklanjuti laporan DBD dengan melakukan Penyelidikan
Epidemiologi;
d. Melakukan pencatatan dan rekapitulasi data program DBD, dan
cikungunya Puskesmas dan melaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Banyuwangi;
e. Perencanaan pelaksanaan program, kebutuhan bahan dan obat-obatan
program DBD, dan cikungunya di Puskesmas;
f. Melaksanakan kegiatan Pemberantasan Penyakit DBD, dan cikungunya;
g. Konsultasi Program DBD, dan cikungunya ke Dinkes Kabupaten;
h. Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam kegiatan
pemberantasan penyakit DBD, dan cikungunya;
i. Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan evaluasi,
pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan oleh pimpinan.
23. Koordinator Program ISPA :
a. Membuat rencana pelakanaan program dan kebutuhan Logistik Program
P2 ISPA;
b. Melakukan pencatatan dan pelaporan dataprogram P2 ISPA;
c. Membuat evaluasi dan analisa program P2 ISPA;
d. Sosialisasi tatalaksana ISPA pada petugas di Puskesmas, Kader, dan
Masyrakat Umum;
e. Memantau pelaksanaan Program P2 ISPA di Puskesmas;
f. Melakukan Kunjungan Rumah (Care Seeking) Pada Penderita
Pneumonia Balita;
g. Konsultasi Program ISPA ke Dinkes Kabupaten;
h. Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam kegiatan
pemberantasan penyakit ISPA;
i. Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan evaluasi,
pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan oleh pimpinan.
24. Koordinator Program Diare :
a. Sosialisasi Program P2 Diare Kepada Kader;
b. Melakukan tata laksana kasus sesuai tatalaksana yang berlaku;
c. Melakukan pencatatan dan rekapitulasi data program Diare Puskesmas
dan melaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi;
d. Membuat Perencanaan pelaksanaan program, kebutuhan bahan dan
obat-obatan program Diare di Puskesmas;
e. Melaksanakan kegiatan Pemberantasan Penanganan Penyakit Diare;
f. Konsultasi Program Diare ke Dinkes Kabupaten;
g. Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam kegiatan
pemberantasan penyakit Diare;
h. Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan evaluasi,
pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan oleh pimpinan.
25. Koordinator Program Perkesmas :
a. Menentukan target perkesmas per desa / per petugas sesuai target yang
telah ditentukan;
b. Mengumpulkan, merekap laporan perkesmas dari masing-masing
perawat setiap bulannya;
c. Memverifikasi askep dan kohort dalam kegiatan perkesmas yang
dilakukan setiap 3 bulan;
d. Membuat laporan perkesmas setiap tri Bulan dikirim ke dinkes
mengetahui Kepala Puskesmas;
e. Mengevaluasi cakupan kegiatan perkesmas terhadap target yang telah
ditentukan setiap tri bulan;
f. Membuat laporan tahunan perkesmas dan dikirimkan ke dinkes
mengetahui Kepala Puskesmas;
g. Mengarsipkan laporan bulanan dan tahunan perkesmas serta
pendukungnya sebagai dokumen puskesmas.

C. UKM Pengembangan
Penanggungjawab UKM Pengembangan bertugas mengkoordinir pelayanan
kesehatan jiwa, pelayanan kesehatan gigi dan mulut masyarakat, pelayanan
kesehatan tradisional komplementer, pelayanan kesehatan olahraga, pelayanan
kesehatan indera, pelayanan kesehatan lansia, pelayanan kesehatan kerja, dan
pelayanan kesehatan lainnya.
UKM Pengembangan membawahi :
1. Koordinator Program Upaya Kesehatan Jiwa dan Indra :
a. Mengumpulkan /input data pasien dengan gangguan jiwa dan Kesehatan
Indra dari Puskesmas dan Jaringannya;
b. Membuat register pasien kesehatan Jiwa dan Kesehatan Indra;
c. Membuat dan mengirimkan laporan kesehatan jiwa setiap bulan bagi dan
tiap tribulan untuk Kesehatan Indra dengan mengetahui Kepala
Puskesmas;
d. Koordinasi dengan Lintas program guna deteksi dini pasien dengan
gangguan jiwa yang datang di Puskesmas beserta Jaringannya;
e. Membentuk dan melatih kader kesehatan Jiwa guna deteksi dini desa
siaga sehat jiwa dengan harapan kader dapat merujuk pasien dengan
gangguan jiwa;
f. Melakukan kunjungan rumah ke pasien gangguan jiwa khususnya pasien
dengan gangguan jiwa berat dan post pasung sesuai kebutuhan;
g. Melakukan evaluasi cakupan kegiatan program jiwa setiap bulan terhadap
target yang telah ditentukan;
h. Membuat laporan tahunan Upaya kesehatan jiwa dan Kesehatan Indra di
Puskesmas dan Jaringannya setiap 1 Tahun dan mengirimkannya ke
dinas kesehatan dengan mengetahui kepala puskesmas;
i. Mengarsipkan Laporan bulanan dan tahunan Prog. Upaya Kesehatan jiwa
dan Indra serta pendukungnya sebagai dukomen Puskesmas;
j. Koordinasi dengan petugas wilayah dan mengkoordinir petugas untuk
melakukan skering penderita katarak guna memenuhi target program;
k. Melakukan evaluasi cakupan kegiatan program kesehatan Indra setiap tri
bulan terhadap target yang telah ditentukan.
2. Koordinator Program Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat :
a. Mengumpulkan / merekap data hasil kegiatan Prog. Kesehatan Gilut di
Puskesmas dan Jaringannya;
b. Meneliti hasil rekapan kegiatan Prog. Kesehatan Gilut di Puskesmas dan
Jaringannya (mengupayakan data yang valid);
c. Membuat Laporan bulanan kegiatan Prog. Kesehatan Gilut sesuai
Format yang telah di tentukan dan mengirimkan ke Dinas Kesehatan
mengetahui kepala Puskesmas;
d. Membuat / merekap laporan bulanan hasil Prog. Kesehatan Gilut di
Puskesmas dan Jaringannya setiap 1 Tahun dan mengirimkannya ke
Dinas kesehatan mengetahui kepala Puskesmas;
e. Mengarsipkan Laporan bulanan dan tahunan Prog. Kesehatan Gilut serta
pendukungnya sebagai dukomen Puskesmas.
3. Koordinator Program UKBM (Program Batra) :
a. Membuat rencana kegiatan;
b. Pendataan batra;
c. Melaksanakan pembinaan pada batra yang ada setiap 4 bulan sekali;
d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan;
e. Mengkoordinir laporan batra setiap 6 bulan sekali dan melaporkan ke
dinas kesehatan.
4. Koordinator Program Upaya Kesehatan Kerja dan Olah Raga :
a. Mengumpulkan / input data hasil Prog. Upaya Kesehatan Kerja dan olah
raga di Puskesmas dan Jaringannya;
b. Membuat register pasien kesehatan pekerja dan olah raga;
c. Menganalisa hasil rekapan Prog. Upaya Kesehatan Kerja Pasien dan
olah raga di Puskesmas dan Jaringannya (mengupayakan data yang
valid);
d. Membuat Laporan bulanan Kesehatan Pekerja sesuai Format yang telah
di tentukan dan mengirimkan ke dinas kesehatan setiap bulan
mengetahui kepala puskesmas;
e. Membina pos-pos upaya kesehatan kerja yang sudah dibentuk;
f. Membuat laporan tahunan Upaya kesehatan kerja dan olah raga di
Puskesmas dan Jaringannya setiap 1 Tahun dan mengirimkannya ke
dinas kesehatan dengan mengetahui kepala puskesmas;
g. Mengarsipkan Laporan bulanan dan tahunan Prog. Upaya Kesehatan
Kerja dan olah raga serta pendukungnya sebagai dokumen Puskesmas;
h. Melakukan pembinaan di tempat-tempat kesehatan Olahraga;
i. Mengarsipkan Laporan bulanan dan tahunan Prog. Upaya Kesehatan
Kerja dan Olahraga serta pendukungnya sebagai dukomen Puskesmas.
5. Koordinator Program Lansia :
a. Membantu mengingkatkan mutu pelayanan Lansia dengan memberikan
pelayanan Lansia sesuai standar;
b. Membantu meningkatkan kompetensi pengelola program Lansia dan
pemberi pelayanan Lansia baik bersifat tehnis medis maupun
manajemen;
c. Mengkoordinasi pencatatan dan pelaporan pelayanan Lansia;
d. Melakukan pemantauan terhadap cakupan pelayanan Lansia;
e. Melaksanakan rekap semua jenis pelaporan Lansia dari masing-masing
bidan wilayah di puskesmas serta merekap laporan Lansia baik laporan
bulanan, tribulan dan semester;
f. Mengkaji laporan yang masuk ke koordinator dan melakukan umpan balik
ke bidan wilayah serta memastikan laporan diserahkan tepat waktu dan
sesuai dengan yang terlapor (sesuai dengan yang terdapat dalam kohort);
g. Melakukan pendisiplinan sistem pelaporan baik displin menutup waktu
pelaporan, waktu Pengumpulan, dan mengumpulkan laporan ke dinas
kesehatan kabupaten/kota yang sebelumnya telah disetujui oleh kepala
puskesmas;
h. Memberikan evaluasi tentang laporan yang ada di kohort dan
memvalidasi data ke semua bidan penanggung jawab wilayah;
i. Menganalisa dan menginput data;
j. Berperan aktif dalam pembahasan permasalahan terkait program Lansia
dalam lokakarya mini;
k. Menganalisa dan menyajikan data indikator Lansia.

I. Penanggungjawab UKP, Kefarmasian dan Laboratorium bertugas


mengkoordinir pelayanan pemeriksaan umum, pelayanan kesehatan gigi
dan mulut, pelayanan gawat darurat, pelayanan gizi, pelayanan
persalinan, pelayanan rawat inap (untuk Puskesmas yang menyediakan
pelayanan rawat inap), pelayanan kefarmasian, pelayanan laboratorium.
D. Pelayanan kesehatan (UKP)
1. Koordinator Pelayanan Pemeriksaan Umum :
a. Melaksanakan dan memberikan upaya pengobatan dasar dengan penuh
tanggung jawab sesuai keahlian dan kewenangannya serta sesuai
standar profesi dan peraturan perundangan yang berlaku;
b. Melaksanakan dan meningkatkan mutu pengobatan dasar di Puskesmas;
c. Melaksanakan pelayanan medik/asuhan keperawatan sesuai SOP, SPM,
SPP, tata kerja dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas;
d. Melakukan pencatatan pada rekam medik dengan baik, lengkap serta
dapat dipertanggung-jawabkan termasuk memberi kode diagnosa
penyakit menurut ICD X;
e. Melakukan pencatatan dan menyusun pelaporan serta visualisasi data
kegiatan pengobatan dasar sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas;
f. Mengidentifikasi, merencanakan, memecahkan masalah dan melakukan
evaluasi kinerja program pengobatan dasar.
2. Koordinator Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut :
a. Menyusun rencana kerja dan kebijaksanaan tehnis pelayanan kesehatan
gigi;
b. Menentukan pola pelayanan dan tata kerja;
c. Memimpin pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan gigi;
d. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan
pelayanan kesehatan gigi;
e. Merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi kegiatan mutu
pelayanan kesehatan gigi;
f. Melaksanakan dan memberikan upaya pelayanan medik dengan penuh
tanggung jawab sesuai keahlian dan kewenangannya serta sesuai
standar profesi dan peraturan perundangan yang berlaku;
g. Melakukan pencatatan pada rekam medik dengan baik, lengkap serta
dapat dipertanggungjawabkan termasuk memberi kode diagnosa
menurut ICD X.
3. Koordinator KIA :
a. Menyusun rencana kerja dan kebijaksanaan tehnis pelayanan KIA;
b. Melaksanakan ANC, PNC, dan perawatan neonatus;
c. Melaksanakan asuhan kebidanan;
d. Melaksanakan pelayanan kebidanan sesuai SOP, SPM, SPP, tata kerja
dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Kepala Puskesmas;
e. Melakukan pencatatan pada rekam medik dengan baik, lengkap serta
dapat dipertanggungjawabkan termasuk memberi kode diagnosa
menurut ICD X;
f. Melakukan pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data kegiatan KIA
sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada Kepala
Puskesmas;
g. Melaksanakan evaluasi kegiatan kebidanan dan melaporkan
pelaksanaan kegiatan kebidanan secara berkala;
4. Koordinator KB :
a. Menyusun rencana kerja pelayanan KB;
b. Melaksanakan kegiatan pelayanan KB;
c. Melakukan pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data kegiatan
pelayanan KB secara berkala sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas;
d. Melaksanakan evaluasi kegiatan pelayanan KB;.
5. Koordinator Pelayanan Ruang Tindakan :
a. Menyusun rencana kerja pelayanan ruang tindakan;
b. Melaksanakan kegiatan pelayanan ruang tindakan;
c. Melaksanakan pelayanan medis dan keperawatan sesuai SOP, SPM,
SPP, tata kerja dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas;
d. Melakukan pencatatan pada rekam medik dengan baik, lengkap serta
dapat dipertanggungjawabkan termasuk memberi kode diagnosa
menurut ICD X;
e. Membuat pelaporan dan visualisasi data pelayanan gawat darurat;
f. Melaksanakan evaluasi kegiatan pelayanan UGD;
g. Meningkatkan mutu pelayanan UGD;
h. Melaporkan pelaksanaan gadar secara berkala sebagai bahan informasi
dan pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas;
i. Melakukan rujukan kasus yang tidak dapat ditangani Puskesmas.
6. Koodinator Gizi/ Sanitasi/ Remaja :
a. Memberikan konseling gizi/ sanitasi/ remaja;
b. Membuat pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan konseling gizi.
7. Koordinator Persalinan :
a. Menyusun rencana kerja pelayanan persalinan;
b. Melaksanakan Intra Natal Care (INC) sesuai SOP;
c. Melakukan pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data pelayanan
persalinan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada
Kepala Puskesmas;
d. Melaksanakan evaluasi kegiatan pelayanan persalinan;
e. Melakukan rujukan kasus persalinan yang tidak dapat ditangani
Puskesmas.
8. Koordinator Farmasi :
a. Menerima dan memeriksa ulang resep yang diberikan oleh Dokter/
pemeriksa;
b. Meracik dan mengemas obat untuk diberikan kepada pasien sesuai
perintah;
c. Memeriksa ulang sediaan obat dan memberikan penjelasan kepada
pasien;
d. Membuat catatan, stok, laporan dan evaluasi pemakaian sediaan farmasi
dan bahan medis habis pakai di kamar obat;
e. Melaksanakan pemusnahan resep serta membuat pelaporan
administrasinya;
f. Menjadi saksi dalam penghapusan resep;
g. Melakukan stok opname minimal setahun sekali.
9. Koordinator Gudang Obat :
a. Menyiapkan dan mengevaluasi data pengadaan sediaan farmasi dan
bahan medis habis pakai;
b. Menerima sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai;
c. Menyimpan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai sesuai aturan;
d. Menjaga kebersihan dan kerapian tempat penyimpanan obat;
e. Melaksanakan penerimaan sediaan Farmasi dan bahan medis habis
pakai dari gudang farmasi Dinas Kabupaten;
f. Menyiapkan penghapusan sediaan farmasi dan bahan medis habis
pakai;
g. Membuat catatan, stok, laporan dan evaluasi pemakaian sediaan farmasi
dan bahan medis habis pakai sesuai aturan;
h. Menyiapkan dan melaksanakan pelaporan penggunaan narkotika dan
psikotropika;
i. Melaksanakan pemusnahan sediaan farmasi dan bahan medis habis
pakai disesuaikan dengan bentuk sediaan serta membuat laporan
administrasinya;
j. Menjadi saksi dalam penghapusan sediaan farmasi dan bahan medis
habis pakai;
k. Melakukan stok opname minimal setahun sekali.

10. Koordinator Laboratorium :


a. Melakukan tugas rutin sesuai tupoksi sebagai tenaga fungsionalnya;
b. Merekap data kunjungan pemeriksaan Laboratorium di Puskesmas dan
Jaringannya;
c. Meneliti rekapan data kunjungan pemeriksaan Laboratorium di
Puskesmas dan Jaringannya;
d. Membuat Laporan bulanan kunjungan pemeriksaan Laboratorium sesuai
Format yang telah di tentukan dan mengirimkannya ke Dinas Kesehatan
mengetahui kepala Puskesmas;
e. Membuat laporan tahunan / merekap laporan bulanan kunjungan
pemeriksaan Laboratorium di Puskesmas dan Jaringannya setiap 1
tahun;
f. Mengarsipkan Laporan bulanan dan tahunan kunjungan pemeriksaan
Laboratorium serta pendukungnya sebagai dokumen Puskesmas.
E. Penanggungjawab Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring
Fasilitas Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap jaringan
pelayanan puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
b. Mengkoordinasikan program-program di Puskesmas kepada jejaring
fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
c. Bersama Kepala Puskesmas melaksanakan pembinaan dan pengawasan
terhadap jejaring fasilitas pelayanan kesehatan

Penanggungjawab jaringan pelayanan puskesmas dan jejaring fasilitas


pelayanan kesehatan membawahi :
1. Koordinator Puskesmas Pembantu :
a. Melakukan tugas rutin sesuai tupoksi sebagai tenaga fungsionalnya;
b. Mengupayakan peningkatan mutu pelayanan kesehatan di pustu sesuai
standart;
c. Menyiapkan data target semua program di wilayah pustu pada awal tahun;
d. Memantau data cakupan kinerja semua program setiap bulan di wilayah
pustu;
e. Membantu merencanakan upaya capaian target semua program di
wilayah pustu;
f. Membantu pelaksanaan semua program di wilayah pustu bila perlu;
g. Melakukan selft assessment standart pustu sesuai format yang telah
ditentukan (manajemen dan administrasi, sumber daya manusia,
pelayanan kesehatan, pencatatan dan pelaporan) setiap tahun;
h. Mengarsipkan laporan cakupan semua program di wilayah pustu sebagai
dokumen pustu.
2. Koordinator Ponkesdes :
a. Melakukan tugas rutin sesuai tupoksi sebagai tenaga fungsionalnya;
b. Mengupayakan peningkatan mutu pelayanan kesehatan di ponkesdes
sesuai standart;
c. Menyiapkan data target semua program di wilayah Ponkesdes pada awal
tahun;
d. Mengupayakan data cakupan kinerja semua program setiap bulan di
wilayah Ponkesdes;
e. Membantu merencanakan upaya capaian target semua program di
wilayah Ponkesdes;
f. Membuat laporan bulanan Ponkesdes sesuai format yang telah ditentukan
dan mengirimkannya di Dinas kesehatan mengetahui kepala Puskesmas;
g. Membantu pelaksanaan semua program di wilayah Ponkesdes bila perlu;
h. Melakukan selft assessment standart ponkesdes sesuai format yang telah
ditentukan (manajemen dan administrasi, Sumber daya manusia,
pelayanan kesehatan, pencatatan dan pelaporan) setiap tahun;
i. Mengarsipkan laporan cakupan semua program di wilayah ponkesdes dan
hasil self assessment standart Ponkesdes sebagai dokumen Ponkesdes.

F. Wakil Manajemen Mutu/Penanggung Jawab Manajemen Mutu


Kepala Puskesmas menunjuk seorang wakil manajemen mutu atau
penanggung jawab manajemen mutu yang bertanggung jawab untuk
mengkoordinir seluruh kegiatan manajemen mutu di Puskesmas. Mempunyai
tugas dan wewenang :
1. Memastikan sistem manajemen mutu ditetapkan, diimplementasikan dan
dipelihara dengan baik;
2. Merumuskan indikator mutu dan kinerja pelayanan kesehatan di Puskesmas;
3. Merekap dan menganalisa hasil penilaian capaian mutu dan kinerja
Puskesmas;
4. Melaksanakan, merekap, menganalisa dan melaporkan hasil survey IKM
Puskesmas;
5. Merekap cakupan kinerja (hasil self assesment PKP) dan hasil self
assesment Gerakan Puskesmas berhati MP3 setiap akhir tahun dan
selanjutnya mengirimkan ke Dinas Kesehatan;
6. Menyajikan hasil penilaian capaian mutu dan kinerja Puskesmas dalam rapat
tinjauan manajemen;
7. Bersama-sama dengan penanggung jawab program/layanan dan ADMEN
merumuskan rencana tindak lanjut;
8. Koordinasi dan komunikasi monitoring dengan penanggung jawab
program/layanan dan ADMEN.;

G. Komunikasi Internal
Komunikasi internal dilakukan dengan cara workshop (minilokakarya),
pertemuan, diskusi, email, sms, telepon dan media lain yang tepat untuk
melakukan komunikasi.
BAB IV
Tinjauan Manajemen

A. Umum
Rapat Tinjauan Manajemen adalah rapat/ pertemuan yang dilakukan
oleh manajemen secara periodik untuk meninjau kinerja sistem manajemen
mutu, dan kinerja pelayanan/upaya Puskesmas untuk memastikan kelanjutan,
kesesuaian, kecukupan, dan efektifitas sistem manajemen mutu dan sistem
pelayanan secara konsisten dan berkesinambungan.Rapat tinjauan
manajemen di UPTD Puskesmas Songgon dilaksanakandua kali dalam
setahun.
B. Masukan Tinjauan Manajemen meliputi:
 Hasil audit internal
 Umpan balik pelanggan
 Kinerja proses
 Pencapaian sasaran mutu
 Status tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan
 Tindak lanjut tehadap hasil tinjauan manajemen yang lalu
 Perubahan terhadap Kebijakan mutu
 Perubahan yang perlu dilakukan terhadap sistem manajemen mutu/sistem
pelayanan
C. Luaran Tinjauan
Hasil yang diharap dari tinjauan manajemen adalah peningkatan efektivitas
sistem manajemen mutu, peningkatan mutu pelayanan terkait dengan
pelanggan, dan identifikasi perubahan-perubahan, termasuk penyediaan
sumber daya yang perlu dilakukan.
BAB V
Manajemen Sumber Daya

A. Penyediaan sumber daya


Kepala puskesmas berkewajiban menyediakan sumber daya yang
dibutuhkan untuk penyelenggaraan pelayanan di puskesmas. Penyediaan
sumber daya meliputi baik untuk penyelenggaraan UKM maupun UKP.
Sumber daya untuk pelaksanaan kegiatan UKM dan UKP disusun berdasarkan
struktur organisasi puskesmas, dimana terdapat penanggung jawab atau
koordinator untuk setiap UKM dan UKP nya. Kemudian setiap koordinator
akanmengkoordinir petugas lain yang ada di lingkungan puskesmas atau jejaring
untuk pelaksanaan kegiatan UKM dan UKP nya. Setiap petugas akan saling
terkait dalam menunjang keberhasilan kegiatannya, oleh karena itu semua harus
saling berkoordinasi.
B. Manajemen sumber daya manusia
Penyediaan sumber daya manusia, proses rekruitmen, proses kredensial,
proses pelatihan dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia yang ada
di Puskesmas Kertosari merupakan petugas yang telah ditempatkan sesuai
Surat Keputusan.Puskesmas sendiri tidak melaksanakan perekruitan sendiri.
Sehingga ketika puskesmas membutuhkan tenaga tambahan akan membuat
pengajuan permintaan tambahan tenaga kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Banyuwangi. Penilaian puskesmas setiap tahun dilaksanakan
dengan caraPenilaian Kinerja Puskesmas (PKP), penilaian Puskesmas Berhati
MP3 (Puskesmas Bekerja Dengan Hati Menuju Peningkatan Mutu Pelayanan
Publik), Puskesmas BERHIAS SENYUM (Puskesmas Bersih Hijau Asri Dengan
Semangat Menyala Untuk Masyarakat), untuk SIMPUS dengan penilaian
Sijempol Sehat Si Jempol Wangi (Sistem Informasi Jaringan Elektronik
Mendukung Pelayanan Optimal Kesehatan Banyuwangi).
Untuk kegiatan pelatihan petugas dalam rangka peningkatan kompetensinya,
maka setiap ada kegiatan pelatihan yang dilaksanakan oleh pihak Dinas
Kesehatan akan dikirim petugas yang belum pernah mengikuti jenis pelatihan
tertentu. Petugas juga bisa mengikuti kegiatan pelatihan dengan anggaran
mandiri. Setiap petugas yang telah mengikuti pelatihan akan mendapatkan
sertifikat sebagai bukti telah mengikuti pelatihan dan menyerahkan salinan
sertifikat tersebut ke bagian Tata Usaha untuk disimpan dalam file. Sehingga
ketika suatu saat diperlukan data kompetensi petugas yang ada di puskesmas
dengan mudah dicari.
C. Infrastruktur
1. Belanja Modal
a) Merencanakan kebutuhan puskesmas baik fisik maupun alat kesehatan
b) Mengusulkan RUK ke Dinas Kesehatan
c) Menyusun RPK
d) Proses Pengadaan
e) Evaluasi Pengadaan
2. Pemeliharaan
a) Pembuatan daftar jenis pemeliharaan selama 1 tahun
b) Pelaksanaan Pemeliharaan sesuai jadwal
c) Monitoring fungsi alat medis dan non medis
d) Kalibrasi Alat
e) Tindaklanjut hasil monitoring

D. Lingkungan Kerja
1. Ventilasi
Mengupayakan pengadaan ventilasi alami tidak kurang dari 15% terhadap
luas lantai ruangan yang membutuhkan ventilasi.
2. Pencahayaan
Pencahayaan harus terdistribusikan rata dalam ruangan sesuai standar
Permeskes 75 tahun 2014.
3. Sistem Sanitasi
Sistem Sanitasi terdiri sistem air bersih, sistem pembuangan air kotor dan air
limbah , limbah B3, kotoran dan sampah serta penyaluran air hujan sesuai
Permenkes 75 tahun 2014.
4. Sistem Kelistrikan
Sistem kelistrikan dirancang tidak membahayakan, mudah dioperasikan dan
tidak mengganggu lingkungan.
5. Sistem Komunikasi
Alat komunikasi diperlukan untuk hubungan dilingkup dan keluar puskesmas
untuk mendukung layanan.
6. Sistem Gas
Gas medis yang digunakan adalah O2, direncanakan dan diletakan dengan
mempertimbangkan keselamatan pengguna.
7. Sistem Proteksi Kebakaran
Puskesmas menyediakan apar (alat pemadam kebakaran)
BAB VI
PENYELENGGARAANPELAYANAN

A. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas (UKM)


1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, Akses, Dan Pengukuran
Kinerja (Penilaian Kinerja Puskesmas)
 Perencanaan kegiatan dilakukan dengan pembuatan Rencana Usulan
Kegiatan (RUK) masing masing penanggung jawab program UKM
 RUK disusun dengan mempertimbangkan harapan dan kebutuhan

masyarakat, masalah kesehatan yang ada di wilayah puskesmas , kebijakan

kegiatan dari pusat yang harus dilaksanakan serta sesuai dengan target

kegiatan puskesmas yang belum tercapai

 Harapan dan kebutuhan masyarakat diperoleh melalui Survey Masyarakat

desa/Kelurahan, Survey kebutuhan masyarakat, penggalian informasi pada

saat lintas sektor

 Akses pelayanan langsung berhubungan dengan masyarakat

 Hasil kegiatan dianalisa secara langsung setelah kegiatan berjalan dan

ditentukan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan

2. Proses Yang Berhubungan Dengan Sasaran


a. Penetapan persyaratan sasaran

 Penanggung jawab program harus memahami secara jelas semua

persyaratan sasaran yang menjadi target pelaksanaan program kegiatan

 Penanggung jawab program melakukan koordinasi dengan lintas program

dan lintas sektor terkait untuk pembahasan semua persyaratan sasaran

 Hasil pembahasan semua persyaratan sasaran dikomunikasikan kepada

masyarakat melalui Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), pertemuan kader,

pertemuan lintas sektor, penyuluhan masyarakat

b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran


Puskesmas melakukan peninjauan terhadap sasaran program mengacu pada
kebijakan dan pedoman yang diberlakukan oleh pemerintah
c. Komunikasi dengan sasaran
Puskesmas melakukan komunikasi dengan sasaran program.Setiap kali
melakukan komunikasi harus selalu dicatat .Komunikasi dengan sasaran
diarahkan untuk memahami kebutuhan/persyaratan sasaran antara lain
untuk :

 Mendapatkan konfirmasi/persyaratan penyelenggaraan upaya


kesehatan masyarakat yang diinginkan masing masing kelompok
sasaran
 Menjawab pertanyaan-pertanyaan sasaran program,
 Mengklarifikasi ketidak jelasan mengenai persyaratan sasaran
 Membahas masukan/ usul/ saran/ keluhan sasaran

3. Pembelian
Pembelian yang dilakukan puskesmas Songgondilakukan secara langsung
dan di bawah pengawasan dari dinas kesehatan. Pembelian yang dilakukan
terkait dengan operasional puskesmas baik menggunakan dana APBD
maupun dana Pusat (BOK). Untuk dana dari BOK sebelum pembelian
dilakukan pengajuan Nota Pencairan Dana ke dinas kesehatan Kabupaten
sebelumnya. Setelah mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang di
dinas kesehatan Kabupaten baru puskesmas melakukan pembelian.

4. Penyelenggaraan UKM

a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya


 Proses penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dipastikan
dijalankan secara terkendali.
 Pelaksanaan kegiatan UKM dilakukan sesuai dengan RUK masing masing
program.
 Pengendalian penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dilaksanakan
berdasarkan SOP dan dimonitor oleh koordinator program dan koordinator
UKM.
 Tiap penanggung jawab pogram membuat SOP untuk setiap tindakan yang
dikerjakan.
 SOP dibuat untuk membimbing petugas pelaksana agar dapat
melaksanakan kegiatan sesuai prosedur.
 Peralatan yang diperlukan untuk proses penyelenggaraan upaya
kesehatan masyarakat dipastikan tersedia dan memenuhi persyaratan.
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
 Validasi diarahkan untuk mengkonfirmasi dan membuktikan bahwa proses
yang akan dijalankan memiliki kemampuan untuk mencapai hasil yang
disyaratkan
 Pelaksanaannya dikerjakan oleh personil yang ditugaskan sebagai
penanggung jawab program.
c. Identifikasi dan mampu telusur
 Semua tahap – tahap penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat harus
dipastikan diberikan identifikasi secara jelas.
 Semuacatatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan upaya kesehatan
masyarakat harus dipastikan diberikan identifikasi dan dapat ditelusur
secara jelas.
 Identifikasi dimaksudkan untuk menghindari kesalahan atau ketidak-sesuaian
yang tidak diinginkan.
d. Hak dan Kewajiban sasaran
 Hak dan kewajiban sasaran upaya kesehatan masyarakat diketahui dan
dipahami oleh penanggung jawab program masing masing
 Hak dan kewajiban sasaran UKM adalah sebagai berikut :

Hak Dan Kewajiban Sasaran Program P2 Kusta


Hak :
1. Mendapat pelayanan di Puskesmas
2. Mendapatkan obat kusta
3. Mendapat informasi lengkap tentang penyakit kusta
4. Kerahasiaan penyakit penderita terjaga
Kewajiban :
1. Mendaftar / registrasi di loket untuk mendapat pelayanan
2. Meminum obat secara teratur
3. Mau diperiksa dalam rangka menentukan penyakit kusta

Hak Dan Kewajiban Sasaran Program P2 Tb

Hak :
1. Mendapat pelayanan di Puskesmas
2. Mendapatkan obat TB
3. Mendapat informasi lengkap tentang penyakit TB
Kewajiban :
1. Mematuhi aturan registrasi pelayanan
2. Mematuhi aturan dalam pemeriksaan Lab Susp TB dan Lab Ulang
3. Meminum obat secara teratur selama minimal 6 bulan

Hak Dan Kewajiban Sasaran Program Malaria

Hak
1. Individu/keluarga pernah mendapatkan informasi tentang penyakit malaria
2. Individu/keluarga boleh menyampaikan semua keluhan yang dihadapi yang
berhubungan dengan masalah tentang kesehatan
3. Individu/keluarga berhak mendapatkan pelayanan yang berkaitan dengan
masalah kesehatannya
4. Individu/keluarga dipersilahkan berdiskusi untuk memecahkan permasalahan
yang dihadapi yang berkaitan dengan masalah kesehatannya
5. Individu/keluarga berhak mendapatkan rujukan ke faskes pertama apabila
memang diperlukan
6. Individu/keluarga berhak memperoleh pembinaan dari petugas kesehatan
Kewajiban
1. Individu/keluarga wajib memberikan informasi yang benar masalah data
pribadi
2. Individu/keluarga wajib memberikan informasi yang benar tentang masalah
kesehatannya

Hak Dan Kewajiban Sasaran Program Uks Dan Remaja

Hak
1. Peserta didik berhak mendapatkan asuhan keperawatan
Kewajiban
1. Individu/keluarga wajib memberikan informasi yang benar masalah data
pribadi
2. Individu/keluarga wajib memberikan informasi yang benar tentang masalah
kesehatannya

Hak Dan Kewajiban Sasaran Program Gizi

Hak
1. Keluarga berhak mendapatkan informasi tentang masalah gizi
2. Ibu balita dan ibu hamil berhak mendapat informasi masalah Gizi Seimbang
3. Kader berhak mendapat pelatihan masalah posyandu
4. Balita gizi kurang dan gizi buruk berhak mendapat bantuan PMT Pemulihan
Balita
5. Ibu Hamil KEK berhak mendapat bantuan PMT Pemulihan Bumil

Kewajiban
1. Ibu hamil dan ibu balita harus menyampaikan secara jujur kondisi kesehatan
balita dan ibu hamil untuk memudahkan intervensi selanjutnya
2. Keluarga balita dan ibu hamil harus mau bekerja sama dalam pemberian
intervensi dari petugas

Hak Dan Kewajiban Sasaran Program Kia


Hak
1. Sasaran program KIA berhak mendapatkan pelayanan program KIA
2. Sasaran program KIA berhak menyamapaikan semua keluhan yang dihadapi
yang berhubungan dengan kesehatan
3. Sasaran program KIA berhak mendapatkan pelayanan yang berhubungan
dengan masalah kesehatannya
4. Sasaran program KIA dipersilahkan berdiskusi untuk memecahkan
permasalahan yang dihadapi yang berkaitan dengan kesehatannya
5. Sasaran program KIA berhak mendapatkan rujukan ke fasilitas kesehatan
lanjutan bila diperlukan
6. Sasaran program KIA berhak mendapatkan pembinaan dari petugas
kesehatan
Kewajiban
1. Sasaran program KIA wajib memberikan informasi yang benar tentang data
pribadi
2. Sasaran program KIA wajib memberikan informasi yang benar tentang
masalah kesehatannya

Hak Dan Kewajiban Sasaran Program Perkesmas

Hak
1. Individu/keluarga berhak mendapatkan asuhan keperawatan keluarga rawan
2. Individu/keluarga boleh menyampaikan semua keluhan yang dihadapi yang
berhubungan dengan masalah tentang kesehatan
3. Individu/keluarga berhak mendapatkan pelayanan yang berkaitan dengan
masalah kesehatannya
4. Individu/keluarga dipersilahkan berdiskusi untuk memecahkan permasalahan
yang dihadapi yang berkaitan dengan kesehatannya
5. Individu/keluarga berhak mendapatkan perawatan tindak lanjut di rumah yang
berkaitan dengan kondisi kesehatannya
6. Individu/keluarga berhak memperoleh pelayanan kesehatan dasar di rumah
7. Individu/keluarga berhak mendapatkan rujukan ke faskes pertama apabila
memang diperlukan
8. Individu/keluarga berhak memperoleh pembinaan dari petugas kesehatan

Kewajiban
1. Individu/keluarga wajib memberikan informasi yang benar masalah data
pribadi
2. Individu/keluarga wajib memberikan informasi yang benar tentang masalah
kesehatannya

Hak Dan Kewajiban Sasaran Program Promkes


Hak
1. Masyarakat berhak tau tentang PHBS ( Perilaku Hidup Bersih & Sehat )
2. Masyarakt berhak mengetahui tentang informasi kesehatan

Kewajiban
1. Masyarakat harus ber PHBS ( Perilaku Hidup Bersih & Sehat )
2. Masyarakat harus melakukan perilaku kesehatan sesuai dengan informasi
yang disampaikan

Hak Dan Kewajiban Sasaran Program Kesehatan Lingkungan


Hak
1. Masyarakat berhak mendapat pengetahuan tentang STBM
2. Masyarakat berhak mendapat pengetahuan tentang bagaimana
menggunakan SAB (Sarana Air Bersih ) yang benar dan cara memerikas
sendiri dirumah
3. Masyarakat berhak mengetahui tentang proses penyebaran penyakit yang
disebabkan oleh lingkunga yang kurang bersih
4. Masyarakat berhak mengetahui bagaimana cara membuat jamban sehat agar
memenuhi syarat
5. Masyarakat berhak menerima penyuluhan tentang kesehatan lingkungan
Kewajiban

1. Masyarakat harus menerapkan 5 pilar STBM dalam kehidupan sehari-hari,


yaitu :
a. Buang air besar di jamban
b. Cuci tangan pakai sabun
c. Rebus air sebelum di minum
d. Mengubur sampah
e. Membuang air kotor dalam lubang tertutup (SPAL)

Hak Dan Kewajiban Sasaran Program Kesehatan Indera


( Penglihatan Dan Pendengaran )

Hak
1. Sasaran program KIA berhak mendapatkan pelayanan program kesehatan
indera
2. Sasaran program berhak menyampaikan semua kelutan yang dihadapi yang
berhubungan dengan kesehatan
3. Sasaran program berhak mendapatkan rujukan ke fasilitas kesehatan lanjutan
bila diperlukan
4. Sasaran program berhak mendapatkan pembinaan petugas kesehatan

Kewajiban
1. Memberikan informasi yang benar tentang data pribadinya
2. Memberikan informasi yang benar tentang masalah kesehatannya
3. Mematuhi nasehat dan petunjuk dari pelaksana program kesehatan indera

e. Pemeliharaan barang milik pelanggan


 Barang milik sasaran program adalah barang-barang yang bukan milik
Puskesmas yang berada di wilayah tanggung jawab Puskesmas
 Barang milik sasaran program harus ditangani dengan hati- hati untuk
mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
 Semua fungsi/pihak yang secara langsung atau tidak langsung terlibat
dengan penggunaan, penyimpanan, pemeriksaan barang milik sasaran
program harus melakukan identifikasi, verifikasi, melindungi dan
mengamankan barang-barang milik pelanggan sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan.
 Yang termasuk barang milik pelanggan dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan masyarakat antara lain yang disimpan disekolah : KMS untuk
yang disimpan di koordinator program antara lain :register UKS, lembar
penilaian hasil screning dan pemeriksaan berkala.
f. Manajemen Resiko dan keselamatan
 menentukan masalah/kesenjangan yang terjadi di masyarakat
 mengumpulkan bukti-bukti yang nyata
 melakukan wawancara
 meneliti lingkungan kejadian
 mengenali faktor-faktor yang berkontribusi terhadap timbulnya kejadian
 menentukan pemecahan masalah

5. Pengukuran, analisis dan penyempurnaan sasaran kinerja UKM


a. Umum
1) Semua Pemegang program pelayanan kesehatan masyarakat melakukan
pengukuran dan pemantauan terhadap kegiatannya.
2) Pemantauan dan pengukuran direncanakan sebelum dilaksanakan.
3) Data kegiatan dikumpulkan untuk dianalisa.
4) Hasil pengukuran / pemantauan / analisa dipakai untuk :
a) Membuktikan kesesuaian pelayanan
b) Memastikan kesesuaian sistem mutu
c) Melakukan perbaikan secara terus-menerus
d) Memastikan tercapainya target kinerja UKM yang dinilai dengan
SPM dan PKP
5) Metoda pemantauan / pengukuran / analisa / perbaikan dipastikan sesuai
dengan tujuan.
b. Pemantauan dan Pengukuran
1) Kepuasan Pelanggan
 Kepuasan pelayanan di masyarakat yang diberikan puskesmas harus
dipantau 6 bulan sekali melalui survey kepuasan sasaran/ survey umpan
balik pelanggan
 Pemantauan dimaksudkan untuk menilai dan mengukur kinerja sistem mutu
serta mengetahui apakah persyaratan sasaran telah dipenuhi.
2) Audit Internal
 Tujuan audit adalah untuk memastikan sistem mutu diimplementasikan
secara efektif dan hasilnya sesuai dengan yang telah direncanakan.
 Rencana audit direncanakan oleh tim audit dengan mempertimbangkan
tingkat kepentingan dan kekritisan bagian yang akan diaudit.
 Audit harus dilakukan secara sistematis, objektif, terencana dan
terdokumentasi
 Audit harus dilakukan sesuai dengan prosedur audit yang telah ditetapkan
maksimal setiap 6 bulan sekali(dua kali setahun).
 Kriteria audit, lingkup, frekuensi dan metode-metode yang akan digunakan
dipastikan ditentukan dalam prosedur internal audit.
 Pelaksanaan audit dilakukan secara objektif dan mengikuti ketentuan
persyaratan audit.
 Penanggung jawab program yang diperiksa bertanggung jawab untuk
menindak - lanjuti temuan audit pada bagiannya.
 Tindak lanjut audit harus mencakup verifikasi terhadap tindakan-tindakan
yang telah diambil.
3) Penilaian Kinerja Puskesmas
a) Pemantauan dan Pengukuran Proses
 Metode pemantauan dan pengukuran proses yang digunakan untuk
mengevaluasi efektivitas sistem mutu dan pelaksanaan kegiatan harus
menggunakan metode yang benar untuk pemantauan.
 Metode-metode yang digunakan harus dapat dibuktikan kemampuannya
untuk mencapai hasil yang telah direncanakan.
 Bila hasil yang direncanakan tidak tercapai maka tindakan koreksi dan
pencegahannya harus dilakukan untuk memastikan kesesuaian terhadap
pelaksanaan kegiatan program.
b) Pemantauan dan Pengukuran Hasil layanan
 Pemantauan pelaksanaan kegiatan program dilakukan sesuai prosedur.
 Tujuan pemantauan pelaksanaan kegiatan untuk memastikan semua
persyaratan pelaksanaan kegiatan terpenuhi.
 Pemantauan dilaksanakan pada tahapan yang telah ditentukan.
 Catatan hasil pemantauan harus dicatat termasuk petugas yang
melaksanakan.
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
 Pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai adalah kegiatan yang kondisinya
berada di luar batas persyaratan yang telah ditetapkan.
 Pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai dikendalikan serta dicegah agar
tidak terjadi/ terulang pada proses/tahap berikutnya.
 Ketidaksesuaian dan tindakan yang diambil harus dicatat
 Bilamana kegiatan yang tidak sesuai diperbaiki maka harus dilakukan
verifikasi ulang.
 Bilamana kegiatan yang tidak sesuai telah terlanjur diterima oleh sasaran,
maka Puskesmas harus mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk
menanggulangi akibat / potensi akibatnya.
d. Analisis Data
 Data-data proses atau implementasi sistem mutu harus dikelola dengan
baik.
 Data dianalisa dengan menggunakan teknik-tehnik yang sesuai.
 Analisa data dilakukan oleh Tim Survey Kepuasan Pelanggan/penanggung
jawab program untuk mengetahui tanggapan pelanggan terhadap kualitas
pelayanan puskesmas.
 Analisa data harus mengarah pada pengidentifikasian ketidaksesuaian,
ketidakefektifan dan tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan.
 Data dianalisa untuk memantau kepuasan pelanggan.
e. Peningkatan berkelanjutan
 Seluruh karyawan dan Kepala Puskesmas wajib melakukan perbaikan
secara terus menerus terhadap efektivitas sistem mutu sesuai dengan
tugas, tanggung jawab dan wewenangnya.
 Semua perbaikan mengacu pada komitmen yang tertuang dalam kebijakan
mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisa data survey kepuasan pelanggan,
tindakan perbaikan dan pencegahan serta Rapat Tinjauan Manajemen
f. Tindakan Korektif
 Tindakan perbaikan harus sesuai dengan penyebab ketidaksesuaian yang
ditemukan.
 Puskemas mengambil tindakan perbaikan untuk mengurangi penyebab
ketidaksesuaian dalam rangka untuk mencegah ketidaksesuaian terulang
lagi.
 Prosedur perbaikan harus mencakup
- Meninjau ketidaksesuaian termasuk keluhan pelanggan.
- Menentukan penyebab ketidaksesuaian.
- Menentukan dan menerapkan tindakan yang dibutuhkan.
- Merekam hasil tindakan yang diambil.
- Meninjau tindakan perbaikan yang diambil.
g. Tindakan Preventif
 Puskesmas menentukan tindakan untuk mengurangi penyebab potensial
ketidaksesuaian untuk mencegah peristiwa tersebut. Tindakan pencegahan
harus sesuai dengan penyebab masalah yang potensial.
 Prosedur pencegahan harus mencakup
- Menentukan potensi ketidaksesuaian dan penyebabnya.
- Mengevaluasi tindakan yang dibutuhkan untuk, mencegah peristiwa
ketidaksesuaian.
- Menentukan dan menerapkan tindakan yang dibutuhkan.
- Merekam hasil tindakan yang diambil.
- Meninjau tindakan pencegahan yang diambil.

B. Pelayanan Klinis (Upaya Kesehatan Perorangan)


1. Perencanaan Pelayanan Klinis
 Perencanaan kegiatan dilakukan dengan pembuatan Rencana Usulan

Kegiatan (RUK) masing masing penanggung jawab program UKP

 RUK disusun dengan mempertimbangkan harapan dan kebutuhan

masyarakat, masalah kesehatan yang ada di wilayah puskesmas , kebijakan

kegiatan dari pusat yang harus dilaksanakan serta sesuai dengan target

kegiatan puskesmas yang belum tercapai

 Harapan dan kebutuhan masyarakat diperoleh melalui Survey Masyarakat

Kelurahan, Survey kebutuhan masyarakat, penggalian informasi pada saat

lintas sektor

 Akses pelayanan langsung berhubungan dengan masyarakat

 Hasil kegiatan dianalisa secara langsung setelah kegiatan berjalan dan

ditentukan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan

2.Proses yang berhubungan dengan Pelanggan


a. Puskesmas melakukan komunikasi dengan pelanggan.Setiap kali
melakukan komunikasi harus selalu dicatat .

b. Komunikasi dengan pelanggan diarahkan untuk memahami


kebutuhan/persyaratan pelanggan antara lain untuk :

 Mendapatkan konfirmasi/persyaratan pelayanan rawat jalan yang


diinginkan pelanggan
 Menjawab pertanyaan-pertanyaan pelanggan,
 Mengklarifikasi ketidak jelasan mengenai persyaratan pelanggan
 Membahas kontrak / perubahan kontrak / perubahan persyaratan
 Membahas masukan/ usul/ saran/ keluhan pelanggan
c. Catatan hasil komunikasi dengan pelanggan disimpan.
3. Pembelian/pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis
a. Proses pembelian
Pembelian yang dilakukan puskesmas Kertosari dilakukan secara langsung
dan di bawah pengawasan dari dinas kesehatan. Pembelian yang dilakukan
terkait dengan operasional puskesmas baik menggunakan dana
APBDmaupun dana dari BPJS. Untuk dana dari BPJS sebelum pembelian
dilakukan pengajuan Nota Pencairan Dana ke dinas kesehatan
Kabupatensebelumnya. Setelah mendapat persetujuan dari pejabat yang
berwenang di dinas kesehatan Kabupaten baru puskesmas melakukan
pembelian. Untuk pembelian obat yang didanai APBDdilakukan oleh dinas
kesehatan, puskesmas hanya mengajukan permintaan.
b. Verifikasi barang yang dibeli
Puskesmas Kertosari memiliki bendahara barang yang bertugas dan
bertanggung jawab memverifikasi semua barang yang dibeli puskesmas,
melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan pengadaan barang/jasa sesuai
dengan ketentuan, dan menerima hasil pengadaan barang/jasa setelah
melalui pemeriksaan.
c. Kontrak dengan Pihak Ketiga
Puskesmas Kertosarimelakukan kontrak (MOU) dengan pihak ketiga terkait
dengan pembelian/pengadaan barang di puskesmas.

4.Penyelenggaraan Pelayanan Klinis


a. Pengendalian Proses Pelayanan Klinis
 Proses pelayanan rawat jalan dipastikan dijalankan secara terkendali.
 Pengendalian pelayanan rawat jalan dilaksanakan sesuai perencanaan.
 Tiap unit menyediakan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk setiap
tindakan.
 SOPdibuat untuk membimbing petugas pelaksana agar dapat
melaksanakan proses pelayanan sesuai yang direncanakan.
 Peralatan yang diperlukan untuk proses pelayanan rawat jalan dipastikan
tersedia dan memenuhi persyaratan.
b. Validasi Proses Pelayanan

 Proses pelayanan rawat jalan dipastikan divalidasi sebelum


dilaksanakan.
 Validasi diarahkan untuk mengkonfirmasi dan membuktikan bahwa proses
yang akan dijalankan memiliki kemampuan untuk mencapai hasil yang
disyaratkan
 Pelaksanaannya dikerjakan oleh personil yang ditugaskan sebagai
penanggung jawab pelaksana prosedur tersebut oleh koordinator unit.
c. Identifikasi dan Ketelusuran

 Semua tahap – tahap pelayanan rawat jalan harus dipastikan diberikan


identifikasi secara jelas.
 Semua catatan medis pasien dan catatan lain yang terkait dengan
pelayanan rawat jalan harus dipastikan diberikan identifikasi secara jelas.
 Identifikasi dimaksudkan untuk menghindari kesalahan atau ketidak-
sesuaian yang tidak diinginkan.
 Bilamana persyaratan ketelusuran merupakan suatu keharusan yang
dipersyaratkan oleh pelanggan maka identifikasi wajib dilaksanakan
berdasarkan persyaratan yang diminta pelanggan pada semua tahapan.
d.Hak dan Kewajiban Pasien
 Hak dan kewajiban pasien harus mudah dipahami dan dimengerti pasien
 Hak dan kewajiban pasien dengan mudah bisa diketahui dan dibaca
pasien
 Hak dan kewajiban pasien bisa di letakkan di loket/tempat lain yang
mudah dibaca oleh pasien
 Petugas memberitahu adanya hak dan kewajiban pasien melalui
penyuluhan
e. Pemeliharaan Barang Milik Pelanggan (specimen, rekam medis, dsb)
 Barang milik pelanggan adalah barang-barang yang bukan milik
Puskesmas yang berada di wilayah tanggung jawab Puskesmas
 Barang milik pelanggan harus ditangani dengan hati- hati untuk
mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
 Semua fungsi/pihak yang secara langsung atau tidak langsung terlibat
dengan penggunaan, penyimpanan,pemeriksaan barang milik
pelanggan harus melakukan identifikasi, verifikasi, melindungi dan
mengamankan barang-barang milik pelanggan sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan.
 Yang termasuk barang milik pelanggan adalah Kartu Status
Pasien/Rekam Medik Pasien, Spesimen dll
f. Manajemen Resiko dan Keselamatan Pasien

 Kepala puskesmas membentuk tim Peningkatan Mutu Klinis/


Keselamatan pasien Puskesmas (PMKP)
 Tim harus bisa melakukan identifikasi ,analisa resiko dan keselamatan
pasien serta tindak lanjut yang telah dilakukan
 Tim harus melakukan pelaporan dan pencatatan bila ada insiden
kejadian yang dialami pasien dengan baik agar kejadian tersebut tidak
terulang kembali
 Tim harus melaporkan semua insiden kepada Penanggung jawab mutu
dan Kepala Puskesmas

5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP)

a. Penilaian indikator kinerja klinis

 Dalam penilaian indikator pelayanan klinis beberapa hal perlu


diperhatikan, yaitu : bahwa indikator yang digunakan memang dapat
diukur dengan cara pengukuran tertentu, hasil pengukurannya reliable
dan valid, serta relevan untuk digunakan.
 Penilaian indikator pelayanan klinis dilakukan evaluasi setiap bulan dan
6 bulan sekali serta ditindak lanjuti.

b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien

Hal hal yang harus diperhatikan antara lain :

 Ketetapan identifikasi pasien


 Peningkatan Komunikasi yang efektif
 Peningkatan Keamanan Obat yang perlu diwaspadai
 Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi
 Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
 Pengurangan risiko jatuh

c. Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien

 Setiap terjadi Insiden Keselamatan Pasien diidentifikasi dan segera


dianalisa
 Hasil analisa dilaporkan ke Penanggung jawab mutu dan Kepala
Puskesmas untuk dievaluasi dan didiskusikan dengan unit terkait untuk
mencegah kejadian terulang kembali
 Setiap terjadi Insiden harus tercatat
d. Analisis dan Tindak Lanjut

 Setiap kejadian harus dapat dianalisa penyebabnya dan dicatat dalam


buku laporan KTD, KTC, KPC dan KNC/ buku ketidaksesuaian dalam
pelayanan
 Rencana tindak lanjut penanganan KTD, KTC, KPC atau KNC yang
telah disepakati harus dicatat dan dievaluasi
e. Penerapan Manajemen Resiko

 Manajemen risiko meliputi ancaman dan peluang (maksimalisasi


peluang, minimalisasi ancaman, dan meningkatkan kepuasan dan
hasil)
 Manajemen risiko memerlukan pemikiran yang logis dan sistematis
untuk meningkatkan kinerja yang efektif dan efisien
 Manajemen risiko mensyaratkan akuntabilitas dalam pengambilan
keputusan
 Manajemen risiko memerlukan pemikiran yang seimbang antara biaya
untuk mengatasi risiko (dan meningkatkan peluang perbaikan) dengan
manfaat yang diperoleh

6.Pengukuran, Analisis dan Penyempurnaan

1)Umum

a. Semua Poli/ Unit pelayanan melakukan pengukuran dan pemantauan


terhadap kegiatannya.
b. Pemantauan dan pengukuran direncanakan sebelum dilaksanakan.
c. Data kegiatan dikumpulkan untuk dianalisa.
d. Hasil pengukuran / pemantauan / analisa dipakai untuk :
a) Membuktikan kesesuaian pelayanan
b) Memastikan kesesuaian sistem mutu
c) Melakukan perbaikan secara terus-menerus
d) Memastikan tercapainya sasaran Mutu
e. Metoda pemantauan / pengukuran / analisa / perbaikan dipastikan sesuai
dengan tujuan.

2) Pemantauan dan Pengukuran

a)Kepuasan Pelanggan
 Persepsi pelanggan dan kepuasan pelayanan yang diberikan
puskesmas harus dipantau 6 bulan sekali melalui indeks kepuasan
masyarakat (IKM) dan survey kepuasan masyarakat (SKM) setiap
bulan.
 Pemantauan dimaksudkan untuk menilai dan mengukur kinerja
sistem mutu serta mengetahui apakah persyaratan pelanggan telah
dipenuhi.
 Metode untuk memperoleh informasi dan pemanfaatan informasi
yang diperoleh dipastikan tertuang dalam prosedur.
b) Audit Internal

 Tujuan audit adalah untuk memastikan sistem mutu


diimplementasikan secara efektif dan hasilnya sesuai dengan yang
telah direncanakan.
 Tim audit dibentuk oleh penanggung jawab mutu dan disahkan oleh
kepala puskesmas dan dibekali pemahaman yang cukup sebelum
melaksanakan audit.
 Rencana audit direncanakan oleh tim audit dengan
mempertimbangkan tingkat kepentingan dan kekritisan bagian yang
akan diaudit.
 Audit harus dilakukan secara sistematis, objektif, terencana dan
terdokumentasi
 Audit harus dilakukan sesuai dengan prosedur audit yang telah
ditetapkan.
 Dalam setiap pelaksanaan audit, auditor harus memperhatikan hasil
audit yang terdahulu untuk mengevaluasi efektivitasnya.
 Kriteria audit, lingkup, frekuensi dan metode-metode yang akan
digunakan dipastikan ditentukan dalam prosedur internal audit.
 Pelaksanaan audit dilakukan secara objektif dan mengikuti
ketentuan persyaratan audit.
 Penanggung jawab pelayanan / unit yang diperiksa bertanggung
jawab untuk menindak - lanjuti temuan audit pada bagiannya.
 Tindak lanjut audit harus mencakup verifikasi terhadap tindakan-
tindakan yang telah diambil.
 Tim audit bertanggung jawab terhadap hasil audit dan melapor
kepada penanggung jawab Manajemen Mutu dengan tembusan
kepada kepala puskesmas.
d) Pemantauan dan Pengukuran Proses kinerja
 Metode pemantauan dan pengukuran proses yang digunakan untuk
mengevaluasi efektivitas sistem mutu dan pelayanan harus
menggunakan metode yang pantas untuk pemantauan.
 Metode-metode yang digunakan harus dapat dibuktikan
kemampuannya untuk mencapai hasil yang telah direncanakan.
 Bila hasil yang direncanakan tidak tercapai maka tindakan koreksi
dan pencegahannya harus dilakukan untuk memastikan kesesuaian
terhadap pelayanan.

d)Pemantauan dan Pengukuran Hasil Layanan

 Pemantauan pelayanan dilakukan sesuai prosedur.


 Tujuan pemantauan pelayanan untuk memastikan semua
persyaratan pelayanan terpenuhi.
 Pemantauan dilaksanakan pada tahapan yang telah ditentukan.
 Catatan hasil pemantauan harus dicatat termasuk personil yang
melaksanakan.

3) Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai

 Pelayanan tidak sesuai adalah pelayanan yang kondisinya berada


di luar batas persyaratan yang telah ditetapkan.
 Pelayanan tidak sesuai dikendalikan serta dicegah agar tidak
dipergunakan atau dikirim ke proses berikutnya.
 Pengendalian dan tanggung jawab serta wewenang untuk
menangani pelayanan tidak sesuai ditetapkan dalam prosedur .
 Ketidaksesuaian dan tindakan yang diambil harus dicatat
 Bilamana pelayanan tidak sesuai diperbaiki maka harus dilakukan
verifikasi ulang.
 Bilamana pelayanan tidak sesuai telah terlanjur diterima oleh
pelanggan, maka Puskesmas harus mengambil langkah-langkah
yang sesuai untuk menanggulangi akibat / potensi akibatnya.
4) Analisa Data

 Data-data proses atau implementasi sistem mutu harus dikelola


dengan baik.
 Data dianalisa dengan menggunakan teknik-tehnik yang sesuai,
misalkan menggunakan tehnik statistik.
 Analisa data dilakukan oleh Tim Survey Kepuasan
Pelanggan/koordinator unit untuk mengetahui tanggapan
pelanggan terhadap kualitas pelayanan puskesmas.
 Analisa data harus mengarah pada pengidentifikasian
ketidaksesuaian, ketidakefektifan dan tindakan-tindakan perbaikan
yang diperlukan.
 Data dianalisa untuk memantau kepuasan pelanggan.

5) Peningkatan berkelanjutan

 Seluruh karyawan dan kepala Puskesmas wajib melakukan


perbaikan secara terus menerus terhadap efektivitas sistem mutu
sesuai dengan tugas, tanggung jawab dan wewenangnya.
 Semua perbaikan mengacu pada komitmen yang tertuang dalam
kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisa data survey
kepuasan pelanggan, tindakan perbaikan dan pencegahan serta
Rapat Tinjauan Manajemen

6) Tindakan Perbaikan/Korektif

1. Tindakan perbaikan harus sesuai dengan penyebab


ketidaksesuaian yang ditemukan.
2. Puskemas mengambil tindakan perbaikan untuk mengurangi
penyebab ketidaksesuaian dalam rangka untuk mencegah
ketidaksesuaian terulang lagi.
3. Prosedur perbaikan harus mencakup
- Meninjau ketidaksesuaian termasuk keluhan pelanggan.
- Menentukan penyebab ketidaksesuaian.
- Mengevaluasi tindakan yang dibutuhkan untuk memastikan
ketidaksesuaian tidak terulang.
- Menentukan dan menerapkan tindakan yang dibutuhkan.
- Merekam hasil tindakan yang diambil.
- Meninjau tindakan perbaikan yang diambil.

7) Tindakan Pencegahan/Preventif

1. Puskesmas menentukan tindakan untuk mengurangi penyebab


potensial ketidaksesuaian untuk mencegah peristiwa tersebut.
Tindakan pencegahan harus sesuai dengan penyebab masalah
yang potensial.
2. Prosedur pencegahan harus mencakup
a) Menentukan potensi ketidaksesuaian dan penyebabnya.
b) Mengevaluasi tindakan yang dibutuhkan untuk, mencegah
peristiwa ketidaksesuaian.
c) Menentukan dan menerapkan tindakan yang dibutuhkan.
d) Merekam hasil tindakan yang diambil.
e) Meninjau tindakan pencegahan yang diambil.
BAB VII
PENUTUP

KESIMPULAN

Demikian Manual Mutu/Pedoman Peningkatan Mutu Dan


KinerjaUPTDPuskesmas Songgon yang telah kami susun sebagai acuan bagi
puskesmas dalam membangun sistem manajemen mutu yang baik, konsisten
dan berkesinambungan baik untuk penyelenggaraan peningkatan mutu
sumber daya (ADMEN) maupun peningkatan mutu layanan upaya kesehatan
masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP)

SARAN

Dengan disusunnya manual mutu /pedoman peningkatan mutu dan kinerja


uptd puskesmas Songgon, diharapkan dapat dijadikan pedoman/acuan untuk
peningkatan mutu dan kinerja yang dapat dipertanggung jawabkan, konsisten dan
berkesinambungan dan dilaksanakan sesuai petunjuk yang ada dan dapat
memberikan pegangan bagi petugas kesehatan di Puskesmas Songgon dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya akan pelayanan kesehatan pada
masyarakat secara optimal.

Anda mungkin juga menyukai